Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DILANG PUTI
Jl. Raden Bojer RT. III No. 107 Nk. : 6402051101 KodePos 75578
KECAMATAN BENTIAN BESAR
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DILANG PUTI
KABUPATEN KUTAI BARAT
NOMOR : / /2019

TENTANG
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPT PUSKESMAS DILANG PUTI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS DILANG PUTI,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien, perlu
disusun aturan tentang kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien;
b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu ditetapkan surat
keputusan kepala UPT Puskesmas Dilang Puti tentang kewajiban tenaga klinis
dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien;
c. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan kinerja UPT Puskesmas Dilang
Puti perlu disusun indikator mutu dan kinerja UPT Puskesmas Dilang Puti;
d. bahwa untuk memenuhi point c diatas perlu ditetapkan dengan keputusan
Kepala UPT Puskesmas Dilang Puti;
e. bahwa dalam rangka peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
maka tenaga medis wajib berperan aktif dalam pelaksanaannya;
f. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut perlu penanganan
terhadap kejadian tidak diharapkan, kejadian potensial cedera, dan kejadian
nyaris cedera;
g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud pada point e
dan f perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala UPT Puskesmas Dilang Puti
tentang penanganan kejadian tidak diharapkan, kejadian potensial cedera, dan
kejadian nyaris cedera;
h. bahwa untuk menjamin perbaikan mutu layanan klinis di UPT Puskesmas Dilang
Puti, maka perlu dilaksanakan menajemen resiko klinis yang mungkin terjadi;
i. bahwa dalam melaksanakan menajemen resiko klinis perlu dilakukan
identifikasi, analisis dan tindak lanjut terhadap resiko-resiko yang mungkin
terjadi dalam layanan klinis;
j. bahwa dalam meningkatkan pengukuran mutu dan keselamatan pasien
dilakukan penyusunan indikator klinis;
k. bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus ada
standar layanan pasien;
l. bahwa dalam rangka pembuatan standar layanan klinis dilakukan penetapan
dokumen eksternal sebagai acuan;
m. bahwa untuk menyelenggarakan pelayanan klinis yang baik, maka perlu
keterlibatan tenaga klinis dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis secara
berkesinambungan;
n. bahwa untuk meningkatkan mutu layanan klinis maka perlu dilakukan
penyusunan indikator klinis dan indikator perilaku pemberi pelayanan klinis;
o. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan
aman;
p. bahwa dalam upaya penyelenggaraan pelayanan klinis yang optimal, perlu
dilakukan upaya peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien;
q. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien,
hanya dapat terlaksana jika terdapat kejelasan tenaga klinis yang terlibat dan
bertanggung jawab dalam upaya tersebut;
r. bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien dibentuk tim
peningkatan mutu layanan klinis;
s. bahwa agar pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien dapat dilakukan secara efektif dan efisien maka perlu perencanaan yang
matang berdasarkan data monitoring mutu layanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien dalam melaksanakan perbaikan;
t. bahwa agar pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu pelayanan klinis dapat
berjalan dengan optimal, maka perlu adanya kejelasan penanggung jawab
pelaksanaan perbaikan mutu layanan klinis;
u. bahwa agar pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka perlu perencanaan yang
matang berdasarkan data monitoring mutu layanan klinis dan sasaran
keselamatan pasien dalam melaksanakan kegiatan perbaikan;
v. bahwa agar pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu pelayanan klinis dapat
berjalan dengan optimal, maka perlu adanya kejelasan penanggung jawab
pemantau kegiatan perbaikan mutu layanan klinis;
w. bahwa untuk meningkatkan budaya keselamatan dan budaya perbaikan yang
berkelanjutan, perlu dilakukan evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien;
x. bahwa untuk meningkatkan motivasi petugas dan meningkatkan
keberlangsungan upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien, perlu dilakukan penyampaian informasi hasil peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/MenKes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
6. Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/MenKes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas;
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/MenKes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal di Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1691/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457 tahun 2003 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DILANG PUTI TENTANG


PENINGKATAN MUTU KESELAMATAN PASIEN DI UPT PUSKESMAS DILANG
PUTI
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Dilang Puti sebagai tercantum dalam
lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan surat ini
Kedua : Surat Keputusani ni mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagai mana mestinya

Ditetapkan di : Dilang Puti 06 Maret 2019


Kepala UPT Puskesmas Dilang Puti
Kab. Kutai Barat

Felisitas Syahrizat, SST, M.Si


NIP. 19770923 200312 2 003
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS DILANG PUTI
NOMOR : SK/ /AK/PKM-DP/2019
TENTANG : PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPT
PUSKESMAS DILANG PUTI

A. KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN


PASIEN
1. Setiap tenaga klinis wajib melakukan upaya peningkatan mutu klinis.
2. Setiap tenaga klinis harus memperhatikan keselamatan pasien dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
3. Setiap tenaga klinis berperan aktif dalam melaksanakan identifikasi permasalahan mutu layanan
kilnis dan keselamatan pasien.
4. Setiap tenaga klinis berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
5. Setiap tenaga klinis berperan aktif dalam menyusun rencana perbaikan terhadap mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
6. Setiap tenaga klinis berperan aktif dalam melaksanakan suatu perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
7. Setiap tenaga klinis berperan aktif dalam menindak lanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.

B. PEMILIHAN DAN PENETAPAN INDIKATOR MUTU KLINIS

No. Unit Pelayanan Indikator Mutu Standar

1. Pendaftaran Kepatuhan pasien membawa kartu identitas 95%


/Loket berobat (KIB)
Pembuatan status rekam medic (RM) berulang 100 %
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 100%

2. Poli umum Ketepatan waktu tunggu pasien dari meja tensi ke 100 %
ruang pemeriksaan 5 – 10 menit
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 100 %

Kepatuhan petugas menerapkan CTPS 100 %


3. Poli gigi Ketetapan waktu pelayanan pencabutan gigi 95 %
1.ekstraksi gigi permanen : 20 menit
2.ekstraksi gig sulung : 5 menit

Kepatuhan petugas menerapkan CTPS 100 %

4. KIA Kepatuhan menerapkan 10 T 95 %


Ketepatan waktu pelayanan pasien dengan 100 %
standar 10 – 15 menit
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 100 %

5. KB Komunikasi,informasi dan edukasi 95 %


Kepuasan pasien terhadap pelayanan 95 %
6. Kamar bersalin Kepatuhan penggunaan APD 95%
Kepatuhan petugas menerapkan CTPS 100 %
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 95 %
Kesterilan alat 100 %
7. NIFAS Kepatuhan petugas menerapkan CTPS 95 %
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 100 %
8. MTBS Pencapaian indicator ketepatan waktu dalam 95 %
pelayanan
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 95 %
9. GIZI/SANITASI Kepuasan pasien terhadap pelayanan 90 %
Kepatuhan penggunaan APD 100 %
10. LABORATORIUM Kepatuhan menerapkan CTPS 99 %
Ketepatan pengambilan sampel 95 %

Kepatuhan menerapkan CTPS 100 %

Kepatuhan menggunakan APD 90 %


11. UGD
Kejadian tidak infeksi pasca tindakan jahit luka 90 %

Ketepatan waktu dalam pemberian obat 95 %

Ketepatan dalam pelayanan informasi obat 100 %


12. KAMAR OBAT
Kepuasan pasien terhadap pelayanan 100 %

Kepatuhan menggunakan APD 90 %

Kepatuhan menerapkan CTPS 90 %


13. RRI
Ketapatan waktu pergantian cairan pasien 95 %

Kepatuhan menerapkan CTPS 90 %

Kepatuhan penggunaan APD 100 %


14. TB/KUSTA
Kepatuhan pasien dalam pengobatan 100

C. KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI, DOKUMENTASI DAN PELAPORAN KEJADIAN TIDAK


DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, KEJADIAN NYARIS CEDERA DAN KEJADIAN
TIDAK CEDERA
1. Seluruh petugas Puskesmas apabila menemukan kejadian tidak diharapkan, kejadian potensial
cedera, kejadian nyaris cedera dan kejadian tidak cedera diharuskan melakukan identifikasi.
2. Seluruh petugas Puskesmas apabila menemukan kejadian tidak diharapkan, kejadian potensial
cedera, kejadian nyaris cedera dan kejadian tidak cedera diharuskan melakukan dokumentasi dan
membuat laporan.
3. Laporan yang dimaksud pada diktum kedua dilakukan secara lisan kepada dokter pemberi layanan
klinis pada saat kejadian dimaksudkan untuk pencegahan cedera atau pemberian pertolongan
sesegera mungkin.
4. Laporan yang dimaksud pada diktum kedua harus dibuat secara tertulis.

D. PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD), KEJADIAN POTENSIAL CEDERA (KPC)


DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA(KNC)
1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas
3. Analisis kasus oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien Puskesmas
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan
Pasien Puskesmas
5. Implementasi/Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga klinis di
Puskesmas.
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di Puskesmas.

E. MANAJEMEN RESIKO KLINIS


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan prosedur,
kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak Lanjut.

F. PEDOMAN PELAKSANAAN EVALUASI MANDIRI DAN REKAN TERHADAP PRILAKU PETUGAS


KLINIS
1. Tim Mutu pelayanan Klinis dan keselamatan pasien sebagai penanggung jawab pelaksanaan
evaluasi mandiri dan rekan perbaikan perilaku petugas klinis.
2. Untuk meningkatkan mutu pelayanan diperlukan evaluasi rekan dan mandiri terhadap perilaku
petugas dalam memberikan pelayanan klinis.
3. Pelaksanaan evaluasi mandiri dan rekan terhadap perilaku petugas klinis sebagaimana dalam
diktum Pertama dilakukan pada semua indikator perilaku yang telah ditetapkan setiap tiga bulan
sekali.

G. BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN


1. Kesadaran ( Awareness)
Seluruh staf Puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan berhati-hati. Seluruh staf Puskesmas
mampu mengenali kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut, serta mengambil tindakan untuk
memperbaikinya.
2. Terbuka dan Adil
Bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan adalah menjamin adanya
keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara “terbuka dan bebas”, perlakuan yang adil terhadap
staf waktu terjadi insiden.
Adapun konsekuensi menjadi “terbuka dan adil” adalah :
a. Staf harus terbuka tentang insiden yang melibatkan mereka
b. Staf dan Puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
c. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang insiden yang terjadi
d. Puskesmas terbuka dengan pasien,masyarakat dan staf
e. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden
3. Pendekatan Sistem
Memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya lingkungan yang mempertimbangkan
semua komponen sebagai faktor yang ikut berkontribusi terhadap insiden yang terjadi. Hal ini
menghindari kecenderungan untuk menyalahkan individu dan lebih melihat kepada sistem dimana
individu tersebut bekerja. Inilah yang disebut pendekatan system (systems approach).

H. INDIKATOR PERILAKU PEMBERI LAYANAN KLINIS


1. Penilaian dilakukan secara periodik atau sesuai kebutuhan dan penilaian ini akan direkapitulasi
dalam bentuk penilaian prestasi kerja di akhir tahun bagi PNS (Pegawai Negeri Sipil).
2. Unsur yang dinilai adalah orientasi pelayanan, integrasi, komitmen, disiplin, kerjasama.
3. Untuk petugas masing-masing ruangan penilaian dilakukan oleh penanggung jawab ruangan dan
auditor internal.
4. Untuk masing-masing penanggung jawab ruangan penilaian dilakukan oleh penanggung jawab UKP
(Upaya Kesehatan Perorangan), Kefarmasian dan Laboratorium.
5. Metode penilaian
Nilai dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut:

91 ke atas : sangat baik


76-90 : baik
61-75 : cukup
51-60 : kurang
50 ke bawah : buruk

I. SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)


1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar
2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
3. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai
4. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar, Pembedahan Pada
PasienYang Benar
5. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan
6. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti di bawah ini :
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET

1. Ketepatan Identifikasi Pasien 100%

2. Peningkatan komunikasi yang efektif 100 %

Peningkatan keamanan pemberian obat-obatan yang harus


3. 100%
diwaspadai

4. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan ≥80%

Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi akibat perawatan


5. ≥90%
kesehatan di Puskesmas

6. Pengurangan resiko cedera pasien akibat terjatuh 100%

J. KETERLIBATAN SEMUA KARYAWAN DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN

1. Seluruh karyawan UPT Puskesmas Dilang Puti berkewajiban meningkatkan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
2. Untuk memantau karyawan UPT Puskesmas Dilang Puti meningkatkan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien akan di awasi oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan
Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Dilang Puti.

K. PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN
1. Penyampaian informasi hasil evaluasi peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
kepada semua petugas klinis di Puskesmas melalui sebuah rapat.
2. Penyampaian informasi hasil evaluasi dilaksanakan setelah evaluasi peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien.

L. PEMBENTUKAN TIM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN


PASIEN
Ketua : drg. Shely Nurifanti Arifien
Sekertaris I : Riyana Anjarsari, A.Md.Keb
Sekretaris II : Alfed Mangiri, S.Farm.Apt
Anggota :
- Sherly Febrianti, A.Md.Kep
- Muhammad Yusuf, SKM
- Martina Pakidi, A.Md.Keb
- Elly Anggraini, A.Md.Keb
- Elpila Dopi, A.Md.Kep
- Riyana Anjarsari, A.Md.Keb
- Yohanes Bambang T, A.Md.Kep
- Rofika Dwi Lestari, A.Md.keb
- Gadiel Efraim, A.Md.Ak
- Alfed SMangiri,
- Jashein Desem, AMG
- drg. Shely Nurifanti Arifien

M. URAIAN TUGAS TIM PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN

PASIEN
NO NAMA JABATAN URAIAN TUGAS
1. drg. Shely Nurifanti Ketua  Merencanakan program PMKP
Arifien  Melaksanakan program PMKP
 Monitoring program PMKP
 Melakukan evaluasi program PMKP
 Melaksanakan tindak lanjut program
PMKP
 Melaporkan hasil kegiatan program
PMKP
 Melaporkan hasil kegiatan program
PMKP kepada kepala Puskesmas
2. - Riyana Anjarsari, Sekretaris I  Membantu ketua tim PMKP dalam
A.Md.Keb dan II kegiatan dokumentasi program PMKP
- Alfed Mangiri,  Mengatur rapat dan jadwal rapat tim
S.Farm.Apt PMKP
 Membantu ketua tim PMKP dalam
- merencanakan, melaksanakan,
monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
program PMKP di unit pelayanan RRI
3. Sherly Febrianti, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
A.Md.Kep indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien UGD
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di UGD
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
Keselamatan pasien di UGD
4. Muhammad Yusuf, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
SKM indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien di LOKET
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di LOKET
 Membantu melengkapi data yang di
perlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di LOKET
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di LOKET
5. Riyana Anjarsari, Anggota  Membantu mengumpulkan,menganalisis
A.Md.keb indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien KIA
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di KIA
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di KIA
6. Gadiel Efraim, Anggota  Membantu mengumpulkan,menganalisis
A.Md.Ak indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien LAB
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di LAB
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di LAB
7. Martina Pakidi, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
A.Md,keb indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien KAMAR BERSALIN
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di KAMAR BERSALIN
 Membantu melengkapi data yang di
perlukan dalam menganilis insiden
keselamatan pasien di KAMAR
BERSALIN
8. Martina Pakidi, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
A.Md.keb indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien di NIFAS
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD ,KPC,
KNC di NIFAS
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di NIFAS
9. Elpila Dopi, A.Md.Kep Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien TB/KUSTA
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di TB/KUSTA
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di TB/KUSTA
10. Elly Anggreani. Anggota  Membantu mengumpulkan menganalisis
A.Md,keb indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien KB
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di KB
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien KB
11. Yohanes Bambang T, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
A.Md,kep indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien POLI UMUM
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di POLI UMUM
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di POLI UMUM
12 Rofika Dwi Lestari, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
A.Md.Keb indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien MTBS
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika KTD, KPC, KNC di
MTBS
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien MTBS
13. Sherly Febrianti, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
A.Md.Kep indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien POLI GIGI
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di POLI GIGI
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien POLI GIGI
14. Alfed mangiri, Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
S.Farm.Apt indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien di KAMAR OBAT
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di KAMAR OBAT
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di KAMAR OBAT
15. Jashein Desem, AMG Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien di GIZI
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di KLINIK GIZI
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di KLINIK GIZI
16. Drg. Shely Nurifanti Anggota  Membantu mengumpulkan, menganalisis
Arifien indicator mutu dan sasaran keselamatan
pasien di RRI
 Membantu koordinasi dengan unit
pelayanan klinis jika terjadi KTD, KPC,
KNC di RRI
 Membantu melengkapi data yang
diperlukan dalam menganalisis insiden
keselamatan pasien di RRI

N. PENYAMPAIAN INFORMASI HASIL PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN


KESELAMATAN PASIEN
1. Penyampaian informasi hasil evaluasi peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
kepada semua petugas klinis di Puskesmas melalui sebuah rapat.
2. Penyampaian informasi hasil evaluasi dilaksanakan setelah evaluasi peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien.

Ditetapkan di : Dilang Puti 06 Maret 2019


Kepala UPT Puskesmas Dilang Puti
Kab. Kutai Barat

Felisitas Syahrizat, SST, M.Si


NIP. 19770923 200312 2 003

Anda mungkin juga menyukai