Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Abdullah Sujudi

Ketika melakukan pembahasan terkait pajak, tentu saja tidak dapat dipisahkan dari

pengertian pajak itu sendiri. Rochmat Soemitro berpendapat bahwa pajak merupakan iuran

kas Negara berlandaskan pada Undang-undang (yang dapat dipaksakan) tanpa jasa timbal

(kontra Prestasi) yang secara langsung dinampakkan dan yang dipakai untuk membiayai

pengeluaran umum. P. J. A. Andriani sendiri berpendapat bahwa pajak merupakan iuran yang

diberikan oleh masyarakat kepada Negara (yang dipaksakan) yang juga terutang oleh orang

atau pihak yang memiliki kewajiban untuk membayarnya berdasarkan peraturan umum

(undang-undang) dengan tanpa mendapat prestasi kembali yang bisa ditunjuk dan yang

manfaatnya yakni untuk melakukan pembiayaan atas pengeluaran-pengeluaran umum terkait

tugas Negara dalam menyelenggarakan pemerintahan (Mardiasmo, 2011: 22).

Pajak memiliki peran yang vital dalam kehidupan bernegara, terkhusus dalam

melaksanakan pembangunan sebab pajak adalah sumber pendapatan Negara untuk

pembiayaan atas segala pengeluaran, termasuk di dalamnya pengeluaran untuk pembangunan

yang mencakup:

a. Fungsi anggaran (budgetair) yakni fungsi yang letaknya ada pada sector public,

yakni melakukan pengumpulan udang pajak sebanyak mungkin, yang

disesuaikan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku untuk pembiayaan

atas pengeluaran Negara. Sebagai sumber pendapatan Negara, pajak memiliki

fungsi untuk pembiayaan atas segala pengeluaran Negara demi berjalannya

tugas-tugas rutin Negara dan terlaksananya pembangunan. Dipakai untuk

pembiayaan rutin seperti pembelanjaan pegawai, pembelanjaan barang,

maintance atau pemeliharaan, dan sebagainya.

b. Fungsi mengatur (regulered) yakni fungsi mengatur yang artinya pajak

digunakan sebagai alat oleh pemerintah dalam mencapai tujuan tertentu, baik itu
dalam bidang ekonomi moneter, sosial, kultural, ataupun dalam bidang

perpolitikan. (Hartati, 2015: 35-37).

Selain 2 (dua) fungsi yang tertera di atas, pajak pun mempunyai beberapa fungsi

lain yakni:

1. Fungsi stabilitas, yakni dengan keberadaan pajak, pemerintah mempunyai

dana untuk pelaksanaan kebijakan terkait stabilitas harga sehingga inflasi

bisa dikendalikan. Hal demikian bisa dilakukan yakn dengan pengaturan atas

peredaran uang yang beredar di tengah masyarakat, pemungutan pajak,

pemakaian dana pajak secara efektif dan efisien;

2. Fungsi redistribusi, yakni pendapatan atas pajak yang telah dipungut oleh

Negara dipakai untuk pembiayaan kepentingan umum, termasuk di dalamnya

pembiayaan atas pembangunan seingga bisa membuka sejumlah lapangan

pekerjaan yang akhirnya akan menyebabkan peningkatan atas pendapatan

masyarakat.

3. Fungsi demokrasi, yakni pajak yang telah dipungut oleh Negara adalah

perwujudan atas gotong royong. Fungsi demikian berkaitan erat dengan

tingkat pelayanan pemerintah pada masyarakat yang membayar pajak (Sari,

2013: 40).

(2) Undang-Undang Dasar 1945 yang berisikan: “Pajak dan pungutan yang bersifat untuk

keperluan Negara diatur dengan Undang-Undang).

Anda mungkin juga menyukai