Anda di halaman 1dari 24

PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC

RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG


Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

PROGRAM
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG


PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

2022
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO FASLITAS DAN KESELAMATAN


1. PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan yang professional, ramah, ikhlas, bermutu dan antusias
merupakan tujuan utama pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Pertamina
Tanjung. Namun hal ini tidak lah mudah untuk dilakukan, meskipun rumah sakit
telah dilengkapi dengan tenaga medis, perawat dan sarana penunjang lengkap,
masih sering terdengar ketidakpuasan pasien akan pelayanan Kesehatan yang
mereka terima.
Sejalan dengan visi dan misi rumah sakit dan dengan meningkatnya tuntutan
masyarakat terhadap kualitas MUTU pelayanan rumah sakit yang di dalamnya
terdapat berbagai macam pelayanan dari berbagai disiplin ilmu dan profesi,
maka untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada pelanggan
perlu pendekatan sistem, pendekatan system ini harus memperhatikan proses
manajemen mutu. Dalam proses manajemen mutu yang baik risiko harus
dikelola dengan baik dengan manajemen risiko fasilitas dan lingkungan yang
merupakan aspek yang sangat penting untuk dilaksanakan.

2. LATAR BELAKANG
Manajemen Risiko merupakan bagian penting dalam manajemen mutu rumah
sakit karena dengan manajemen risiko yang baik, maka potensi risiko atau
terjadinya kerugian yang timbul dari proses kegiatan rumah sakit dapat
diminimalkan. Risiko di rumah sakit antra lain risiko klinis dan non klinis. Risiko
klinis yaitu semua isu yang berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan
kewajiban hukum dari rumah sakit sebagai korporasi.
Rumah Sakit memiliki sistem yang sangat kompleks maka manajemen resiko
merupakan hal yang penting dilaksanakan di rumah sakit.
Manajemen risiko adalah sekumpulan tahapan meliputi identifikasi, penilaian
dan penentuan prioritas yang dilakukan untuk meminimalkan bahkan
menghilangkan kemungkinan risiko pada pasien, pekerja maupun asset
perusahaan.
Yang termasuk risiko di rumah sakit adalah sebagai berikut :
a. Risiko – risiko yang berhubungan dengan perawatan pasien (patient care –
related risks) antara lain :
- Direct association with patient care.
- Consequences of inaporatif or incorrectly performed medical
treatments.
- Confidentiality and appropriate release of information.
- Protection from abuse, neglect and assault.
- Was patient informed consent risks.
- Nondiscriminatory treatment.
- Appropiate triage and transfer patient from Emergency Room ( ER ).
- Was patient discharged appropriately.
b. Risiko – risiko yang berhubungan dengan staf medis (medical staff-related
antara lain kompetensi staf medis sesuai dengan kredential, Tindakan
medis apakah sesuai dengan kompetensi dan SPO, apakah dokter
mendapatkan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan
medis, pelaksanaan clinical pathway.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

c. Risiko – risiko yang berhubungan dengan karyawan (employe-related risk)


antra lain risiko keselamatan dan kecelakaan kerja, pengendalian
lingkungan kerja yang aman dan sehat,kebijakan kesehatan karyawan
untuk menurunkan risiko penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja dan
meningkatkan pelayanan serta kompensasi bagi pekerja yang berisiko
terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.
d. Risiko yang berhubungan dengan sarana dan prasarana (property-related
riks) antara lain adalah perlindungan dari kebakaran, banjir, kerusakan
rekam medis pasien dan laporan keuangan, serta asuransi perlindungan
dari kerusakan fasilitas rumah sakit.
e. Risiko – risiko yang berhubungan dengan keuangan (financial risks).
f. Risiko lainnya antara lain :
- Manajemen material berbahaya yaitu bahan kimia,sampah biologis.
- Risiko hukum dan kebijakan.
Risiko yang terjadi di rumah sakit menyatu dengan semua aspek pelayanan
kesehtan pada pasien. Manajemen risiko yang baik akan meningkatkan
keselamatan pasien, keselamatan pasien merupakan komponen yang penting
dari manajemen risiko, clinical govermance dan peningkatan mutu pelayanan di
rumah sakit.
Selain risiko keselamatan pasien, risiko terkait Kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan hal penting yanag akan meningkatkan produktifitas kerja,
produktifitas kerja yang optimal terwujud dengan derajat Kesehatan kerja yang
baik, ditunjang perilaku kerja aman, serta Kesehatan dan keselamatan
lingkungan kerja yang optimal.
Dalam ranglka peningkatan sistem mutu fasilitas dan keselamatan di rumah sakit
maka perlu disusun program manajemen risiko fasilitas dan lingkungan.
3. TUJUAN

3.1 TUJUAN UMUM


Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan rumah sakit melalui program
manajemen risiko terkait fasilitas dan lingkungan guna menjamin penyedia
fasilitas yang aman, fungsional dan supportif pasien keluarga, staf rumah
sakit dan pengunjung.
3.2 TUJUAN KHUSUS
Tercapainya program manajemen risiko terkait Kesehatan dan
keselamatan kerja di rumah sakit yaitu :
- Mengidentifikasi faktor bahaya dan risiko terkait dengan fasilitas dan
keselamatan rumah sakit.
- Melakukan analisis faktor bahaya dan risiko fasilitas dan keselamatan
rumah sakit.
- Melakukan evaluasi faktor bahaya dan risiko fasilitas dan keselamatan
rumah sakit.
- Menyusun pengelolaan dan pengendalian risiko.
- Melakukan monitoring dan review program pengelolaan risiko fasilitas
dan keselamatan rumah sakit.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

4.1 KEGIATAN POKOK


- Keselamatan dan Keamanan
- Kesehatan Kerja
- Bahan Berbahaya dan Beracun ( B3 ).
- Penanggulangan Bencana ( Emergensi ).
- Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
- Peralatan Medis.
- Sistem Penunjang ( Utilitas ).
- Kesiapan Keadaan Darurat
- PCRA
- Pendidikan dan Pelatihan

4.2 RINCIAN KEGIATAN


Rincian kegiatan di masing – masing kegiatan meliputi :
1. Keselamatan :
- Identikfikasi Risiko
- Analisa Risiko Keselamatan .
- Pengendalian Risiko Keselamatan .
- Monitoring dan evaluasi risiko keselamatan
- Edukasi tentang Keselamatan
2. Keamanan
- Identikfikasi Risiko
- Analisa Risiko Keamanan .
- Pengendalian Risiko Keamanan .
- Monitoring dan evaluasi risiko keamanan
- Edukasi tentang Keselamatan
3. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
- Identifikasi Risiko Bahan Berbahaya dan Beracun
- Aanalisa dan Evaluasi Risiko Bahan Berbahaya dan Beracun.
- Pengendalian Risiko Bahan Berbahaya dan Beracun.
- Monitoring dan Review Risiko Bahan Berbahaya dan Beracun.
- Edukasi tentang Bahan Berbahaya dan Beracun.
4. Penanggulangan Bencana
- Identifikasi Risiko Penanggulangan Bencana.
- Aanlisa dan Evaluasi Risiko Penanggulangan Bencana.(HVA)
- Pengendalian Risiko Penanggulangan Bencana.
- Monitoring dan Review Risiko Penanggulangan Bencana.
- Edukasi tentang Penanggulangan Bencana.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
- Identifikasi Risiko Proteksi Kebakaran.
- Analisa dan Evaluasi Risiko Proteksi Kebakaran.
- Pengendalian Risiko Proteksi Kebakaran.
- Monitoring dan Review Risiko Proteksi Kebakaran.
- Edukasi tentang Proteksi Kebakaran.
-
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

6. Peralatan Medis
- Identifikasi Risiko Peralatan Medis.
- Analisa dan Evaluasi Risiko Peralatan Medis.
- Pengendalian Risiko Peralatan Medis.
- Monitoring dan Review Peralatan Medis.
- Edukasi tentang Pengelolaan Peralatan Medis.
7. Sistem Penunjang ( Utilitas )
- Identifikasi Risiko Sistem Penunjang.
- Analisa dan Evaluasi Sistem Penunjang.
- Pengendalian Sistem Penunjang.
- Monitoring dan Review Sitem Penunjang.
- Edukasi tentang Sistem Penunjang.
8. Kesiapan Keadaan Darurat
- Identifikasi risiko kondisi darurat atau bencana
- Penilaian Analisa risiko kerentanan bencana
- Pemetaan risiko darurat atau bencana
- Pengendalian kondisi darurat atau bencana
9. PCRA
- Melakukan penilaian risiko pra konstruksi (PCRA) terkait
rencana renovasi dan pembangunan.
- Melakukan tindak lanjut dari hasil PCRA.
- Mengawasi Kepatuhan kontraktor menggunakan lembar
cheklist.
10. Pendidikan dan Pelatihan
- Membuat TOR dan UMAN Terkait diklat MFK Untuk seluruh
staff dan tenant.
- Melaksanakan diklat MFK dan berkoordinasi dengan bagian
diklat rumah sakit.
- Mengusulkan TIM MFK untuk mengikuti diklat
11. Tenant
- Membuat checklist pengawasan tenant terkait MFK
- Melakukan audit terhada[ Tenant
- Melakukan tindak lanjut terhadap temuan

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

5.1 TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Untuk Menyusun manajemen risiko maka Rumah Sakit Pertamina Tanjung
melakukan tahapan dengan kegiatan seperti bagan di bawah ini :
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

Rincian kegiatan manajemen risiko adalah sebagai berikut :


1. Persiapan
- Menyusun program dan rencana kegiatan manajemen risiko,meliputi :
1) Ruang lingkup manajemen risiko terkait Kesehatan dan
keselamatan kerja.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

2) Personil yang terlibat MFK dan unit kerja terkait.


- Pertemuan dengan seluruh unit kerja untuk sosialisasi manajemen
risiko.
2. Identifikasi Risiko
Kegiatan identifikasi risiko meliputi penyusunan risiko atau bahaya potensi
yang telah dan akan terjadi di rumah sakit baik bersumber dari fasilitas
maupun lingkungan kerja, beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut :
- Merupakan tahap yang penting dalam managemen risiko.
- Ruang lingkup ditentukan saat persiapan
- Pertanyaan apakah :
1) Apakah ada sumber untuk menimbulkan risiko.
2) Target apa saja yang terkena atau terpengaruh bahaya.
3) Bagaimana patofisiologi dapat timbul.
3. Analisis dan Evaluasi Risiko
1) Analisis Risiko
Penilaian risiko bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko dari aspek –
asperk terkait dangan fasilitas dan lingkungan kerja di RS Pertamina
Tanjung, sehingga di peroleh grade atau tingkat risiko yang di ukur
menggunakan risk grading analysis.
Upaya menaksir risiko Kesehatan (R=Risk) dilakukan dengan penilaian
tingkat keparahan (E=Effect) suatu hazard (Fisika, Kimia ,Biologi,
Psikologi dan Ergonomi) terhadap Kesehatan dinilai dari bagaimana
hazard tersebut memepengaruhi Kesehatan.
Hazard (R) = hazard severity (E) X likelihood of occurance (P)
Pendekatan yang dilakukan bisa dalam bentuk pendekatan kuantitative dan
kualitatif. Hazard severity adalah tingkat keparahan atau kerugian yang mungkin
terjadi dari suatu kecelakaan atau loss akibat bahaya yang ada, hal ini bisa
terkait dengan manusia, property, lingkungan dll.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

Hazard severity adalah tingkat keparahan atau kerugian yang mungkin


terjadi dari suatu kecelakaan atau loss akibat bahaya yang ada.
Tingkat keparahan dinyatakan dengan insignificant dangan skala 1,
minor dengan skala 2, moderate dengan skala 3, major dengan skala 4
dan chatastropic dengan skala 5.

Tabel 1 Dampak/consequences/severity

Level Deskripsi
1 Insignificant
2 Minor
3 Moderate
4 Major
5 Cathastropic

Kemungkinan risiko dilakukan analisis pada table berikut

Tabel 2 Probabilitas/kemungkinan/Frekuensi/Likehood

Level Frekuensi Kejadian aktual


1 Sangat Jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
5 Sangat Sering Terjadi dalam minggu/bulan
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

Penilaiam tingkat risiko sesuai penilaian matriks dalam table sebagai berikut :

Frekuensi/Likelihod Potensial Concequences

Insignificant Minor Moderate Major Catastropic


1 2 3 4 5

Sangat sering
terjadi
(tiap mgg/bln) Moderate Moderate High Exstreme Exstreme
5

Sering terjadi
(Bebrp x /thn) Moderate Moderate High Exstreme Exstreme
4

Mungkin terjadi
(1-2 thn / x) Low Moderate High Exstreme Exstreme
3

Jarang terjadi
(2-5 thn / x ) Low Low Moderate High Exstreme
2

Sangat jarang
sekali
(>5 thn / x ) Low Low Moderate High Exstreme
1

2) Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko bertujuan untuk menghasilkan urutan (mengkuantifikasi)
risiko berdasarkan hasil Analisa risiko,sehingga akan diketahui
tingkat/garding risiko dan prioritas pengelolaan ( pengendaliannya).
Instrument yang digunakan adalah risk grading analysis dilakukan dengan :
- Bandingkan tingkat risiko dengan kriteria.
- Analisa untung rugi.
- Risiko diterima atau tidak, jika tidak diterima dilakukan pengendalian
risiko, jika diterima lakukan monitoring.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

