Anda di halaman 1dari 3

Jabatan Fungsional Bidan

21/11/2022 kesmas 1 Comment Angka Kredit Bidang, Bidan Ahli, Bidan Terampil, Jenjang
Jabatan dan Pangkat jabatan Fungsional Bidan, Peyanan Kebidanan, Tim Penilai Angka Kredit
Bidan, Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Bidan

Unsur dan Sub unsur Kegiatan dalam Penilaiang Jabfung


Bidan
Sebagaimana kita ketahui, hampir pada mayoritas desa di Indonesia saat ini sudah ditempatkan
tenaga bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan ibu dan anak. Kinerja Bidan terkait
tupoksi ini, misalnya berdasarkan data tahun 2008, persentase pemeriksaan kehamilan ke tenaga
kesehatan dilaporkan sebanyak 83,8 persen, dengan persentase pemeriksaan ke Bidan sebanyak
(71,4%), sisanya ke dokter kandungan (19,7%), dan dokter umum (1,7%). Berdasarkan jumlah
tenaga, rasio jumlah tenaga Bidan saat ini secara umum menduduki rangking tertinggi diantara
jenis ketenagaan lain di rumpun bidang kesehatan, dibandingkan jenis ketenagaan lain seperti
Perawat, Dokter, Sanitarian, dan lainnya. Namun ternyata jumlah ini belum sesuai target yang
ditentukan pemerintah. Bahkan kekurangan tenaga bidan menduduki rangking tertinggi diantara
kekurangan jenis tenaga lainnya.

Data sampai tahun 2008, rasio tenaga bidan sebesar 43,75 per 100.000 penduduk, dan masih
jauh dari target sebesar 75 per 100.000, sehingga masih terjadi kekurangan sebanyak 97.802
bidan. Kekurangan ini juga terjadi pada jenis ketenagaan lainnya, masing-masing perbandingan
kondisi saat ini dengan target antara lain : untuk dokter spesialis 7,73 per 100.000
penduduk (target 9
per 100.000 penduduk), dokter umum sebesar 26,3 per 100.000 penduduk (target 30 per
100.000 penduduk), dokter gigi sebesar 7,7 per 100.000 penduduk
(target 11 per 100.000 penduduk), perawat sebesar 157,75 per 100.000
penduduk sudah mendekati target 158 per 100.000 penduduk,. Berdasarkan kondisi
tersebut masih terdapat kekurangan pada masing-masing tenaga kesehatan tenaga
kesehatan pada tahun 2007-
2010 sebanyak 26.218 orang, dokter spesialis sebanyak 8.860 orang,
dokter gigi sebanyak 14.665 orang, perawat sebanyak 63.912 orang, , apoteker sebanyak
11.027 orang, kesehatan
masyarakat sebanyak 9.136 orang, sanitarian sebanyak 13.455 orang, tenaga gizi sebanyak
27.127 orang, terapi fisik sebanyak 4.148 orang, dan teknis medis sebanyak 3.838 orang.

Disamping masalah kuantitas, masalah ketenagaan bidang kesehatan juga terkait masalah
kualitas. Untuk meningkatkan kulitas sumber daya manusia tenaga kesehatan pemerintah
khususnya Kementerian Kesehatan RI, telah mengeluarakan berbagai keputusan dan peraturan
menyangkut standard kompetensi tenaga kesehatan dan jabatan fungsional tenaga kesehatan
termasuk Bidan.
Jabatan Fungsional Bidan dan Angka Kreditnya diatur dalam Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara 01/PERM/M.PAN/1/2008 Tentang Jabatan fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya sebagai penyempurnaan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
93/KEP/M.PAN/11/2001 yang dianggap sudah kurang sesuai lagi dengan perkembangan
tuntutan kompetensi profesi Bidan.
Peraturan diatas antara lain sebagai tindak lanjut diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 54
TH. 2007 Tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Rumpun Kesehatan;

Beberapa pengertian terkait Bidan dan jabatan Fungsional dalam peraturan tersebut antara lain :

 Bidan adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kebidanan
pada sarana pelayanan kesehatan.
 Peyanan Kebidanan merupakan pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan.
 Sarana Pelayanan Kesehetan merupakan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kebidanan
 Angka Kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan danatauatau akumulasi butir
– butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang bidan dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya.
 Tim Penilai Angka Kredit adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja bidan.

Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Bidan sebagai koridor kegiatan yang harus dicukupi oleh seorang
bidan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sesuai Peraturan Menteri Pemberdayaan
Aparatur Negara 01/PERM/M.PAN/1/2008 Tentang Jabatan fungsional Bidan dan Angka
Kreditnya antara lain :

1. Unsur Pendidikan seperti pendidikan sekolah, pelatihan fungsional, pelatihan pra


jabatan).
2. Unsur Pelayanan Kebidanan seperti manajemen Kebidanan.
3. Unsur Pengembangan Profesi seperti pembuatan karya ilmiah, pembuatan buku
pedoman, pembuatan petunjuk teknis.
4. Unsur Penunjang tugas Bidan, seperti sebagai pengajar, pelatihan anggota dalam
organisasi profesi Bidan, sebagai tim jabfung, memperoleh gelar kesarjanaan lain,
memperoleh penghargaan ).

Jenjang Jabatan dan Pangkat jabatan Fungsional Bidan terdiri atas Bidan Terampil dan Bidan
Ahli, masing-masing dengan pangkat dan golongan ruang dibedakan sebagai berikut:

Bidan Terampil, terdiri dari :


1. Bidan Pelaksana Pemula (Pengatur Muda/IIA)
2. Bidan Pelaksana Pengatur Muda Tk.I/IIB, Pengatur/IIC, Pengatur Tk.I /IID
3. Bidan Pelaksana Lanjutan (Penata Muda/IIIA, Penata Muda Tk.I/IIIB)
4. Bidan Penyelia Penata/IIIC, Penata Tk.I /IIID)
Bidan Ahli :
1. Bidan Pertama (Penata Muda/IIIA, Penata Muda TK I/IIIB)
2. Bidan Muda (Penata/IIIC, Penata TK I /III D)
3. Bidan Madya (Pembina / IV A, Pembina Tk I / IV B, Pembina Utama Muda / IV C)
Refference:

 Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara 01/PERM/M.PAN/1/2008 Tentang


Jabatan fungsional Bidan dan Angka Kreditnya
 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010
 Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.03.01/60/I/2010 Tanggal : 27
Januari 2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan 2010-2014

Anda mungkin juga menyukai