Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mutu Pendidikan salah satunya akan sangat dipengaruhi oleh kualitas Pendidik dan
Tenaga Kependidikan. Artinya, bahwa peran pendidik dan tenaga kependidikan merupakan
faktor yang signifikan dalam peningkatan pendidikan. Dengan segala kemampuan yang
dimiliki, mereka berpartisipasi aktif dalam menyelenggarakan proses pendidikan dengan
peran antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, pemberi inspirasi belajar maupun
sebagai pelayanan administrasi pendidikan.
Guru sebagai pendidik tidak hanya mampu mengajar pengetahuan dan mendidik
siswa agar menjadi manusia yang berbudi luhur, tetapi juga harus mampu mengajarkan
keterampilannya di kehidupan masyarakat. Guru dituntut mampu menguasai bidang studi
yang diampunya dan membelajarkannya kepada siswa secara profesional. Oleh sebab itu,
Guru seyogyanya selalu melakukan penilaian terhadap kinerjanya sendiri, terutama dalam
pembelajaran di kelas, sehingga Guru akan dapat mengetahui kualitas pembelajarannya.
Guru juga harus memiliki kompeten dan profesional yaitu mampu mengembangkan
keprofesionalannya secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif yang
diantaranya juga dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Dengan demikian, Guru
akan dapat secara terus menerus berusaha melakukan perbaikan pembelajaran yang inovatif
dan kreatif. Guru yang inovatif, kreatif dan produktif adalah Guru yang selalu mencari dan
menemukan hal – hal baru dan mutakhir untuk kepentingan kualitas pembelajaran di kelas.
Pengembangan diri salah satu alternatif yang dapat menambah pengetahuan Guru
dalam rangka meningkatkan keprofesionalannya. Selain dapat meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya sebagai Guru, juga akan mendapat penghargaan berupa angka kredit
yang dapat diperhitungkan untuk pengembangan kariernya. Kegiatan pengembangan diri
dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan ( diklat ) fungsional dan/ atau melalui
kegiatan kolektif Guru.
Tabel 1 : Besaran Angka Kredit Untuk Kegiatan Mengikuti Diklat Fungsional

Lama Pengembangan Diri Angka Kredit

> 960 Jam 15

641 – 960 Jam 9

481 – 640 Jam 6

181 – 480 Jam 3

81 – 180 Jam 2

30 – 80 Jam 1
Adapun tujuan dari semua kegiatan pengembangan diri yang telah penulis ikuti,
pengembangan diri tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
khususnya mutu pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan di Propinsi Bangka
Belitung.
Berdasarkan kegiatan pengembangan diri yang telah dilakukan oleh penulis, berikut
ini penulis paparkan laporan kegiatan demi kegiatan pengembangan diri beserta bukti
fisiknya berupa fotokopi surat tugas, dan fotokopi sertifikat. Untuk laporan pengembangan
diri 5, belum dapat penulis sertakan dikarenakan belum datang dari Pusat ( Jakarta ).
Penulis menyertakannya dengan bukti foto mengikuti kegiatan.
Laporan Pengembangan Diri 1
BAGIAN AWAL

WORKSHOP PEMBUATAN RPP


BERKARAKTER DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
TANGGAL : 30 SEPTEMBER S/D 02 OKTOBER 2013
DI SMK NEGERI 1 TOBOALI

Tujuan diadakan workshop :

- Sosialisasi tentang RPP yang berkarakter dan berwawasan lingkungan di SMK


Negeri 1 Toboali

Lama kegiatan workshop : 30 Jam

Lampiran : 1. Surat Tugas

2. Sertifikat
BAGIAN ISI :

WORKSHOP PEMBUATAN RPP


BERKARAKTER DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
MGMP SMK KABUPATEN BANGKA SELATAN
TANGGAL : 30 SEPTEMBER S/D 02 OKTOBER 2013
DI SMK NEGERI 1 TOBOALI

TUJUAN DIADAKAN WORKSHOP :

Krisis global merupakan akibat ulah manusia yang tidak disiplin, baik dalam
memelihara lingkungannya maupun dikarenakan keserakahan manusia. Oleh sebab itu,
sekolah sebagai pencetak generasi penerus, perlu mengajarkan para siswa untuk lebih
perduli pada lingkungannya. Dalam rangka itu, SMK Negeri 1 Toboali mengadakan
Workshop Pembuatan RPP Berkarakter Dan Berwawasan Lingkungan yang bertujuan
untuk mensosialisasikan bagaimana cara pembuatan RPP yang berkarakter dan berwawasan
lingkungan dengan model – model pembelajaran yang kreatif.

PEMATERI : 1. Dra. HARTINI


2. FAURANI, SPd
MATERI : 1. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Selatan
2. Standar Nasional Pendidikan
3. Model Pembelajaran
4. Pemaparan Kurikulum 2013
5. Penyusunan RPP Berkarakter Dan Berwawasan Lingkungan
6. Presentasi Dan Simulasi

Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di


seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :

1. Standar Kompetensi Lulusan


2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan Pendidikan
8. Standar Penilaian Pendidikan

Fungsi dan Tujuan Standar :

 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu
 Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat
 Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global

Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang melibatkan seluruh


komponen utama proses belajar mengajar, yaitu guru, siswa dan interaksi antara keduanya,
serta ditunjang oleh berbagai unsur – unsur pembelajaran, meliputi tujuan pembelajaran,
pemilihan materi pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi atau kondisi belajar
yang kondusif, serta metode evaluasi yang sesuai dengan kurikulum. Hasil belajar dapat
dioptimalkan melalui peningkatan kualitas pembelajaran.
Hal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran adalah disebabkan
kurang dikemasnya pembelajaran dengan metode yang menarik, menantang, dan
menyenangkan. Para guru seringkali menyampaikan materi apa adanya ( konvensional ).
Ada beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, antara lain :
1. Model pengajaran langsung ( direct intruction )
2. Model pembelajaran kooperatif ( cooperative learning )
3. Model pembelajaran berdasarkan permasalahan ( problem based intruction/ PBI )
4. Model perencanaan program
Dari model pembelajaran yang disebutkan di atas, dikelompokkan lagi menjadi beberapa
model pembelajaran.
RPP adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menggambarkan prosedur dan
pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam Silabus. Maka ringkasnya RPP adalah rencana
operasional kegiatan pembelajaran setiap atau beberapa KD dalam setiap tatap muka di
kelas.
RPP berkarakter merupakan sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
menuntut penanaman karakter pada murid seperti disiplin, mandiri, bertanggungjawab, rasa
hormat dan karakter lain yang diharapkan bisa dimiliki oleh muri saat proses pembelajaran
berlangsung maupun setelah pembelajaran berlangsung. Selain itu, di dalam RPP tersebut
Guru juga mengkaitkan pembelajarannya dengan wawasan lingkungan.
Ada 3 ( tiga ) aspek yang perlu diperhatikan dalam RPP berkarakter dan
berwawasan lingkungan ini, yaitu : Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi.
TINDAK LANJUT
Dengan mengikuti workshop ini, penulis mendapatkan pengetahuan, bagaimana
cara pembuatan RPP Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan dengan menggunakan
pilihan beberapa model pembelajaran.
DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI

- Dampak yang dapat penulis rasakan dari mengikuti workshop ini adalah penulis
dapat membuat RPP Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan, dan penulis lebih
percaya diri dalam menerapkan model pembelajaran di kelas.
- Dengan diterapkannya RPP Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan di kelas,
siswa lebih perduli dengan lingkungan dan karakter positif siswa lebih menonjol
( seperti : mandiri, disiplin dan bertanggungjawab terlebih dalam mengerjakan
tugasnya )

Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai laporan hasil mengikuti kegiatan
Workshop Pembuatan RPP Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan berikut penulis
lampirkan hasil pembuatan RPP Berkarakter dan Berwawasan Lingkungan.

Toboali, 4 Oktober, 2013

Penulis,

Syamsu Alam, ST

NIP. 19720739 200604 1 002


Laporan Pengembangan Diri 2

BAGIAN AWAL :

WORKSHOP JABATAN GURU DAN ANGKA KREDIT


( PENILAIAN KINERJA GURU )
Dalam Mendukung Terlaksananya Kurikulum 2013
DI SMK NEGERI 1 TOBOALI
TANGGAL : 26, 28, 29 APRIL 2014

Tujuan diadakan workshop :

- Sosialisasi tentang perhitungan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan syarat – syarat
yang harus dipenuhi oleh Guru dalam kenaikan pangkat/ golongan

Lama kegiatan workshop : 30 Jam

Lampiran : 1. Surat Tugas

2. Sertifikat
BAGIAN ISI :

WORKSHOP JABATAN GURU DAN ANGKA KREDIT


( PENILAIAN KINERJA GURU )
Dalam Mendukung Terlaksananya Kurikulum 2013
DI SMK NEGERI 1 TOBOALI
TANGGAL : 26, 28, 29 APRIL 2014

TUJUAN DIADAKAN WORKSHOP :


Dalam rangka meningkatkan kinerja guru di SMK Negeri 1 Toboali dan dalam
mendukung terlaksananya Kurikulum 2013, SMK Negeri 1 Toboali mengadakan sosialisasi
tentang perhitungan Penilaian Kinerja Guru ( PKG ) dan syarat – syarat yang harus
dipenuhi oleh guru dalam kenaikan pangkat/ golongan. Diharapkan dengan diadakannya
workshop ini, guru – guru di SMK Negeri 1 Toboali lebih aktif dan dapat menciptakan
insan yang cerdas, komprehensif dan berdaya saing tinggi.

PEMATERI : 1. ASRI HUSMAN, SE


2. FAURANI, SPd
3. DWI UTOMO, SPd
MATERI : 1. Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Selatan
2. Penilaian Kinerja Guru ( PKG )
3. Perhitungan Angka Kredit Guru
4. Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
5. Simulasi Penilaian Kinerja Guru

Dalam workshop ini di paparkan mengenai peraturan pemerintah, diantaranya :

a. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


b. PP No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
c. PP No. 11 Tahun 2008 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
d. Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Konselor
e. Permenpan dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka
Kreditnya
f. PP No. 41 tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru Dan Dosen
g. PP No. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
PENILAIAN KINERJA GURU
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan
tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan
pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang
dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan
penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas
proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan
yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut.
Sistem PK Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi
kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan
kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Secara umum, PK Guru memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut :
1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan
yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut.
Hasil PK Guru diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan
yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing
tinggi.
PK Guru merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan
pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, PK Guru merupakan pedoman untuk
mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.
PK Guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran,
pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar
untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan
kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
16 Tahun 2007.
Untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian
kinerjanya dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang
dibebankan tersebut (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun
2009.
Syarat Sistem PK Guru
Persyaratan penting dalam sistem PK Guru adalah : Valid, Reliabel dan Praktis
Prinsip Pelaksanaan PK Guru
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK Guru adalah berdasarkan ketentuan,
berdasarkan kinerja, berlandaskan dokumen PK Guru, dilaksanakan secara konsisten.
PK Guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif diawal
tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan memperhatikan hal-hal berikut :
Obyektif, Adil, Akuntabel, Bermanfaat, Transparan, Praktis, Berorientasi pada
tujuan, Berorientasi pada proses, Berkelanjutan, Rahasia

Aspek yang Dinilai dalam PK Guru


Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Selain tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas
lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam penilaian kinerja
guru beberapa sub-unsur yang perlu dinilai adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi guru
mata pelajaran atau guru kelas,
2. Penilaian kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru Bimbingan
Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan dan melaksanakan
pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil bimbingan, menganalisis hasil
evaluasi pembimbingan, dan melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan.
3. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah. Pelaksanaan tugas tambahan ini dikelompokkan menjadi
2, yaitu tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka dan yang tidak
mengurangi jam mengajar tatap muka.
Tugas tambahan yang mengurangi jam mengajar tatap muka meliputi: (1) menjadi
kepala sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil kepala sekolah/madrasah per
tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya; (4)
menjadi kepala perpustakaan; atau (5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit
produksi, atau yang sejenisnya. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam
mengajar tatap muka dikelompokkan menjadi 2 juga, yaitu tugas tambahan minimal
satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru pembimbing program induksi, dan
sejenisnya) dan tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas
penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan kurikulum, dan sejenisnya).

Perangkat Pelaksanaan PK Guru


Perangkat yang harus digunakan oleh penilai untuk melaksanakan PK Guru agar
diperoleh hasil penilaian yang objektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggung-
jawabkan adalah:

1. Pedoman PK Guru
2. Instrumen penilaian kinerja
Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran atau pembimbingan terdiri
dari :
1) Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai
2) Format laporan dan evaluasi per kompetensi
3) Format rekap hasil PK Guru
4) Format penghitungan angka kredit PK Guru
Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah (Lampiran 3) secara umum terdiri dari bagian-bagian berikut :
1) Petunjuk Penilaian
2) Format Identitas Diri
3) Format Penilaian Komponen Kinerja
4) Format Rekapitulasi Penilaian Kinerja
5) Format Tambahan
3. Laporan kendali kinerja guru
TINDAK LANJUT
Tindak lanjut adanya workshop ini penulis dapat:
1. Mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan untuk memperbaiki kualitas kerja
3. Meningkatkan kinerja
4. Digunakan untuk pengusulan kenaikan pangkat dan jabatan

DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI


Adapun dampak yang penulis rasakan setelah mengikuti pengembangan diri ini
adalah :
 Penulis dapat meningkatkan kinerja selama melaksanakan tugas sebagai Guru Mata
Pelajaran dan Kepala Bengkel Teknik Instalasi Tenaga Listrik
 Meningkatkan kontribusi secara optimal dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran
peserta didik
 Dengan semakin meningkatnya kinerja Guru terlebih lagi dalam kehadiran mengajar di
kelas, siswa semakin tertib dan kondusif

Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai laporan hasil mengikuti kegiatan
Workshop Jabatan Guru Dan Angka Kredit ( Penilaian Kinerja Guru ) Dalam Mendukung
Terlaksananya Kurikulum 2013 Di SMK Negeri 1 Toboali.

Toboali, 3 Mei 2014

Penulis,

Syamsu Alam, ST

NIP. 19720730 200604 1 002

Laporan Pengembangan Diri 3


BAGIAN AWAL :

PELATIHAN MASTER TEACHER DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI


GURU SMK KURIKULUM 2013
TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014
DI HOTEL TANJUNG PESONA BEACH RESORT
TANGGAL : 5 S/D 16 MEI 2014

Tujuan diadakan pelatihan :

- Untuk meningkatkan kemampuan profesional Guru, Dinas Pendidikan Provinsi


Kepulauan Bangka Belitung Seksi Sekolah Menengah Kejuruan, Bidang Pendidikan
Menengah dan Tinggi melaksanakan pembinaan dan pemberdayaan tenaga pendidik
dengan mengadakan Pelatihan Master Teacher dalam Peningkatan Kompetensi
Guru SMK Kurikulum 2013 Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2014 yang bertempat di Tanjung Pesona Sungailiat. Dengan peserta 133 orang dari
6 Kabupaten se-Bangka Belitung dan Kota Pangkal Pinang, diharapkan tenaga
pendidik saling memberikan pengalaman mengajar dan informasi mengenai
pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, yang pada gilirannya dapat
membina sumber daya manusia yang mempunyai sikap yang baik sebagai generasi
emas negeri serumpun sebalai.

Lama kegiatan workshop : 100 Jam

Lampiran : 1. Surat Tugas

2. Sertifikat

BAGIAN ISI :
PELATIHAN MASTER TEACHER DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI
GURU SMK KURIKULUM 2013
TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014
DI HOTEL TANJUNG PESONA BEACH RESORT
TANGGAL : 5 S/D 16 MEI 2014

TUJUAN DIADAKAN PELATIHAN :

- Dalam rangka implementasi Kurikulum 2013, guru harus menyusun Rencana


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menyesuaikan beberapa komponen dengan
dokumen kurikulum tersebut. Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya,
guru harus menerapkan pendekatan scientific dan penilaian otentik dan penilaian
sikap dengan profesional. Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan para guru
dapat membuat RPP dengan pendekatan scientific dan menerapkannya dalam
Kegiatan Belajar Mengajar di kelas.

PEMATERI : 1. Dr. Ir. Syahril Is ( P4TK BMTI Bandung )


2. Dr. Drs. Nana Suryana ( P4TK IPS Bandung )

MATERI : 1. Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka


Belitung
2. Kebijakan Umum Bidang Pendidikan Menengah
3. Rasional dan Elemen perubahan
4. Menganalisis Keterkaitan SKL, KI dan KD, paket keahlian
5. Pendekatan Saintifik
6. Penilaian Otentik dan Pelaporan Capaian Kompetensi
7.Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, Kecukupan,
dan Kedalaman Materi)
8. Analisis Pengembangan Silabus
9. Penyusunan RPP
10. Pengembangan media Pembelajaran ( Bahan Tayang )
11. Pengembangan Kisi-kisi soal
12. Pengembangan Instrumen sikap mata pelajaran
13. Penilaian Sikap Antar mata pelajaran
14. Pengembangan Instrumen penilaian pengetahuan
15. Penilaian oleh Siswa
16. Praktek Pembelajaran terbimbing disekolah
17. Internalisasi / refleksi materi mandiri
18. Pelaporan capaian kompetensi ( Rapor )
19. Kerangka dasar dan struktur kurikulum SMK-MAK ( Visi, misi,
tujuan )
20. Muatan KTSP dan Muatan Lokal
21. Peminatan pada SMK dan Rencana tindak lanjut.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam rangka pelaksanaan
kurikulum 2013, Guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) dan
menyesuaikan beberapa komponen dengan dokumen kurikulum tersebut. Di dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya, Guru harus menerapkan pendekatan saintifik dan
penilaian otentik dan penilaian sikap dengan profesional.

Analisis SKL, KI-KD, Silabus, dan Spektrum 2013


 Perumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam KBK 2004 dan KTSP
2006 yang diturunkan dari Standar Isi (SI) diubah menjadi diturunkan dari
kebutuhan.
 Perumusan SI dalam KBK dan KTSP dirumuskan berdasarkan tujuan mata
pelajaran (SKL mapel) yang dirinci menjadi SK dan KD mapel diubah
menjadi perumusan yang diturunkan dari SKL melalui Kompetensi Inti (KI)
yang bebas mapel.
 Pemisahan antara mapel pembentuk sikap, ketrampilan dan pengetahuan
dalam KBK dan KTSP diubah menjadi semua mapel harus berkonstribusi
terhadap pembentuk sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
 Kompetensi yang diturunkan dari mapel diubah menjadi mapel diturunkan
dari kompetensi yang ingin dicapai.
 Dalam KBK dan KTSP mapel lepas satu dengan yang lain diubah menjadi
semua mapel diikat oleh KI tiap kelas.

Pendekatan Saintifik
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang
diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains,
terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa ( Alfred De
Vito, 1989 )
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah ( scientific ), tematik terpadu ( tematik antar
mata pelajaran ), dan tematik ( dalam suatu mata pelajaran ) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian ( discovery/inquiry learning ). Untuk mendorong
kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun
kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah ( project based learning ).
( Permendikbud No 65/2013 )

Identifikasi Pembelajaran Saintifik :


a. Muatan Materi Pembelajaran ( Pengetahuan )
b. Langkah pembelajaran : Mengamati, Menanya, Mencoba/Mengumpulkan Informasi,
Mengasosiasi, Mengomunikasikan

Penilaian Otentik dan Pelaporan Capaian Kompetensi


Penilaian otentik adalah penilaian yang mengharuskan siswa untuk menunjukkan
pengetahuan ( knowledge ), sikap ( affective ), keterampilan ( skills ) dan kemampuannya
( ability ) dalam situasi yang nyata /real life situations ( Popham, 1995; Bookhart, 2001 ).
Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
mulai dari masukan ( input ), proses, dan keluaran ( output ) pembelajaran. (Permendikbud
No 66/2013)
Penilaian Sikap

 Dilakukan melalui pengamatan, penilaian diri, penllaian antar-teman, dan


jurnal
 Pengamatan sikap perlu dijabarkan aspek sikap yang diamati sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan dan disiapkan kriteria penilaian atau rubrik
 Penilaian diri dan antar-teman untuk menggali kelebihan atau kekurangan
siswa
 Jurnal sikap memuat catatan sikap di kelas maupun di luar kelas berkaitann
dengan sikap dan prilaku
 Rekap penilaian sikap dilaporkan kepada wali kelas menjadi bahan penilaian
akhir tentang sikap

Penilaian Pengetahuan
 Dilakukan melalui tes ( tertulis/lisan ) dan penugasan ( non tes )
 Tes tertulis/lisan dikembangkan berdasarkan indikator
 Tes tertulis dilakukan melalui UH, UTS, UAS dalam bentuk pilihan ( BS, PG,
dll ) isian, atau uraian
 Penugasan berupa pekerjaan rumah baik individu atau kelompok, dirinci
dengan aspek penilaian berikut kriteria penilaian atau rubrik

Penilaian Keterampilan

 Dilakukan melalui tes praktik, proyek, dan/atau portofolio


 Tes praktik penilaian keterampilan konkrit yang menuntut respon aktivitas
atau perilaku sesuai kompetensi
 Penilain proyek mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis/lisan, atau bentuk lain
 Penilaian portofolio mencakup seluruh karya siswa dalam periode tertentu

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )


( Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan lampiran Permen Pembelajaran Tahun
2014 )
RPP yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pembelajaran atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata
pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6) kegiatan
pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan sumber belajar.
Contoh Format RPP ( berdasarkan Permendikbud Nomor 81A Lampiran 4
Tahun 2013 )
Sekolah :
...........................................................................................................
Matapelajaran :
...........................................................................................................
Kelas/Semester :
...........................................................................................................
Materi Pokok :
...........................................................................................................
Alokasi Waktu :
...........................................................................................................

A. Kompetensi Inti
(KI) : ...........................................................................................................
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena
keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator
dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran
langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran

TINDAK LANJUT
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
bisa membuat/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang menerapkan
pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun
intelektual.

DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI


Adapun dampak yang penulis rasakan dari mengikuti pengembangan diri ini adalah:
 Memahami bagaimana pembelajaran di kelas dengan pendekatan saintifik
 Memahami serta mengimplementasikan penilaian otentik dan pelaporan capaian
kompetensi
 Memahami penyusunan dan menganalisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
di kelas
 Siswa lebih termotivasi dan bersemangat belajar dengan model pembelajaran yang
bervariatif.

Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai laporan hasil mengikuti kegiatan
Pelatihan Master Teacher Dalam Peningkatan Kompetensi Guru SMK Tingkat Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014.

Toboali, 18 Mei 2014


Penulis,

Syamsu Alam, ST
NIP. 19720730 200604 1 002

Laporan Pengembangan Diri 4


BAGIAN AWAL :

IN HOUSE TRAINING
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-TAHUN 2014
DI SMK NEGERI 1 TOBOALI
TANGGAL : 27 S/D 29 AGUSTUS 2014

Tujuan diadakan pelatihan :

- Sosialisasi kepada guru – guru SMK Negeri 1 Toboali yang belum pernah
mengikuti diklat/pelatihan sejenis tentang Kurikulum 2013
- Meningkatkan kemampuan profesional guru khususnya dalam menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses hasil belajar

Lama kegiatan workshop : 32 Jam

Lampiran : 1. Surat Tugas

2. Sertifikat
BAGIAN ISI :

IN HOUSE TRAINING
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN-TAHUN 2014
DI SMK NEGERI 1 TOBOALI
TANGGAL : 27 S/D 29 AGUSTUS 2014

TUJUAN DIADAKAN IN HOUSE TRAINING :

- Memahami secara utuh rasional pengembangan dan elemen perubahan Kurikulum


2013
- Memahami keterkaitan SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum
2013
- Memahami pendekatan saintifik, model – model pembelajaran dan penilaian otentik
pada Kurikulum 2013

PEMATERI : Drs.Syarif Hidayat, M.Pd

MATERI : 1. Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Selatan


2. Konsep Kurikulum 2013
3. Analisis SKL, KI-KD, Silabus dan Spektrum Kurikulum SMK
5. Pendekatan Saintifik
6. Penilaian Otentik dan Pelaporan Capaian Kompetensi
7. Analisis Materi Ajar
8. Penyusunan dan Analisis Rencana Pembelajaran
9. Praktek Pembelajaran Terbimbing

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi yang


signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik.
Kurikulum 2013 yang dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai
instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu
dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Adapun maksud dari pengembangan diri ini dilaksanakan dengan tujuan untuk
membuka cakrawala para Guru yang sama sekali belum pernah mengikuti pelatihan yang
menyangkut kurikulum 2013. Selain daripada itu, SMK Negeri 1 selaku Sekolah Klaster
untuk Sekolah Menengah Kejuruan di Toboali Bangka Selatan diberi wewenang dan
tanggungjawab sebagai sekolah percontohan dalam penerapan kurikulum 2013. Dalam
kegiatan pengembangan diri ini penulis lebih berbagi dengan teman – teman dan bertanya
kepada pemateri apa yang penulis kurang mengerti di pelatihan sebelumnya. Untuk
Analisis SKL, KI-KD, Silabus dan Spektrum Kurikulum SMK, Pendekatan Saintifik,
Penilaian Otentik dan Pelaporan Capaian Kompetensi, Analisis Materi Ajar, Penyusunan
dan Analisis Rencana Pembelajaran relevan dengan apa yang penulis dapatkan pada
pelatihan sebelumnya.

TINDAK LANJUT
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
bisa membuat/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang menerapkan
pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun
intelektual.
DAMPAK PENGEMBANGAN DIRI
Adapun dampak yang penulis rasakan dari mengikuti pengembangan diri ini adalah:
 Penulis lebih percaya diri mengajarkan materi produktif program keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik menggunakan RPP yang telah disusun
 Meningkatkan kreatifitas penulis dalam mengajarkan mata pelajaran produktif program
keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di kelas
 Siswa lebih bersemangat dan lebih aktif dalam pembelajaran di kelas
Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai laporan hasil mengikuti kegiatan
In House Training Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Kejuruan Tahun 2014

Toboali, 30 Agustus 2014


Penulis,

Syamsu Alam, ST
NIP. 19720730 200604 1 0
PENUTUP

Demikian paparan pengembangan diri yang bisa penulis sampaikan, semoga


berguna dan bermanfaat bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Akhir kata, penulis
ucapkan terimakasih.

Penulis,

Syamsu Alam, S.T


NIP. 19720730 200604 1 002

Anda mungkin juga menyukai