4. Pengendalian Risiko
1. Pengendalian risiko dilakukan dengan langka – Langkah sebagai berikut :
- Tetapkan alternatif/pilihan.
- Analisa untung rugi.
- Pilih tindakan yang paling sesuai.
- Perencanaan tindakan dan implementasi.
- Bagaimana pembiayaannya.
2. Melakukan Monitoring dan Komunikasi pada seluruh tahapan manajemen
risiko.
5. Pelaksanaan Monitoring dan Komunikasi
Manajemen risiko perlu dimengerti dan dipahami oleh seluruh unit kerja dan
instansi terkait, untuk itu perlu dilakukan monitoring dan komunikasi secara
baik melalui kegiatan sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Monitoring dan Review :
Pelaksanaan monitoring dan review terhadap pelaksanaan pengelolaan
risiko,dilaksanakan terhadap variable persiapan, identifikasi risiko,analisis
dan evaluasi risiko dan upaya pengendalian yang telah dilakukan pada
aspek kegiatan/area/lingkup manajemen risiko RS Pertamina Tanjung,
monitoring risiko tersebut meliputi :
- Kesiapan sumber daya baik material, SDM, pembiayaan dan lain – lain
dalam mendukung persiapan.
- Ketepatan dalam menentukan identifikasi risiko.
- Kesesuaian metode, tools/instrument dalam melakukan Analisa dan
evaluasi risiko.
- Ketepatan dalam menusun upaya pengendalian risiko.
b. Pelaksanaan Komunikasi dan Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi dalam pengelolaan risiko dilaksanakan pada
setiap tahapan pengelolaan risiko, melalui :
- Rapat kordinasi MFK dan Unit kerja.
- Pelaporan.
- Rapat tim.
- Rekomendasi hasil analisis.
6. Pelaksanaan Program Manajemen Risiko
Untuk mencapai efektifitas pencapaian manajemen risiko guna menjamin
keberlanjutan jaminan Kesehatan, keselamatan dan keamanan bagi pasien,
keluarga, pengunjung dan staf rumah sakit dan pengunjung maka perlu
dilaksanakan program manajemen risiko sebagai berikut :
a. Sosialisasi manajemen risiko ( identifikasi, analisis dan pengendalian)
kepada seluruh unit terkait fasilitas dan keselamatan.
b. Pelaksanaan manajemen risiko di untit kerja/utilitas dan lingkungan.
c. Monitoring program manajemen risiko.
d. Pelaporan insiden risiko dan grading risiko, serta tindak lanjut.
7. Sasaran Pelaksanaan Manajemen Risiko
Keberhasilan manajemen risiko sangat di tentukan oleh seluruh tingkat dan
lapisan masyarakat rumah sakit. Untuk itu sasaran program manajemen
risiko ini meliputi :
a. Manajemen RS Pertamina Tanjung.
b. Seluruh pekerja RS Pertamina Tanjung.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN TARGET


