Anda di halaman 1dari 21

Kelompok : 1

Nama Anggota :
Adinda Putri Kinanti Daulay (0303192126)
Ananda Indriani (0303193215)
Astrie Anggraini (0303192117)
Diajeng Tri Utami (0303193211)
Kelas : BKPI IV/ Semester 6
Mata Kuliah : Konseling Karir Disekolah
Dosen Pengampu : Ahmad Syarqawi, M.Pd

Konsep Dasar Konseling Karir


Dalam pelayanan BK ada konseling karir, dan pernah terlaksana sebelum pandemi
covid 19. Terdapat jadwal masuk guru BK yaitu di jam terakhir sekolah biasanya 30 menit di
setiap kelas. Kecuali guru BK yang masuk di kelas 9 dan 12 yang mana harus lebih fokus
terhadap konseling karir siswanya. Pad kelas tersebut guru BK masuk 1 Jam di setiap kelas.
Ketika masuk di kelas 9. Guru BK melaksanakan konseling karir, berupa peminatan siswa
tersebut. Dengan memberi pertanyaan “mau masuk kemana kedepannya?” guru BK juga
harus mengarahkan, sebenarnya murid tersebut mau kemana, setelah lulus dari sekolah ini
mau lanjut kemana? Setelah itu guru BK perlu meyakinkan cita cita atau planning siswa itu
apa. Jadi kalau misalnya siswa masuk ke jenjang berikutnya guru BK harus mengarahkan
agar siswa tau apa yang mereka pilih dan recanakan untuk karir mereka, jangan sampai hanya
kita ikut ikutan teman.

Konseling karir sangat penting dilakukan terutama untuk yang kelas akhir di Sekolah
seperti kelas 9 dan 12. Sebenarnya di kelas awal boleh juga dilakukan konseling karir bahkan
lebih baik jika didahulukan, agar mereka memiliki persiapan yang lebih matang dan sudah
ditanamkan bahwa nanti nya mereka ingin lanjut kemana dan jenjang yang seperti apa.
Kemampuan dan bakat siswa itu dimana. Seperti yang diinginkan guru BK pada MTsN 3
Medan guru BK menginginkan sebelum anak anak kelas 7 sebelum masuk ke sekolah
mengadakan psikotes untuk mengetahui kemampuan siswa mengarah kemana, namun
terkendala karena hal tesebut membutuhkan biaya besar, jadi belum terealisasikan.

Jadi kalau misalnya untuk layanan karir sangat penting untuk siswa kelas akhir,
karena siswa harus melanjutjan kejenjang berikutnya dan sesuai dengan minat bakatnya. Saat
yang tepat untuk melaksanakan konseling karir adalah dari awal mereka masuk sekolah
sebenarnya udh bisa dilakukan. Namun kalau memang dikelas awal belum terlaksana ya
dilakukan pada saat mereka kelas akhir. Namun, perlu diketahui waktu yang tepat yaitu pada
kelas akhir sebenarnya sudah bisa dilaksanakan layanan konseling karir tersebut.

Di MtsN 3 Medan belum ada yang melaksanakan layanan konseling karir berdasarkan
teori karena masih banyak lagi teori baru dikonseling karir, pelaksanaan di sekolah tersebut
belum sesuai dengan teori.Tapi kalau memang ada teori baru, guru BK di MtsN 3 Medan
juga tidak menutup kesempatan kepada mahasiswa PPL untuk mensosialisasikan dan
menetapkan teori tersebut. Mengenai Guru BK MtsN 3 Medan menggunakan instrumen
dalam pelayanan BK selama disekolah contohnya seperti menggunakan angket minat bakat,
sejauh ini guru BK di Mts N 3 belum pernah melaksanakan hal tersebut, walaipun seharusnya
memang ada dan perlu dilakukan, tetapi karena adanya kendala, dan beberapa waktu lalu ada
pandemi covid 19. Sebenernya pertengahan bulan september kemarin sudah berjalan tapi
terhenti karena adanya pandemi.

Mengenai psikotes di MTsN 3 Medan belum pernah dilaksanakan, Guru BK baru


sempat melaksanakan beberapa waktu lalu namun terhalang karena pada saat itu langsung
ada pandemi jadi guru Bk di MTSN 3 Medan belum melaksanakan hal tersebut. Psikotes juga
memerlukan banyak biaya, hal tersebut juga menjadi kendala bagi guru Bk dan siswa. Karena
terkait psikotes ini memerlukan bantuan sikolog. Sebagai guru BK tidak bisa menilai hasil
dari masalah tersebut, perlu bantuan dari ahli yaitu sikolog yang turun tangan. Ketika guru
BK tau hasilnya, barulah guru BK bisa mengolah hasil tersebut dan memberikan layanan
terhadap para siswa.

Dan hasil yang diharapkan dari konseling karir yang dilaksanakan adalah siswa MtsN
3 ini bisa melanjutkan karir mereka yang sesuai dengan jenjang minta dan bakat mereka,
bukan hanya sekedar mengikuti lingkungan sekitar rerutama teman sebaya. Harapan guru BK
dengan adanya konseling karir para siswa lebih terarah dengan kemampuan dan tujuan yang
mereka miliki. Minat bakat mereka akan menuju kemanadan harus mengetahui goals nya itu
dimana.

KELOMPOK 2:
1. Khairani Fadilah (0303193148)
2. Rodiyah Simatupang (0303193216)
3. Siti Aisyah (0303192142)
4. Yumna Khairayah Pane (0303192125)

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN KONSELING KARIR

Salah satu tugas perkembangan rmaja adalah mempersiapkan kelanjutan studi atau
karir. Remaja disini adalah siswa SMA yang harus mempunyai rencana terhadap karirnya.
Hal ini sangatlah penting bagi siswa untuk memudahkannya dalam menentukan arah studi
yang akan diambil. Apabila siswa tidak dengan baik merencanakan karirnya, maka akan
berdampak tidak baik bagi pilihan pada studi lanjut.

Perencanaan karir adalah sebagai proses yang dilalui sebelum pemilihan karir
(parsons). Sering kali terjadi kesalahan dalam mengambil pilihan karena adanya beberapa
factor, baik factor internal maupun eksternal. Sebelum melaksanakan konseling karir
konselor atau guru BK harus melakukan identifikasi kebutuhan konseling karir. Ada itu
identifikasi kebutuhan konseling karir ? ialah mencari, menentukan, mengumpulkan, meneliti
hal apa saja yang dibutuhkan saat konseling karir guna untuk membantu siswa dalam
karirnya.

Waktu yang tepat dalam mengidentifikasi kebutuhan konseling karir bagi siswa yaitu
ketika memasuki semester dua atau tiga masa sekolah. Dimana siswa sudah mulai
merencanakan hal-hal yang diperlukan dalam mempersiapkan karir kedepannya. Jika hal
tersebut dilakukan pada akhir semester maka pemilihan karir tidak terlaksana secara efektif.
Adapun hal-hal yang perlu diidentifikasi terkait kebutuhan konseling karir siswa yaitu :

1. Mengobservasi seberapa butuh siswa terkait informasi tentang karir


2. Mengobervasi kebutuhan siswa terkait pelaksanaan konseling karir
3. Mengidentifikasi hal-hal yang dibutuhkan saat konseling karir (alat-alat,
instrumentasi, berkas atau dokumen pendukung).

Peneliti telah melakukan observasi dan wawancara mengenai bagaimana pelaksanaan


identifikasi kebutuhan konseling karir siswa, yaitu di MAN 1 Medan. Dari hasil observasi
dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, didapati hasil bahwa pelaksanaan identifikasi
kebutuhan karir siswa dilaksanakan pada semester kedua sekolah saat siswa memasuki kelas
sebelas. Disini diobservasi mana siswa yang kiranya membutuhkan konseling karir dan mana
yang tidak. Cara melihat atau menilainya tidak menggunakan alat atau instrument tertentu
hanya mengobservasi dari bagaimana kesiapan siswa tersebut akan karir kedepannya.
Jika ada siswa yang belum mengetahui arah karir kedepannya maka guru BK akan
memberikan layana konseling individu kepada siswa tersebut, lalu jika ada kesempatan guru
BK akan memberikan informasi mengenai perencanaan karir kepada siswa. Di MAN 1
Medan siswa-siswinya memberi perhatiaan yang baik terhadap pemilihan karir kedepannya
bahkan orang tua dari para siswa juga demikian. Ada orang tua yang bahkan sampai datang
kesekolah berbicara langsung dengan guru BK terkait karir anaknya untuk kedepan.

Untuk pelaksanaan konseling karir di MAN 1 Medan juga tidak menggunakan alat atau
instrument apapun, guru BK hanya membuat RPL tentang layanan informasi yang akan
dilaksanakan terkait karir. Lalu bagaimana MAN 1 Medan melihat kebutuhan karir siswa ?
seperti yang dijelaskan diatas guru BK memberikan informasi kepada siswa terkait karir lalu
jika ada siswa yang ingin berkonsultasi terkait pemilihan karir maka guru BK akan
melakukan layanan konsultasi secara pribadi dengan siswa tersebut.

Berhubung guru BK yang peneliti wawancarai adalah guru BK yang menangani terkait
pengurusan jalur undangan (SNMPTN) sehingga beliau akan menjelaskan secara lebih
mendetail terkait pemilihan karir siswa. Beliau memegang prinsip dalam menjelaskan
pemilihan karir kesiswa yaitu dilihat dari “Siswa harus tau minat dan bakatnya sehingga saat
memilih jurusan sesuai dengan minat dan bakat”.

Selain itu siswa harus membuat nilai raportnya naik jika sudah memiliki keingin ingin
lanjut studi ke Universitas mana. Lalu bagaiamana jika siwa tidak mengetahui minat dan
bakatnya ? dilihat dari kebiasaannya, ekstrakulikuler yang diikutinya. Lalu anak harus tau
keinginnya apakah ia ingin kerja, kursus atau lanjut ke Universitas yang di inginkan, jangan
sampai siswa melanjutkan studi ke Universitas tetapi berhenti karena tidak sanggup
menjalaninya.

Dari penjelasan diatas peneliti mewawancarai salah satu guru BK di MAN 1 Medan
yaitu : ibu Khairunnisa Mahdea Lubis S.Pdi , beliau lahir pada tanggal 26 Mei 1990 dan juga
merupakan alumni lulusan Institusi Agama Islam Negeri Medan tahun 2013, yang
beralamatkan jln. Kalong No.10 Medan.

Kelompok 3 :
1. Rika Syafira (0303192118)
2. Risdani Putri Nasuton (0303193149)
3. Iswan Hadi Parinduri (0303193209)
4. Tiya Modi Susmita Br.Siregar (0303192121)
5. Yuni Dwi Kartika (0303193146)

Kelas : BKPI-4 Semester VI


Mata Kuliah : Konseling Karier di Sekolah
Dospen : Ahmad Syarqawi, M.Pd
Narasumber : Muhammad Riswan Rais

ASSESSMENT DALAM KONSELING KARIER


Asesmen karir adalah alat tes yang digunakan untuk membantu Anda memahami
atribut-atribut pribadi yang mempengaruhi kepuasan serta kesuksesan dalam bekerja. Saat ini
ada berbagai macam bentuk karir yang mengukur atribut pribadi tertentu seperti nilai kerja,
minat, atau bakat.

Dari hasil wawancara yang kami temukan di MAN 1 Medan, bahwasanya kendala
yang dialami oleh guru BK selama melakukan asesment karier tidak terlalu banyak
kendalanya hanya ketika menghadapi anak-anak yang sangat labil. Dia sangat sulit
menentukan karir nya, tetapi dalam pengelolaan nya, karena kami dibawah koordinator BK
yang berpengalaman jadi sangat efektif dan mendapatkan arahan yang sangat jelas.

Dalam melaksanakan perencanaan karier, pertama direncanakan dulu programnya


kemudian koordinasi dengan guru atau koordinator BK. Kemudian assesment karir dari kelas
X sudah dibuat sehingga arah tujuan karir peserta didik itu sudah terarah sejak kelas X.
Dalam membuat asssesment karier diperlukan progam tahunan, semesteran, bulan dan harian
dan itu dibawah koordinasi koordinator BK. Jika sudah sesuai dan sudah di setujui oleh
koordinator BK baru dilakukan asesment karier dengan pengukuran ventori (ACT atau SCT).

Pengalaman yang guru BK alami selama melakukan asesment karier sangat baik,
karena siswa di MAN 1 Medan ini sangat antusias dan kritis ketika melakukan asesment
karir. Jadi sebelum melaksanakan assessment karier kita sudah membuat AUM PTSDL
tentang pembelajaran.

Cara mengatasi kendala dalam pelaksanaan assesment karier biasanya guru BK


berdiskusi kepada siswa tersebut dengan melihat nilai siswa itu dari semester 1. Di Man 1 ini,
biasanya wali kelas, guru pembimbing akademik dan kami sebagai guru BK akan
bekerjasama dalam melihat nilai-nilai dari siswa tersebut, bagaimana perkembangan nilai nya
dilihat dari tes ACT dan tes kemampuan akademiknya itu berkaitan.

