Anda di halaman 1dari 31

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI DAN ILMU AKUNTANSI

DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP


PEREKONOMIAN NEGARA

DOSEN PEMBIMBING
Drs.Ec. I Ketut Suandi, M.Pd.,Ak
NIP: 19631231 1990031023

Disusun oleh:
Nama :Ni Made Devi Purwaningsih
NIM/ No Absen : 2115654075/ 27
Kelas : 1C D4 Akuntansi Perpajakan

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JIMBARAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat beliau lah saya dapat menyelesaikan paper ini. Atas rahmat dan
hidayahnya lah saya dapat menyelesaikan paper yang berjudul “ Sejarah
Perkembangan Akuntansi Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap
Perekonomian Negara” dengan tepat waktu. Paper ini dibuat guna memenuhi
tugas dari Bapak I Ketut Suandi Mpd. Ak pada mata kuliah Pengantar Akuntansi
di Politeknik Negeri Bali.

Saya berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah


pengetahuan serta wawasan kita semua mengenai sejarah dan perkembangan
akuntansi di Indonesia. Saya juga menyadari dalam paper ini masih banyak
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu saya berharap adanya
saran, kritik, serta masukan atau usulan dari para pembaca demi perbaikan di
masa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu pun yang sempurna tanpa adanya
saran yang membangun.

Sekiranya paper ini dapat berguna bagi saya sendiri serta orang lain.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
paper ini yang kurang berkenan. Akhir kata saya berharap pula semoga paaper ini
dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Jimbaran, 23 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………..……i
DAFTAR ISI………………………………………………………………..……..ii
BAB I …………………………………………………………………….….….…
1
PENDAHULUAN ………………………………………………….…………..…1
1.1 Latar Belakang……………………………………………….….…………
1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………..3
1.4 Manfaat………………………………………………………………........4
BAB II ……………………………………………………………………………5
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN……………………………………5
2.1 Landasan Teori……………………………………………………………5
2.1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi Dari Pertama Kali Muncul .5
2.1.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia……………………5
2.2.3 Perkembangan Ilmu Akuntansi……………………………………..5

2.2 Pembahasan ……………………………………………………………….5


2.2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi Dari Pertama Kali Muncul.5
a. Sejarah Awal Akuntansi………………………………………….6
b. Akuntansi Dalam Berbagai Peradaban…………………………...6
c. Peran Pedagang Italia…………………………………………….8
d. Peran Puca Pacioli………………………………………………..8
e. Perkembangan Pembukuan Berpasangan………………………..10
f. Akuntansi Dan Kapitalisme…………...…………………………10
g. Relevansi Sejarah Akuntansi…………………………………….12

2.2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia…………………...13


a. Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang……………………………14
b. Masa Kemerdekaan……………………………………………….14
2.2.3 Perkembangan Ilmu Akuntansi ……………………………………17
a. Pendekatan Perkembangan Ilmu Akuntansi………………………20
b. Bidang-bidang Akuntansi…………………………………………20
BAB III PENUTUP………………………………………………………………21

ii
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………
21
3.2 Saran ……………………………………………………………………..21
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………….22

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Masalah perekonomian merupakan salah satu masalah yang paling mendasar


dalam suatu negara. Indonesia sebagai negara berkembang sering kali dihadapkan
pada suatu persoalan yang pada dasarnya berorientasi pada perekonomian yang
memang sulit untuk dicari jalan keluarnya. Dalam permasalahan perekonomian
tersebut dibutuhkan akuntansi untuk mengetahui laporan keuangan suatu negara
ataupun organisasi lainnya.

Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan


mengenai aktivitas ekonomi atau kondisi keuangan perusahaan bagi pihak-pihak
yang membutuhkan. Akuntansi dapat juga didefinisikan sebagai proses
pencatatan, pengidentifikasian, pengikhtisaran setiap informasi ekonomi
perusahaan/ organisasi sehingga bisa dilaporkan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan serta bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan. Informasi tersebut bisa disajikan dalam bentuk laporan akuantansi atau
disebut dengan istilah laporan keuangan. Setiap perusahaan/ organisasi memilki
tujuan yang sama yakni menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas,
terpercaya, relevan, serta tepat waktu.

Ilmu akuntansi ini kegunaanya sangatlah bervariasi mulai dari sebagai alat
hitung-menghitun, sampai dengan sebagai sarana dalam mengambil suatu
keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah
menggunakan ilmu akuntansi mulai dari hal-hal kecil, misaknya seperti pemilki
warung mencatat pembelian barang dagangan, mencatat orang-orang berhutang di
warungnya atau siapa saja yang membayar hutang. Tanpa disadari sebenarnya
pemilki warung tersebut telah menerapkan ilmu akuntansi, tapi skala yang masih
sederhana/kecil.

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyrakat. Sejarh


perkembangn pemikiran akuntansi (Accounting thought) dibagi dalam 3 periode:
tahun 4000 SM- 1300 M: tahun 1300-1850 M; dan tahun 1850 M- sekarang.

1
2

Masing- masing periode memberi kontribusi yang berrati bagi ilmu akuntansi.
Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat
sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi
dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari
periode pertama, dikenal masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada peiode
terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan lagi
sekedar masalah debit kiri- kredit kanan, tetapi suda masuk ke dalam kehidupan
masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada
perubahan ilmu akuntansi modern. Penggunaan akuntansi juga bervariasi, dari
yang sekedar memahami akuntansi sebagai 1) alat hitung menghitung, 2) sumber
informasi dalam pengambilan keputusan, 3) sampai ke pemikiran bagaimana
akuntansi diterapkan sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengalaman) ajaran
agama. Bila dihubungkan dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya
pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada tataran pertama dari kedua
yaitu sebagia alat hitung-menghitung dan sebagia sumber informasi untuk
pengambilan keputusan.

Informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi


untuk pengmbilan keputusan teruma oleh pelaku bsnis. Dimana informasi
akuntansi diharapkan dapat didefinisikan sebagai system informasi yang bisa
mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan
ekonomi. Informasi akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen
perusahaan dalam merumuskan berbagai keputusan dalam memecahkan segala
permasalahan yang dihadapi perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilakan
dari suatu laporan keuangan berguna dalam rangka menyususn berbagai proyeksi,
misalnya proyeksi kebutuhan uang kas di masa yang akan datang. Dengan
Menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi
ketidakpastian, anatara lain; mengenai kebutuhan akan kas. Informasi akuntansi
berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan dari suatu
unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi
akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilki usaha, maka informasi
tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.
3

Arus informasi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermafaat untuk


mengetahui bagaimana perkembangan usaha perushaan, bagaimana struktur
modalnya, berupa keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu.
Holmes dan Nicholls (1989) mengungkapakan bahwa informasi akuntansi yang
banyak disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi
yang diharuskan menurut undang-undang atau peraturan. Selain itu informasi
akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil dan
menengah dalam pengguanaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali. Philip
(1977) mengungkapakan banyak kelemahan dan praktik akauntansi pada
perusahaan kecil. Kelemahan tersebut disebabkan oleh beberapa fator, anatara
lain: Pendidikan dan overload standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam
penyusunan laporan keuangan. Dari uraian tersebut jelas bahwa industry
menengah banyak mengalami kesulitan dalam memahami informasi akuntansi
dengan baik. Padahal dengan semakin katanya persaingan bisnis dalam era
globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memilki keunggulan kompetitif yang
akan mampu memenangkan persaingan.

Keunggulaan tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola


berbagai informasi, sumber daya manusia, alokasi, dana, penerapan teknologi,
system pemasaran dan pelayanan. Sehingga manajemen perusahaan yang
professional merupakan tuntunan yang harus segera dipenuhi untuk dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak
peranan dan manfaat akuntansi dalam menciptakan arus informasi keuangan guna
menunjang kelangsungan hidup (going concern) industry menengah, maka
melalui pembuatan paper ini ingin mengetahui pengaruh pengetahuan akuntansi.

Penerapan ilmu akuntansi yang lebih luas dan kompleks akan terjadi jika
dihadapkan pada usaha bisnis yang lebih besar. Alangkah baiknya jika kita
menegtaui latar belakang atau sejarah ilmu akauntansi, tak hanya mahir dalam
penggunaannya. Dengan mengetahui semua itu kita bisa lebih mudah memahami
dan mempelajari ilmu akuntansi tersebut. Sama halnya dengan ilmu yanga lain,
akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan teknolgi dan peradaban
manusia. Akan tetapi baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lainnya tidak berembang
4

dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong
akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.

Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat


sebuah paper yang berjudul “ Sejarah Perkembangan Akuntansi dan Ilmu
Akuntansi Di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Negara”

1.2 Rumusan Masalah


Berkaiatan dengan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditarik beberapa
rumusan masalah tentang:

1. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu akauntansi dari pertama kali


muncul?
2. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan ilmu akauntansi
1.3 Tujuan
Berkaiatan dengan rumusan masalh diatas maka perlu mencantumkan tujuan
dalam penulisan agar penulisan paper ini lebih terarah pada sasaran yanga kan
dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni:

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan ilmu akuntansi dari


pertama kali muncul
2. Untuk mengetahui bagaiman sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia
3. Untuk mengetahui bagaimanakah perkembangan ilmu akuntansi
1.4 Manfaat Penulisan

Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan paper ini yaitu
sebagai berikut:
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu
akuntansi
2. Meningkat rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan
suatu masalah atau pekerjaan yang dibebankan orang lain kepada
penulis
3. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan serta
generasi yang akan datang
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi Dari Pertama Kali Muncul


Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia itu mulai bisa menghitung dan
membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu menggunakan batu, kayu
bahkan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu. Pada abad XV
terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang
Vanesi. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu
memerlukan suatu system pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian
akuntansi juga mulai berkembang. Sitem pencatatan telah ada dalam berbagai
peradaban sejak kurang dari 300SM.
Metode pembukuan berpasangan atau akuntansi telah dikenal oleh para
pedagang Italia di sekitar abad ke-14. Buku pertama yang membahas pembukuan
berpasangan ini ditulis oleh Mesari di tahun 1340. Pembukuan erpasangan ini
mendahului Pacioli kurang lebih 200 tahun. Luca Paciolo banyak dihubungkan
dengan pengenaan pembukuan berpasangan atau akuntansi. Pada tahun 1494
Pacioli yang juga dikenal sebagai bapak akuntansi.
2.1.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut system
kontinetal, sama seperti yang dipakai Belanda, seiring perkembangan selanjutnya
tata buku mulai ditinggalkan orang.di Indonesia orang atau perusahaan semakin
banyak menerapkan system akuntansi Anglo Saxon yang berasal dari Amerika
2.1.3 Perkembangan Ilmu Akuntansi
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyrakat, sejarah
pemikiran perkembangan akuntansi (accounting thought) dibagi dalam 3 periode
yaitu: tahun 4000 SM-1300 M, tahun 1300-1850M, tahun 1850 M- sekarang. Pada
perkembangan saat ini, akuntansi didefinisikan dengan mengacu pada konsep
informasi; akuntansi adalah aktivitas jasa fungsinya adalah menyediakan
informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi
yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomik,
dalam membuat pilihan diantaranya alternatif tindakan yang ada.

5
6

2.2 Pembahasan

2.2.1 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi Dari Pertama Kali Muncul


a. Sejarah Awal Akuntansi
Akuntansi sebenarnya sudah ada sejak manusia mulai bisa hitung- menghitung
dan membuata suatu catatan yang pada awalnya dulu itu menggunakan batu, kayu
bahkan daun menurut tingkat kebudayaannya manusia waktu itu. Pada abad XV
terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan oleh pedagang-pedagang
Vanesia. Perkembangan perdagangan ini menyebabkan orang waktu itu
memerlukan suatu system pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan demikian
akuntansi juga mulai berkembang.
Catatan akuntansi yang paling tua adalah catatan tablet dari tanah liat untuk
pembayaran upah di Babylonia kira-kira 3600 SM. Selain itu banyak ditemukan
bukti adanya system pencatatn dan pengendalian akuntansi di Mesir Kuno dan
pemerintan kota Yunani. Catatan yang paling awal dikenal di Inggris,
dikumpulkan ats perintah Raja Wiliam the Conqueror pada abad XI untuk
mengetahui sumber-sumber keuangna kerajaan. Akuntansi awalnya hanya
meliputi aspek yang sangat terbatas pada operasi keuangan usaha perorrangan
atau usaha pemerintah.
Menurut Ahmed Riadhi dalam bukunya teori akuntansi, berbagai usaha telah
dilakukan untuk mengidentifikasi tempat dan waktu lahirnya system pembukuan
berpasangan atau yang sekarang popular disebut akuntansi. Sebagian besar
scenario tersebut mengakui bahwa system pencatatan telah ada dalam berbagai
peradaban sejak kurang lebih tahun 3000 BC.
b. Akuntansi dalam Berbagai Peradaban
System pencatatan telah ada dalam berbagai peradaban sejak kurang dari 300 SM.
Peradaban yang memeperkenalkan system pencatatan tersebut adalah sebagia
berikut:
1) Peradaban Kaldea-Babilonia, Asirian dan Samaria yang merupakan
pembentuk system pemerintahan pertama di dunia, pembentuk system
Bahasa tulisan tertua dan pembuatan catatan usaha tertua.
2) Peradaban Mesir tempat para penulis membentuk poros tempat
berputarnya seluruh mesin keuangna dan departemen.
7

3) Peradaban rakyat Tiongkok terutama pada Dinasi Chao dengan akuntansi


pemerintah yang memainkan peran kunci dan canggih, serta
memperkenalkan system akuntansi pertanggungjawaban.
4) Peradaban Yunani dimana diperkenalkan system akauntansi pada tahun
256 SM
5) Peradaban Roma dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak
harus membuat laporan posisi keuangan, dan dengan hak sipil yang
tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan warga.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan


akuantansi sebagai berikut:
a) Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry
b) Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan utama yang
digunakan dalam perusahaan
c) Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaan keuangan (finansial auditing)
d) Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai
laporan yang dianggap lebih penting.
e) Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melaui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
f) Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun in, anatara lain:
 Mualia diperkenalkan Teknik-teknik analisis biaya, akuntansi
untuk perpajakan, akuntansi pemerintah, serta pengawasan dana
pemerintah.
 Laporan keuangn mulai diseragamkan
 Norma pemeriksaan akuntan juga mulai dirumuskan, dan
 System akuntansi yang manual beralih ke system EDP dengan
mulai dikenakannya “pouch card record”
g) Tahun 1950- 1975 ; pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
Pada periode ini akuntansi sudah mengguankan computer untuk
pengolahan data
8

Sudah dilakukan perumusan prinsip akuntansi (GAAP)


Analisis Cost Revenue semakin dikenal
Jasa-jasa perpajakan seperti konsultan pajak dan perencanaan pajak
mulai ditawarkan profesi akuntan
Management accounting sebagai biang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
Muncul jasa-jasa management seperti system perencanaan dan
pengawasan
Perencanaan manajemen serta manajemn auditing mulai
diperkenalkan
h) Tahun 1975 ; mualia periode ini akuntansi semakin berkembang dan
meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
 Timbulnya manajemen science yang mencakup analisis proses
manajemn dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangnya
 System informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan
model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori
pengambilan keputusan dan analisis cost benefit
 Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori
cybernetics
 Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif
mualia dikenal
 Social accounting menjadi isu yang membahas pencatatan setiap
transaksi perusahaan yang memepengaruhi lingkunagan
masyarakat
Litellon menyebutkan tujuh prakondisi bagi timbulnya pembukuan yang
sistematik yaitu sebagai berikut:
Seni menulis, karena pembukuan pertama-tama dalah suatu
pencatatan
Aritmatika, karena aspek-aspek mekanis pembukuan terdiri
dari serangkaian komputasi sederhana
9

Kekayaan pribadi, karena pembukuan hanya berkaitan dengan


pencatatan fakta tentang kekayaan
Uang (yaitu perantara dalam perekonomian), karen
apembukuan tidak diperlukan kecuali transaksi dalam
kekayaan dan kekayaan dapat direduksi ke dalam denominator
umum
Kredit (yaitu transasi yang belum selesai), karena dorongan
untuk membeuat catatan tidak begitu kuat jika semuaa
transaksi pertukaran telah selesai pada saat kejadian
Perniagaan, karena pertukaran hanya bersifat local tidak cukup
memeberi tekanan (volume usaha) untuk mendorong orang
mengkoordinasi gagasan yang berbeda-beda dalam suatu
system
Modal, karena tanpa modal perniagaan tidak berarti dan kredit
akan tidak mungkin

c. Peran Pedagang Italia


Metode pembukuan berpasangan atau akuntansi telah dikenal oleh para pedagang
italia di sekitar abad ke 14. Buku pertama yang membahas pembukuan
berpasangan ini ditulis oleh Masari di tahun 1340. Pembukuan berpasangan ini
mendahului Pacioli kurang lebih 200 tahun. Menurut Rayord de Rover, pencapain
besar pedagang-pedagang italia kira-kira antara tahun 1250 dan 1400 adalah
menggabungkan elemen-elemen yang beragam menjadi suatu system klarifikasi
yang terintegrasi di manatempatnya disebut akun dan semua transaksi dimasukkan
dengan prinsip-prinsip berpasanagn. Pra pedagang italia tersebut telah mualia
mengembangkan dasar-dasar akuntansi biaya, mengenalkan pembalikan, dan
penyesuaian pada kaun-akun akrual dan deferral, serta memberi perhatian pada
audit neraca. Bentuk-bentuk dasar akuntansi berpasangan yang belum sempurna
telah ada dalam peradaban Inca Kuno dalam tahun 1557. Adanya fakta-fakta
tersebut mengukuhkan bahwa peradaban kuno telah mengawali pembukuan jauh
sebelum buku Luca Pacioli terbit.
d. Peran Luca Pacioli
Luca Paciola banyak dihubungkan dengan pengenalan pembukuan
berpasangan atau akuntansi. Pada tahun 1494, Pacioli yang juga dikenal sebagai
bapak akuntansi dan Friar (Roma) Luca dan Borgo menerbitkan bukunya yang
10

berjudul Summa de Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportinalita yang


didalamnya mencakup 36 bab diantaranya dua bab yang berjudul de Computis es
Scipturis yang menggambarkan pembukuan berpasangan. Risalahnya
merefleksikan praktik yang terjadi di Vanesia pada saat itu, yang dikenal dengan
“Metode Vanesia” atau “Metode Italia” jika dilihat dari uraian peran pedagang
Italia, ternyata Luca Pacioli bukanlah menemukan pembukuan berpasangan tetapi
menggambarkan melalui tulisan yang ia terbitkan suatu praktik akuntansi yang
pada saat itu.
Pacioli bukanlah orang yang menemukan pembukuan berpasangan, tetapi
menuliskan dan menggambarkan praktik yang sudah ada, menurut pacioli, tujuan
pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tepat bagi para pedagang
mengenai asset dan kewajibannya. Debit dan kredit digunakan untuk melakukan
pencatatan secara berpasangan, semua pencatatan harus dilakukan secara
berpasangan, yaitu jika ada kreditor haruslah masih ada seorang lagi sebagi
debitor agar pencatatan tersebut menajdi berpasangan. Dalam pencatatan
digunakan tiga buku, yaitu memorandum, jurnal dan buku besar. Hal yang dicatat
tidak hanya nama pembeli atau penjual, ukuran, berat, dan harga barang, tetapi
juga harga syarat pembayaran. Selain itu, jika terjadi penerimaan kas atau
pembayaran kas, catatannya juga harus mencantumkan jenis maat uang dan nilai
konversinya. Pacioli juga menyarankan perhiyungan profit dan penutupan buku
setiap tahun.
Pacioli juga menyarankan untuk membuat catatan diskriptif yang tidak hanya
menyebutkan nama pembeli dan penjual, ukuran, berat dan harga barang tetapi
juga menyebutkan syarat pembayaran secara kas atau tangguh kredit. Disebutkan
juga mata uang serta nilai uang konversinya. Disaat yang sama dikarenakan waktu
kongsi penedek.pacioli juga menuliskan perhitungan profit yang periodic dan
penutupan buku. Berikut nasihat yang diberikan : adalah baik untuk menutup
buku setiap tahun, khususnya jika anda dalam Kerjasama dengan orang lain.
Akuntansi membuat persahabatan berlangsung lama
Secara umumbuku Pacioli tersebut adalah sumbangan besar bagi sejarah dan
perkembangan akuntansi. Walaupun beberapa literatur menyebutkan bahwa
sebenarnya Pacioli bukanlah orang pertama yang menulis tentang akuntansi dan
11

pembukuan berpasangan. Pacioli sendiri mengakui bahwa metode pencatatan


pembukuan telah digunakan ratusan tahun sebelumnya. Factor ini membuat
lapiran keuangan yang dibuat dapat lebih dipahami oleh semua orang. Ada 8
(delapan) factor yang memepengaruhi perkembangan akuntansi internasinal yaitu:
1) Sumber pendanaan
2) System Hukum
3) Perpajakan
4) Ikatan Politik dan Ekonomi
5) Inflasi
6) Tingkat Perkembangan Ekonomi
7) Tingkat Pendidikan
8) Budaya
e. Perkembangan Pembukuan Berpasangan
Metode italia menyebar keseluruh eropa pada abad ke-16 dan 17 kemudian
memilki karakteristik dan perkembangan baru, menjadi model pembukuan
berpasangan yang kita kenal sekarang. Cushing menggambarkan secara garis
besar rangkaian tahap-tahap perkembangannya yaitu sebagai berikut:
1) Penerapan system berpasangan diperluas dalam tipe organisasi yang
berbeda
2) Penggunaan akun persedian yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda
terjadi di abad 17
3) Dimuai dengan East India Company dalam abad ke 17 dan pertumbuhan
korporasi yang berkelanjutan setelah revolusi industry akuntansi
memeperoleh status yang lebih baik
4) Perlakuan asset tetap yang dikembangkan sebelum abad ke 18
5) Sampai awal abad ke 19, depresiasi kekayaan diperlukana sebagai barang
dagangan yang tidak terjual. Dalam paruh ke dua dari abad ke -19,
depresiasi dalam industry kereta api dipandang tidak perlu jika kekayaan
tersebut tidak mengalami kondisi yang memburuk
6) Akuntansi biaya hadir dalam abad ke-19 sebagai akibat revolusi industry
7) Akuntansi biaya dimulai pada perushaan-perusahaan tekstil abad ke-15
12

8) Perkwmbangan Teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual


untuk memungkinkan dilakukanya komputasi profit perodic terjadi pada
paruh ke dua bad ke-19
9) Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh ke dua abad ke-19 dan
abad ke-20
10) Pada abad ke-20 terjadi perkembangan metode-metode akuntansi yang
menyangkut isu-isu kompleks dari masalah komputasi earning per lembar
sahama, akuntansi untuk komputasi bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa
guna jangka panjang dan pensiun, sampai malah akuntansi yang krusial
untuk produk baru dari rekayasa keuangan
f. Akuntansi dan kapitalisme
Bebebrapa ahli sejarah ekonomi ternyata telah menyatakan bahwa system
pembukuan berpasangan merupakan sesuatu yang vital bagi perkembangan dan
evolusi kapitalisme yaitu sebagai berikut:
1) Max Weber
Organisasi perusahaan kapitalistik rasional modern tidak akan mungkin
terwujud tanpa adanay dua factor penting lainnya dalam perkembangannya
yaitu pemisahan bisnis dari rumah tangga yang terkait sangat dekat dengan
pembukuan yang rasional.
2) Sobart
Seseorang tidak dapat membayangkan akan seperti apa kapitalisme tanpa
system pembukuan berpasangan. Kedua fenomena tersebut saling terkait
erat seperti bentuk danisi. Seseorang tidak dapat mengatakan apakah
kapitalisme menciptakan system pembukuan berpasangan sebagai alat
dalam akspansinya atau mungkin sebaliknya, system pembukuan
berpasangan menciptakan kapitalisme
Empat alasan berikut umum dikemukakan untuk menjelaskan peran pembukuan
berpasangan dalam ekspansi ekonomi yang terjadi segera setelah abad
pertengahan yaitu sebagai berikut:
a) Pembukuan berpasangan menyumbangkan sikap baru dalam kehidupan
ekonomi. Tujuan pokok perusahaan abad pertengahan yang lama
digantikan oleh tujuan kapitalistik untuk memperoleh profit. Semangat
akusisi dikembangkan dan didorong. System pembukuan berpasangan
13

mengilhamin pencarian profit. Tujuan perusahaan dapat ditempatkan


dalam bentuk yang spesifik dan konsep modal dimungkinkan
b) Sprit akusisi yang baru tersebut dibantu dan didorong oleh perbaikan
kalkulasi economic. Pengguanaan system terpadu akun yang saling terkait
memungkinkan pengusaha mengejar profit secara rasional. Rasionalisasi
sekarang dapat didasrkan pada kalkulasi yang cermat. Kondisi ekonomi
sekarang dapat segera ditentukan dan rencana yang rasinal untuk operasi
masa depan dapat dikembangkan
c) Rasionalisme baru ini selanjutnya ditingkatkan oleh organisasi yang
sistematik. Pembukuan yang sistematik mengembangkan keteraturan
dalam akaun dan organisasi perusahaan. Sifat yang dualitas
memungkinkan pengecekan akurasi: mekanisme dan objektivitasnya
memungkinkan pencatatan kegiatan usaha secara teratur dan
berkesinambungan
d) System pembukuan berpasangan memungkinkan pemisahan kepemikiran
dan manajemen sehingga mendorong pertumbuhan perusahaan patungan
yang besar. Pemisahan asset usaha dan asset pribadi, memungkinkan
perusahaan berdiri sendiri. Teknik pembukuan berpasangan yang
terstandarisasi membuat komunikasi dapat dipahami oleh banyak pihak,
tidak hanya oleh pemilki yang menjadi pengelola dan pembukuannya
3) Yamey
Mengindikasikan bahwa pengusaha dalam abad ke-16 sampai 18 tidak
menggunakan system pembukuan berpasangan untuk mengikuti
perkembangan profit dan modal, tetapi sekedar sebagai catatan transaksi.
Yamey juga menyatakan bahwa pembukuan berpasangan tidak diperlukan
untuk menentukan profit dan modal. Pembukuan berpasangan tidak
berguna untuk pemilihan peluang yang tersedia bagi pengusaha.
4) Winjun
Memberikan suatu interpretasi yang berlawanan dengan pandangan
Yamey, dengan menyediakan bukti bahwa pada awal abad ke-16
penentuan profit dan loss merupakan fase terpenting system pembukuan
berpasangan. Winjun menyimpulkan bahwa Sombart benar dalam
mengarahkan perhatian pada hubungan antara akuntansi dan pengguanaan
14

kapitalisme. System pembukuan berpasangan memilki kapabilitas untuk


membuat kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi
g) Relevansi Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi penting bagi padagogi (Pendidikan), kebijakan, dan praktik
akuntansi. Sejarah akuntansi memungkinkan untuk memahami kondisi sekarang
dan untuk meramal atau mengendalikan masa depan dengan lebih baik. Sejarah
akuntansi adalah studi tentang evolusi pemikiran, praktik dan institusi akuntansi
sebagai tanggapan terhadap perubahan lingkunagan dan kebutuhan social. Sejarah
akuntansi juga membahas pengaruh evolusi tersebit terhadap lingkunagan
Sejarah akuntansi merupakan studi tentang warisan akuntansi dan kontribusinya
pada padagogi, kebijakan dan perspektif akuntansi. Alasan yang baik bagi relevan
sejarah akuntansi dalam padagogi yaitu:
1) Suatu profesi yang didasarkan pada tradisi selama beberapa abad akan
mendidik anggotanya untuk menghargai warisan intelektual mereka.
2) Arti dari kemajuan dalam pemikiran, arti kontribusi besar bagi
literature dan arti dari studi-studi dapat hilang, kalau tidak
didokumentasikan dan dibentuk oleh ilmuawan yang mempunyai
keterampilan historis
3) Tanpa akses terhadap analisis dan interpretasi perkembangan historis
dalam pemikiran dan praktik akuntansi, para peneliti empiris sekarang
beresiko mendasarkan investigasi mereka pada klaim yang tidak
lengkap dan tidak benar tentang masa lalu
Dalam kaitannya dengan perspektif kebijakan, sejarah akuntansi dapat menjadi
sarana penilaian yang lebih baik terhadap praktik yang berjalan melalui
perbandingan dengan metode yang digunakan pada masa lalu
Relevasi sejarah akuntansi pada praktik, kebijakan dan padgogi akuntansi
memerlukan penelitian sejarah akuntansi yang lebih banyak. Topik-topik riset
historis yang perlu diteliti meliputi bidang biografi, sejarah, institusional,
perkembangan pemikiran, sejarah umum, sejarah kritis, taksonomi, dan database
biblografik dan histiorografi.
2.2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi Di Indonesia
Perkembangan akuntansi di Indonesia pada mulanya menganut system
continental, sama seperti yang dipakai belanda. System continental ini yang
15

disebut juga tata buku atau pembukuan, yang sebenarnya tidak sama denagn
akuntansi, karena tata buku adalah elemen prosedur dari akuntansi sebagaimana
aritmatika adalah elemen prosedur dari matematika selain itu, terletak perbedaan
anatar tata buku dengan akuntansi yakni:tata buku menyangkut kegiatan-
kegiatan proses akuntansi seperti pencatatan, peringkasan, penggolongan dan
aktivitas-aktivitas lainnya yang bertujuan untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang berdasarkan pada data.

Akuntansi (Accounting) menyangkut kegiatan-kegiatan analisis dan interprestasi


berdasarkan informasi akuntansi. Pertengahan abad ke-18, terjadi revolusi
industry di inggris yang mendorong pula perkembangan akuntansi. Pada waktu
itu para manajer pabrik misalnya ingin mengetahui biaya produksinya. Dengan
mengetahui berapa besar biaya produksi, mereka dapat mengawasi efektivitas
proses produksi dan menetapkan harga jual. Sejalan dengan itu berkembanglah
akuntansi dalam bidang khusus, yaitu akuntansi biaya yang memfokuskan diri
pada pencatatan biaya produksi dan penyedian informasi bagi manajemen.
Revolusi industry mengakibatkan perkembangan akuntansi semakin pesat
sehingga menyebar sampai ke Benua Amerika, khususnya di Amerika Serikat
dan melahirkan system Anglo Saxon. Hampir sebagian besar mereka yang
berperan dalam kegiatan pengembangan akuntansi menyelesaikan
pendidikannya di Amerika Serikat dan merupakan system akuntansi Anglo
Saxon di Indonesia. Sehingga system ini lebih dominan digunakan dari pada
sitem continental atau Tata buku di Indonesia. Dengan adanya sitem akuntansi
Anglo Saxon, penanaman modal asing (PMA) di Indonesia membawa dampak
positif terhadap perkembangan akuntansi. Selain itu terdapat beberapa perbedaan
istilah anatara tata buku dan akuntansi yaitu:
a. Istilah “perkiraan” menjadi “akun”
b. Istilah “neraca lajur” menjadi “kertas kerja”
c. Dan lain-lain
Di Indonesia, Komite Prinsip Akuntansi (KPA) merumuskan standar akuntansi
untuk disahkan oleh Pengawasan Pusat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berfungsi untuk menyesuaikan dan
16

Menyusun laporan keuangan yang yang dikeluarkan oleh pihak ekstern. Sejalan
dengan perkembangan ekonomi, hubungan dagang antar negara pada masa-masa
kerajaan di masa lalu seperti Majpahit, Mataram, Sriwijaya, menjadi pintu masuk
akuntansi dari negara lain ke Indonesia.
Meskipun demikian, belum terdapat penelitian yang memadai mengenai sejarah
akuntansi di Indonesia. Masa perkembangan akuntansi di Indonesia secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Masa Penjajahan Belanda dan Jepang


Kedatangan bangsa Belanda di Indonesia akhir abad ke-16 awalnya untuk
berdagang, kemudian Belanda membentuk perserikatan maskapai Belanda
yang dikenal dengan Verennigde Oost Indische Compagnie (VOC). Pada
tahun 1602, terjadi peleburan 14 maskapai yang beroperasi di Hindia
Timur, yang selanjutnya di tahun 1619 membuka cabang di Batavia dan
kota-kota lainnya di Indonesia. Perjalanan VOC ini berakhir pada tahun
1799 dan setelah VOC dibubarkan, kekuasan diambil alih oleh Kerajaan
Belanda. Sejak masa itulah mulai tumbuh perusahaan-perusahaan
Baelanda di Indonesia. Catatan pembukuan saat itu menekankan pada
mekanisme debit dan kredit berdasarkan praktik dagang yang semata-
mata untuk kepentingan perusahaan Belanda. Pada masa ini sector, yaitu
usaha kecil dan menengah umunya dikuasai oleh masyarakat Cina, India
dan Arab yang praktik akuntansinya menggunakan atau dipengaruhi oleh
system dari negara mereka masing-masing. Pada masa penjajahan Jepang
tahun 1942 sampai dengan 1945. Sistem akuntansi tidak banyak
mengalami perubahan, yaitu tetap menggunakan pola Belanda.

2) Masa Kemerdekaan
System akuntansi yang berlaku di Indonesia mengikuti sejarah masa
lamapu dari masa colonial Belanda, maka system akuntansinya mengikuti
akuntansi Belanda yang dikenal dengan system Tata Buku, Sistem Tata
Buku ini merupakan sub system akuntansi atau hanya merupakan metode
pencatatan. Stelah masa penjajahan Belanda berakhir dan masuk ke dalam
masa kemerdekaan, banyak perusahaan milki Belanda yang dirasinalisasi
17

yang diikuti pula dengan masuknya berbagai investor asing, terutama


Amerika Serikat. Para investor asing tersebut memperkenalkan system
akuntansi Amerika Serikat ke Indonesia
Adanya perubahan lingkunagan global yang semakin menyalurkan hamper
seluruh negara di dunia dalam komonitas tunggal, yang dijembati
perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah,
menuntut adanya transparasi diantara di segala bidang. Standar akuntansi
keuangan yang berkualitas merupakan sala satu prasarana penting untuk
mewujudkan transparasi tersebut.
Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin,
dimana cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis
bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu pengembangan standar akuntansi
keuangna yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa
sekarang ini.
Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkan pasar modal di Indonesia
pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI
melkaukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di
Indonesia dalam suatu buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Kemudian
tonggak sejrah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu komite PAI
melakukan revisi secara mendasr PAI 1973 yang kemudian
mengkodifikasikannya alam buku “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”
dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan
perkembangn dunia usaha. Berikutmya pada tahun 1994, IAI Kembali
melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam
buku “Standar Akuntansi Keuangan” (SAK) per 1 oktober 1994 sejak
tahun 1994 IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi ke
adaptasi. Kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan
internasinal Financial Reporting Standars (IFRS). Program adopsi penuh
dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat
terlaksana dalam bebebrapa tahun ke depan, dalam perkembangannya,
standar akuntansi keuangan terus direvisi secar berkesinambungan, baik
berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun
18

1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali yaitu, pada tanggal 1
Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004 dan
1 September 2007, Buku “Standar Akuntansi Keuangan per 1 September
2007” ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya
yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK, dan 7 ISAK. Untuk dapat
menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan
penyususnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan
kebutuhan.
Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite
PAI) yang bertugas Menyusun dan mengembangkan stnadar akuntansi
keuangan. Komite PAI telah bertugas selama emapat periode pengurusan
IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personil yang terus
diperbarui. Selanjutnya pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998
nama komite PAI diubah Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998
di Jakarta, komite SAK diubah Kembali menjadi Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk Menyusun
dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu juga telah dibentuk Komite
Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultasi Standar Akuntansi
Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal
18 oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penusunan PSAK
yang terkait dengan pelakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakuakan
oleh DSAK sedangkan DKSAK yang anggotanya terdiri atas profesi
akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para pengguna,
merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan
SAK di Indonesia.
Ada juga pejabat yang lain mengatakan bahwa perkembangan standar
akuntansi keuangan di Indonesia yang terbaru mengadopsi IFRS ke PSAK,
kronologis kejadian dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut:
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk komite-komite prinsip
akuntansi Indonesia menetapkan standar-standar akuntansi, yang
kemudian dikenal dengan prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
( terjadi pada periode 1973- 1984). Komite PA, melakukan revisi secara
19

mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi


Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, komite standar
akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi
Indonesia dengan mengumumkan pertanyaan- pertanyaan standar
akuntansi tambahan dan menerbitkan interpretasi atas standar tersebut.
Revisi tersebut menghasilakan 35 pernyataan standar akuntansi keuangan,
yang sebagian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB
(terjadi pada periode 1984- 1994). Ada perubahan kiblat dari UAS GAAP
ke IFRS, hal ini ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan
dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan
International Accounting Standars sebagai dasar untuk membangun
standar akuntansi keuangan Indonesia. Pada tahun 1995, IAI melakukan
revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang
kebanyakan konsisten dengan IAS, beberapa standar diadopsi dari US
GAAP dan lainnya dibuat sendiri (terjadi pada periode 1994- 2004).
Merupakan konvergensi IFRS Tahap 1, sejaka tahun 1995 sampai tahun
2010. Buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara
berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan
standar 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, 1 Juni 2006 , 1
September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres
IAI X di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan
diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat penuh dengan
semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dengan perjalannannya
ternyata tidak mudah. Sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang
diadopsi baru mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar (terjadi pada
periode 2006-2008).

2.2.3 Perkembangan Ilmu Akuntansi

Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah


perkembangan pemikiran akuntansi (Accounting though) dibagi dalam 3 periode
yaitu: tahun 4000 SM – 1300 M, tahun 1300- 1850 M, dalam tahun 1850 M
samapai sekarang. Masing- masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi
ilmu akuntansi.
20

Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang


sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang
terjadi dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari
periode pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada
periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan
lagi sekedar masalah debit kiri dan kredit-kanan, tetapi sudah masuk ke dalam
kehidupan masyarakat.

Berikut ini beberapa pengertian akuntansi :

1) Komite istilah American Institute of Certified Public Accountant


(AICPA), mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: “akuntansi adalah
seni pencatatan, penggolongan, dan pengiktisaran dengan cara tertentu
dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-
hasilnya”. Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi pada
dasarnya bukan merupakan ilmu pengetahuan murni. Hal ini
disebabkan penerapan prosedur akuntansi dalam menghasilkan laporan
keuangan, sangat tergantung pada pendefinisiannya.
2) American Accounting Association (AAA), mendefinisikan akuntansi
sebagai berikut: “Proses mengidentifikasi, mengukur dan
menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan
oleh para pemakainya. “definisi tersebut menunjukkan bahwa
akuntansi merupakan media/ alat yang dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi kepada pemakai yang berkepentingan
dengan masalah pengelolaan perusahaan.
3) Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 mendefiniskan
akuntansi sebagai berikut: “akuntansi adalah suatu kegiatan jasa”
4) Komite Terminilogi AICPA (The Committee on Terminology of the
American Institue of Certified Public Accountants) mendefinisikan
akuntansi sebagai berikut: “akuntansi adalah seni pencatatan,
21

penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat


keuangan dengan cara berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan
mengiterprestasikan hasil proses tersebut”

Pada perkembangan saat ini, akuntansi didefinisikan dengan mengacu


pada konsep informasi: akuntansi adalah aktivitas jasa. Fungsinya adalah
menyediakan informasi kuantitatif, terutaman yang bersifat keuangan tentang
entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan-
keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara alternatif tindakan yang
ada.

Seorang penulis Leo Herbert dalam artikel di The GEO Review dengan judul
Growth of accountabilly knowledge menjelaskan perkembangan akuntansi
sebagai berikut:

a) Pada tahun 1975: Pada tahun ini mulai dikenal pembukuan baik
single entry mapun double entry
b) Pada tahun 1800 : Pada tahun ini dan sampai tahun 1875
mesyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang terutama
dipergunakan dalam menilai perusahaan.
c) Pada tahun 1825 : Pada tahun ini dikenal pemeriksaan keuangan
(Financial Auditing)
d) Pada tahun 1850 : Pada tahun ini laporan laba rugi menggantikan
posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting. Pada
periode ini perkembangan ilmu auditing semakin cepat dan audit
dilakukan atas catatan pembukuan dalam laporan
e) Pada tahun 1900 : di USA diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Kemudian pada periode ini juga akuntansi sudah dianggap dapat
memberikan laporan tentang pajak. Cost Accounting mulai dikenal
termasuk laporan statistic biaya dan produksi.
f) Pada tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini
antara lain sebagai berikut:
22

 Mulai dikenal akuntansi pemerintahan serta pengawasan


dana pemerintah
 Teknik-teknik analisis biaya juga mulai diperkenalkan
 Laporan keuangan mulai seragamkan
 Norma pemeriksaan akuntansi yang manual beralih ke
system EDP dengan mulai dikenalnya punch card record
 Akuntansi untuk perpajakan mulai di perkenalkan
g) Pada tahun 1950 sd 1975 pada tahun ini banyak yang dapat dicatat
dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
 Pada periode ini mulai akuntansi menggunakan computer
untuk pengolaahan data
 Perumusan prinsip akuntansi (GAAP) sudah dilakukan
 Analisis coret revenue semakin dikenal
 Jasa-jasa perpajakan seperti konsultan pajak dan
perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntansi
 Management accounting sebagai bidang akuntan yang
khusus untuk berkepentingan manajemn mulai dikenal dan
berkembang pesat
 Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan
dan pengawasan
 Perencanaan manajemen mulai dikenal demikian juga
manajemn auditing
h) Tahun 1975 mulai periode akuntan semakin berkembang dan
bidang-bidang lainya. Perkembangan itu antara lain:
 Timbulnya manajemen science yang mencakup analisis
proses manajemn dan usaha-usaha menemukan dan
menyempurnakan kekurangan-kekurangannya
 System informasi semakin canggih yang mencakup
perkembangannya
 Model-model organisasi
 Perencanaan organisasi
 Teori pengambilan keputusan
23

 Analisi cost benefit


 Metode pengawasan yang menggunakan computer dan teori
cybernetics
 Total system review yang merupakan metode pemeriksaan
efektif mulai dikenal
 Social accounting menjadi isu yang membahas pencatatan
setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi
lingkungan masyarakat
 Dalam periode ini muncul
o Perencanaan system menyeluruh
o Penerapan metode interdisiplier
o Human behavior (prilaku manusia), menjadi bahan
kajian
o Nilai-nilai sumber daya manusia menjadi penting
o Hubungan antar Lembaga pemerintahan semakin
penting
 Ada empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
 Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi
didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan
makroekonomi nasional
 Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi berkembang
dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannnya terletak pada
perusahaan secara individu yang memilki tujuan untuk bertahan
hidup.
 Berdasarkan pedekatan independent, akuntansi berasal dari praktek
bisnis dan berkembang secara ad hoc dengan dasar perlahan-lahan
dan pertimbangan coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang
sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses
bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuawan seperti
ekonomi
 Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandarisasi
dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
24

pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan


dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas
pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi
akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
 Bidang-bidang Akuntansi :
o Akuntansi keuangan (Financial Accounting)
o Pemeriksaan akuntan (Auditing)
o Akuntansi Manajement (Management Accounting )
o Akuntansi Biaya (Cost Accounting
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa akuntansi
sebenarnya sudah ada semenjak manusia itu mulai bisa menghitung dan
membuat suatu catatan, yang pada awalnya dulu itu dengan menggunakan
batu, kayu bahakan daun menurut tingkat kebudayaan manusia waktu itu
dan pada abad XV terjadilah perkembangan dan perluasan perdagangan
oleh pedagang-pedagang Vanesia yang menyebabkan orang waktu itu
memerlukan suatu system pencatatan yang lebih baik, sehingga dengan
demikian akuntansi juga mulai berkembang.
Catatan akuntansi yang paling tua adalah catatan tablet dari tanah
liat untuk pembayaran upah di Babylonia kira-kira 3600 SM. Pada tahun
1494, Pacioli yang juga dikenal sebagai bapak akuntansi dan Friar (Roma)
Luca dan Borgo menerbitkan bukunya yang berjudul Summa de
Arithmetica Geomeria, Proportioni et Proportinalita
Perkembangan akuntansi di Indonesia, pada mulanya menganut
system kontinenta, sama seperti yang di pakai Belanda. Seiring
perkembangannya, selanjutnya tata buku mulai ditinggalkan orang. Di
Indonesia, orang atau perusahaan semakin banyak menerapkan system
akauntansi Anglo Saxon yang berasal dari Amerika. Sejarah
perkembangan pemikiran akuntansi (Accounting though) dibagi dalam 3
periode yaitu: tahun 4000 SM- 1300 M, tahun 1300-1850 M, dan tahun
1850M samapai sekarang.

3.2 Saran
Diharapkan kepada semua pihak terutama pihak yang terkait dengan
langsung, agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya.
Lebih dari itu, diharapkan agar tidak melupakan serta dapat
mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di
zaman yang semakin maju ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

Mahendra.Reza.2014.Sejarah dan Perkembangan Akuntansi. Diakses dari


website https:// rezamahendra.09.blogspot.co.id/2014/sejarah-dan-
perkembangan-akuntansi.hlml pada tanggal 31 Desember 2021

Anthony,Robert N,James S. Reece (1995), Accounting Taxt and Cases, 9th


ed.,Chicago:Richard D. Irwin.

Dian.2013.Pengantar Akuntansi dan Keuanagn Tabanan

Ariana, Made.2015.Teori Akuntansi Badung

Barata, Atep Adya. 1995. Dasar Dasar Akuntansi. Bandung :Amico

Harahap, Sofyan Syafri.2005. Teori Akuntansi. Jakarta:PT Raja Grafindo


Persada

http:// jannysuarjanny.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-ilmu-
akuntansi-di.html
http:// ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi

26
27

Anda mungkin juga menyukai