Disusun Oleh:
•Khiyarotun Nailin
SMPN 2 CAMPURDARAT
Ikan cupang yang cukup dikelnal karena keindahan pada ekornya berikutnya adalah ikan
cupang slayer. Ikan cupang jenis ini biasanya memiliki warna tubuh yang cukup cerah, sehingga sangat
indah untuk dilihat. Ikan cupang slayer biasanya dijual mulai dari harga 30 ribu hingga ratusan ribu
rupiah, tergantung dari bentuk dan warna ekornya.
Sama seperti namanya, ikan cupang emas yang mempunyai nama latin betta unimaculata bertubuh
warna kuning keemasan. Ikan ini banyak dijumpai di rawa, sungai dan sawah. Walau tinggal pada
alam liar,
SARANA DAN PRASARANA
•> BAHAN
Bahan yang dibutuhkan dalam budi daya ikan hias meliputi benih ikan, air, pakan, obat-batan
•> ALAT
Alat siphon
Pembersih alga
Jaring ikan
Penjepit tanaman
Kondisioner air
Termometer.
•> BENIH
Benih adalah anakan ikan dari mulai menetas sampai ukuran tertentu ikan yang akan
digunakan untuk kegiatan usaha budi daya. Artinya, kita akan memulai pemeliharaan ikan dari
ukuran benih hingga menjadi cukup dewasa untuk dijual.
3.Ikan Cupang Crown Tail
ikan cupang Crown Tail ini juga mempunyai ciri khas yang pas dengan namanya. Ikan ini memiliki
nama ekor mahkota atau Crown Tail sebab ekornya yang dapat menyerupai seperti mahkota ketika
dibalik. Jenis ikan cupang yang mahal satu ini banyak dicari karena cukup langka di pasaran.
Ikan cupang merah jambu atau pink terkadang tampak seperti bisa tembus cahaya. Ikan
cupang ini tampak transparan yang sering kali mirip dengan ikan cupang warna albino.
Wadah budi daya merupakan tempat untuk memelihara ikan. Faktor yang harus diperhatikan dalam
menentukan wadah adalah menentukan pemilihan wadah budi daya yang tepat untuk jenis ikan yang
sesuai. Terdapat bermacam wadah budi daya ikan hias, yakni sebagai berikut.
Kolam
Kolam yang sering digunakan sebagai wadah budi daya ikan hias adalah kolam tembok dan kolam
terpal yang memiliki saluran inlet (air masuk) dan saluran outlate (air keluar). Jenis ikan hias yang
sering dipelihara di kolam meliputi: koi, Arwana, dan aligator.
Bak
Bak yang umumnya digunakan dalam budi daya ikan hias terbuat dari fiber. Wadah bak digunakan
untuk pemeliharaan ikan pada lahan yang sempit dan praktis. Ikan hias yang dipelihara pada bak fiber
biasanya adalah ikan hias ukuran apa saja, tetapi dalam jumlah banyak.
Akuarium
Akuarium adalah salah satu wadah budi daya yang digunakan untuk pemeliharaan sekaligus menjadi
ajang kreativitas bagi para pecinta ikan hias. Wadah berupa akuarium merupakan wadah yang paling
fleksibel untuk melakukan proses budi daya dan pemeliharaan, karena mudah ditempatkan di mana
saja, termasuk di dalam rumah.
Selain itu, dengan menggunakan wadah akuarium kita dapat memanipulasi lingkungan akuarium
sesuai dengan habitat asli ikan. Saat ini pemeliharaan ikan hias laut dalam wadah akuarium sangat
disukai banyak orang, karena kita dapat membarenginya dengan pembangunan aquascape yang
menyerupai panorama bawah laut yang sangat menarik.
Wadah ini menggunakan kaca yang memiliki ketebalan antara 3 mm -16 mm. Penggunaan akuarium
harus dilengkapi dengan sistem aerasi, yaitu proses pengaliran udara/ oksigen ke dalam akuarium.
Terdapat beberapa jenis akuarium yang sudah dilengkapi dengan filter.
Proses pemasangan filter ke dalam wadah budi daya bertujuan untuk menyaring sisa-sisa pakan dan
hasil metabolisme ikan agar air tetap jernih. Akuarium yang tidak dilengkapi filter, harus dilakukan
proses penyiponan (penyedotan) setiap hari agar kualitas air tetap terjaga dalam kondisi baik.
Apapun jenis wadah yang akan digunakan, terdapat beberapa tahap persiapan yang harus dilakukan
agar wadah siap untuk dijadikan sarana budi daya ikan hias. Berikut adalah pemaparan persiapan
wadah budi daya ikan hias.
Pencucian Wadah
Wadah yang akan kita gunakan haruslah dicuci bersih dengan tujuan untuk menghilangkan dari jamur
dan kotoran yang menempel pada wadah budi daya.
Pencucian kolam tembok atau bak sebaiknya dengan cara menyikat, lebih baik tanpa menggunakan
sabun ataupun detergen kalau pun dipakai maka harus dalam jumlah yang sedikit dan dibilas dengan
tuntas tanpa meninggalkan residu.
Pencucian akuarium dilakukan dengan menggunakan spons ataupun kain, minimalkan penggunaan
sabun/detergen.
Pengeringan Wadah
Proses pengeringan dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari. Hal ini dilakukan agar
kita dapat memastikan bahwa tidak ada sisa cairan deterjen yang tersisa.
Pengisian Air
Proses pengisian air dilakukan 2-3 hari sebelum penebaran ikan. Hal ini bertujuan agar dalam wadah
budi daya sudah tumbuh plankton yang bisa digunakan sebagai pakan alami.
Instalasi Aerasi
Instalasi aerasi atau alat penghasil gelembung udara diperlukan untuk menggerakkan air di dalam
akuarium agar meningkatkan kadar oksigen dalam air sehingga menghasilkan oksigen terlarut yang
dibutuhkan oleh ikan.
Hal ini berbeda dengan ikan di sungai, di danau atau di laut yang mana airnya selalu bergerak
sehingga kandungan oksigennya berlimpah. Namun, di dalam akuarium kandungan oksigennya
terbatas karena jumlah ikan dan makhluk hidup (tumbuhan dan makhluk laut lainnya) jumlahnya juga
terbatas.
Kandungan oksigen yang stabil membuat ikan bisa hidup dan tidak stress. Ada bermacam ukuran
aerator, untuk akuarium 20 L – 100 L cukup menggunakan aerator 1 lubang, kalau lebih besar dari itu
sebaiknya menggunakan yang 2 lubang.
Proses budi daya ikan hias terdiri atas empat tahap, yakni: pemberian pakan, pemeliharaan,
pengendalian penyakit, dan pemanenan. Berikut adalah penjelasan dari setiap tahap proses budidaya
ikan hias.
Pemberian Pakan
Benih ikan hias diberi pakan artemia bahkan cacing sutra/tubifex yang diberikan selama 3 kali sehari,
dengan jumlah pakan 3-5 % dari berat total ikan. Pemberian pakan dilakukan pada pukul 07.00, 13.00,
dan 17.00.
Pakan untuk benih yang berukuran kecil yaitu tubifek yang dicincang, kutu air ataupun jentik nyamuk,
dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali setiap hari. Pakan alami dijadikan pilihan karena pakan
alami memiliki keunggulan sebagai berikut:
Pakan alami sesuai dengan bukaan mulut ikan, sehingga ikan tidak kesulitan saat memakannya.
Pemeliharaan
Proses pemeliharaan ikan hias air tawar dalam wadah budi daya akuarium, dengan cara
penyiponan/penyadotan minimal dua kali setiap hari, pemberian pakan ikan, dan pengecekan
kualitas air. Penggantian air minimal dua minggu sekali atau ketika air sudah mulai keruh