Langkah penting dalam melakukan asesment karier yang pertama yang dilakukan
guru BK yaitu memberikan pengertian asesment itu apa dan karir itu apa. Asesment ini hanya
untuk mengukur saja bukan untuk 100% menentukan karir siswa tersebut. Karena diusia 15-
17 tahun mereka sangat bingung menentukan karir nya, terkadang mereka tidak mengerti apa
inginnya dan hanya mengikuti keiginan orang tua juga terkadang mereka hanya mengikuti
temannya saja. Jadi asesment karir itu sangat perlu dilakukan sejak mereka masuk ke MAN 1
Medan, dalam masa orientasi siswa pun sudah kami jelaskan. Kebetulan di MAN 1 Medan ini
ada namanya sistem SKS jadi siswa bisa akrelasi.Musalnya kalau siswa tersebut minimal
rata-rata nilainya 90, siswa tersebut bisa mengikuti sistem dua tahun bisa tamat, dan bisa
mempercepat karier nya kedepan. Perlunya melakukan assessment sebelum merencanakan
program BK karena untuk melihat kebutuhan siswa. Contohnya di karier, sosial, pribadi,
belajar.

Perlunya guru BK melakukan assessment saat menghadapi anak kesulitan belajar agar
guru BK tau kesulitan belajar dari siswa tersebut apa penyebabnya. Contohnya tentang
keluarga, sosial, ekonomi dan karir nya jadi kita tau dia kesulitan belajar yang dialami nya.
Jadi sangat penting bagi guru BK sebelum dia menghakimi sebelum dia mengambil
kesimpulan dia harus memberikan assesment dulu.Misalnya seperti adik-adik mahasiswa
kemarin memberikan AUM dulu itu salah satu assesment, jadi dari AUM itu kita lihat
misalnya di KHK, atau hubungan muda-mudi, disitu bisa kita lihat apa masalahnya.Jadi kalau
kita tidak melakukan assessment guru BK itu bingung siswa itu mau nya apa. Dengan adanya
assesment ini mungkin tidak 100% akurat tetapi bisa membantu guru BK untuk bisa melihat
kesulitan belajar nya dan kita bisa melakukan layanan yang sesuai dengan permasalahan
kesulitan belajar siswa tersebut.

Kelompok 4 :
Annika Febrianti
Dini Fatmah Sari Br. Batubara
Juhro Ulya Wardani Ritonga
Lisa Windia Arista
Kelas : BKPI-4 // SEMESTER 6
Mata Kuliah : Konseling Karier
Dosen Pengampu : Ahmad Syarqawi M.Pd

Karier Di Paud/RA/TK

Layanan Bimbingan Karier pada tingkat PAUD/TK/RA memang tidak terlalu spesifik
layaknya layanan bimbingan karier yang ada dalam tingkat SD, SMP/MTs, dan
SMA/MA/SMK/MK. Namun, pelaksanaan layanan karier yang terlaksana ditingkat
PAUD/TK/RA berupa layanan sederhana berbentuk pengenalan tentang karier. Beberapa
pihak juga ikut terlibat dalam hal ini, yaitu pihak sekolah beserta guru dan staff, orang tua
peserta didik, serta masyarakat sekitar yang berada di lingkungan PAUD/TK/RA At-Tiin
tersebut. Pihak-pihak tersebut yang menjadi pihak terlibat dalam terlaksananya bimbingan
karier dalam tingkat PAUD/TK/RA. Pelaksanaan karier dilaksanakan di lingkungan sekolah
PAUD/TK/RA At-Tiin, kemudian di outbond. Ketika pihak sekolah melakukan sosialisasi
tentang karier, pihak sekolah melakukannya di sebuah lapangan agar masyarakat sekitar
dapat melihat dan mengetahui tentang kegiatan sosialisasi karier tersebut.

Pengenalan karier di PAUD At-Tiin berupa pengenalan secara singkat kepada peserta
didik dengan menunjukkan jenis-jenis profesi, memakai kostum berdasarkan cita-cita dari
peserta didik, dan melakukan praktek lapangan untuk beberapa jenis profesi. Contohnya,
peserta didik diajak untuk mengenal profesi chef. Kemudian peserta didik diajarkan cara
membuat sandwich, menghias roti, sembari mengenakan baju chef. Setelah itu, para peserta
didik diajak untuk mengenal profesi pedagang, polisi, dan lain-lain. Hal ini adalah sebuah
program karier yang diadakan oleh pihak sekolah untuk mengenalkan kepada peserta didik
tentang jenis karier sebagai gambaran karier untuk masa depan peserta didik tersebut.

Kegiatan-kegiatan tersebut mendapat perhatian yang antusias dari para peserta didik.
Mereka cenderung senang saat kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan oleh para guru. Selain
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, para guru juga menggunakan media gambar dan
tulisan dalam melakukan pengenalan karier di PAUD At-Tiin. Contohnya. mewarnai gambar
dengan tema profesi, menghubungkan garis tulisan dengan bentuk gambar berupa profesi,
serta menyusun puzzle dengan tema profesi juga. Dengan hal ini, diharapkan para peserta
didik menjadi mengenal jenis-jenis profesi yang bisa dijadikan contoh karier untuk masa
depan mereka.
Pengenalan karier untuk peserta didik dalam tingkat PAUD tentunya sangat berbeda
dengan pelaksanaan bimbingan karier di sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas,
dan tingkat universitas. Pemahaman peserta didik di PAUD yang umumnya berusia 3-5 tahun
tentunya masih sangat terbatas. Oleh karena itu, bahan ajar dan media yang digunakan masih
cenderung sederhana dan disesuaikan dengan pemahaman pada usia mereka. Kesulitan yang
dihadapi guru di PAUD At-Tiin dalam pengenalan karier ini sendiri sangat minim. Karena
para peserta didik selalu antusias jika dilakukan pembelajaran tentang profesi. Dikarenakan
sistem pembelajaran di PAUD sendiri menggunakan metode belajar sambil bermain, kegiatan
yang dilakukan di sekolah juga tidak membosankan.

Di jenjang PAUD/TK/RA tidak ditemukan posisi yang struktural bagi guru BK dan
konselor. Layanan bimbingan dan konseling di jenjang PAUD/TK/RA lebih cenderung
bersifat preventif dan developmental, dimana guru PAUD/TK/RA yang harus turun tangan
dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling termasuk layanan bimbingan karier.
Sebagai mana fungsinya yaitu preventif atau pencegahan dan developmental yaitu
pengembangan. Para peserta didik diharapkan mengenal jenis-jenis profesi. Pengenalan
karier ini diharapkan agar peserta didik tidak hanya mengenal jenis-jenis profesi yang awam
seperti guru, polisi, TNI, dan beberapa pekerjaan awam lainnya.

