Anda di halaman 1dari 9

Strategi Tata Letak Fasilitas

Dr. Ir. Agustina Shinta, MP


Heptari Elita Dewi, S.P., M.P.
Lab of Production and Operation Management,
Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya
Email: shint4_71ub@yahoo.com, heptarielita@gmail.com

POKOK BAHASAN 4. Macam-macam Layout MODUL


1. Perencanaan Layout/Tata Letak 5. Prinsip Perencanaan Tata Letak
Pabrik Pabrik
2. Kriteria Penyusunan Layout
3. Dasar Pengetahuan Layout
6. Sistem Material Handling

1. PERENCANAAN LAYOUT/TATA LETAK PABRIK


Tata letak adalah suatu keputusan penting yang akan
9
menentukan efisisiensi jangka panjang. Pada semua kasus, desain

Manajemen Produksi dan Operasi Dalam Perusahaan Agribisnis


tata letak harus mempertimbangkan pencapaian hal-hal berikut.
1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih banyak
2. Aliran informasi, barang, atau orang dengan cara yang lebih baik
3. Moral karyawan yang lebih baik dan konsisi lingkungan kerja yang
lebih aman
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik
5. Fleksibilitas

Di samping itu, Perencanaan layout adalah perencanaan dari


kombinasi yang optimal antara fasilitas produksi serta semua
peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi. Tujuan
pelaksanaan layout itu sendiri adalah untuk mendapatkan kombinasi
yang paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.
Layout diperlukan dalam perusahaan karena :
1. Adanya perubahan desain produk : Perubahan pada desain
produk akan menyebabkan pula perubahan dalam proses
operasi yang dilakukan.
Perubahan ini dapat berupa perubahan dalam skala yang
ringan maupun dalam skala besar, tergantung pada sifat
perubahan yang ada. Perubahan pelaksanaan proses produksi
ini betapapun kecilnya akan berakibat kepada kesesuaian tata
letak yang dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Hal ini
apabila dibiarkan dalam jangka yang sangat panjang akan
berakibat kepada turunnya produktivitas dari perusahaan.

2. Adanya produk baru : Timbulnya jenis produksi baru juga akan


menimbulkan masalah pada tata letak pabrik.
Apabila proses produksi untuk produk baru ini agak sama
atau hampir mirip dengan proses produksi dari produk yang
sudah ada, maka perubahan pelaksanaan proses produksi yang
ada dalam perusahaan tersebut mungkin tidak terlalu besar
atau terlalu banyak. Namun bila proses produksi baru ini
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
berbeda dengan proses produk yang lama, maka pertimbangan untuk
membentuk bagian-bagian tersendiri dapat saja dilakukan. Hal ini disebabkan
karena perubahan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan yang
bersangkutan akan menjadi cukup besar.

3. Adanya perubahan volume permintaan : Terdapatnya perubahan-perubahan dari


volume permintaan terhadap produk perusahaan tersebut akan berakibat pula
terhadap penyesuaian tata letak yang sudah dipergunakan oleh perusahaan yang
bersangkutan tersebut sampai dengan sebelum terjadinya perubahan permintaan
produk perusahaan tersebut.
Perubahan volume permintaan ini baik perubahan itu merupakan kenaikan
permintaan maupun penurunan permintaan akan selalu mengakibatkan terhadap
terjadinya tingkat produksi dari perusahaan yang bersangkutan tersebut. Adanya
kenaikan di dalam permintaan produk perusahaan akan mengakibatkan
perusahaan tersebut menaikan tingkat produksinya guna menutup adanya
kenaikan permintaan ini. Bahkan apabila kenaikan yang terjadi dianggap begitu
besar oleh perusahaan yang bersangkutan harus berusaha untuk dapat
menyusun tata letak yang tepat bagi perusahaannya.
Terjadinya penurunan permintaan terhadap produk yang diproduksi oleh
perusahaan juga akan berakibat terjadinya penurunan tingkat produksi yang ada
di dalam perusahaan tersebut. Penurunan tingkat produksi ini akan dapat
mengakibatkan terjadinya pelaksanaan tingkat produksi berada jauh di bawah
kapasitas normal, sehingga akan mengakibatkan terdapatnya tingkat biaya per-
unit yang cukup tinggi. Dalam keadaan seperti ini, apabila penurunan permintaan
produk perusahaan ini diperkirakan tidak akan naik lagi, atau bahkan akan terus
menurun, maka pada umumnya manajemen perusahaan ini akan berusaha untuk
mengurangi luas perusahaan dengan jalan mengurangi sarana dan fasilitas
produksi yang tersedia untuk memproduksikan produk tersebut.
Hal ini akan dilaksanakan dengan tujuan agar tingkat produksi yang
dilaksanakan di dalam perusahaan akan kembali pada tingkat produksi normal,
menurut luas perusahaan yang baru. Pengurangan luas perusahaan tentunya
akan berakibat kepada diperlukannya penyusunan tata letak pabrik yang baru,
sehingga tata letak yang dipergunakan pada luas perusahaan yang baru dapat
sesuai dengan kegiatan produksi dalam perusahaan ini.

4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan : dalam suatu perusahaan dibutuhkan


kenyamanan bagi para pegawainya, oleh karena itu apabila suatu lingkungan
kerja tidak bisa memberikan kenyamanan bagi para pegawainya maka
dibutuhkan perencanaan tata letak dan layout yang baik agar para pegawai bisa
bekerja dengan nyaman dan maksimal.

5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman : dalam suatu perusahaan, fasilitas


yang digunakan dalam proses produksi memiliki masa atau nilai ekonomisnya,
apabila fasilitas tersebut tidak diganti sedangkan jaman semakin lama semakin
berkembang maka hal tersebut akan berdampak kerugian pada perusahaan itu
sendiri, karena akan menambah biaya jam kerja pegawai yang semakin lama.

6. Penghematan biaya : dalam suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan tata letak


dan layout yang optimal, seperti pada fasilitas yang tidak dibutuhkan dalam
proses produksi tidak perlu dibeli sehingga bisa menghemat biaya pengeluaran
suatu perusahaan.

7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi : dengan adanya perencanaan tata


letak dan layout pabrik diharapkan dapat mengurangi kecelakaan kerja yang bisa
saja terjadi pada para pegawai. Sehingga diperlukan perencanaan yang tepat

Page 2 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
agar hal yang tidak diharapkan tersebut tidak terjadi.
Perubahan Kapasaitas Produksi : Menurun atau naiknya kapasitas produksi
ekstrim akan menuntut pula suatu perubahan pada tata letak pabrik yang telah
ada. Pertambahan produksi diluar perhitungan semula dapat mengakibatkan
bertambahnya kebutuhan sejumlah mesin baru. Keberadaan mesin-mesin baru
ini menimbulkan masalah peletakan mesin-mesin tersebut pada tata letak yang
sudah ada.
Sebaliknya, bila tingkat produksi menurun secara drastis maka perlu
dilakukan pertimbangan suatu proses yang berbeda dari proses tingkat produksi
yang lebih tinggi. Hal ini akan mengakibatkan pula terjadinya perubahan dalam
tata letak yang ada. Pengaruh ini akan bertambah besar jika perubahan produksi
diiringi juga dengan perubahan terhadap proses produksi dilakukan.

2. KRITERIA PENYUSUNAN LAYOUT


Berikut kriteria penyusunan layout, antara lain:
1. Jarak angkut yang minimum maksudnya semakin dekat suatu lokasi produk
dengan tempat penjualan dan tempat para konsumen dapat memudahkan
pendistribusian produk sehingga bisa mengurangi biaya pengeluaran dan
memberikan keuntungan yang lebih banyak.

2. Penggunaan ruang yang efektif maksudnya perencanaan tata letak dan layout
pabrik yang telah disusun sebaiknya sesuai dengan tahapan produksi. Misalnya
setelah produk susu di kemas dan bisa di pasarkan tahap selanjutnya produk
tersebut di uji kualitasnya terlebih dahulu. Antara ruang uji kualitas dengan
pengemasan diletakkan berdekatan sehingga bisa mengefisienkan waktu.

3. Keselamatan barang-barang yang diangkut, sama halnya dengan penggunaan


ruang yang efektif, keselamatan barang-barang yang siap diproduksi sangat
bergantung pada tata letak ruang pada perusahaan sehingga bisa mengurangi
permasalahan yang mungkin bisa saja terjadi seperti para pegawai yang akan
mengangkut produk yang siap dipasarkan ke outlet-outlet yang lainnya ketika
membawa hasil produksi dari tempat penyimpanan ke truk yang akan
membawa produk tersebut, kemasan produk mengalami sobek atau penyok
ketika akan dibawa ke truk tersebut sehingga dibutuhkan jarak yang dekat
antara tempat penyimpanan dengan tempat parkiran truk yang akan
mendistribusikan produk.

4. Fleksibel yakni seperti yang telah kita ketahui perkembangan teknologi dari
jaman ke jaman selalu membawa perubahan-perubahan atau perkembangan
didalam teknik dari manufacturing. Adanya perubahan teknologi, proses, mesin-
mesin dan bahan-bahan yang digunakan akan memerlukan tata letak yang
baru. Perubahan tata letak ini mungkin merupakan perubahan keseluruhan
pabrik atau sebagian saja sehingga diharapkan perencanaan tersebut bisa
fleksibel atau dapat disesuaikan dengan keadaan yang ada.

5. Kemungkinan ekspansi masa depan yakni suatu perusahaan bisa memasukkan


data mengenai rencana masa depan bisnis. Perusahaan dapat mendiskusikan
rencana untuk ekspansi masa depan dalam hal lokasi, produk atau jasa baru
yang diantisipasi akan ditawarkan dalam waktu dekat, atau rencana untuk
merestrukturisasi operasi sebagai bagian dari strategi untuk memastikan
keberhasilan lanjutan dari bisnis.

6. Biaya diusahakan serendah mungkin yakni dengan adanya perencanaan yang


direncanakan terlebih dahulu diharapkan bisa menekan biaya operasional yang
Page 3 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
akan dikeluarkan sehingga perusahaan bisa mendapatkan keuntungan bukan
kerugian.

7. Aliran material yang baik peranan tata letak fasilitas adalah untuk membentuk
aliran material ataupun tenaga kerja menjadi lancar dan minimum sehingga
proses produksi dapat berlangsung secara efisien. Aliran material atau bahan di
dalam pabrik merupakan urat nadi produksi. Oleh sebab itu tata letak haruslah
dirancang sesuai dengan matang sehingga tidak menimbulkan pola aliran yang
simpang siur.

3. DASAR PENGETAHUAN LAYOUT


Dasar Pengetahuan Layout :
1. Atas dasar proses : cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karateristik
dari pertaian produksi merupakan faktor yang penting dalam pengaturan tata
letak fasilitias.
2. Atas dasar produk : cara pengaturan atas dasar produk, jenis pekerjaan yang
harus dilakukan pad aproduk merupakan faktor penting dalam penempatan
fasilitas pabrik.

Pemilhan rencana dasar yang akan dipergunakan dipengaruhi oleh banyak


faktor, tetapi jenis produk atau tipe manufacturing yang akandigunakan mampunyai
pengaruh yang cukup besar.
Cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karakteristik dari peralatan
produksi adalah faktor yang menentukan dalam pengaturan tata letak fasilitas.
Mesin-mesin dan peralatan yang mempunyai karakteristik serupa biasanya
dikelompokkan menjadi satu.

 Langkah-Langkah Perencanaan Layout :


1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki
produksi tersebut
2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-
mesinnya.
3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan
diagram blok daripada layout.

 Klasifikasi Perencanaan Layout :


1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi
4. Pembangunan pabrik baru

4. MACAM-MACAM LAYOUT
Terdapat enam pendekatan tata letak (layout) antara lain.
1. Tata letak kantor
Merupakan cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan mereka, dan ruang dengan
mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Terdapat
pertimbangan yang berkaitan dengan kondisi kerja, kerja sama tim, otoritasm dan
status. Apakah kantor harus berupa kantor tertutup atau terbuka, memiliki arsip
kabinet yang rendah agar komunikasi mudah atau kabinet tinggi agar privasi
terjaga? Keputusan tata letak ini bergantung pada ilmu dan seni.

Page 4 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012

Gambar tata letak kantor terbuka Bukalapak

2. Tata letak toko eceran


Penelitian menunjukkan bahwa semakin besar produk dapat dilihat oleh
pelanggan, maka penjualan akan semakin tinggi. Jadi banyak manajer toko
eceran yang mencoba untuk memperlihatkan produk mereka sebanyak mungkin
kepada pelanggan. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah biaya
penempatan, yaitu biaya yang dibayar oleh produsen untuk menempatkan
produk mereka pada rak suatu toko.

