Anda di halaman 1dari 2

A.

Metode Pengambilan Sampel Bahan


1. Pengambilan jumlah sampel berpedoman pada lampiran Military standart 105 E
untuk sampel visual dan dimensi.
2. Untuk Sampel Visual, jumlah sampel yang dianalisa mengacu pada tabel MS-105E
General Inspection Level II

Jumlah kedatangan (pcs/roll) GIL II Jumlah yang disampling visual (pcs/roll)


2-8 A 2
9-15 B 3
16-25 C 5
26-50 D 8
51-90 E 13
91-150 F 20
151-280 G 32
281-500 H 50
501-1200 J 90
1201-3200 K 125
3201-10.000 L 200
10.001-35.000 M 315
35.001-150.000 N 500
150.001-500.000 P 800
500.001-dst Q 1250
3. Untuk sampel dimensi, jumlah sampel yang akan dianalisa mengacu pada tabel MS-
105E Spesial inspection level II

Jumlah kedatangan (pcs/roll) S-2 Jumlah sampel uji dimensi (pcs/roll)


2-8 A 2
9-15 A 2
16-25 A 2
26-50 B 3
51-90 B 3
91-150 B 3
151-280 C 5
281-500 C 5
501-1200 C 5
1201-3200 D 8
3201-10.000 D 8
10.001-35.000 D 8
35.001-150.000 E 13
150.001-500.000 E 13
500.001-dst E 13
4. Pola pengambilan sampel dilakukan secara random dari beberapa pallet

B. Pola pengambilan sampel Bahan Baku


 Pola pengambilan sampel bahan Baku berdasarkan atas rumus : n = √N + 1 , dengan
kriteria N = jumlah kemasan bahan yang datang dalam 1 ( satu ) Lot atau bets nya, dan
n = jumlah kemasan yang akan diambil sampel
 Jika jumlah wadah atau kemasan bahan baku ≤ 4 ( empat ) , maka seluruh wadah atau
kemasan bahan tersebut diambil sampel
 Gambaran sampel TABEL pola pengambilan sampelnya sebagai berikut :

N = jumlah wadah bahan yg datang / lot n = jumlah wadah yg diambil sampelnya


1~4 Diambil keseluruhan wadah.
5~6 3
7 ~ 12 4
13 ~ 19 5
20 ~ 29 6
30 ~ 41 7
42 ~ 55 8
56 ~ 71 9
72 ~ 89 10
Dan seterusnya

 Masing – masing sampel dimasukkan ke dalam gelas sampel, satu per satu. Dan
diberikan label nama bahan , lot.no atau bets No. nya. dan nomor urut bahan yang
diambil sampel.
C.

Anda mungkin juga menyukai