Anda di halaman 1dari 8

UJI EFISIENSI CELAH (SHUTTER) KOLIMATOR

PESAWAT SINAR-X DI INSTALASI RADIOLOGI


RUMAH SAKIT AWAL BROS PANAM

Kevin Arya Pratama1), Yoki Rahmat2), Annisa1)


1)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Awal Bros
e- mail : kevinpratama2608@gmail.com

ABSTRAK
Pesawat sinar-X adalah sebuah alat yang dapat menghasilkan sinar-X. Rumah tabung dan
kolimator pada pesawat sinar-x tersebut memerlukan perawatan, Yaitu dengan melakukan Pelaksanaan
uji kesesuaian efisiensi celah (shutter) ini sangat diperlukan untuk keamanan radiasi pada saat
membuang muatan kapasitor atau pada saat pemanasan pesawat sinar-x dengan eksposi (KEMENKES
No. 1250, 2009).
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Dalam
pengumpulan data penelitian diperoleh dengan hasil mengunakan aplikasi image J. Variabel bebas
adalah celah (shutter) kolimator sedangkan variabel terikat adalah hasil pengujian. Untuk mengetahui
adanya kebocoran pada celah (shutter) kolimator. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Radiologi RS
Awal Bros Panam.
Hasil penelitian menemukan bahwa uji efisiensi celah (shutter) kolimator pada pesawat sinar-x di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Awal Bros Panam dilakukan 3 kali pengujian, hasil uji tidak
mengalami penghitaman di sepanjang garis transversal (X) dan sebagian garis longitudinal (Y). Nilai
pixel value dengan radiasi tidak melebihi batas tanpa radiasi dan Dilakukan perhitungan hasil uji celah
shutter kolimator dengan menggunakan image J Sehingga celah (shutter) dapat dinyatakan tidak
mengalami kebocoran dan masih dalam batas toleransi sesuai ketetapan peraturan KEMENKES RI
No. 1250 Tahun 2009 bahwasannya penilaian celah (shutter) dinyatakan berfungsi dengan efisien
apabila tidak ada efek kebocoran radiasi atau penghitaman.

Kata Kunci: Pesawat Sinar-X, Celah (Shutter) Kolimator, Image J

PENDAHULUAN
Pesawat sinar-X adalah sebuah alat
Sinar-X adalah pancaran gelombang yang dapat menghasilkan sinar-X. Pesawat
elektromagnetik yang sejenis dengan sinar-X pada dasarnya terdiri dari komponen,
gelombang radio, gelombang panas, yaitu tabung sinar-X generator, control
gelombang cahaya, dan gelombang console. Tabung sinar-X adalah tabung
ultraviolet, tetapi dengan panjang gelombang hampa tempat sinar-X di produksi. Generator
yang sangat pendek. Sinar-X dapat pesawat sinar-X adalah perangkat yang
menghasilkan gambaran struktur tubuh untuk memasok daya listrik ke tabung sinar-X.
memeriksa penyakit atau masalah lain. Sinar- Tabung sinar-X membutuhkan energi listrik
X dapat digambarkan sebagai gelombang untuk memanaskan elektron dari filamen
karena bergerak dalam gelombang yang untuk mempercepat elektron dari katoda ke
memiliki panjang gelombang frekuensi. anoda. Pada bagian luar tabung sinar-X
Sinar-X yang digunakan dalam radiografi terdapat kolimator (Bushberg, 2012).
berkisar dalam panjang gelombang dari Kolimator adalah bagian dari pesawat
sekitar 0,1 hingga 1,0 Å. Sinar-X di produksi sinar-X yang berfungsi untuk pengaturan luas
oleh alat yang sudah berkembang dengan lapangan radiasi (PERKA BAPETEN Nomor
pesat pada saat ini, alat tersebut dinamakan 15 Tahun (2014). Kolimator terdiri dari dua
Pesawat sinar-X (Fauber, 2017). set penutup (shutter) timbal atau atau
lempengan yang saling berhadapan dan
bergerak dengan arah berlawanan secara membuang muatan kapasitor atau pada saat
berpasangan. Lempengan ini terletak 3 pemanasan pesawat sinar-x dengan eksposi
sampai 7 inchi di bawah tabung sinar-x (Sari (KEMENKES No. 1250, 2009).
dkk, 2017). Berdasarkan observasi peneliti
Pada peralatan sinar-x perlu adanya tentang pesawat sinar-X di Instalasi Radiologi
pengawasan dan kalibrasi secara rutin dan Rumah Sakit Awal Bros Panam dengan merk
berkala untuk mengetahui apakah peralatan GE memiliki surat izin alat pada tahun 2013.
tersebut memang benar-benar aman untuk Frekuensi uji efisiensi celah (shutter)
digunakan atau tidak, quality control atau kolimator ini dilakukan pada tahun 2021.
kendali mutu merupakan salah satu bagian Pesawat sinar - X dengan merk GE digunakan
program dari quality assurance atau jaminan untuk pelayanan radiologi dengan jumlah
mutu yang bertujuan untuk melakukan pasien yang dikerjakan setiap harinya sekitar
monitoring dan perawatan yang bersifat 50 orang. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari
teknis agar tidak mengurangi kualitas dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
gambaran yang dihasilkan. Program kendali efisiensi celah (shutter) kolimator pada
mutu merupakan bagian dari program quality pesawat sinar-X di Instalasi Radiologi RS
assurance atau jaminan mutu yang Awal Bros Panam dan Untuk mengetahui
berhubungan dengan instrumentasi atau hasil pengukuran uji efisiensi celah (shutter)
pemakaian pesawat dan peralatan. (Sari dkk, kolimator pada pesawat sinar-X di Instalasi
2017). Radiologi RS Awal Bros Panam masih dalam
Kendali mutu dalam peralatan sumber batas toleransi yang diatur pada
radiasi adalah upaya untuk memastikan setiap KEMENKES RI
produk yang dihasilkan dari kegiatan No.1250/KES/SK/XII/2009..
menggunakan sumber radiasi memiliki mutu
atau kualitas yang tinggi sehingga tidak perlu
dilakukan pengulangan yang berdampak pada METODE PENELITIAN
penerimaan radiasi berulang. Untuk itu Jenis penelitian yang digunakan pada
program kendali mutu berlaku bagi semua penelitan karya tulis ilmiah ini yaitu
peralatan yang berhubungan dengan penelitian kuantitatif adalah metode
penggunaan sinar-X (Indriati, 2017). penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Pengujian program kendali mutu pada positivisme, digunakan untuk meneliti pada
pesawat sinar-X terdiri dari pengujian populasi atau sampel tertentu, pengumpulan
terhadap tabung kolimasi, tabung sinar-X, data menggunakan instrumen penelitian,
generator pesawat sinar-X dan automatic analasis data bersifat kuantitatif / statistik,
eksposure control. Pada pengujian terhadap dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
tabung kolimator terdiri dari pengujian telah ditetapkan (Sugiyono, 2018).
iluminasi lampu kolimator, berkas cahaya Metode yang digunakan pada peneilitian
kolimator, Kesamaan berkas cahaya karya tulis ilmiah ini yaitu metode
kolimator dan Uji kesesuaian efisiensi celah eksperimen, eksperimen adalah metode
(shutter) kolimator (KEMENKES No.1250, penelitian yang digunakan untuk mencari
2009). pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang
Rumah tabung dan kolimator pada lain dalam kondisi yang terkendalikan
pesawat sinar-x tersebut memerlukan (Sugiyono 2011).
perawatan. Berdasarkan keputusan MENKES Populasi adalah wilayah generalisasi, terdiri
RI No. 1250 Tahun 2009 tentang pedoman atas objek/subjek untuk dipelajari dan
kendali mutu peralatan radiodiagnostik, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
frekuensi uji kesesuaian efisiensi celah 2019). Populasi dalam penelitian ini adalah
(shutter) kolimator adalah 6 (enam) bulan pesawat sinar-x.
sekali atau setelah perbaikan. Pelaksanaan uji Sampel adalah bagian dari jumlah dan
kesesuaian efisiensi celah (shutter) ini sangat karakteristik yang dimiliki oleh populasi
diperlukan untuk keamanan radiasi pada saat
tersebut (Sugiyono, 2019). Sampel dalam kedua dan ketiga dapat dilihat pada gambar di
penelitian ini adalah celah (shutter) kolimator. bawah ini:
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
celah (shutter) kolimator, dan Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil pengujian
Penelitian dilakukan di Instalasi Radiologi
Rumah Sakit Awal Bros Panam, pada bulan
April 2022.
Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan melakukan observasi,
pengujian, dan dokumentasi.
Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pesawat sinar-x, kaset,
kamera, alat tulis, computer radiografi (CR),
aplikasi image J, dan CD

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1 Hasil Pengujian Pertama

Hasil Penelitian

Penelitian pengujian efisiensi celah


(shutter) kolimator pesawat sinar-X merk GE
dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Awal Bros Panam. Pesawat sinar-X dengan
merk GE beroperasi sejak Agustus 2013.
Frekuensi uji efisiensi celah (shutter)
kolimator ini dilakukan pada tahun 2021.
Pesawat sinar-X dengan merk GE digunakan
untuk pelayanan radiologi dengan jumlah
pasien yang dikerjakan setiap harinya sekitar
50 pasien.
Gambar 2 Hasil Pengujian kedua
Hasil Pengujian Celah (Shutter) Kolimator

Uji efisiensi celah (shutter) kolimator


adalah salah satu penyelenggaraan kegiatan
kendali mutu (quality control) untuk pesawat
sinar-x diagnostik. Berikut hasil pengujian
celah (shutter) kolimator sebagai berikut:

Pengujian Pertama, Kedua dan Ketiga

Pada pengujian pertama celah shutter


menggunakan faktor eksposi dengan 80 KV
40 mAs. Hasil gambaran yang diperoleh pada
pengujian pertama dengan shutter X
kolimator dalam keadaan tertutup dan shutter Gambar 3 Hasil Pengujian ketiga
Y kolimator dalam keadaan terbuka penuh
dan shutter X kolimator dalam keadaan hasil pengujian pertama, kedua dan
terbuka penuh dan shutter Y kolimator dalam ketiga sisi celah shutter X kolimator dan sisi
keadaan tertutup. Hasil pengujian pertama,
celah shutter Y tidak terdapat kehitaman pada Berdasarkan tabel 1 Pengujian pertama
hasil uji. dengan sisi shutter X tanpa radiasi dan dengan
radiasi expose pertama dengan sisi shutter X
Kaset Tanpa Radiasi di dapatkan hasil rata-rata adalah 333.400.
Pengujian kedua dengan sisi shutter X tanpa
Pada kaset yang tanpa radiasi dilakukan radiasi dan dengan radiasi expose kedua
scan untuk dijadikan background dengan sisi shutter X di dapatkan hasil rata-
perbandingan dengan pengujian pertama, rata adalah 333.5194. Pengujian ketiga
kedua dan ketiga pada celah (shutter) dengan sisi shutter X tanpa radiasi dan dengan
kolimator tersebut. Dapat dilihat pada gambar radiasi expose ketiga dengan sisi shutter X di
di bawah ini: dapatkan hasil rata-rata adalah 333.680. Kaset
tanpa radiasi X untuk dijadikan background di
dapatkan hasil rata-rata adalah 334.489.
Pengujian pertama dengan sisi shutter Y
tanpa radiasi dan dengan radiasi expose
pertama dengan sisi shutter Y di dapatkan
hasil rata-rata adalah 333.352, Pengujian
kedua dengan sisi shutter Y tanpa radiasi dan
dengan radiasi expose kedua dengan sisi
shutter Y di dapatkan hasil rata-rata adalah
333.293, Pengujian ketiga dengan sisi shutter
Y tanpa radiasi dan dengan radiasi expose
ketiga dengan sisi shutter Y di dapatkan hasil
rata-rata adalah 333.377. Kaset tanpa radiasi
Y untuk dijadikan background di dapatkan
Gambar 4 Kaset Tanpa Radiasi hasil rata-rata adalah 334.319.

Tahap Perhitungan Hasil Uji Shutter Tahap Hasil Grafik Uji Shutter
menggunakan Aplikasi Image J
Hasil grafik uji shutter untuk
Hasil uji shutter diukur menggunakan membandingkan hasil tanpa radiasi dan
tools straight pada aplikasi image J, dengan radiasi hasil uji shutter kolimator
pengukuran sepanjang garis transversal (X) tersebut. Berikut adalah hasil grafik uji
dan sepanjang garis longitudinal (Y) untuk efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat
mendapatkan hasil uji shutter kolimator. sinar-x dengan mengunakan grafik pixel
Berikut tabel hasil rata-rata pengukuran value, pixel value adalah unsur gambar
menggunakan aplikasi image J sebagai representasi sebuah titik terkecil dalam
berikut sebuah gambar grafis yang dihitung per inci.
Tabel 1 Hasil rata-rata pengukuran aplikasi Grafix pixel value sebagai berikut:
image J
No Uraian Garis Garis
transvers longitudinal
al X Y
1 Pengujian 333.400 333.352
pertama
2 Pengujian 333.519 333.293
kedua
3 Pengujian 333.680 333.377
ketiga
4 Kaset 334.489 334.319
tanpa
radiasi
334.489 jadi tanpa radiasi dan dengan radiasi
expose kedua X tidak terjadi kebocoran.

Grafik 1 1 Tanpa Radiasi dan dengan Radiasi


Grafik 3 Tanpa Radiasi dan dengan Radiasi
expose pertama X
Berdasarkan grafik di atas uji efisiensi expose ketiga X
celah (shutter) kolimator tanpa radiasi dan Berdasarkan grafik di atas uji efisiensi
dengan radiasi expose pertama X, nilai pixel celah (shutter) kolimator tanpa radiasi dan
value dengan radiasi tidak melebihi nilai batas dengan radiasi expose ketiga X, nilai pixel
kaset tanpa radiasi dan hasil rata-rata uji value dengan radiasi tidak melebihi nilai batas
efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat kaset tanpa radiasi dan hasil rata-rata uji
sinar-x expose pertama X adalah 333.400 dan efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat
hasil rata-rata kaset tanpa radiasi X adalah sinar-x expose ketiga X adalah 333.519 dan
334.489 jadi tanpa radiasi dan dengan radiasi hasil rata-rata kaset tanpa radiasi X adalah
expose pertama X tidak terjadi kebocoran. 334.489 jadi tanpa radiasi dan dengan radiasi
expose ketiga X tidak terjadi kebocoran.

Grafik 4 Tanpa Radiasi dan dengan Radiasi


expose pertama Y
Grafik 2 Tanpa Radiasi dan dengan Radiasi Berdasarkan grafik di atas uji efisiensi
expose kedua X celah (shutter) kolimator tanpa radiasi dan
Berdasarkan grafik di atas uji efisiensi dengan radiasi expose pertama Y, nilai pixel
celah (shutter) kolimator tanpa radiasi dan value dengan radiasi tidak melebihi nilai batas
dengan radiasi expose kedua X, nilai pixel kaset tanpa radiasi dan hasil rata-rata uji
value dengan radiasi tidak melebihi nilai batas efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat
kaset tanpa radiasi dan hasil rata-rata uji sinar-x expose pertama Y adalah 333.293 dan
efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat hasil rata-rata kaset tanpa radiasi Y adalah
sinar-x expose kedua X adalah 333.352 dan 334.319 jadi tanpa radiasi dan dengan radiasi
hasil rata-rata kaset tanpa radiasi X adalah expose pertama Y tidak terjadi kebocoran.
334.319 jadi tanpa radiasi dan dengan radiasi
expose ketiga Y tidak terjadi kebocoran.

Pembahasan Penelitian

Penelitian pengujian efisiensi celah


(shutter) kolimator pesawat sinar-x merk GE
dilakukan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Awal Bros Panam. Kolimator adalah bagian
dari pesawat sinar-X yang berfungsi untuk
pengaturan luas lapangan radiasi (PERKA
BAPETEN Nomor 15 Tahun (2014).
Kolimator terdiri dari dua set penutup
(shutter) timbal atau atau lempengan yang
Grafik 5 Tanpa Radiasi dan dengan Radiasi saling berhadapan dan bergerak dengan arah
expose kedua Y berlawanan secara berpasangan.
Berdasarkan grafik di atas uji efisiensi Uji efisiensi celah (shutter) kolimator
celah (shutter) kolimator tanpa radiasi dan merupakan salah satu penyelenggaraan
dengan radiasi expose kedua Y, nilai pixel kegiatan kendali mutu (quality control) untuk
value dengan radiasi tidak melebihi nilai batas pesawat sinar-x diagnostik yang telah
kaset tanpa radiasi dan hasil rata-rata uji ditetapkan oleh Keputusan Menteri
efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat Kesehatan RI. Sesuai dengan Keputusan
sinar-x expose kedua Y adalah 333.680 dan Menteri Kesehatan RI Nomor 1250 tahun
hasil rata-rata kaset tanpa radiasi Y adalah 2009 tentang uji efisiensi celah (shutter)
334.319 jadi tanpa radiasi dan dengan radiasi kolimator. Tujuan dari uji efisiensi celah
expose kedua Y tidak terjadi kebocoran. (shutter) antara lain shutter yang tertutup
penuh harus mampu mencegah radiasi yang
mengenai film. Tujuan uji ini adalah untuk
keamanan radiasi pada saat membuang
muatan kapasitor pada mobile unit atau pada
saat pemanasan pesawat dengan eksposi.
Hasil diukur menggunakan aplikasi
image J. Peneliti melakukan expose sebanyak
2 kali dalam 1 kaset dan 3 kali pengujian dan
peneliti membagi hasil ukur pengujian dengan
dua sisi yaitu sisi transversal (X) dan sisi
longitudinal (Y). Pada hasil rata-rata
pengukuran menggunakan aplikasi image J
dan hasilnya dibuat grafik untuk mengetahui
perbedaan hasil pengujian pertama, kedua,
Grafik 6 Tanpa Radiasi dan dengan Radiasi ketiga dan kaset tanpa radiasi. Pengujian
expose ketiga Y pertama dengan sisi shutter X tanpa radiasi
Berdasarkan grafik di atas uji efisiensi dan dengan radiasi expose pertama dengan
celah (shutter) kolimator tanpa radiasi dan sisi shutter X di dapatkan hasil rata-rata
dengan radiasi expose ketiga Y, nilai pixel adalah 333.400. Pengujian kedua dengan sisi
value dengan radiasi tidak melebihi nilai batas shutter X tanpa radiasi dan dengan radiasi
kaset tanpa radiasi dan hasil rata-rata uji expose kedua dengan sisi shutter X
efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat didapatkan hasil rata-rata adalah 333.519.
sinar-x expose ketiga Y adalah 333.377 dan Pengujian ketiga dengan sisi shutter X tanpa
hasil rata-rata kaset tanpa radiasi Y adalah radiasi dan dengan radiasi expose ketiga
dengan sisi shutter X di dapatkan hasil rata-
rata adalah 333.680. Kaset tanpa radiasi X pesawat sinar-x dengan eksposi
untuk dijadikan background di dapatkan hasil (KEMENKES No. 1250, 2009).
rata-rata adalah 334.489. Pengujian pertama Celah (shutter) kolimator pesawat
dengan sisi shutter Y tanpa radiasi dan dengan sinar-X di Rumah Sakit Awal Bros Panam
radiasi expose pertama dengan sisi shutter Y tidak terjadi kebocoran dan efisien sehingga
di dapatkan hasil rata-rata adalah 333.352, dapat digunakan untuk melakukan melayani
Pengujian kedua dengan sisi shutter Y tanpa radiologi.
radiasi dan dengan radiasi expose kedua
dengan sisi shutter Y di dapatkan hasil rata- KESIMPULAN
rata adalah 333.293, Pengujian ketiga dengan
sisi shutter Y tanpa radiasi dan dengan radiasi 1. Penelitian uji efisiensi celah (shutter)
expose ketiga dengan sisi shutter Y di kolimator pada pesawat sinar-x di Instalasi
dapatkan hasil rata-rata adalah 333.377. Kaset Radiologi Rumah Sakit Awal Bros Panam
tanpa radiasi Y untuk dijadikan background di dilakukan 3 kali pengujian, hasil uji tidak
dapatkan hasil rata-rata adalah 334.319. Nilai mengalami penghitaman di sepanjang
pixel value dengan radiasi tidak melebihi garis transversal (X) dan sebagian garis
batas tanpa radiasi, maka tidak terjadi longitudinal (Y). Nilai pixel value dengan
kebocoran pada uji efisiensi celah (shutter) radiasi tidak melebihi batas tanpa radiasi
kolimator tersebut. dan Dilakukan perhitungan hasil uji celah
Pengujian ini menggunakan kaset shutter kolimator dengan menggunakan
dengan ukuran 24 cm x 30 cm dan faktor image J Sehingga celah (shutter) dapat
eksposi 80 kv 40 mAs. Hasil pengujian dinyatakan tidak mengalami kebocoran.
efisiensi celah (shutter) kolimator pesawat 2. Uji efisiensi celah (shutter) kolimator pada
sinar-X tidak terjadi penghitaman, terlihat pesawat sinar-x di Instalasi Radiologi
dari nilai pixel value dengan radiasi tidak Rumah Sakit Awal Bros panam masih
melebihi batas tanpa radiasi sehingga sesuai dalam batas toleransi sesuai ketetapan
dengan peraturan KEMENKES RI No. 1250
peraturan KEMENKES RI No. 1250
Tahun 2009 bahwasannya penilaian celah
(shutter) dinyatakan berfungsi dengan efisien Tahun 2009 bahwasannya penilaian celah
apabila tidak terjadi kebocoran radiasi atau (shutter) dinyatakan berfungsi dengan
penghitaman. efisien apabila tidak ada efek kebocoran
Hasil Penelitian yang dilakukan (I radiasi atau penghitaman.
Made Wijaya,2018) dengan mengunakan
pesawat sinar-x mobile merk siemens di DAFTAR PUSTAKA
instalasi radiologi RSUD Bandung
mengusada sudah tidak berfungsi secara Akhmad, Balza Achmad, Viktorinus
efisien. Hardianto dan Agus Arif. Densitometer
Berdasarkan hasil penelitian yang film radiografi portable berbasis
peneliti lakukan menunjukkan tidak adanya mikrokontroler. Media elektrik, Volume 2
kebocoran pada celah (shutter) kolimator
Nomor 2, Juni 2008.
pesawat sinar-x, maka untuk meningkatkan
pelayanan, menegakkan hasil diagnosa yang Ballinger, Philip W. dan Eugene D.
tegas, mengurangi dosis radiasi yang diterima
Frank.2003. Merril’s Atlas of
pasien dan radiasi hambur yang diterima
petugas, sebaiknya frekuensi uji kesesuaian Radiographic Positions and Radiologic
efisiensi celah (shutter) kolimator adalah 6 Prosedures, Tenth Editions, Volume
(enam) bulan sekali atau setelah perbaikan. Three. Saint Louis : Mosby.
Pelaksanaan uji kesesuaian efisiensi celah
(shutter) ini sangat diperlukan untuk Fauber, Terri L. 2012. Radiographic
keamanan radiasi pada saat membuang Imaging and Exposure. Fifth Edition.St
muatan kapasitor atau pada saat pemanasan Louis: Missouri.
Nugroho Tri S, Dwi Lestari, Surakhman.
2016. Tekno Fisika Nuklir. STTN-
BATAN, Yogyakarta.

PERKA BAPETEN. 2014. Peraturan


Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Nomor 15 Tahun 2014 Tentang
Keselamatan Radiasi dalam Produksi
Pesawat Sinar-X Radiologi Diagnostik dan
Intervensional. Jakarta: BAPETEN.

PERMENKES RI No. 1250 Tahun 2009


Tentang Pedoman Kendali Mutu (Quality
Control) Peralatan Radiodiagnostik.
Jakarta. Kemenkes.

Schneider CA, Rasband WS, Eliceiri KW


(2012); “NIH Image J: 25 years of image
analysis” Nat Methods 9 (7): 671-675.

Anda mungkin juga menyukai