Anda di halaman 1dari 2

Housing

Turbocharger housing terdiri atas compressor housing, center housing, dan turbine housing.
Ketegaklurusan dan kesejajaran bore dibuat dengan teliti untuk memastikan clearance
compressor wheel yang seragam biasanya kurang dari 0,250 mm . Housing ini harus menahan
beban dari tiap attachment pada suhu hingga 760oC tanpa berubah ukuran atau bentuk secara
permanent . Housing dibentuk secara teliti untuk memastikan kesejajaran dan ketegaklurusan
bore dan menjaga clearance turbine wheel yang seragam.

Backing Plate

Turbine backing plate bertindak sebagai penyekat untuk melindungi center housing dari suhu
exhaust yang tinggi.

Oil Filter

Exhaust manifold pada engine turbocharged mirip konstruksinya dengan engine naturally
aspirated. Gas exhaust dibuang dari bagian tengah turbine housing, melalui elbow, ke exhaust
stack.

Wastegate

Untuk mengatur boost pressure, turbocharger dilengkapi dengan bypass valve atau wastegate,
yang mengatur kecepatan turbocharger. Wastegate terdiri atas valve dan base assembly yang
didinginkan oleh coolant engine bersama-sama housing turbocharger. After-cooler digunakan
untuk mendinginkan udara masuk engine sehingga density udara yang tersedia meningkat.
After-cooler dibutuhkan karena udara intake yang dikompresikan oleh turbicharger atau
supercharger akan naik temperaturnya.

Udara panas menempati ruang yang lebih besar dibandingkan udara dingin, oleh karena itu
akan semakin banyak udara yang bisa dipaksakan masuk ke combustion chamber saat lebih
dingin. Core dari after-cooler yang menggunakan coolant engine , terlihat mirip seperti core
compressed radiator dengan coolant mengalir melalui core dan udara intake dihembuskan
melintasi fin, melepaskan panas ke coolant. Coolant yang diambil dari dasar memasuki cooler
core dan kemudian keluar ke housing thermostat, kemudian coolant akan menuju radiator
engine. Core tersebut terpasang pada intake manifold yang dirancang khusus.

Beberapa machine menggunakan rangkaian after-cooler yang terpisah, dimana sebagian


coolant radiator digunakan hanya untuk mendinginkan after-cooler.

Dalam istilah umum, terdapat dua tipe turbocharger yaitu pulse type dan constant pressure type
yang memiliki karakteristik berbeda-beda, tetapi keduanya beroperasi dengan konsep dasar
yang sama. Pembakaran yang meningkat menghasilkan lebih banyak gas exhaust,
menyebabkan turbine dan compressor wheel berputar lebih cepat, mendorong lebih banyak
udara memasuki engine.

Ringkasan

Sebagai ringkasan, turbocharger pulse type menawarkan akselerasi yang cepat dari rangkaian
yang berputar akibat penggantian pulse gas exhaust yang sangat cepat di turbine assembly.

Suhu exhaust yang terlalu tinggi dapat meneyebakan masalah pelumasan dan kerusakan
metalurgi. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, turbocharger memiliki kecepatan putaran
yang sangat tinggi, faktor energi yang tinggi dan umumnya dilumasi dengan oli engine.

Boost Pressure

Boost pressure diukur pada inlet manifold yang ditentukan oleh pabrik pembuat dan unit yang
digunakan.

Tabel pada Gambar 9.63 adalah perbandingan performa yang umum antara turbocharger
standar dan turbocharger yang dipasang wastegate. Jika diaphragm wastegate rusak atau
wastegate stuck pada posisi tertutup, akan terjadi over boosting dan suhu exhaust yang tinggi.
Trubocharger dengan wastegate memiliki kapasitas ouput yang lebih tinggi dan mampu
mengirimkan udara masuk yang cukup untuk menyempurnakan pembakaran fuel selama
akselerasi begitu juga pada situasi torque tinggi. Peningkatan tekanan udara yang terjadi pada
diaphragm di dalam wastegate pada tekanan tertentu mampu menekan spring dan membuka
jalur bypass exhaust.

Wastegate Yang Diatur Secara Electronik

Jika boost pressure melebihi nilai yang ditentukan sebuah sensor akan mengirim sinyal ke ECM
dan ECM akan membuka solenoid wastegate. Solenoid wastegate yang terbuka akan
memungkinkan tekanan udara untuk membuka bypass valve exhaust.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai