Anda di halaman 1dari 101

MODUL AJAR

DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
PROSES BISNIS SECARA MENYELURUH DI BIDANG
INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Kelas X SMK
Fase E
1 semester (4 pertemuan = 24 JP)

AHMAD SAIFUDDIN, S.Pi, M.Si


SMK Negeri 1 Kalibagor
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses bisnis industri
pengolahan hasil pertanian, antara lain tentang klasifikasi industri, lingkup usaha,
penerapan K3LH, perencanaan produk, mata rantai pasok (supply chain), logistik,
proses produksi, penggunaan dan perawatan peralatan bidang, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN

⮚ Memahami klasifikasi dan ✔ Mampu memahami klasifikasi


lingkup industri di bidang dan lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian agriteknologi hasil pertanian

⮚ Memahami perencanaan ✔ Mampu perencanaan produksi di


produksi di industri pengolahan industri pengolahan hasil pertanian
hasil pertanian dan penerapan dan penerapan K3LH
K3LH

⮚ Memahami rantai pasok dan ✔ Mampu memahami rantai pasok


logistik hasil dan produk dan logistik hasil dan produk
pertanian pertanian

⮚ Memahami pengelolaan sumber ✔ Mampu memahami pengelolaan


daya manusia dengan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal kearifan lokal

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
⮚ Klasifikasi dan lingkup industri di ✔ Memahami Mata pelajaran
bidang agriteknologi hasil Prakarya Tingkat SMP khususnya
pertanian di bidang pengolahan hasil
⮚ Perencanaan produksi di pertanian
industri pengolahan hasil ✔ Mengoperasikan aplikasi desain
pertanian dan penerapan K3LH sederhana lewat gadget atau
⮚ Rantai pasok dan logistik hasil komputer
dan produk pertanian ✔ Mengenal moda pencari digital
⮚ Pengelolaan sumber daya ilmiah
manusia dengan memperhatikan ✔ Mengenal berbagai jenis media
potensi dan kearifan lokal sosial
✔ Mampu menggunakan mesin
pencari digital informasi ilmiah
✔ Menyimpulkan dan
mengembangkan intisari tulisan
ilmiah
PROFIL PELAJAR PANCASILA

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

✔ Bernalar kritis, kreatif, dan bergotong-royong dalam memanfaatkan fasilitas,


peralatan dan bahan pembelajaran, serta perkembangan teknologi pada
proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil
pertanian untuk menyelesaikan permasalahan kontekstual dunia nyata.
✔ Mempunyai kepedulian terhadap permasalahan lingkungan.
✔ Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
✔ Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.

KATA KUNCI, TOPIK / KONTEN INTI

Komponen, proses dan sumberdaya

PERTANYAAN INTI

1. Jelaskan klasifikasi industri dan lingkup industri di bidang agriteknologi


pengolahan hasil pertanian !
2. Bagaimanakah proses perencanaan produksi di industri pengolahan hasil
pertanian dan penerapan K3LH dalam proses produksi tersebut ?
3. Bagaimanakah rantai pasok dan logistik hasil dan produk pertanian saat ini ?
4. Berikan gambaran tentang pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal !

SARANA DAN PRASARANA

 Komputer/ Laptop/ Smartphone, Jaringan internet, Proyektor/ LCD


 Ruang praktik di sekolah/teaching factory
 Pabrik di luar sekolah (UMKM, UKM, dan/atau perusahaan besar)

Tips untuk guru :


Dalam proses pembelajaran peserta didik langsung memasuki lingkungan Industri
di bidang pengolahan hasil pertanian, teaching factory atau sejenisnya. Apabila
proses pembelajaran tidak bisa dilaksanakan secara langsung maka peserta didik
dapat melakukan proses pencarian lewat internet, perpustakaan atau sumber
belajar lainnya yang memungkinkan.

TARGET PESERTA DIDIK

Target perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar:


● Peserta didik reguler

Jumlah peserta didik dalam pembelajaran untuk maksimal 36 peserta didik


KETERSEDIAAN MATERI MODEL PEMBELAJARAN

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau Discovery Learning Moda :


yang berpencapaian tinggi  tatap muka
Ya/ Tidak  PJJ (blended learning)
Alternatif penjelasan, metode atau
aktivitas untuk peserta didik yang sulit
memahami konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN

 Individu  Perfoma dalam presentasi/


 Kelompok penyajian hasil
 Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA

Pengaturan Peserta didik :

⮚ Berkelompok (5 - 6 orang)

Metode :

⮚ Ceramah
⮚ Diskusi
⮚ Presentasi
⮚ Kunjungan lapangan (observasi)
⮚ Penugasan/praktik

