• Permasalahan yang dihadapi oleh dunia saat ini adalah meningkatnya proteksi di negara-negara
maju.
Kebijakan proteksi adalah kebijakan yang dijalankan oleh pihak pemerintah dengan tujuan
memberikan perlindungan terhadap industri yang baru tumbuh di dalam negeri, juga perlindungan
terhadap perusahaan baru atas perusahaan besar agar terhindar dari persaingan yang tidak sehat.
Proteksi ini juga mencakup perlindungan atas persaingan dengan barang-barang yang diimpor.
Kebijakan proteksi ini bermanfaat agar produk domestik dapat bersaing dengan produk luar negeri
dengan wajar, sehingga para pengusaha dalam negeri tidak perlu terlalu khawatir dengan
serangan produk-produk luar negeri yang semakin banyak ditengah persaingan global.
Sebagai contoh : pemerintah memberlakukan tarif terhadap barang-barang yang akan masuk
kedalam kawasan suatu negara. (Misalnya, jika kita ingin membeli barang dari luar negeri, maka
kita akan dikenai pajak atau sejumlah tarif tertentu agar barang tersebut dapat kita terima).
Kebijakan proteksi dalam negeri ini ada banyak jenisnya, antara lain sebagai berikut:
1.Tarif
2.Quota
3.Subsidi
Kebijakan proteksi yang dilakukan pemerintah bukan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa
tujuan yang hendak dicapai oleh kebijakan proteksi tersebut:
1.Untuk memaksimalkan kegiatan produksi yang ada di dalam negeri
2.Untuk memperluas lagi lapangan kerja yang tersedia
3.Untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional sehingga terhindar dari ketergantungan atas negara
lain
4.Untuk menghindari sejumlah resiko yang muncul apabila terlalu bergantung hanya pada satu saja
komoditas unggulan
• Permasalahan moneter terbesar adalah tingkat volavitas yang tinggi, ketidakwajaran dan
ketidakseimbangan nilai tukar mata uang dunia.
Volatilitas tinggi artinya harga naik tinggi dengan cepat, lalu turun dengan cepat juga sehingga
memunculkan selisih yang sangat besar antara harga terendah dengan harga tertinggi dalam
waktu tertentu.
Penyebab Terjadinya Volatilitas
1. Faktor Ekonomi dan Politik
Sebagai pembuat kebijakan, tentunya perjanjian perdagangan, undang-undang, dan kebijakan
yang dibuat pemerintah akan mempengaruhi ekonomi. Selain itu, data ekonomi seperti laporan
pekerjaan bulanan, data inflasi, angka belanja konsumen, dan kalkulasi PDB triwulanan dapat
mempengaruhi kinerja pasar. Perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing,
inflasi juga mempengaruhi. Sedangkan dalam sektor politik, isu lingkungan hidup, hak asasi
manusia, berdampak terhadap kinerja.
2. Kinerja Perusahaan
Volatilitas juga dapat terjadi dalam masing-masing perusahaan. Bila kinerja
perusahaan menghasilkan berita positif berupa laporan pendapatan yang kuat
atau produk baru yang memukau konsumen. Maka mempengaruhi peningkatan
permintaan secara tajam yang akhirnya menaikkan harga saham. Begitu juga
sebaliknya, satu kinerja buruk dapat merusak harga saham karena investor memilih
untuk menjual saham mereka.
EKONOMI INTERNASIONAL
ABSOLUT ADVANTAGE
(TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT)
TEORI
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL COMPARATIVE ADVANTAGE
(TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF)
Pandangan Merkantilis Mengenai Perdagangan
Salah satu tokoh besar yang lahir yaitu Thomas Mun, buah
pikirannya (England’s Treasure by Foreign Trade) sebagai
berikut :
• Satu-satunya cara bagi sebuah negara untuk menjadi kaya
dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin
ekspor dan sesedikit mungkin impor.
• Surplus ekspor yang dihasilkan akan dibentuk dalam aliran
emas atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak.
Thomas Mun
• Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh sebuah
negara, maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut.
Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong
ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya barang-barang mewah).
Mereka mengukur kekayaan sebuah negara dengan cadangan logam mulia yang dimiliki.
Sebaliknya, pada saat sekarang ini kita mengukur kekayaan sebuah negara dengan
cadangan sumber daya manusia, hasil produksi manusia, serta kekayaan alam yang
tersedia untuk memproduksi barang dan jasa. Semakin besar cadangan ini, semakin besar
pula arus barang dan jasa untuk memenuhi keinginan manusia, dan dengan demikian akan
semakin besar pula standar hidup masyarakat negara tersebut.
Pandangan Klasik Mengenai Perdagangan
• Ekonomi klasik resmi berdiri ketika Adam Smith mengeluarkan buku berjudul An Inquiry into
Nature and Causes of The Wealth of Nations, berisi pokok masalah ekonomi modern yaitu
bagaimana meningkatkan kekayaan atau kemakmuran suatu negara dan bagaimana kekayaan
tersebut didistribusikan.
• Kekayaan suatu negara akan bertambah sejalan dengan peningkatan ketrampilan dan efisiensi
para tenaga kerja, dan sejalan dengan persentase penduduk yang terlibat dalam proses
produksi. Kesejahteraan ekonomi setiap individu tergantung pada perbandingan antara produksi
total dengan jumlah produksi. Dianjurkan adanya spesialisasi kerja dan penggunaan mesin-
mesin sebagai sarana utama untuk peningkatan produksi.
• Menurut Adam Smith, perdagangan antar dua negara
didasarkan pada teori keunggulan absolut (absolute
advantage) : bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada
produk yang mempunyai efisiensi produksinya lebih baik dari
negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan
negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada
produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara
Adam Smith efisien.
Contoh Keunggulan Absolute
• Dari data di atas terlihat bahwa, seorang pekerja di Vietnam dapat menghasilkan beras lebih banyak
daripada pekerja di Indonesia. Seorang pekerja di Indonesia, dapat menghasilkan tekstil lebih banyak
daripada pekerja di Vietnam. Sehingga, Vietnam secara mutlak lebih efisien dalam produksi beras.
Sedangkan, Indonesia secara mutlak lebih efisien dalam menghasilkan produksi tekstil.
• Kesimpulanya Vietnam akan mengekspor beras ke Indonesia dan mengimpor tekstil dari Indonesia.
Sementara, Indonesia akan mengekspor tekstil ke Vietnam dan mengimpor beras dari Vietnam.
Apa Keunggulan Komparatif ?
• Indonesia dan Malaysia, menggunakan tenaga kerja sebagai input untuk menghasilkan
dua barang yaitu kain dan sepatu. Asumsikan upah di kedua negara adalah sama dan
jumlah produksi kain dan sepatu per jam untuk masing-masing adalah sebagai berikut:
• Dari data tersebut, Indonesia memiliki keunggulan absolut atas kain dan sepatu karena
dapat menghasilkan unit kain dan sepatu yang lebih banyak dibandingkan dengan
Malaysia. Per jam, Indonesia dapat menghasilkan 100 kain dan 120 sepatu. Sedangkan,
untuk jumlah waktu yang sama, Malaysia hanya dapat memproduksi 90 kain dan 80
sepatu.
• Jadi, menurut teori keunggulan absolut, Indonesia dan Malaysia seharusnya tidak
berdagang satu sama lain. Karena Indonesia memiliki keunggulan absolut atas kedua
jenis produk tersebut.
• Tetapi, jika kita menggunakan keunggulan komparatif, kedua negara seharusnya
berdagang. Perdagangan keduanya saling menguntungkan jika masing-masing fokus
pada produk yang memiliki biaya peluang terendah.
• Untuk mengukur biaya peluang, pertama mari hitung harga relatif 1 unit kain
dalam hal sepatu di masing-masing negara. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Di Indonesia, harga 1 unit sepatu sama dengan 0,83 kain, lebih murah dibandingkan dengan
Malaysia, di mana harga 1 unit sepatu sama dengan 1,125 kain.
Kurve indiferen mengacu pada selera konsumen secara individual, maka selera atau
preferensi permintaan suatu bangsa atau negara secara keseluruhan tersebut
dilambangkan sebagai kurve indiferen masyarakat atau kurve indiferen sosial (social
indifference curve).
Pada dasarnya, kurve indiferen sosial memperlihatkan kombinasi konsumsi atas 2
macam komoditi yang masing-masing menghasilkan kepuasan dalam tingkat yang
sama bagi masyarakat atau negara.
Semakin tinggi posisi kurve, maka semakin besar tingkat kepuasan atau
kesejahteraan yang dinikmati oleh masyarakat. Dan sebaliknya.
Antara satu kurve indifiren dengan yang lain tidak boleh saling berpotongan.
Kurve Indiferen Masyarakat
• Perbedaan relatif harga-harga atas berbagai komoditi antara 2 negara pada dasarnya
mencerminkan keunggulan komparatif bagi masing-masing yang menjadi pijakan setiap
negara dalam melangsungkan hubungan dagang yang saling menguntungkan.
• Masing-masing negara harus melakukan spesialisasi dalam produksi komoditi yang
keunggulan komparatifnya dikuasai dalam jumlah yang lebih banyak daripada jumlah yang
diperlukannya untuk memenuhi permintaan domestik, dan menukarkan sebagian output
(kelebihan) ke negara lain dalam rangka memperoleh komoditi yang keunggulan komparatif
tidak dikuasai.
• Jika setiap negara mengadakan spesialisasi dalam produksi yang keunggulan komparatifnya
dikuasai, maka semakin lama biaya oportunitas yang harus ditanggung menjadi semakin
besar.
• Melalui perdagangan, kedua negara dapat mengadakan konsumsi lebih besar sehingga
dapat menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
• Setelah perdagangan berlangsung, masing-masing negara akan terlibat dan terdorong
untuk melakukan spesialisasi dalam produksi komoditi yang keunggulan komparatifnya
dikuasai. Sejak saat itu pula negara-negara akan menghadapi hukum peningkatan biaya
oportunitas.
• Spesialisasi dalam produksi akan terus berlangsung sampai harga-harga relatif komoditi
di kedua negara sama besarnya pada suatu tingkat tertentu dimana perdagangan akan
benar-benar seimbang.
• Secara umum, keuntungan perdagangan internasional dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
keuntungan yang bersumber dari pertukaran barang-barang; serta keuntungan yang
bersumber dari spesialisasi produksi.
Contoh :Keseimbangan Perdagangan Internasional
Misal :
• Dari data tersebut AS memilih untuk memproduksi dengan kombinasi 90 Gandum dan 60 Kain.
• Inggris memilih kombinasi 40 Gandum dan 40 Kain.
Dengan adanya perdagangan internasional:
• AS berspesialisasi dan memproduksi 180 Gandum dan 0 Kain.
• Inggris berspesialisasi & memproduksi 0 Gandum & 120 Kain.
• Jika AS menukarkan 70 Gandum untuk memperoleh 70 Kain dari Inggris, tentukan tingkat
keseimbangan kedua negara dan keuntungan dari perdagangan bagi kedua negara tersebut!
Penyelesaian :
Keseimbangan AS :
• Produksi yang dipilih dengan kombinasi = 90 Gandum dan 60
kain.
• Spesialisasi =180 Gandum dan 0 Kain
• Pertukaran dengan Inggris = 70 Gandum dengan 70 Kain
Keseimbangan baru :
• Gandum = 180 – 70 = 110
• Kain = 0 + 70 = 70
• Jadi, keseimbangan baru AS setelah perdagangan internasional
adalah 110 Gandum dan 70 Kain.
Keseimbangan Inggris :
• Produksi yang dipilih dengan kombinasi = 40 Gandum
dan 40 kain
• Spesialisasi = 0 Gandum dan 120 Kain
• Pertukaran dengan AS = 70 Kain dengan 70 Gandum
Keseimbangan baru :
• Gandum = 0 + 70 = 70
• Kain = 120 - 70 = 50
• Jadi, keseimbangan baru Inggris setelah perdagangan
internasional adalah 70 Gandum & 50 Kain.
1. Adam Smith (1723-1790) membedakan nilai guna (value in use) dengan nilai
tukar (value in exchange). Contoh: Berlian dan Air
2. David Ricardo (1722-1823) dan kemudian Karl Marx (1818-1883) dengan teori
X dan Y. Misalkan : jika kita membutukan 2 tenaga kerja untuk menghasilkan
barang X dan kita hanya membutuhkan 1 tenaga kerja untuk barang Y, maka nilai
barang X itu dua kali nilai barang Y.
3. William Stanley Jevons (1835-1882) yang menjelaskan hubungan antara utilitas
dan harga (atau nilai tukar). Dia memperkenalkan konsep utilitas marginal
(marginal utility)
ASUMSI PENDEKATAN UTILITAS
1. Tingkat utilitas total yang dicapai seorang
konsumen merupakan fungsi dari kuantitas
Kuantitas Marginal
Total Utility berbagai barang yang dikonsumsinya.
rokok yang Utility
(TU)
dihisap (MU)
2. Konsumen akan memaksimumkan utilitas
0 0 -
dengan tunduk kepada garis anggarannya.
1 9 9
2 17 8 3. Utilitas dapat diukur secara kardinal.
3 24 7 4. Marginal Utility (MU) dari setiap unit
4 30 6 tambahan barang yang dikonsumsi akan
5 35 5
menurun. Marginal Utility adalah perubahan
Total Utility (TU) yang disebabkan oleh
tambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
PERBANDINGAN ANTARA MARGINAL UTILITY DENGAN
PRICE
• Menganggap bahwa tingkat kepuasaan atau utilitas yang diperoleh konsumen dari
pengkonsumsian barang-barang dan jasa hanya bisa dihitung dengan pengukuran
Ordinal.
• Asumsi – asumsi yang mendasari Pendekatan Kurva Indiferens :
1. Konsumen mendapatkan kepuasan atau utilitas lewat bawang-barang yang
dikonsumsinya.
2. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala
anggaran yang ada.
3. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi
4. Marginal rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat
utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang
X, pada tingkat kepuasan yang sama.
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS
• Garis Anggaran
Garis anggaran (budget line) adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu.
• Ciri-ciri Garis Anggaran
1. Berslope negative
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
CONTOH :
𝑅𝑝 100.000
Y= = 10
𝑅𝑝 10.000
𝑅𝑝 100.000
X= = 20
𝑅𝑝 5.000
Jika suatu anggaran naik menjadi, (I) adalah Rp
200.000,00 dengan harga X dan Y tetap maka :
𝑅𝑝 200.000
Y= = 20
𝑅𝑝 10.000
𝑅𝑝 200.000
X= = 40
𝑅𝑝 5.000
Penurunan Anggaran
• Anggaran(I) = Rp 100.000,00
• Harga barang Y = Rp 10.000
• Harga barang X yang awalnya Rp 5.000
turun menjadi Rp 4.000
𝑅𝑝 100.000
Y= = 10
𝑅𝑝 10.000
𝑅𝑝 200.000
X= = 25
𝑅𝑝 4.000
Pilihan Konsumen
Tika Pranindyastuti,SE, MM
TEORI HECKSCHER-OHLIN (H-O)
§ Teori Heckscher-Ohlin (H-O) yang dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Bertil
Ohlin untuk pertama kalinya menelaah sebab-sebab munculnya keunggulan
komparatif bagi setiap negara dan dampak yang ditimbulkan oleh hubungan
perdagangan terhadap pendapatan faktor produksi di kedua negara yang melakukan
hubungan perdagangan.
ASUMSI TEORI HECKSCHER-OHLIN
¡ Salah satu landasan teori yang paling berpengaruh dalam ilmu ekonomi internasional
adalah gagasan yang menyatakan bahwa sumber utama perdagangan internasional
adalah adanya perbedaan karunia sumber-sumber daya antar negara. Teori ini
dikembangkan oleh Heckscker dan Bertil Ohlin, sehingga dikenal dengan nama teori
Heckscker-Ohlin dimana penekanan utamanya pada saling keterkaitan antara
perbedaaaan proporsi faktor-faktor produksi antar negara dan perbedaan proposi
penggunaan dalam memproduksi berbagai macam barang.
¡ Teori ini dirumuskan berdasarkan konsep keunggulan komparatif yang bersumber dari
perbedaan atau variasi dalam kepemilikan sumber daya antara negara.
TEORI HECKSCHER OHLIN DIDASARKAN PADA ASUMSI SEBAGAI
BERIKUT :
1. Hanya terdapat 2 negara (Negara 1 dan Negara 2) dan dua komoditas (komoditas X dan
komoditas Y) dan 2 faktor produksi (tenaga kerja dan modal).
2. Kedua negara tersebut memiliki dan menggunakan metode atau tingkat teknologi
produksi yang persis sama. Seandainya harga faktor produksi di kedua negara sama,
maka maka para produsen negara A maupun negara B akan menggunakan tenaga kerja
dan modal dalam jumlah dan komposisi yang sama dalam memproduksi setiap jenis
barang (X dan Y).
3. Komoditi X secara umum bersifat padat karya atau padat tenaga kerja (labor intensive),
sedangkan komoditi Y secara umum bersifat padat modal (capital intensive). Asumsi ini
mengisyaratkan bahwa barang X memerlukan lebih banyak tenaga kerja dibanding
modal dalam proses produksinya. Sebaliknya barang Y memerlukan lebih banyak modal
dalam proses produksinya.
4. Kedua komoditi tersebut sama-sama diproduksikan berdasarkan skala hasil yang
konstan. Asumsi ini mengandung pengertian bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja
dan modal dalam produksi setiap barang akan meningkatkan outputnya dalam proporsi
yang sama.
5. Selera atau preferensi permintaan konsumen kedua negara persis sama. Asumsi ini
bermakna bahwa preferensi-preferensi permintaan yang tercermin pada bentuk dan
lokasi kurva-kurva indeferensi di kedua negara identik. Jadi, apabila harga relatif
barang di kedua negara itu sama (karena berlangsungnya perdagangan bebas di antara
kedua negara), maka kedua negara itu akan mengkonsumsikan barang X dan Y dalam
proporsi yang sama.
FAKTOR BAWAAN DAN TEORI HECKSCHER OHLIN
¡ Pada tahun 1919, Eli Hackscher seorang ekonom Swedia menerbitkan sebuah artikel
berjudul “The Effect Of Foreign Trade On The Distribution Of Income”, yang
menyajikan garis besar apa yang menjadi teori perdagangan internasional modern.
¡ Teori Heckscher - Ohlin dapat dijelaskan secara singkat dalam bentuk dua teori-teori
H-O (yang berkaitan dengan dan prediksi pola perdagangan) dan teori penyamaan
harga faktor produksi (yang berkaitan dengan pengaruh perdagangan intenasional
terhadap harga faktor produksi).
STUDI KASUS SUMBER DAYA BAWAAN RELATIVE DARI BERBAGAI
NEGARA
¡ Amerika Serikat mempunyai jumlah bagian relatif modal dan tenaga kerja terampil
lebih besar (masing-masing 20,8%;19,40%; 2,60% dan dengan jumlah sumber daya
5,60% yang terdiri atas gabungan modal, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak
termapil), kita bisa mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki keunggulan
komparatif dalam komoditas yang bersifat modal intensif dan tenaga kerja terampil
intensif, dan kelemahan komparatif pada komoditas yang intensif dalam tenaga kerja
tidak terampil.
¡ Meksiko terlihat memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas modal-intensif
(padat modal) dan memiliki kelemahan komparatif dalam komoditas dengan tenaga
kerja terampil intensif, dan tidak mempunyai keunggulan maupun kelemahan
komparatif dalam komoditas yang bersifat intensif-tenaga kerja tidak termapil untuk
Meksiko.
THEOREMA HECKSCHER OHLIN
¡ Dimulai dengan asumsi yang disajikan, kita dapat menyatakan Teori Heckscher-Ohlin
sebagai berikut :
“Suatu negara akan mengekspor komoditas yang produksinya memerlukan penggunaan
intensif faktor produksi negara yang jumlahnya relatif berlimpah dan murah, lalu akan
mengimpor komuditas yang produksinya memerlukan penggunaan intensif faktor produksi
negara yang jumlahnya relatif langka dan harganya mahal”.
Singkatnya negara yang relatif kaya akan faktor tenaga kerja akan mengekspor komoditas
yang relatif padat karya dan mengimpor komoditas yang relatif padat modal.
KERANGKA EKUILIBRIUM UMUM TEORI HECKSCHER OHLIN
¡ Sifat ekuilibrium umum teori Heckscher Ohlin dapat divisualisasikan dan dijelaskan
menggunakan gambar. Mulai dari sudut kanan diagram, kita melihat bahwa selera dan
distribusi dalam kepemilikan faktor produksi (yaitu distribusi pendapatan) bersama-
sama menentukan permintaan untuk komoditas. Permintaan untuk komoditas
menentukan permintaan turunan untuk factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan komoditas tersebut.
Gambar Kerangka Ekuilibrium Umum
Teori Heckscher – Ohlin :
KETERANGAN DARI GAMBAR KERANGKA EKUILIBRIUM UMUM TEORI
HECKSCHER – OHLIN
¡ Dimulai dari sudut kanan bawah dari diagram, kita melihat bahwa distribusi
kepemilikan faktor produksi dan selera menentukan permintaan untuk komoditas.
Permintaan dari factor-faktor produksi berasal dari permintaan untuk komoditas akhir.
Permintaan dan penawaran faktor produksi menentukan harga faktor produksi.
¡ Harga faktor produksi dan teknologi menentukan harga komoditas akhir. Perbedaan harga
komoditas relatif antarnegara kemudian menentukan keunggulan komparatif dan pola
perdagangan.
¡ Perbedaan harga faktor produksi relatif di negara-negara yang berbeda. Akhirnya, teknologi
yang sama tetapi harga faktor produksi yang berbeda menyebabkan perbedaan harga
komoditas relatif dan perdagangan diantara negara-negara. Dengan demikian, perbedaan
dalam penawaran relatif faktor produksi menyebabkan perbedaan harga faktor produksi relatif
dan harga komoditas relatif yang ditunjukan oleh garis ganda.
EKONOMI INTERNASIONAL
Setidaknya, ada tiga alasan yang menjadi penyebab utama terjadinya pasar monopoli. Penyebab
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Monopoly by nature
Penyebab pertama terjadinya monopoli adalah secara alamiah atau monopoly by nature,
seperti ketika perusahaan tersebut berlokasi dekat dengan sumber daya yang digunakan.
Letak geografis atau iklim dari lokasi juga dapat mendukung perusahaan tersebut untuk
menjadi perusahaan satu-satunya penyedia produk atau jasanya.
2. Monopoly by law
Sesuai namanya, monopoly by law adalah terjadinya monopoli karena adanya aturan atau
undang-undang yang berlaku. Hal ini ditujukan untuk membuat produk atau jasa berkaitan
dengan kebutuhan masyarakat, dan harga bisa dikendalikan oleh pemerintah.
3. Monopoly by licence
Penyebab terakhir terjadinya monopoli adalah monopoly by license yaitu dikarenakan
perusahaan terkait memiliki hak paten atas kekayaan intelektual yang dimiliki, misalnya
perusahaan Microsoft.
• Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli
Mengetahui ciri-ciri pasar persaingan monopolistik dengan melihat karakteristik pada pasar tersebut.
Berikut beberapa ciri-ciri pasar monopolistik dibawah ini:
1. Terdapat Banyak Produsen atau Penjual :
Pada pasar monopolistik terdapat banyak sekali produsen atau penjual didalamnya. Setiap produsen
mempunyai skala produksi sama pada produsen yang lainnya.
2. Terdapat Diferensiasi Produk : Pasar monopolistik terdapat banyak produk yang sama, tetapi
memiliki perbedaan pada pengemasan, bentuk, corak, dan kualitasnya.
Dalam hal ini, perbedaan produk pada masing-masing produsen akan membuat produk tersebut
mempunyai sifat pengganti yang dekat (close substitute) tetapi bukan pengganti yang sempurna.
3. Produsen Dapat Menentukan Harga
Produsen yang memproduksi barang berkualitas dan keistimewaan tersendiri akan membuat
produsen bisa menentukan harga sendiri. Contohnya pada industri Shampo, produsen yang pertama
membuat Shampo dengan mempunyai manfaat menguatkan akar rambut, untuk produsen yang kedua
membuat Shampo dengan mempunyai manfaat anti ketombe.
• Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik • Kekurangan Pasar Persaingan
1. Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan Monopolistik
memberikan keuntungan tersendiri untuk para 1. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat
konsumen dalam memilih barang atau produk yang persaingan yang cukup tinggi, baik dalam hal harga,
terbaik bagi mereka. kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen
2. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk yang tidak mempunyai modal dan pengalaman yang
para produsen. Sehingga hal itu akan mendorong para cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.
produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam 2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat
setiap produk yang mereka tawarkan masuk ke dalam pasar tersebut. Sebab, para pemilik
3. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala
para konsumen untuk lebih teliti dalam memilih ekonomi yang tinggi.
produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat 3. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk
setiap konsumen bisa lebih selektif terhadap produk selalu memberikan inovasi. Sehingga hal itu akan
yang akan dipilih. meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas
4. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena kepada harga produk yang harus dibayar oleh para
sebagian besar kebutuhan sehari-hari ada di dalam konsumen.
pasar monopolistik.
• Contoh Pasar Monopolistik
Berikut ini adalah contoh dari pasar persaingan monopolistik yang penting untuk
diketahui:
a. Pabrik Rokok
Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama
memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing.
Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak
ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau
seragam.
b. Pabrik Sepeda Motor
Pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu
dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor
keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan
sepeda motor lain.
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 7
PERTUMBUHAN EKONOMI
DAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang
dijual lebih murah di dalam negeri yang menyebabkan industry dalam negeri
mengalami kerugian.
2. Munculnya ketergantungan dengan negara lain, dikarenakan barang luar negeri
biasanya lebih berkualitas daripada barang dalam negeri.
3. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
4. Biasanya jika tidak mampu bersaing akan mengakibatkan pertumbuhan perekonomian
negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
5. Melemahakan Rupiah, apabila impor lebih besar daripada ekspor akan mempengaruhi
nilai mata uang rupiah maka dari itu memakai produk dalam negeri sangat penting
untuk negara.
Kebijakan Perdagangan Internasional
a) Kebijakan Kouta
Biasanya kebijakan ini diterapkan untuk melindungi barang dalam negeri agar tidak kalah bersaing
dengan produk luar.
b) Tarif pajak
Pajak barang luar negeri biasanya lebih besar daripada barang dalam negeri lagi-lagi kebijakan ini
bertujuan untuk melindungi barang dalam negeri agar tidak kalah bersaing dengan produk luar.
c) Politik dumping
Kebijakan ini merupakan diskriminasi harga secara internasional dengan cara menentukan harga lebih
rendah untuk barang luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan dalam negeri, tujuannya adalah
untuk memperluas dan menguasai pasar dengan mudah.
d) Kebijakan ekspor
Pemerintah biasanya mengeluarkan kebijakan ini jika adanya kegiatan ekspor yang tidak sesuai
pertimbangan ekonomi, politik dan sosial tetapi kebijakan ini biasanya dilakukan hanya sewaktu-waktu
saja.
e) Larangan Impor
Sudah seharusnya sebuah negara melindungi barang dari dalam negeri maka dari itu kegiatan impor
yang berlebihan akan merusak pasar dalam negeri dan juga untuk menghemat devisa.
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA
HAMBATAN PERDAGANGAN
Hambatan Non-Tarif
dan Proteksionisme Baru
Hambatan tarif:
1. Berupa pajak atau bea. Itu menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah.
2. Meningkatkan biaya barang impor. Akibatnya, harga barang naik ketika
masuk ke pasar domestik dan membuatnya tidak kompetitif.
3. Dilakukan oleh negara importir.
4. Tidak menyumbang keuntungan bagi perusahaan. Meski harga lebih
tinggi, namun itu merupakan pajak dan menjadi pendapatan pemerintah.
Hambatan non tarif:
1. Berupa aspek non pajak. berupa pembatasan volume, persyaratan standar
produk, dan pemberian lisensi. Karena tidak memungut pajak atau bea atas
produk, itu tidak menghasilkan pendapatan bagi pemerintah.
2. Mempengaruhi volume perdagangan. Terkadang, itu juga mempengaruhi
harga barang impor secara tidak langsung. Misalnya, kuota impor lebih
rendah mengurangi pasokan dan menaikkan harga di pasar domestik.
3. Dapat dikenakan oleh negara eksportir maupun negara importir.
Misalnya, dalam kasus pengekangan ekspor sukarela, negara pengekspor
setuju untuk membatasi pengiriman barang ke negara mitra.
4. Berkontribusi bagi keuntungan importir. Misalnya, dalam kasus kuota,
perusahaan menangkap keuntungan dari kenaikan harga akibat berkurangnya
volume pasokan.
APA ITU PROTEKSIONISME ?
Proteksionisme adalah kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah sebagai upaya pengendalian
impor atau ekspor, dengan jalan mengatasi
berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif
kuota, dengan tujuan melindungi industri atau
dunia usaha dalam negeri dari persaingan dengan
industri luar negeri.
Tindakan proteksionisme perlu dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka melindungi maupun
meningkatkan system ekonomi dengan jalan
melakukan optimalisasi terhadap produk maupun
usaha dalam negeri.
Bentuk Kebijakan Proteksionisme
Kebijakan proteksionisme dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
1. Kebijakan proteksionisme di bidang finansial
• memberikan bantuan dana secara langsung terhadap pengusaha lokal.
Kebijakan ini merupakan cara yang paling cepat untuk memulihkan
perekonomian pasca krisis, namun hanya berlaku dalam jangka waktu pendek
dan hanya mempengaruhi sektor ekonomi makro.
• Hal ini dikarenakan bantuan dana tersebut merupakan
pengeluaran pemerintah yang dialokasikan kedalam investasi finansial agar
dapat menyeimbangkan kondisi ekonomi dalam waktu singkat. Namun karena
sifatnya yang mudah berpindah, investasi finansial dapat ditarik lagi oleh
pemerintah ketika sektor perekonomian telah mencapai kondisi stabil.
2. Kebijakan proteksionisme di bidang perdagangan
• berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi industri
lokal dengan cara memberikan subsidi dan pengurangan presentase pajak
produk lokal serta meningkatkan presentase pajak terhadap produk impor.
• Kebijakan ini seharusnya merupakan kebijakan finansial, namun karena
memiliki dampak langsung yang cukup signifikan maka kemudian
digolongkan dalam kebijakan perdagangan.
• Kebijakan proteksionisme di bidang perdagangan lainnya antara lain
kebijakan untuk membeli produk lokal serta pembatasan kuota produk
impor. Kebijakan ini memiliki dampak yang lebih lama dibandingkan
kebijakan proteksionisme di bidang finansial karena melibatkan
sektor ekonomi mikro sehingga berdampak pada peningkatan daya
beli masyarakat.
Mengacu pada kasus dimana negara pengimpor membebani negara
lainnya untuk mengurangi ekspor komoditinya secara “sukarela”,
melalui serentetan ancaman hambatan perdagangan yang lebih berat,
ketika ekspor tersebut mengancam seluruh industri dalam negeri.
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Secara umum arus modal internasional ini dapat bersifat sebagai berikut :
1. Portofolio Invesment yaitu arus modal internasional dalam bentuk aset-
aset financial, seperti saham, obligasi, yang satuannya mata uang negara. Melalui
obligasi, investor dengan mudah meminjamkan modal untuk mendapatkan hasil atau
imbal hasil pada kisaran tertentu dan menerima nilai tunai dari obligasi tersebut.
Investasi portofolio atau keuangan terjadi melalui lembaga keuangan seperti bank dan
dana investasi.
2. Direct Invesment (Investasi Langsung) adalah investasi dalam bentuk pendirian
perusahaan, pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, dan bahan baku
serta persediaan. Dimana investor terlibat langsung dalam menejemen perusahaan dan
mengontrol penanaman modal yang diinvestasikan.
MOTIF-MOTIF PENANAMAN MODAL ASING
4. Investasi asing juga sering kali dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka
menembus pasar-pasar yang bersifat oligopolistik yang terdapat di Negara-negara
lain.
5. Penanaman modal asing secara langsung dimanfaatkan oleh perusahaan
Multinasional untuk meredam peningkatan kompetisi di masa-masa mendatang.
Artinya, perusahaan multinasional tersebut sengaja membeli atau mengambil alih
perusahaan-perusahaan lokal tertentu yang diperkirakan dapat tumbuh pesat sehingga
di masa mendatang akan menjadi perusahaan yang tangguh.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
1. Adanya mata uang asing dengan dilakukannya investasi dalam sektor ekspor
2. Mampu meningkatkan income atau pendapatan masyarakat
3. Mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri.
4. Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar
mengetahui strategi dalam rangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri,
mencari alternatif pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan
pemasaran sampai ke tingkat internasional.
5. Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja
dinilai sangat maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus
memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada negara-negara dunia
ketiga.
KEKURANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
1. Bisa Mematikan Perusahaan Dalam Negeri,
Perusahaan multinasional pada suatu negara bisa mengancam perusahaan lokal yang tengah
berkembang di negara terkait. Karena kekuatan dana besar ataupun modal perusahaan,
mereka bisa memonopoli suatu sektor.
2. Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja yang Rendah,
Perusahaan di berbagai negara sering diyakini mengantongi peraturan regulasi yang tidak
terlalu ketat, sehingga kurang memperhatikan keselamatan dan juga kesehatan pekerja
mereka. Misalnya, seperti keamanan penambang yang rendah.
3. Pekerja yang Disediakan Berketerampilan Rendah
Pekerjaan yang ditawarkan oleh multinational company untuk para pekerja lokal ini
cenderung rendah, dan juga merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terampil,
sehingga pekerja lokal ini cenderung akan memiliki pendapatan yang rendah. Sementara itu,
karyawan asing dari luar negeri sering kali diberikan posisi pada tingkat yang lebih tinggi dan
berkualitas.
BEBERAPA CONTOH PERUSAHAAN MULTINASIONAL
1. Dunkin donuts
Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing
Langsung dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’ Donuts
sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti
negara-negara di Eropa. Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota
Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940. Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan
berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi
perusahaan dengan merek internasional. Di Indonesia sendiri, Dunkin’ Donuts mulai
merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam
Wuruk, Jakarta Pusat. Saat pertama kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di
Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat yang menentang
perusahaan tersebut untuk masuk. Masyarakat cenderung menganggap positif atas upaya
perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya. Mereka justru cenderung
merasa senang.
2. Semen Indonesia
Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN pertama yang ada di Indonesia yang
perusahaan ini sudah mendapatkan status sebagai Multinational Company. Perusahaan
ini sudah berhasil melakukan akuisisi perusahaan asing dan berhasil melakukan
kegiatannya di ASEAN dan Asia Selatan.
3. Indofood
Indofood juga sudah bisa mengikat konsumen yang berasal dari beberapa negara lain.
Indomie, salah satu produk Indofood sudah terkenal dan mempunyai cabang di luar
negeri, misalnya Mesir, Nigeria, Serbia, dan masih banyak lagi. Dengan kemasan
berbeda di setiap negara menjadikan Indomie semakin disukai para konsumen.
Iklannya pun menyesuaikan dengan bahasa masing-masing negara.