1 Keamanan 1. Identifikasi dan penilaian resiko 1 Tahun sekali
keamanan
2. Analisa Risiko Keamanan 1 Tahun sekali
3. Pengendalian Risiko Keamanan
4. Monitoring dan Evaluasi Risiko
6 Bulan sekali
Kamanan
6 Bulan sekali
2 Keselamatan 1. Pengawasa KegiatanPromotif:
Pengawaan terhadap kegiatan
pemberian extrafood pada pekerja,
kegiatan kebugaran jasmani, kegiatan
peminaan mental (Rohis&Rokris)
2. Pengawasan Kegiatan Preventif :
• Skrining awal sebelum bekerja
•Memantau hasil MCU
• Pemberian vaksinasin covid 19
karyawan sebagai tindak lanjut
program pemerintah
• Memantauhasilpemberian
vaksinasi Hepatitis B di unit
beresiko bersama HRD
• Pemantauan Pemeriksaan
kesehatan khusus
• Memantau hasil swab PCR
Covid-19 petugas d
• Memantau hasil swab anus
pada petugas dapur bersama
dengan Kesling.
3. Kegiatan Kuratif :
Pemberian pengobatan pada pekerja
yang sakit, mengalami kecelakaan
kerja (kecelakaan lalu lintas saat akan
berangkat atau pulang kerja, tertusuk
jarum,benda tajam bekas pakai,
terciprat cairan tubuh pasien dll), dan
penyakit akibat kerja, (petugas yang
terpapar covid-19,TB dll)
4. Kegiatan Rehabilitatif :
Pendampingan kembali pada pekerja
yang telah mengalami sakit lebih dari
2 minggu
3 B3 1. Identifikasi dan Inventaris B3 di
Rumah sakit
2 . Menyiapkan dan memiliki lembar
data keselamatan bahan
(MSDS)
3. Menyiapkan sarana keselamatan
bahan berbahaya dan beracun:
a. Lemari Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3)
b. Penyiram badan (body wash)
c. Pencuci mata (eyewasher)
d. Alat Pelindung Diri (APD)
e. Rambu dan simbol Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
g. spill kit.
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

4. Pembuatan pedoman dan


SPOpengelolan B3 yang aman
5. Penanganan keadaan daruratan
BahanBerbahaya dan Beracun.
4 Penanggulangan 1. Identifikasi dan pemetaan
Kebakaran area berisiko bahaya kebakaran
2. Pemetaan area berisiko kebakaran
dan ledakan
3. Pengurangan risiko bahaya kebakaran
dan ledakan
4. Pengendalian kebakaran :
a. APAR
b. Jalur Evakuasi
c. Titik Kumpul Aman
d. Pelatihan dan
Sosialisasi
5. Simulasi Kebakaran
5 Pengawasan Prasarana 1. Identifikasi Risiko Utilitas
Rumah Sakit darri 2. Pemantauan Pengelolaan
Keselamatan dan prasarana Rumah Sakit dari aspek
Kesehatan Kerja keselamatan dan Kesehatan Kerja:
a. Penggunaan listrik
b. Penggunaan Ai
c. Penggunaan tata udara
d. Penggunaan Gas medis
e. Penggunaan jaringan komunikasi
f. Penggunaan mekanikal dan
Elektrikal
g. Instalasi pengelolaan limbah
6 Peralatan Medis 1. Pengawasan Inventarisasi
Peralatan Medis
2. Pengawasan terhadap
3. Pemeriksaan Peralatan Medis secara
teratur (maintenance)
4. Pengawasan terhadap Uji
CobaPeralatan Medis
5. Pengawasan terhadap
kegiatan pemeliharaan Preventif dan
kalibrasi
7 Kesiapan Keadaan Darurat 1. Identifikasi risiko kondisi darurat atau
bencana
2. Penilaian analisa risiko kerentanan
bencana
3. pemetaan risiko darurat atau bencana
4. Pengendalian kondisi darurat atau
bencana, berdasarkan :
a. Menyusun pedoman tanggap
darurat atau bencana
b. Membentuk tim tanggap
darurat atau bencana
c. Menyusun standar prosedur
operasional tanggap darurat atau
bencana
5. Simulasi kondisi darurat atau bencana
8 PCRA 1. Melakukan penilaian risiko pra
konstruksi (PCRA) terkait rencana
renovasi dan pembangunan
2. Melakukan tindak lanjut dari
hasilPCRA
3. Mengawasi kepatuhan kontraktor
menggukan lembar checklist
9 Pendidikan dan Pealatihan 1. Membuat TOR dan UMAN terkait
diklat MFK untuk seluruh staff dan
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Gas No.1 Komplek Pertamina Tanjung,
Tabalong 71571
Telp. 0526 2023068
Email : sekretaris.rspt@gmail.com

tenan
2. Melaksanakan diklat MFK dan
berkoordinasi dengan bagian diklat
rumah sakit
3. Mengusulkan Tim MFK untuk
mengikuti diklat eksternal K3RS
10 Tenant 1. Membuat checklist pengawasan
tenant terkait dengan MFK
(keselamatan dan keamanan, proteksi
kebakaran, B3, dan disaster)
2. Melakukan audit terhadap tenant
3. Melakukan tindak lanjut terhadap
temuan
KESELAMATAN
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Pengunjung,staf dan Pemasangan HSE&IPC
1 Licin RSP Tanjung air hujan 5 1 5 Mungkin Terjadi
pasien Terpeleset signt awas licin N
Getaran Mesin Ganguan Pemindahan mesi
2 Bising Poli Kulit dan Kelamin 5 2 10 Fasum Sering Terjadi
AC Out dor pendengaran AC Out dor
Kebocoran Pemantauan area
Kegagalan Resiko terhadap
3 IGD,Ranap Instalasi Gas 5 1 5 penyimpanan Fasum Mungkin Terjadi
Gas Medis keselamatan Pasien
Medis Gas Medis
KEAMANAN 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Pencurian
Kurangnya Kepercaayan terhadap Pemantauan area HSE,Fas
1 barang milik RSP Tanjung 5 1 5 Mungkin Terjadi
Pantuan RS berkurang beresiko um&ICT
pasien
Kerusakan fasilitas
Pasien Banjir,gempa,Bad Rumah sakit dan Pemantauan area Securty&
2 Rajal,Ranap,IGD 5 1 5 Mungkin Terjadi
Kabur ai property, Cedera pada beresiko Fasum
pasien dan pekerja
Pemantauan area
Pencurian
Lalai,kurangnya Hilangnya dokumen rekam
3 dokument Rekam medik 5 1 5 Fasum Mungkin Terjadi
pantauan penting medik,pemasanga
RS
n dor lock

 KEBAKARAN 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Kerusakan fasilitas
RS,banyaknya
Kebakaran Pemantauan area Fasum&H
1 RSP Tanjung Arus Pendek korban,Terbakarnya 5 1 5 Mungkin Terjadi
Internal beresiko SE
peralatan Medis dan
Dokument RS
Kebocoran Pemantauan area
Ledakan Beresiko terhadap
2 IGD,ICU,Ranap Instalasi Gas 5 1 5 beresiko oleh tim Fasum Mungkin Terjadi
Gas Medis keselamatan Pasien
Medis Internal
Kurangnya Terhambatnya Pengecekan
Ledakan pemantauan dan penanganan evakuasi Sebelum dan Fasum&H
3 Dapur 5 1 5 Mungkin Terjadi
Gas Elpg pemeliharaan dan bencana Sesudah SE
Gas kebakaran Penggunaan

PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3 


PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Pemantauan
Tidak memakai penggunaan APD
Terpapar/
APD,Pengemasa Tertular Penyakit pada
1 Terkena TPS B3 4 2 8 Kesling Mungkin Terjadi
n limbah tidak Infeksius petugas,Pelatihan
Limbah B3
sesuai kemasan Pengelolaan
Limbah B3
Limbah B3
tercampur Petugas lalai
Pencemaran Edukasi/Pelatihan
2 dengan TPS Domestik dalam identifikasi 4 2 8 Kesling Mungkin Terjadi
Lingkungan pengelolaan B3
Limbah limbah B3
Domestik
Penggunaan APD
Tertusuk TPS
Petuga kurang Tertular Penyakit saat
3 benda B3,IGD,Rajal,OK,Ran 4 3 12 IPCN Sering Terjadi
hati - hati Infeksius bekerja,Pemantau
Tajam B3 ap,Laboratorium
an kepatuhan
menggunakan
APD

KEGAGALAN UTILITAS 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Pasokan Air Perbaikan
Kegagalan
Berkurang,Kerusa Terganggunya Instalasi dan
1 Distribusi Air RSP Tanjung 5 3 15 Fasum Sering Terjadi
kan Pompa dan Pelayanan Manajemen
Bersih
Instalasi Pasokan Air
Kegagalan
Putusnya Terganggunya Pemeriksaan
2 Sistem RSP Tanjung 2 2 4 ICT Jarang Terjadi
Jaringan Pelayanan Berkala
Informatika
Kegagalan
Maintenance dan
Sumber Genset Down Tidak
Uji Fungsi
3 Listrik RSP Tanjung Kelebihan Beban Mampu Mensuport 5 2 10 Fasum Sering Terjadi
Berkala,Tersedian
Utama dan Daya Listrik
ya UPS
Alternatif

PERALATAN MEDIS
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Syringe
Pump
Setingan Pasien Kelebihan dan Lakukan Kalibrasi
2 ICU Sensor Alat Eror 4 3 12 IPSRS Sering Terjadi
Yang di Kekurangan Cairan Alat setiap Tahun
Input Tidak
Sesuai Hasil
Pulse Pemasangan Saturasi Pasien Tidak Pengecekan alat
3 ICU,IGD,RAJAL 2 2 4 IPSRS Mungkin Terjadi
Oksimetri Tidak Pas Atau Terbaca dan Pastikan
SPO2 Tidak Sensor Tepat di
Sensor Rusak
Terbaca Jari
Tensi Meter
Dilakukan
Digital Bocor ICU,IGD,RAJAL,RAN Sudah Terlalu
4 Pembacaan Eror 3 3 9 Pemeliharaan dan IPSRS Mungkin Terjadi
Pada AP Lama Dipakai
Pengecekan Rutin
Manset
 
PENANGANAN KEDARURATAN DAN BENCANA 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Tidak
Tidak ada nya
adanya
program pada Ketidak mampuan Dianggarkan di
1 pelatihan RSP Tanjung 3 3 9 HSE Mungkin Terjadi
saat penyusunan menghadapi bencana RKAP
kegawat
RKAP
daruratan
Tidak
adanya TIM Program tidak Ketidak siapan Pembuatan
2 RSP Tanjung 3 3 9 SDM Mungkin Terjadi
Tanggap terencana menghadapi bencana Regulasi
Darurat
Tidak
adanya
analisa Program
Kerusakan properti
3 penilaian RSP Tanjung pengendalian 4 2 8 Melakukan HVA HSE Mungkin Terjadi
menhadapi bencana
risisko tidak terencana
bencana
(HVA)
                     
KONSTRUKSI DAN RENOVASI 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Tidak
melakuakan
PCRA pada Menggagu
1 RSP Tanjung Lalai 3 3 9 Melakukan PCRA Fasum Mungkin Terjadi
saat kenyamanan pasien
pembangun
an
Tidak
adanya Tidak ada kontrol pada Melakukan tindak
2 RSP Tanjung Lalai 3 3 9 Fasum Mungkin Terjadi
tindak lanjut saat pembangunan lanjut Post PCRA
PCRA
Adanya
Kontraktor
3 RSP Tanjung Lalai Bagunan tidak sesuai 3 3 9 pengawasan Fasum Mungkin Terjadi
tidak diawasi
kontraktor
                     
PELATIHAN 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Pekerja tidak
Perencanaan
dilatih
Tidak ada pelatihan minimal SDM&MF
1 tentang RSP Tanjung Lupa 3 4 8 Mungkin Terjadi
anggaran 2kali dalam K
program
setahun
MFK
Tidak ada
nya
Pembuatan TOR
dokument Proses legalisasi
2 RSP Tanjung Mengampangkan 3 2 5 dan UMAN Saat MFK Mungkin Terjadi
sebelum dan terhambat
ada pelatihan
sesudah
pelatihan
3 Tidak
Tidak ada
adanya Program dan legalitas SDM&MF
Unit MFK pelatihan internal 4 2 8 Pelatihan internal Mungkin Terjadi
penanggung tidak berjalan K
MFK
jawab MFK
                     
TENANT 
PENGELOLAAN
TINGKAT
NO RISIKO LOKASI PENYEBAB DAMPAK S P RISIKO PIC KETERANGAN
RISIKO
(MITIGASI)
Tidak
Tenan tidak paham Pengawasan
1 melakukan Tenant Lalai 3 2 6 IPSRS Mungkin Terjadi
resiko keselamatan terhadap tenan
pengawasan
Audit hasil
Tenan tidak Perencanaan Tidak adanya
2 Tenant 5 1 5 pengawasan IPSRS Mungkin Terjadi
di audit tidak sesuai data pengawasan
Tenan
Tidak lanjut
pengawasan Lalai,Tidak
3 Tenant Risiko kecelakaan 3 2 6 Mitigasi resiko IPSRS Mungkin Terjadi
tidak di tersusun rapih
laksanakan
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Bumi Patra Raya No.1 Karanganyar,
Indramayu 45213
Telp. 0234 – 7121603
Email : rsp.Tanjung@gmail.com
8. Jadwal Pelaksanaan Manajemen Fasilitas dan Lingkungan
Dari program kegiatan manajemen risiko diatas maka disusun rencana
kerja berupa jadwal kegiatan
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN BULAN 2022 PIC

1 Keselamatan dan Identifikasi dan Penilaian Risiko yang


Keamanan Komprehensif menyangkut Keselamatan V
Pemetaan Area Beresiko V MFK
Melakukan Upaya Pengendalian dan
Pencegahan Pada Kejadian Tidak Aman V

2 Kesehatan Kerja Pengawasan Kegiatan V


Kegiatan Kuratif V MFK
Kegiatan Rehabilitatif V V V V V V V V V V V V

3 B3 Identifikasi dan Inventaris B3 V


Memiliki data MSDS V
Menyiapkan Sarana Keselamatan B3 V V MFK&KESLING
Pembuatan Pedoman SPO Pengelolaan
B3 Yang Aman V
Penanganan Keadaan Darurat B3 V V V V V V V V V V V V

4 Pencegahan dan
Penanggulangan Identifikasi dan Penetaan Area Berisiko
Kebakaran Bahaya Kebakaran V
Pemetaan Area Berisiko Kebakaran V MFK&CODE RED
Pengurangan Risiko Bahaya Kebakaran
dan Ledakan V
Simulasi Kebakaran V

5 Sitem Utilitas RS Identifikasi Risiko Utilitas V


Pemantauan Pengelolaan Prasarana RS
Dari Aspek Keselamatan dan Kesehatan MFK&IPSRS
Kerja V

6 Peralatan Medis Pengawasan dan Inventarisasi Peralatan


Medis V V V V V V V V V V V V
Pengawasan dan Pemeriksaan Peralatan
MFK&TEKNIK
Medis V
Pengawasan Terhadap Uji Coba Peralatan
Medis V V
Pengawasan Terhadap Kegiatan
Pemeliharaan Preventif dan Kalibrasi V

7 Kesiagapan Keadaan Identifikasi analisa dan Pemetaan Area


Darurat Berisiko V
Kegiatan Pengendalian Kondisi Darurat V MFK
Pengawasn Kegiatan Simulasi Kondisi
Darurat V

8 PCRA Melakukan Penila Risiko PCRA Terkait


Renovasi dan Pembangunan V
MFK,IPCN&IPSRS
Melakukan Tindak Lanjut dari Hasil PCRA V
Mengawasi Kepatuhan Kontraktor
Menggunakan Lembar Cheklist V

9 Pendidikan dan Membuat TOR dan UMAN Terkait diklat


Pelatihan MFK V
Melaksanakan Diklat MFK dan
MFK
Berkordinasi dengan Bagian Diklat RS V
Mengusulkan TIM MFK Untuk Mengikuti
Diklat K3RS V

10 Tenant Membuat Checklist Pengawasan Tenant V


Melakukan Audit Tenant V IPSRS
Melakukan Tindak Lanjut Terhadap
Temuan V
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Bumi Patra Raya No.1 Karanganyar,
Indramayu 45213
Telp. 0234 – 7121603
Email : rsp.Tanjung@gmail.com
9. Pengawasan program MFK
Untuk pengawasan program MFK dilakukan sesuai maksud dan tujuan
point a sampai g
10. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
a. Evaluasi Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan evaluasi dan pelaporan manajemen risiko perlu dilaksanakan
secara berkala untuk menjamin tercapainya tujuan,untuk itu kegiatan
ini dilaksanakan sebagai berikut :
- Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan oleh
instalasi HSE berkordinasi dengan unit kerja terkait.
- Evaluasi program manajemen risiko fasilitas dan keselamatan
setiap 6 bulan sekali.
b. Pelaporan
- Setiap 6 (enam) bulan instalasi HSE melaporkan kegiatan
melaporkan kegiatan manajemen risiko terkait HSE ke Direktur.
- Setiap 1 (satu) tahun instalasi HSE melaporkan kegiatan
manajemen risiko fasilitas dan keselamatan ke Direktur RS
Pertamina Tanjung.
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai program
Manajemen Risiko Faslitas dan Lingkungan di Rumah Sakit Pertamina Tanjung.

Disiapkan Oleh : Disetujui Oleh :


Sr Officer HSE Direktur RS Pertamina Tanjung

drg.M Gamal Gautama drg.Budi Karmawan,MARS


Tanggal: 02 Februari 2022 Tanggal : 02 Februari 2022
PT PERTAMINA BINA MEDIKA – IHC
RUMAH SAKIT PERTAMINA TANJUNG
Jl. Bumi Patra Raya No.1 Karanganyar,
Indramayu 45213
Telp. 0234 – 7121603
Email : rsp.Tanjung@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai