Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Hoax dan Ujaran Kebencian

1. Hoax

Hoax adalah berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang
sesungguhnya tidak benar. Tapi dibuat seolah-olah benar adanya dan diverifikasi kebenarannya.
Dengan kata lain, sebagai upaya memutarbalikkan fakta.

Sumber dari https://www.merdeka.com/trending/hoax-adalah-berita-bohong-kenali-ciri-ciri-


jenis-dan-cara-mengatasinya-kln.html?page=2

2. Ujaran Kebencian

Ujaran Kebencian (Hate Speech) adalah perkataan, perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan yang
dilarang karena dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka entah dari
pihak pelaku pernyataan tersebut ataupun korban dari tindakan tersebut.

Sumber dari https://fhukum.unpatti.ac.id/opac/index.php?p=fstream-


pdf&fid=4577&bid=7769#:~:text=hukum%20Ujaran%20Kebencian%20(Hate
%20Speech,ataupun%20korban%20dari%20tindakan%20tersebut.

3.2 Penyebab Terjadinya Hoax Dan Ujaran Kebencian

1. Penyebab Terjadinya Hoax

1. Lebih memproritaskan isi artikel daripada sumber berita nya.

2. Orang-orang lebih suka berbagi daripada membaca. Ini dibuktikan dengan Indonesia
dinyatakan menduduki peringkat 60 dari 61 negara soal minat membaca.

3. Terlalu cemas terancam bakal terjadi bahaya. Contoh isu-isu perang Suriah akan terjadi di
Indonesia, sistem pemerintahan Indonesia akan diubah dengan Kekalifahan, bangkitnya PKI, dll
yang sifatnya negatif akan berpotensi menyebar bila jatuh kepada orang yang diliputi kecemasan
berlebihan.

4. Mengikuti Tren. Contoh beragam hashtag politik malang melintang, contoh:


#2019GantiPresiden #2019TetapJokowi. Maka setiap detik netizen NKRI disuguhkan beragam
berita. Yang tadinya diam akhirnya ikutan terpancing karena alasan lagi trending.

5. Paling update, ingin pengakuan. Orang yang melakukan ini biasanya ingin diakui
kehebatannya. Dipuji, cari sensasi dan ingin dikenal juga.
6. Nggak ada kerjaan & pegang gadget seharian. Malas membaca sumber berita, selalu berfikiran
negatif dan suka cemas, terprovokasi judul yang boombastis dan salah kaprah mengikuti tren,
ingin diakui. Kemudian dia pengangguran dan seharian pegang gadget. Apa yang terjadi? Ya,
sebar berita sana sini.

Sumber dari https://www.boc.web.id/dampak-dan-penyebab-orang-sebarkan-berita-hoax/

2. Penyebab Terjadinya Ujaran Kebencian

1. Minat membaca masyarakat Indonesia yang rendah.


Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/85158/akademisi-jelaskan-faktor-faktor-ujaran-
kebencian-di-medsos

2. Faktor keadaan psikologis individu yaitu kejiwaan.

3. Faktor lingkungan.

4. Faktor sarana, fasilitas dan kemajuan teknologi.

5. Faktor kurangnya kontrol sosial.

6. Faktor ketidaktahuan masyarakat.

7. Faktor kepentingan masyarakat.

Sumber dari https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/618280

3.3 Cara Mengatasi Hoax Dan Ujaran Kebencian

1. Cara Mengatasi Hoax

1. Waspada dengan Judul Berita yang Provokatif.

2. Periksa Faktanya.

3. Teliti Keaslian Foto.

4. Telusuri Alamat Situs.

5. Bergabung dengan Grup Anti-Hoax.

Sumber dari
https://www.baktikominfo.id/en/informasi/pengetahuan/5_cara_mengatasi_berita_hoax_di_inter
net-607
2. Cara Mengatasi Ujaran Kebencian

1. Perlunya didikan tentang etika media


Pendidikan tentang etika media harus berfokus pada hak dan kebebasan dalam menciptakan
masyarakat yang damai.

2.Mengatur media sosial


Dengan mempelajari dan mengetahui etika serta undang-undang yang berlaku, atur
penggunaan media sosial Anda lebih positif. Hindari mengikuti akun-akun yang memicu
kebencian.

3. Mendorong korban dan saksi untuk melaporkan kejahatan yang terkait dengan kebencian
Tindak ujaran kebencian kerap tidak terlihat hanya karena banyak korban yang tidak tahu ke
mana harus melaporkan kasus. Bahkan, terkadang korban tidak sadar bahwa dia adalah korban
dari ujaran kebencian. Oleh karena itu, bangun kesadaran diri Anda untuk meminimalkan
maraknya tindakan ujaran kebencian di media sosial dengan membantu korban atau diri sendiri
melaporkan jika mengalami tindak ujaran kebencian.

Sumber dari https://gaya.tempo.co/read/1074840/hate-speech-di-media-sosial-intip-3-jurus-


menghindarinya

Anda mungkin juga menyukai