Aktuator Hidrolik
▪ Minimal compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat
dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hydrolik dapat
dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap
penekanan 80 bar oleh karena itu dipersyaratkan bahwa
cairan hydrolik agar seminimal mungkin dpat dikempa.
❑ Viskositas (Kekentalan)
▪ Viskositas cairan hydrolik akan menunjukkan berapa
besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk mengalir.
▪ Apabila cairan itu mudah mengalir dapat dikatakan
cairan tersebut memiliki viskositas rendah atau
kondisinya encer.
▪ Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan
viskositasnya semakin tinggi.
❑ Satuan Viskositas
▪ Besar atau kecilnya viskositas ditentukan oleh satuan
satuan pengukuran.
▪ Dalam sistem standar internasional satuan viskositas
ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic
viscosity) dengan satuan ukuran mm²/s atau cm²/s.
dimana: 1 cm²/s = 100 mm²/s.
▪ Satuan cm²/s dikenal dengan satuan Skotes (St),
nama satuan viskositas ini disesuaikan dengan nama
penemunya yaitu Sir Gabriel Stokes (1819-1903).
▪ Satuan mm²/s disebut centi-Stokes (cSt). Jadi 1 St =
100 cSt.
❑ Satuan Viskositas
▪ Selain satuan centi-Stokes (cSt), terdapat satuan
yang lain yang juga digunakan dalam sistem hydrolik
yaitu :
o Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon
dengan simbol (R1)
o Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur
dalam sekon dan dengan simbol (SU)
o Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat
engler (E°)
▪ Untuk cairan hydrolik dengan viskositas tinggi dapat
digunakan faktor berikut:
o R1 = 4,10 VK
o SU = 4,635 VKVK = Viskositas Kinematik
o E = 0,132 VK 33
❑ Satuan Viskositas
▪ Menurut standar ISO, viskositas cairan hidolik
diklasifikasikan menjadi beberapa viscosity Grade
dan nomor gradenya yang diambil kira-kira
pertengahan antara viskositas min. ke viskositas max.
seperti yang ditunjukan dalam Tabel berikut ini :
❑ Satuan Viskositas
▪ Tabel klasifikasi cairan hidrolik :
❑ Satuan Viskositas
▪ Nomor VG dapat diperoleh melalui angka pembulatan
dari pertengahan diantara viskositas min. dan
viskositas max. Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil
dari rata-rata antara 19,80 dan 24,20.
▪ Secara faktual sering dijumpai bahwa pelumas gear
box juga sering digunakan juga untuk instalasi
hydrolik maka frade menurut SAE juga dibahas disini.
▪ Berikut ini adalah grading berdasarkan SAE dan
konversinya dengan ISO-VG. Juga dijelaskan disini
aplikasi penggunaan oli hydrolik ssesuai dengan
nomor gradenya :
❑ Satuan Viskositas
▪ Aplikasi penggunaan oli hidrolik sesuai dengan
gradenya :
❑ Viscosity margins
▪ Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas
atas dan bawah yang perlu diketahui. Karena untuk
viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan
daya pelumas kecil, daya perapat kecil sehingga
mudah bocor. Sedangkan apabila viskositas telalau
tinggi juga akan meningkatkan gesekan dalam cairan
sehingga memerlukan tekanan yang lebih tinggi.
❑ Viscosity margins
▪ Berikut ini diberikan gambaran tentang batas
viskositas yang iideal:
❑ Viskometer
▪ Viskometer adalah alat untuk mengukur besar
viskositas suatu cairan.
▪ Salah satu jenis viskometer adalah :
Ball Viscometer atau Falling sphere Viscometer
Besar viskositas kinematik adalah kecepatan bola
jatuh setinggi h dibagi dengan berat jenis cairan
yang sedang diukur.
❑ Viscosity-pressure characteristics
▪ Karakteristik kekentalan dan tekanan pada cairan hydrolik
sangat penting untuk diketahui karena dengan
meningkatnya tekanan hydrolik maka meningkat pula
viscosity index.
▪ Gambar berikut ini menunjukan diagram viscosity pressure
characteristic :
❑ Pompa Hydrolik
▪ Pompa hydrolik berfungsi untuk mengisap fluida oli
hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik.
▪ Sistim hydrolik merupakan siklus yang tertutup, karena
fluida oli disirkuliskan ke rangkaian hydrolik selanjutnya
akan dikembalikan ke tangki penyimpan oli.
▪ Adapun jenis-jenis pompa hydrolik, antara lain:
a. Pompa Roda Gigi
b. Pompa Sirip Burung
c. Pompa Torak Aksial
d. Pompa Torak Radial
e. Pompa Sekrup
❑ Pompa Hydrolik
a. Pompa Roda Gigi
• Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang
saling merapat. Perputaran roda gigi yang saling
berlawanan arah akan mengakibatkan kevakuman
pada sisi hisap, akibatnya oli akan terisap masuk ke
dalam ruang pumpa, selanjutnya dikompresikan ke luar
pompa hingga tekanan tertentu.
• Tekanan pompa hydrolik dapat mencapai 100 bar.
Bentuk pompa hydrolik roda gigi dapat dilihat pada
gambar berikut.
❑ Pompa Hydrolik
b. Pompa Sirip Burung
• Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang
dapat flexible bergerak di dalam rumah pompanya.
• Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan
mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik akan
terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke
sistim hydrolik.
❑ Pompa Hydrolik
c. Pompa Torak Aksial
• Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui
pengisapan yang dilakukan oleh piston yang
digerakkan oleh poros rotasi.
• Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan
torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan
kompressi secara bergantian. Sehingga aliran oli
hydrolik menjadi kontinyu.
❑ Pompa Hydrolik
d. Pompa Torak Radial
• Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara
radial, bila rotor berputar secara eksentrik, maka
piston2 pada stator akan mengisap dan
mengkompressi secara bergantian.
• Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus,
sehingga menghasilkan alira oli /fluida yang kontinyu.
❑ Pompa Hydrolik
e. Pompa Sekrup
• Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan
atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk
cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung,
sehingga dapat memindahkan fluida oli secara aksial
ke sisi lainnya.
• Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix
yang saling bertautan.
❑ Aktuator Hidrolik
▪ Seperti halnya pada sistim pneumatik, aktuator hydrolik
dapat berupa silinder hydrolik, maupun motor hydrolik.
▪ Silinder Hydrolik bergerak secara translasi sedangkan
motor hydrolik bergerak secara rotasi.
▪ Dilihat dari daya yang dihasilkan aktuator hydrolik memiliki
tenaga yang lebih besar (dapat mencapai 400 bar atau
4x107 Pa), dibanding pneumatik.
❑ Aktuator Rotasi
▪ Berupa motor hydrolik roda gigi dimana :
• Motor Hydrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga
aliran fluida menjadi gerak rotasi.
• Motor hydrolik ini prinsip kerjanya berlawanan dengan
roda gigi hydrolik.
• Aliran Minyak hydrolik yang bertekanan tinggi akan
diteruskan memutar roda gigi yang terdapat dalam
ruangan pompa selanjutnya akan dirubah menjadi gerak
rotasi untuk berbagai keperluan.
• Motor hydrolik dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
V=volume
1 lt = 1 dm3=
1000 cm3
▪ Contoh :
Suatu silinder tertutup memiliki tekanan absolut 100 bar,
volumenya 20 ltr, bila tekanannya diturunkan menjadi 1 bar,
berapa volumenya?
Penyelesaian :