Disusun Oleh:
Nur Vany Widiyagiri
P2790522033
A. Latar Belakang
Fraktur merupakan gangguan pada kontinuitas struktur tulang dandidefenisikan
berdasarkan jenis dan luasnya(Smeltzer, 2016). Tindakan medis untuk pasien fraktur
diantaranya dengan pembedahan ORIF dan OREF. Adapun tanda dan gejala yang dialami
pasien fraktur post operasi yaitu nyeri. Nyeri merupakan pengalaman sensorik atau
emosional yang berkaitan dengan kerusasakan jaringan aktual atau fungsional, dengan
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat. Penangangan untuk
menurunkan nyeri yaitu secara farmakologi dan nonfarmakologi. Secara farmakologi,
pasien diberikan obat yang telah diindikasikan oleh dokter. Sedangkan secara
nonfarmakologi, pasien dapat diberikan teknik relaksasi, teknik distraksi, dan masase.
Salah satu contoh penanganan nonfarmakologi untuk pasien yang mengalami nyeri yaitu
teknik distraksi. Teknik distraksi merupakan mengalihkan perhatian pasien ke hal yang
lain sehingga dapat menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri, bahkan meningkatkan
toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi nafas ritmik merupakan perpaduan antara
distraksi dan relaksasi nafas dalam yang membentuk pola dengan menganjurkan pasien
untuk memandang fokus pada satu objek atau memejamkan matanya.
B. Validitas Penelitian
Population : pasien post operasi
Intervention : teknik distraksi nafas ritmik
Comparison : tidak ada pembanding
Outcome : teknik distraksi nafas ritmik dapat menurunkan intensitas nyeri
yang dialami oleh pasien post apendiktomi