Gambar perbandingan antara tata letak toko eceran tradisonal dan modern

3. Tata letak gudang


Tata letak gudang memusatkan pada kelebihan serta kekurangan antara
ruangan dan sistem penanganan bahan. Tujuannya adalah memaksimalkan
penggunaan setiap “kotak” dalam gudang-yaitu memanfaatkan volume
penuhnya sambil menjaga agar biaya penanganan bahannya tetap rendah. Tata
letak gudang yang efektif akan dapat meminimalkan kerusakan bahan dalam
gudang.

Gambar tata letak gudang dengan sistem cross docking

Page 5 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
4. Tata letak dengan posisi tetap
Memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan
tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.

Contoh ilustrasi: pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan
tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan,
perkakas, mesin-mesin, manusia serta komponen kecil lainnya akan bergerak
atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.

Gambar tata letak posisi tetap dalam pembangunan farm house

5. Tata letak berorientasi proses


Tata letak ini berhubungan dengan produksi dengan volume rendah dan
bervariasi tinggi. Layout berdasarkan aliran proses, sering juga dikenal sebagai
“functional layout”, yaitu proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas
pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama
atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen
atau bagian. Layout proses mempunyai keuntungan tertentu jika produk yang
dihasilkan memiliki banyak tipe dengan jumlah yang relatif kecil (limited) dan
memerlukan banyak pengawasan selama satu urutan operasi (sekali proses
produksi).

Page 6 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
6. Tata letak sel kerja
Pada tata letak ini, ada penataan mesin-mesin dan peralatan lain untuk focus
pada produksi sebuah produk atau sekelompok produk yang berkaitan.

7. Tata letak yang berorientasi pada produk


Tata letak ini diorganisasikan di sekeliling produk atau kelompok produk yang
sama yang bervolume tinggi dan bervariasi rendah. Terdapat dua jenis tata
letak, yaitu lini fabrikasi dan lini perakitan. Untuk memahami konsep ini lebih
jelas, dapat merujuk pada literature Heizer dan Render (2009).

5. PRINSIP PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK


 Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik
Berdasarkan tujuan, keuntungan dan aspek dasar dalam tata letak pabrik
yang terencana dengan baik, dapat disimpulkan 6 prinsip dasar sebagai
berikut :
1. Prinsip Integrasi Secara Total
Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dariseluruh elemen
produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih besar.
2. Prinsip Perpindahan Jarak Yang Paling Minimal
Dalam proses pemindahan bahan darisatu operasi ke operasi
berikutnya, waktu dapat dihemat dengan mengurangi jarak
perpindahan tersebut.
3. Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja
Aliran kerja yang baik adalah aliran konstandengan minimum interupsi,
kesimpangsiuran dan kemacetan dalam proses produksi
4. Prinsip Pemanfaatan Ruangan
Pengaturan ruangan yang akan dipakai secara optimumdengan
memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space)
5. Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja
Tata letak yang baik akan dapat membuatsuasana kerja menjadi
menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat meningkatkanmoral
karyawan.
6. Prinsip Integrasi Secara Total
Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total dariseluruh elemen
produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih besar

 Beberapa hal yang dapat membantu dalam perencanaan Lay Out:


a. Atap cukup tinggi, hal ini akan memudahkan perusahaan di dalam
mengaturpenerangan dan sirkulasi udara.
b. Gang-gang cukup lebar, akan memudahkan arus barang dan manusia,
dan jugamemudahkan perawatan fasilitas perusahaan
c. Daya tahan lantai & bangunan, sangat berguna apabila perusahaan
memilihbangunan berlantai lebih dari satu (bangunan
bertingkat).Penting juga bilaperusahaan menggunakan mesin atau
fasilitas lain yang berat
d. Dudukan mesin yang fleksibel, penting untuk memudahkan perawatan
danpergantian mesin misalnya
e. Fleksibel untuk kondisi ‘Emergency’, Dll
 Jenis-jenis Bangunan yang dapat dipilih:
a. Bangunan Berlantai Tunggal
- Keunggulan:
1. Fleksibel / Lebih mudah diperluas, karena tidak tergantung
pondasibangunan misalnya
Page 7 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
2. Pergerakan material & manusia lebih murah dan mudah, karena
tidakperlu naik turun tangga/lift
3. Cocok untuk peralatan-peralatan berat, dalam arti
memudahkanpemasangan dan operasional kerja, serta dapat
mengurangi bebanbangunan
4. Cocok untuk produksi masa, karena untuk produksi ini
umumnyamenggunakan seragkaian mesin dan roda berjalan yang
saling berkaitandan membutuhkan ruangan yang luas
5. Pengawasan lebih mudah

- Kelemahan:
1. Perlu lahan yang luas
2. Penerangan harus cukup
3. Ventilasi / AC harus cukup
4. Sisi artistik atau estetika yang kurang

b. Bangunan Bertingkat
- Keunggulan:
1. Tidak terlalu memerlukan lahan yang luas karena perluasan tempat
usahadapat dilakukan dengan menambah lantai
2. Lebih cocok untuk perusahaan jasa, karena perusahaan jasa
umumnyatidak banyak membutuhkan mesin-mesin dan lebih
mengutamakan pelayana
3. Bangunan lebih menarik untuk konsumen, motivasi karyawan, dll

- Kelemahan:
1. Investasi Bangunan cukup tinggi / mahal, karena memerlukan
pondasi yanglebih baik dan material yang cenderung lebih mahal
(untuk tangga dan liftmisalnya)
2. Sulit diperluas, karena sangat tergantung kekuatan pondasi dan
juga peraturanpemerintah
3. Penanganan material lebih sulit, karena pergerakan bahan menuntut
naik danturun lantai, sehingga tidak mungkin menggunakan roda
berjalan, hanyamengandalkan lift saja
4. Penerangan alam berkurang, karena terhalang oleh lantai-lantai di
atasnya
5. Pengawasan cukup sulit, dalam arti membutuhkan pengawasan
untuk tiaplantainya
6. Masalah keamanan, karena semakin tinggi bangunan masalah
keamanan dankeselamatan yang muncul juga akan semakin besar

c. Tipe Bangunan Lainnya


- Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1. Biaya lahan & bangunan
2. Sarana & prasarana pendukung (komunikasi, k. mandi)
3. Keamanan
4. Karakteristik produk & perubahannya
5. Material handling

6. SISTEM MATERIAL HANDLING


Material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut dan
meletakkan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses didalam pabrik
sampai pada saat barang jadi / produk akan dikeluarkan dalam pabrik. Biaya
material handling terdiri atas : upah untuk orang yang memindahkan bahan
Page 8 of 9
PERENCANAAN FASILITAS II Brawijaya University 2012
(material handler) , biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang
digunakan dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam
produksi untuk mengerjakan produk hasilnya. Dari biaya handling ada sebagian
yang termasuk biaya langsung (direct cost) dan sebagian biaya tidak langsung
(indirect cost).
Tujuan Material Handler adalah sebagai berikut:
1. Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi
kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material.
2. Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja
3. meningkatkan produktivitas
4. Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
5. mengurangi bobot mati
6. sebagai pengawasan persediaan
Pertimbangan perancangan sistem material handling yaitu:
a) Karakteristik material
b) Sifat fisik = Dapat berupa benda padat, cair atau gas.
c) Ukuran = Seberapa besar volumenya, panjang, lebar serta tinggi dari
material/barang.
d) Berat = Per buah, per kotak atau per unit volume.
e) Bentuk = Berupa alat panjang, persegi, bulat dan sebagainya.
f) Kondisi = Dalam keadaan panas, dingin, kering, basah dan sebagainya.
g) Resiko keamanan = apakah mudah meledak, beracun, mudah pecah, mudah
patah, dan sebagainya.

REFERENSI
Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta

PROPAGASI
1. Setiap kelompok memilih 2 (dua) jenis tata letak di bawah ini. Jelaskan konsep,
kelebihan, dan kekurangan dari setiap tata letak tersebut. Berikan contoh kasus
untuk setiap jenis tata letak yang dipilih (dapat berupa artikel ilmiah, majalah,
berita, dan lainnya).
a. Tata letak kantor
b. Tata letak toko eceran
c. Tata letak gudang
d. Tata letak dengan posisi tetap
e. Tata letak berorientasi proses
f. Tata letak sel kerja
g. Tata letak berorientasi produk
2. Jelaskan tentang sistem material handling, sebutkan sumbernya !

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai