• Tingkat Trofik: Konsumen Primer / Omnivora • Mangsa: Alga, Plankton • Predator: Anemon, Ikan, Penyu. • Habitat: Danau air asin (Danau Misool Raja Ampat, Papua barat, Danau Kakaban, Kalimantan Timur dan Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah) • Bentuk Adaptasi: Ubur-ubur jenis ini bermigrasi setiap hari. Sebelum matahari terbit ubur-ubur berkumpul disepanjang barat danau air asin. Lalu Ketika puku 6 pagi, saat matahari sudah terbit mereka bergerak menuju arah matahari. Ia beristirahat dengan tenang saat matahari berada tepat diatas kepala dan kembali ke barat danau asin Ketika sore tiba. Hal ini tidak hanya menguntungkan bagi ubur-ubur dan alga yang hidup didalamnya, danau yang ia tempati juga mendapatkan keutungan yakni saluran danau yang dulunya terisolasi, menjadi berfungsi kembali yakni saat gerombolan ubur-ubur berenang bolak-balik melintasi danau. Air danau menjadi bercampur dan mengaduk nutrisi dan organisme kecil yang membentuk dasar rantai makanan. • Hubungan Simbiosis: Memiliki hubungan mutualistik dengan alga zooxanthellae, yang hidup secara simbiosis di jaringan ubur-ubur dan menyediakan energi bagi inangnya sebagai produk sampingan dari fotosintesisnya.
2. Lobster Mutiara (Panulirus Ornatus)
• Tipe Organisme: Arthropoda, Invertebrata • Tingkat Trofik: Konsumen 2 • Mangsa: Ikan kecil, bangkai (Karnivora) • Predator: Kerapu, Kakap, Hiu, Barakuda, Manusia. • Habitat: Padang lamun, terumbu karang, pantai berbatu • Bentuk Adaptasi: Dengan menggunakan antenna yang dimilikinya, sebagai alat bantu bertahan dan bergerak maju. Pertahanan atau perlawanan termasuk dorongan dengan menggunakan antenna sambal bergerak menuju kedalam gua (celah-celah karang). Ekor akan dikepakkan dengan cepat dan bergerak menuju ke belakang. Air akan dibuat keruh dengann ekor yang dikepak-kepakkan. • Hubungan Simbiosis: Lobster dengan karang memiliki hubungan simbiosis komensalisme yakni satu pihak diuntungkan dan pihak lain tidak merasa diuntungkan ataupun di rugikan. Pihak yang diuntungkan yakni Lobster yang menjadikan karang tempat tinggal dan tempat bersembunyi. Sedangkan, pihak yang tidak diuntungkan dan dirugikan yakni karang, karena dengan atau tanpa lobster tidak akan memberi pengaruh apa-apa baginya.
3. Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
• Tipe Organisme: Arthropoda, Invertebrata
• Tingkat Trofik: Konsumen 1/ Detritivor • Mangsa: Segala jenis renik, baik cacing, plankton, maupun zooplankton. • Predator: Buaya, Manusia • Habitat: Air Tawar • Bentuk Adaptasi: Udang galah mencari makan saat malam hari, Ketika siang hati mereka memilih berbenam didalam lumpur atau bersembunyi dibalik batu. Karena udang galah kurang suka terharap sinar matahari. • Hubungan Simbiosis: Udang dengan cacing memiliki symbiosis parasitisme dikarenakan cacing dapat berkembang biak secara cepat dengan adanya udang galah, namun menyebabkan udang galah menderita penyakit cacingan. Referensi: Pratiwi, Rianta. 2013. Lobster Komersial (Panulirus spp.). Jakarta: Oseana. 0216-1877. Syafrudin. 2016. Inentifikasi Udang (Crustacea) Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kakayan Kota Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah. Palangkaraya. Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya