Anda di halaman 1dari 3

KHOTBAH

“PANGGILAN UNTUK PERCAYA DAN BERSAKSI TENTANG KRISTUS”

Kisah Para Rasul. 2: 14-38

Disusun Oleh: Satria Mahardhika


PAK|| E

Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan…

Setiap orang Kristen terpanggil untuk menjadi percaya dan membangun hubungan pribadi
bersama Allah. Percaya merupakan suatu penetapan komitmen iman. Dalam kekristenan,
percaya menjadi suatu hal sentral sekaligus syarat agar dapat disebut Pengikut Kristus. Panggilan
iman ini harus dipenuhi oleh semua orang Kristen yang dengan sungguh-sungguh menaruh
kepercayaan kepada Allah. Namun, persoalan percaya bukanlah suatu hal yang mudah untuk
dilakukan sehingga diperlukan bukti nyata dari kepercayaan tersebut. Pembuktiannya dapat
dinyatakan dengan cara bersedia menjadi saksi atas karya penyelamatan-Nya di dunia. Hal ini
adalah tanggung jawab iman bagi setiap orang percaya untuk mewujudkan misi Allah di dunia
ini. Kedatangan Kritus di dunia menjadi titik tolak untuk membuat orang-orang yang belum
percaya mengubah hidupnya. Bahkan, kebangkitan Kristus mendobrak semangat setiap orang
percaya sehingga berani untuk bersaksi. Inilah panggilan iman yang harus dijawab oleh orang-
orang Kristen saat ini. Namun menjadi pertanyaannya “Mengapa setiap orang harus menjadi
percaya dan bersaksi tentang Kristus?” Nah.., ternyata ini merupakan jawaban dari mandat
Agung (Amanat Agung) yang dipesankan Yesus Kristus saat terangkat ke sorga.

Saudara-saudaraku yang kasihi Tuhan…

Mandat Agung yang disampaikan Yesus Kristus membuat murid-murid semakin tergerak
untuk memberitakan kabar baik keseluruh dunia sehingga semakin banyak percaya. Rupanya
itulah yang dirasakan oleh rasul Petrus saat berkhotbah di depan banyak orang di Yerusalem.
Tuntunan Roh Kudus semakin membakar semangat rasul Petrus untuk tidak menyia-nyiakan
kesempatan yang sangat baik menyampaikan berita Injil dan membuat orang-orang pada saat itu
percaya kepada Yesus Kristus. Terbukti kurang lebih 3000 orang menjadi percaya dan memberi
diri baptis saat mendengar khotbah rasul Petrus. Meskipun komunitas orang percaya pada saat itu
berada dalam situasi sulit karena penganiayaan oleh pihak Romawi dan orang-orang Yahudi,
namun mereka tidak patah semangat untuk bersaksi. Turunnya Roh Kudus menjadi tanda
pelayanan Yesus Kristus siap diteruskan para pengikut-Nya ke seluruh dunia sehingga semua
orang menjadi percaya dan berhak disebut pengikut Kristus.

Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan…

Berkaca dari pengalaman iman komunitas Kristen purba khususnya pelayanan dari rasul
Petrus, jemaat Kristen saat ini diajak untuk benar-benar menaruh komitmen iman kepada Yesus
Kristus. Bukan hanya sekadar mengaku sebagai orang Kristen saja, tetapi mampu
menyatakannya dalam kehidupan setiap hari dengan menjadi saksi Kristus secara nyata. Apalagi
tantangan zaman yang semakin membuat orang-orang mulai meninggalkan panggilan iman
dengan terlalu fokus pada kemajuan teknologi informasi. Bahkan, saat ini sudah semakin banyak
orang tidak memiliki kepercayaan (tidak ber-Tuhan) lagi. Tentunya, hal ini merupakan tanggung
jawab iman dari setiap orang percaya untuk kembali menyakinkan kepada mereka agar kembali
ke jalan yang benar. Berita Injil wajib diberitakan oleh setiap orang percaya saat ini sebagai
suatu ajakan kepada mereka untuk membangun hidup baru bersama Allah. Selain itu, harus
dibarengi keteladanan diri agar pelayanan Injil tersebut semakin nyata dan dipercaya.

Nah.., Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan…

Ajakan untuk percaya dan menjadi saksi Kristus harus segera diberita sebelum kemajuan
teknologi semakin menguasi diri setiap orang. Spritualitas kepada Kristus harus dinyatakan
sebagai bentuk pertahanan diri dari berbagi cobaan zaman. Selain itu, setiap orang percaya harus
mampu menyesuaikan pelayanannya dengan konteks saat ini sehingga dapat diterima dan
dipahami dengan mudah, seperti; memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai media
pemberitaan Injil (kabar baik). Selanjutnya harus ada penguasaan diri dari setiap orang percaya
dalam menjalankan tanggung jawab iman sebagai saksi Kristus sehingga tidak terpengaruh
dengan godaan-godaan kenikmatan dunia.

Oleh sebab itu, marilah setiap kita membangun komitmen iman dengan Kristus dan
mewujudkannya dalam pelayanan Injil kepada semua orang sehingga kita berhak disebut
pengikut dan saksi-saksi Kristus. Teruslah percaya dan bersaksi tentang Kristus kepada semua
orang, terpujilah Kristus. Amin..

Referensi

Guthrie, Donald. Pengantar Perjanjian Baru. Volume I. Surabaya: Momentum,


2010..Teologi Perjanjian Baru 1. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Guthrie, Donald. Teologi perjanjian baru 2: Keselamatan dan hidup baru . 1992. Jakarta:
BPK Gunung Mulia;

Anda mungkin juga menyukai