Anda di halaman 1dari 2

LANGKAH DIAGNOSIS

1. Anamnesis

 Sakit kepala
Sakit kepala dapat terjadi sebagai efek anemia akibat perdarahan yang terus
menerus terjadi
 Mual muntah
Pada pasien ITP dapat ditemukan mual muntah akibat dari perdarahan yang
paling sering terjadi pada gastrointestinal
 Badan terasa lemas
Badan lemas yang dirasakan sebagai akibat dari perdarahan terus menerus yang
dapat membuat pasien anemia sehingga pasokan oksigen berkurang sehingga
pasien dapat merasakan lemas
 Menorrhagia
Pada Wanita, menorrhagia ini dapat terjadi akibat kurangnya jumlah trombosit.

2. Pemeriksaan fisik

 Perdarahan gusi
Perdarahan gusi ini sering terjadi akibat trombositopeni.
 Lebam pada ekstremitas
Ketika jumlah trombosit rendah, maka seseorang akan mudah mengalami
memar karena pecahnya pembuluh darah tepi.

3. Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksaan hemostasis
Karena pada scenario ini kita mencurigai adanya penyakit perdarahan, maka kita
melakukan pemeriksaan Bleeding time yang mana akan didapatkan memanjang
karena fungsi trombosit berkurang. Sedangkan PT (prothrombin time) dan APTT
(Activated partial tromboplastin time) kita periksa untuk memastikan apakah dia
penyakit perdarahan, PT dan APTT cenderung normal.
 Pemeriksaan darah lengkap
Pada pemeriksaan darah lengkap akan di dapatkan trombosit < 100.000/mL,
yang mana umumnya di dapatkan 25-30.000/mL. terjadi penurunan trombosit
karena proses fagositosis yang dilakukan oleh makrofag akibat adanya
autoantibodi yang berikatan dengan Gp IIb/IIIA yang terletak pada permukaan
trombosit.
 Apus darah tepi
Pada pemeriksaan ini sering dijumpai megatrombosit, yaitu trombosit muda
yang bentuknya lebih besar dari trombosit yang biasa. Bisa ditemukan
megatrombosit karena jika banyak trombosit yang mati sebelum waktunya,
maka tubuh kita akan mengeluarkan trombosit-trombosit muda
(megatrombosit) sebelum menjadi trombosit.
 Aspirasi/biopsi sumsum tulang
Pada pemeriksaan sumsum tulang, didapatkan peningkatan megakariosit (induk
trombosit) karena untuk menghasilkan megatrombosit lalu menjadi trombosit.

Referensi :
Purwanto I, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Ke-6. Jakarta :
Interna Publishing.

Anda mungkin juga menyukai