Anda di halaman 1dari 31

Lokasi : POLI KB FAILURE MODE AND EFFECT ANALISYS ( FMEA )

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

kegagalan pemasangan IUD teknik pemasangan yang salah alat kontrasepsis terlepas
1 6
komplikasi pemakaian kebershian akseptor dan risiko infeksi
2 kontrasepsi alat,kepatuhan kontrol 7
Petugas tertusuk jarum suntik Petugas kurang berhati-hati, Infeksi, luka trauma, tertular
3 bekas pakai penyakit dari pasien 2

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif


kegagalan pemasangan IUD
1 96 96 60%

komplikasi pemakaian
2 kontrasepsi 56 152 95%

3 petugas tertusuk jarum suntik bekas 8 160 100%


pakai
FECT ANALISYS ( FMEA ) TAHUN 2017

Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Risk Priority Number(RPN)


(S= Severity) (D= Detectability) RPN = OxSxD Solusi

lakukan pelatihan tentang pemasangan


8 2 96 kontrasepsi
sterilisasi alat yang terjaga, kontrol
2 4 56 pemeriksaan rutin
Petugas berhati-hati
2 2 8

cut off point


HUN 2017

Indikator untuk mengukur


keberhasilan dari solusi

gep kompetensi

tidak ada komplikasi

Tidak ada kejadian


Lokasi : Farmasi FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

salah obat, dosis, aturan pakai, salah baca resep pasien tidak menerima
1 pasien pengobatan yang tepat 8
obat expired kurang teliti dalam penerapan pasien beresiko menderita
2 FEFO penyakit lain 5
kekosongan obat kurang tepat dalam forecasting pasien tidak menerima
3 obat pengobatan yang tepat 2
resep tertukar kurang teliti saat penyerahan pasien tidak menerima
4 obat pengobatan yang tepat 5
pembuatan obat racikan tidak tidak membersihkan pasien beresiko menderita
higienis lumpang/blender sebelum penyakit lain
meracik obat
5 8

pembuatan obat racikan tidak kurang homogen dalam pasien tidak menerima
homogen mencampur obat pengobatan yang tepat
6 8

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif


pembuatan obat racikan tidak
1 higienis 336 336 27%
pembuatan obat racikan tidak
2 homogen 336 672 54%

3 salah obat, dosis, aturan pakai, 280 952 77%


pasien
4 resep tertukar 245 1197 97%
5 obat expired 30 1227 99%
6 kekosongan obat 10 1237 100%
AND EFFECT ANALYSIS TAHUN 2016

Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Risk Priority Number(RPN)


(S= Severity) (D= Detectability) RPN = OxSxD Solusi

double check resep sebelum penyerahan


7 5 280 obat ke pasien
penyimpanan obat harus FEFO
6 1 30
ada rumus acuan forecasting obat
1 5 10
mengkonfirmasi nama dan usia pasien
7 7 245 sebelum penyerahan obat
menempelkan instruksi pembersihan alat
sebelum dan sesudah meracik obat
menyarankan dokter untuk sedapat
7 6 336 mungkin tidak meresepkan obat racikan

menghomogenkan obat racikan sebelum


dibungkus
menyarankan dokter untuk sedapat
7 6 336 mungkin tidak meresepkan obat racikan
Cut off point
HUN 2016

Indikator untuk mengukur


keberhasilan dari solusi

Tidak ada kejadian

Tidak ada kejadian

Tidak ada kejadian

Tidak ada kejadian

Tidak ada kejadian

Tidak ada kejadian


Lokasi : Poli Umum FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS ( FMEA )

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

pengisian status pasien tidak lengkap petugas tidak lengkap tidak terdokumentasi
1 mengisi status 2
tidak dapat memberikan
obat untuk terapy tidak terapy yang sesuai
2 tidak tepat dalam pemberian terapy 9
sedia

Nama pasien yang dipanggil tidak sesuai Nama pasien mirip Riwayat rekam medis
3 dengan nama pada rekam medis dengan pasien lain tertukar 2

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

1 tidak tepat dalam pemberian terapy 162 162 83%

2 pengisian status pasien tidak lengkap 28 190 97%


nama pasien yang dipanggil tidak sesuai
3 194 194 100%
dengan nama pada rekam medis
ALYSIS ( FMEA ) TAHUN 2016

Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
meningatkan kepatuhan pengeisian status lengkap
7 2 28 petugas
menyediakan daftar stok tersedia daftar obat setiap bulannya
obat yang tersedia di apotik
9 2 162

Pada saat pasien masuk ke Tidak ada kesalahan nama pasien


2 1 4 dalam ruangan poli, petugas
mencocokkan kembali
identitas pasien dengan
rekam pasien

cut off point


Lokasi :

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

tidak terdeteksi secara dini kasus resti pemeriksaan tidak rutin kondisi kehamilan tidak
dan tidak lengkap terdeteksi
1 7

tidak semua bumil dengan resti terujuk bumil dengan resti resiko memperburuk
menolak dirujuk kondisi kehamilan
7

2 tidak mempunyai biaya terlambat mendapatkan


dan JKN pelayanan yang tepat
5

imunisasi dasar tidak tepat waktu droop out


mobilisasi penduduk 9

3 jadwal imunisasi
kondisi anak yang kurang tertunda
mendukung 9

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

729
1 imunisasi dasar tidak tepat waktu 729 66%
tidak semua bumil dengan resti terujuk 285 1014
2 92%
1098
3 tidak terdeteksi secara dini kasus resti 84 100%
Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
buat buku kunjungan dan ada no sms dan buku kunjungan
sms kunjungan
6 2 84

edukasi yang adekuat pasien bersedia dirujuk


7 5 245

sosialisasi tentang layanan menjadi peserta BPJS


BPJS
4 2 40

edukasi pentingnya pemahaman keluarga


2 9 162 imunisasi

melakukan tindakan data kunjungan


danpengobatan segera bila
7 9 567 anak sakit

cut of point
Lokasi : Poli Gigi

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

Petugas tertusuk jarum suntik bekas pakai Petugas kurang berhati- Infeksi, luka trauma,
1 hati tertular penyakit dari 7
pasien
Petugas terpapar cairan mulut pasien Petugas tidak Petugas tertular
2 menggunakan APD penyakit 8

Nama pasien yang dipanggil tidak sesuai Nama pasien mirip Riwayat rekam medis
dengan nama pada rekam medis dengan pasien lain tertukar

3 2

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

Petugas terpapar cairan mulut pasien


1 224 224 60%

Petugas tertusuk jarum suntik bekas pakai


2 147 371 99%

Nama pasien yang dipanggil tidak sesuai


3 dengan nama pada rekam medis 4 375 100%
Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
Petugas berhati-hati Petugas tidak tertusuk jarum suntik
7 3 147 menutup jarum suntik habis habis pakai
pakai
Petugas mengenakan APD Petugas tidak terpapar cairan mulut
7 4 224 saat pengerjaan pasien pasien

Pada saat pasien masuk ke Tidak ada kesalahan nama pasien


dalam ruangan poli, petugas
mencocokkan kembali
identitas pasien dengan
2 1 4 rekam pasien

Cut off point


Lokasi : Poli TB

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

Pasien tidak datang tepat waktu pasien malas, pulang terlambat minum obat,
1 kampung, lupa resistensi obat 3
Pasien menularkan TB ke petugas Pasien / petugas tidak Petugas ketularan TB
2 mengenakan masker 10
Pasien berganti alamat domisili Pasien merupakan Tidak tuntasnya
penduduk tidak tetap pengobatan

3 2

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

1 Pasien menularkan TB ke petugas 90 90 61%


2 Pasien berganti alamat domisili 36 126 86%
3 Pasien tidak datang tepat waktu 21 147 100%
Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
konseling setiap pasien Semua pasien datang mengambil
7 1 21 datang berobat obat tepat waktu
Petugas dan pasien Petugas sehat
9 1 90 menggunakan masker
Pasien diminta melapor Pasien melapor
sebelum pindah agar
pengobatan dipindah (surat
9 2 36 rujukan pindah)

Cut off point


Lokasi : POLI GIZI

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

status tidak lengkap petugas tidak mengisi dokumentasi tidak


lengkap 4
pasien tidak kooperatif dokumentasi tidak
1 ( sulit dilakukan lengkap
pengukuran) 4

berat badan balita tidak naik balita sakit asupan gizi yang
berkurang 6

tidak terpantau oleh


2 petugas
kunjunagn tidak rutin 7

Nama pasien yang dipanggil tidak sesuai Nama pasien mirip Riwayat rekam medis
3 dengan nama pada rekam medis dengan pasien lain tertukar 2

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

berat badan balita tidak naik 462 462


1 63%
722
2 status tidak lengkap 260 99%

nama pasien yang dipanggil tidak sesuai 726


3 dengan nama pada rekam medis 4 100%
Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
meningkatkan kepatuhan status terisi lengkap
4 4 64 petugas
lakukan pengukuran pada status terisi lengkap
kunjungan berikutnya
7 7 196

edukasi tentang phbs dan data kunjungan sehat


4 5 120 pengobatan segera

edukasi kepada keluarga data kunjungan


tentang pentingnya
pemantauan pertumbuhan
7 7 343 anak

Pada saat pasien masuk ke Tidak ada kesalahan nama pasien


2 1 4 dalam ruangan poli, petugas
mencocokkan kembali
identitas pasien dengan
rekam pasien

cut off point


Lokasi : POLI MTBS

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

jumlah formulir MTBS yang diisi dengan kurangnya pengetahuan petugas tidak
lengkap peetugas akan sasaran menanyakan
mutu keseluruhan pertanyaan
dalam formulir MTBS 3

1
keluarga pasien tidak formulir MTBS tidak
memberikan informasi dapat diisi secara
secara jelas lengkap 3

pasien terjatuh
resiko pasien terjatuh saat dilakukan pasien balita tidak
2 pemeriksaan kooperatif, pasien 3
rewel/brontak

pemeriksaan tidak tepat,


tidak dapat memberikan
pasien balita tidak terapy yang sesuai
3 tidak tepat dalam pemberian terapy kooperatif, pasien 3
rewel/brontak,

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

jumlah formulir MTBS yang diisi dengan 264 264


1 lengkap 63%

resiko pasien terjatuh saat dilakukan 339


2 pemeriksaan 75 81%
414
3 tidak tepat dalam pemberian terapy 75 100%
Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
sosialisasi cara pengisian jumlah status kunjungan yang terisi
status lengkap

8 3 72

ditanyakan ulang dan Pemahaman keluarga


diberikan penjelasan
8 8 192 terhadap formulir MTBS

memberikan edukasi pada tidak ada pasien terjatuh


keluarga, menenangkan
5 5 75 pasien, pengadaan tempat
pemeriksaan yang aman
menyediakan daftar stok tersedia daftar obat setiap bulannya
obat yang tersedia di apotik
5 5 75

cut off point


Lokasi : LOKET

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

waktu tunggu pendaftaran diloket > 5 tidak bawa kartu mencari nomor status
menit kunjungan
1 6

kesalahan identifikasi pasien petugas kurang teliti pasien tidak


mendapatkan
2 pemeriksaan dan 8
therapy yang tepat

petugas kurang teliti,


3 double nomer rekam medis pasien pasien tidak membawa Status pasien tertukar 6
kartu berobat

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif

double nomer rekam medis pasien 294 294


1 44%
574
2 kesalahan identifikasi pasien 280 87%

waktu tunggu pendaftaran diloket > 5 658


3 84 100%
menit
Risk Priority
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Indikator untuk mengukur keberhasilan
(S= Severity) (D= Detectability) Number(RPN) Solusi dari solusi
RPN = OxSxD
pencarian nomor status waktu tunggu pendaftaran diloket <
pasien secara elektronik 5 menit
2 7 84

double check identifikasi Tidak ada kejadian


pasien
7 5 280

7 7 294 dilakukan pengecekan Tidak ada kejadian


nomer status di SIK

cut off point


Lokasi : Gudang Farmasi

Kemungkinan terjadinya
No. Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya (O= Occurrence)

obat tidak terpakai, obat tidak penumpukan obat ED, obat


1 obat ED terdistribusikan tidak terpakai 6

penyimpanan tidak sesuai, obat rusak, sediaan obat


2 obat rusak fasilitas ruangan tidak berkurang 4
mendukung
obat ED tidak terdeteksi, obat obat ED beredar, obat ED
3 obat ED tercampur ED tidak dikarantina dan terpakai 6
dimusnahkan
petugas tidak melakukan penanganan pasien
pengecekan dengan benar, emergency tidak tepat
4 stock obat live saving tidak keterlambatan pengadaan obat 3
tersedia

No. Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif Persentase Kumulatif


1 obat ED tercampur 96 96 32%
2 obat rusak 80 176 59%

3 72 248 83%
stock obat live saving tidak tersedia
4 obat ED 48 296 100%
Tingkat keparahan Kemudahan dideteksi Risk Priority Number(RPN)
(S= Severity) (D= Detectability) RPN = OxSxD Solusi

distribusikan obat kepuskesmas yang


4 2 48 lebih membutuhkan/obat tersebut sering
terpakai
dilakukan perbaikan berkala fasilitas
4 5 80 ruangan

monitoring obat, memberi label batas


4 4 96 waktu pemakaian obat, monitoring obat
ditingkatkan
monitoring obat dengan benar, lakukan
pengadaan dengan cepat
6 4 72

cut off point


Indikator untuk mengukur
keberhasilan dari solusi

tidak ada obat ED

tidak ada obat rusak

tidak ada obat ED


tercampur

obat tersedia

Anda mungkin juga menyukai