Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGHASILAN EKONOMI UMKM

TERHADAP BENCANA BANJIR DI KECAMATAN GLAGAH


KABUPATEN LAMONGAN

ABSTRAK
Kata kunci: : Pemecahan Masalah Matematis, SPLTV, Jenis Kelamin

ABSTRACT

Keywords: Mathematical Problem Solving, SPLTV, Gender.


PENDAHULUAN Kemampuan pemecahan masalah adalah
suatu kecakapan atau potensi yang ada
Badan Nasional Penanggulangan
dalam diri siswa sehingga ia dapat
Bencana (BNPB) mengatakan kejadian
menyelesaikan permasalahan dan dapat
bencana di Indonesia pada periode 1
mengaplikasikannya dalam kehidupan
Januari hingga 29 Oktober 2022
sehari-hari (M. Suryani et al., 2020).
didominasi banjir, yakni sebanyak 1.238
Adapun langkah-langkah pemecahan
peristiwa. Berdasarkan data yang diterima
masalah terdiri dari empat langkah yaitu
Antara dari BNPB di Jakarta, Sabtu
(1) memahami masalah (understanding
(29/10/2022), tercatat sebanyak 3.027
the problem), (2) membuat rencana
jumlah kejadian bencana terjadi di Tanah
penyelesaian (devising a plan), (3)
Air, yang meliputi banjir, cuaca ekstrem,
melaksanakan rencana penyelesaian
tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan
(carry out plan), dan (4) melihat kembali
(karhutla), gelombang pasang dan abrasi,
(looking back) (M. Suryani et al., 2020).
gempa bumi erupsi gunung api, dan
Dalam hal ini memecahkan masalah
kekeringan. Sebanyak 3.027 kejadian
bukan hanya tujuan belajar matematika
bencana itu terdiri dari 1.238 peristiwa
tetapi, pemecahan masalah merupakan
banjir terjadi di Indonesia, cuaca ekstrem
bagian dari semua pembelajran
sebanyak 931 kejadian, tanah longsor
matematika (Siska & Edy, 2017).
sebanyak 562 peristiwa, karhutla
Pemahaman materi sistem
sebanyak 248 kejadian. Kemudian,
persamaan linear merupakan hal yang
gelombang pasang dan abrasi sebanyak 22
perlu dikuasai karena sangat banyak
peristiwa, gempa bumi erupsi gunung api
digunakan dalam berbagai aspek bidang
sebanyak 22 kejadian dan kekeringan
matematika, hal ini peneliti menggunakan
sebanyak empat peristiwa. Akibat
materi sistem persamaan linier tiga
bencana tersebut, 198 orang meninggal,
31 orang hilang, 832 luka-luka dan variabel (SPLTV).
Sistem Persamaan Linier Tiga
3.903.947 orang menderita dan
Variabel (SPLTV) merupakan persamaan
mengungsi. Selain itu sebanyak 32.707
rumah dilaporkan rusak, terdiri dari 5.342 yang berbentuk ,
rumah rusak berat, 5.688 rumah rusak
sedang, dan 21.677 rumah rusak ringan. dengan adalah koefisien bernilai
Kemudian, sebanyak 917 fasilitas rusak real tidak nol, dari himpunan bilangan dan
yang terdiri dari 520 fasilitas pendidikan,
adalah variable, dalam
321 fasilitas peribadatan, dan 76 fasilitas
kesehatan. Adapun sebanyak 140 kantor menyelesaikan sistem persamaan linier
dan 270 jembatan rusak. tiga variabel (SPLTV), (Davita &
Pemecahan masalah merupakan Pujiastuti, 2020) mengemukakan pada
pemikiran terarah untuk menemukan dasarnya manusia diciptakan berbeda-
solusi dari suatu masalah yang spesifik beda, salah satunya adalah perbedaan
dan sejalan (Azzahra & Pujiastuti, 2020). jenis kelamin yaitu laki-laki dan

2 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matemati pada Materi SPLTV ditinjau dari Jenis
Kelamin

Penulis 1 – Penulis 2
perempuan. jenis kelamin diartikan siswa berjenis kelamin laki-laki sebanyak
sebagai pembeda antara laki–laki dan 33 siswa dan X Perbankan terdiri dari
perempuan melalui pendekatan genetik, siswa berjenis kelamin perempuan
psikologi, sosial, budaya dan juga dilihat sebanyak 20 siswa.
dari sudut biologi (Lailatus et al., 2021). Dalam menentukan subjek
Laki-laki mempunyai otak kanan penelitian, peneliti menentukan masing-
yang lebih kuat pada logika dan numerik masing 1 siswa dari kelas X TKRO A dan
dibandingkan dengan perempuan, X Perbankan sebagai subjek penelitian,
beberapa penelitian lainnya menunjukan yang terdiri dari 1 siswa laki-laki (SL) dan
bahwa kemampuan matematis laki-laki 1 siswa perempuan (SP) dikelas X TKRO
lebih tinggi daripada perempuan (Khusna A dan X Perbankan. Pemilihan 2 subjek
et al., 2021). penelitian dikarenakan subjek penelitian
Ciri dari sifat yang melekat pada diambil berdasarkan nilai rapor
laki–laki dan perempuan yang didasarkan sebelumnya. Kriteria pengelompokan
pada jenis kelamin dapat dipertukarkan. kemampuan siswa sedang. Hal ini
Kategoriijenis kelamin biasanya terjadi dikarenakan kemampuan siswa sedang
secarai otomatisi tanpa terlalu banyak menjadi dominasi dikedua kelas
berpikir, pada umumnyaitanda dari jenis penelitian. Intrumen penelitian ini adalah
kelamin dapat diperoleh dari ciri-ciri fisik peneliti sendiri sebagai instrumen utama,
misalnya, perempuan rambut panjang, tes kemampuan pemecahan masalah
menstruasi, pertumbuhan payudara, matematis (TKPMM) dan pedoman
pinggul membesar, perubahan suasana wawancara sebagai instrumen pendukung.
hati. Sedangkan laki-laki tumbuh kumis Pengumpulan data pada penelitian ini
dan jenggot, berjakun, mimpi basah dan dilakukan dengan menggunakan beberapa
bahu nampak bidang. Biasanya seseorang yaitu wawancara berbasis tes dan
menunjukkanijenis kelaminimereka triangulasi untuk pemeriksaan keabsahan
sebagaiibagian yang mencolok dari data, teknik triangulasi yang dipakai
diriimereka dengan cara berpakaiannya peneliti yaitu triangulasi waktu, dengan
(Lailatus et al., 2021). cara membandingkan hasil TKPMM 1
Tujuan penelitian ini adalah dengan hasil wawancara dan TKPMM 2
bagaimana kemampuan pemecahan dengan hasil wawancara. Jika kedua hasil
masalah matematis Jenis Kelamin pada TKPMM dan wawancara tersebut sudah
materi SPLTV. memiliki kesesuaian yang sama maka data
siap dianalisis. Pada teknik analisis data
yang dilakukan berupa reduksi data,
METODE PENELITIAN penyajian data, penarikan kesimpulan.
Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian adalah menggunakan HASIL PENELITIAN DAN
pendekatan kualitatif dengan metode PEMBAHASAN
deskriptif (Zeni, 2016). Sumber data Penelitian ini berdasarkan hasil nilai
penelitian ini adalah siswa kelas X SMK raport sebelumnya. Pada hasil raport
Negeri 1 Kalitengah. Penelitian ini akan sebelumnya, dengan kategori sedang,
dilakukan di kelas X TKRO A (Teknik yaitu SL (siswa laki-laki) di kelas X
Kendaraan Ringan Otomotif) terdiri dari TKRO A dan SP (siswa) di kelas X
Perbankan. Selanjutnya akan masalah pada soal TKPMM 1 dan
dilaksanakan TKPMM yang diikuti oleh 2 TKPMM 2 SP telah mengklasifikasikan
siswa yang terpilih. objek-objek yang terdapat dalam soal
Pertama, SL dalam menyelesaikan cerita kedalam variabel seperti x, y, z
soal TKPMM 1 dan TKPMM 2 telah sehingga membentuk suatu model
memenuhi indikator dalam memahami matematika yang mudah dipahami. Pada
masalah. SL dapat menuliskan apa yang indikator memeriksa kembali solusi yang
ditanyakan dan apa yang diketahui pada diperoleh, SP telah melakukan
soal cerita dalam bentuk matematika, pemeriksaan kembali hasil pengerjaannya.
pada merencanakan pemecahan masalah
pada soal TKPMM 1 dan TKPMM 2 yang Dari kedua hasil penelitian
telah diberikan dengan menuliskan tersebut maka terlihat perbedaan
langkah-langkah soal cerita dalam bentuk pencapaian indikator pemecahan masalah
matematika. Ini menunjukan bahwa SL matematis pada SL dan SP. Pemberian
telah memenuhi indikator merencanakan TKPMM yang peneliti lakukan pada 2
pemecahan masalah, sedangkan subjek ini berhasil dan memuaskan.
melaksanakan rencana pemecahan Tetapi dalam penyelesaian soal TKPMM
masalah pada soal TKPMM 1 dan SL tidak melakukan indikator 4 yaitu
TKPMM 2 dengan mengklasifikasikan memeriksa kembali solusi yang diperoleh
objek-objek yang terdapat dalam soal dalam pengecekan kembali hasil
cerita kedalam variable seperti x, y, z pengerjaannya, sejalan dengan ini sama
sehingga membentuk suatu model halnya dengan penelitian (Azzahra &
matematika yang mudah dipahami. Pada Pujiastuti, 2020) indikator memeriksa
indikator memeriksa kembali solusi yang kembali merupakani ndikator yang paling
diperoleh SL tidak melakukan memeriksa jarang muncul. Hal ini menunjukkan
kembali hasil pengerjaannya bahwa siswa hanya sampai pada
Kedua, SP dalam menyelesaikan perolehan solusi tanpa memeriksa, oleh
soal TKPMM 1 dan TKPMM 2 telah karena itu, banyak siswa yang
memenuhi indikator dalam memahami menemukan soslusi namun bukan solusi
masalah. SP dapat menuliskan apa yang yang tepat sehingga tidak
ditanyakan dan apa yang diketahui pada melaksanakannya. hal ini menjadikan
soal cerita dalam bentuk matematika, perbedaan paling besar antara SL dan SP.
pada merencanakan pemecahan masalah dengan (Novitasari, 2017) menjelaskan
pada soal TKPMM 1 dan TKPMM 2 yang bahwa laki-laki lebih unggul dalam
telah diberikan dengan menuliskan penalaran logis sedangkan perempuan
langkah-langkah soal cerita dalam bentuk lebih unggul dalam ketepatan, ketelitian,
matematika, Ini menunjukan bahwa SP kecermatan, dan keseksamaan berpikir.
telah memenuhi indikator merencanakan Kemampuan pengerjaan antara laki-laki
pemecahan masalah. Sedangkan dan perempuan bisa dikatakan sejajar
melaksanakan rencana pemecahan tetapi dalam ketelitian dan keuletan dalam
mengerjakan soal dan mengecek kembali
4 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matemati pada Materi SPLTV ditinjau dari Jenis
Kelamin

Penulis 1 – Penulis 2
soal lebih didominasi oleh perempuan. siswa membentuk dan membiasakan
Hal ini, menjadi faktor SL tidak untuk meningkatkanikemampuan
melakukan memeriksa kembali karena pemecahan masalah matematisnya
perbedaan fisiologi dan memengaruhi berbasis polya terstruktur.
perbedaan psikologis dalam belajar, 2. Apabila ingin melakukan penelitian
Sehingga siswa laki-laki dan perempuan ditinjau dari Jenis Kelamin, peneliti
tentu memiliki banyak perbedaan dalam lain dapat mengambil subjek
mempelajari matematika (Amir, 2013) penlitian berdasarkan nilai raport
KESIMPULAN dengan kategoriitinggi, sedang, dan
Analisis kemampuan pemecahan rendahiuntukimengetahui hasil dari
masalah matematis pada materi SPLTV proses belajar antar guru matematika
ditinjau dari jenis kelamin dapat dilihat dengan siswa di kelas dan untuk
bahwa kemampuan pemecahan masalah meminimalisir miskomunikasi.
matematis pada subjek penelitian SL dan
SP adalah pada indikator yang memiliki DAFTAR PUSTAKA
kemampuan sedang yaitu; SL dan SP Amir, Z. (2013). Perspektif Gender
mampu memahami masalah dengan Dalam Pembelajaran Matematika.
menyebutkan apa yang diketahui dan apa Marwah: Jurnal Perempuan, Agama
yang ditanyakan pada soal cerita kedalam Dan Jender, 12(1), 14–31.
bentuk matematika. SL dan SP https://doi.org/10.24014/marwah.v12
merencanakan pemecahan masalah i1.511.
dengan membuat langkah-langkah pada
soal cerita dalam bentuk matematika, SL Azzahra, R. H., & Pujiastuti, H. (2020).
Analisis Kemampuan Pemecahan
dan SP melaksanakan rencana pemecahan
Masalah Siswa pada Materi
masalah dengan menuliskan langkah- Persamaan Linier Tiga Variabel.
langkah yang sudah dibuat dengan Transformasi : Jurnal Pendidikan
mengeliminasi dan mensubsitusi. Matematika Dan Matematika, 4(1),
Sedangkan pada indikator pemeriksaan 153–162.
kembali solusi yang diperoleh subjek SL
Davita, P. W. C., & Pujiastuti, H. (2020).
dan SP memiliki perbedaan perlakuan Anallisis Kemampuan Pemecahan
dalam memecahkan masalah Masalah Matematika Ditinjau Dari
matemematis, yaitu SL belum melakukan Gender. Kreano, Jurnal Matematika
pemeriksaan kembali, sedangkan SP telah Kreatif-Inovatif, 11(1), 110–117.
melakukan pemeriksaan kembali hasil https://doi.org/10.15294/kreano.v11i
1.23601.
pengerjaanya.
Khusna, H., Purnomo, B. A., &
SARAN Awalludin, S. A. (2021). Perspektif
Gender Dalam Merancang Model
Terdapat beberapa saran yang Matematika Pada Siswa. Jurnal
dapat peneliti sampaikan pada penelitian Equation Teori Dan Penelitian
ini sebagai berikut: Pendidikan Matematika, 4(1), 60–68.
1. Dapat peneliti jadikan
Lailatus, S., Martadani, L., & Taqiyuddin,
sebagaiimasukan bagi
A. (2021). Analisis Perbedaan
pendidikiuntuk lebih membantu Kinerja Karyawan Pada Pt Surya
Indah Food Multirasa Jombang. https://doi.org/10.15294/ujme.v5i1.9
Jurnal Inovasi Penelitian, 2(2), 515– 344.
522.
Novitasari, D. (2017). Analisis Kreativitas
Siswa Dalam Pemecahan Masalah
Visual Spasial Dan Logis Matematis
Ditinjau Dari Gender. Media
Pendidikan Matematika, 5(2), 75–83.
https://doi.org/10.33394/mpm.v5i2.1
837.

Nur, R. (2013). HAKIKAT


PENDIDIKAN MATEMATIKA
Oleh: Nur Rahmah. Al-Khawarizmi,
2, 1–10.
Siagian, M. D. (2016). Kemampuan
koneksi matematik dalam
pembelajaran matematika. MES:
Journal of Matematics Education
and Science2, 2(1), 58–67.
Siska, P. A., & Edy, S. (2017). Analisis
Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kemampuan Siswa Kelas VII
SMP Negeri 4 Pancurbatu. 33(2),
57–67.
Suryani, M., Jufri, L. H., & Putri, T. A.
(2020). Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa
Berdasarkan Kemampuan Awal
Matematika. Mosharafa: Jurnal
Pendidikan Matematika, 9(1), 119–
130.
https://doi.org/10.31980/mosharafa.v
9i1.605.
Zeni, R. (2016). Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran
Discovery Learning Berdasarkan
Gaya Belajar Siswa. In Unnes
Journal of Mathematics Education
(Vol. 5, Issue 1).

6 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matemati pada Materi SPLTV ditinjau dari Jenis
Kelamin

Penulis 1 – Penulis 2

Anda mungkin juga menyukai