TURBOCHARGER
URAIAN
Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga
dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan
turbocharger yang memungkinkan volume dan berat udara yang dikompresikan dan kemudian
dibakar dengan bahan bakar akan lebih banyak, sehingga mesin akan menghasilkan tenaga
output yang lebih besar.
• Memperbesar volume silinder : Cara ini yang paling sering digunakan, tetapi menyebabkan
mesin, antara lain:
berat mesin juga bertambah, sehingga tidak banyak memperbaiki perbandingan berat dan
• Menaikkan putaran maksimum mesin : Putaran mesin konvensional terbatas kira-kira 6000
tenaga.
rpm, hal ini disebabkan oleh bertambahnya kerugian gesek, bunyi dan getaran serta
dipadatkan, sehingga banyaknya udara yang diperlukan untuk pembakaran extra bahan
bakar dapat ditambah lebih besar, sehingga menghasilkan tenaga out put yang lebih
besar.
TURBOCHARGER
URAIAN
Turbocharger adalah pompa udara yang didesain untuk menggunakan energi bahan bakar
dalam gas buang yang tidak terpakai. Gas buang tersebut mengerakkan turbine wheel yang
menjadi satu dengan compresor wheel melalui poros utama. Compressor wheel digerakkan
pada kecepatan tinggi mendorong udara yang bertekanan masuk ke dalam silinder. Karena
turbocharger menggunakan energi yang terbuang dari gas buang, maka out put mesin dapat
bertambah dengan sediklt tenaga yang hilang.
Turbocharger dilengkapi dengan waste gate valve untuk mengontrol tekanan udara yang
masuk (boost pressure) dan ada juga yang dilengkapi dengan inter-cooler untuk menurunkan
temperatur udara yang masuk, untuk meningkatkan efisiensi penghisapan udara.
KONSTRUKSI
Turbine dan compressor wheel dipasangkan pada poros yang sarna. Gas bekas dari exhaust
manifold mengalir ke turbine wheel dan tekanan gas bekas memutarkan turbine wheel.
Bila turbine wheel berputar, compressor wheel juga berputar untuk memampatkan udara
masuk ke dalam silinder. Karena turbin wheel berhubungan langsung dengan gas bekas, maka
ia menjadi sangat panas dan berputar pada kecepatan tinggi, harus tahan terhadap panas dan
tahan lama, dan dibuat dari paduan bahan yang memiliki daya tahan panas yang tinggi (ultra
heat resistant alloy).
CENTER HOUSING
Center housing menopang turbine dan compressor wheel melalui poros. Oi dalam housing
minyak pelumas bersirkulasi melalui oil channel. Juga bersirkulasi air pendingin melalui coolant
channel.
FULL-FLOATING BEARING
Selama turbine dan compressor wheel berputar pada kecepatan di atas 100.000 rpm, full-
floating bearing digunakan untuk menjamin penyerapan getaran dari poros. Bearing ini
dilumasi oleh oli mesin dan berputar bebas antara poros dan housing untuk mencegah
keausan sewaktu bekerja pada kecepatan tinggi.
Kebocoran minyak pelumas dicegah oleh dua ring seal atau oleh mechanical seal dan ring seal
yang dipasang pada poros.
Waste gate valve terdapat di dalam turbin housing. Tujuannya untuk mengatur tekanan udara
yang dikompresikan. Ketika katup ini membuka, sebagian dari gas buang tidak melalui turbine
wheel dan mengalir langsung ke pipa gas buang.
Membuka dan menutupnya waste gate valve dikontrol oleh actuator.
1. SISTEM PELUMASAN
Untuk melumasi full-floating bearing di dalam center housing, oli mesin disalurkan dari
oil inlet pipe dan disirkulasikan di antara bearing-bearing. Setelah melumasi bearing-
bearing, oli ini mengalir melalui oil outlet pipe dan kembali ke oil pan.
2. SISTEM PENDINGINAN
Turbocharger didinginkan oleh air pendingin mesin. Air pendingin dikirim dari housing
thermostat dan masuk ke dalam coolant channel melalui coolant inlet pipe, kemudian dari
turbocharger kembali ke water pump melalui coolant outlet pipe.
Turbocharger menghasilkan output yang tinggi dengan adanya daya tekan dari aliran udara
yang masuk ke dalam silinder-silinder, tetapi bila boost pressure (tekanan udara yang
dikompresikan oleh compressor wheel) meningkat terlalu tinggi maka daya eksplosif yang
ditimbulkan oleh pembakaran akan menjadi sangat besar dan mesin tidak mampu menahan
tekanan tersebut. Oleh karena itu boost pressure dikontrol oleh actuator dan waste gate valve.
Gas buang memutarkan turbine wheel, compressor wheel juga berputar karena dijadikan satu
dengan turbine wheel melalui shaft. Compressor wheel menghisap udara dari air cleaner dan
mengkompresikan udara ke combustion chamber. Selama boost pressure di dalam intake
manifold di bawah 0,68 kgf/cm2 actuator tidak bekerja dan waste gate valve tetap menutup.
Semua gas buang melalui turbine housing.
Saat pedal akselerasi ditekan (sehingga volume penginjeksian bahan bakar bertambah),
tekanan gas buang bertambah, dengan demikian boost pressure menjadi bertambah.
Ketika boost pressure mencapai 0,68 kgf/cm2 waste gate valve terbuka oleh actuator (karena
adanya kombinasi tekanan gas buang pada waste gate valve dan boost pressure pada
actuator diagram) sehingga sebagian dari gas bekas dialihkan dari turbin wheel.
Dengan demikian kecepatan turbin dijaga pada tingkat optimal untuk mencegah naiknya boost
pressure yang berlebihan.
Gas buang memutarkan turbine wheel, compressor wheel juga berputar karena dijadikan satu
dengan turbine wheel melalui shaft. Compressor wheel menghisap udara dari air cleaner dan
mengkompresikan udara ke combustion chamber. Selama exhaust gas pressure di dalam
exhaust manifold di bawah 0,8 kgf/cm2 actuator tidak bekerja dan waste gate valve tetap
menutup. Semua gas buang melalui turbine housing.
Saat pedal akselerasi ditekan (sehingga volume penginjeksian bahan bakar bertambah),
tekanan gas buang (exhaust gas pressure) bertambah.
Ketika exhaust gas pressure mencapai 0,8 kgf/cm2 waste gate valve terbuka oleh actuator
(karena adanya tekanan gas buang pada waste gate valve) sehingga sebagian dari gas bekas
dialihkan dari turbin wheel.
Dengan demikian kecepatan turbin dijaga pada tingkat optimal untuk mencegah naiknya boost
pressure (tekanan pada intake manifold) yang berlebihan.
INTERCOOLER
Karena udara telah melewati compressor wheel dan dikompresikan oleh turbocharger, maka
temperatur udara tersebut akan bertambah dan kerapatan udara akan berkurang. Dengan
mendinginkan udara tersebut akan meningkatkan kerapatan udara sehingga menaikkan
efisiensi pengisian yang berarti menaikkan power mesin.
Intercooler berfungsi untuk mendinginkan udara turbocharger. Ada 2 tipe intercooler yaitu:
intercooler dengan pendingin udara dan dengan pendingin air. Intercooler dengan pendingin
udara memanfaatkan kipas pendingin mesin atau aliran udara saat kendaraan bergerak.
Turbocharger adalah bagian yang dibuat dengan presisi, tetapi memiliki desain sangat
sederhana, dan dapat bertahan lama bila diperhatikan bagaimana cara menggunakan dan
perawatannya. Turbocharger dioperasikan di bawah kondisi yang luar biasa, yaitu turbine
wheel berhubungan dengan gas bekas yang mempunyai temperatur sekitar 900°C ketika
berputar pada beban maksimum pada kecepatan putaran sampai 100.000 rpm. Oleh karena
itu yang paling mempengaruhi terhadap kemampuan dan ketahanan turbocharger adalah
pelumasan pada bantalannya yang menjamin turbine dan compressor wheel.
a. Oli mesin dengan cepat menjadi panas karena digunakan untuk pendinginan dan
pelumasan turbocharger, sehingga cepat menjadi memburuk. Untuk itu, oli mesin dan
saringan oli diperlukan perawatan yang teratur.
b. Perhatikan penggunaan oli mesin pada mesin yang dilengkapi turbocharger. API Service
minimal mempunyai grade CD.
c. Setelah mesin dihidupkan, hindari menaikkan atau mempercepat putaran secara tiba-tiba
karena pelumasan pada bantalan-bantalan belum segera mencukupi.
Kondisi-kondisi ini akan mempercepat keausan/kerusakan pada bantalan-bantalan
tersebut, bila tidak diberi kesempatan sekurang-kurangnya 30 detik untuk putaran idling
• Menjalankan kendaraan dengan segera setelah penggantian oli mesin atau saringan
setelah mesin dihidupkan.
• Memacu mesin setelah tidak digunakan selama lebih dari setengah hari.
oli.
Jangan mematikan mesin dengan segera setelah menarik trailer atau setelah dioperasikan
dengan kecepatan tinggi atau melalui jalan menanjak. Biarkan mesin pada putaran idling
selama 20 - 120 detik, tergantung pada kondisi pengendaraan.
b. Apabila turbocharger tidak berfungsi dan harus diganti, pertama periksalah item berikut ini,
e. Bila mengganti turbocharger, periksa apakah ada kotoran karbon dalam pipa oli dan bila
perlu bersihkan atau ganti pipa-pipa olinya.
g. Setelah mengoverhaul dan merakit kembali atau mengganti mesin, hentikan pengiriman
bahan bakar, putar mesin selama 30 detik untuk mendistribusikan oli pada mesin. biarkan
mesin pada putaran idle selama 60 detik.
PEMERIKSAAN TURBOCHARGER
a. Panaskan mesin.
b. Hubungkan 3 way union ke selang boost
compensator pressure dan pasangkan
SST (pressure gauge turbocharger)
padanya.
c. Tekan pedal kopling kemudian tekan pedal
akselerasi semaksimal mungkin.
Ukur tekanan turbocharger pada rpm 2400
atau lebih.
Standar tekanan :
60 - 79 kPa (0,61 - 0,81 kgf/cm2, 8.7 - 11.5 psi)
bila tekanannya kurang dari spesifikasi, periksa air intake dan exhaust system
kemungkinan terdapat kebocoran. Bila tidak terdapat kebocoran ganti turbocharger
assembly. Apabila tekanan di atas spesifikasi, periksa dan lihat apakah selang actuator
lepas atau retak. Bila tidak ganti turbocharger assembly.