Laporan PKL
Laporan PKL
LAPORAN
Oleh :
KHAIRY ALFADHILLAH
17603144010
A. Analisis Situasi.......................................................................................... 1
C. Manfaat PKL............................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................. 5
BAB III.............................................................................................................. 43
PENUTUP ......................................................................................................... 55
A. Kesimpulan ............................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………57
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pada era milenial sekarang ini tuntutan pekerjaan semakin banyak dan
beraktifitas. Gangguan ini berupa keluhan tulang, otot, dan sendi pada tubuh
masase terapi. Pusat pelayanan masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia
olahraga yang terletak di Jalan Affandi tepatnya Plaza UNY lantai empat. Pusat
pelayanan masase terapi cedera olahraga ini yang telah terdaftar sebagai hak
kekayaan intelektual (HKi) dan telah teruji manfaatnya. Adapun metode yang
digunkan oleh pihak tempat pelayanan masase terapi atas izin dan perjanjian
1
Pusat pelayanan masase terapi cedera olahraga metode Ali Satia Graha
memberikan jasa berupa pelayanan cedera sendi ringan dan relaksasi. Dari segi
lokasi, pusat pelayanan masase terapi cedera olahraga sangat mudah untuk
kampus UNY. Pelayanan di Pusat Terapi Cedera Olahraga Metode Ali Satia
Graha ini dibuka mulai pukul 09.00-16.00 WIB untuk hari Senin-Jum’at,
09.00-15.00 WIB untuk hari Sabtu, Tutup pada hari Minggu serta hari libur
Metode Ali Satia Graha diantaranya ada ruang tunggu pasien, 3 bilik ruang
penanganan putri, 3 bilik ruang penanganan putra, front office, dan sekretariat.
pasien.
B. Tujuan PKL
mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang professional. Selain itu PKL
bertujuan untuk:
2
c. Menyiapkan mahasiswa agar mampu bekerja mandiri
C. Manfaat PKL
Manfaat yang diperoleh dari program PKL, baik bagi mahasiswa, instansi
1. Mahasiswa
kesehatan di masyarakat.
3. Prodi Ikor
masyarakat.
3
b. Memperoleh masukan tentang berbagai kasus kesehatan yang dapat
terkait.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
a. Cedera
yang di akibatkan oleh aktivitas yang berlebih atau kecelakaan. Menurut Ali
Satia Graha dan Bambang Priyonoadi (2009:45) cedera adalah kelainan yang
terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya rasa nyeri, panas, warna kulit
memerah, bengkak, dan tidak berfungsi dengan baik pada otot, ligamen,
ditangani sampai sembuh total, lakukan terapi cedera pasca latihan seperti
b. Macam-macam Cedera
1. Sprain
Sprain atau sering disebut keseleo. Sprain adalah cedera yang berupa
tulang dengan tulang) atau kapsul sendi, yang memberikan stabilitas sendi.
Kerusakan yang parah pada ligament atau kapsul sendi bisa menyebabkan
5
peradangan, dan pada beberapa kasus, berkurangnya fungsi tungkai. Sprain
terjadi ketika sendi dipaksa bergerak melebihi lingkup gerak sendi yang normal,
Sprain atau keseleo adalah jenis cedera yang sangat sering dialami oleh
para pemain sepak bola. Keseleo yang dialami mulai dari pergelangan kaki, kaki
bagian bawah, hingga lutut merupakan bagian-bagian yang paling sering terjadi
pemanasan yang cukup dan stretching yang tepat bisa mencegah terjadinya
cedera tersebut.
2. Strain
tendinous (otot dan tendon). Jenis cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah
yang salah, kontraksi otot yang berlebihan, atau ketika terjadi kontraksi, otot
belum siap. Strains sering terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci
paha), hamstrings (otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Cedera tertarik
otot betis juga kerap terjadi pada para pemain bola. Fleksibilitas otot yang baik
bisa menghindarkan diri dari cedera strain. Kuncinya dalah selalu melakukan
rentan tersebut.
antara otot dan tendon. Strain terjadi ketika otot terulur dan berkontraksi secara
mendadak, seperti pada pelari atau pelompat. Tipe cidera ini sering terlihat pada
6
pelari yang mengalami strain pada hamstringnya. Beberapa kali cidera terjadi
secara mendadak ketika pelari dalam langkah penuh. Gejala pada strain otot
yang akut bisa berupa nyeri, spasme otot, kehilangan kekuatan, dan keterbatasan
lingkup gerak sendi. Strain kronis adalah cidera yang terjadi secara berkala oleh
bisa mendapatkan tendonitis pada bahunya sebagai hasil tekanan yang terus-
menerus dari servis yang berulang-ulang. Berat ringannya sprain dan strain
Derajat I (ringan) berupa beberapa stretching atau kerobekan ringan pada otot
menyambung. Derajat III (berat) berupa kerobekan penuh pada otot dan
Strain ringan ditandai dengan kontraksi otot terhambat karena nyeri dan
teraba pada bagian otot yang mengaku strain total didiagnosa sebagai otot tidak
bisa berkontraksi dan terbentuk benjolan. Cedera strain membuat daerah sekitar
cedera menjadi memar dan bengkak setelah 24 jam. Pada bagian memar terjadi
perubahan warna, ada tanda-tanda pendarahan pada otot yang sobek, dan otot
7
3. Fraktur
tenaga fisik kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri,
dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi
itu lengkap atau tidak lengkap (Price and Wilson, 1995 : 1183). Patah tulang
biasanya terjadi karena benturan tubuh, jatuh atau trauma, baik itu karena trauma
langsung misalnya tulang kaki terbentur bemper mobil, atau tidak langsung
misalnya seseorang yang jatuh dengan telapak tangan menyangga. Juga bisa
karena trauma akibat tarikan otot misalnya, patah tulang patela dan olekranon,
karena otot trisep dan bisep mendadak berkontraksi. Fraktur dibagi menjadi
fraktur terbuka dan fraktur tertutup. Dikatakan tertutup apabila tidak terdapat
hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar, dan dikatakan terbuka
apabila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar oleh karena
4. Dislokasi
Dislokasi terjadi saat salah satu tulang bergeser dari sendi atau posisi
yang semestinya. Dislokasi dapat terjadi pada sendi manapun, namun yang
tersering adalah sendi bahu, jari, siku, lutut, dan panggul. Sendi yang pernah
sendi menjadi tidak sejajar dan dapat terjadi pada semua bagian sendi.
8
5. Kram
Kram otot adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot
atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri. penyebab kram adalah otot
al. 2001). Beberapa hal yang dapat menimbulkan kram antara lain adalah :
6. Memar
Memar adalah keadaan cedera yang terjadi pada jaringan ikat dibawah
kulit. Memar biasanya diakibatkan oleh benturan atau pukulan pada kulit.
Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah,
sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya. Memar ini
hermatoma (Van Mechelen et al. 1992). Nyeri pada memar biasanya ringan
sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat. Adapun
memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut
dan kaki.
9
B. Faktor Terjadinya Cedera
Cedera bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Cedera
bisa terjadi pada laki-laki, perempuan, tua, muda, ataupun anak-anak. Cedera
terjadi tanpa bisa kita duga-duga, baik terjadi pada saat olahraga maupun saat
a. Olahraga
yang ingin olahraga tidak melakukan pemanasan dengan baik, atau pendinginan
dengan baik. Cedera saat aktivitas olahraga juga bisa terjadi karena gerakan yang
b. Aktivitas Sehari-hari
lubang atau benda lain yang bisa membuat dia cedera. Selain itu, tidur juga
sering membuat cedera pada bagian sendi bahu akibat ditimpa oleh tubuh.
c. Pekerjaan
pekerjaan yang memaksa kita untuk duduk seharian akan membuat kita
C. Penanganan Cedera
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangani cedera adalah
10
bisa dipakai untuk menangani cedera, seperti: Akupuntur, Shiatsu Massase,
jarum dan ditusuk pada tubuh di titik-titik tertentu untuk menstimulasi tubuh
menyembuhkan ccedera.
b. Shiatsu adalah salah satu metode terapi tradisonal yang bertujuan untuk
Kita akan membahas lebih lanjut mengenai Frirage. Massase Frirage adalah
metode yang berasal dari Indonesia yang memiliki pengertian : Massase artinya
pijatan, dan frirage artinya gabungan dari gerusan (friction), dan gosokan
(efflurage) dengan menggunakan ibu jari. Massase Frirage dilakukan dengan 4 cara,
yaitu:
tubuh yang mengalami kaku otot untukl melemaskan otot tersebut serta
11
4. Reposition adalah manipulasi yang dilakukan untuk memposisikan
1. Lutut
a) Cedera Lutut
pada daerah yang mengalami cedera tersebut (Andun Sudijandoko, 2000: 31).
Proses rasa nyeri dan peradangan yang terjadi pada sendi lutut, akan diikuti
rasa nyeri dan peradangan pada otot-otot di sekitar lutut, antara lain:
paha yang melakukan gerakan fleksi pada sendi lutut. Pada otot ini terjadi
12
b. Otot Gastrocnemius yaitu otot yang dapat melakukan gerakan fleksi pada
sendi lutut dan melakukan plantar fleksi pada engkel. Pada otot ini terjadi
c. Otot Sartorius yaitu otot yang melakukan gerakan fleksi pada sendi panggul
dan lutut. Pada otot ini terjadi nyeri ketika dilakukan masase frirage
13
d. Otot Plantaris yaitu otot yang melakukan gerakan fleksi pada sendi lutut.
e. Otot Popliteus yaitu otot yang dapat melakukan fleksi dan merotasi secara
medial pada kaki bagian bawah. Pada otot ini terjadi nyeri ketika dilakukan
masase frirage.
pergerakan sendi lutut diatas, menurut Ali Satya Graha dan Bambang
14
Priyonoadi (2012: 46) sendi lutut mampu melakukan dua jenis gerakan
yaitu fleksi dan ekstensi. Ketika terjadi cedera pada lutut struktur otot
berubah dan biasanya terdapat rasa nyeri pada saat sendi digerakan
maupun di tekan.
b) Penanganan
15
2) Posisi Tidur Tengkurap
atas.
16
iii. Lakukan teknik masase (manipulasi masase) dengan cara
3) Posisi Traksi dan Reposisi pada Lutut dengan Posisi Badan Tidur
Telentang
2. Ankle
a) Cedera Ankle
Cedera ankle adalah salah satu cedera akut yang sering dialami para
atlet. Cedera akut ini disebabkan oleh karena adanya penekanan melakukan
17
gerakan membelok secara tiba-tiba. Cedera ini dapat mempengaruhi tidak
hanya pada sisi pergelangan kaki, tetapi biasanya dapat juga merusak bagian
luar(lateral) ligament. Hal ini terjadi saat kaki melakukan belokan (memutar)
pada tungkai kaki, meregangkan peregangan pada titik dimana akan dapat
18
c. Ligamen pada sendi ankle
d. Ankle Sprain
b) Penanganan
bagian depan ke arah atas (Ali Satia Graha dan Bambang Priyonoadi,
2012: 104).
19
Seperti pada gambar di bawah ini:
pada otot punggung kaki pada kaki bagian muka ke arah atas (Ali
pada ligamen sendi pergelangan kaki ke arah atas (Ali Satia Graha
20
(2) Posisi terlungkup
ini :
pada otot di belakang mata kaki atau tendo achilles ke arah atas (Ali
Lakukan traksi dengan posisi satu tangan memegang tumit kaki dan
21
putaran 360 derajat, kearah dalam dan luar dengan kondisi
3. Panggul
a) Cedera Panggul
head of femur pada acetabullum yang dapat menimbulkan rasa nyeri saat
bagian: ilium, iskium, dan pubis, bagian atas femur (tulang kaki bagian
atas) yang bertemu dengan pinggul melalui bola sendi dan soket. Soket
22
a. Tulang Panggul
b. Ligamen Panggul
c. Otot Panggul
Otot panggul bagian superficial dan Deep dilihat dari sisi depan
belakang.
23
d. Cedera Subluksasi
d) Penanganan
24
(effluerage) pada otot quadriseps femoris samping luar dan
2) Posisi Tengkurap
25
(c) Lakukan teknik masase (masase frirage) dengan cara
Telungkup
pelan-pelan dan putar tungkai 360º ke arah dalam dan luar dengan
kondisi tungkai dalam keadaan tertarik (Ali Satia Graha, 2009: 17).
26
4. Bahu
a) Cedera Bahu
Cedera bahu sangat sering terjadi pada atlet dengan cabang olahraga
tangan. Cedera ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya: dipakai secara
27
c. Ligamen pada sendi bahu
korset dada : scapula, clavikula dan humerus. Otot bahu terbagi menjadi
tiga kelompok penting yaitu superficial muscle, deep muscle, muscle of the
28
1. Superficial muscle
bahu dan rotasi medial lengan dilihat dari sisi depan dan belakang
29
Otot Deltoid berperan dalam gerak flexi, ekstensi, abduksi, adduksi
bahu.
2. Deep Muscle
30
Otot Supraspinatus, infraspinatus dan teres minor
Otot Subscapularis
d) Penanganan
31
(a) Lakukan teknik massage frirage pada sepanjang otot lengan bawah
digitorum).
(c) Lakukan teknik massage frirage kearah atas pada ligamen sendi
bahu/otot deltoideus.
32
(d) Lakukan teknik massage frirage pada otot intraspinatus/dimulai dari
thorakalis.
(a) Lakukan teknik massage frirage pada sepanjang otot lengan bawah
brachioradialis).
(b) Lakukan teknik massage frirage ke arah atas pada otot biseps/ lengan
atas.
33
(c) Lakukan teknik massage frirage ke arah atas pada ligamen sendi
bahu/otot deltoideus.
(d) Lakukan teknik massage frirage pada otot pectocalis mayor ke arah
(a) Lakukan teknik massage frirage pada otot trapezius (pundak) kearah
vertebrae cervicalis.
34
(b) Lakukan teknik massage frirage kearah atas pada otot leher di
35
4) Posisi Traksi dan Reposisi pada Sendi Bahu
tubuh.
5. Pergelangan Tangan
36
1. Fascia Telapak Tangan
tonjolan – tonjolan thenar dan hypothenar fascia palmaris ini bersifat tipis,
palmaris yang berwujud sebagai lempeng jaringan ikat berserabut, dan pada
Aponeurosis Palmaris adalah bagian fascia tangan dalam yang kuat dan
berbatas jelas, menutupi jaringan lunak dan tendo otot – otot fleksor
panjang.
melekat pada basis phalangis proximalis dan membaur dengan vagina fibrosa
digiti manus (Moore, 2002). Sebuah sekat jaringan ikat medial yang
yang berisi otot-otot hypothenar. Sesuai dengan ini, sebuah sekat jaringan
ikat lateral meluas ke dalam dari tepi lateral aponeurosis palmaris untuk
37
berisi otot-otot fleksor serta sarung uratnya, musculi lumbrucales, pembuluh
2002). Anatomi Nervus medianus Nervus medianus adalah salah satu saraf
Nervus ini berasal dari dua radiks yaitu radiks lateralis dan radiks
dari fasciculus medialis yang menerima serabut dari C8 dan T1. Radiks
sebelah lateral arteri axillaris (Moore, 2013). Nervus medianus saraf yang
tangan (Moore, 2013). Canalis carpi berukuran hampir sebesar ruas jari
jempol dan terletak di bagian distal lekukan dalam pergelangan tangan dan
berlanjut ke lengan bawah di regio cubiti sekitar 3cm. Sembilan ruas tendon
fleksor dan n.medianus berjalan di dalam canalis carpi yang dikelilingi dan
dibentuk oleh tiga sisi dari tulang – tulang carpal. Di bagian proksimal tulang
38
karpal bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna,
komponen radial dan ulnar. Komponen radial dari N. Medianus akan menjadi
cabang sensorik pada permukaan palmar jari-jari pertama dan kedua dan
bagian atas dari m. flexor pollicis brevis (Pecina, et al., 2001). Komponen
kedua, ketiga dan sisi radial jari keempat. Selain itu, saraf median terdapat di
permukaan dorsal jari kedua, ketiga, dan keempat bagian distal sendi
sensorik 94% dan hanya 6% serat motorik pada canalis carpi. Namun, cabang
patologi yang besar dalam kasus Capal Tunnel Syndrome (AAOS, 2008).
d) Penanganan
ke arah atas sepanjang otot fleksor pada lengan bawah (fleksor carpi
39
(b) Lakukan teknik masase (manipulasi masase) dengan cara
40
2) Posisi Tangan Supinasi
ke arah atas sepanjang otot flksor pada lengan bawah (fleksor carpi
41
3) Posisi Traksi pada sensi pergelangan Tangan
tangan.
42
BAB III
PEMBAHASAN
dari Klinik Massase Terapi Cedera Olahraga Metode Ali Satia Graha Plaza UNY.
Adapun program yang disusun oleh mahasiswa dalam pelaksanaan PKL ini yaitu
Klinik Massase Terapi Cedera Olahraga Metode Ali Satia Graha Plaza UNY
pasien keluar dari klinik. Tata cara perlakuan terhadap pasien harus sesuai
2. Pelaksanaan Magang
43
pelaksanaan selama bulan pertama, penulis berhasil mengumpulkan sebanyak
65 pasien.
pasien. Selama dua bulan terakhir, penulis menangani pasien sebanyak 135
orang.
inventaris yang ada di klinik terapi seperti yang tertera di tabel berikut ini:
Tabel 2. Fasilitas Klinik Massase Terapi Cedera Olahraga Metode Ali Satia
44
Tabel 3. Barang Inventaris Klinik Massase Terapi Cedera Olahraga Metode Ali
1 Meja 1 Buah
2 Printer 1 Buah
3 AC 3 Buah
4 Kursi 20 Buah
5 Telfon 1 Buah
6 Sapu 2 Buah
8 Banner 5 Buah
10 Lemari 3 Buah
2. Sistem Pelayanan
yang dialami dan pilihan jasa yang ditawarkan. Setelah itu, petugas
45
yang sudah ada kartu pasiennya, cukup memberikan kartu pasien
2. Pemanggilan Masseur
4. Administrasi
petugas FO.
D. Hasil Magang
46
1. Ankle
Metode Ali Satia Graha Plaza UNY berjumlah 20 kasus yang diamati oleh
penulis. Cedera ankle dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: gerakan
memutar badan saat berdiri dengan tiba-tiba, tumpuan yang salah, kecelakaan
Dari analisis diatas, penulis akan mengangkat kasus cedera ankle yang
a) Anamnesis
1) Identitas Pasien:
- Usia : 34 Tahun
- Aktivitas : Ankle
2) Keluhan
3) Riwayat Cedera:
b) Pemeriksaan Fisik
dengan rasa nyeri saat melakukan gerak dorso fleksi dan plantar fleksi
47
secara maksimal dan merasakan nyeri saat diberikan manipulasi frirage
menggunakan ibu jari pada sendi ankle kanan bagian depan dan tumit.
c) Penanganan
2. Lutut
Metode Ali Satia Graha Plaza UNY berjumlah 20 kasus yang diamati oleh
penulis. Cedera lutut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: posisi
lutut yang salah saat melakukan pendaratan dari posisi melompat, kecelakaan
yang mengakibatkan sendi lutut merasa sakit saat bertumpu, dan lain-lain.
Dari analisis diatas, penulis akan mengangkat kasus cedera lutut yang
a) Anamnesis
1) Identitas Pasien:
- Usia : 22 Tahun
- Alamat : jl.parangtritis km 7
- Aktivitas : mahasiswa
48
2) Keluhan Utama:
3) Riwayat Cedera:
Pasien mengalami cedera lutut sudah 4 kali dalam satu tahun ini.
b) Pemeriksaan Fisik
dengan rasa nyeri saat melakukan gerak fleksi, ekstensi dan gerakan
c) Penanganan
3. Panggul
Olahraga Metode Ali Satia Graha Plaza UNY berjumlah 20 kasus yang
diamati oleh penulis. Cedera panggul dapat disebabkan oleh beberapa faktor
49
Dari analisis diatas, penulis akan mengangkat kasus cedera panggul
a) Anamnesis
1) Identitas Pasien:
- Usia : 40 Tahun
- Aktivitas : Wiraswasta
2) Keluhan Utama:
- Rasa nyeri di daerah panggul sebelah kanan saat bangkit berdiri dari
posisi duduk
- Rasa nyeri di daerah panggul sebelah kanan saat berjalan kaki dan
3) Riwayat Cedera:
b) Pemeriksaan Fisik
dengan rasa nyeri saat melakukan gerak fleksi 45 derajat serta merasakan
50
c) Penanganan
4. Bahu
Metode Ali Satia Graha Plaza UNY berjumlah 20 kasus yang diamati oleh
penulis. Cedera bahu dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti: posisi
jatuh yang salah yang menyebabkan sendi bahu bergeser, tidur miring dengan
Dari analisis diatas, penulis akan mengangkat kasus cedera bahu yang
terjadi akibat belum siapnya sendi bahu saat melakukan aktifitas mengangkat
beban.
a) Anamnesis
1) Identitas Pasien:
- Usia : 17 Tahun
- Alamat : Yogyakarta
2) Keluhan Utama:
51
- Rasa nyeri di daerah pundak sampai kesiku dan pundak bagian belakang
3) Riwayat Cedera:
terasa sakit
b) Pemeriksaan Fisik
dengan rasa nyeri saat melakukan gerak fleksi 90 derajat secara maksimal
c) Penanganan
5. Pergelangan Tangan
Cedera Olahraga Metode Ali Satia Graha Plaza UNY berjumlah 20 kasus
yang diamati oleh penulis. Cedera pergelangan tangan dapat disebabkan oleh
beberapa faktor seperti: posisi jatuh yang salah yang menyebabkan sendi
52
a) Anamnesis
1) Identitas Pasien:
- Usia : 51 Tahun
- Alamat : jakal km 9
- Aktivitas : wiraswasta
2) Keluhan Utama:
3) Riwayat Cedera:
a) Pemeriksaan Fisik
yang ditandai dengan rasa nyeri saat melakukan gerakan tangan ke atas, ke
b) Penanganan
53
Pemaparan beberapa kasus diatas hanyalah sebagian dari banyaknya
kasus yang diamati oleh penulis di klinik Massase Terapi Cedera Olahraga
Metode Ali Satia Graha Plaza UNY. Penulis hanya mengamati kasus yang
sering dialami oleh pasien seperti lutut, ankle, panggul, bahu, dan
pergelangan tangan.
klinik Massase Terapi Cedera Olahraga Metode Ali Satia Graha Plaza UNY
sangat banyak, baik dari segi ilmu terapi frirage, cara berkomunikasi dengan
54
PENUTUP
A. Kesimpulan
Graha Plaza UNY, penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan PKL ini
mahasiswa yang melaksanakan kegiatan PKL ini menjadi tenaga ahli yang
dilakukan mahasiswa adalah pelemasan otot dan reposisi sendi (traksi) yang
sistem anatomi tubuh manusia baik otot, tulang, saraf, pembuluh darah, dan
55
3. Menyiapkan rekam medis pada setiap penanganan pasien.
4. Membuat website atau akun Klinik di media sosial yang dikelola dengan
56
DAFTAR PUSTAKA
Tim PKL. (2017). Pedoman Praktik Lapangan. Yogyakarta: Program Studi Ilmu
Keolahragaan.
57