Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS KESEHATAN KOTA


UPT PUSKESMAS BAQA
Jl. Lamadu Kelleng No. 106 Kecamatan Samarinda Seberang
Samarinda

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM


009/IBU/SPO/2017

Status Dokumen : c Master c Salinan No.


Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku : 01 Maret 2017
Jumlah Halaman : 3 ( Tiga )

Dibuat oleh :

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Nama Arsidah, A. Md. Keb.


Jabatan Koordinator Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu

Nama drg. Erni Puspitasari Nama dr. Mardiah HM


Jabatan Ketua Tim Mutu Jabatan Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas Baqa dan tidak boleh
diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari
Kepala Puskesmas Baqa.

Puskesmas Baqa
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM
009/IBU/SPO/2017
No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman 2 dari 3
PUSKESMAS BAQA dr. MARDIAH
01 Maret 2017
KOTA SAMARINDA

1. Pengertian a. Perdarahan post partum adalah perdarahan pervaginam pasca


persalinan yang melebihi 500 CC.
b. Penanganan perdarahan post partum dilakukan untuk
mengenali dan mengambil tindakan yang tepat pada
perdarahan post partum untuk menghentikan atau mengurangi
perdarahan.
2. Tujuan Sebagai acuan kerja petugas di ruang pelayanan kesehatan ibu
dalam melakukan penanganan perdarahan post partum
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 800/082.033/30.05/II/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas.
4. Referensi a. Asuhan Persalinan Normal ( APN ) JNPK-KR Depkes RI 2008
b. BTCLS ON 2004
5. Alat dan a. Infuse set
Bahan b. Stetoschope
c. Spignomanometer
d. Oxcytocin
e. Handscoen

6. Prosedur a. Pelaksanaan
1) Melakukan pemeriksaan TTV dan KU ibu untuk
mengetahui tanda-tanda syok hypopolemik dan segera
lakukan tindakan penanganan syok.
2) Pasang infuse double line guyur ( line ke I drip oxcytocin 2
ampul )
3) Cari sumber pendarahan, lakukan tindakan sesuai sumber
pendarahan sebagai berikut:
a) Apabila ada sisa plasenta lakukan eksplorasi sisa
plasenta
b) Apabila robekan jalan lahir lakukan penjahitan.
Penjahitan hanya boleh dilakukan oleh bidan. Pada
derajat I dan II saja, sedangkan derajat III dan IV harus
segera dirujuk
c) Apabila atonia uteri maka lakukan kompressi bimanual
internal dan dilanjutkan dengan kompressi bimanual
eksternal, bila tidak berhasil maka harus dirujuk sambil
melakukan kompressi bimanual aorta atau pasang
kondom uterus.
d) Apabila robekan portio, lakukan tindakan penanganan
robekan portio.

b. Pasca Pelaksanaan
Puskesmas Baqa
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM
009/IBU/SPO/2017
No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : Halaman 3 dari 3
PUSKESMAS BAQA dr. MARDIAH
01 Maret 2017
KOTA SAMARINDA

1) Merujuk pasien harus disertai dengan pantograph dan


dengan BAKSOKUDA ( Bidan, Alat, Kendaraan, Surat, Obat,
Keluarga, Uang, Darah )
2) Mencatat semua hasil kegiatan dan membuat laporan

7. Alur -
Proses
8. Unit Ruang Pelayanan Tindakan Medis
Terkait
9. Dokumen a. Form Rekam Medis
Terkait b. Buku KIA
c. Catatan Persalinan
d. Lembar Partograf
e. Lembar Inform Concent
f. Lembar Surat Rujukan

10. Catatan
Revisi

Puskesmas Baqa

Anda mungkin juga menyukai