Anda di halaman 1dari 2

TUHAN TERIMA KASIH TELAH MENCIPTAKANNYA

Kalau berbicara mengenai sosok ibu. Bola mata pasti terasa menggenang, tak sadar menitikkan air mata,
mengenang sosoknya yang begitu sangat berjasa. Perjuangannya dari mengandung, melahirkan,
menyusui, menyapih, menjaga, melindungi dan sebagainya, pasti tak akan bisa terbalaskan oleh kita
yang berperan sebagai seorang anak. Beliau melakukan semua hal itu tanpa pamrih ataupun meminta
balasan material kepada anaknya, hanya saja setiap ibu pasti ingin anaknya selalu sayang padanya
hingga akhir hayat.

Sejak mengandung anaknya, ibu sudah melawati masa sulit, yang mau tak mau harus dilewatinya. Dari
bulan pertama kehamilan, setiap ibu akan mengalami mual muntah setiap hari, membuatnya tak karuan
makan, tidur dan beraktivitas. Semakin besar janin berkembang di dalam rahimnya, semakin berat pula
beban yang harus ibu bawa kemana-mana tanpa bisa ditinggal. Saat melahirkan, ibu harus melewati
kondisi yang sangat menyakitkan, ketika janin sudah saatnya untuk lahir. Berjam-jam, hingga berhari-
hari sakit itu dia rasakan. Tetapi ibu tetap kuat menghadapinya, agar bisa bertemu dengan buah hati
tercintanya, selalu berusaha semangat ketika melawati masa persalinan.

Menjadi seorang ibu merupakan predikat yang sangat mulia dari Allah kepada para wanita. Demikian
pula dengan Rasulullah, ketika salah seorang sahabat beliau bertanya kepada Rasulullah, kepada siapa
dirinya harus berbakti terlebih dahulu ? Rasulullah pun bersabda “Ibumu, ibumu, ibumu setelah itu
ayahmu”. Ditelapak kaki seorang ibu pun ada surga yang membuat kita sebagai anak wajib hormat dan
sayang kepada ibu, agar mendapatkan surga-Nya di akhirat kelak.

Menjadi seorang ibu, bukan perihal yang sangat gampang. Sebagai guru pertama bagi anak-anak
dirumah, ibu harus berusaha ekstra dalam mendidik. Karena, rumah merupakan basis utama dalam
pendidikan anak. Ibu harus memiliki strategi yang sangat baik agar anak bisa menjadi orang sukses dunia
dan akhirat. Mereka rela tidur sangat sebentar agar kebutuhan keluarganya dirumah terpenuhi, seperti
memasak, mencuci dan sebagainya. Ibu pun harus bersusah payah mereda emosinya ketika sedang lelah
tetapi harus menghadapi sikap anak-anak yang membuatnya jengkel. Perlu kita ketahui sebagai anak,
kita tidak boleh sekali-kali membuat ibu bersedih atas tingkah laku kita, apalagi membuat beliau
menangis, karena Allah akan sangat murka sekali kepada anak yang durhaka kepada kedua orang
tuanya, apalagi kepada ibu. Jangan pula kita berucap “ah, ibu ini” atau ucapan-ucapan dari mulut kita
yang membuatnya sakit hati. Sebab Allah berfirman di dalam surah Al-Isra ayat 23 yang artinya “Dan
Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara kedua-duanya sampai berusia
lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya
perkataan yang baik”.

Untuk membalas jasa dan perjuangan seorang ibu, mungkin tidak ada harta ataupun benda yang dapat
menggantinya. Tetapi, sebagai seorang anak kita harus tetap membahagiakannya dengan memberikan
hadiah-hadiah kecil disetiap waktu, walaupun hanya dengan kecupan di wajahnya, menandakan kita
sangat sayang kepada ibu. Kita sebagai anak tetap harus berbakti kepada ibu, hingga usianya sudah
renta. Tak lupa kita sebagai anak harus selalu mendoakan ibu dan ayah, disetiap harinya. Hal itu adalah
hadiah yang paling mudah untuk kita lakukan, tanpa perlu modal yang besar, tetapi efeknya sangat
berpengaruh hingga hari akhir nanti. Doa kepada orang tua sangatlah mudah dan pasti sudah ada diluar
kepala kita yaitu “Allahummaghfir lii waali waalidayya war hamhumaa kamaa rabbayaanii saghiiraa”.

Saya memiliki seorang ibu yang sangat menginspirasi, beliau adalah sosok yang sangat kuat. Dari saya
kecil, ayah sudah harus bekerja di luar kota untuk menafkahi keluarga di rumah. Jadi, ibu di rumah tidak
hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja, tetapi beliau juga berperan sebagai kepala keluarga saat
ayah harus bekerja di luar kota. Mendidik ketiga anaknya sendiri di rumah tanpa sosok ayah yang tidak
bisa mengawasi anaknya 24 jam full. Saya sangat bangga memilikinya, beliau bagai malaikat tak
bersayap selalu menjaga dan melindungi anak-anaknya. Tak gentar saat orang-orang di luar sana
menceritakan hal-hal negatif tentangnya, apalagi karena ditinggal oleh suami bekerja di luar kota. Tak
pernah sekalipun beliau menampakkan kesedihan di hadapan kami para anaknya, walaupun hati beliau
sedang terluka. Sebagai seorang anak ingin sekali memberikan hadiah yang sangat berkesan kepada ibu,
di dalam hati terbesit cita-cita ingin memberangkatkan ibu umrah ataupun haji. Ya Rabb, semoga ibu
selalu Engkau berikan kesehatan dan keselamatan, panjangkanlah umurnya, berkahilah setiap
aktivitasnya. Aamiin Allahumma aamiin

Anda mungkin juga menyukai