• Mengosongkan sisa produksi yang masih ada dalam reaktor.
• Masukkan dan susun alum batangan (ingot) ke dalam reaktor sebanyak 850 Kg. • Mengisi air ke dalam reaktor sebanyak 2,828 Kg dengan memakai pompa sesuai ukuran yang telah disesuaikan di level volume (pipa clear). • Pengisian HCl 32% ke dalam reaktor sebanyak 3 (tiga) tahap proses sesuai volume atau ukuran yang telah disesuaikan di level volume (pipa clear) dan diamati reaksi sampai terjadi busa atau foam sampai penurunan kembali kurang lebih 1 (satu) jam: • Ambil sampel hasil produksi untuk mengecek kematangan produk dengan mengecek berat jenis melalui alat hidrometer (s.g meter). • Saat pengecekan berat jenis sampel produk s.g 1,330 – 1,340 berarti produksi aman dan bisa didiamkan sampai besok pagi. • Apabila saat pengecekan berat jenis sampel produk diatas s.g 1,360 maka proses harus dikontrol kembali dan setelah reaksi 7 (tujuh) jam dari pemasukan HCl 32% (tahap empat) karena berat jenis akan menjadi diatas s.g 1,400 dan perlu dilakukan pengenceran kembali sampai berat jenis mencapai s.g 1,350 dalam kondisi panas atau berat jenis s.g 1,360 pada suhu kamar 30oC. • Setelah sampel dicek dan hasilnya cukup baik, maka hasil produksi dapat langsung dialirkan ke tangki pengadukan (mixer). • Sisa hasil produksi dalam reaktor dibilas air bersih secukupnya dan dialirkan menuju tangki pengadukan (mixer). • Tambahkan Sodium Hypochlorite sebanyak 30-40 Kg sebagai aditif untuk hasil produksi ke dalam tangki pengadukan (mixer) selama 20 menit kemudian didiamkan atau diendapkan. • Sampel hasil produksi pada tangki pengadukan (mixer) dikirim ke bagian QC lab untuk menentukan kadar (%) Al2O3, berat jenis (s.g 1,350 – 1,360), dan pH (3,0 – 5,0). • Setelah hasil produksi dicek approve oleh pihak QC Lab maka hasil produksi segera dialirkan ke dalam bak penampung untuk proses pendinginan sekitar 1 - 2 hari sebelum dialirkan ke tangki produk.