Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PROYEK

Mata Pelajaran : Matematika


Materi : Persamaan Linier Tiga Variabel
Tugas : Cari satu problem dan penyelesaian terkait penerapan persamaan
linier Tiga Variabel dalam kehidupan sehari-hari.
Nama Kelompok :
1. Anindya Pramesti Aulia (03)
2. Cahya Renata (06)
3. Rahma Zuliana (29)
4. Rizka Amelia Putri (31)
Kelas : X AKL 1

Tanggal Tugas Laporan Keterangan


Dalam menyiapkan
proyek 1 kelompok
harus menerapkan
Kerjasama dalam tim
Menyiapkan kegiatan
8-10-2022 dan menjadikan
proyek.
laporan tersebut
dengan tujuan dan
persyaratan yang
diinginkan.
Mencari fenomena kehidupan
sehari-hari yang terkait
dengan penerapan sistem
8-10-2022 persamaan linier tiga variabel
dalam kehidupan sehari-hari
( dari buku pegangan,
internet, dsb.)
Mencari satu problem
tentang penerapan persamaan
8-10-2022
linier tiga variabel dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Anindya dan
Rizka : editor
2. Renata :
Melakukan penyelesaian dari
9-10-2022 ilustrasi
problem yang dipilih.
3. Rahma :
menghitung
penyelesaian
10-10-2022 Membuat laporan. 1. Anindya :
Sampul dan
sejarah
lahirnya
vector
2. Rizka :
Sejarah
lahirnya
vector
3. Renata :
Manfaat
4. Rahma :
Kesimpulan

Laporan dikumpulkan, 11-10-2022

Anggota 1 Anggota 2 Anggota 3 Ketua

Anindya Cahya Renata Rahma Rizka


……………. ……………. ……………. …………….
NIS. 11091 NIS. 11094 NIS. 11117 NIS. 11119

Pembimbing

Sri Lestari, S.Pd, M.Pd


NIP. 19731231 199903 2 010
TUGAS PROYEK
MATEMATIKA

Disusun Oleh :
1. Anindya Pramesti Aulia (03)
2. Cahya Renata (06)
3. Rahma Zuliana (29)
4. Rizka Amelia Putri (31)

Kelas : X AKL 1
KELOMPOK : 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
DEMAK
Jalan Sultan Trenggono No. 87 Kode Pos 59516 Telepon (0291) 685519, 682017
Faximile : (0291) 685519, Laman http: //www.smkn1-demak.sch.id
Surat Elektronik: smkn1demak@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN

SEJARAH LAHIRNYA PERSAMAAN LINIER

A. Latar Belakang Sistem persamaan linier

Sistem persamaan linear memiliki peranan penting dalam bidang aljabar linear. Aljabar linear
sering dihadapkan pada persoalan untuk mencari penyelesaian dari suatu sistem persamaan
linear. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan.
Sistem persamaan linear digunakan untuk menentukan nilai variabel jika diketahui beberapa
kondisi linear. Namun dalam situasi nyata mempelajari sistem persamaan linear tidak hanya
sebatas menentukan nilai variabel yang belum diketahui.

B. Biografi Penemu Sistem persamaan linier


Carl Friendrich Gauss
Johann Carl Friendrich Gauss adalah matematikawan, astronom, dan fisikawan Jerman yang
memberikan beragam kontribusi; ia dipandang sebagai salah satu matematikawan terbesar
sepanjang masa selain Archimedes dan Isaac Newton. Gauss lahir di Braunschweig, 30 April
1777 dan meninggal di Gottingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun.
Di sekolahnya, Gauss dikenal merupakan anak yang dapat dikatakan seorang pembuat
masalah, namun juga merupakan orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah.
Pada saat itu, gurunya memberikan soal sulit pada anak muridnya yang juga termasuk Gauss
di dalamnya. Saat itu Gauss terbilang masih muda untuk menyelesaikan soal perhitungan
1+2+3+4+...+100. Gurunya bermaksud memberikan soal ini agar sang guru tak perlu
mengajar dan dapat beristirahat. Dia yakin bahwa intuk menyelesaikan soal tersebut, butuh
waktu lama. Namun, ternyata Gauss berhasil memcahkannya dalam waktu yang cepat. Sang
guru pun terkagum-kagum dengan hasil pemecahan Gauss yang cepat dan tepat.Gauss
menciptakan cara untuk menghitung deret aritmetika. Cara yang Gauss ciptakan untuk
menghitung deret aritmetika tersebut memang telah disederhanakan menjadi rumus " Dn=
n/2(U1+Un)" yang lebih sederhana, namun tetap berdasarkan cara yang ditemukan Gauss
sendiri .Meski cerita ini hampir sepenuhnya benar, soal yang diberikan gurunya sebenarnya
lebih sulit dari itu. Gauss ialah ilmuwan dalam berbagai bidang: matematika, fisika, dan
astronomi. Bidang analisis dan geometri menyumbang banyak sekali sumbangan-sumbangan
pikiran.
C. PERKEMBANGAN Sistem persamaan linier
Tujuan penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran sistem persamaan linear tiga
variabel menggunakan metode inkuiri yang valid, praktis, dan efektif ditinjau dari prestasi
dan curiosity siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Model
pengembangan diadaptasi dari model pengembangan Borg & Gall. Pengembangan terdiri atas
delapan tahap yaitu pengumpulan data, perencanaan, pengembangan produk awal, uji coba
pendahuluan, revisi produk utama, uji coba utama, revisi produk akhir, dan diseminasi dan
implementasi. Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran sistem persamaan linear
tiga variabel menggunakan metode inkuiri yang meliputi silabus, RPP, LKS, dan tes. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa masing-masing silabus, RPP, LKS dan tes valid, praktis, dan
efektif. Valid menurut validasi ahli dengan kriteria sangat baik, praktis menurut penilaian
guru, lembar penilaian siswa, dan lembar observasi pembelajaran dengan kriteria sangat baik
dan efektif ditinjau dari prestasi, dengan 76,74% siswa mencapai KKM serta efektif ditinjau
dari curiosity, dengan 100% angket siswa minimal kategori baik.

D. RUMUSAN MASALAH
1. Sistem persamaan linear
2. Metode penyelesaian sistem persamaan linear
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang
ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang
ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya
persamaan sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi
variabel. Apabila variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear,
umumnya diperoleh jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering
ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari persamaan
mempunyai sifat ketergantungan maka jawaban masih mungkin untuk diperoleh.

1) Ali, Badar, dan Carli berbelanja di sebuah toko buku.


Ali membeli dua buah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus.
Ali harus membayar Rp4.700.
Badar membeli sebuah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus.
Badar harus membayar Rp4.300
Carli membeli tiga buah buku tulis, dua buah pensil, dan sebuah penghapus.
Carli harus membayar Rp7.100
Berapa harga untuk sebuah buku tulis, sebuah pensil, dan sebuah penghapus?

2) Sebuah bilangan terdiri atas 3 angka. Jumlah ketiga angkanya sama dengan 16. Jumlah
angka pertama dan angka kedua sama dengan angka ketiga dikurangi dua. Nilai bilangan
itu sama dengan 21 kali jumlah ketiga angkanya kemudian ditambah dengan 13. Carilah
bilangan itu.

3) Sebuah kios menjual bermacam-macam buah di antaranya jeruk, salak, dan apel.
Seseorang yang membeli 1 kg jeruk, 3 kg salak, dan 2 kg apel harus membayar
Rp33.000,00. Orang yang membeli 2 kg jeruk, 1 kg salak, dan 1 kg apel harus membayar
Rp23.500,00. Orang yang membeli 1 kg jeruk, 2 kg salak, dan 3 kg apel harus membayar
Rp36.500,00. Berapakah harga per kilogram salak, harga per kilogram jeruk, dan harga
per kilogram apel?
4) Diketahui tiga bilangan a, b, dan c. Rata-rata dari ketiga bilangan itu sama dengan 16.
Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan lainnya. Bilangan ketiga
sama dengan jumlah bilangan yang lain dikurang empat. Carilah bilangan-bilangan itu.

5) Suatu bilangan terdiri atas tiga angka. Jumlah ketiga angka itu sama dengan 9. Nilai
bilangan itu sama dengan 14 kali jumlah ketiga angkanya. Angka ketiga dikurangi angka
kedua dan angka pertama sama dengan 3. Carilah bilangan itu.

6) Sebuah toko menjual tiga buku gambar, dua buku tulis, dan satu buku bergaris seharga
Rp17.200. Sedangkan, dua buku gambar, tiga buku tulis, dan dua buku bergaris dihargai
Rp19.700. Kemudian, Zeni membeli satu buku gambar, dua buku tulis, dan dua buku
bergaris di toko itu seharga Rp14.000. Maka, harga satuan buku gambar adalah ….

7) Tatang membeli 6 buku tulis, 5 pulpen, dan 3 pensil. Tatang harus membayar sebesar
Rp18.500. Rio membeli 3 buku tulis, 7 puplen, dan 4 pensil, dia harus membayar sebesar
Rp15.000. Tanti hanya membeli satu buku tulis, satu pulpen, dan satu pensil, dia harus
membayar sebesar Rp3.500. Jika harga sebuah buku tulis, puplen, dan pensil berturut-
turut x rupiah, y rupiah, z rupiah, maka berapakah harga masing-masing barang tersebut?

B. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear


1) Misalkan bahwa:
Harga untuk sebuah buku tulis adalah x rupiah,
Harga untuk sebuah pensil adalah y rupiah dan
Harga untuk sebuah penghapus adalah z rupiah.

■ Dengan demikian, model matematika yang sesuai dnegan data persoalan di atas adalah sebagai
berikut.
2x + y + z = 4.700
x + 2y + z = 4.300
3x + 2y + z = 7.100
yaitu merupakan SPLTV dnegan variabel x, y, dan z.
Penyelesaian SPLTV itu dapat ditentukan dengan metode subtitusi, metode eliminasi atau gabungan
keduanya.
Eliminasi variabel z:
2x + y + z = 4.700
x + 2y + z = 4.300 _
x–y= 400
y= 2.500
x + 2y + z = 4.300
3x + 2y + z = 7.100 _
−2x = −2.800
x = 1.400
■ Subtitusikan nilai x = 1.400 ke persamaan x – y = 400, sehingga diperoleh:
⇒ x – y = 400
⇒ 1.400 – y = 400
⇒ y = 1.400 – 400
⇒ y = 1.000
Subtitusikan nilai x = 1.400 dan y = 1.000 ke persamaan 2x + y + z = 4.700, sehingga diperoleh:
⇒ 2x + y + z = 4.700
⇒ 2(1.400) + 1.000 + z = 4.700
⇒ 2.800 + 1.000 + z = 4.700
⇒ 3.800 + z = 4.700
⇒ z = 4.700 – 3.800
⇒ z = 900
Jadi, harga untuk sebuah buku tulis adalah Rp1.400, harga untuk sebuah pensil adalah Rp1.000, dan
harga untuk sebuah penghapus adalah Rp900.
2) Misalkan bilangan itu xyz, x menempati tempat ratusan, y menempati tempat puluhan, dan z
menempati tempat satuan. Jadi, nilai bilangan itu 100x + 10y + z. Berdasarkan data pada soal,
diperoleh SPLTV sebagai berikut.
x + y + z = 16
x+y=z–2
100x + 10y + z = 21(x + y + z) + 13

Atau bisa kita ubah menjadi bentuk berikut.


x + y + z = 16
x + y – z = –2
79x – 11y – 20z = 13
Sekarang kita eliminasi variabel y dengan cara berikut.
● Dari persamaan 1 dan 2
x + y + z = 16
x + y – z = −2 _
2z = 18
z = 9

Dari persamaan 1 dan 3


x + y + z = 16 |× 11| → 11x + 11y + 11z = 176
79x – 11y – 20z = 13 |× 1| → 79x – 11y – 20z = 13 +
90x – 9z = 189
Subtitusikan nilai z = 9 ke persamaan 90x – 9z = 189 sehingga diperoleh:
⇒ 90x – 9z = 189
⇒ 90x – 9(9) = 189
⇒ 90x – 81 = 189
⇒ 90x = 189 + 81
⇒ 90x = 270
⇒x=3
Subtitusikan nilai x = 3 dan z = 9 ke persamaan x + y + z = 16 sehingga diperoleh:
⇒ x + y + z = 16
⇒ 3 + y + 9 = 16
⇒ y + 12 = 16
⇒ y = 16 – 12
⇒y=4
Jadi, karena nilai x = 3, y = 4 dan z = 9 maka bilangan itu adalah 349.
3) Misalkan harga per kilogram jeruk x, harga per kilogram salak y, dan harga per kilogram apel z.
Berdasarkan persoalan di atas, diperoleh sistem persamaan linear tiga variabel berikut.
x + 3y + 2z = 33.000
2x + y + z = 23.500
x + 2y + 3z = 36.500
Untuk menyelesaikan SPLTV tersebut, kita akan menggunakan metode campuran yaitu sebagai
berikut.
● Eliminasi variabel x pada persamaan 1 dan 2
x + 3y + 2z = 33.000 |× 2| → 2x + 6y + 4z = 66.000
2x + y + z = 23.500 |× 1| → 2x + y + z = 23.500 _
5y + 3z = 42.500
Eliminasi variabel x pada persamaan 2 dan 3
x + 3y + 2z = 33.000
x + 2y + 3z = 36.500 +
y – z = −3.500
y = z – 3.500
Subtitusikan y = z – 3.500 ke persamaam 5y + 3z = 42.500 sehingga diperoleh:
⇒ 5y + 3z = 42.500
⇒ 5(z – 3.500) + 3z = 42.500
⇒ 5z – 17.500 + 3z = 42.500
⇒ 8z – 17.500 = 42.500
⇒ 8z = 42.500 + 17.500
⇒ 8z = 42.500 + 17.500
⇒ 8z = 60.000
⇒ z = 7.500
Subtitusikan nilai z = 7.500 ke persamaan y = z – 3.500 sehingga diperoleh nilai y sebagai berikut.
⇒ y = z – 3.500
⇒ y = 7.500 – 3.500
⇒ y = 4.000

Terakhir subtitusikan nilai y = 4.000 dan nilai z = 7.500 ke persamaan x + 3y + 2z = 33.000 sehingga
diperoleh nilai x sebagai berikut.
⇒ x + 3y + 2z = 33.000
⇒ x + 3(4.000) + 2(7.500) = 33.000
⇒ x + 12.000 + 15.000 = 33.000
⇒ x + 27.000 = 33.000
⇒ x = 33.000 – 27.000
⇒ x = 6.000
Dengan demikian, harga 1 kg jeruk adalah Rp6.000,00; harga 1 kg salak adalah Rp4.000,00; dan
harga 1 kg apel adalah Rp7.500,00.
4) Ketiga bilangan adalah a, b, dan c. Ketentuan soal adalah sebagai berikut:
■ Rata-rata ketiga bilangan sama dengan 16 berarti:
(a + b + c)/3 = 16
Apabila kedua ruas kita kalikan 3 maka:
a + b + c = 48
■ Bilangan kedua ditambah 20 sama dengan jumlah bilangan lain berarti:
b + 20 = a + c
atau bisa kita tuliskan sebagai berikut.
a – b + c = 20)
Bilangan ketiga sama dengan jumlah bilangan lain dikurang 4 berarti:
c=a+b–4
atau bisa kita tuliskan sebagai berikut.
a+b–c=4

Sampai sini kita peroleh SPLTV sebagai berikut.


a + b + c = 48
a – b + c = 20
a+b–c=4
Untuk menyelesaikan SPLTV tersebut, kita akan menggunakan metode campuran yaitu sebagai
berikut.
● Eliminasi variabel a pada persamaan 1 dan 2
a + b + c = 48
a – b + c = 20 _
2b = 28
b = 14
Eliminasi variabel a pada persamaan 1 dan 3
a + b + c = 48
a + b – c = ,4 _
2c = 44
c = 22
Subtitusikan nilai b = 14 dan nilai c = 22 ke persamaan a + b – c = 4 sehingga diperoleh nilai a yaitu
sebagai berikut.
⇒a+b–c=4
⇒ a + 14 – 22 = 4
⇒a–8=4
⇒a=4+8
⇒ a = 12
Jadi, ketiga bilangan tersebut berturut-turut adalah 12, 14, dan 22.
5) Misalkan bilangan yang dimaksud adalah abc, dengan a menempati tempat ratusan, b menempati
tempat puluhan dan c menempati tempat satuan. Ketentuan dalam soal adalah sebagai berikut.
■ Jumlah ketiga angka sama dengan 9 berarti:
a+b+c=9
■ Nilai bilangan itu sama dengan 14 kali jumlah ketiga angkanya berarti:
100a + 10b + c = 14(a + b + c)
100a + 10b + c = 14a + 14b + 14c
100a – 14a + 10b – 14b + c – 14c = 0
86a – 4b – 13c = 0
■ Angka ketiga dikurangi angka kedua dan angka pertama sama dengan 3 berarti:
c–b–a=3
atau bisa kita tulis sebagai berikut
a + b – c = −3

Dari sini kita peroleh SPLTV sebagai berikut.


a+b+c=9
86a – 4b – 13c = 0
a + b – c = −3

Untuk menyelesaikan SPLTV tersebut, kita akan menggunakan metode gabungan yaitu sebagai
berikut.
Eliminasi variabel b pada persamaan 1 dan 2
a+b+c = 9 |× 4| → 4a + 4b + 4c = 36
86a – 4b – 13c = 0 |× 1| → 86a – 4b – 13c = 0 +
90a – 9c = 36
10a – c = 4
Eliminasi variabel b pada persamaan 1 dan 3
a+b+c = 9
a + b – c = −3 +
2c = 12
c= 6
Subtitusikan nilai c = 6 ke persamaan 10a – c = 4 sehingga diperoleh nilai a sebagai berikut.
⇒ 10a – c = 4
⇒ 10a – 6 = 4
⇒ 10a = 4 + 6
⇒ 10a = 10
⇒a=1

Terakhir subtitusikan nilai a = 1 dan c = 6 ke persamaan a + b + c = 9 sehingga kita peroleh nilai b


sebagai berikut.
⇒a+b+c=9
⇒1+b+6=9
⇒b+7=9
⇒b=9–7
⇒b=3
Karena nilai a = 1, b = 3 dan c = 6 maka bilangan tersebut adalah 126.
6) Untuk menjawab soal ini, elo perlu mengubah ceritanya ke dalam bentuk persamaan Matematika.
Gue bakal lambangkan harga 1 buku gambar dengan x, harga 1 buku tulis dengan y, dan harga 1 buku
bergaris dengan z. Sehingga, informasi di soal bisa elo tulis sebagai berikut.

Tiga buku gambar, dua buku tulis, dan satu buku bergaris seharga Rp17.200 → 3x + 2y + z = 17.200

Dua buku gambar, tiga buku tulis, dan dua buku bergaris seharga Rp19.700 → 2x + 3y + 2z = 19.700
Satu buku gambar, dua buku tulis, dan dua buku bergaris di toko itu seharga Rp14.000 → x + 2y + 2z
= 14.000
Sesuai langkah yang sebelumnya udah gue jelasin, pertama-tama elo bisa eliminasi salah satu
variabelnya. Di sini, gue coba hilangkan variabel z terlebih dahulu. Caranya:

C. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel


Sistem persamaan linear tiga variabel. Assalamualaikum sobat bangkusekolah.com. Masih
belum pada bosan kan belajar matematika? Sekarang pada kesempatakan kali ini kita akan
membahas Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel tersebut yang mana udah kita bahas di
perjumpaan kemarin. Sebelumnya kita sudah belajar bersama mengenai Sistem persamaan
linear dua variabel.
Namanya saja Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel. Pasti variabelnya ada tiga biasanya
yang sering digunakan x, y, z, dalam penyelesaiannya kita bisa menggunakan tiga metode,
yakni metode substitusi, metode gabungan dan metode determinan. Sekarang kita masuk
pada bahasan kita hari ini yaitu menentukan persamaan linear tiga variabel, Mari belajar
bersama dari ulasan berikut ini.
Persamaan linear dengan tiga variabel mempunyai tiga bentuk umum: ax + by + cz = d,
dengan a, b, c, dan d adalah bilangan real dan a 0 ; b 0 ; c 0
Pada persamaan linear dengan dua variabel seperti kita diketahui grafiknya berupa garis lurus
pada bidang XY. Namun pada Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, bentuk grafiknya
adalah berupa garis lurus pada bidang datar pada ruang berdimensi tiga, yaitu ruang XYZ.
Dari sini terlihat jelas perbedaan antara persamaan linear dua variabel dengan persamaan
linear tiga variabel.
Penyelesaian dari persamaan ax + by + cz = d diperoleh dengan cara memberi nilai
sembarang terhadap dua variabelnya. Dari situlah baru kemudian kita bisa menentukan nilai
variabel ketiga.
Nah dibawah ini adalah bentuk umum dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
ax + by + cz = d
dx + ey + fz = p
gx + hy + iz = q
a, b, c, d, e, f, g, h, I, p, q, r Î r
a, d, g = koefisien dari x
b, e, h = koefisien dari y
c, f, i = koefisien dari z
d, p,q = konstanta
x, y, z = variabel
Nah, bagaimana? Apa sobat sudah paham? Untuk memperdalam lagi pemahaman sobat
mengenai Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel, berikut ini telah kami siapkan contoh soal.
Selamat menyimak!
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=6
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 6
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 6
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 6
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 6
jadi, (0, 0, 6), (0, 6, 0), dan (6, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 6,
grafiknya ditunjukkan gambar dibawah ini
Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari persamaan:
x+y+z=9
jawaban:
persamaan dengan tiga variabel: x + y + z = 9
untuk x = 0, dan y = 0, diperoleh z = 9
untuk x = 0, dan z = 0, diperoleh y = 9
untuk y = 0, dan z = 0, diperoleh x = 9
jadi, (0, 0, 9), (0, 9, 0), dan (9, 0, 0) merupakan penyelesaian dari persamaan x + y + z = 9

latihan!
x+y+z=9
x + y + z = 10
x+y+z=5
x+y+z=3
x+y+z=7
BAB III
PENUTUP
A. MANFAAT PENULISAN
Manfaat materi ini adalah untuk memberi informasi lebih untuk pembaca dalam memahami
sistem persamaan linear tiga variabel,agar siswa-siswi dapat mendapat informasi yang lebih
tidak cuman dari buku pegangan saja siswa-siswi dapat mengakses informasi dari internet
maupun yang lain.

B. SIMPULAN
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear
sebab hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat
Kartesius.
Sistem Persamaan Kuadrat dan Kuadrat (SPKK) adalah kumpulan persamaan kuadrat yang
mempunyai solusi yang sama. Untuk menyelesaikan masalah sistem persamaan linear dan
kuadrat, kita harus menguasai tentang nilai "Diskriminan". Nilai Diskriminan suatu fungsi
kuadrat atau persamaan kuadrat dapat ditentukan dengan rumus D=b2−4ac
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) adalah kumpulan persamaan linear yang
mempunyai solusi (atau tidak mempunyai solusi) yang sama untuk semua persamaan yang
terdiri dari tiga variabel. Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel ini, ada
beberapa cara yaitu metode eliminasi, metode substitusi, dan metode gabungan (eliminasi dan
substitusi). Namun kali ini kita hanya membahas metode gabungan saja, karena akan lebih
efektif dalam penyelesaiannya. Sebelumnya juga telah kita bahas tentang sistem persamaan
linear dua variabel, silahkan baca artikelnya
DAFTAR PUSTAKA
http://wwwilmuduniaku.blogspot.com/2016/11/makalah-matematika-
persamaan-linear.html
LAMPIRAN
1. Kegiatan : Menyiapkan kegiatan proyek.
Gambar :

2. Kegiatan : Mencari fenomena kehidupan sehari-hari yang terkait dengan


penerapan Sistem persamaan linier dalam kehidupan sehari-hari ( dari buku
pegangan, internet,dsb.)

:
3. Kegiatan : Mencari satu problem tentang penerapan vektor dalam kehidupan
sehari-hari.
Gambar :

4. Kegiatan : Melakukan penyelesaian dari problem yang dipilih.


Gambar :
5. Kegiatan : Membuat laporan.
Gambar :

Anda mungkin juga menyukai