Anda di halaman 1dari 2

3 Langkah Melakukan Training Needs Analysis

(TNA)
Posted by Rika Binar

Inti dari setiap program training yang efektif adalah mengidentifikasi dengan benar apa atau siapa yang
perlu dilatih. Training Needs Analysis (TNA) yang dilakukan dengan buruk dapat menyebabkan training
dengan kompetensi yang salah; Orang yang salah; dan metode pembelajaran yang salah.

Menurut penelitian berjudul The Science of Training and Development in Organizations: What matters in
practice,  menunjukkan dengan jelas bahwa cara training dirancang dan disampaikan dapat sangat
mempengaruhi keefektifannya.

Apa yang terjadi dalam training bukanlah satu-satunya hal yang penting, namun penting untuk fokus pada
apa yang terjadi sebelum dan sesudah training. Training Needs Analysis merupakan langkah awal yang
penting dalam rancangan instruksional. Ini membantu Anda mengidentifikasi kebutuhan training dan
jenis training apa yang dibutuhkan. Training Needs Analysis juga membantu Anda mendapatkan cara yang
paling efektif untuk memenuhi persyaratan training.

Langkah 1: Analisis Organisasi


Tentukan prioritas training bersama anggota tim Anda dan pastikan bahwa ada keselarasan yang jelas
antara tujuan training dan tujuan bisnis. Tuliskan hasil bisnis yang diinginkan. Lihat juga kesiapan organisasi
untuk training tersebut. Ini melibatkan identifikasi dan penghapusan (atau setidaknya meminimalkan)
hambatan yang mungkin membuat training kurang efektif.

Semakin banyak pemimpin menunjukkan bahwa training itu penting bagi sebuah organisasi, akan semakin
baik hasil training tersebut.

Langkah 2: Analisis Tugas


Analisis tugas adalah pemecahan pekerjaan secara sistematis ke bagian-bagian komponennya. Tujuan dari
analisis tugas kerja adalah untuk menghasilkan daftar tugas yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan
tertentu, dan kemudian untuk setiap tugas, untuk mengidentifikasi keterampilan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melakukan tugas tersebut. Ini akan memberikan dasar yang kokoh untuk
disain training Anda. Informasi dari bagian analisis ini harus digunakan untuk menentukan apa yang harus
disertakan dalam training dan menentukan standar kinerja.

Analisis tugas biasanya dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari pemateri melalui wawancara, fokus
kelompok, atau survei. Hasil akhir harus mencakup penjelasan rinci tentang aktivitas manual, aktivitas
mental, durasi tugas dan frekuensi, peralatan yang diperlukan, dan keterampilan dan kompetensi yang
dibutuhkan untuk melakukan tugas yang diberikan.

Sebagai bagian dari analisis tugas, waspadalah terhadap perbedaan antara hal-hal yang dibutuhkan
seseorang untuk mengetahui informasi yang harus mereka akses. Hal ini dapat memberi dampak besar
pada disain pelatihan Anda: Mengajar orang bagaimana dan di mana mencari informasi yang sesuai
dengan pekerjaan dapat lebih efektif daripada mengharuskan mereka menghafal informasi tertentu.

Terakhir, analisis persyaratan kerja tim bisa menjadi bagian yang sangat membantu dalam analisis
kebutuhan training. Tugas dan kompetensi yang terkait dengan tim mungkin hilang dari bentuk analisis
tugas lainnya. Analisis tugas tim membantu menyoroti pola koordinasi di antara pekerjaan. Informasi yang
terungkap dalam analisis tugas tim dapat digunakan untuk menentukan tujuan training dan
menentukan karyawan mana yang harus mengikuti training bersama. training yang efektif
mencakup training kerja tim secara umum serta training tentang bagaimana menyelesaikan tugas-tugas
khusus bersama-sama.

Langkah 3: Analisis Individu


Analisis ini mengidentifikasi siapa yang telah menguasai – dan siapa yang perlu belajar – keterampilan dan
kompetensi yang ditentukan dalam tahap analisis tugas sebelumnya. Ini akan membantu Anda
menargetkan training Anda di area tersebut dengan kesenjangan terluas antara status quo dan hasil yang
diinginkan.

Analisis individu dapat membantu Anda memahami karakteristik orang-orang yang akan berpartisipasi
dalam training. Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa mereka terutama adalah pekerja muda. Dalam
kasus ini, Anda mungkin sengaja merancang training Anda untuk beresonansi dengan kaum millenial.

Ingatlah bahwa karyawan biasanya tidak begitu bagus di area identifikasi diri dimana mereka
membutuhkan training. Ada fenomena yang dipelajari dengan baik di mana orang-orang yang melakukan
sesuatu dengan buruk sering sangat yakin akan kemampuan mereka. Inilah salah satu alasan
mengapa training needs analysis yang sistematis sangat penting.

TNA adalah langkah pertama dan mungkin yang paling penting untuk memastikan sumber daya pelatihan
organisasi Anda digunakan dengan paling efektif. Para ahli sangat menganjurkan untuk melakukan TNA
yang sistematis dan menyeluruh. Ini akan membantu Anda memahami sepenuhnya konteks organisasi,
untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
yang diinginkan, dan untuk mengidentifikasi karyawan dan tim mana yang paling membutuhkan training.

Anda mungkin juga menyukai