Anda di halaman 1dari 4

1.

Teori Analisis Organisasi


Analisis Organisasi merupakan rangkaian tindakan penilaian terhadap
potensi atau efektifitas organisasi berdasarkan misi dan strategi organisasi
yang sudah ditentukan (Cushway & Lodge, 1995).
Analisis organisasi juga melibatkan identifikasi apakah pelatihan
mendukung arah strategis perusahaan, apakah manager, rekan kerja, dan
karyawan mendukung kegiatan pelatihan dan sumber daya pelatihan apa
yang tersedia.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Menentukan prioritas training bersama anggota tim dan memastikan
bahwa ada keselarasan yang jelas antara tujuan training dan tujuan
bisnis.
b) Menuliskan hasil bisnis yang diinginkan
c) Memperhatikan kesiapan organisasi untuk training tersebut
d) Meminimalkan hambatan yang memungkinkan membuat training
kurang efektif.

1.3 Task Analysis

A. Pengertian Task Analisis

Dix (1993) mengatakan, Task Analisis adalah proses menganalisis cara

orang melakukan pekerjaan mereka: hal-hal yang mereka lakukan, hal-hal

yang mereka lakukan dan hal-hal yang perlu mereka ketahui. Proses dengan

cara menganalisis orang-orang yang melakukan pekerjaan mereka, hal-hal

yang mereka lakukan,serta hal yang perlu mereka ketahui.

Task Analisis memiliki sistem dan prosedur yang ada, yaitu berupa

observasi dalam berbagai bentuk. Tujuan nya adalah untuk membantu dalam
produksi materi pelatihan dan dokumentasi, dalam tujuan ini analisis sistem

yang ada sudah cukup. Oleh karena itu, analisis tugas cenderung lebih

melihat perilaku pengguna yang dapat diamati daripada kondisi mental

internal mereka. Beberapa praktisi akan mengatakan bahwa analisis tugas

harus dibatasi secara tepat pada perilaku yang dapat diamati secara objektif

ini. Namun, bahkan analisis yang paling objektif akan mencakup beberapa

kesimpulan tentang tujuan internal pengguna, dan ini akan sering terlihat

dalam nama yang digunakan dalam dekomposisi tugas.

Praktisi lain secara eksplisit menyatakan bahwa niat mereka adalah untuk

membangun model konseptual yaitu dari cara pengguna memandang sistem

dan tugas. Pendekatan terakhir ini akan sangat jelas dalam pendekatan

berbasis pengetahuan, terkadang analisis tugas akan menghasilkan

dekomposisi tugas tingkat rendah yang identik dengan yang diharapkan dari

analisis berorientasi tujuan.

Analisis task ini cenderung menjadi akhir dari proses untuk digunakan,

Misalnya, oleh perancang antarmuka dalam menyusun dialog. Untuk model

kognitif yang berorientasi pada tujuan, hierarki tujuan seperti itu adalah fitur

utama yang akan dianalisis lebih lanjut untuk kompleksitas, kemampuan

belajar, dan sejenisnya.

Task analysis melihat secara mendalam bagaimana suatu proses atau

prosedur tertentu dijalankan, termasuk setiap langkah dan tindakan yang


terlibat. Hal ini berkaitan erat dengan frekuensi dan durasi tugas, serta proses

tugas dari mulai hingga selesai. Informasi yang dikumpulkan dari task

analysis dapat membantu para profesional Human Resource Department

(HRD) dan perusahaan untuk mengidentifikasi tujuan kinerja dan

mengembangkan strategi pelatihan yang efektif untuk karyawan.

B. Manfaat Task Analisis

Di bawah ini adalah beberapa manfaat dari analisis mendalam mengenai

tugas karyawan:

1. Meningkatkan pemahaman dengan menyederhanakan tugas-tugas

kompleks.

Tugas yang lebih rumit biasanya memerlukan berbagai langkah

berbeda. Hal ini dapat mempersulit karyawan untuk mengingat semua

langkah yang harus mereka lakukan untuk menyelesaikan suatu

proses. Task analysis memecah prosedur yang paling rumit menjadi

komponen yang paling dasar.

2. Mengurangi kesalahan di tempat kerja

Task analysis membantu menyederhanakan proses kerja. Proses

kerja yang lebih sederhana dan mudah dimengerti dapat membantu

mengurangi kesalahan di lingkungan kerja. Dengan begitu proses

operasional dapat dimaksimalkan dengan baik.

3. Menemukan keterampilan dan sumber daya yang diperlukan


Identifikasi mendalam dari tugas setiap posisi dapat membantu

menemukan keterampilan dan sumber daya seperti apa yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses. Kemudian HRD bisa

menerapkan hasil temuan tersebut ke dalam program pelatihan dan

pengembangan karyawan.

4. Perbaiki proses dan prosedur yang ada

HRD menemukan bahwa tugas tertentu sudah usang atau tidak

berfungsi untuk membantu perusahaan, maka HRD bisa mengubah

dan menambahkan atau mengatur ulang proses/tugas dari pekerjaan

tersebut agar lebih sesuai dengan tujuan serta visi misi perusahaan.

5. Membantu mengembangkan tugas yang mungkin lebih produktif

Jika terdapat sebuah tugas yang tidak memenuhi harapan, task

analysis dapat membantu HRD mengembangkan proses baru yang

dapat meningkatkan produktivitas. Contoh dari metode

pengembangan tugas adalah job enrichment dan job enlargement.

Pastikan bahwa semua tugas telah mengidentifikasi dengan jelas

tujuan serta sumber daya yang harus dimiliki untuk mensukseskan

suatu pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai