Anda di halaman 1dari 186

EKONOMI INTERNASIONAL

Tika Pranindyastuti, SE., MM


PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL

• Ilmu Ekonomi Internasional : mempelajari hubungan ekonomi antar negara


yang berkaitan dengan alokasi sumber daya sebagai dampak langsungnya
yang dijalankan melalui perdagangan, investasi dan Kerjasama internasional.
Faktor Penyebab terjadinya Ekonomi Internasional

• Adanya perbedaan harga barang diberbagai negara


• Perbedaan dalam pendapatan serta selera
• Faktor permintaan dan penawaran
• Perbedaan sumber daya yang dimiliki
• Perbedaan kualitas penduduk yang ditinjau dari segi Pendidikan, ekonomi,
social dan budaya
• Berkembangnya system komunikasi dan transportasi
HUBUNGAN EKONOMI ANTAR NEGARA
1. Hubungan ekonomi yang berupa pertukaran barang atau jasa satu negara dengan negara yang lain.
Misalnya, Indonesia mengekspor tekstil, kayu lapis, mebel, menjual jasa turisme kepada orang asing,
dan Indonesia mengimpor gandum, beras, mobil, mesin-mesin industri, menggunakan jasa angkutan laut
dan udara dari negara lain.
2. Hubungan ekonomi yang berupa pertukaran atau aliran sarana produksi (tenaga kerja, modal,
teknologi dan kewirausahaan). Dalam aliran sarana produksi, negara akan memberikan sarana
produksi ke negara lain. Contohnya: Indonesia mengirimkan tenaga kerja ke Saudi Arabia karena
imbalan yang diberikan negara itu cukup besar bagi Indonesia. Jadi, pemberian atau pengiriman
sarana produksi ke negara lain disebabkan oleh beberapa hal, seperti imbalan yang tinggi, ancaman
perang, atau tersedianya program bantuan luar negeri.
3. Hubungan ekonomi yang dilihat dari segi hubungan posisi utang piutang. Suatu negara dapat
mempunyai utang ataupun piutang dengan negara lain. Suatu negara bisa berutang atau memiliki
piutang terhadap negara lain, karena timbul dari aktivitas perdagangan atau produksi.
Misalnya Indonesia mengimpor mesin industri dari Jerman dengan kredit dari penjualnya. Dalam hal ini
hubungan perdagangan dengan mengimpor mesin industri sebagai penyebab timbulnya utang Indonesia
kepada pengusaha Jerman.
RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL

• Perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara


ke negara yang lainnya (transfer of goods and services).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan modal melalui investasi asing
dari luar negeri kedalam negeri (transfer of capital).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang
berpengaruh terhadap perndapatan negara melalui devisa dan juga perlunya
pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja (transfer of labour).
• Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan teknologi yaitu
dengan cara mendirikan pabrik-pabrik di negara lain (transfer of technology).
• Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi
tentang kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar (transfer of data).
MANFAAT EKONOMI INTERNASIONAL
• Memperluas lapangan kerja
• Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa
• Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang lebih murah
• Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri.
• Merupakan sumber pendapatan bagi negara.
• Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam bentuk keunggulan komparatif
dan peningkatan kemakmuran.
• Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, yang pada dasarnya bersumber
pada skala ekonomis dalam proses produksi, teknologi baru, dan rangsangan bersaing
• Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi).
• Meningkatkan proses tukar-menukar antar negara.
• Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan
perkembangan teknologi.
PERMASALAHAN EKONOMI
INTERNASIONAL
• Meningkatnya proteksi perdagangan negara-negara dengan membentuk blok
perdagangan seperti Uni Eropa, Blok Perdagangan Amerika Utara (NAFTA), Blok
Perdagangan Amerika Serikat dengan Australia dan Selandia Baru (ANZUS) serta
blok perdagangan Asia Timur yang dipelopori oleh Jepang.
• Permasalahan kemiskinan di Negara Dunia Ketiga yang timpang dengan
kesejahteraan di negara-negara maju
• Kesiapan dan ketidaksiapan negara-negara yang menghadapi pasar bebas di
kawasan.
• Fluktuasi
nilai tukar mata uang negara-negara dalam sistem moneter yang
mengambang yang dapat mengguncang perekonomian domestik suatu negara.
• Persaingan Dolar Vs Euro sebagai mata uang dunia.
TANTANGAN EKONOMI INTERNASIONAL

• Permasalahan yang dihadapi oleh dunia saat ini adalah meningkatnya proteksi di negara-negara
maju.
Kebijakan proteksi adalah kebijakan yang dijalankan oleh pihak pemerintah dengan tujuan
memberikan perlindungan terhadap industri yang baru tumbuh di dalam negeri, juga perlindungan
terhadap perusahaan baru atas perusahaan besar agar terhindar dari persaingan yang tidak sehat.
Proteksi ini juga mencakup perlindungan atas persaingan dengan barang-barang yang diimpor.
Kebijakan proteksi ini bermanfaat agar produk domestik dapat bersaing dengan produk luar negeri
dengan wajar, sehingga para pengusaha dalam negeri tidak perlu terlalu khawatir dengan
serangan produk-produk luar negeri yang semakin banyak ditengah persaingan global.
Sebagai contoh : pemerintah memberlakukan tarif terhadap barang-barang yang akan masuk
kedalam kawasan suatu negara. (Misalnya, jika kita ingin membeli barang dari luar negeri, maka
kita akan dikenai pajak atau sejumlah tarif tertentu agar barang tersebut dapat kita terima).
Kebijakan proteksi dalam negeri ini ada banyak jenisnya, antara lain sebagai berikut:
1.Tarif
2.Quota
3.Subsidi
Kebijakan proteksi yang dilakukan pemerintah bukan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa
tujuan yang hendak dicapai oleh kebijakan proteksi tersebut:
1.Untuk memaksimalkan kegiatan produksi yang ada di dalam negeri
2.Untuk memperluas lagi lapangan kerja yang tersedia
3.Untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional sehingga terhindar dari ketergantungan atas negara
lain
4.Untuk menghindari sejumlah resiko yang muncul apabila terlalu bergantung hanya pada satu saja
komoditas unggulan
• Permasalahan moneter terbesar adalah tingkat volavitas yang tinggi, ketidakwajaran dan
ketidakseimbangan nilai tukar mata uang dunia.
Volatilitas tinggi artinya harga naik tinggi dengan cepat, lalu turun dengan cepat juga sehingga
memunculkan selisih yang sangat besar antara harga terendah dengan harga tertinggi dalam
waktu tertentu.
Penyebab Terjadinya Volatilitas
1. Faktor Ekonomi dan Politik
Sebagai pembuat kebijakan, tentunya perjanjian perdagangan, undang-undang, dan kebijakan
yang dibuat pemerintah akan mempengaruhi ekonomi. Selain itu, data ekonomi seperti laporan
pekerjaan bulanan, data inflasi, angka belanja konsumen, dan kalkulasi PDB triwulanan dapat
mempengaruhi kinerja pasar. Perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing,
inflasi juga mempengaruhi. Sedangkan dalam sektor politik, isu lingkungan hidup, hak asasi
manusia, berdampak terhadap kinerja.
2. Kinerja Perusahaan
Volatilitas juga dapat terjadi dalam masing-masing perusahaan. Bila kinerja
perusahaan menghasilkan berita positif berupa laporan pendapatan yang kuat
atau produk baru yang memukau konsumen. Maka mempengaruhi peningkatan
permintaan secara tajam yang akhirnya menaikkan harga saham. Begitu juga
sebaliknya, satu kinerja buruk dapat merusak harga saham karena investor memilih
untuk menjual saham mereka.
EKONOMI INTERNASIONAL

Teori Perdagangan Internasional


(Merkantilisme, Keunggulan Absolute dan Keunggulan Komparatif)

Tika Pranindyastuti, SE., MM


MERKANTILISME

ABSOLUT ADVANTAGE
(TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT)
TEORI
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL COMPARATIVE ADVANTAGE
(TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF)
Pandangan Merkantilis Mengenai Perdagangan
Salah satu tokoh besar yang lahir yaitu Thomas Mun, buah
pikirannya (England’s Treasure by Foreign Trade) sebagai
berikut :
• Satu-satunya cara bagi sebuah negara untuk menjadi kaya
dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin
ekspor dan sesedikit mungkin impor.
• Surplus ekspor yang dihasilkan akan dibentuk dalam aliran
emas atau logam-logam mulia, khususnya emas dan perak.
Thomas Mun
• Semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh sebuah
negara, maka semakin kaya dan kuatlah negara tersebut.
Dengan demikian, pemerintah harus menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong
ekspor, dan mengurangi serta membatasi impor (khususnya barang-barang mewah).
Mereka mengukur kekayaan sebuah negara dengan cadangan logam mulia yang dimiliki.
Sebaliknya, pada saat sekarang ini kita mengukur kekayaan sebuah negara dengan
cadangan sumber daya manusia, hasil produksi manusia, serta kekayaan alam yang
tersedia untuk memproduksi barang dan jasa. Semakin besar cadangan ini, semakin besar
pula arus barang dan jasa untuk memenuhi keinginan manusia, dan dengan demikian akan
semakin besar pula standar hidup masyarakat negara tersebut.
Pandangan Klasik Mengenai Perdagangan

• Ekonomi klasik resmi berdiri ketika Adam Smith mengeluarkan buku berjudul An Inquiry into
Nature and Causes of The Wealth of Nations, berisi pokok masalah ekonomi modern yaitu
bagaimana meningkatkan kekayaan atau kemakmuran suatu negara dan bagaimana kekayaan
tersebut didistribusikan.
• Kekayaan suatu negara akan bertambah sejalan dengan peningkatan ketrampilan dan efisiensi
para tenaga kerja, dan sejalan dengan persentase penduduk yang terlibat dalam proses
produksi. Kesejahteraan ekonomi setiap individu tergantung pada perbandingan antara produksi
total dengan jumlah produksi. Dianjurkan adanya spesialisasi kerja dan penggunaan mesin-
mesin sebagai sarana utama untuk peningkatan produksi.
• Menurut Adam Smith, perdagangan antar dua negara
didasarkan pada teori keunggulan absolut (absolute
advantage) : bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada
produk yang mempunyai efisiensi produksinya lebih baik dari
negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan
negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada
produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara
Adam Smith efisien.
Contoh Keunggulan Absolute

Komoditi / Negara Vietnam Indonesia


Beras 2.000 kg 1.500 kg
Tekstil 1.000 m 3.000 m

• Dari data di atas terlihat bahwa, seorang pekerja di Vietnam dapat menghasilkan beras lebih banyak
daripada pekerja di Indonesia. Seorang pekerja di Indonesia, dapat menghasilkan tekstil lebih banyak
daripada pekerja di Vietnam. Sehingga, Vietnam secara mutlak lebih efisien dalam produksi beras.
Sedangkan, Indonesia secara mutlak lebih efisien dalam menghasilkan produksi tekstil.

• Kesimpulanya Vietnam akan mengekspor beras ke Indonesia dan mengimpor tekstil dari Indonesia.
Sementara, Indonesia akan mengekspor tekstil ke Vietnam dan mengimpor beras dari Vietnam.
Apa Keunggulan Komparatif ?

• Keunggulan Komparatif adalah kemampuan suatu perusahaan atau negara untuk


menjual barang ataupun jasa dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan
kompetitor.
Hukum Keunggulan Komparatif
• David Ricardo memunculkan teori keunggulan komparatif dalam
bukunya Principles of Political Economy and Taxation (1817).
Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan
keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu
memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang
lebih murah daripada negara lainnya.
• sistem perdagangan masih bisa berjalan dengan baik dan benar
David Ricardo
serta tetap memberikan laba atau keuntungan untuk kedua pihak
yang terlibat. Walaupun hanya ada satu negara saja yang
mempunyai keunggulan komparatif di kedua jenis produk.
• Contoh Keunggulan Komparatif
Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia
mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi
tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia
mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah,
tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.
Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi
kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi
timah. perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia
bertukar kopi dan timah.
Contoh Ilustrasi Keunggulan Absolute dan Keunggulan Komparatif

• Indonesia dan Malaysia, menggunakan tenaga kerja sebagai input untuk menghasilkan
dua barang yaitu kain dan sepatu. Asumsikan upah di kedua negara adalah sama dan
jumlah produksi kain dan sepatu per jam untuk masing-masing adalah sebagai berikut:

Negara Kain Sepatu


Indonesia 100 120
Malaysia 90 80

• Dari data tersebut, Indonesia memiliki keunggulan absolut atas kain dan sepatu karena
dapat menghasilkan unit kain dan sepatu yang lebih banyak dibandingkan dengan
Malaysia. Per jam, Indonesia dapat menghasilkan 100 kain dan 120 sepatu. Sedangkan,
untuk jumlah waktu yang sama, Malaysia hanya dapat memproduksi 90 kain dan 80
sepatu.
• Jadi, menurut teori keunggulan absolut, Indonesia dan Malaysia seharusnya tidak
berdagang satu sama lain. Karena Indonesia memiliki keunggulan absolut atas kedua
jenis produk tersebut.
• Tetapi, jika kita menggunakan keunggulan komparatif, kedua negara seharusnya
berdagang. Perdagangan keduanya saling menguntungkan jika masing-masing fokus
pada produk yang memiliki biaya peluang terendah.
• Untuk mengukur biaya peluang, pertama mari hitung harga relatif 1 unit kain
dalam hal sepatu di masing-masing negara. Hasilnya adalah sebagai berikut:

Negara Kain Sepatu


Indonesia 1 (120/100=1,2)
Malaysia 1 (90/80=0,88)
Dari tabel di atas, kita dapat mengatakan biaya peluang untuk memproduksi
1 unit kain di Indonesia sama dengan 1,2 unit sepatu. Sementara itu, di
Malaysia, biaya peluang 1 unit kain sama dengan 0,88 sepatu.
Asumsikan, harga untuk masing-masing produk adalah sebesar biaya peluang.
Oleh karena itu, harga kain di Malaysia lebih murah dibandingkan dengan
Indonesia, karena harga relatifnya terhadap sepatu lebih rendah.
• hitung harga relatif 1 unit sepatu terhadap kain di masing-masing negara.
Hasilnya sebagai berikut :

Negara Kain Sepatu


Indonesia (100/120= 0,83) 1
Malaysia (90/80= 1,125) 1

Di Indonesia, harga 1 unit sepatu sama dengan 0,83 kain, lebih murah dibandingkan dengan
Malaysia, di mana harga 1 unit sepatu sama dengan 1,125 kain.

Menurut teori keunggulan komparatif, perdagangan antara Indonesia dan Malaysia


seharusnya terjadi dan menguntungkan. Secara komparatif, Indonesia memiliki keunggulan
dalam produksi sepatu, sedangkan Malaysia memiliki keunggulan dalam memproduksi kain.
Jadi, Indonesia seharusnya membeli kain dari Malaysia dan sebaliknya, Malaysia
seharusnya membeli sepatu dari Indonesia.
EKONOMI INTERNASIONAL

TEORI STANDAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL

TIKA PRANINDYASTUTI, SE., MM


 Kemungkinan Produksi Ketika Biaya-biaya Meningkat
 Dalam kenyataannya, suatu negara jauh lebih sering menghadapi peningkatan biaya
oportunitas.
 Biaya oportunitas adalah biaya karena hilangnya kesempatan akibat dari pemenuhan suatu
kebutuhan yang lain atau biaya yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yg
lain.
 Biaya oportunitas timbul :
1. Akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia. Ketika
perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan dan harus memilih salah satu
diantaranya, maka alternatif yang tidak dipilih itu menjadi biaya peluang.
2. Karena adanya keterbatasan atau kelangkaan sumber daya yang membuat suatu perusahaan
harus menentukan pilihan. Akibat dari pilihannya tersebut perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk memperoleh barang lain.
 Peningkatan biaya oportunitas menandakan bahwa negara yang bersangkutan harus
mengorbankan lebih banyak komoditi tertentu demi memperoleh sumber daya tambahan yang
memadai untuk menghasilkan satu unit tambahan komoditi lain.
 Kurve Batas Kemungkinan Produksi Ketika Biaya-biaya Meningkat
• Gambar tersebut memperlihatkan rekaan kurve batas
kemungkinan produksi komoditi X dan Y bagi Negara 1
dan Negara 2.

• Kedua kurve tersebut berbentuk cembung apabila


dilihat dari pusat sumbu. Hal tersebut menunjukkan
bahwa masing-masing negara menghadapi peningkatan
biaya oportunitas dalam produksi kedua komoditi itu.

• Misalnya, Negara 1 ingin memproduksi lebih banyak


komoditas X, dimulai dari titik A di batas produksinya.
Karena pada titik A negara sudah memanfaatkan semua
sumber dayanya dengan teknologi terbaik. Untuk
memproduksi komoditi X, agar mendapatkan produksi
X secara maksimal, dengan cara mengorbankan seluruh
produksi pada komoditi Y.
• Untuk tiap sekumpulan tambahan 20X yang
diproduksi, Negara 1 harus melepaskan lebih
banyak lagi dan lagi komoditas Y. Peningkatan biaya
oportunitas dalam Y di Negara 1 tercermin dalam
panah ke bawah yang semakin Panjang dan
menghasilkan garis batas produksi yang cekung dari
titik asal.

• Pada Negara 2, bergerak ke atas dari titik A’ di


sepanjang kurva batas produksi. (Amati panah ke
kiri yang panjangnya semakin meningkat,
mencerminkan peningkatan jumlah X yang harus
dilepaskan untuk menghasilkan setiap kelompok
tambahan 20Y).

• Dengan demikian, kurva batas produksi yang


cekung untuk negara 1 dan negara 2 mencerminkan
peningkatan biaya oportunitas di negara masing-
masing dalam produksi setiap komoditas.
 Kurve Indiferen Masyarakat

 Kurve indiferen mengacu pada selera konsumen secara individual, maka selera atau
preferensi permintaan suatu bangsa atau negara secara keseluruhan tersebut
dilambangkan sebagai kurve indiferen masyarakat atau kurve indiferen sosial (social
indifference curve).
 Pada dasarnya, kurve indiferen sosial memperlihatkan kombinasi konsumsi atas 2
macam komoditi yang masing-masing menghasilkan kepuasan dalam tingkat yang
sama bagi masyarakat atau negara.
 Semakin tinggi posisi kurve, maka semakin besar tingkat kepuasan atau
kesejahteraan yang dinikmati oleh masyarakat. Dan sebaliknya.
 Antara satu kurve indifiren dengan yang lain tidak boleh saling berpotongan.
Kurve Indiferen Masyarakat

• Kurva Indeferen Masyarakat untuk Negara 1 dan Negara 2.


• Sebuah kurva Indeferen masyarakat menunjukkan berbagai kombinasi X dan Y yang menghasilkan kepuasan
yang sama pada suatu masyarakat atau negara. Sebuah kurva yang lebih tinggi mengacu pada tingkat
kepuasan yang lebih tinggi. Kurva Indeferen masyarakat bentuknya menurun, atau kemiringannya negative,
landau dan cembung dari titik asal, agar bentuknya tepat mereka tidak berpotongan satu sama lain.
Kemiringan menurun dari kurva mencerminkan tingkat substitusi marginal yang menurun dari X untuk Y
konsumsi
 Titik N dan A memberikan kepuasan yang sama di
Negara 1 karena terletak pada kurva indiferen I.

 Sedangkan titik T dan H mengacu pada tingkat


kepuasan atau kesejahteraan yang lebih tinggi
karena terletak pada kurve indiferen II yang
posisinya lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kurve indiferen I.
 Konsumsi di titik T melibatkan lebih banyak
komoditi Y, sedangkan komoditi X lebih sedikit.
 Keuntungan Perdagangan dan Sumber-sumbernya dalam Kondisi Peningkatan
Biaya

• Perbedaan relatif harga-harga atas berbagai komoditi antara 2 negara pada dasarnya
mencerminkan keunggulan komparatif bagi masing-masing yang menjadi pijakan setiap
negara dalam melangsungkan hubungan dagang yang saling menguntungkan.
• Masing-masing negara harus melakukan spesialisasi dalam produksi komoditi yang
keunggulan komparatifnya dikuasai dalam jumlah yang lebih banyak daripada jumlah yang
diperlukannya untuk memenuhi permintaan domestik, dan menukarkan sebagian output
(kelebihan) ke negara lain dalam rangka memperoleh komoditi yang keunggulan komparatif
tidak dikuasai.
• Jika setiap negara mengadakan spesialisasi dalam produksi yang keunggulan komparatifnya
dikuasai, maka semakin lama biaya oportunitas yang harus ditanggung menjadi semakin
besar.
• Melalui perdagangan, kedua negara dapat mengadakan konsumsi lebih besar sehingga
dapat menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
• Setelah perdagangan berlangsung, masing-masing negara akan terlibat dan terdorong
untuk melakukan spesialisasi dalam produksi komoditi yang keunggulan komparatifnya
dikuasai. Sejak saat itu pula negara-negara akan menghadapi hukum peningkatan biaya
oportunitas.
• Spesialisasi dalam produksi akan terus berlangsung sampai harga-harga relatif komoditi
di kedua negara sama besarnya pada suatu tingkat tertentu dimana perdagangan akan
benar-benar seimbang.
• Secara umum, keuntungan perdagangan internasional dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
keuntungan yang bersumber dari pertukaran barang-barang; serta keuntungan yang
bersumber dari spesialisasi produksi.
Contoh :Keseimbangan Perdagangan Internasional

Misal :
• Dari data tersebut AS memilih untuk memproduksi dengan kombinasi 90 Gandum dan 60 Kain.
• Inggris memilih kombinasi 40 Gandum dan 40 Kain.
Dengan adanya perdagangan internasional:
• AS berspesialisasi dan memproduksi 180 Gandum dan 0 Kain.
• Inggris berspesialisasi & memproduksi 0 Gandum & 120 Kain.
• Jika AS menukarkan 70 Gandum untuk memperoleh 70 Kain dari Inggris, tentukan tingkat
keseimbangan kedua negara dan keuntungan dari perdagangan bagi kedua negara tersebut!
Penyelesaian :

 Keseimbangan AS :
• Produksi yang dipilih dengan kombinasi = 90 Gandum dan 60
kain.
• Spesialisasi =180 Gandum dan 0 Kain
• Pertukaran dengan Inggris = 70 Gandum dengan 70 Kain

Keseimbangan baru :
• Gandum = 180 – 70 = 110
• Kain = 0 + 70 = 70
• Jadi, keseimbangan baru AS setelah perdagangan internasional
adalah 110 Gandum dan 70 Kain.

Keuntungan perdagangan bagi AS :


• Gandum = 110 – 90 = 20
• Kain = 70 – 60 = 10
• Jadi, keuntungan perdagangan bagi AS adalah 20 Gandum dan
10 kain.
Penyelesaian :

Keseimbangan Inggris :
• Produksi yang dipilih dengan kombinasi = 40 Gandum
dan 40 kain
• Spesialisasi = 0 Gandum dan 120 Kain
• Pertukaran dengan AS = 70 Kain dengan 70 Gandum

Keseimbangan baru :
• Gandum = 0 + 70 = 70
• Kain = 120 - 70 = 50
• Jadi, keseimbangan baru Inggris setelah perdagangan
internasional adalah 70 Gandum & 50 Kain.

Keuntungan perdagangan bagi Inggris :


• Gandum = 70 – 40 = 30
• Kain = 50 – 40 = 10
• Jadi, keuntungan perdagangan bagi Inggris adalah 30
Gandum & 10 Kain
TEORI DAN PERILAKU KONSUMEN

Tika Pranindyastuti, SE., MM


• Teori tentang Konsumen digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan
produk-produk yang akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga) pada tingkat
pendapatan dan harga tertentu.

• Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis penentuan pilihan konsumen


ini ada 3 yaitu :
1. Pendekatan Utilitas (Utility Approach)
2. Pendekatan Kurva Indiferens (Indiference Curve)
3. Pendekatan Atribut (Attribut approach)
PENDEKATAN UTILITAS

• Pendekatan ini menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari


pengkonsumsian barang-barang dan jasa dapat diukur dengan cara yang sama
seperti untuk berat dan tinggi badan seseorang.
• Istilah Utilitas ini berhubungan dengan nama seorang filosofis Inggris Jeremy
Bentham (1748-1832).
• Istilah Utilitas berhubungan dengan kepuasan seseorang dalam mengkonsumsi
suatu barang.
PENDEKATAN UTILITAS

1. Adam Smith (1723-1790) membedakan nilai guna (value in use) dengan nilai
tukar (value in exchange). Contoh: Berlian dan Air
2. David Ricardo (1722-1823) dan kemudian Karl Marx (1818-1883) dengan teori
X dan Y. Misalkan : jika kita membutukan 2 tenaga kerja untuk menghasilkan
barang X dan kita hanya membutuhkan 1 tenaga kerja untuk barang Y, maka nilai
barang X itu dua kali nilai barang Y.
3. William Stanley Jevons (1835-1882) yang menjelaskan hubungan antara utilitas
dan harga (atau nilai tukar). Dia memperkenalkan konsep utilitas marginal
(marginal utility)
ASUMSI PENDEKATAN UTILITAS
1. Tingkat utilitas total yang dicapai seorang
konsumen merupakan fungsi dari kuantitas
Kuantitas Marginal
Total Utility berbagai barang yang dikonsumsinya.
rokok yang Utility
(TU)
dihisap (MU)
2. Konsumen akan memaksimumkan utilitas
0 0 -
dengan tunduk kepada garis anggarannya.
1 9 9
2 17 8 3. Utilitas dapat diukur secara kardinal.
3 24 7 4. Marginal Utility (MU) dari setiap unit
4 30 6 tambahan barang yang dikonsumsi akan
5 35 5
menurun. Marginal Utility adalah perubahan
Total Utility (TU) yang disebabkan oleh
tambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
PERBANDINGAN ANTARA MARGINAL UTILITY DENGAN
PRICE

• Seorang konsumen akan memilih barang-barang yang dapat memaksimumkan


utilitasnya dengan tunduk kepada kendala anggaran (budget)-nya.
• Utilitas tersebut akan memaksimumkan jika perbandingan antara MU dan harga
adalah sama untuk setiap barang yang dikonsumsi, misalnya barang X, Y dan Z.
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

• Menganggap bahwa tingkat kepuasaan atau utilitas yang diperoleh konsumen dari
pengkonsumsian barang-barang dan jasa hanya bisa dihitung dengan pengukuran
Ordinal.
• Asumsi – asumsi yang mendasari Pendekatan Kurva Indiferens :
1. Konsumen mendapatkan kepuasan atau utilitas lewat bawang-barang yang
dikonsumsinya.
2. Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada kendala
anggaran yang ada.
3. Konsumen mempunyai suatu skala preferensi
4. Marginal rate of Substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat
utilitas tertentu. MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh satu unit barang
X, pada tingkat kepuasan yang sama.
PENDEKATAN KURVA INDIFERENS

• Kurva Indiferens adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi (atau


pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.
• Ciri-ciri Kurva Indiferens
1. Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lain
3. Kurva indiferens berslope negative
4. Kurva indiferens cembung ke arah origin.
• Hubungan MRS dengan Slope kurva indiferens
GARIS ANGGARAN

• Garis Anggaran
Garis anggaran (budget line) adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat
dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu.
• Ciri-ciri Garis Anggaran
1. Berslope negative
2. Berbentuk linier selama harga tidak berubah
3. Nilai dari garis anggaran semakin ke kanan semakin besar
4. Garis anggaran akan bergeser jika terjadi perubahan anggaran atau harga.
CONTOH :

Jika Anggaran (I) sebesar Rp 100.000,00 dan


harga barang X Rp 5.000,00 dan harga barang Y
Rp 10.000,00
Maka :

𝑅𝑝 100.000
Y= = 10
𝑅𝑝 10.000

𝑅𝑝 100.000
X= = 20
𝑅𝑝 5.000
Jika suatu anggaran naik menjadi, (I) adalah Rp
200.000,00 dengan harga X dan Y tetap maka :

𝑅𝑝 200.000
Y= = 20
𝑅𝑝 10.000

𝑅𝑝 200.000
X= = 40
𝑅𝑝 5.000
Penurunan Anggaran

• Anggaran(I) = Rp 100.000,00
• Harga barang Y = Rp 10.000
• Harga barang X yang awalnya Rp 5.000
turun menjadi Rp 4.000

𝑅𝑝 100.000
Y= = 10
𝑅𝑝 10.000

𝑅𝑝 200.000
X= = 25
𝑅𝑝 4.000
Pilihan Konsumen

• Konsumen akan memilih sekelompok barang


yang memaksimumkan kepuasannya dengan
tunduk kepada kendala anggaran. Sekelompok
barang yang memberikan tingkat kepuasan
tertinggi harus memenuhi 2 syarat :
1. Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva
indiferens tertinggi bersinggungan dengan
garis anggaran.
2. Keadaan tersebut akan terjadi pada titik
C
singgung antara kurva indiferens tertinggi
dengan garis anggaran.
B A
PENDEKATAN ATRIBUT

• Pendekatan ini diperkenalkan oleh Kevin Lancaster pada tahun 1966.


• Pendekatan ini menganggap bahwa yang diperhatikan konsumen bukanlah
produk secara fisik, tetapi atribut yang terkandung di dalam produk
tersebut.
• Seberapa banyak suatu barang itu harus dibeli ditentukan oleh besarnya
anggaran dan harga barang yang bersangkutan.
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 5

Faktor Produksi Bawaan


dan
Teori Heckscher Ohlin

Tika Pranindyastuti,SE, MM
TEORI HECKSCHER-OHLIN (H-O)

§ Teori Heckscher-Ohlin (H-O) yang dikemukakan oleh Eli Heckscher dan Bertil
Ohlin untuk pertama kalinya menelaah sebab-sebab munculnya keunggulan
komparatif bagi setiap negara dan dampak yang ditimbulkan oleh hubungan
perdagangan terhadap pendapatan faktor produksi di kedua negara yang melakukan
hubungan perdagangan.
ASUMSI TEORI HECKSCHER-OHLIN

¡ Salah satu landasan teori yang paling berpengaruh dalam ilmu ekonomi internasional
adalah gagasan yang menyatakan bahwa sumber utama perdagangan internasional
adalah adanya perbedaan karunia sumber-sumber daya antar negara. Teori ini
dikembangkan oleh Heckscker dan Bertil Ohlin, sehingga dikenal dengan nama teori
Heckscker-Ohlin dimana penekanan utamanya pada saling keterkaitan antara
perbedaaaan proporsi faktor-faktor produksi antar negara dan perbedaan proposi
penggunaan dalam memproduksi berbagai macam barang.
¡ Teori ini dirumuskan berdasarkan konsep keunggulan komparatif yang bersumber dari
perbedaan atau variasi dalam kepemilikan sumber daya antara negara.
TEORI HECKSCHER OHLIN DIDASARKAN PADA ASUMSI SEBAGAI
BERIKUT :

1. Hanya terdapat 2 negara (Negara 1 dan Negara 2) dan dua komoditas (komoditas X dan
komoditas Y) dan 2 faktor produksi (tenaga kerja dan modal).
2. Kedua negara tersebut memiliki dan menggunakan metode atau tingkat teknologi
produksi yang persis sama. Seandainya harga faktor produksi di kedua negara sama,
maka maka para produsen negara A maupun negara B akan menggunakan tenaga kerja
dan modal dalam jumlah dan komposisi yang sama dalam memproduksi setiap jenis
barang (X dan Y).
3. Komoditi X secara umum bersifat padat karya atau padat tenaga kerja (labor intensive),
sedangkan komoditi Y secara umum bersifat padat modal (capital intensive). Asumsi ini
mengisyaratkan bahwa barang X memerlukan lebih banyak tenaga kerja dibanding
modal dalam proses produksinya. Sebaliknya barang Y memerlukan lebih banyak modal
dalam proses produksinya.
4. Kedua komoditi tersebut sama-sama diproduksikan berdasarkan skala hasil yang
konstan. Asumsi ini mengandung pengertian bahwa peningkatan jumlah tenaga kerja
dan modal dalam produksi setiap barang akan meningkatkan outputnya dalam proporsi
yang sama.
5. Selera atau preferensi permintaan konsumen kedua negara persis sama. Asumsi ini
bermakna bahwa preferensi-preferensi permintaan yang tercermin pada bentuk dan
lokasi kurva-kurva indeferensi di kedua negara identik. Jadi, apabila harga relatif
barang di kedua negara itu sama (karena berlangsungnya perdagangan bebas di antara
kedua negara), maka kedua negara itu akan mengkonsumsikan barang X dan Y dalam
proporsi yang sama.
FAKTOR BAWAAN DAN TEORI HECKSCHER OHLIN

¡ Pada tahun 1919, Eli Hackscher seorang ekonom Swedia menerbitkan sebuah artikel
berjudul “The Effect Of Foreign Trade On The Distribution Of Income”, yang
menyajikan garis besar apa yang menjadi teori perdagangan internasional modern.

¡ Teori Heckscher - Ohlin dapat dijelaskan secara singkat dalam bentuk dua teori-teori
H-O (yang berkaitan dengan dan prediksi pola perdagangan) dan teori penyamaan
harga faktor produksi (yang berkaitan dengan pengaruh perdagangan intenasional
terhadap harga faktor produksi).
STUDI KASUS SUMBER DAYA BAWAAN RELATIVE DARI BERBAGAI
NEGARA
¡ Amerika Serikat mempunyai jumlah bagian relatif modal dan tenaga kerja terampil
lebih besar (masing-masing 20,8%;19,40%; 2,60% dan dengan jumlah sumber daya
5,60% yang terdiri atas gabungan modal, tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak
termapil), kita bisa mengatakan bahwa Amerika Serikat memiliki keunggulan
komparatif dalam komoditas yang bersifat modal intensif dan tenaga kerja terampil
intensif, dan kelemahan komparatif pada komoditas yang intensif dalam tenaga kerja
tidak terampil.
¡ Meksiko terlihat memiliki keunggulan komparatif dalam komoditas modal-intensif
(padat modal) dan memiliki kelemahan komparatif dalam komoditas dengan tenaga
kerja terampil intensif, dan tidak mempunyai keunggulan maupun kelemahan
komparatif dalam komoditas yang bersifat intensif-tenaga kerja tidak termapil untuk
Meksiko.
THEOREMA HECKSCHER OHLIN

¡ Dimulai dengan asumsi yang disajikan, kita dapat menyatakan Teori Heckscher-Ohlin
sebagai berikut :
“Suatu negara akan mengekspor komoditas yang produksinya memerlukan penggunaan
intensif faktor produksi negara yang jumlahnya relatif berlimpah dan murah, lalu akan
mengimpor komuditas yang produksinya memerlukan penggunaan intensif faktor produksi
negara yang jumlahnya relatif langka dan harganya mahal”.
Singkatnya negara yang relatif kaya akan faktor tenaga kerja akan mengekspor komoditas
yang relatif padat karya dan mengimpor komoditas yang relatif padat modal.
KERANGKA EKUILIBRIUM UMUM TEORI HECKSCHER OHLIN

¡ Sifat ekuilibrium umum teori Heckscher Ohlin dapat divisualisasikan dan dijelaskan
menggunakan gambar. Mulai dari sudut kanan diagram, kita melihat bahwa selera dan
distribusi dalam kepemilikan faktor produksi (yaitu distribusi pendapatan) bersama-
sama menentukan permintaan untuk komoditas. Permintaan untuk komoditas
menentukan permintaan turunan untuk factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk
menghasilkan komoditas tersebut.
Gambar Kerangka Ekuilibrium Umum
Teori Heckscher – Ohlin :
KETERANGAN DARI GAMBAR KERANGKA EKUILIBRIUM UMUM TEORI
HECKSCHER – OHLIN

¡ Dimulai dari sudut kanan bawah dari diagram, kita melihat bahwa distribusi
kepemilikan faktor produksi dan selera menentukan permintaan untuk komoditas.
Permintaan dari factor-faktor produksi berasal dari permintaan untuk komoditas akhir.
Permintaan dan penawaran faktor produksi menentukan harga faktor produksi.
¡ Harga faktor produksi dan teknologi menentukan harga komoditas akhir. Perbedaan harga
komoditas relatif antarnegara kemudian menentukan keunggulan komparatif dan pola
perdagangan.
¡ Perbedaan harga faktor produksi relatif di negara-negara yang berbeda. Akhirnya, teknologi
yang sama tetapi harga faktor produksi yang berbeda menyebabkan perbedaan harga
komoditas relatif dan perdagangan diantara negara-negara. Dengan demikian, perbedaan
dalam penawaran relatif faktor produksi menyebabkan perbedaan harga faktor produksi relatif
dan harga komoditas relatif yang ditunjukan oleh garis ganda.
EKONOMI INTERNASIONAL

Skala Ekonomi, Persaingan Tidak


Sempurna dan Perdagangan Internasional

Tika Pranindyastuti, SE., MM


• Salah satu contoh dari pasar persaingan tidak sempurna adalah
pasar saham. Sebab, harga saham dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Misalnya para pemodal yang membeli saham dalam jumlah
yang besar dan faktor eksternal lainnya.
• Selain itu, dengan adanya orang-orang tertentu yang mempunyai
akses informasi yang lebih cepat dari investor lain. Maka, hal itu
akan membuat pasar saham termasuk ke dalam pasar persaingan
tidak sempurna.
• Penyebab Terjadinya Pasar Monopoli

Setidaknya, ada tiga alasan yang menjadi penyebab utama terjadinya pasar monopoli. Penyebab
tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Monopoly by nature
Penyebab pertama terjadinya monopoli adalah secara alamiah atau monopoly by nature,
seperti ketika perusahaan tersebut berlokasi dekat dengan sumber daya yang digunakan.
Letak geografis atau iklim dari lokasi juga dapat mendukung perusahaan tersebut untuk
menjadi perusahaan satu-satunya penyedia produk atau jasanya.
2. Monopoly by law
Sesuai namanya, monopoly by law adalah terjadinya monopoli karena adanya aturan atau
undang-undang yang berlaku. Hal ini ditujukan untuk membuat produk atau jasa berkaitan
dengan kebutuhan masyarakat, dan harga bisa dikendalikan oleh pemerintah.
3. Monopoly by licence
Penyebab terakhir terjadinya monopoli adalah monopoly by license yaitu dikarenakan
perusahaan terkait memiliki hak paten atas kekayaan intelektual yang dimiliki, misalnya
perusahaan Microsoft.
• Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli

 Kekurangan Pasar Monopoli adalah:


1. Merugikan konsumen
konsumen tidak memiliki alternatif produk lain selain produk atau jasa dari perusahaan
monopoli. Hal ini mengakibatkan konsumen mau tidak mau membeli produk maupun jasa
tersebut meski harga yang dipasang seringkali dinaikkan atau cenderung tidak masuk akal.
Sehingga, perusahaan juga tidak takut kehilangan mereka dan bisa saja memberi layanan kurang
optimal.
2. Memicu munculnya pasar gelap
dimana pasar tersebut menjual produk serupa namun secara ilegal. Pasar gelap memungkinkan
pembeli mendapatkan produk dengan harga lebih terjangkau dibandingkan di pasar monopoli.
3. Perlu biaya besar
perusahaan harus memiliki biaya besar untuk terus memonopoli pasar dengan menggunakan
berbagai teknologi terbaru.
• Pasar monopoli ternyata juga memberi keuntungan tersendiri terutama
pada para pelakunya, antara lain:

1. Tingkat kompetisi rendah.


2. Tidak takut kehilangan konsumen.
3. Peningkatan inovasi dan kreativitas agar konsumen tetap puas dan loyal.
4. Karena tidak ada pesaing, perusahaan monopoli dapat menjalankan
operasionalnya secara lebih efisien, dan mereka juga leluasa dalam
mengembangkan ide serta inovasi yang dibutuhkan tanpa ada gangguan dari
kompetitor.

• Contoh Pasar Monopoli

Di Indonesia, beberapa contoh perusahaan monopoli adalah PLN, Pertamina,


dan PDAM yang mana ketiga perusahaan tersebut dijadikan sebagai pemasok
utama listrik, bahan bakar, dan air bersih untuk kebutuhan masyarakat.
 Pasar Oligopoli

• Pasar oligopoli adalah jenis pasar dimana jumlah produsen


atau penjualnya lebih sedikit, sedangkan pembelinya relatif
banyak. Oleh sebab itu, pasar ini dikatakan juga sebagai
pasar dengan persaingan tidak sempurna.
• Jumlah produsen dan konsumen yang tidak seimbang dan
sangat berpengaruh terhadap harga pasar. Selain itu, akan
muncul persaingan cukup ketat antara para penjual. Tak
jarang mereka saling banting harga.
• Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli

 Kelebihan Pasar Oligopoli  Kelemahan Pasar Oligopoli


1. Ada persaingan yang cukup ketat bagi produsen untuk 1. Produsen membutuhkan biaya serta strategi
memberikan manfaat terbaik kepada para konsumen. Mereka promosi yang cukup besar. Upaya ini
menyadari bahwa konsumen akan lebih menyukai produk dilakukan untuk menarik perhatian
berkualitas dengan harga terjangkau. konsumen dan mendapatkan pelanggan.
2. Perkembangan produk dalam pasar oligopoli cukup pesat. Hal 2. Sering terjadi perang banting harga antar
ini dipengaruhi oleh kesadaran produsen untuk menarik produsen untuk memikat lebih banyak
konsumen dengan memunculkan inovasi-inovasi baru. konsumen.
3. Meski cenderung menjual produk homogen, namun di 3. Adanya persaingan ketat di dalam pasar,
dalamnya Anda bisa menemukan berbagai merek yang membuat produsen baru sangat sulit untuk
berbeda. Anda dapat memilih produk yang paling sesuai masuk, mengikuti bahkan bertahan di sana.
dengan kebutuhan.
Contoh Pasar Oligopoli

 Di Amerika Serikat (AS), misalnya, ada dua perusahaan teknologi yang


menawarkan produk sistem operasi ponsel pintar. Diantaranya Android
dan Apple, dimana keduanya sangat bersaing.

 Sementara di Indonesia, industri rokok menjadi salah satu contoh bentuk


pasar oligopoli. Industri rokok akan selalu memiliki konsumen.
Banyaknya konsumen itu membuat para produsen berlomba-lomba
menciptakan varian rokok.
Pasar Monopolistik

• Pasar monopolistik adalah suatu pasar yang didalamnya terdapat banyak


produsen dalam menghasilkan barang yang sama tetapi masing-masing pada
barang tersebut mempunyai perbedaan pada beberapa aspek.
• Produsen atau penjual di pasar ini jumlahnya sangat tidak terbatas tetapi barang
atau produk yang dihasilkan setiap produsen memiliki karakter tersendiri yang
membedakannya pada barang lainnya
• Ciri Ciri Pasar Monopolistik

Mengetahui ciri-ciri pasar persaingan monopolistik dengan melihat karakteristik pada pasar tersebut.
Berikut beberapa ciri-ciri pasar monopolistik dibawah ini:
1. Terdapat Banyak Produsen atau Penjual :
Pada pasar monopolistik terdapat banyak sekali produsen atau penjual didalamnya. Setiap produsen
mempunyai skala produksi sama pada produsen yang lainnya.
2. Terdapat Diferensiasi Produk : Pasar monopolistik terdapat banyak produk yang sama, tetapi
memiliki perbedaan pada pengemasan, bentuk, corak, dan kualitasnya.
Dalam hal ini, perbedaan produk pada masing-masing produsen akan membuat produk tersebut
mempunyai sifat pengganti yang dekat (close substitute) tetapi bukan pengganti yang sempurna.
3. Produsen Dapat Menentukan Harga
Produsen yang memproduksi barang berkualitas dan keistimewaan tersendiri akan membuat
produsen bisa menentukan harga sendiri. Contohnya pada industri Shampo, produsen yang pertama
membuat Shampo dengan mempunyai manfaat menguatkan akar rambut, untuk produsen yang kedua
membuat Shampo dengan mempunyai manfaat anti ketombe.
• Kelebihan Pasar Persaingan Monopolistik • Kekurangan Pasar Persaingan
1. Banyaknya perusahaan di dalam pasar akan Monopolistik
memberikan keuntungan tersendiri untuk para 1. Pasar persaingan monopolistik memiliki tingkat
konsumen dalam memilih barang atau produk yang persaingan yang cukup tinggi, baik dalam hal harga,
terbaik bagi mereka. kualitas, maupun layanan. Sehingga para produsen
2. Adanya kebebasan untuk keluar dan masuk untuk yang tidak mempunyai modal dan pengalaman yang
para produsen. Sehingga hal itu akan mendorong para cukup, akan lebih cepat keluar dari pasar itu.
produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam 2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk dapat
setiap produk yang mereka tawarkan masuk ke dalam pasar tersebut. Sebab, para pemilik
3. Terdapat diferensiasi produk yang bisa mendorong usaha yang ada di dalamnya mempunyai skala
para konsumen untuk lebih teliti dalam memilih ekonomi yang tinggi.
produk yang nantinya akan dibeli dan bisa membuat 3. Pasar ini bisa mendorong berbagai perusahaan untuk
setiap konsumen bisa lebih selektif terhadap produk selalu memberikan inovasi. Sehingga hal itu akan
yang akan dipilih. meningkatkan biaya produksi yang nantinya berimbas
4. Pasar tersebut relatif cukup mudah kita jumpai karena kepada harga produk yang harus dibayar oleh para
sebagian besar kebutuhan sehari-hari ada di dalam konsumen.
pasar monopolistik.
• Contoh Pasar Monopolistik
Berikut ini adalah contoh dari pasar persaingan monopolistik yang penting untuk
diketahui:
a. Pabrik Rokok
Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya, sama-sama
memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri khasnya masing-masing.
Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing perusahaan juga berbeda-beda. Tidak
ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut harus sama atau
seragam.
b. Pabrik Sepeda Motor
Pabrik sepeda motor Honda ataupun Yamaha. Dimana motor keluaran Honda selalu
dianggap lebih irit dibandingkan dengan sepeda motor merk lainnya. Sementara motor
keluaran Yamaha dinilai lebih mempunyai tenaga yang unggul dibandingkan dengan
sepeda motor lain.
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 7

PERTUMBUHAN EKONOMI
DAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Tika Pranindyastuti, SE., MM


PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN
PERTUMBUHAN EKONOMI

´ Perdagangan Internasional adalah kegiatan perekonomian dan perdagangan yang


dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain atas kesepakatan bersama, dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dan mencari keuntungan.
´ Pertumbuhan Ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian secara
bertahap menjadi lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan bentuk keberhasilan pembangunan ekonomi.
´ Jadi, apabila perdagangan internasional lancar (ekspor-impor) maka akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi, yang merupakan salah satu indikator kemajuan
pembangunan.
MODEL PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1. Adam Smith (Teori Keunggulan Absolute atau Mutlak)


Adam Smith menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat
perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produknya
yang mempunyai efisiensi produksinya lebih baik dari negara lain, dan akan
melakukan perdagangan internasional dengan negara lain apabila mempunyai
produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien.
2. David Ricardo (Teori Keunggulan Komperatif)
Perdagangan internasional terjadi apabila ada perbedaan keunggulan
komperatif (kemampuan suatu negara untuk menjual barang atau jasa dengan
harga yang lebih rendah dibandingkan competitor) antar negara.
3. Thomas Mun (Teori Merkantilis)
Pada model teori ini sebuah negara dikatakan untuk menjadi kaya dan kuat
adalah dengan cara melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sedikit impor.
4. Teori Heckscher Ohlin
Suatu negara akan mengekspor komoditas produksinya memerlukan
penggunaan intensif faktor produksi negara, yang jumlahnya relatif berlimpah
dan murah, lalu akan mengimpor komoditas produksinya memerlukan
penggunaan intensif faktor produksi negara, yang jumlahnya relatif langka dan
harganya mahal.
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
• Adanya kebutuhan barang datau jasa yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.
• Adanya perbedaan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
• Adanya kelebihan produksi sehingga perlu perluasan usaha.
• Adanya perbedaan sumber daya iklim dan kualitas sumber daya manusia yang
menyebabkan perbedaan kuantitas hasil produksi.
• Adanya kesamaan selera masyarakat dunia terhadap suatu produk tertentu.
• Keinginan menjalin kerja sama ekonomi, hubungan politik, dan dukungan negara
lain.
• Kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan
pelaksanaan perdagangan internasional.
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL BAGI
NEGARA
1. Sumber Devisa
§ Devisa dapat diperoleh dengan melakukan perdagangan internasional karena dengan melakukan
perdagangan internasional negara bisa mendapatkan mata uang asing Seperti Dollar, Euro, Yen dll.
2. Memperluas Lapangan Pekerjaan
§ Proses perdagangan internasional khususnya ekspor juga membutuhkan tenaga kerja yang lebih oleh
karena itu ini sangat bermanfaat bagi negara.
3. Meningkatnya Kualitas Konsumsi
§ Perdagangan internasional memungkinkan industri dalam negeri untuk meningkatkan kualitas
barang, agar dapat bersaing dipasar bebas.
4. Menambah pasar dan keuntungan
§ Dengan adanya perdagangan internasional suatu perusahaan tidak perlu takut jika ada kelebihan
produksi karena bisa menjualnya di pasar internasional.
5. Peningkatan teknologi
§ Negara berkembang teknologinya biasanya masih belum semaju negara maju oleh karena itu dengan
adanya perdagangan internasional memungkinkan untuk melakukan pelatihan, sehingga dapat
mengejar ketertinggalan teknologi suatu negara.
HAMBATAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
§ Perbedaan Mata Uang
Nilai mata uang setiap negara pasti berbeda. Jika mata uang pengekspor berbeda jauh
lebih besar maka negara pengimpor pasti merasa terbebani jika harus membayar
sesuai dengan mata uang tersebut, bukannya untung tapi malah harus mengeluarkan
biaya yang cukup besar.
§ Kualitas SDM Rendah
Jika kualitas SDM suatu negara rendah maka barang hasil produksinya akan rendah,
hal ini membuat negara tersebut sulit bersaing di pasar bebas karena akan kalah
dengan kualitas barang dari negara lain.
§ Terjadi Perang
Perang membuat hubungan suatu negara menjadi hancur dan membuat perekonomian
negara yang berperang menjadi terpuruk karena kas negara lebih diutamakan untuk
keperluan perang.
§ Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi hasil produksinya sendiri. Mereka
tidak ingin hasil produksinya tersaingi oleh hasil produksi dari luar negeri. Oleh
karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-
barang dalam negeri. Salah satunya dengan cara tarif impor, apabila tariff impor
tinggi maka produk impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada produk dalam
negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli
produk impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan
perdagangan.
§ Pembayaran Antarnegara Sulit dan Resikonya Besar
pada saat melakukan perdagangan internasional negara pengimpor akan mengalami
kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila pembayaran dilakukan tunai maka suatu
negara akan mengalami kesulitan dan resiko yang tinggi, seperti perampokan. Oleh
karena itu, negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran secara tunai tetapi
melalui kliring internasional atau telegraphic transfer.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PERDAGANGAN
INTERNASIONAL BAGI INDONESIA

´ Dampak Positif Perdagangan Internasional


1. Menambah hubungan harmonis antar negara, jika aktivitas perdagangan internasional
berjalan sesuai kesepakatan kedua negara maka akan menciptakan sebuah
kepercayaan dari negara lain.
2. Menambah lapangan pekerjaan, perdagangan internasional juga membutuhkan tenaga
pekerja dengan adanya lapangan pekerjaan yang luas akan tercipta kesejahteraan
sosial
3. Melalui impor kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi
4. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam
sector industry dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam
memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
5. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatam masyarakat dan
stabilitas ekonomi nasional.
´ Dampak Negatif Perdagangan Internasional

1. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang
dijual lebih murah di dalam negeri yang menyebabkan industry dalam negeri
mengalami kerugian.
2. Munculnya ketergantungan dengan negara lain, dikarenakan barang luar negeri
biasanya lebih berkualitas daripada barang dalam negeri.
3. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
4. Biasanya jika tidak mampu bersaing akan mengakibatkan pertumbuhan perekonomian
negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
5. Melemahakan Rupiah, apabila impor lebih besar daripada ekspor akan mempengaruhi
nilai mata uang rupiah maka dari itu memakai produk dalam negeri sangat penting
untuk negara.
Kebijakan Perdagangan Internasional
a) Kebijakan Kouta
Biasanya kebijakan ini diterapkan untuk melindungi barang dalam negeri agar tidak kalah bersaing
dengan produk luar.
b) Tarif pajak
Pajak barang luar negeri biasanya lebih besar daripada barang dalam negeri lagi-lagi kebijakan ini
bertujuan untuk melindungi barang dalam negeri agar tidak kalah bersaing dengan produk luar.
c) Politik dumping
Kebijakan ini merupakan diskriminasi harga secara internasional dengan cara menentukan harga lebih
rendah untuk barang luar negeri dan harga lebih murah untuk penjualan dalam negeri, tujuannya adalah
untuk memperluas dan menguasai pasar dengan mudah.
d) Kebijakan ekspor
Pemerintah biasanya mengeluarkan kebijakan ini jika adanya kegiatan ekspor yang tidak sesuai
pertimbangan ekonomi, politik dan sosial tetapi kebijakan ini biasanya dilakukan hanya sewaktu-waktu
saja.
e) Larangan Impor
Sudah seharusnya sebuah negara melindungi barang dari dalam negeri maka dari itu kegiatan impor
yang berlebihan akan merusak pasar dalam negeri dan juga untuk menghemat devisa.
PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

´ Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan perekonomian suatu negara


menjadi lebih baik selama periode tertentu. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi
suatu negara maka akan cepat pula ketersediaan barang di negeri tersebut.
´ Indonesia pernah mengalami kejadian pahit tepatnya di tahun 1998 kala itu terjadi
krisis moneter diwilayah ASEAN, saat itu perekonomian di Indonesia bisa
dibilang diujung tanduk karena melemahnya nilai rupiah terhadap Dollar
meskipun presiden Soeharto merombak semua kabinet pembangunan, tetapi tetap
tidak bisa merubah perekonomian Indonesia saat itu akhirnya pada tanggal 21 Mei
1998 presiden Soeharto mengundurkan diri atas desakan dari seluruh masyarakat
Indonesia saat itu. Pada tahun berikutnya tepatnya tahun 1999 perekonomian
negara-negara ASEAN mulai pulih kembali dengan dibawah pengawasan
keuangan.
FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI
´ Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara
karena proses pembangunan suatu negara amat sangat bergantung kepada SDM yang
dimiliki.
´ Sumber Daya Alam
Negara berkembang biasanya bergantung kepada sumberdaya alam yang mereka
miliki tetapi itu semua percuma jika tidak didukung dengan kualitas SDM yang baik.
´ IPTEK
Kemajuan teknologi juga penting bagi suatu negara, jika suatu negara mempunyai
teknologi yang canggih pembangunan yang semula dilakukan oleh manusia dapat
digantikan dengan mesin-mesin yang canggih untuk mempercepat proses
pembangunan.
´ Modal
Modal sangat penting untuk dapat mengolah sumber daya alam dan meningkatkan
kualitas IPTEK dan juga dapat meningkatkan kualitas produktivitas negara.
RUMUS PERTUMBUHAN EKONOMI
´ Untuk mengetahui nilai pertumbuhan ekonomi suatu negara diperlukan informasi
Produk Domestik Bruto secara dua periode berurutan. Sedangkan PDB sendiri
adalah nilai pasar barang atau jasa yang berhasil diproduksi selama periode
tertentu dan suatu negara dapat dikatakan maju bila PDB-nya meningkat.
Biasanya Penghitungan PDB hanya dilakukan pada periode tertentu karena
sulitnya untuk pengumpulan data yang tepat untuk PDB sendiri.
CONTOH SOAL PENGHITUNGAN PERTUMBUHAN
EKONOMI
´ PDB negara X pada tahun 2016 sebesar Rp 40 miliar dan tahun 2017 meningkat
menjadi Rp 43,2 miliar. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi yang dicapai
negara X ?
Pembahasan :

• Suatu negara dapat dikategorikan maju apabila PDB-


nya meningkat dari tahun ke tahun, Akan tetapi semua
itu bukan hanya tugas pemerintah untuk
meningkatkannya kita sebagai warga negara juga
wajib untuk berpartisipasi dalam membangun suatu
negara.
HUBUNGAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
´ Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua hal yang
tidak bisa dipisahkan karena melalui pasar bebas atau Perdagangan internasional
pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa meningkat, melalui kegiatan
perdagangan internasional seperti ekspor dan impor barang ke negara lain dapat
meningkatkan pendapatan negara tersebut dan jika pendapatan meningkat makan
pembangunan infrastruktur yang ada di negara itu akan cepat selesai.
´ Misalnya negara di timur tengah sangat mengandalkan minyak untuk
mensejahterakan rakyatnya dengan cadangan minyak yang besar membuat
mereka dapat mempertahankan ekonomi negara mereka. Selain minyak beberapa
negara-negara lain juga mengandalkan pendapatan dari barang-barang seperti
produk pertanian, logam mulia dan teknologi itu menunjukkan bahwa
perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang
cukup penting untuk sebuah negara.
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 8

HAMBATAN PERDAGANGAN

Tika Pranindyastuti, SE.,MM


Hambatan Perdagangan
 Rade Barrier atau Hambatan Perdagangan adalah penghalang yang
membatasi pergerakan arus perdagangan antar negara.
 Pada umumnya, tujuan dari tindakan ini adalah untuk melindungi
kepentingan ekonomi domestik.
Jenis Hambatan Perdagangan
• Bentuk-bentuk hambatan perdagangan yang muncul akibat adanya kebijakan
ekspor-impor, antara lain :
1. Tarif atau Bea Cukai
2. Kuota
3. Subsidi
4. Exchange Control (Kontrol Valuta Asing)
5. Peraturan Dumping
Tarif atau Bea cukai

 Tarif adalah pembebanan pajak (custom duties) terhadap barang-barang yang


melewati batas kenegaraan. Pembebanan tarif impor menyebabkan harga produk
impor menjadi lebih tinggi.
 Tarif dapat digolongkan menjadi beberapa bagian, antara lain :
1) Bea Ekspor adalah pajak atau bea yang dikenakan terhadap produk yang
diangkut menuju negara lain.
2) Bea Transit adalah pajak yang dikenakan terhadap produk yang melalui
wilayah negara lain dengan ketentuan bahwa negara tersebut bukan merupakan
tujuan akhir dari pengiriman.
3) Bea Impor adalah pajak yang dikenakan terhadap produk yang masuk
dalam suatu negara dengan ketentuan negara tersebut adalah merupakan
tujuan akhir dari pengiriman produk tersebut.
4) Uang jaminan Impor adalah persyaratan bagi importir suatu produk
untuk membayar kepada pemerintah dengan sejumlah uang tertentu,
pada saat kedatangan produk di pasar domestik sebelum penjualan
dilakukan.
Kuota
 Kuota adalah pembatasan jumlah barang atau produk yang masuk (kuota impor) dan keluar
(kuota ekspor). Tujuannya adalah untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan
menaikkan harga produknya.
A. Kuota Impor dibedakan dalam empat jenis, yaitu :
1) Absolute atau Unilateral Quota, merupakan kuota yang besar kecilnya ditetapkan sendiri
oleh suatu negara tanpa persetujuan negara lain.
2) Negotiated atau Bilateral Quota, merupakan kuota yang besar kecilnya ditetapkan
berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih.
3) Tariff Quota, merupakan gabungan antara tarif dengan kuota. Contohnya, untuk jumlah
tertentu impor barang diizinkan dengan tarif tertentu. Tambahan jumlah barang impor bisa
diizinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi.
4) Kuota Impor Mixing, sistem ini memberikan keharusan bagi produsen dalam menggunakan
bahan baku untuk suatu produk. Dalam hal ini, produsen harus menggunakan proporsi bahan
dalam jumlah yang telah ditetapkan. Agar bahan baku di dalam negeri dan luar negeri
memiliki perbandingan yang sesuai dalam proses menghasilkan produk jadi di dalam negeri.
 Pembatasan jumlah produk yang diimpor akan menyebabkan berkurangnya
produk impor di pasar dalam negeri, tetapi untuk permintaan relative tetap.
 Keadaan ini akan mengakibatkan harga produk impor di pasar dalam negeri
lebih tinggi daripada di pasar dunia, sehingga menimbulkan adanya
“monopoly profit” (keuntungan karena monopoli).
B. Kuota Ekspor

 Pembatasan jumlah ekspor bertujuan untuk :


1) Mencegah produk yang penting, jatuh berada di tangan musuh atau
pesaing
2) Menjamin tersedianya produk di dalam negeri dalam proposi yang
cukup.
3) Mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga, guna
mencapai stabilitas harga.
Subsidi
• Subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lokal.
• Jika pemerintah bertujuan menaikkan produksi dalam negeri atau
menurunkan impor, maka dengan subsidi lebih baik daripada tarif.
Konsumen dapat menikmati harga yang lebih rendah serta tidak kehilangan
surplus konsumen.
• Subsidi biasanya dibiayai pemerintah dengan kenaikan pajak. Subsidi
secara periodik harus dianggarkan dalam anggaran belanja, oleh karena itu
manfaatnya harus ditinjau setiap tahun sejalan dengan perkembangan atau
perubahan keadaan sosial ekonomi.
• Subsidi dapat dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
1. Hibah pemerintah (grant)
2. Pinjaman pemerintah (loan)
3. Pemasukan modal pemerintah (equity infusion)
4. Penjaminan pinjaman oleh pemerintah (loan guarantee)
5. Insentif fiskal seperti kredit pajak (tax credit)
6. Penyediaan barang dan jasa oleh pemerintah, serta pembelian barang oleh
pemerintah diluar infrastruktur umum
Ketentuan Subsidi dalam Perjanjian
Multilateral
• General Agreement on Tariffs and Trade 1994 atau Persetujuan Umum
mengenai Tarif dan Perdagangan (GATT) merupakan perjanjian
perdagangan multilateral, tujuan dari perjanjian ini adalah pengurangan
substansial atas tarif dan hambatan perdagangan lainnya dan penghapusan
perlakuan diskriminasi dalam perdagangan internasional.
• Salah satu prinsip perdagangan yang diatur dalam GATT adalah prinsip
persaingan yang adil (fairness principle). Untuk menciptakan persaingan
yang adil, GATT menetapkan ketentuan-ketentuan diantaranya adalah
pembatasan pemberian subsidi terhadap produk ekspor.
Exchange Control
(Kontrol Valuta Asing)
• Exchange Control adalah kebijakan pemeintah untuk mengatur
pembayaran luar negeri secara langsung, baik dengan berusaha
memonopoli pemilikan valuta asing, mengatur penggunaanya maupun
mengatur tingkat kursnya.
Peraturan Dumping

• Dumping adalah kebijakan atau praktik dagang yang dilakukan oleh


eksportir dengan menjual produknya di pasar Internasional dengan harga
yang kurang dari nilai wajar atau lebih rendah, daripada harga barang di
negara sendiri. Praktik ini dinilai tidak adil karena dapat merusak pasaran dan
dapat merugikan produsen pesaing di negara pengimpor.
• Anti dumping adalah sanksi yang berupa biaya masuk tambahan yang
dikenakan atas suatu produk yang dijual dibawah harga normal dari produk
yang sama di negara pengekspor maupun pengimpor.
• Tujuan Dumping :
1. Menghabiskan stock, dumping tidak hanya dilakukan untuk mencari
keuntungan, namun juga dilakukan untuk menghabiskan stock barang di dalam
negeri. Umumnya kasus ini terjadi Ketika perusahaan mengalami kelebihan
produksi, sehingga perlu mengekspor produknya ke luar negeri dengan harga
yang lebih murah.
2. Memperluas pangsa pasar, karena ketika menjual suatu produk dengan harga
murah otomatis jumlah konsumen akan bertambah.
3. Menyingkirkan usaha pesaing, dumping memiliki konotasi negative karena
dianggap bentuk persaingan tidak sehat. Dalam hal ini, dumping oleh beberapa
perusahaan ditujukan untuk menyingkirkan usaha pesainh atau menjatuhkan
kompetitor.
Jenis Politik Dumping
1. Persistent dumping
Persistent dumping adalah sebuah tindakan memberi harga lebih murah
daripada harga dalam negeri secara terus menerus yang dimaksudkan untuk
menguasai pasar dalam jangka panjang.
2. Sporadic dumping
Berbeda dengan persistent dumping, sporadic dumping adalah tindakan
diskriminasi harga yang dilakukan dalam jangka pendek karena ingin
menghabiskan stok produk.
3. Predatory dumping
Sesuai namanya, predatory dumping adalah tindakan untuk memangsa pesaing usahanya
menggunakan pemberlakukan harga murah. Setelahnya, pelaku predatory dumping akan
menaikkan harga sesuai keinginannya ketika pesaing sudah berhasil menyingkir dari pasar.
4. Reverse dumping
Reverse dumping adalah diskriminasi harga yang dapat dilakukan pada produk bersifat
inelastis (permintaan cenderung tidak berubah ketika harga berubah) di pasar luar negeri.
Kata reverse merujuk pada pemberlakukan harga yang lebih tinggi di pasar luar negeri dan
harga rendah untuk pasar lokal.
Ekonomi Internasional
Bab 9

Hambatan Non-Tarif
dan Proteksionisme Baru

TIKA PRANINDYASTUTI, SE., MM


Hambatan Non-Tarif

 Hambatan Non-Tarif (non-tariff barriers) adalah penghalang untuk


membatasi perdagangan internasional melalui instrumen non pajak atau bea.
 Hambatan non-tarif adalah salah satu cara untuk mengontrol jumlah perdagangan
yang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain. Setiap hambatan
perdagangan akan menciptakan kehilangan pendapatan karena tidak
memungkinkan pasar untuk berfungsi dengan baik. Pendapatan yang hilang
akibat hambatan perdagangan tersebut bisa disebut sebagai kerugian ekonomi.
Alasan untuk Hambatan Non-Tarif
 Beberapa alasan mengapa pemerintah memberlakukan hambatan non-tarif yaitu:
1. Pemerintah ingin melindungi lapangan kerja domestik.
• Tingginya impor menjadikan persaingan dan mengancam industri dalam negeri.
Ketika tidak dapat bersaing, industri mati dan menyisakan lebih banyak
pengangguran di dalam negeri.
2. Hambatan bertujuan untuk melindungi konsumen, keamanan maupun
lingkungan domestik.
• Pemerintah membatasi impor untuk produk-produk yang membahayakan dan
tidak memenuhi standar domestik. Misalnya, produk tersebut berdampak negatif
bagi kesehatan konsumen atau mencemari lingkungan domestik.
3. Pemerintah berusaha untuk melindungi industri baru.
• Dengan membatasi impor, pemerintah mengurangi tekanan persaingan bagi
industri bayi (infant industry). Dengan begitu, industri tersebut dapat
tumbuh, mencapai tahap matang, dan lebih kompetitif di pasar internasional.
4. Hambatan perdagangan sebagai reaksi pembalasan.
• Pemerintah memproteksi dari persaingan tidak adil oleh negara mitra.
Ketika negara mitra memberlakukan hambatan, maka pemerintah
berkepentingan untuk melakukan langkah serupa.
Perbedaan antara Hambatan Tarif dan Non-Tarif

 Hambatan tarif:
1. Berupa pajak atau bea. Itu menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah.
2. Meningkatkan biaya barang impor. Akibatnya, harga barang naik ketika
masuk ke pasar domestik dan membuatnya tidak kompetitif.
3. Dilakukan oleh negara importir.
4. Tidak menyumbang keuntungan bagi perusahaan. Meski harga lebih
tinggi, namun itu merupakan pajak dan menjadi pendapatan pemerintah.
 Hambatan non tarif:
1. Berupa aspek non pajak. berupa pembatasan volume, persyaratan standar
produk, dan pemberian lisensi. Karena tidak memungut pajak atau bea atas
produk, itu tidak menghasilkan pendapatan bagi pemerintah.
2. Mempengaruhi volume perdagangan. Terkadang, itu juga mempengaruhi
harga barang impor secara tidak langsung. Misalnya, kuota impor lebih
rendah mengurangi pasokan dan menaikkan harga di pasar domestik.
3. Dapat dikenakan oleh negara eksportir maupun negara importir.
Misalnya, dalam kasus pengekangan ekspor sukarela, negara pengekspor
setuju untuk membatasi pengiriman barang ke negara mitra.
4. Berkontribusi bagi keuntungan importir. Misalnya, dalam kasus kuota,
perusahaan menangkap keuntungan dari kenaikan harga akibat berkurangnya
volume pasokan.
APA ITU PROTEKSIONISME ?
 Proteksionisme adalah kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah sebagai upaya pengendalian
impor atau ekspor, dengan jalan mengatasi
berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif
kuota, dengan tujuan melindungi industri atau
dunia usaha dalam negeri dari persaingan dengan
industri luar negeri.
 Tindakan proteksionisme perlu dilakukan oleh
suatu negara dalam rangka melindungi maupun
meningkatkan system ekonomi dengan jalan
melakukan optimalisasi terhadap produk maupun
usaha dalam negeri.
Bentuk Kebijakan Proteksionisme
 Kebijakan proteksionisme dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :
1. Kebijakan proteksionisme di bidang finansial
• memberikan bantuan dana secara langsung terhadap pengusaha lokal.
Kebijakan ini merupakan cara yang paling cepat untuk memulihkan
perekonomian pasca krisis, namun hanya berlaku dalam jangka waktu pendek
dan hanya mempengaruhi sektor ekonomi makro.
• Hal ini dikarenakan bantuan dana tersebut merupakan
pengeluaran pemerintah yang dialokasikan kedalam investasi finansial agar
dapat menyeimbangkan kondisi ekonomi dalam waktu singkat. Namun karena
sifatnya yang mudah berpindah, investasi finansial dapat ditarik lagi oleh
pemerintah ketika sektor perekonomian telah mencapai kondisi stabil.
2. Kebijakan proteksionisme di bidang perdagangan
• berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi industri
lokal dengan cara memberikan subsidi dan pengurangan presentase pajak
produk lokal serta meningkatkan presentase pajak terhadap produk impor.
• Kebijakan ini seharusnya merupakan kebijakan finansial, namun karena
memiliki dampak langsung yang cukup signifikan maka kemudian
digolongkan dalam kebijakan perdagangan.
• Kebijakan proteksionisme di bidang perdagangan lainnya antara lain
kebijakan untuk membeli produk lokal serta pembatasan kuota produk
impor. Kebijakan ini memiliki dampak yang lebih lama dibandingkan
kebijakan proteksionisme di bidang finansial karena melibatkan
sektor ekonomi mikro sehingga berdampak pada peningkatan daya
beli masyarakat.
 Mengacu pada kasus dimana negara pengimpor membebani negara
lainnya untuk mengurangi ekspor komoditinya secara “sukarela”,
melalui serentetan ancaman hambatan perdagangan yang lebih berat,
ketika ekspor tersebut mengancam seluruh industri dalam negeri.

 Pembatasan ekspor sukarela (voluntary export restraints) merupakan


kebijakan kuota oleh negara pengekspor. Negara pengekspor setuju
untuk membatasi volume pengiriman, biasanya karena aliansi politik
atau sebagai kesepakatan perjanjian perdagangan.

 Kurang efektif dalam membatasi ekspor, karna negara pengekspor


kadang tidak mau menyetujui pembatasan ekspornya. Para eksportir
asing akan mengisi kuotanya dengan mutu yang lebih tinggi dengan
harga produk yang lebih mahal dari biasanya
Subsidi Ekspor

• Subsidi bentuk pembayaran langsung, pinjaman berbiaya rendah,


keringanan pajak untuk eksportir, atau iklan internasional yang dibiayai
pemerintah. Berkontribusi mengurangi biaya operasi dan memungkinkan
harga produk domestik lebih kompetitif di pasar internasional.
• Tujuan utama subsidi adalah merangsang ekspor. Ketika ekspor
meningkat, industri dalam negeri dapat menyerap lebih banyak tenaga
kerja dan menghasilkan lebih banyak pendapatan.
Jenis Hambatan Non-Tarif
 Lisensi : Pemerintah dapat menggunakan lisensi untuk membatasi siapa yang boleh
mengimpor atau mengekspor. Untuk dapat melakukan perdagangan internasional,
pengimpor atau pengekspor harus memiliki lisensi dari pemerintah.
 Standardisasi : Pemerintah mensyaratkan produk harus memenuhi standar domestik
tertentu. Mereka memberlakukan standar pada klasifikasi, pelabelan dan pengujian
produk. Standarisasi bertujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan
konsumen, keamanan nasional, dan lingkungan domestik.
 Kuota impor : melalui kuota, pemerintah mensyaratkan batas volume produk impor
yang masuk ke pasar domestik. Untuk memberlakukannya, pemerintah memberikan
lisensi impor ke beberapa perusahaan. Pemerintah membatasi volume impor untuk
masing-masing perusahaan.
• Embargo : larangan total untuk bertransaksi dengan negara tertentu. Itu mungkin
bertujuan untuk membatasi impor barang-barang berbahaya seperti obat-obatan
berbahaya dan satwa langka.
Dampak Positif Hambatan Non-Tarif

1. Hambatan non-tarif melindungi perkembangan industri baru. Itu


memberikan ruang yang cukup untuk mereka berkembang, mencapai skala
ekonomi dan kompetitif di pasar internasional. Akhirnya, mereka
menciptakan lebih banyak pekerjaan dan pendapatan bagi perekonomian
domestik.
2. Pasar domestik menciptakan lebih banyak pekerjaan. Penurunan impor
seharusnya mengalihkan permintaan ke produk domestik. Perusahaan
domestik seharusnya meningkatkan produksi untuk menutupi kekurangan
akibat lebih sedikit impor. Untuk meningkatkan produksi, mereka harus
berinvestasi di barang modal dan merekrut lebih banyak tenaga kerja lokal.
Itu pada akhirnya memiliki multiplier effect di dalam perekonomian.

Dampak Negatif Hambatan Non-Tarif

1. Hambatan non-tarif membatasi fungsi pasar bebas. Pendukung pasar


bebas memandang itu menyebabkan alokasi sumber daya yang tidak
efisien di pasar global. Negara seharusnya berspesialisasi dan
memperdagangkan produk yang memiliki keunggulan komparatif.
Dengan begitu, perdagangan bebas memberikan manfaat maksimum.
Namun, karena pemerintah mengintervensi melalui hambatan non-tarif,
manfaat seperti itu berkurang.
2. biaya menjalankan bisnis meningkat. Perusahaan harus memenuhi
beberapa persyaratan administrasi seperti standarisasi produk dan
prosedur bea cukai yang rumit.
3. Eksportir harus menghadapi persaingan yang tidak adil di negara
mitra. Hambatan non-tarif menguntungkan bagi perusahaan domestik
tetapi menempatkan perusahaan luar negeri pada posisi kurang
menguntungkan. Eksportir harus menjual lebih sedikit barang di
bawah kebijakan kuota. Ketika terkena pembatasan kuota, mereka
harus mencari pasar lain untuk memasarkan produk mereka. Jika
tidak, mereka harus memangkas produksi, menurunkan pendapatan
dan keuntungan mereka.
EKONOMI INTERNASIONAL
INTEGRASI EKONOMI :
Customs Unions dan Area
Perdagangan Bebas

Tika Pranindyastuti, SE., MM


Integrasi Ekonomi ?

 Integrasi Ekonomi merupakan suatu kebijakan komersial yang


secara deskriminatif atau penciptaan struktur perekonomian
internasional yang lebih bebas dengan jalan mengurangi atau
menghapuskan semua hambatan-hambatan (barriers) hanya
kepada para negara anggota kesepakatan.
Tujuan Integrasi Ekonomi
1. Untuk meningkatkan volume perdagangan barang dan jasa
2. meningkatkan mobilitas kapital dan tenaga kerja, meningkatkan
produksi, meningkatkan efisiensi produksi serta meningkatkan daya
saing produk yang dihasilkan.
 Pembentukan integrasi ekonomi pada akhirnya akan menciptakan dampak
meningkatnya kesejahteraan negara-negara anggota secara keseluruhan
karena akan mengarah pada peningkatan spesialisasi produksi, yang
didasarkan pada keuntungan komparatif.
 Integrasi ekonomi regional selain menimbulkan dampak penciptaan
perdagangan (trade creation) bagi negara anggota dapat pula
menimbulkan dampak pengalihan perdagangan (trade diversion) bagi
negara non-anggota, sebagai akibat perlakuan diskriminatif kepada negara
non-anggota yang dapat memproduksi barang lebih efisien daripada
produksi negara anggota, untuk komoditi yang sama.
 Trade creation merupakan dampak positif yang menjadi peluang bagi
suatu negara akibat beralihnya konsumsi dari produk domestik yang
bersifat high-cost menjadi produk impor yang bersifat low-cost.
Mengharapkan terbentuknya pangsa pasar dan peluang perdagangan yang
lebih besar, sehingga dapat menghasilkan perdagangan yang lebih efisien.
 Trade diversion merupakan perubahan orientasi perdagangan ke arah yang
tidak efisien akibat adanya pengalihan dari produk impor yang
bersifat low-cost dari negara non-anggota, menjadi produk yang
bersifat high-cost dari negara anggota perjanjian.
Menurut Kindleger dan Linders (1978) dalam Prabowo dan
Wardoyo (2004) ada lima bentuk integrasi :

1) Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Area) menghilangkan


hambatan perdagangan antar negara anggota. Tidak ada tarif diskriminatif
seperti kuota, subsidi, atau hambatan administratif yang dimungkinkan
mendistrosi perdagangan antar anggota. Namun, setiap negara tetap
memberlakukan tarifnya sendiri-sendiri terhadap negara luar yang bukan
anggota. Kawasan perdagangan bebas terlama di dunia adalah Asosiasi
Perdagangan Bebas Eropa (Europe Free Trade Association-EFTA)
yang didirikan pada bulan Januari 1960.
2) Serikat Pabean (Customs Union) merupakan kesepakatan beberapa negara
untuk melakukan perdagangan tanpa tarif atau tanpa hambatan perdagangan
lain di antara anggotanya (seperti pada area perdagangan bebas) dan “tarif
bersama eksternal” (common external tariff) tetap diberlakukan terhadap
negara yang bukan anggota.
3) Pasar Bersama (Common Market) merupakan bentuk integrasi ekonomi
yang memiliki ciri-ciri Custom Union ditambah dengan pengapusan
pembatasan perdagangan dan penghapusan pembatasan lalu lintas faktor-
faktor produksi antar negara anggota. Contohnya adalah European Economic
Community (EEC) yang dibentuk pada tahun 1958.
4) Serikat Ekonomi (Economic Union) merupakan suatu bentuk integrasi
yang memiliki ciri-ciri seperti pasar Bersama, tetapi ada penyeragaman
kebijakan ekonomi dan sosial di antara negara-negara anggota.
5) Uni Supranasional (Supranational Union) merupakan suatu bentuk
integrasi ekonomi atau persatuan politik multinasional yang
menyerahkan kekuasaan dan kedaulatan kebijaksanaan ekonomi dan
sosial kepada otoritas supranasional.
Customs Union ?
 Suatu bentuk intregrasi ekonomi yang mengadakan pembebasan tarif
perdagangan dalam perdagangan di antara sesama anggota dan penentuan
suatu tarif yang jumlahnya sama dalam perdagangan dengan negara non
anggota.
 Jadi, perdagangan sesama negara anggota terdapat pembebasan bea cukai,
sedangkan untuk negara yang bukan anggota ada kebijaksaan bea cukai,
yaitu penetapan tarif bea yang jumlahnya sama.
Tujuan Customs Union ?
a) Meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik
dan budaya) di antara negara anggota.
b) Merangsang wilayah perdagangan yang luas, menghilangkan halangan
untuk bersaing, memungkinkan alokasi sumber-sumber bahan baku lebih
ekonomis, sehingga mendorong penambahan produksi dan menaikkan
taraf hidup.
c) Mendorong adanya penerapan tarif umum eksternal dan kuota bersama
dimana hal ini memerlukan kerjasama yang lebih intens, mengingat
pendapatan yang didapat dari impor non-anggota akan dibagi secara rata
bersama-sama.
Sistem Custom Union?
a. Harus memudahkan perdagangan bebas antara anggotanya dan bukan
menimbulkan hambatan baru.
b. Pembentukan tidak boleh mengakibatkan pembatasan atau hambatan
yang timbul lebih tinggi dari pada situasi sebelumnya, yaitu pada
waktu negara-negara yang bersangkutan masih secara individual
berhubungan dagang dengan negara lain.
c. Penghapusan hambatan itu harus di tujukan untuk seluruh perdagangan
antara negara yang tergabung.
d. Pembentukan custom union harus melalui proses, yaitu mewajibkan
semua negara anggota untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk
hambatan perdagangan diantara mereka, namun juga menyeragamkan
kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang bukan anggota.
Contoh Kerjasama Internasional
Customs Union
 Uni Eropa (Europa Union)
Masyarakat Ekonomi Eropa (European economic community) dibentuk melalui
perjanjian Roma pada bulan Maret 1957. Adapun negara-negara yang membentuknya
adalah Jerman Barat, Prancis, Italia, Belgia, Belanda, dan Luxemburg. Secara resmi
lembaga tersebut mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari1958.
Pada saat itu, negara-negara tersebut sepakat untuk menurunkan hambatan
perdagangan di antara mereka dan memberlakukan kebijakan tarif yang seragam
untuk negara-negara non-anggota. Selanjutnya, negara-negara tersebut sepakat untuk
membebaskan arus perdagangan produk industri di antara mereka dan menerapkan
suatu harga yang seragam untuk produk-produk pertanian sejak tahun 1968.
 Pembentukan Uni Eropa tersebut juga mingkatkan perdagangan di antara negara-
negara anggota dengan pihak luar non-anggota. Adapun peningkatan perdagangan
eksternal Uni Eropa tersebut dikarenakan:
1. Tumbuhnya perekonomian Uni Eropa secara keseluruhan secara drastis sehinga
meningkatkan permintaanya terhadap impor atas berbagai produk industri dari
negara-negara luar bukan angota.
2. Turunnya tingkat tarif untuk berbagai produk industri impor diberbagai negara
berkat tercapainya kesepakatan penting seri perundingan multilateral dalam
kerangka GATT, yakni Putaran Kennedy dan Putaran Tokyo, yang dipelopori oleh
Amerika Serikat (pemerintah di Washington itu sendiri sengaja mendukung dan
menyelenggarakan seri perundingan perdagangan tersebut karena ia khawatir
perkembangan di Uni Eropa akan mengakibatkan trade diversion yang merugikan
kepentingan ekspornya). Akan tetapi di sisi lain, pembentukan Uni Eropa
ternyata juga mengakibatkan trade diversion khususnya dalam komoditi pertanian,
terutama produk-produk musiman seperti biji-bijian yang biasa diimpor dari
Amerika Serikat.
Area Perdagangan Bebas

 Secara teoritis, Salvatore (1997:338) dan Grifin dan Pustay (2002)


mendefinisikan Area Perdagangan Bebas (Free Trade Area), yaitu
dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non-tarif diantara
negara-negara anggota dihilangkan sepenuhnya, namun masing-masing
negara anggota tersebut masih berhak menentukan sendiri apakah
mempertahankan atau menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan
yang diterapkan terhadap negara-negara diluar negara anggota.
Contoh Kerjasama Internasional
Area Perdagangan Bebas

 Amerika Serikat dan Perdagangan Bebas Amerika Utara


Terjadi pada bulan november 1993, ketika Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas Utara
(NAFTA, North American Free Trade Agreement) yang mulai berlaku secara
efektif tanggal 1 Januari 1994. Diharapkan perjanjian tersebut akan dapat
membebaskan perdagangan barang dan jasa diseluruh kawasan Amerika
Utara. NAFTA juga dapat menghilangkan barbagai bentuk hambatan non-tarif
seperti kuota impor.
 ASEAN Free Trade Area (AFTA)
AFTA merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara ASEAN
untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar
regional bagi 500 juta penduduknya. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah
kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea
masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.
Perkembangan terakhir AFTA adalah adanya kesepakatan untuk
menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi Brunai Darussalam pada
tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines, Singapura,Thailand,Kamboja,
Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2015.
Penerapan dari penenaan tarif terutama dalam bentuk bea masuk
adalah :
a) Pembebasan bea masuk atau tarif rendah yaitu antara 0% - 5% yang
dikenakan untuk bahan kebutuhan pokok dan vital seperti beras, mesin,
alat-alat militer dll.
b) Tarif sedang antara 5% - 20% yang dikenakan untuk barang setengah
jadi dan barang-barang lain yang belum cukup diproduksi di dalam
negeri.
c) Tarif tinggi >20% , yang dikenakan untuk barang-barang mewah dan
barang-barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negeri dan
bukan barang kebutuhan pokok.
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 11

PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Tika Pranindyastuti, SE., MM., MM


Peran Perdagangan terhadap Pembangunan Ekonomi

■ Peranan perdagangan internasional dalam proses pembangunan ekonomi, baik


secara langsung maupun tidak langsung adalah dapat meningkatkan
penghasilan devisa, mentransfer modal dan teknologi dari luar negeri, dan
dapat mengembangkan industri baru di dalam negeri ataupun industriliasi
(Muchtar, 2001:36).
■ Perdagangan internasional juga menyebabkan terjadinya perubahan dari
berberapaa variabel dalam sektor ekonomi yang akan mendorong laju
pertumbuhan ekonomi negara.
■ Salah satu bentuk perdagangan internasional adalah ekspor, di mana ekspor
memainkan peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi, terutama bagi
negara-negara yang masih berkembang. Industri ekspor merupakan landasan
bagi perkembangan produktifitas, kemudian produktifitas ini berangsur-angsur
menjalar ke seluruh bagian ekonomi.
■ Perkembangan ekspor ini menjadi bagian utama dari subtansi 2 perspektif
ekonomi yaitu :
1) Perpektif Ekonomi Makro, dimana kegiatan ekspor memungkinkan ekonomi
nasional menjadi lebih baik untuk memperbesar cadangan valuta asing,
menyediakan lapangan pekerjaan dan akhirnya mencapai pada sebuah kestandar
hidup yang lebih tinggi.
2) Perpektif Ekonomi Mikro, kegiatan ekspor dapat memberikan sebuah
competitive advantage bagi perusahaan individual meningkatkan posisi
financial perusahaan, meningkatkan keguanaan kapasitas, dan menaikan standar
teknologi.
Fungsi Perdagangan terkait Pembangunan Ekonomi
■ Haberler menekankan efek positif dari perdagangan internasional pada
pembangunan ekonomi :
1) Perdagangan dapat memfasilitasi pemanfaatan penuh sumber daya yang
kurang dimanfaatkan. Melalui perdagangan, negara berkembang dapat
bergerak dari titik produksi yang tidak efisien dengan sumber daya yang tidak
digunakan akibat permintaan dari dalam yang tidak mencukupi, menuju ke titik
batas produksinya.
2) Perdagangan memungkinkan pembagian-pembagian kerja dan juga skala
ekonomi dengan cara meningkatkan pangsa pasar. Hal ini jelas saja bisa
terjadi karena kekuatan perdagangan.
3) Perdagangan internasional merupakan sarana untuk menyebarkan ide-
ide baru, teknologi baru, keterampilan manajemen baru, serta
keterampilan-keterampilan lainnya.
4) Perdagangan juga memfasilitasi arus modal internasional dari negara
maju ke negara berkembang.
5) Perdagangan internasional merupakan senjata antimonopoli yang ampuh
karena memfasilitasi efisiensi produsen dalam negeri, untuk bersaing
dengan persaing asing.
Pembangunan Ekonomi ?

■ Pembangunan Ekonomi merupakan sebuah proses kenaikan pada


pendapatan total serta pendapatan per kapita, yang diiringi dengan
perubahan kualitas hidup dan pemerataan pendapatan masyarakat.
■ Pembangunan ekonomi didukung dengan penggunaan teknologi,
penanaman modal, peningkatan keterampilan, penambahan pengetahuan,
serta kemampuan organisasi.
■ Tujuan Pembangunan Ekonomi adalah mewujudkan masyarakat yang
dapat menikmati keadilan dan kemakmuran yang dirasakan oleh seluruh
lapisan masyarakat, sesuai dengan kapasitas dan kemampuan ekonomi
yang dimiliki suatu daerah ataupun wilayah dalam menghasilkan barang
dan jasa yang diperlukan bagi kebutuhan hidup.
Indikator Pembangunan Ekonomi
■ Jika pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan angka alias kuantitatif, maka
pembangunan ekonomi mempunyai 3 indikator penting untuk mengukur
keberhasilannya, yaitu :
1) Indikator Moneter
Indikator moneter pada pembangunan ekonomi dilihat dari peningkatan pendapatan
per kapita suatu negara. Rumus pendapatan perkapita :
Pendapatan Nasional
Pendapatan Per kapita =
Jumlah Penduduk
2) Indikator Non Moneter
Indikator non moneter pada pembangunan ekonomi terdiri dari tiga aspek, yaitu:
a) Angka Harapan Hidup, yang merupakan tolak ukur kinerja pemerintah dalam
meningkatkan program pembangunan kesehatan dan kecukupan gizi.
b) Angka Kematian Bayi, yakni jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur
1 tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup pada periode waktu yang sama.
c) Angka Melek Huruf, adalah tolak ukur keberhasilan sistem pendidikan untuk
mengenalkan kemampuan baca tulis. Angka melek huruf berkisar dari 0 hingga 100.
Semakin tinggi nilainya, menjadi tanda bahwa sistem pendidikan di negara tersebut
sudah berjalan efektif.
3) Indikator Campuran
Indikator campuran pada pembangunan ekonomi terdiri dari dua aspek, yaitu:
a) Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS INTI) adalah survei tahunan
yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat kondisi
sosial ekonomi masyarakat. SUSENAS INTI merupakan data penting yang
digunakan untuk perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan ekonomi
yang dilakukan pemerintah. Dalam SUSENAS INTI, data yang dikumpulkan
antara lain; tingkat pendidikan, kesehatan, perumahan, jumlah angkatan kerja,
keluarga berencana, kriminalitas, perjalanan wisata, dan akses ke media massa.
b) Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adalah data yang menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. IPM dibentuk dari 3 dimensi dasar, yaitu
usia, pengetahuan, dan standar kelayakan hidup. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) mempunyai beberapa manfaat. Pertama, sebagai alat ukur keberhasilan
dalam upaya membangun kualitas hidup penduduk. Kedua, untuk
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu negara. Ketiga, IPM
berguna untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah.
Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

1. Sumber Daya Manusia (SDM)


• Perencanaan pembangunan ekonomi negara sangat bergantung pada kualitas
manusia. Karena, SDM dibutuhkan untuk mengolah Sumber Daya Alam
menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah. Supaya menjadi SDM yang
berkualitas, individu harus mempunyai keahlian, rasa ingin tahu yang tinggi,
selalu berinovasi, dan bertanggung jawab. Perlu kamu ingat, kualitas
penduduk atau SDM yang baik menentukan seberapa besar produktivitas
yang ada.
2. Sumber Daya Alam
• Sumber Daya Alam meliputi tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan,
hasil tambang, dan hasil laut. Ketersediaan Sumber Daya Alam yang
melimpah mempermudah proses pembangunan ekonomi. Kita sebagai
Sumber Daya Manusia pun memiliki peluang lebih besar untuk lebih
produktif.
3. lmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
• Negara membutuhkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk mengolahnya.
Semakin canggih teknologi yang dimiliki, maka semakin besar peluang negara
untuk maju. Melalui pemanfaatan IPTEK, negara dapat menghasilkan barang dan
jasa yang lebih banyak, cepat, mudah, dan memberikan manfaat bagi kesejahteraan
rakyat.
4. Sistem Pemerintahan
• Pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan. Negara yang
menganut sistem liberalis, memberi kebebasan pada penduduknya dalam
menjalankan kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi terbagi menjadi 5, yaitu
Tradisional, Komando, Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila yang
berlaku di Indonesia.
5. Modal
• Modal sangatlah penting dalam membangun ekonomi suatu negara. Modal
dibutuhkan untuk mengolah bahan baku, membeli peralatan, hingga mendirikan
infrastruktur. Modal bisa diperoleh dari pelaku usaha itu sendiri, anggaran
pemerintah, pihak swasta, atau bantuan investor luar negeri. Semakin tinggi modal
yang dimiliki, semakin cepat pembangunan ekonomi mencapai target.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi & Perkembangan Ekonomi

a) Pertumbuhan ekonomi mendorong kenaikan jumlah produksi barang dan jasa.


Sedangkan dalam pembangunan ekonomi, kualitas hasil produksi jadi
perhatian utama.
b) Pertumbuhan ekonomi hanya diukur melalui pendapatan nasional. Sedangkan
indikator keberhasilan pembangunan ekonomi terdiri dari pendapatan per
kapita, indeks kualitas hidup, dan indeks pembangunan manusia.
c) Pertumbuhan ekonomi bersifat kuantitatif. Sedangkan pembangunan ekonomi
sifatnya kualitatif.
Neraca Perdagangan dan Pembangunan Ekonomi
■ Neraca Perdagangan komoditas bersih (N), sebagai rasio dari indeks
harga ekspor negara (Px) terhadap harga impornya (PM), dikalikan dengan
100. secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
𝐏𝐗
N= × 100
𝐏𝐌
Sebagai contoh :
Jika kita mengambil tahun 2016 sebagai tahun dasar (N=100), kita mendapati
bahwa di akhir tahun 2020 Px negara menurun sebesar 5% (menjadi 95%),
sementara PM meningkat sebesar 10% (menjadi 110%). Neraca perdagangan
turun menjadi?
Penyelesaian :
𝟗𝟓
N= × 100 = 86,36
𝟏𝟏𝟎
Jadi, diantara tahun 2016 hingga 2020, ekspor negara menurun sebesar 14%
terkait dengan harga impornya.
■ Neraca Perdagangan Pendapatan (I) ditentukan dengan rumus :
𝐏𝐗
I= × QX
𝐏𝐌
Sementara QX merupakan indeks volume ekspor. Jadi, I untuk mengukur kapasitas
berbasis ekspor negara terhadap impornya.
Contoh :
Tahun 2020 Px negara menurun sebesar 5% (menjadi 95%), sementara PM
meningkat sebesar 10% (menjadi 110%) dan indeks volume ekspor bertambah
dari 100 pada tahun 2016 menjadi 120 pada tahun 2020. Neraca perdagangan
meningkat menjadi?
Penyelesaian :
𝟗𝟓
I= × 120 =103,63
𝟏𝟏𝟎
Jadi, dari tahun 2016 hingga 2020 kapasitas negara untuk mengimpor
(berdasarkan penerimaan ekspornya) bertambah sebesar 3,63% (meskipun Px/PM
menurun). Perubahan neraca perdagangan pendapatan sangat penting bagi negara
berkembang karena mereka bersandar pada penekanan besar terhadap impor
barang modal untuk pembangunan.
■ Neraca Perdagangan Faktor Tunggal negara (S) ditentukan dengan :
𝐏𝐗
S= × ZX
𝐏𝐌
Dimana, ZX merupakan indeks probabilitas pada sektor ekspor negara. Oleh karena
itu S untuk mengukur jumlah impor yang didapatkan negara per unit factor produksi
yang melekat pada ekspornya.
Contoh :
Tahun 2020 Px negara menurun sebesar 5% (menjadi 95%), sementara PM meningkat
sebesar 10% (menjadi 110%), jika produktivitas sector ekspor negara bertambah dari
100 pada tahun 2016, menjadi 130 pada tahun 2020. Neraca perdagangan factor
tunggal meningkat menjadi ?
Penyelesaian:
𝟗𝟓
S= × 130 =112,27
𝟏𝟏𝟎
Hal ini berarti bahwa pada tahun 2020 negara menerima 12,27% impor lebih banyak
per unitnya dibandingkan tahun 2016.
■ Konsep neraca perdagangan faktor tunggal dapat diperluas untuk mengukur
neraca perdagangan factor ganda negara (D), yang ditentukan sebagai
berikut :
𝐏𝐗 𝐙𝐗
D ={ }×{ }× 100
𝐏𝐌 𝐙𝐌
Sementara ZM merupakan indeks produktivitas impor. D untuk mengukur seberapa
banyak unit factor dalam negeri yang melekat pada ekspor negara untuk
ditukarkan dengan tiap unit yang melekat pada impornya.
Contoh :
Tahun 2020 Px negara menurun sebesar 5% (menjadi 95%), sementara PM
meningkat sebesar 10% (menjadi 110%), jika indeks produktivitas ekspornya 130
dan indeks produktivitas impor meningkat dari 100 menjadi 105 diantara 2016
hingga 2020. Neraca perdagangan factor ganda menjadi ?
Penyelesaian:
𝟗𝟓 𝟏𝟑𝟎
D= × × 100 = 106,91
𝟏𝟏𝟎 𝟏𝟎𝟓
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 12

PERGERAKAN SUMBER DAYA INTERNASIONAL


DAN
PERUSAHAAN MULTINASIONAL

TIKA PRANINDYASTUTI, SE., MM


PENDAHULUAN

 Perdagangan Internasional dan pergerakan sumber-sumber daya produktif


sesungguhnya dapat dipandang sebagai subtitusi, dimana yang satu dapat
menggantikan atau mendukung yang lainnya.
 Sebagai contoh, negara yang modalnya relatif berlimpah dan tenaga kerjanya langka.
Misalnya negara Amerika Serikat, dapat mengekspor komoditas padat modal atau
mengekspor modalnya sendiri dan mengimpor produk padat karyanya atau
memperbolehkan masuknya pekerja dari negara dengan pasokan tenaga kerja
berlimpah.
 Perusahaan multinasional merupakan sarana penting bagi arus modal, tenaga kerja
dan teknologi secara internasional.
ARUS MODAL INTERNASIONAL

 Arus Modal Internasional adalah hubungan timbal balik antara transaksi


perdagangan barang internasional dan modal sebagai salah satu faktor produksi
tertentu. Akan menimbulkan arus modal secara internasional karena adanya
suatu negara yang memiliki banyak modal dan ada pula yang mengalami
kelangkaan modal.
SIFAT ARUS MODAL INTERNASIONAL

 Secara umum arus modal internasional ini dapat bersifat sebagai berikut :
1. Portofolio Invesment yaitu arus modal internasional dalam bentuk aset-
aset financial, seperti saham, obligasi, yang satuannya mata uang negara. Melalui
obligasi, investor dengan mudah meminjamkan modal untuk mendapatkan hasil atau
imbal hasil pada kisaran tertentu dan menerima nilai tunai dari obligasi tersebut.
Investasi portofolio atau keuangan terjadi melalui lembaga keuangan seperti bank dan
dana investasi.
2. Direct Invesment (Investasi Langsung) adalah investasi dalam bentuk pendirian
perusahaan, pembangunan pabrik, pembelian barang modal, tanah, dan bahan baku
serta persediaan. Dimana investor terlibat langsung dalam menejemen perusahaan dan
mengontrol penanaman modal yang diinvestasikan.
MOTIF-MOTIF PENANAMAN MODAL ASING

 Secara umum, motif-motif bagi berlangsungnya investasi portofolio yakni


untuk mempeoleh tingkat hasil yang setinggi mungkin dan memecahkan
resiko. Investasi asing portofolio maupun investasi secara langsung, dilakukan
untuk menghindari pajak yang terlalu berat di suatu negara atau untuk
mendukung kegiatan bisnis di suatu negara yang sarana infrastrukturnya
belum memadai.
ALASAN PENTING BAGI SEBUAH PERUSAHAAN UNTUK MENGADAKAN
PENANAMAN MODAL ASING SECARA LANGSUNG ADALAH :
1. Integrasi horizontal (horizontal integration) atau perluasan kegiatan produksi ke
wilayah yang lebih luas. Apa yang telah diproduksikan di dalam negeri, juga hendak
diproduksikan diluar negeri.
 Sebagai contoh :
 IBM memiliki teknologi komputer yang sangat canggih yang bisa dimanfaatkannya
untuk mencetak keuntungan besar disetiap tempat dimana ia beroprasi. Namun jika
teknologi itu dikembangkan terus didalam negeri, maka resiko pemalsuan atau
duplikasi akan meningkat (karena banyak perusahaan lain yang memiliki pengetahuan
dasar dibidang teknologi komputer). Seandainya perluasan produksi itu dilakukan ke
negara lain, maka risiko duplikasi tersebut semakin berkurang, karena kemampuan
teknologi di negara yang bersangkutan tentunya belum ada, atau kalaupun ada tidak
setinggi di Amerika. IBM ingin memepertahankan rahasia dan hak paten teknologinya
demi memastikan terciptanya kualitas produk barang dan jasa yang konsisten. Pilihan
terbaik bagi IBM untuk memperluas operasi bisnisnya adalah dengan mengadakan
penanaman modal asing secara langsung ke negara-negara lain.
ALASAN PENTING BAGI SEBUAH PERUSAHAAN UNTUK
MENGADAKAN PENANAMAN MODAL ASING SECARA LANGSUNG
ADALAH :

2. Investasi dilakukan untuk memperoleh kontrol atas jalur pasokan bahan-bahan


mentah dari negara lain. Mereka akan memperoleh suplay bahan mentah secara
berkelanjutan dengan harga yang relatif murah dan itulah yang biasa disebut
sebagai integrasi vertical (vertical integration) yang merupakan bentuk dari
sebagian besar penanaman modal asing langsung negara-negara berkembang dan
sejumlah negara maju yang kaya dengan bahan tambang.
3. Investasi dilakukan untuk menghindari tarif impor atau berbagai bentuk hambatan
perdagangan lainnya, serta untuk memanfaatkan subsidi produksi yang disediakan
oleh sejumlah Negara.
ALASAN PENTING BAGI SEBUAH PERUSAHAAN UNTUK
MENGADAKAN PENANAMAN MODAL ASING SECARA LANGSUNG
ADALAH :

4. Investasi asing juga sering kali dilakukan oleh suatu perusahaan dalam rangka
menembus pasar-pasar yang bersifat oligopolistik yang terdapat di Negara-negara
lain.
5. Penanaman modal asing secara langsung dimanfaatkan oleh perusahaan
Multinasional untuk meredam peningkatan kompetisi di masa-masa mendatang.
Artinya, perusahaan multinasional tersebut sengaja membeli atau mengambil alih
perusahaan-perusahaan lokal tertentu yang diperkirakan dapat tumbuh pesat sehingga
di masa mendatang akan menjadi perusahaan yang tangguh.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL

 Salah satu perkembangan paling penting dalam ekonomi internasional sejak


selesainya perang dunia kedua adalah muncul dan berkembangnya perusahaan-
perusahaan multinasional.
 Perusahaan Multinasional adalah perusahaan besar yang umumnya berada di
berbagai negara industri dan mempunyai kantor di berbagai negara lainnya atau suatu
badan usaha yang memiliki, mengendalikan dan mengelola fasilitas-fasilitas produksi
yang tersebar di sejumlah negara.
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN MULTINASIONAL

1) Mempunyai Anak Perusahaan atau Cabang di Luar negeri


 Sama seperti Namanya yakni multinasional, perusahaan ini mempunyai bisnis di
berbagai negara dengan cara mempunyai anak perusahaan yang tidak hanya ada di
dalam negeri tapi juga di luar negeri.
2) Memiliki Teknologi Canggih
 Beberapa perusahaan yang sudah memperoleh gelar sebagai perusahaan multinasional
adalah perusahaan yang besar, sehingga mereka bisa memiliki teknologi yang sudah
canggih. Adanya teknologi yang canggih dan modern ini mampu membantu perusahaan
induk dalam mengawasi berbagai anak perusahaan yang berada di luar negeri.
3) Kontrol Terhadap Modal
 Perusahaan yang memiliki status multinasional mempunyai kontrol pada modal
perusahaan, baik itu modal di perusahaan induk, ataupun di perusahaan cabang. Modal
yang banyak akan dapat memberikan kemudahan perusahaan dalam mengembangkan
perusahaan agar makin produktif.
ALASAN BERDIRINYA PERUSAHAAN MULTINASIONAL

1) Memperluas usahanya dalam mencari bahan baku melalui negara-


negara lain yang dianggap memiliki tingkat Sumber Daya Alam (SDA)
tinggi.
2) Untuk mencari pasar baru yang memiliki tingkat konsumtifitas tinggi.
KELEBIHAN ADANYA PERUSAHAAN MULTINASIONAL

1. Adanya mata uang asing dengan dilakukannya investasi dalam sektor ekspor
2. Mampu meningkatkan income atau pendapatan masyarakat
3. Mampu membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri.
4. Perusahaan multinasional juga berguna untuk mendidik para manajer lokal agar
mengetahui strategi dalam rangka membuat relasi dengan bank-bank luar negeri,
mencari alternatif pasokan sumber daya, serta memperluas jaringan-jaringan
pemasaran sampai ke tingkat internasional.
5. Perusahaan multinasional akan membawa pengetahuan dan teknologi yang tentu saja
dinilai sangat maju oleh Negara berkembang mengenai proses produksi sekaligus
memperkenalkan mesin-mesin dan peralatan modern kepada negara-negara dunia
ketiga.
KEKURANGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
1. Bisa Mematikan Perusahaan Dalam Negeri,
 Perusahaan multinasional pada suatu negara bisa mengancam perusahaan lokal yang tengah
berkembang di negara terkait. Karena kekuatan dana besar ataupun modal perusahaan,
mereka bisa memonopoli suatu sektor.
2. Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja yang Rendah,
 Perusahaan di berbagai negara sering diyakini mengantongi peraturan regulasi yang tidak
terlalu ketat, sehingga kurang memperhatikan keselamatan dan juga kesehatan pekerja
mereka. Misalnya, seperti keamanan penambang yang rendah.
3. Pekerja yang Disediakan Berketerampilan Rendah
 Pekerjaan yang ditawarkan oleh multinational company untuk para pekerja lokal ini
cenderung rendah, dan juga merupakan pekerjaan yang sederhana dan tidak terampil,
sehingga pekerja lokal ini cenderung akan memiliki pendapatan yang rendah. Sementara itu,
karyawan asing dari luar negeri sering kali diberikan posisi pada tingkat yang lebih tinggi dan
berkualitas.
BEBERAPA CONTOH PERUSAHAAN MULTINASIONAL

1. Dunkin donuts
 Dunkin’Donuts pertama kali masuk ke Indonesia melalui Penanaman Modal Asing
Langsung dengan membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin’ Donuts
sebelumnya juga telah membuka cabang-cabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti
negara-negara di Eropa. Dunkin’Donuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota
Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940. Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan
berkembang hingga akhirnya pada tahun 1970, Dunkin’Donuts telah berhasil menjadi
perusahaan dengan merek internasional. Di Indonesia sendiri, Dunkin’ Donuts mulai
merambah pasarnya pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam
Wuruk, Jakarta Pusat. Saat pertama kali Dunkin’Donuts membuka gerai pertamanya di
Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada reaksi keras dari masyarakat yang menentang
perusahaan tersebut untuk masuk. Masyarakat cenderung menganggap positif atas upaya
perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya. Mereka justru cenderung
merasa senang.
2. Semen Indonesia
 Semen Indonesia adalah perusahaan BUMN pertama yang ada di Indonesia yang
perusahaan ini sudah mendapatkan status sebagai Multinational Company. Perusahaan
ini sudah berhasil melakukan akuisisi perusahaan asing dan berhasil melakukan
kegiatannya di ASEAN dan Asia Selatan.
3. Indofood
 Indofood juga sudah bisa mengikat konsumen yang berasal dari beberapa negara lain.
Indomie, salah satu produk Indofood sudah terkenal dan mempunyai cabang di luar
negeri, misalnya Mesir, Nigeria, Serbia, dan masih banyak lagi. Dengan kemasan
berbeda di setiap negara menjadikan Indomie semakin disukai para konsumen.
Iklannya pun menyesuaikan dengan bahasa masing-masing negara.

Anda mungkin juga menyukai