Anda di halaman 1dari 2

Cara Kerja Servo

Pivoting lever menarik valve spool di servo valve ke arah ‘Fuel On’ . Oli engine yang bertekanan
dari inlet oli memaksa piston dan rack ke kiri. Oli di belakang piston melewati jalur oli pada
belakang valve dan keluar melalui jalur buang. Saat posisi governor berganti untuk
melambatkan engine, pivoting lever akan mendorong vlave spool ke kanan.

Hal ini akan menghasilkan "hydraulic lock" dan pergerakan rack akan berhenti pada posisi ini.
Saat spring governor dan flyweight seimbang, servo juga akan berada pada kondisi seimbang.
Saat dudukan spring governor bergerak ke posisi ‘Fuel On’ penuh, dudukan spring governor
akan bersentuhan dengan stop bolt. Saat beban ditambahkan ke engine, rpm menurun dan
flyweight menguncup.

" Spring governor akan menggerakkan riser ke kanan dan rack akan bergerak ke arah ‘Fuel On".
Torque spring sekarang akan mengatur pergerakan lebih lanjut dari fuel rack. Jika lebih banyak
lagi beban ditambahkan, engine akan berjalan dalam kondisi lug. Hal ini terjadi saat beban yang
diterima engine lebih besar daripada tenaga yang dihasilkan pada full load point.

Saat stop bolt dipaksa maju, setting screw full load akan menekuk torque spring dan rack dapat
bergerak lebih maju ke arah ‘Fuel On’ . Ini adalah posisi fuel maksimum untuk setting torque
rise. Pada saat start up ketika flyweight menguncup, spring overfuelling menggerakkan riser ke
kanan. Hal ini menyebkan pivoting lever menggerakkan sleeve dan spool serta rack tertatik kea
rah ‘Fuel On’ .

Hal ini memberikan tambahan fuel untuk engine start up. Setelah engine hidup spring ini tidak
memiliki pengaruh pada saat operasi. Spring ini tidak digunakan pada engine model lama.
Sebuah dash pot assembly ditambahkan ke governor untuk memberikan respon yang lebih halus
terhadap perubahan kecepatan dan beban yang tibatiba pada engine.

Spring dash pot terhubung ke dudukan spring pada satu ujung dan ke piston pada ujung yang
lain. Needle valve digunakan untuk mengukur aliran oli, menyebabkan tahanan terhadap
pergerakan, mengatur respon governor, dan membantu governor mencapai kecepatan engine
yang diinginkan tanpa "undershooting" atau "overshooting".

Fuel Ratio Control

Fuel ratio control pada engine yang dibuat sebelum Agustus 1989 membutuhkan boost dan
tekanan oli untuk mengaktifkan unit ini. Pada engine yang dibuat setelah tanggal ini, fuel ratio
control hanya membutuhkan tekanan oli. Fuel ratio control hanya terpasang pada engine
turbocharged.

Sebuah stem menonjol keluar dari fuel ratio control , masuk ke notch dari lever yang kontak
dengan ujung spool di servo valve. Saat engine mati, tidak ada tekanan oli dan stem berada
pada posisi sepenuhnya keluar. Pada engine yang dibuat sebelum Agustus 1989, setelah engine
start, oli engine mengalir memasuki ruang oli, melalui valve internal dan keluar dari lubang di
stem . Seiring dengan meningkatnya kecepatan engine, begitu juga dengan boost pressure
turbocharger.

Hubungan yang segaris antara intake manifold dan diaphragm memungkinkan boost pressure
untuk bekerja pada diaphragm. Saat governor control bergerak untuk meningkatkan fuel ke
engine, stem membatasi pergerakan rack ke posisi ‘Fuel On’. Fuel ratio control dirancang untuk
membatasi fuel hingga udara bertekanan di inlet manifold cukup tinggi untuk mendukung
pembakaran yang sempurna. Hal ini mencegah banyaknya black smoke pada exhaust gas yang
disebabkan oleh over-fuelling.

Pada engine yang dibuat setelah Agustus 1989, hanya tekanan oli yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan fuel ratio control. Hal ini juga berarti bahwa valve yang diatur hanya oleh tekanan
oli dapat di pasangkan ke engine naturally aspirated.

Fuel Shut Off Solenoid

Saat sistem kelistrikan engine bekerja , fuel shut off solenoid diaktifkan. Beberapa engine
menggunakan solenoid ‘energize to shut off’, yang diaktifkan ketika sistem kelistrikan dimatikan.

ENGINE LUG

Kondisi lug, adalah kondisi dimana engine masih dibebani setelah balance point dicapai atau
beban lebih dari 100%, pada kondisi ini horsepower dan kecepatan engine akan sama-sama
turun.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai