Anda di halaman 1dari 8

Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran

Vol.9 No. 2 (2020)


p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

TINJAUAN FILSAFAT HUMANISME: STUDI PEMIKIRAN PAULO FREIRE DALAM


PENDIDIKAN

Rizky Very Fadli


Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang
Email: rizkyfe13@gmail.com

Abstrak
Pendidikan humanis adalah suatu proses pendidikan yang menganut alirat filsafat humanisme,
dimana proses pendidikan menempatkan manusia sebagai salah satu objek terpenting dalam
pendidikan. Pendidikan humanis didasari dengan persamaan kedudukan manusia, Paulo freire
merupakan tokoh yang menggagas pendidikan humanis yang terkenal dengan konsep pendidikan
dalam filsafat pendidikan humanisme, yaitu pendidikan yang membebaskan. Paulo Freire berperan
dalam dinamika perkembangan pendidikan di Brazil. Latar belakang pemikirannya terbentuk atas
realita ketimpangan pendidikan yang ada di daerahnya. Artikel ini berisikan tentang konsep
pendidikan Paulo Freire yang beraliran filsafat humanisme. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah
mendeskripsikan pendidikan aliran filsafat humanisme dalam pemikiran Paulo Freire. Adapun
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research atau penelitian
kepustakaan yang khusus mengkaji suatu masalah untuk memperoleh data dalam pembahasan.
Kata Kunci: Humanisme, Paulo Freire, Pendidikan

PENDAHULUAN pendidikan. Pendidikan merupakan upaya


pengembangan potensi dalam diri seseorang
Filsafat merupakan tolak ukur manusia
melalui proses kegiatan belajar mengajar di
berdasarkan kemampuan menalar yang
lingkungan pendidikan. Artinya dalam hal ini
terjadi sebelum dan sesudahnya. Filsafat
filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan
sangat berperan penting dalam dunia
dengan filsafat. Sesuai dengan tujuan
pendidikan yaitu dengan adanya sebuah
pendidikan yang menciptakan pribadi yang
kerangka acuan dalam filsafat pendidikan
seimbang, harmonis, dan dinamis dalam
guna mewujudkan cita-cita pendidikan yang
mencapai tujuan hidup. Melalui filsafat
diharapkan. Filsafat pendidikan merupakan
pendidikan, seorang pendidik dapat
pemikiran secara mendalam sampai pada
mengetahui hakikat pendidikan.
akarnya mengenai segala hal tentang
pendidikan. Filsafat pendidikan dijabarkan Mengkaji tentang persoalan pendidikan
dari filsafat (Djamaluddin, 2017). Filsafat memang selalu menarik dalam
pendidikan juga merupakan studi tentang dinamikannya. Terlebih mengenai konsep
semua permasalahan yang ada dalam pendidikan yang menyinggung tentang moral

Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 96


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

dan realitas sosial kemanusiaan. Tokoh tentang Pendidikan dari sumber literatur
pemikir pendidikan yang terkenal dengan berupa buku maupun jurnal-artikel online.
masalah-masalah sosial kemanusiaan adalah Paulo Freire sendiri merupakan tokoh
konsep pendidikan Paulo Freire. Perjuangan pendidikan, teolog, dan humanis yang berasal
Paulo Freire tentang pemikirannya dalam hal dari Kota Refice, Brazil bagian timur. Dalam
pendidikan bagi kaum tertindas sangat pergerakan di bidang pendidikan, Freire
populer dalam dunia internasional. sangat berpengaruh dalam pemikirannya
Pendidikan yang membebaskan yang digagas yang luar biasa terkenal dan fenomenal
olehnya begitu fenomenal. Pendidikan yang dikalangan internasional. Pemikirannya
beraliran humanisme yang digagasnya dilatar selalu berisikan tentang gugatan, protes, dan
belakangi oleh situasi ketimpangan berontak terhadap segala hal penyelewengan
pendidikan yang ada di wilayahnya sehingga pendidikan, terutama kesadaran manusia atas
memicu semangatnya untuk membangkitkan pendidikan. Freire juga merupakan kaum
upaya penyadaran terhadap masyarakat agat intelektual yang produktif dan berpikiran
dapat melihat sumber penyembab terjadinya kritis tentang pendidikan (Rahma, 2017:2-3).
ketimpangan tersebut. Penulisan artikel ini Gagasan dan pemikirannya dibangun dengan
akan berfokus pada bagaimana aliran kokoh karena didasarkan kemampuannya
humanisme yang digagas oleh pemikir Paulo dalam melihat realitas yang terjadi di
Freire. masyarakat. Menurut Manggeng (2005:41)
pemikirannya dalam pendidikan dilatar
METODE PENELITIAN
belakangi oleh keadaannya di Brazil. Freire
Artikel ini disusun menggunakan metode mengkritik sistem pendidikan yang
penelitian kualitatif yaitu library research. dijalankan oleh pemerintah Brazil, karena
Menurut Sari & Asmendri (2020) bahwa menurutnya sistem pendidikan yang berjalan
metode library research adalah suatu teknik sama sekali tidak berpihak pada masyarakat
pengumpulan data dengan melakukan miskin, namun justru hanya mengasingkan
pencarian dan membaca berbagai buku, dan menjadi alat penindasan oleh penguasa.
literatur, catatan, serta berbagai laporan yang Karena alasan tersebut, maka sistem
berkaitan dengan permasalahan yang pendidikan yang demikian harus dihapuskan
diinginkan penulis. Penulis juga mengambil dan digantikan dengan sistem pendidikan
sumber-sumber yang baru.

dari berbagai buku literatur serta jurnal-jurnal Pergerakannya dalam dunia pendidikan
ilmiah online yang memiliki kaitan dengan didasarkan pada “pendidikan untuk orang
materi yang penulis bahas. tertindas”, yakni pendidikan untuk
keseluruhan bukan individu yang memiliki
TEMUAN
kuasa. Dalam perjuangannya, Freire tanpa
Dalam kajian ini ditemukan beberapa temuan henti untuk memperjuangkan kembali
yang diperoleh mengenai Aliran Filsafat kemanusiaan mereka. pendidikan ini
Fenomenologi dalam Perspektik Paulo Freire membuat penindasan dan penyebabnya

Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 97


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

menjadi obyek refleksi kaum tertindas, dan PEMBAHASAN


dari refleksi itulah lahir pembebasan (Freire,
Pendidikan Humanisme Paulo Freire
2007). Tokoh Paulo Freire merupakan
pemikir yang berpengaruh dalam teori dan Pendidikan humanisme adalah proses
praktik pendidikan kritis abad ke-20. pendidikan yang menganut aliran filsafat
Fokusnya pada peran pendidikan dalam humanisme dimana proses pendidikan yang
memperjuangkan kaum tertindas menempatkan manusia sebagai objek
diimplementasikan ke dalam konsep-konsep terpenting dalam pendidikan. Dalam hal yang
yang praktis untuk dijalankan dalam rangka lebih rinci, filsafat pendidikan humanisme
menuntaskan kebodohan pendidikan di menempatkan manusia sebagai objek pelaku
Brazil (Syaikhudin, 2012). yang sebenarnya dalam pendidikan itu
sendiri. Aliran filsafat humanisme inilah
yang dicita-citakan oleh Freire bahwa
Pandangan Paulo Freire tentang pendidikan manusia adalah subjek atau pelaku utama
tertuang pada kritikannya yang tajam dalam pendidikan (Djatman, 2005:109).
terhadap sistem pendidikan dan dalam Manusia memegang peranan penting dalam
pendidikan alternatif yang ia tawarkan. kehidupannya. Dalam hal ini, manusia
Kritikan maupun tawarannya pada merupakan pemegang kebebasan dalam
pendidikan lahir dari suatu konteks nyata atau melakukan sesuatu yang terbaik bagi dirinya
realitas yang Freire temukan sekaligus sendiri. Sehingga kedudukannya sangatlah
merujuk pada refleksi aliran filsafat tinggi karena dibekali potensi-potensi
pendidikannya tentang pemahaman manusia kebebasan terutama dalam hal pendidikan.
atau humanisme (Manggeng, 2005:41). Manusia berhak mendapatkan pendidikan
Kondisi di Brazil saat itu merupakan secara bebas demi mengembangkan
pergolakan politik yang riskan dimana kemampuan potensinya.
struktur masyarakat terbagi menjadi dua
Pemikiran Freire mengenai humanisme yang
strata bagian yaitu strata masyarakat atas dan
dilatar belangkangi oleh situasi ketimpangan
strata masyarakat bawah. Golongan atas
pendidikan di daerahnya menjadi pemicu
menjadi penindas masyarakat bawah dengan
semangatnya dalam membangkitkan upaya
memalui kekuasaan politik dan akumulasi
penyadaran masyarakat agar dapat melihat
kekayaan (Sumaryo dalam Manggeng,
sumber
2005:41). Kondisi tersebut akhirnya yang
menyebabkan golongan masyarakat bawah
menjadi semakin miskin yang sekaligus
terjadinya ketimpangan tersebut.
semakin menguatkan ketergantungan kaum
Pandangannya mengenai pendidikan
tertindas kepada para penisdas itu. Dari
humanisme dari latar belakang tersebut yakni
penjelasan temuan tersebut, muncul aliran
terdapat struktur masyarakat yang sebagian
filsafat Paulo Freire yakni aliran Humanisme
menikmati kesenangan namun sebagian yang
dimana berfokuskan pada pemahaman
lain harus menderita dan meratapi
manusia.
Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 98
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

penindasan. Secara spesifik, pemikiran menurutnya pendidikan humanis adalah


humanisme Freire lebih mengarah pada (Yamin, 2005):
“pembebasan”, yakni bebas dari
1.Pendidikan yang mempertegas dan
ketertindasan dan keterbelengguan dan
memperjelas arah pendidikan dimana
segala hal tentang kebebasan manusia yang
pendidikan harus membebaskan dan
terganggu dari apapun (Freire, 2007).
memerdekakan. Pengertian membebaskan
Dengan kata lain, banyak dari sebagian
dan memerdekakan adalah sebuah upaya
mereka yang menderita sementara sebagian
pemberdayaan masyarakat tertindas menuju
lainnya menikmati jerih payah orang lain
sebuah paradigma kritis dan transformatif
dengan cara yang tidak adil.
dalam mewujudkan sebuah kebebasan
Beberapa konsep sentral dalam pemikiran sebagai hak asasi manusia yang mendapatkan
Freire mengenai pendidikan yang pendidikan secara layak.
membebaskan, yaitu : (Rahma, 2017:85).
2.Pendidikan yang menjadi pengawal dan
1.Penyadaran pendamping dalam segala hal dinamika
kehidupan. Dalam kondisi ini Freire lebih
2.Pendidikan hadap masalah
menegaskan pada sebuah keadaan dalam
3.Alfabetisasi kebudayaan, pengetahuan dan kondisi suatu
kelompok masyarakat.
Humanisme dalam pengertian Freire
bukanlah kebebasan individu. Tujuan dari 3.Pendidikan emansipatoris yaitu pendidikan
humanisasi adalah tujuan sosial, dan yang bukan hanya menjalankan peranannya
kebutuhan manusia untuk menjadi makhluk sebagai proses pengalihan pengetahuan,
bagi dirinya sendiri yang dikatakan terwujud melainkan juga mengetahui dan harus
ketika masyarakat mampu menjadi sesuatu menjadikan peserta didik sebagai makhluk
untuk dirinya sendiri. Menurut Nata (2012) yang menjadi subjek dan hidup secara aktif
pendidikan Paulo Freire secara umum merasakan persoalan dan ikut terlibat dalam
bercorak humanisme rekonstuksionis yakni, dinamika kehidupan.
pendidikan yang diarahkan pada usaha
Jadi pandangan pendidikan Freire merujuk
membantu masyarakat terutama kaum
pada manusia dimana masalah yang ada di
tertindas dan pendidikan yang
dunia sebab adanya mausia dan realitas.
memberdayakan yang bertolak dari
Dalam hal ini, yang mejadi objek suatu
kepentingan masyarakat, bukan pada
masalah adalah kenyataan objektif antara
pendidikan yang didasari kepentingan
manusia dengan kehidupan sosial, dimana
penguasa.
manusia atau masyarakat yang melahirkan
Pembatasan pendidikan aliran tindakan konflik, tindakan kreatif atau
humanismenya, Freire memberikan definisi sebagainya merupakan sebuah
yang memuat sebagian besar pemikirannya kesinambungan dalam sebuah kehidupan
tentang konsep pendidikan humanis, sosial.

Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 99


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

Oleh karena itu, alternatif pendidikan “hadap sehingga terciptanya manusia yang tumbuh
masalah” yang ditawarkan Paulo Freire dengan imajinatif dan kreatif. Konsep tujuan
merupakan hal yang tepat. Yaitu suatu pendidikan Paulo Freire sejalan dengan
metodologi pendidikan yang menjadikan alasan itu, yakni tujuan pendidikan yang
manusia sebagai subjek dalam pendidikan. memberikan hak kekebasan dalam
Dengan pendidikan yang befokus pada mengembangkan potensi dan kreativitasnya
menghadapi masalah yang terjadi di (Freire, 2007).
masyarakat, maka pendidikan hadap masalah
Berikut konsep tujuan pendidikan dalam
ini akan semakin berkembang. Menurut
pandangan Freire (Freire, 2007):
Manggeng (2005:42) manusia tidak bisa
terpisah dari dunia dan realitasnya, karena 1. Pendidikan untuk penyadaran
manusia pada dasarnya berada dalam dunia
Konsep penyadaran Freire yang paling utama
dan bersama dengan realitas dunia. Realitas
adalah pendidikan untuk penyadaran manusia
ini yang harus dihadapkan pada peserta didik
tentang realitas sosialnya. Freire memuliai
supaya ada rasa kesadaran terhadap realitas
program pendidikannya dengan
itu. Konsep pemikiran tersebut disandarkan
mengkonseptualisasikan sebuah proses
pada pemahaman bahwa manusia
penyadaran yang mengarah pada konsep
mempunyai daya untuk berkreasi dan untuk
kebebasan yang disebut “Kemanusiaan yang
membebaskan diri dari penindasan budaya,
lebih utuh”. Setiap individu mampu melihat
ekonomi, maupun politik.
realita sosial secara kritis. Penyadaran dalam
Tujuan Pendidikan Paulo Freire hal ini menjadi inti dari proses pendidikan.
Dalam pendidikan harus mengandung
Paulo Freire beranggapan bahwa pendidikan
muatan realistis, dalam materi ajar
yang ideal adalah pendidikan yang
berhubungan dengan fenomena realitas sosial
berorientasi pada pengenalan realitas diri
masyarakat. Sehingga tercipta peserta didik
manusia. Karena manusia adalah penguasa
menjadi sadar akan kebutuhan, tantangan dan
atas dirinya sendiri. Karena fitrah dari
persoalan yang terkait dengan reaalitas sosial.
manusia adalah merdeka, dan
2.Pendidikan untuk kebebasan
Pendidikan merupakan nilai yang paling
menjadi manusia yang bebas dari situasi-
enting bagi proses pembebasan manusia.
situasi yang menindasnya. Dan inilah tujuan
Pendidikan kebebasan berada dalam dua
akhir dari filsafat humanisme dari Paulo
tahap. Yakni pertama, pendidikan
Freire.
menjadikan manusia sadar akan penindasan
Freire mendasari landasan epistemologi dan yang menimpa mereka dan melalui gerakan
aksionloginya dengan nilai kemanusiaan, praktis untuk mengubah keadaan. Kedua,
Freire berpendapat bahwa kebebasan pendidikan merupakan proses permanen aksi
berpendapat dan berpikir adalah hak setiap budaya pembebasan.
manusia. Hak ini perlu adanya ruang
3.Pendidikan untuk humanisasi
Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 100
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

Manusia adalah penguasa atas dirinya sendiri selalu diutamakan sehingga tercipta dialog
dan karena fitrah manusia adalah menjadi antara pendidik dan siswa yang menjadi
manusia merdeka, oleh karena itu menurut sebuah interaksi yang dialektis. Menurut
Freire humanisasi merupakan tujuan akhir Freire (2007) bahwa dengan berpikir aktif
dari pendidikan. Namun pemikirannya dan berpikir sebagai pelaku, maka
seringkali digagalkan oleh kaum penindas pendidikan humanis akan menumbuhkan
dan justru karena adanya kesadaran yang menjauhkan seseorang dari
rasa takut. Dengan begitu, langkah awal
pengingkaran tersebut, humanisasi menjadi
penyadaran sangat menentukan bagi
disadari. Pengingkaran biasanya berupa
pendidikan menurut Freire dengan istilah
perlakuan tidak adil, pemerasan, dan
Conscientienzaco. Yang dimaksud dengan
kekejaman. Dari berbagai pengingkaran
Conscientienzaco adalah sebagai sebuah
tersebut akhirnya menimbulkan perjuangan
proses untuk menjadi manusia yang
untuk menarik kembali harkat manusia yang
seutuhnya.
hilang. Melalui pendidikan, harkat manusia
akan kembali dan sadar akan penindasan. 2.Pendidikan hadap masalah
Konsep Pendidikan Pembebasan Paulo Freire Jika dilihat dari konsep pendidikan gaya
bank, pengetahuan merupakan sebuah
1.Penyadaran
anugerah yang diberikan oleh mereka yang
Kebebasan merupakan hal yang sangat menganggap dirinya berpengetahuan kepada
diagungkan oleh Freire. Manusia merdeka mereka yang dianggap tidak memiliki
yang mampu menjadi subjek dan bukan pengetahuan. Mengaggap bodoh kepada
hanya objek yang hanya menerima sebuah orang lain secara mutlak adalah sebuah ciri
perlakuan dari pihak lain. Menjadi manusia penindasan, dan berarti menyelewengkan arti
sadar yang bertindak sesuai dengan realita pendidikan dan pengetahuan sebagai proses
dan mampu mengatasi masalah-masalah pencarian. Pendidikan gaya bank ini seperti
secara sadar. Pada hakikatnya manusia pembelajaran di dalam kelas dengan sistem
mampu mengatasi keadaan dirinya dan satu arah atau monolog. Dimana gaya
lingkungannya dengan berbekal pikiran dan pembelajaran hanya dari guru kepada siswa
dengan tindakan untuk mengubah situasi dan tidak interaktif.
yang selaras dengan apa yang kehendaki.
Konsep pendidikan seperti itulah yang
Maka, dalam konteks ini kesadaran adalah
dikecam oleh Freire, karena konsep
esensi yang lebih tinggi daripada eksistensi
pendidikan seperti itu sangat tidak
(Ramadhan:2011).
manusiawi. Maka pendidikan hadap masalah
Freire mengungkapkan bahwa pendidikan hadir demi suatu proses realitas secara terus
berada sebagai jalan menuju peningkatan menerus. Menurut Freire (2007) konsep
kualitas intelektual dan potensi sumber daya pendidikan hadap-masalah menganggap
manusia, dimana antara keduanya memiliki bahwa dialog merupakan prasyarat dalam
hubungan daya kreasi dan potensi yang harus pendidikan dan menjadi penguak realitas

Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 101


Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

yang terjadi. Sehingga dalam pelaksanaannya kritis tentang pendidikan. Pendidikan


aka tercipta guru dan peserta didik yang kritis humanisme adalah proses pendidikan yang
karena adanya dialog. Jadi bisa dikatakan, menganut aliran filsafat humanisme dimana
pendidikan hadap-masalah adalah kebalikan proses pendidikan yang menempatkan
dari konsep pendidikan gaya bank yang lebih manusia sebagai objek terpenting dalam
kepada gaya belajar satu arah atau monolog. pendidikan. Dalam hal yang lebih rinci,
filsafat pendidikan humanisme menempatkan
Pendidikan dialogis adalah pendidikan
manusia sebagai objek pelaku yang
hadap-masalah yang merupakan alternatif
sebenarnya dalam pendidikan itu sendiri.
untuk pendidikan gaya bank yang monolog.
Aliran filsafat humanisme inilah yang dicita-
Muatan pendidikan harus disesuaikan dengan
citakan oleh Freire bahwa manusia adalah
realitas di lapangan, karena Freire
subjek atau pelaku utama dalam pendidikan.
beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada
di dunia ini adalah hukum sebab-akibat dan Paulo Freire beranggapan bahwa pendidikan
bukan terjadi begitu saja. Tema yang yang ideal adalah pendidikan yang
ditawarkan dalam pendidikannya adalah berorientasi pada pengenalan realitas diri
ketimpangan, kelaparan, keterbelakngan, manusia. Karena manusia adalah penguasa
ketergantungan, budaya bisu atau taktik atas dirinya sendiri. Karena fitrah dari
pendidikan anti diaologis yang harus manusia adalah merdeka, dan menjadi
diselesaikan sesuai dengan realitas manusia yang bebas dari situasi-situasi yang
(Collins:2011). Konsep pendidikan hadap- menindasnya. Dan inilah tujuan akhir dari
masalah meganggap bahwa pendidikan filsafat humanisme dari Paulo Freire. Tujuan
dialogis berlaku sebagai penguak realitas. pendidikan menurut Freire sendiri meliputi
Sehingga melalui pendidikan yang dialogis pendidikan untuk penyadaran, pendidikan
akan mendorong guru dan peserta didik kebebasan, dan pendidikan untuk
menjadi pemikir yang kritis. humanisasi. Dimana kesemuanya merupakan
tujuan pendidikan yang beraliran filsafat
humanisme yang memandang manusia
KESIMPULAN merupakan objek utama dari pendidikan
dengan memandang realitas sosial
Paulo Freire merupakan tokoh pendidikan,
masyarakat.
teolog, dan humanis yang berasal dari Kota
Refice, Brazil bagian timur. Paulo Freire
sangat berpengaruh dalam pemikirannya
Daftar Pustaka
yang luar biasa terkenal dan fenomenal
dikalangan internasional. Pemikirannya Alfiyah, H. Y. (2013). Konsep Pendidikan
selalu berisikan tentang gugatan, protes, dan Imam Zarnuji dan Paulo Freire. Jurnal
berontak terhadap segala hal penyelewengan Pendidikan Agama Islam (Journal of
pendidikan, terutama kesadaran manusia atas Islamic Education Studies), 1(2), 201-
pendidikan. Freire juga merupakan kaum 221.
intelektual yang produktif dan berpikiran
Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 102
Reforma: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Vol.9 No. 2 (2020)
p-ISSN: 2503-1228; e-ISSN: 2621-4172

Collins, D. (2011). Paulo Freire: Kehidupan, Pendidikan Islam (Doctoral


Karya & Pemikirannya. Terjemahan dissertation, IAIN Raden Intan
Heyneardhi. Lampung).
Djamaluddin, A. (2014). Filsafat Pendidikan. Ramadhan, M. (2011). Teologi Kemanusiaan
Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Studi atas Pemikiran Ali Syariati.
Islam, 1(2). Jurnal THEOLOGIA, 22(2).
Djatman, D. (2005). Psikologi Terbuka. Syaikhudin, A. (2012). Konsep pemikiran
Semarang:Limpad pendidikan menurut paulo freire dan
ki hajar dewantoro. Cendekia: Jurnal
Freire, P. (2007). Politik pendidikan:
Kependidikan Dan Kemasyarakatan,
Kebudayaan, kekuasaan, dan
10(1), 79-92.
pembebasan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Sari, M. & Asmendri. (2020). Penelitian
Kepustakaan (Library Reseacrh)
Manggeng, M. (2005). Pendidikan Yang
dalam Penelitian Pendidikan IPA.
Membebaskan Menurut Paulo Freire
Jurnal Pendidikan Bidang IPA dan
dan Relevansinya dalam Konteks
Pendidikan IPA, Vol 6, No 1, dari
Indonesia. Artikel yang Dimuat
ejournal.uinib.ac.id
dalam INTIM –Jurnal Teologi
Kontekstual Edisi, (8). Yamin, M. (2009). Menggugat Pendidikan
Indonesia: Belajar dari Paulo Freire
Rahma, A. (2017). Pendidikan Humanis
dan Ki Hadjar Dewantara. Ar-Ruzz
Paulo Freire Dalam Perspektif
Media

Tinjauan Filsafat Humanisme: Studi Pemikiran Paulo Freire... 103

Anda mungkin juga menyukai