Anda di halaman 1dari 20

Intermediate 1 Training Turbocharger

TURBOCHARGER

URAIAN
Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga
dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan
turbocharger yang memungkinkan volume dan berat udara yang dikompresikan dan kemudian
dibakar dengan bahan bakar akan lebih banyak, sehingga mesin akan menghasilkan tenaga
output yang lebih besar.

BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA


Umumnya pada internal combustion engine, besarnya tenaga mesin tergantung dari volume
silinder mesin yang menentukan banyaknya udara yang masuk ke dalam ruang bakar.
Berdasarkan hal tersebut beberapa cara yang berbeda digunakan untuk menambah out put

• Memperbesar volume silinder : Cara ini yang paling sering digunakan, tetapi menyebabkan
mesin, antara lain:

berat mesin juga bertambah, sehingga tidak banyak memperbaiki perbandingan berat dan

• Menaikkan putaran maksimum mesin : Putaran mesin konvensional terbatas kira-kira 6000
tenaga.

rpm, hal ini disebabkan oleh bertambahnya kerugian gesek, bunyi dan getaran serta

• Memasang turbocharger atau super charger: Pengisian udara ke dalam silinder


berkurangnya efisiensi pengisian yang terjadi pada putaran tinggi.

dipadatkan, sehingga banyaknya udara yang diperlukan untuk pembakaran extra bahan
bakar dapat ditambah lebih besar, sehingga menghasilkan tenaga out put yang lebih
besar.

Isuzu Training Center -1-


Intermediate 1 Training Turbocharger

PERBEDAAN ANTARA TURBOCHARGER DAN SUPERCHARGER


Turbocharger dan Supercharger adalah suatu jenis pompa udara untuk menekan udara yang
masuk ke dalam silinder-silinder untuk menambah kepekatan udara. Udara masuk disuplai ke
silinder oleh turbocharger atau supercharger dengan tekanan yang lebih besar dibanding
tekanan atmosfir menyebabkan bertambahnya kepadatan dalam ruang silinder.
Pada mesin biasa, efisiensi pengisian udara yang dihisap ke silinder hanya 65% - 85%, karena
adanya tahanan pada sistem hisap dan gas buang yang tersisa dalam sistem pembuangan.
Dengan menggunakan Turbocharger atau Supercharger pada mesin, efisiensi pengisian dapat
melebihi 100%. Dimana ;

Efisiensi pengisian (%) = Banyaknya udara aktual yang masuk x 100%


Banyaknya udara dim silinder pada kondisi standar*
*Kondisi standar = Tekanan atmosfir standar pada 20°C

ITEM TURBOCHARGER SUPERCHARGER


Secara mekanik (superchar-
Turbine (turbine wheel dan ger tipe root*) menggunakan
Tipe pengisian
compressor wheel) sepasang rotor yang berben-
tuk kepompong
Penggerak Tekanan gas buang Poros engkol
Tenaga yang hilang Kecil Besar
Kecil pada kecepatan ren-
Memungkinkan pengisian pa-
Efek pengisian dah dan besar pada kecepa-
da semua tingkat kecepatan
tan tinggi
Responnya baik karena lang-
Respon Tidak sebaik supercharger sung digerakkan oleh poros
engkol
*Supercharger yang banyak dipakai saat ini adalah tipe root

Isuzu Training Center -2-


Intermediate 1 Training Turbocharger

CARA MENAMBAH VOLUME PENGINJEKSIAN BAHAN BAKAR


Pada mesin yang menggunakan turbocharger atau supercharger diperlukan penyesuaian
volume bahan bakar sesuai volume udara yang masuk.
Dalam mesin diesel, boost compensator turbocharger dipasangkan pada governor pompa
injeksi bahan bakar untuk mengatur banyaknya bahan bakar sesuai dengan tekanan pada
boost compensator.

Isuzu Training Center -3-


Intermediate 1 Training Turbocharger

TURBOCHARGER
URAIAN
Turbocharger adalah pompa udara yang didesain untuk menggunakan energi bahan bakar
dalam gas buang yang tidak terpakai. Gas buang tersebut mengerakkan turbine wheel yang
menjadi satu dengan compresor wheel melalui poros utama. Compressor wheel digerakkan
pada kecepatan tinggi mendorong udara yang bertekanan masuk ke dalam silinder. Karena
turbocharger menggunakan energi yang terbuang dari gas buang, maka out put mesin dapat
bertambah dengan sediklt tenaga yang hilang.
Turbocharger dilengkapi dengan waste gate valve untuk mengontrol tekanan udara yang
masuk (boost pressure) dan ada juga yang dilengkapi dengan inter-cooler untuk menurunkan
temperatur udara yang masuk, untuk meningkatkan efisiensi penghisapan udara.

Isuzu Training Center -4-


Intermediate 1 Training Turbocharger

KONSTRUKSI

Turbocharger terdiri dari :


1. Turbine housing 5. Compressor wheel
2. Compressor housing 6. Full-floating bearing
3. Center housing 7. Waste gate valve
4. Turbine wheel 8. Actuator

Isuzu Training Center -5-


Intermediate 1 Training Turbocharger

TURBINE DAN COMPRESSOR WHEEL

Turbine dan compressor wheel dipasangkan pada poros yang sarna. Gas bekas dari exhaust
manifold mengalir ke turbine wheel dan tekanan gas bekas memutarkan turbine wheel.
Bila turbine wheel berputar, compressor wheel juga berputar untuk memampatkan udara
masuk ke dalam silinder. Karena turbin wheel berhubungan langsung dengan gas bekas, maka
ia menjadi sangat panas dan berputar pada kecepatan tinggi, harus tahan terhadap panas dan
tahan lama, dan dibuat dari paduan bahan yang memiliki daya tahan panas yang tinggi (ultra
heat resistant alloy).

CENTER HOUSING

Center housing menopang turbine dan compressor wheel melalui poros. Oi dalam housing
minyak pelumas bersirkulasi melalui oil channel. Juga bersirkulasi air pendingin melalui coolant
channel.

FULL-FLOATING BEARING

Selama turbine dan compressor wheel berputar pada kecepatan di atas 100.000 rpm, full-
floating bearing digunakan untuk menjamin penyerapan getaran dari poros. Bearing ini
dilumasi oleh oli mesin dan berputar bebas antara poros dan housing untuk mencegah
keausan sewaktu bekerja pada kecepatan tinggi.
Kebocoran minyak pelumas dicegah oleh dua ring seal atau oleh mechanical seal dan ring seal
yang dipasang pada poros.

Isuzu Training Center -6-


Intermediate 1 Training Turbocharger

WASTE GATE VALVE DAN ACTUATOR

Waste gate valve terdapat di dalam turbin housing. Tujuannya untuk mengatur tekanan udara
yang dikompresikan. Ketika katup ini membuka, sebagian dari gas buang tidak melalui turbine
wheel dan mengalir langsung ke pipa gas buang.
Membuka dan menutupnya waste gate valve dikontrol oleh actuator.

SISTEM PELUMASAN DAN PENDINGINAN

1. SISTEM PELUMASAN

Untuk melumasi full-floating bearing di dalam center housing, oli mesin disalurkan dari
oil inlet pipe dan disirkulasikan di antara bearing-bearing. Setelah melumasi bearing-
bearing, oli ini mengalir melalui oil outlet pipe dan kembali ke oil pan.

Isuzu Training Center -7-


Intermediate 1 Training Turbocharger

2. SISTEM PENDINGINAN

Turbocharger didinginkan oleh air pendingin mesin. Air pendingin dikirim dari housing
thermostat dan masuk ke dalam coolant channel melalui coolant inlet pipe, kemudian dari
turbocharger kembali ke water pump melalui coolant outlet pipe.

Isuzu Training Center -8-


Intermediate 1 Training Turbocharger

WASTE GATE VALVE DAN ACTUATOR

Turbocharger menghasilkan output yang tinggi dengan adanya daya tekan dari aliran udara
yang masuk ke dalam silinder-silinder, tetapi bila boost pressure (tekanan udara yang
dikompresikan oleh compressor wheel) meningkat terlalu tinggi maka daya eksplosif yang
ditimbulkan oleh pembakaran akan menjadi sangat besar dan mesin tidak mampu menahan
tekanan tersebut. Oleh karena itu boost pressure dikontrol oleh actuator dan waste gate valve.

{ BOOST PRESSURE DI BAWAH 0,68 kgf/cm2

Gas buang memutarkan turbine wheel, compressor wheel juga berputar karena dijadikan satu
dengan turbine wheel melalui shaft. Compressor wheel menghisap udara dari air cleaner dan
mengkompresikan udara ke combustion chamber. Selama boost pressure di dalam intake
manifold di bawah 0,68 kgf/cm2 actuator tidak bekerja dan waste gate valve tetap menutup.
Semua gas buang melalui turbine housing.

Isuzu Training Center -9-


Intermediate 1 Training Turbocharger

| BOOST PRESSURE MENCAPAI 0,68 kgf/cm2

Saat pedal akselerasi ditekan (sehingga volume penginjeksian bahan bakar bertambah),
tekanan gas buang bertambah, dengan demikian boost pressure menjadi bertambah.
Ketika boost pressure mencapai 0,68 kgf/cm2 waste gate valve terbuka oleh actuator (karena
adanya kombinasi tekanan gas buang pada waste gate valve dan boost pressure pada
actuator diagram) sehingga sebagian dari gas bekas dialihkan dari turbin wheel.
Dengan demikian kecepatan turbin dijaga pada tingkat optimal untuk mencegah naiknya boost
pressure yang berlebihan.

Isuzu Training Center - 10 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

UNTUK KENDARAAN ISUZU PANTHER

{ EXHAUST GAS PRESSURE DI BAWAH 0,8 kgf/cm2

Gas buang memutarkan turbine wheel, compressor wheel juga berputar karena dijadikan satu
dengan turbine wheel melalui shaft. Compressor wheel menghisap udara dari air cleaner dan
mengkompresikan udara ke combustion chamber. Selama exhaust gas pressure di dalam
exhaust manifold di bawah 0,8 kgf/cm2 actuator tidak bekerja dan waste gate valve tetap
menutup. Semua gas buang melalui turbine housing.

Isuzu Training Center - 11 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

| EXHAUST GAS PRESSURE MENCAPAI 0,8 kgf/cm2

Saat pedal akselerasi ditekan (sehingga volume penginjeksian bahan bakar bertambah),
tekanan gas buang (exhaust gas pressure) bertambah.
Ketika exhaust gas pressure mencapai 0,8 kgf/cm2 waste gate valve terbuka oleh actuator
(karena adanya tekanan gas buang pada waste gate valve) sehingga sebagian dari gas bekas
dialihkan dari turbin wheel.
Dengan demikian kecepatan turbin dijaga pada tingkat optimal untuk mencegah naiknya boost
pressure (tekanan pada intake manifold) yang berlebihan.

Isuzu Training Center - 12 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

INTERCOOLER

Karena udara telah melewati compressor wheel dan dikompresikan oleh turbocharger, maka
temperatur udara tersebut akan bertambah dan kerapatan udara akan berkurang. Dengan
mendinginkan udara tersebut akan meningkatkan kerapatan udara sehingga menaikkan
efisiensi pengisian yang berarti menaikkan power mesin.
Intercooler berfungsi untuk mendinginkan udara turbocharger. Ada 2 tipe intercooler yaitu:
intercooler dengan pendingin udara dan dengan pendingin air. Intercooler dengan pendingin
udara memanfaatkan kipas pendingin mesin atau aliran udara saat kendaraan bergerak.

Isuzu Training Center - 13 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Turbocharger adalah bagian yang dibuat dengan presisi, tetapi memiliki desain sangat
sederhana, dan dapat bertahan lama bila diperhatikan bagaimana cara menggunakan dan
perawatannya. Turbocharger dioperasikan di bawah kondisi yang luar biasa, yaitu turbine
wheel berhubungan dengan gas bekas yang mempunyai temperatur sekitar 900°C ketika
berputar pada beban maksimum pada kecepatan putaran sampai 100.000 rpm. Oleh karena
itu yang paling mempengaruhi terhadap kemampuan dan ketahanan turbocharger adalah
pelumasan pada bantalannya yang menjamin turbine dan compressor wheel.

1. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT PENANGANAN

a. Oli mesin dengan cepat menjadi panas karena digunakan untuk pendinginan dan
pelumasan turbocharger, sehingga cepat menjadi memburuk. Untuk itu, oli mesin dan
saringan oli diperlukan perawatan yang teratur.
b. Perhatikan penggunaan oli mesin pada mesin yang dilengkapi turbocharger. API Service
minimal mempunyai grade CD.
c. Setelah mesin dihidupkan, hindari menaikkan atau mempercepat putaran secara tiba-tiba
karena pelumasan pada bantalan-bantalan belum segera mencukupi.
Kondisi-kondisi ini akan mempercepat keausan/kerusakan pada bantalan-bantalan
tersebut, bila tidak diberi kesempatan sekurang-kurangnya 30 detik untuk putaran idling

• Menjalankan kendaraan dengan segera setelah penggantian oli mesin atau saringan
setelah mesin dihidupkan.

• Memacu mesin setelah tidak digunakan selama lebih dari setengah hari.
oli.

Jangan mematikan mesin dengan segera setelah menarik trailer atau setelah dioperasikan
dengan kecepatan tinggi atau melalui jalan menanjak. Biarkan mesin pada putaran idling
selama 20 - 120 detik, tergantung pada kondisi pengendaraan.

WAKTU IDLING YANG DISARANKAN SEBELUM MEMATIKAN MESIN


PENGENDARAAN WAKTU IDLING
Di dalam atau di luar kota di bawah 80 km/jam Tidak diperlukan
pada 80 km/jam Sekitar 20 detik
Kecepatan tinggi
Pada 100 km/jam Sekitar 1 menit
Pengendaraan pada jalan berbukit atau sedang berlomba
Sekitar 2 menit
atau melebihi 100 km.jam secara terus menerus.

Mengapa mesin perlu putaran idle sebelum dimatikan ?


Selama berjalan pada kecepatan tinggi, turbine wheel bersinggungan dengan gas bekas yang
panas sekali sehingga temperaturnya menjadi sangat tinggi. Tetapi karena poros penghubung
turbine wheel dengan compressor wheel didinginkan oleh oli dan air pendingin, temperaturnya
tidak naik sedemikian tinggi.
Apabila mesin dimatikan dengan segera setelah dioperasikan pada kecepatan tinggi, sirkulasi
oli dan pendingin akan berhenti sehingga temperatur poros penghubung akan naik dengan
tiba-tiba akibat temperatur tinggi dari turbine wheel tersebut.
Oleh karena itu biarkan mesin pada putaran idling sebelum dimatikan, untuk mendinginkan
poros secara perlahan-lahan (disebabkan temperatur gas buang selama idling lebih rendah
antara 300 - 400°C)

Isuzu Training Center - 14 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

2. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA SAAT PEMELIHARAAN

a. Apabila mesin berputar dan tutup saringan


udara atau selangnya dilepas, maka
partikel-partikel atau benda asing (kotoran)
akan masuk dan dapat merusak turbine
dan compressor wheel yang berputar pada
kecepatan tinggi.

b. Apabila turbocharger tidak berfungsi dan harus diganti, pertama periksalah item berikut ini,

• Kuantitas dan kualitas oli mesin


kemungkinan merupakan penyebab dan diperlukan perbaikan :

• Kondisi bagaimana turbocharger digunakan


• Saluran oli ke turbocharger

c. Sebelum melepas turbocharger, sumbatlah saluran-saluran intake dan exhaust serta


saluran masuk oli (oil inlet) untuk mencegah masuknya kotoran atau komponen lainnya.

d. Perhatikan saat melepas dan memasang


kembali turbocharger. Jangan menjatuh-
kan atau memukulkannya pada benda lain,
atau memegang pada bagian-bagian yang
mudah berubah bentuk seperti : actuator,
rod dan sebagainya.

e. Bila mengganti turbocharger, periksa apakah ada kotoran karbon dalam pipa oli dan bila
perlu bersihkan atau ganti pipa-pipa olinya.

f. Bila mengganti turbocharger masukkan 20


cc oli ke dalam saluran masuk oli pada
turbocharger dan putar compressor wheel
dengan tangan beberapa kali untuk
meratakan oli pada bantalan-bantalan.

g. Setelah mengoverhaul dan merakit kembali atau mengganti mesin, hentikan pengiriman
bahan bakar, putar mesin selama 30 detik untuk mendistribusikan oli pada mesin. biarkan
mesin pada putaran idle selama 60 detik.

Isuzu Training Center - 15 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

PEMERIKSAAN TURBOCHARGER

A. PEMERIKSAAN TURBOCHARGER PADA KENDARAAN

1. MEMERIKSA SISTEM PENGISAPAN UDARA


Periksa kebocoran atau kotoran yang menyumbat antara saringan udara dan saluran
masuk turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan kepala silinder.
Apabila ditemukan problem, bersihkan, perbaiki atau ganti komponen-komponennya.

2. MEMERIKSA SISTEM SALURAN BUANG


Periksa kebocoran atau kotoran yang menyumbat antara kepala silinder dan saluran
masuk (inlet) turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan pipa knalpot.
Apabila ditemukan suatu problem, bersihkan, perbaiki atau ganti komponen-komponennya.

3. MEMERIKSA KERJA ACTUATOR

a. Lepaskan selang actuator


b. Dengan menggunakan SST (turbocharger
pressure gauge), berikan tekanan sekitar
79 kpa (0,81 kgf/cm2, 11.5 psi) pada
actuator dan periksa bahwa rod-nya
bergerak.
"Jangan menggunakan tekanan ke
actuator melebihi dari 94 kPa (0,95
kgf/cm2, 13.5 psi)”
Bila rod tidak bergerak gantilah turbocharger.

4. MEMERIKSA TEKANAN TURBOCHARGER

a. Panaskan mesin.
b. Hubungkan 3 way union ke selang boost
compensator pressure dan pasangkan
SST (pressure gauge turbocharger)
padanya.
c. Tekan pedal kopling kemudian tekan pedal
akselerasi semaksimal mungkin.
Ukur tekanan turbocharger pada rpm 2400
atau lebih.
Standar tekanan :
60 - 79 kPa (0,61 - 0,81 kgf/cm2, 8.7 - 11.5 psi)
bila tekanannya kurang dari spesifikasi, periksa air intake dan exhaust system
kemungkinan terdapat kebocoran. Bila tidak terdapat kebocoran ganti turbocharger
assembly. Apabila tekanan di atas spesifikasi, periksa dan lihat apakah selang actuator
lepas atau retak. Bila tidak ganti turbocharger assembly.

Isuzu Training Center - 16 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

5. MEMERIKSA PUTARAN COMPRESSOR WHEEL

a. Lepaskan selang saringan udara.

b. Putar compresor wheel dengan tangan.


Periksa apakah dapat berputar dengan
lembut.
Apabila tidak, atau kasar saat berputar,
ganti turbocharger assembly.

B. MEMERIKSA TURBOCHARGER DI LUAR KENDARAAN

1. MEMERIKSA KEBEBASAN AKSIAL (AXIAL PLAY) DARI TURBINE SHAFT

a. Masukkan dial indicator ke dalam lubang


turbine housing hingga menyentuh ujung
poros.
b. Gerakan poros pada arah aksial,ukur
aksial play poros tersebut.
Axial play : 0.09 mm atau lebih kecil.
Apabila lebih besar dari spesifikasi,
gantilah turbocharger assembly.

2. MEMERIKSA KEBEBASAN RADIAL (RADIAL PLAY) DARI TURBINE SHAFT

a. Dari lubang saluran keluar oli (Oil outlet


hole), masukkan dial indicator melalui
lubang pada bearing spacer sehingga
menyentuh bagian tengah poros turbin.
b. Gerakkan poros turbin ke atas dan ke
bawah, dan ukurlah radial play (kebebasan
radial) poros tersebut.
Kebebasan radial: 0,09 mm atau lebih kecil.
Apabila lebih besar dari spesifikasi, ganti-
lah turbocharger assembly.

Isuzu Training Center - 17 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

Isuzu Training Center - 18 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

Isuzu Training Center - 19 -


Intermediate 1 Training Turbocharger

Isuzu Training Center - 20 -

Anda mungkin juga menyukai