Dalam era globalisasi saat ini, makin banyak jenis pekerjaan yang berkembang dan
harus dikenalkan kepada peserta didik sejak dini, agar mereka tidak terdoktrin dengan
pekerjaan-pekerjaan yang sering ditemui. Dengan dikenalkannya pekerjaan-pekerjaan lain,
diharapkan agar pengetahuan peserta didik tentang profesi bisa bertambah. Para peserta didik
juga diharapkan agar bisa memahami minat dan bakatnya sejak dini mengingat peluang dan
tantangan yang akan dihadapi oleh peserta didik ke depannya akan semakin kompleks. Oleh
karena ini pelaksanaan pembelajaran tentang pengenalan karier ini dilaksanakan di
PAUD/TK/RA termasuk PAUD At-Tiin. Konseling karir tidak hanya berkaitan dengan
seleksi dan penempatan, melainkan juga tentang karakteristik dan pribadi individu serta
kondisi lingkungan yang beriringan dengan kehidupan manusia. Pengenalan karier sejak dini
dijadikan sebagai langkah awal pembentukan pola pikir baru bagi peserta didik sehingga
mereka diharapkan mampu memilih perjalanan karier mereka.

Kelompok 5
A’shriyah Burdin (0303192053)
Atika Rahmadani (0303192140)
Azizah Harahap (0303192139)
Indah Yani (0303192127)
Kelas : BKPI-4/ Semester VI
Mata Kuliah : Konseling Karir di Sekolah
Dosen Pengampu : Ahmad Syarqawi, M.Pd
Narasumber : Basaruddin Harahap, S.Pd

KONSELING KARIR DI SD/MI


Pada dasarnya karir itu berbicara tentang perjalanan hidup seseorang bukan hanya
masa bekerja, melainkan pula saat mereka menempuh pendidikan atau sekolah. Mengingat
pentingnya masalah karir dalamm kehidupan individu, maka sejak dini perlu direncanakan
dan dipersiapkan dengan matang, terarah, terprogram, dan terukur, dengan cara memahami
diri terlebih dahulu meliputi, bakat, minat, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual, kepribadian dan berbagai potensi diri termasuk memahami kelebihan
dan kelemahan peserta didik. Lalu memahami lingkungan peserta didik, yang termasuk
didalamnya lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan teman bergaul sehari-hari, yang
diman akan memepengaruh terhadap karir peserta didik. Bimbingan karir sebagai salah satu
layanan yang diberikan untuk siswa sekolah dasar/ MI bertujuan agar pribadi segenap potensi
yang dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal. di dalam tujuan lainnya ialah agar
siswa sekolah dasar/ MI mengenal ragam pekerjaan dan aktivitas orang dalam lingkungan
kehidupan.

Orientasi dari bimbingan karir untuk peserta didik di sekolah dasar adalah
menumbuhkan kesadaran karir dalam bentuk pengetahuan dan pemahaman macam-macam
jenis pekerjaan. Seperti yang terjadi pada sekolah MIN 1 Padangsidimpuan yang menerapkan
atau mengarahkan siswa-siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara,
membuat latihan rutin atau ekstrakulikuler yang berhubungan minat-minat siswa. Namun
untuk konseling karir yang dijalankan tidak terlalu nampak atau kuat, hanya sebatas
memberikan dukungan kepada siswa dan membantu dalam mengembangkan nya, karena
pada umumya layanan bimbingan dan konseling karir di sekolah dasar tidak memiliki
program yang tersusun dan terprogram dengan baik.

Pada Sekolah MIN 1 Padangsidimpuan lebih kepada mendukung potensi yang ada
dan membantu siswa dalam menyalurkan bakat minatnya dengan mengikuti perlombaan atau
pertandingan yang dapat membantu siswa dalam lebih percaya diri dengan bakat dan potensi
yang dimilikinya. Pemberian layanan konseling karir yang dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling dapat dilakukan dimana saja, baik itu di ruang bimbingan dan konseling, ruang
kelas, maupun lapangan sekolah.

Pada beberapa kesempatan guru BK dapat memberikan materi-materi bimbingan dan


konseling kepada siswa di dalam kelas, seperti pengenalan diri, pengenalan karir ataupun
profesi-profesi yang ada dalam kehidupan masyarakat, serta bagaimana bertanggungjawab
dengan karir yang ingin dicapai. Selain itu secara tidak langsung kegiatan-kegiatan yang
diadakan oleh sekolah maupun pemerintah dapat mengenalkan mengenai karir ataupun
profesi kepada siswa-siswi. Seperti ketika acara maulid Nabi atau acara keagaman lain,
dengan mendatangkan ustadz atau guru membuat lomba yang mengacu pada profesi, seperti
berpidato di depan halayak ramai seperti profesi ustadz dan seperti di hari guru. Ada juga
mengikuti Karnaval dengan baju profesi yang membantu siswa lebih banyak mengetahui
tentang profesi yang ada di kehidupan.

Pada pelaksanaan layanan konseling karir di MIN 1 Padangsidimpuan salah satu


hambatan yang mungkin dirasakan oleh guru bimbingan dan konseling adalah pada saat
pembuatan ataupun penyusunan program bimbingan dan konseling karena adanya pandemi
coid19. Untuk hambatan lain guru bimbingan dan konseling tidak merasakan adanya
hambatan karena merasa senang ketika memberikan layanan kepada siswa serta guru
bimbingan dan konseling mendapat dukungan dari kepala sekolah maupun guru-guru yang
ada di sekolah tersebut.

Adapun respon siswa terhadap layanan konseling karir yang diberikan oleh guru
bimbingan dan konseling adalah sangat bagus dan semangat. Dari layanan yang diberikan ada
beberapa siswa yang mengenal suatu bidang profesi dengan perlahan-lahan dan dengan
perlahanlahan pula guru bimbingan dan konseling akan memberi pemahan kepada siswa
mengenai bidang profesi yang ingin dikenalnya. Dari beberapa siswa juga ada yang langsung
mendatangi guru bimbingan dan konseling untuk berkonsultasi ataupun bercerita mengenai
minat dan bakat yang dimilikinya. Selain itu layanan konseling karir juga merupakan salah
satu hal yang suka didengarkan oleh siswa karena membahas mengenai profesi yang ada di
masyarakat yang salah satu diantaranya merupakan cita-cita mereka sendiri.

Kelompok 6
Ahmad Zaki Ilman Nasution (0303192057)
Ayu Maharani Br.Ginting (0303193147)
Dina Afriani (0303192116)
Mustika (0303193145)
Kelas : BKPI 4/Semester VI
Matakuliah : Konseling Karir di Sekolah
Dosen Pengampu : Ahmad Syarqawi,M.Pd
Narasumber : Laily Safura, S.Pi

KONSELING KARIR DI MTS/SMP


Teori karir yaitu untuk mendukung siswa untuk menentukan jenjang yang akan
mereka lanjutkan, atu memberikan keputusan tentang jurusan yang akan mereka ambil nanti.
Layanan konseling karir di MTSN 3 MEDAN yaitu layanan yang mendukung siswa untuk
menentukan jenjang yang akan mereka lanjutkan atau memberikan keputusan tentang jurusan
yang akan mereka ambil nanti.

Guru bimbingan dan konseling melaksanakan konseling karir dalam menunjang karier
siswa, guru bimbingan dan konseling menjelaskan konseling karir dikelas dengan
memberikan pengenalan beberapa sekolah dan juga jurusan yang ada disekolah tersebut,
Walaupun kadang orang tua mereka sudah memilihkannya.Penagalaman guru BK ketika
melaksanakan konseling karir, guru BK menjelaskan bahwasanya Siswa di MTSN 3
MEDAN kurang aktif dalam membahas masalah karir, walaupun sudah dijelaskan Mengenai
jurusan yang ada si sekolah tersebut.

Adapun pengalaman yang dirasakan oleh guru bimbingan dan konseling selama
melaksanakan konseling dalam membantu karir siswa, yaitu seperti siswa kurang aktif dalam
membahas masalah karir, walaupun sudah dijelaskan mengenai jurudan yang ada disekolah
tersebut. Kendala lain yang dirasakan guru bimbingan dan konseling ketika pandemi yang
mana proses konseling tidak bisa dilakukan secara maksimal seperti pada saat pembelajaran
tatap muka. Selain itu, pandemi juga menyebabkan siswa untuk tidak bisa fokus untuk
melaksanakan konseling karir. Tetapi ada juga yang antusias dalam melaksanakan konseling
karir dengan melakukaknya dengan Daring dengan konseling individu dengan menghubungi
guru BK secara langsung. Kendala lain yamg dialami guru bimbingan dan konseling yaitu
kurangmya instrumen BK dalam melaksanakan konseling karir di sekolah tersebut.

Beliau memiliki cara untuk mengatasi kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan
konseling karir siswa dimana cara untuk mengatasinya yaitu dengan menjelaskan tentang
sekolah yang faforit dan menarik yang bisa meningkatkan semangat mereka, untuk memilih
sekolah yang mereka inginkan. Tanggapan kepala sekolah/koordinator BK/guru kelas tentang
pelaksanaan konseling karier di MTSN 3 MEDAN sangat baik dan kepala sekolah juga
mendukung tentang konseling karir yang dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling.

Layanan yang sering dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling untuk
mendukung karir siswa di MTSN 3 MEDAN yaitu layanan klasikal dan individu, layanan ini
sering beliau laksanakan karna layanan ini sangat mendukung pelaksanaan konseling karir
siswa dan bisa memperluas wawasan siswa tentang karir. Layanan klasikal yang diberikan
guru bimbingan dan konseling di MTSN 3 MEDAN mengenai apa yang dimaksud dengan
karir dan menjelaskan beberapa sekolah yang bagus dan bisa mendukung bakat, minat siswa
dan guru bimbingan dan konseling melaksanakan layanan individu dengan siswa mendatangi
guru bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penjelasan dari guru bimbingan dan
konseling tentang sekolah yang ingin dia tuju apakah sesuai dengan bakat dan minat siswa.

Teori karir dipakai oleh guru bk dalam pelaksanaan karir di sekolah khususnya di
mtsn 3 medan untuk mendukung pelaksanaan karir siswa beliau menggunakan teori karir life-
span, untuk mendukung bakat, minat, keterampilan siswa di MTSN 3 MEDAN. Teori karir
life-span yaitu pengembangan karir adalah asumsi-asumsi mengenai individu dan dunia
dimana mereka tinggal, teori ini penting dilaksanakan untuk menimbang pentingnya peran
karir, pekerjaan dan waktu luang yang dimiliki untuk kesibukan lain dan untuk hidup
nantinya. aspek-aspek paling penting dalam teori ini berperan untuk hidup di antara tugas-
tugas perkembangan dapat bervariasi di setiap individu pada setiap titik tertentu dalam hidup
mereka.

Dalam pelaksanaan konseling karier siswa guru bimbingan dan konseling mengatakan
bahwa konseling karier sangat membantu dalam karir siswa, untuk tingkat keberhasilan
pelaksaan konseling karir di MTSN 3 MEDAN guru bimbingan dan konseling mengatakan
bahwa konseling karir sangat membantu dan bisa dibilang mencapai 10-80%. Karena dilihat
dari alumni-alumni yang berhasil masuk kesekolah favorit, bagus dan memiliki karir yang
bagus setelah lulus.

Kelompok 7
Nazwa Elyana (0303192137)
Risky Ajhari Ritonga (0303193189)
Shabilla Khairunnisa (0303192131)
Sekar Aulia Prameswari (0303192130)
Kelas : BKPI-4/Semester 6
Mata Kuliah : Konseling Karir di Sekolah
Dosen Pengampu : Ahmad Syarqawi, M.Pd
Narasumber : Amir Husain Pangaribuan, M.Pd.Kons

KARIR DI MA/MAK/SMA/SMK

Sejatinya karir adalah perjalanan kehidupan manusia sejak ia lahir hingga kematian
datang menghampiri. Karir juga dapat dikatakan sebagai perjalanann kehiduoan manusia
secara sadar ataupun tidak sadar yang berdampak pada kehidupan. Sehingga ketika manusia
mampu untuk mengelola karirnya secara optimal maka ia dapat mencapai suatu kesuksesan
dalam hidupnya. Maka dari itu, secara umum karir selalu diartikan sebagai hal yang
berhubungan dengan pekerjaan. Ketika seseorang sukses dalam pekerjaannya, maka ia dapat
dikatakan memiliki karir yang sukses dan selalu dikaitkan dengan kehidupan yang lebih baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir merupakan hal yang cukup penting dalam
kehidupan manusia dan harus dipersiapkan dengan baik.

Karir sudah harus dipersiapkan sejak dini dan idealnya sudah harus dipersiapkan sejak
sekolah menengah atas / sederajat. Maka dari itu setiap sekolah sudah harus mampu untuk
mempersiapkan kegiatan atau program yang mendukung karir siswa, salah satu upaya yang
paling nyata ialah dengan mengoptimalkan layanan konseling bidang karir di sekolah
tersebut. Seperti yang ada pada MAN 1 Medan, program layanan bidang karir selalu ada
dalam program BK yang disusun sebab program ini adalah salah satu program unggulan,
sebab salah satu nilai jual terbaik dari madrasah ini adalah bahwa banyak lulusan madrasah
ini yang melanjutkan pendidikan ke universitas negeri favorit. Konseling karir dilakukan
sesuai dengan program yang telah disusun yaitu biasanya diawal dengan pemberian layanan
informasi. Pemberian layanan ini dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu dimulai dari
memperkenalkan perguruan tinggi, tata cara pendaftaran dan jalur serta cara belajar di
perguruan tinggi. Selain itu, setiap siswa juga diberi fasilitas layanan konseling individu dan
tes bakat sehingga siswa (terkhusus kelas 12) dapat benar-benar memahami bakat serta karir
yang tepat untuk dirinya. Lalu, layanan bimbingan kelompok juga dilakukan dalam
membahas karir siswa ketika layanan ini dibutuhkan.
Untuk teori yang digunakan dalam memberikan layanan konseling pada bidang karir,
guru BK menyatakan bahwa tidak ada teori khusus yang digunakan seperti teori trait and
factor dan yang lainnya, namun teori yang digunakan merupakan teori gabungan atau sesuai
dengan kebutuhan siswa itu sendiri. Yang mana pada intinya guru BK tetap mendukung karir
siswa melalui berbagai kegiatan tanpa membatasi ruang gerak siswa. Dalam pemberian
layanan, jelas ada perbedaan pemberian layanan bidang karir pada setiap jenjang kelas yang
ada. Pada kelas 10, layanan yang diberikan lebih mengarah kepada pengenalan kegiatan
ekstrakurikuler sehingga dapat diketahui bakat siswa yang tidak hanya pada bidang akademis
saja, sebab saat proses masuk ke perguruan tinggi, prestasi non akademik juga sangat
berpengaruh. Sebagai contoh, siswa yang memiliki bakat dan kemampuan sebagai hafiz
Qur’an akan lebih unggul dan diutamakan dibandingkan siswa yang hanya cerdas akademik
saja. Lalu, pada kelas 11, siswa sudah diarahkan kepada proses perencanaan karir dan pada
kelas 12 siswa akan diarahkan pada pemilihan karir sehingga program BK yang disusun juga
harus sesuai dengan kebutuhan para siswa.

Hambatan yang dialami oleh guru BK sejauh ini yang paling berdampak adalah saat
awal mula pandemi yang mana proses konseling tidak bisa dilakukan secara maksimal seperti
pada saat pembelajaran tatap muka. Selain itu, pandemi juga menyebabkan beberapa
perusahaan dan perguruan tinggi sulit untuk diajak kerja sama dalam memberikan sosialisasi
di sekolah mengenai karir. Selain hambatan, guru BK juga pasti merasakan adanya
dukungan, banyak sekali dukungan yang diberikan dari berbagai pihak, mulai dari orang tua
siswa yang bersedia menjadi donatur, kepala sekolah dan bahkan alumni yang bersedia untuk
mendukung program karir adik kelas dengan saling membantu saat berada di perantauan serta
berbagi informasi mengenai kegiatan perkuliahan dan lain sebagainya.

Adapun respon siswa terhadap pelayanan konseling pada bidang karir adalah sangat
antusias, siswa dengan sangat terbuka berkonsultasi dengan guru BK terkait perencanaan
karirnya dan pemilihan karirnya, bahkan proses konsultasi karir menjadi hal yang cukup
ditunggu-tunggu bagi sebagian besar siswa. Menurut keterangan guru BK, dari pelaksanaan
layanan konseling bidang karir yang telak dilakukan, tingkat keberhasilannya cukup
memuaskan, bahkan orang tua siswa juga menunjukkan respon yang sangat baik. Orang tua
siswa juga menilai keberhasilan program BK ini dari alumni yang sudah berhasil masuk ke
perguruan tinggi favorit, sehingga biasanya orang tua siswa juga yang datang secara langsung
untuk berkonsultasi dengan guru BK terkait pendidikan lanjutan sang anak. Bahkan, salah
satu fakta yang cukup menyenangkan adalah bahwa guru BK tidak pernah merasa mengalami
suatu kesulitan tertentu dalam melaksanakan layanan konseling pada bidang karir sebab
seluruh pihak terkait seperti wali kelas, guru mata pelajaran dan kepala sekolah memberikan
respon yang sangat baik, sehingga kesulitan apapun dapat diminimalisir.

Adapun masalah karir yang paling sering ditemui di madrasah ini adalah banyaknya
siswa yang merasa kesulitan saat menentukan pemilihan jurusan, merasa tidak mampu sebab
persaingan yang cukup berat, lalu adanya bentrok dengan orang tua terkait program studi
yang dipilih ataupun lokasi perguruan tinggi yang dituju. Sehingga biasanya guru BK
mengundang orang tua untuk melakukan konsultasi dan pertimbangan-pertimbangan terkait
perguruan tinggi yang ada, hal ini diharapkan dapat memberikan jalan tengah antara orang
tua dan siswa. Yang mana pada intinya ketika guru BK menemukan masalah pada siswa
terkait karirnya, maka guru BK akan melakukan kegiatan konseling dengan berusaha
menemukan sumber masalahnya sehingga masalah yang ada dapat diatasi dengan alasan-
alasan yang logis.

Kelompok 8 :
1. Semiana Simanungkalit
2. Senia Pradirga Lasambouw
3. Widya Safitri Harahap
Isu-isu Konseling Karir
Karir merupakan bagian yang berpengaruh dari kehidupan manusia tentunya,
ketetapan memilih ataupun menentukan karir untuk kedepanya merupakan titik penting
dalam perjalanan hidup manusia, maka dari itu isu- isu dalam konseling karir ataupun hal-hal
baru yang sedang terjadi menjadi suatu hal yang diperhatikan dalam pemilihan karir. pada
objek-objek karir yang ingin dituju harus terus kita ketahui. Jika karir yang inginkan siswa
sudah tertutup dan itu menjadi sebuah permasalahan dalam penentuan karir yang diinginkan
oleh siswa/siswi, maka sebagai guru BK ataupun konselor memberikan arahan mengenai
peluang karir yang bisa diambil serta sesuai dengan kemampuan kita, seorang guru Bk juga
harus tau mengenai informasi-informasi baru ataupun isu-isu baru mengenai karir yang
sedang berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga siswa/siswi dapat
menentukan dengan baik karir yang diinginkan dan peluangnya masih besar.

Memiliki pilihan karir lebih dari satu sebagai antisipasi ketika nanti karir yang ingin
kita tuju sudah tertutup ataupun peluang untuk masuk ke situ sangat kecil.Siswa/siswi juga
harus update mengenai perkembangan karir yang ingin dituju kedepanya.
Untuk mengembangkan karir siswa/I yang dilakukan Guru BK dalam hal memilih
perguruan tinggi, pastinya yang mau dicapai mereka merupakan perguruan tinggi favorit, Jika
dia mempunyai ekonomi lebih kami diarahkan ikut bimbingan diluar sekolah. Lalu kemudian
misalnya ada waktu dengan teman sebaya yaitu bahas-bahas soal yang akan memungkinkan
mereka masuk ke perguruan tinggi favorit itu, kemudia perbanyak serching tentang
informasi-informasi mengenai universitas yang mereka inginkan.

Solusi terbaik yang diberikan guru BK bagi siswa untuk mampu bersaing terhadap
bidang yang memiliki kapasitas yang sangat minim yaitu, dengan memberikan sebuah
gambaran dari nilai yang dicapai siswa/siswi dengan karir yang ingin dituju agar mereka
lebih giat dan berusaha agar mampu bersaing dalam bidang tersebut.

MAN 1 MEDAN Tidak membatasi karir bagi siswa/i terkhusus peempuan seperti isu
yang ada, Bahwa karir bagi perempuan tidak begitu penting karena ujung-ujungnya
permpuan akan tetap mengurus rumah tangga, Guru BK memberikan layanan informasi
mengenai karir serta memberikan gambaran bahwa setiap wanita ketika sudah memilih hidup
dengan berkarir, sebisa mungkin karir yang diambill jangan melebihi dari jam kerja suami,
pililah karir yang bisa dijalani, sehingga masih memiliki waktu dalam sehari untuk mengurus
rumah tangga agar tetap tentram.

“Al-ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”.

Artinya: ibu merupakan madrasah pertama bagi anaknya, jika engkau persiapkan ia dengan
baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.

Jelas dari syair diatas bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anaknya, sehingga
pemilihaan karir untuk seorang wanita seharusnya yang dapat membagi waktunya serta tidak
menganggu seorang wanita ataupun ibu menjalankan fungsi dan peranya sebagai madrasah
pertama bagi anaknya.

Kelompok 9
Dornauli Gultom (0303191018)
Rahmahdiah Fidiya Ansani (0303192124)
Sona Satriana (0303192135)
Zaura Lestari (0303192138)
Kelas : BKPI 4/Semester VI
Matakuliah : Konseling Karir di Sekolah
Dosen Pengampu : Ahmad Syarqawi,M.Pd
Narasumber : Muhammad Riswan Rais

SELF MANAGEMEN SEBAGAI KONSELOR KARIER


Perencanaan karier terhadap peserta didik dimulai sejak kelas X, misalnya saya
memegang 8 kelas, yaitu siswa kelas X terdapat 7 kelas di Sekolah MAN 1 Pertiwi dan 1
kelas di MAN 1 Pancing. Jadi setiap kelas memiliki 4-3 PA (pembimbing Akademik) sejak
kelas X guru PA (Pembimbing Akademik) memantau perkembangan nilai peserta didik,
Apakah ada perkembangan setiap mata pelajaran, terdapat 19 mata pelajaran jadi disitu Kami
melihat perkembangan anak anak itu misalnya semester 1 anak IPA contohnya, salah satu
peserta didik nilai fisikanya 88 lalu semester 2 mendapat nilai 90 dan semester 3 niali nya
terus meningkat, jadi pihak sekolah merekomendasikannya untuk mengambil kelas
Akselarasi (percepatan naik semester ) peserta didik yang di rekomendasikan untuk masuk ke
kelas percepatan harus meminta persetujuan dari kepala sekolah, guru PA, Wali kelas , Guru
BK serta orang tua. Dan peserta didik harus mempertahankan nilai yang ia dapat
maksimalnya 90,tetapi bila peserta didik tidak mampu mengikuti percepatan kelas peserta
didik bisa mengundurkan diri dan mengikuti sistem pembelajaran seperti biasanya.

Setelah Guru BK dan PA bertugas untuk mencari kelebihan dari nilai mata pelajaran
peserta misalnya guru BK menemukan salah satu peserta didik yang mendapatkan nilai mata
pelajaran fisika contohnya maka guru BK menyarankan agar peserta didik mengambil jalur
SNMPTN sesuai dengan nilai tertingginya. Jadi kriteria untuk mengikuti SNMPTN tahun
2022 haruslah siswa yang eligible.

Jadi bagaimana kalau misalnya ada peserta didik yang bingung dalam mengambil
jurusan di SNMPTN kami sebagai guru BK akan mengarahkan dan kami memanggil peserta
didik tersebut. jadi perencanaan karir yang kami lakukan itu dimulai dari kelas X dan melihat
nilai raportnya dari semester 1 sampai semester 5 walaupun peserta didik tersebut tidak
masuk eligible maka akan di arahkan untuk mengikuti jalur yang lain. Seperti SBMPTN,
SPANPTKIN, POLITEKKES, POLITEKNIK dll. Kalau peserta didik tersebut berasal dari
keluarga berada maka bisa mengikuti jalur mandiri.

kami dari guru BK, Wali kelas serta Guru PA (Pembimbing akademik) saling
berkontribusi satu sama lain dalam melakukan perencanaan karir tersebut. koordinator BK di
MAN 1 Medan selalu memantau RPL yang telah dibuat oleh Guru BK. kami sebagai guru
BK sudah membuat perencanaan karir lalu kami memberikan RPL tersebut terhadap
koordinator BK sehingga koordinator BK nanti akan memeriksa hasil RPL . Setelah
koordinator BK menyetujui lalu kami sebagai guru BK melaksanakan RPL karir tersebut.

2 tahun belakangan ini karena adanya Pandemi covid-19, RPL yang di laksanakan
tidak efektif. Tetapi sebelum covid RPL tersebut sangat struktur. Tetapi saat Pandemi pihak
sekolah melakukan pembelajaran daring menggunakan Google classroom, jadi setiap RPL
yang kami ajukan kepada koordinator itu harus dilaksanakan, kalau tidak dilaksanakan maka
koordinator tidak Akan mensetujui dan menandatangani, jadi guru BK melaksanaan
pelayanan harus dengan program semester lainnya dan selalu dipantau dalam setiap
pelaksanaan

Berdasarkan pengalaman guru BK, peserta didik banyak yang kebingungan dalam
mengambil jurusan jadi kita sebagai guru BK hanya mengarahkan misalnya nilai biologinya
sangat bagus kami mengarahkan peserta didik tersebut untuk mengambil jurusan farmasi,
keperawatan , kedokteran. Setelah kami arahkan tetapi peserta didik tersebut tidak mau
mengambil jurusan yang telah di sarankan oleh guru BK alasnya peserta didik tersebut takut
terhadap darah, jadi kami hanya mengarahkan saja selebihnya keputusan ada di tangan
peserta didik.

