Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cerpen adalah salah satu karya sastra yang memusatkan diri pada satu
tokoh dalam satu situasi. Dalam cerita pendek, kita akan banyak menemukan
berbagai karakter tokoh, baik protagonis maupun antagonis. Keduanya
merupakan cerminan nyata dari kehidupan di dunia. Namun, dari karakter tokoh
tersebut kita dapat menemukan nilai-nilai kehidupan, yaitu perbuatan baik yang
harus kita tiru dan perbuatan buruk yang harus kita jauhi.

Menulis cerpen merupakan bagian dari ekspresi sastra dalam standar


kompetensi bahan kajian Bahasa Indonesia. Ada dua jenis ekspresi karya sastra
yakni menulis karya sastra dan melisankan karya sastra. Seperti halnya jenis teks
lainnya, cerita pendek dibentuk oleh sejumlah unsur. Adapun unsur yang berada
langsung di dalam isi teksnya, dinamakan dengan unsur instrinsik, yang meliputi
tema, amanat, alur, penokohan, dan latar. Struktur cerpen merupakan rangkaian
cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak
lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh
hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis.

Pengajaran cerpen yang dilakukan dengan benar dapat menyediakan


kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan tertentu, sehingga
pengajaran cerpen tersebut dapat lebih mendekati arah dan tujuan pengajaran
dalam arti yang sesungguhnya. Pembelajaran cerpen juga terkandung nilai-nilai
kehidupan. Nilai-nilai tersebut biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diharapkan mampu memahami nilai-nilai cerpen yang baik.

Namun, kenyataan itu dihadapkan pada masalah klasik yaitu siswa kurang
mampu memahami nilai-nilai cerpen dan bagaimana pengajaran cerpen dapat
memberikan sumbangan secara utuh untuk pendidikan.Di dalam cerpen terdapat
nilai-nilai kehidupan, yaitu terdiri dari nilai budaya, nilai moral, nilai sosial,dan nilai
agama.Dengan mengetahui dan memaknai nilai-nilai kehidupan yang terdapat
dalam sebuah cerpen, pembaca tentunya dapat memaknai isi dan amanat apa
saja yang disampaikan dalam sebuah cerpen. Diharapkan dengan menemukan
nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen siswa memperoleh pengertian yang baik
tentang manusia dan kemanusiaan serta mengenal nilai-nilai. Akan tetapi, banyak
siswa yang masih belum memahami dan memaknai nilai-nilai yang terdapat dalam
sebuah cerpen dan kemampuan siswa masih rendah mengenai nilai-nilai cerpen.
B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah


yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan siswa dalam menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam


cerpen masih rendah.
2. Model pembelajaran yang digunakan guru tidak bervariasi.

C. Tujuan Penelitian

Segala sesuatu berorientasi pada tujuan. Penelitian ini juga mempunyai tujuan
yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan menemukan nilai-nilai dalam


cerpen.
2. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kontekstual berpengaruh
terhadap kemampuan menemukan nilai-nilai dalam cerpen.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoretis manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah


memperkaya khazanah ilmu pengetahuan pembelajaran Bahasa Indonesia,
khususnya aspek model pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran
memahami nilai-nilai dalam cerpen.

Dengan ini dapat memberikan kesempatan kepada :

1. Siswa, untuk menemukan pengalaman belajar memahami nilai-nilai dalam cerpen,


dan memberikan kesempatan kepada siswa berkreativitas dalam menemukan
nilai-nilai dengan model kontekstual.
2. Guru, dapat menjadi pemahaman alternatif dalam pembelajaran memahami nilai-
nilai dalam cerpen, mendorong guru untuk melaksanakan pembelajaran yang
inovatif, dan mengatasi permasalahan pembelajaran memahami nilai-nilai dalam
cerpen.
3. Peneliti, dapat mengembangkan wawasan dan pengalaman peneliti serta
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai