REVISI
Disusun Oleh:
Intan Wijayanti
NIM. 212213021
Dosen Pengampu:
Dr. Ahmadi Bardan, M.Ag
“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang
di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berfikir.”
Oleh karena itu sumber daya yang ada ini harus dikelola dengan benar
karena merupakan amanah yang diemban manusia yang akan dimintai
pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Untuk mendapatkan pengelolaan
yang baik, manusia dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan. Di dalam
surat ar-Rohman ayat 33, Allah telah menganjurkan manusia untuk menuntut
ilmu seluas-luasnya tanpa batas dalam rangka membuktikan ke-Mahakuasaan
Allah SWT. Dan ilmu pengetahuan yang dimaksud harus diarahkan kepada
pengkajian terhadap Al-Qur’an dan Hadits. Manusia memiliki potensi
menjadi semulia-mulianya makhluk dan pula potensi menjadi serendah-
rendahnya makhluk. Oleh karena itu, Allah menganugerahkan manusia
berupa akal dan hati agar dimanfaatkan untuk mempelajari serta mengkaji
pesan-pesan Allah dan Rasulullah dalam mengelola alam semesta ini agar
selamat dunia dan akhirat. Rasulullah bersabda:
1
Al-Qur’an, 45: 13.
2
اب الَّ ِذى َه َدى اهللُ بِ ِه َر ُس ْولَ ُك ْم فَ ُخ ُذ ْوا بِ ِه َت ْهتَ ُد ْوا َوإِمَّنَ ا َه َدى اهللُ بِ ِه
ِ َو َه َذا الْ ِكت
َ
َُر ُس ْولَه
“Ini adalah kitab yang dengannya Allah telah menunjukkan Rasul kalian.
Maka pegangilah ia, tentu kalian akan mendapat petunjuk. Dan sejatinya
dengannya Allah telah menunjukkan Rasul-Nya.” (H.R. Bukhari)
B. PEMBAHASAN
1. Sumber Daya Manusia dalam Al-Qur’an dan al-Hadits
Salah satu unsur yang cukup menentukan dalam upaya manajemen
sumber daya manusia pada suatu organisasi adalah manusianya.2 Manusia
merupakan mahluk ciptaan Allah swt yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk ciptaan Allah swt yang lainnya. Karakteristik dan juga
potensi manusia banyak dituliskan dalam Al-Qur’an.
Dengan seperangkat organ tubuh yang diberikan oleh Allah swt
kepada manusia, manusia mempunyai daya atau potensi yang apabila
dikembangkan akan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, dan
akan menjadikan manusia yang sadar akan tanggung jawabnya baik
tanggung jawabnya sebagai hamba Allah swt dan sebagai khalifah Allah
2
Azhar Arsyad, Pokok-Pokok Manajemen: Pengetahuan Praktis Bagi Pimpinan dan
Eksekutif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), 68.
3
swt. Sehingga dapat dipahami bahwa sumber daya manusia menurut Al-
Qur’an adalah potensi manusia yang dapat dikembangkan untuk
melaksanakan tugasnya baik sebagai hamba Allah swt ataupun sebagai
khalifah Allah swt. Dalam mengemban tugas tersebut, manusia diberikan
potensi oleh Allah swt. yang berupa naluri beragama sejak manusia itu
dilahirkan. Potensi ini disebut dengan fitrah, sebagaimana Allah telah
berfirman dalam surat ar-Ruum ayat 30:
3
3
Al-Qur’an, 30: 30.
4
Al-Qur’an, 55: 3-4.
5
Al-Qur’an, 96: 4-5.
4
6
Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
7
Al-Qur’an, 95: 4.
8
Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Pustaka Setia, 2006), 21.
9
Ismail Nawawi, Islam dan Bisnis (Jakarta: Vivpress, t.th.), 746.
10
Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2006), 145-157.
5
11
Al-Qur’an, 51: 56-57.
12
Ibid., 6: 162.
13
Ibid., 28: 77.
14
Ibid., 67: 15.
6
e. Keimanan bahwa seluruh materi di dunia ini hanya milik Allah, sedang
manusia bertugas sebagai khalifah.
16
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah
sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu
menguasainya.17 Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan
menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang
besar.”
Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang gugur dalam memperjuangkan penjagaan
hartanya, maka ia telah gugur secara sahid.” (H.R. Muslim)
19
Ibid., 2: 177.
20
Mardiah Baginda, “Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Diklat Menurut
Pandangan Al-Qur’an”, Jurnal Ilmiah, (t.th), 4.
8
شرا
ّ إذا أردت أن تفعل أمرا فتدبّر عاقبته وإن كان خريا فامض وإن كان
فانته
”Jika kamu ingin melakukan perbuatan atau kegiatan, maka
pertimbangkan akibatnya. Apabila baik lanjutkanlah, dan apabila
buruk menjauhlah.” (H.R. Ibnul Mubarok)
23
Veitzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Lembaga:
dari Teori ke Praktek (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), 33.
24
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, 131.
25
Penyediaan sumber daya manusia meliputi rekrutmen, seleksi serta penempatan kerja.
10
29
Ibid., 109.
30
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, 132.
31
Al-Qur’an, 28: 26.
32
Sinn, Manajemen Syariah, 107.
12
33
Ibid., 111.
34
Pembinaan lebih berorientasi pada pencapaian standar minimal, yaitu diarahkan untuk
dapat melakukan pekerjaan/tugasnya sebaik mungkin dan menghindari pelanggaran. Sedangkan
pengembangan lebih berorientasi pada pengembangan karier para pegawai, termasuk upaya
manajer untuk memfasilitasi pegawai supaya bisa mencapai jabatan yang lebih tinggi. Lihat
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, 133-134.
35
Sinn, Manajemen Syariah, 117.
36
Al-Qur’an, 16: 125.
37
Hikmah berarti perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bathil.
13
5. Kompensasi
Werther & Davis dalam Wibowo mendefinisikan kompensasi
sebagai apa yang diterima SDM sebagai tukaran atas kontribusinya
kepada lembaga.42 Penentuan upah bagi para pegawai sebelum mereka
mulai menjalankan pekerjaannya, telah dijelaskan dalam hadis Nabi
SAW yang berbunyi: “Barangsiapa mempekerjakan seorang pekerja,
maka harus disebutkan upahnya.” Dalam hadis tersebut, Rasulullah
memberikan petunjuk bahwa dengan memberikan informasi gaji yang
akan diterima, diharapkan akan memberikan dorongan semangat bagi
pegawai untuk memulai pekerjaan, dan memberikan rasa ketenangan.43
Upah ditentukan berdasarkan jenis pekerjaan. Hal ini merupakan
asas pemberian upah sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah
dalam firman-Nya surat al-Ahqaf ayat 19:44
40
Sadili, Manajemen, 162.
41
Al-Qur’an, 9: 105.
42
Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 348.
43
Sinn, Manajemen Syariah, 113.
44
Ibid., 113.
15
Selain itu, cara pemberian gaji kepada pegawai dalam Islam telah
digariskan sesuai dengan sabda Nabi SAW:46
َّ ِ َقْب َل أَ ْن جَي,َُجَره ِ
ُف َعَرقُه ْ أ َْعطُْوا اأْل َجْيَر أ
“Berikan upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”
45
Al-Qur’an, 46: 19.
46
Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, 140.
47
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen (Jakarta: Kencana,
2010), 208.
48
Ibid., 208.
16
49
Al-Qur’an, 6: 160.
50
Said Agil Husin Al-Munawar, Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem Pendidikan
Islam (Ciputat: Ciputat Press, 2005), 8.
17
C. PENUTUP
Pada dasarnya setiap organisasi tidak akan lepas dari keberadaan
sumber daya manusia yang dapat membantu melaksanaan serangkaian
aktivitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk itu diperlukan pula peran
aktif manajer dalam memahami dan mengelola orang- orang yang ada dalam
organisasi.
Pengelolaan sumber daya manusia harus dilakukan secara efektif dan
efisien. Manajemen sumber daya manusia ini tidak saja mengandalkan pada
fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian, namun pada implementasinya, mengandalkan pada fungsi
operasional manajemen SDM seperti rekrutmen, seleksi, penilaian prestasi,
pelatihan dan pengembangan, serta praktek pemberian kompensasi. Dari sisi
pandangan agama Islam, hal ini juga tidak mengalami perbedaan. Semua
praktek manajemen sumber daya manusia semuanya dijalankan dengan
sebaik-baiknya, berdasarkan apa yang sudah ada dalam al-Quran dan al-
Hadist.
D. DAFTAR REFERENSI
Al-Munawar, Said Agil Husin. Aktualisasi Nilai-nilai Qur’ani dalam Sistem
Pendidikan Islam. Ciputat: Ciputat Press, 2005.
Rivai, Veitzal & Sagala, Ella Jauvani. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Lembaga: dari Teori ke Praktek. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sinn, Ahmad Ibrahim Abu, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan
Kontemporer. Terj. Dimyauddin Djuwaini. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008.