Hari / tanggal : Rabu / 13 April 2022


Pukul : 09:38 WIB
Tempat : MAN 1 MEDAN
Narasumber : Bapak Drs. Amir Husin Pangaribuan, M.Pd. Kons
Pewawancara : Anindya Khaira Butarbutar, Rifani Yasmin Husna
Siregar, Shafira Althasya, Sinta Fitria Nasution
Tema Wawancara : Evaluasi Konseling Karier
Tujuan Wawancara : Mengetahui pengevaluasian konseling karier di sekolah

Hasil Wawancara
Bapak Drs. Amir Husin Pangaribuan, M.Pd. Kons (narasumber) merupakan salah satu
guru BK yang ada di MAN 1 MEDAN. Beliau sudah sangat berpengalaman dalam
mengarahkan karir siswa di sekolah. Dari hasil wawancara kami beliau mengatakan
bahwasanya ia tidak mempunyai kebiasaan pula program karir yang tidak berhasil, kami
umumnya berhasil gitu. Jadi kami ga pesimis dengan ini, artinya gini kalo ada yang apa
hambatan disini bagaimana kita telusuri begitu. Jadi kalo ini contohnya misalnya gini, tahun
ini kita kok agak dikit dibandingkan tahun lalu, agak berkurang. Kita evaluasi, apa
evaluasinya itu menunjukan bahwa nilai anak-anak terlalu kultuatif gitu (terlalu naik turun).
Jadi ini juga harus masukan ke kepala sekolah, namanya juga zaman daring, kita ga jumpa
dan sebagainya yakan. Jadi jangan la pula anak sudah harus mengeluarkan biaya, dengan
tersiksa dengan keadaan kondisi seperti ini terus nilai yang diharapkan tidak sesuai dengan
kenyataan. Itu jugakan jadi perhitungan bagi kita untuk guu kedepan memberikan masukan
pada sekolah bagaimana pemberian nilai dan sebagainya.

Beliau mengatakan tujuannya supaya anak-anak lebih maksimal untuk masuk ke


perguruan tinggi, kan kebanyakan anak anak maunya masuk kedinasan. Kedinasan sih boleh
tapi jangan dilupakan kalau misalnya kedinasan itukan tidak dilarang, semua siswa kita
harapkan untuk masuk kedinasan juga. Tapi kalau nanti dia tidak bisa masuk di kedinasan,
insyaallah bisa dia masuk ke perguruan tinggi kenapa tidak gitu. Jadi sekurang-kurangnya
meminimalisasikan ketidakberhasilan tersebut.

Pertama kitakan harus melihat hasil ya, hasil tahun ini gimana, mengapa sedikit orang
yang ingin masuk ke pmdkpn misalnya jalur ke politeknik negeri. Tahun semalam segini
banyak, tahun ini kok sedikit gitukan. Biasanya yang masuk ke usmi ada sekian orang, ini
kok sedikit gitu yakan. Kok tahun ini sedikit yang mau masuk ke politekes kemarin 38 orang
kok sekarang berubah sekitar 22 orang, ternyata mereka ada juga yang menunggu hasil
snmptn. Tapi menunggunya itupun tidak maksimal, tadinya kita berharap dia seimbang untuk
jurusan ipa. Inilah yang harus kita maksimalkan. Misalkan kelas ini kurang nya ini inikan
titik tumpunya harus kita perkuat, memang ada kelemahannya dalam memberikan layanan di
dalam ruangan. Ada beberapa anak kalau di tanyak jawabannya selalu gatau, nah kedepannya
inilah yang menjadi evaluasi kita.

Menurut beliau, fungsi dari evaluasi dalam kegiatan konseling karir adalah bagaimana
memaksimalkan program konseling karir yang telah dilakukan, dengan cara guru BK
mengadakan perbaikan (evaluasi) dengan melihat dimana titik tumpu kekurangan dari
program tersebut baik dari kebutuhan siswa maupun faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya.

Menurut beliau, aspek dari proses evaluasi kegiatan bimbingan konseling ada dua
macam yaitu penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilihat dari segi
bagaimana keefektifan proses layanan bimbingan dan konseling sedangkan penilaian hasil
sendiri dilihat dari segi keefektifan hasil layanan bimbingan dan konseling. Untuk aspek-
aspek yang perlu dievaluasi dalam program bimbingan dan konseling diantaranya seperti
kesesuaian antara program dan pelaksanaan keterlaksanaan program, hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan program tersebut, dan lain sebagainya.

Menurut beliau dalam pelaksanaannya, evaluasi program konseling karir dapat


ditempuh dengan empat langkah, yaitu: Pertama, merumuskan masalah; Kedua,
mengembangkan atau menyusun instrumen pengumpulan data; Ketiga, mengumpulkan dan
menganalisis data untuk mengetahui program mana saja yang sudah atau belum terlaksana
dan program apa saja yang sudah atau belum mencapai hasil; dan Keempat, melakukan
tindak lanjut baik dengan memperbaiki program yang kurang tepat maupun dengan
mengembangkan (menambah atau merubah) suatu hal yang dapat menunjang keefektifan
program.

Evaluasi bidang kelas X pada dasarnya sama cara mengevaluasinya, artinya


bagaimana anak-anak itu antara prestasinya dengan exstra kulikuler dapat berjalan. Dikelas
XI kita juga memberikan bagaimana memotivasi anak-anak supaya dia ikut dalam
perlombaan apapun jenisnya, jadi dia tidak berlaku untuk tingkat sekolah, dia harus berlaku
tingkat membberikan pehamaman pada siswa, jangan nanti dia mempunyai prestasi tinggi dia
malah menyalahkan orang. Jadi anak tersebut yang penting dia harus 40% yang pokoknya dia
masuk ke rana 40%. Hambatannya seperti kemarin, kan kita melihat juga, apa bisa kita kan
suruh anak-anak mengkomunikasikan juga sama gurunya. Misalnya “Buk saya kok begini
buk, tapi saya sudah mengerjakan begini gitu, bagaimana buk solusinya saya berubah seperti
ini”. Tapi kalau anak-anak yang memang-memang malas gurunya bakal lepas tangan.

Menurut beliau, banyak faktor yang mendukung dalam kegiatan pengevaluasian


konseling karir. Misal dari segi pihak-pihak pendukung yang terkait seperti orang tua, kepala
sekolah, dan para guru. Selain itu, selama beliau menjadi guru BK di manapun itu faktor
pendukungnya tetap sama dan sejalan karena waktu seorang guru BK dalam memberikan
layanan itu lebih banyak sehingga dengan kata lain kita merupakan pihak pendukung utama
yang bisa melihat apakah program konseling karir tersebut cocok atau tidak dengan siswa
yang bersangkutan, jika program tersebut tidak efektif maka akan dilakukan pengevaluasian.

Menurut beliau, dampak yang terjadi setelah dilakukannya evaluasi konseling karir
adalah ketika terdapat siswa yang belum lolos masuk ke perguruan tinggi, di sinilah
pentingnya peran guru BK untuk memberikan dukungan dan motivasi agar siswa tersebut
tidak putus asa dan kembali bersemangat untuk mencapai cita-citanya. Alhasil dengan
dilakukannya pengevaluasian maka walaupun siswa tersebut tidak lolos masuk ke perguruan
tinggi, dia tetap merasa semangat karena ada dukungan dari orang-orang di sekitarnya.
Menurut beliau dalam pelaksanaan evaluasi konseling karir, guru BK memfokuskan pada tiga
hal, yakni evaluasi program, proses, dan hasil layanan bimbingan dan konseling.

Anda mungkin juga menyukai