Anda di halaman 1dari 7

”UJI KESEJAJARAN BUCKY STAND PESAWAT SINAR-X HITACHI DI INSTALASI RADIOLOGI

RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA”

“ALLIGNMENT TEST OF BUCKY STAND HITACHI X-RAY UNIT IN RADIALOGY DEPARTMENT OF PANTI
RAPIH YOGYAKARTA HOSPITAL”
Muhammad Safruddin ¹⁾ Nanik Suraningsih ²⁾ Fadli Felayani ²⁾

INTISARI

Bucky pada pesawat sinar-X perlu dilakukan pengujian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan grid
allignment test tool. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengujian kesejajaran bucky stand pesawat
sinar-X Hitachi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional. Penelitian dilakukan di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada bulan Mei 2017. Variabel bebasnya adalah
pengujian kesejajaran bucky stand. Variabel terikatnya adalah hasil pengujian kesejajaran bucky stand.
Variabel kontrolnya adalah Pesawat sinar-X, imaging plate, FFD, faktor eksposi, prosesing film, dan alat uji
(grid alignment test tool). Data diperoleh melalui pengujian dan selanjutnya dilakukan analisa dari hasil
pengujian tersebut.
Hasil pengujian kesejajaran grid pada bucky stand pesawat sinar-X Hitachi di Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta tersebut mengalami off center grid dengan nilai densitas tertinggi pada lubang II
yaitu 2,74. Selisih nilai densitas pada lubang I dan V yaitu 0,02, sedangkan untuk lubang II dan IV yaitu 0,02.

ABSTRACT

Bucky on an X-ray unit needs to be tested. This test using grid alignment test tool. This study aims to
know the results of allignment test bucky stand of Hitachi X-ray unit in Radiology Department of Panti Rapih
Hospital Yogyakarta.
The type of this research is quantitative research with observational approach. The research was
conducted at Radiology Department of Panti Rapih Hospital Yogyakarta in May 2017. The independent variable
is the bucky stand alignment test. The dependent variable is the result of bucky stand alignment test. The
control variables are X-ray unit, imaging plate, FFD, exposure factor, film processing, and test equipment (grid
alignment test tool). Data obtained through testing and further analysis of the test results.
Grid alignment test results on the bucky stand of Hitachi X-ray unit in Radiology Department Panti Rapih
Hospital Yogyakarta is off center grid with the highest density value in hole II is 2.74. The difference of density
value at hole I and V is 0,02, while for hole II and IV is 0,02.

Keywords: Bucky Stand, Grid Allignment Test Tool, Off Center Grid

1) Student of DIII Technique Rontgen of STIKES Widya Husada Semarang


2) Lecture of DIII Technique Rontgen of STIKES Widya Husada Semarang
PENDAHULUAN tersebut. Susunan lempengan logam tersebut juga
mempengaruhi cara pemakaian serta kemampuan
Program jaminan mutu adalah suatu program suatu grid untuk menahan atau meneruskan
yang mencangkup manajemen yang digunakan radiasi primer (Bushong, 2013)
untuk memastikan keunggulan pelayanan Beberapa jenis grid menurut bangunan
kesehatan dengan menggunakan sistem lempengan logamnya adalah parallel grid, crossed
pengumpulan data dan evaluasi data yang grid, dan focussed grid, sedangkan menurut
sistematik. Tujuan utama jaminan mutu adalah gerakannya yaitu stationary grid dan moving grid
dengan meningkatkan perawatan pasien, termasuk (bucky) (Bushong, 2001). Kesalahan dalam
penjadwalan pasien, teknik manajemen, kebijakan pemakaian grid sangat berpengaruh terhadap
dalam proses setiap bagian, efektivitas serta kualitas radiograf. Pada parallel grid kendala yang
efisiensi, layanan pendidikan, dan interpretasi citra terjadi biasanya grid cut off, sedangkan pada
dengan ketepatan waktu (Papp, 2011). focussing grid biasanya terjadi kesalahan pada
Salah satu bagian dari jaminan mutu adalah cara pemakaiannya yang bisa terbalik. Pada
program kendali mutu yang berhubungan dengan moving grid (bucky) biasanya terjadi pada
teknik untuk pemantauan dan pemeliharaan unsur- pergerakan grid tersebut serta letak grid tersebut
unsur teknis dari sistem yang mempengaruhi yang tidak sejajar dengan pusat sinar, sehingga
kualitas gambar. Program kendali mutu meliputi mengakibatkan menurunnya kualitas radiograf
tiga tipe pengujian yaitu acceptance testing, routine serta meningkatkan dosis yang diterima oleh
performance evaluations, dan error corrections pasien (Papp, 2011).
test. Acceptance test (uji penerimaan) adalah Bucky pada pesawat sinar-X, perlu dilakukan
pengujian yang dilakukan ketika alat pertama kali pengujian. Menurut Papp (2011) dilakukan
dipasang sebagai referensi pengujian kendali mutu pengujian setiap tahun, sedangkan menurut LIoyd
di masa mendatang. Routine performance (2001) dilakukan pengujian setiap enam bulan
evaluations (uji berkala) adalah pengujian berkala sekali pada peralatan baru, dan peralatan yang
pada waktu tertentu yang telah dijadwalkan untuk baru saja diperbaiki, metode untuk uji kesejajaran
mengetahui perubahan kinerja pada alat tersebut bucky menggunakan grid allignment test tool.
sejak pertama kali di pasang. Error corrections test Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui
(uji setelah perbaikan) adalah pengujian sebuah seberapa besar ketidaksejajaran bucky terhadap
alat dikarenakan alat tersebut mengalami arah datangnya pusat sinar. Bucky yang
kerusakan atau tidak bekerja sesuai spesifikasi mengalami kerusakan fisik dapat dievaluasi melalui
pabrik dan pengujian tersebut untuk mengetahui uji ini.
penyebab kerusakan sehingga perbaikan yang Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih
tepat dapat dilakukan (Papp, 2011). Yogyakarta memiliki tiga ruangan untuk
Ketiga tipe pengujian di atas sangat penting pemeriksaan sinar-X konvensional, pada ruang 1B
dilakukan mengingat pesawat tersebut dan terdapat pesawat sinar-X merek Hitachi dilengkapi
berbagai komponen meliputi tabung, mesin dengan meja pemeriksaan dan bucky stand model
pendukung tabung, meja pemeriksaan, dan YVB – 3. Pesawat tersebut dipasang pada tahun
peralatan aksesoris. Peralatan aksesoris dari 1998 dan belum dilakukan pengujian kesejajaran
pesawat sinar-X adalah grid, kolimator, kaset, bucky standnya sejak pertama kali pesawat
intensifying screen, dan lain-lain (Papp, 2011). tersebut dipasang. Penulis telah melakukan studi
Grid merupakan salah satu alat yang efektif pendahuluan untuk memperdalam masalah terkait
untuk mengurangi radiasi hambur yang sampai ke kinerja bucky stand di pesawat Hitachi ruang 1B.
film. Banyaknya (intensitas) radiasi hambur yang Proses studi pendahuluan dilakukan dengan cara
dihasilkan pada satu kali ekspos dipengaruhi oleh mengekspos imaging plate yang dimasukkan ke
beberapa faktor antara lain kV, mAs dan ketebalan dalam bucky stand dengan posisi melintang.
obyek. Grid dirancang meneruskan sinar-X primer Imaging plate dengan ukuran 24x30 cm, dibagi
yang berasal dari sumber yaitu tabung sinar-X. menjadi dua sisi kanan dan kiri, masing-masing sisi
Grid yang memenuhi syarat adalah grid yang diekspos sebanyak sekali dengan faktor eksposi
mampu menyerap 80%-90% radiasi hambur yang 50 kV dan 10 mAS, faktor eksposi tersebut sering
berguna untuk perbaikan kontras. Grid ada digunakan untuk pemeriksaan radiologi di kamar
beberapa jenis tergantung dari arah lempengan- 1B, sisi yang tidak diekspos penulis tutup dengan
lempengan logam yang tersusun dalam grid blok timbal. Radiograf yang dihasilkan
menunjukkan densitas yang berbeda antara sisi berada pada lubang III, sedangkan lubang II akan
kanan dan kiri secara pengamatan visual. Dari hal bernilai sama dengan lubang IV, dan lubang I akan
tersebut penulis mencurigai masalah yang ada bernilai sama dengan lubang V. Selisih perbedaan
akibat kinerja grid yang tidak baik. densitas antara lubang II dan IV serta lubang I dan
Dari latar belakang di atas penulis tertarik V harus tidak lebih dari nilai yaitu ± 0,10. Analisa
untuk mengkaji lebih dalam dan melakukan ini disajikan dalam bentuk grafik yang terlampir.
pengujian serta menuliskannya dalam Karya Tulis Evaluasi pada hasil pengujian ini adalah :
Ilmiah yang berjudul “Uji Kesejajaran Bucky Stand a. Jika kesejajaran antara bucky stand dan tabung
Pesawat Sinar-X Hitachi di Instalasi Radiologi baik, maka akan tercatat densitas tertinggi
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”. pada lubang ke III, sedangkan keempat lubang
yang lain semakin ke lateral densitasnya akan
METODE PENELITIAN semakin kecil. Selisih perbedaan densitas
antara lubang II dan IV serta lubang I dan V
Jenis penelitian ini, penulis menggunakan kurang dari nilai yaitu ± 0,10
penelitian kuantitatif dengan pendekatan b. Jika hasil densitas tertinggi tidak pada lubang
observasional. Pendekatan observasional yaitu ke III, atau jika selisih perbedaan densitas
penulis mengamati secara langsung dan antaara lubang II dan IV serta lubang I dan V
melakukan pengujian terhadap objek penelitian lebih dari nilai yaitu ± 0,10, maka bucky stand
(Sugiyono, 2013), dalam hal ini penulis melakukan dan tabung mengalami ketidaksejajaran.
pengujian terhadap kesejajaran bucky stand
menggunakan grid alignment test tool. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengambilan data penelitian dilakukan di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Instrumen penelitian dalam Karya Tulis
Yogyakarta pada bulan Mei 2017. Variabel bebas Ilmiah ini berupa alat dan bahan sebagai berikut :
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang Alat dan Bahan
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya Alat dan bahan penelitian yang digunakan untuk
variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini pengujian kesejajaran grid pada bucky stand ini
variabel bebasnya adalah pengujian kesejajaran adalah :
bucky stand. Variabel terikat adalah variabel yang a. Grid Allignment Test Tool
dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya b. Imaging Plate dengan ukuran 24 x 30 cm,
variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel c. Densitometer,
terikatnya adalah hasil pengujian kesejajaran d. Lead Blocker,
bucky stand. Variabel kontrol adalah variabel yang e. Kamera,
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga f. Alat tulis,
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat g. Form hasil pengukuran densitas,
tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. h. Pesawat sinar-X Hitachi.
Dalam penelitian ini variabel kontrolnya adalah Pengumpulan data dilakukan dengan
Pesawat sinar-X, imaging plate, FFD, faktor cara melakukan observasi. Observasi dilakukan
eksposi, prosesing film, dan alat uji (grid alignment untuk melihat kondisi bucky stand pesawat Hitachi
test tool). dan pengujian kesejajaran bucky stand pada
Pengolahan data akan dilakukan setelah pesawat Hitachi menggunakan Grid Alignment
melakukan pengeksposan, processing, dan Test Tool. pengumpulan data yang digunakan
pengukuran densitas pada setiap lubang hitam di penulis yaitu menggunakan metode observasi.
radiograf. Pengukuran densitas dilakukan Prosedur Pengujian kesejajaran grid pada bucky
sebanyak tiga kali pada setiap lubang. Setelah stand. Pengujian bucky stand dilakukan sebanyak
didapat nilai densitas dari setiap lubang kemudian tiga kali dengan masing-masing pengujian
dicatat dan dicari nilai rata-rata dari setiap lubang. menggunakan tahapan sebagai berikut:
Selanjutnya data diolah dan disajikan dalam a. Menghidupkan pesawat sinar-X
bentuk tabel. b. Posisi tabung diatur tegak lurus terhadap
Analisa data dilakukan setelah mendapatkan imaging plate dan titik pusat pada pertengahan
nilai rata-rata densitas pada setiap lubang hitam bucky stand.
kemudian nilai tersebut dimasukkan kedalam grafik c. FFD diatur sejauh 100 cm
optical density. Densitas tertinggi seharusnya
d. Imaging plate ukuran 24x30 cm dimasukkan t. Untuk pengujian kedua dan ketiga dilakukan
secara melintang ke dalam bucky stand. dengan prosuder diatas.
e. Grid alignment test tool ditempel menggunakan Prosedur pengujian kesejajaran grid pada bucky
plaster pada pertengahan bucky stand secara stand pesawat sinar-X Hitachi di Instalasi Radiologi
melintang, dengan lubang penanda berada di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dilakukan
dekat penguji. menurut teori yaitu Llyod (2001). Prosedur
f. Pastikan lubang ke III pada pertengahan bucky pengujian kesejajaran grid dilakukan dengan
stand. mengekspos setiap lubang pada grid allignment
g. Titik pusat diatur pada pertengahan lubang ke test tool, dengan luas kolimasi sesuai dengan
III dan luas lapangan penyinaran disesuaikan. ukuran lubang tersebut.
h. Tutup lubang I, II, IV, V dengan menggunakan Evaluasi hasil dari pengujian tersebut dilihat
lead blocker. dari nilai densitas dan kurva hasil pengukuran.
i. Faktor eksposi diatur pada 50 kV, mAS 12,5. Nilai optical density lubang pusat (lubang III) harus
j. Dilakukan eksposi yang pertama pada lubang paling tinggi, lubang dikedua sisinya (lubang II dan
ke III. IV) sedikit lebih rendah dari lubang III, namun
k. Pindahkan arah sinar pada lubang ke II tanpa kedua lubang tersebut memiliki densitas yang
mengubah posisi grid allignment test tool. sama. Dua lubang paling luar (lubang I dan V)
l. Atur titik pusat pada lubang ke II, luas lapangan lebih rendah lagi, tetapi kedua lubang tersebut
penyinaran disesuaikan, tutup lubang I, III, IV, memiliki densitas yang sama pula ( Papp, 2011).
Pengukuran Densitas Rata- Pengujian yang penulis lakukan pada bucky stand
Lubang rata pesawat sinar-X Hitachi di Instalasi Radiologi
1 2 3 Densita Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada tanggal
s 22 Mei 2017, menghasilkan 3 buah radiograf
dengan masing masing pengukuran densitas pada
I 2,74 2,74 2,74 2,74
setiap radiografnya, dengan hasil sebagai berikut:
II 2,74 2,74 2,74 2,74 a. Hasil Pengukuran pada Radiograf 1
Berdasarkan hasil Pengujian pada
III 2,72 2,72 2,73 2,72 bucky stand pesawat sinar-X Hitachi di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih
IV 2,74 2,74 2,74 2,74 Yogyakarta dengan alat grid alignment test
tool diperoleh dalam bentuk tabel dan grafik
V 2,71 2,71 2,71 2,71 sebagai berikut:
Tabel Hasil Pengukuran Densitas pada Radiograf 1 di
dan V dengan menggunakan lead blocker. Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
m. Pindahkan arah sinar pada lubang ke IV tanpa
mengubah posisi grid allignment test tool. Berdasarkan data tabel hasil pengukuran
n. Atur titik pusat pada lubang ke IV, luas pada radiograf 1 menunjukkan bahwa nilai
lapangan penyinaran disesuaikan, tutup lubang densitas tertinggi pada lubang I,II dan IV yaitu 2,74
I, II, III, dan V dengan menggunakan lead dan nilai densitas paling kecil pada lubang V yaitu
blocker. 2,71. Nilai densitas pada titik tengah atau pada
o. Pindahkan arah sinar pada lubang ke I tanpa lubang III yaitu 2,72 yang kemudian dijadikan
mengubah posisi grid allignment test tool. sebagai acuan. Selisih lubang II dan IV adalah 0
p. Atur titik pusat pada lubang ke I, luas lapangan serta selisih antara lubang I dan V adalah 0.03
penyinaran disesuaikan, tutup lubang II, III, IV, b. Hasil Pengukuran pada Radiograf 2
dan V dengan menggunakan lead blocker. Berdasarkan hasil Pengujian pada
q. Pindahkan arah sinar pada lubang ke V tanpa bucky stand pesawat sinar-X Hitachi di
mengubah posisi grid allignment test tool. Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih
r. Atur titik pusat pada lubang ke V, luas lapangan Yogyakarta dengan alat grid alignment test
penyinaran disesuaikan, tutup lubang I, II, III, tool diperoleh dalam bentuk tabel dan grafik
dan IV dengan menggunakan lead blocker. sebagai berikut:
s. Setelah semua lubang terkespos imaging plate
di proses menjadi radiograf.
Tabel Hasil Pengukuran Densitas pada Radiograf 2 di Berdasarkan hasil Perhitungan Densitas
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Rata-Rata Pada 3 Radiograf yaitu Radiograf
Yogyakarta
Pengukuran Densitas Rata-rata
Berdasarkan data tabel hasil pengukuran Luban Densitas
pada radiograf 2 menunjukkan bahwa nilai g 1 2 3
densitas tertinggi pada lubang II yaitu 2,74 dan
nilai densitas paling kecil pada lubang III dan IV I 2,73 2,73 2,73 2,73
yaitu 2,72. Sedangkan titik I dan V memiliki nilai
densitas yaitu 2,73. Nilai densitas pada titik tengah II 2,71 2,75 2,76 2,74
atau pada lubang III yaitu 2,72 yang kemudian
dijadikan sebagai acuan. Selisih lubang II dan IV
III 2,72 2,73 2,71 2,72
adalah 0,02 serta selisih antara lubang I dan V IV 2,73 2,72 2,71 2,72
adalah 0.
c. Hasil Pengukuran pada Radiograf 3 V 2,73 2,74 2,74 2,73
Berdasarkan hasil Pengujian pada
bucky stand Pesawat Sinar-X Hitachi di 1, Radiograf 2 dan Radiograf 3 pada
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih pengujian kesejajaran bucky stand pada
Yogyakarta dengan alat grid alignment test pesawat sinar-X Hitachi di Instalasi Radiologi
tool diperoleh dalam bentuk tabel dan grafik Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta dengan
sebagai berikut: alat grid alignment test tool diperoleh dalam
bentuk tabel dan grafik sebagai berikut:

Tabel Hasil Pengukuran Densitas pada Radiograf 3 di


Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta

Pengukuran Densitas Rata-rata


Lubang Densitas
1 2 3
Tabel Hasil Perhitungan Densitas Rata-Rata Pada 3
I 2,72 2,73 2,71 2,72 Radiograf di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta
II 2,74 2,74 2,74 2,74 Densitas Radiograf
Rata-rata
Lubang Densitas
III 2,73 2,73 2,73 2,73 1 2
3

IV 2,72 2,73 2,72 2,72 2,73


I 2,74 2,73 2,72
V 2,72 2,70 2,70 2,70 2,74
II 2,74 2,74 2,74

III 2,72 2,72 2,73 2,72


Berdasarkan data tabel hasil pengukuran pada
radiograf 3 menunjukkan bahwa nilai densitas Kurva Optical Density pada 3 Radiograf
IV 2,74 2,72 2,72 2,72
tertinggi pada lubang II yaitu 2,74 dan nilai 2,76
densitas paling kecil pada lubang V yaitu 2,70. 2,74 V 2,71 2,73 2,70 2,71
Optical Density

Nilai densitas pada titik tengah atau pada lubang III 2,72
2,7
yaitu 2,73 yang kemudian dijadikan sebagai acuan. 2,68
Selisih lubang II dan IV adalah 0,02 serta selisih I II III IV V Gambar
antara lubang I dan V adalah 0.02. Kurva
Lubang Grid Allignment Test Tool
d. Hasil Perhitungan Densitas Rata-Rata Pada 3 Optical
Radiograf (Radiograf 1, Radiograf 2 dan Density
Radiograf 3) pada 3 Radiograf
Berdasarkan data tabel hasil pengukuran pada kualitas gambar (Papp, 2011). Kendali mutu
3 radiograf menunjukkan bahwa nilai densitas dirancang untuk membuat gambar optimal untuk
tertinggi pada lubang II yaitu 2,74 dan nilai meningkatkan diagnosa yang dihasilkan dari
densitas paling kecil pada lubang V yaitu 2,71. performance peralatan yang baik. Oleh karena itu,
Nilai densitas pada titik tengah atau pada lubang III kendali mutu lebih membahas mengenai instrumen
yaitu 2,72 yang kemudian dijadikan sebagai acuan. peralatan (Bushong, 2013).
Selisih lubang II dan IV adalah 0,02 serta selisih Kerusakan pada bucky stand pesawat sinar-
antara lubang I dan V adalah 0.02. X Hitachi perlu di adakan pengujian perbaikan.
Berdasarkan tabel dan grafik dari hasil Menurut Papp (2011), program pengujian kinerja
pengukuran rata-rata nilai optical density untuk perlu dilakukan pada alat yang dicurigai mengalami
ketiga radiograf menunjukkan nilai optical density malfungsi atau tidak bekerja maupun akibat
terendah terdapat pada lubang V sedangkan kesalahan dari spesifikasi pabrik. Pengujian ini
lubang I, II, III dan IV memiliki nilai optical density juga digunakan untuk membuktikan penyebab dari
yang sama dan lebih tinggi dari lubang V. Adapun kerusakan peralatan layak untuk diperbaiki.
hasil dari pengukuran densitas rata-rata pada 3 Setelah dilakukan perbaikan, maka perlu dilakukan
radiograf tersebut memiliki selisih nilai optical Uji Penerimaan (Acceptance Testing). Pengujian
density lubang I dan V yaitu 0,02, sedangkan untuk penerimaan dilakukan pada peralatan baru atau
lubang II dan IV yaitu 0,02. Hasil yang di tunjukkan peralatan yang telah mengalami perbaikan untuk
pada kurva rata-rata 3 radiograf tersebut menunjukkan spesifikasi pabrik. Hal ini juga dapat
menunjukkan bahwa densitas tertinggi terdapat digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan
pada lubang II yaitu 2,74. yang mungkin ada di dalam peralatan. Hasil yang
Berdasarkan hasil pengujian tersebut diperoleh selama pengujian penerimaan juga
dikatakan bahwa moving grid mengalami off center digunakan untuk membangun kinerja dasar dari
grid dimana titik pusat pada moving grid pada peralatan yang digunakan sebagai acuan dalam
bucky stand pesawat sinar-X Hitachi di Instalasi pengujian kontrol kualitas di masa depan. Untuk
Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta menghindari kerusakan yang terjadi pada
terdapat pada lubang II. Hasil ini dapat diketahui peralatan perlu dilakukan evaluasi rutin, evaluasi
dari kurva hasil pengukuran pada masing-masing rutin merupakan program pengujian kinerja alat
radiograf yang menunjukkan daerah lubang ke II yang khusus terhadap alat setelah digunakan
memiliki nilai densitas yaitu 2,74, lubang ke I yaitu dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi ini
2,73, lubang ke III dan IV memiliki nilai densitas membuktikan apakah peralatan tersebut
yang sama yaitu 2,72, dan lubang ke V memiliki sebelumnya telah mencapai standar penerimaan
nilai densitas paling rendah yaitu 2,71. dan dapat digunakan untuk menentukan beberapa
Berdasarkan hasil penelitian di Instalasi perubahan hasil sebelum menjadi radiograf.
Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
tentang pengujian kesejajaran grid pada bucky KESIMPULAN
stand pesawat sinar-X Hitachi, menurut penulis
mengalami off center grid atau pergeseran dari titik Hasil pengujian kesejajaran grid dapat
pusat sejauh ± 2,5 cm ke arah kanan. Menurut diketahui dari kurva hasil pengukuran pada
Papp (2011), akibat dari kerusakan pada grid, masing-masing radiograf yang menunjukkan
berpengaruh terhadap kualiatas radiograf yakni daerah lubang ke II memiliki nilai densitas tertinggi
kontras menurun dan densitas yang tidak rata, yaitu 2,74, yang seharusnya berada pada lubang
sehingga tidak dapat menegakkan diagnosa ke III. Lubang ke I memiliki nilai densitas yaitu
secara tepat dan meningkatkan dosis yang 2,73, lubang ke III dan IV memiliki nilai densitas
diterima oleh pasien. Dari hal tersebut dapat yang sama yaitu 2,72, dan lubang ke V memiliki
mengganggu pelayanan radiologi. Melihat nilai densitas paling rendah yaitu 2,71. Dari
permasalahan tersebut, perlu adanya program perhitungan rata-rata pada setiap radiograf
kendali mutu, program kendali mutu merupakan tersebut memiliki selisih nilai optical density lubang
bagian dari program jaminan mutu yang I dan V yaitu 0,02, sedangkan untuk lubang II dan
berhubungan dengan teknik pengawasan pada IV yaitu 0,02. Sehingga bucky stand pesawat sinar-
saat memonitor alat, perawatan, dan pemeliharaan X Hitachi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti
elemen-elemen teknis suatu sistem peralatan Rapih Yogyakarta mengalami off center grid atau
radiografi dan imaging yang berpengaruh pada pergeseran dari titik pusat.
SARAN

Saran dari penulis sebaiknya dilakukan


perbaikan pada bucky stand pesawat sinar-X
Hitachi. Selanjutnya dilakukan pengecekan ulang
untuk mengetahui bucky stand tersebut berfungsi
dengan baik atau tidak, dan melakukan program
QC (Quality Control) secara berkala setiap 6 bulan
(Papp, 2011) untuk pemeliharaan rutin yang
dilakukan radiografer dalam bidang kendali mutu
dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

Bushong, S., 2013, Radiologic Science For


Technologists Physics, Biology And
Protection. Mosby :USA.

Curry, T., 1984, Christensen’s Introduction To The


Physics Of Diagnostic Radiology. Lea
&Febriger : Philadelphia.

Lloyd, P., 2001, Quality Assurance Workbook For


Radiographer And Radiological
Technologists. WHO :Geneva.

Papp, J., 2011, Quality Management In The


Imaging Sciences. CV. Mosby , Inc. St.
Louis Missouri: USA..

Rasad, S., 2010, Radiologi Diagnostik. Balai


Penerbit FKUI : Jakarta.

Sugiyono, 2013, Penelitian Pendidikan. Alfabeta :


Bandung.

Anda mungkin juga menyukai