Anda di halaman 1dari 4

Analisis Eksternal PESTEL PT.

Unilever Indonesia

Analisis Lingkungan Eksternal


1. Political
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan
ekonomi yang ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula, seperti
misalnya pergolakan partai politik hingga kericuhan akibat demonstrasi.
Keadaan ini akan menjadi perhatian PT Unilever Indonesia dalam menjalani
kegiatan organisasi sehari-hari maupun dalam membuat keputusan.
Ancamannya adalah konsumsi masyarakat yang tidak stabil akibat kondisi
politik yang tidak menentu membuat PT Unilever Indonesia untuk
mengurangi jumlah produksinya. Sebaliknya, menjadi keuntungan bila
kondisi politik stabil yang diikuti dengan keadaan ekonomi yang stabil pula,
maka PT Unilever Indonesia akan membuat keputusan untuk menaikkan
jumlah produksi.
2. Economics
Unilever yang bergerak dalam bidang Fast Moving Consumer Goods
(FMCG) sangat erat kaitannnya dengan kondisi ekonomi suatu negara.
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun (terutama pada saat
awal pandemic Covid-19 karena pembatasan ruang gerak masyarakat)
menjadi ancaman bagi PT. Unilever Indonesia. Akan tetapi di sisi lain
memberikan keuntungan mendorong PT Unilever Indonesia untuk
melakukan suatu inovasi agar tetap dapat mempertahankan penjualannya
serta menghasilkan produk-produk yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Hal ini dapat kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan
detergen yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia yaitu Sunlight dan
Rinso. Sebelumnya kedua produk tersebut dikenal sebagai produk yang
cukup mahal dan belum tentu terjangkau oleh seluruh masyarakat. Dengan
kondisi perekonomian Indonesia yang sempat tergoncang dimana terjadi
deflasi, resesi, dan banyaknya jumlah pengangguran. Masyarakat lalu
mengetatkan anggaran pengeluaran mereka yang berimbas pada
menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap beberapa produk
(termasuk Sunlight dan Rinso), serta produk pesaing yang harganya lebih
rendah. Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever Indonesia
mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan kebutuhan
dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk sachet.
Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso,
penjualan kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski
dalam keadaan ekonomi yang turun sekalipun.

3. Social
Karakteristik Indonesia yang memiliki penduduk banyak dengan
berbagai suku budaya di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT
Unilever Indonesia. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Unilever
Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan para penduduk Indonesia
dengan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk yang
dihasilkannya yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua
kalangan kelas ekonomi. Misalnya produk Pepsodent yang dapat dinikmati
oleh semua kalangan usia (Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang
dewasa) dan semua kalangan kelas ekonomi (Pepsodent regular sampai
Pepsodent untuk perawatan khusus). Penduduk Indonesia yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia pun dapat diatasi oleh PT Unilever Indonesia
dengan membentuk jaringan distrribusi yang baik. Sehingga produk-produk
PT Unilever Indonesia Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia dari perkotaan hingga pelosok pedesaan. Karakteristik demografis
yang ideal inilah yang menjadi Opportunity dan membuat PT Unilever
Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar di Indonesia. Akan tetapi di
sisi lain, terdapat Threat bagi Unilever dari segi inovasi dalam
menghasilkan produk yang sesuai karakteristik sosial masing-masing.
Meskipun ukuran pasar yang besar, tetapi karena kemajemukan budaya di
Indonesia membuat satu produk dapat disukai di satu daerah dapat tidak
disukai di daerah lain.
4. Technological
Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk untuk memberikan
pengaruh positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini dapat berupa
peningkatan jumlah produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang
pada akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi organisasi dalam hal
cara pengelolaan organisasi. Kapabilitas/akses teknologi dari lingkungan
makro dapat menjadi Opportunity bagi PT Unilever Tbk untuk
mengakselerasi bisnis proses yang akan berdampak pada performa
perusahaan. Akan tetapi, hal ini juga dapat menjadi Threat apabila
ketergantungan dengan kemudahan teknologi maka jika terdapat masalah
berkaitan dengan teknis teknologinya terdapat kesulitan untuk
mengatasinya. Misalnya, karena rely terhadap teknologi pembuatan produk,
ketika mesin rusak dan tidak ada manpower yang dapat menggantikan maka
produktivitas dapat menurun.

5. Environtmental
Dari segi lingkungan, PT Unilever Tbk yang berfokus pada
keberlanjutan lingkungan maka hal ini menjadi Opportunity untuk unggul
dari kompetitornya. Karena dengan berbagai kebijakan lingkungan seperti
pengaturan limbah pabrik dan emisi carbon, apabila PT Unilever Tbk tidak
siap maka akan mengancam keberlangsungan bisnis dari segi brand
perception konsumen yang akan menurunkan penjualan dan secara biaya
jika Unilever melanggar kebijakan harus membayar denda.
6. Legal
Hukum yang berlaku di Indonesia sangat mempengaruhi operasional
bisnis PT Unilever Tbk. Sebagai contoh menjadi kebijakan pemerintah
terkait izin operasional logistik dan produksi pada saat hari raya lebaran
ataupun pada masa pandemic karena termasuk sector essensial, memberikan
Opportunity bagi Unilever untuk memaksimalkan penjualan. Akan tetapi
hukum juga bisa menjadi Threat bagi PT Unilever Tbk sebagai contoh
kebijakan persaingan usaha/monopoli yang apabila Unilever melanggar
peraturannya dapat dikenakan denda yang merugikan bagi performa
perusahaan. Padahal secara penjualan terkadang hal tersebut memberikan
dampat positif.

Anda mungkin juga menyukai