MATERI, ALAT, DAN BAHAN

⮚ Materi ajar

a. Informasi berupa fakta / proses / kasus tentang klasifikasi dan lingkup


industri pengolahan hasil pertanian.
b. Informasi berupa suatu perencanaan yang harus dikaji agar perencanaan
tersebut layak atau mungkin untuk dilaksanakan dengan membuat atau
melengkapi komponen-komponen yang esensial, serta informasi terkait
dengan suatu kasus tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang dapat
dibuat kesimpulan faktor–faktor penyebabnya dan tindakan yang diperlukan
untuk perbaikan.
c. Informasi berupa model atau kasus, yang dapat digunakan untuk membuat
suatu skema atau prosedur bagaimana rantai pasokan dan logistik dari
bisnis / usaha tersebut diprediksi terjadi atau yang harus terjadi.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

d. Informasi fakta atau data, yang dapat digunakan untuk membuat analisis
dan menentukan penilaian pada kualitas sumberdaya manusia yang ada
(dalam kasus) dan tindakan apa yang tepat untuk mengatasi masalahanya.

Alat dan bahan yang diperlukan


 Kertas karton
 Plastik mika
 Lem
 Gunting
 Pensil dan spidol warna
 Kertas sketsa/HVS
 Penggaris
 Komputer/gadget,
 Printer
 Kamera
 Modul LKS

c. Perkiraan biaya

Biaya yang dibutuhkan untuk menerapkan unit pembelajaran ini di kelas, termasuk
biaya yang perlu dikeluarkan sebagai berikut :

Nama Alat dan bahan Jumlah Biaya


Kertas karton 36 exp Rp 36.000,00
Plastik mika 36 lembar Rp 36.000,00
Lem glukol besar 6 botol Rp 18.000,00
Pensil dan spidol warna 36 set Rp 360.000,00
Kertas sketsa/HVS 36 exp Rp 45.000,00
Jumlah biaya total Rp 495.000,00

Untuk pembiayaan komputer, printer, dan kamera dapat memanfaatkan fasilitas


yang dimiliki sekolah, dan untuk gadget, penggaris dapat berasal dari kepemilikan
pribadi peserta didik.

PERSIAPAN PEMBELAJARAN

Waktu yang dibutuhkan : 1 – 1,5 jam (tiap pertemuan)

Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:


✔ Memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan untuk :
LK 1 : Memahami klasifikasi dan lingkup industri di bidang agriteknologi hasil
pertanian hasil pertanian
LK 2 : Memahami perencanaan produksi di industri pengolahan hasil
pertanian dan penerapan K3LH
LK 3 : Memahami rantai pasok dan logistik hasil dan produk pertanian
LK 4 : Memahami pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhati-
kan potensi dan kearifan lokal

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

✔ Mengkoordinasikan industri atau teaching factory untuk kegiatan observasi


✔ Menyiapkan lembar kerja peserta didik (LKPD)
✔ Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama (6 JP)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Orientasi, motivasi dan apersepsi


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur
sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
Pendahuluan 15 menit
4. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian
yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
materi yang akan dipelajari yaitu klasifikasi dan
lingkup industri di bidang agriteknologi hasil
pertanian
6. Guru mengaitkan klasifikasi dan lingkup industri di
bidang agriteknologi hasil pertanian dengan
kehidupan nyata.

Kegiatan Inti
DISCOVERY
PENDEKATAN SAINTIFIK
LEARNING

235 menit
Pemberian
Mengamati/Membaca stimulus
terhadap
1. Guru membagi peserta didik peserta didik
dalam kelompok yang berjumlah
5-6 orang secara acak.
2. Guru memberikan gambaran
umum tentang klasifikasi dan
lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

melalui tayangan slide dengan


bantuan LCD.
3. Peserta didik mencari informasi
umum dengan membaca tentang
klasifikasi dan lingkup industri di
bidang agriteknologi hasil
pertanian secara mandiri (di
perpustakaan/ kelas) dari bahan
ajar. Selain itu peserta didik juga
dapat mencari informasi melalui
pencarian di internet.

Menanya
1. Peserta didik mendiskusikan
tentang klasifikasi dan lingkup
industri di bidang agriteknologi Identifikasi
hasil pertanian. masalah
2. Guru memantau kegiatan
kelompok dan mengarahkan
siswa agar dapat mengidentifikasi
masalah yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan .

Pengumpulan
Mengumpulkan Informasi dan
pengolahan
1. Guru meminta peserta didik untuk
data
mengumpulkan informasi dengan
melakukan kunjungan industri
(observasi langsung), peserta
didik diminta untuk melakukan
klasifikasi dan lingkup industri di
bidang agriteknologi hasil
pertanian dengan panduan LKPD.
2. Guru meminta peserta didik untuk
berbagi informasi hal-hal yang
berkaitan dengan klasifikasi dan
lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian
kepada peserta didik lain.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mencatat hal-hal yang didapat dari
kelompok lain yang belum ada di

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kelompoknya.
4. Peserta didik membawa hasil
yang diperoleh dari kelompok lain
untuk kemudian didiskusikan
kembali di kelompoknya untuk
mengolah informasi tentang
klasifikasi dan lingkup industri di
bidang agriteknologi hasil
pertanian.
Guru menanyakan hal-hal yang
harus ada dalam identifikasi
klasifikasi dan lingkup industri di
bidang agriteknologi hasil
pertanian.

Mengasosiasi
1. Guru meminta peserta didik untuk
melakukan klasifikasi dan lingkup
industri di bidang agriteknologi
hasil pertanian dari hasil
pengolahan informasi yang telah
diperoleh dengan merujuk ke
bahan ajar/referensi yang telah
Pembuktian
ditentukan.
2. Guru meminta peserta didik untuk
mengomentari hasil diskusi
tentang klasifikasi dan lingkup
industri di bidang agriteknologi
hasil pertanian.
3. Guru menilai hasil pekerjaan
peserta didik tentang klasifikasi
dan lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian.

Menarik
Mengkomunikasikan
kesimpulan/
1. Peserta didik membuat
catatan/laporan tentang klasifikasi Generalisasi
dan lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian.
2. Guru meminta peserta didik untuk
melakukan presentasi hasil
diskusinya.
3. Peserta didik menyajikan hasil

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

diskusi tentang klasifikasi dan


lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian.
4. Guru meminta peserta didik untuk
menarik kesimpulan dari hasil
diskusinya.

Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut

1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih


ragu.
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan
hal-hal yang diragukan sehingga informasi
menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap materi.
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
Penutup bimbingan guru. 20 menit
4. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja baik
5. Guru memberikan tes (quiz) berkaitan dengan
materi yang sudah dipelajari.
6. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya untuk mempelajari
perencanaan produksi di industri pengolahan
hasil pertanian dan penerapan K3LH.
7. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan kedua (6 JP)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Pendahuluan 15 menit
Orientasi, motivasi dan apersepsi
1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur
sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.


5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
materi yang akan dipelajari yaitu perencanaan
produksi di industri pengolahan hasil pertanian
dan penerapan K3LH
6. Guru mengaitkan perencanaan produksi di
industri pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH dengan kehidupan nyata.

Kegiatan Inti
DISCOVERY
PENDEKATAN SAINTIFIK
LEARNING

235 menit
Mengamati/Membaca

1. Guru membagi peserta didik


dalam kelompok yang berjumlah
5-6 orang secara acak.
2. Guru memberikan gambaran
umum tentang perencanaan
produksi di industri pengolahan Pemberian
hasil pertanian dan penerapan stimulus
K3LH melalui tayangan slide terhadap
dengan bantuan LCD. peserta didik
3. Peserta didik mencari informasi
umum dengan membaca tentang
perencanaan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH secara mandiri
(di perpustakaan/ kelas) dari
bahan ajar. Selain itu peserta didik
juga dapat mencari informasi
melalui sumber internet.

Identifikasi
Menanya masalah
1. Peserta didik mendiskusikan
tentang perencanaan produksi di
industri pengolahan hasil
pertanian dan penerapan K3LH.
2. Guru memantau kegiatan
kelompok dan mengarahkan
siswa agar dapat mengidentifikasi
masalah yang sesuai dengan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

tujuan pembelajaran dengan


memberikan pertanyaan .

Mengumpulkan Informasi
1. Guru meminta peserta didik untuk
mengumpulkan informasi dengan
melakukan kunjungan industri
(observasi langsung), peserta
didik diminta untuk melakukan
perencanaan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH dengan panduan
LKPD.
2. Guru meminta peserta didik untuk
berbagi informasi hal-hal yang
berkaitan dengan perencanaan
produksi di industri pengolahan
hasil pertanian dan penerapan Pengumpulan
K3LH kepada peserta didik lain. dan
3. Guru meminta peserta didik untuk pengolahan
mencatat hal-hal yang didapat dari data
kelompok lain yang belum ada di
kelompoknya.
4. Peserta didik membawa hasil
yang diperoleh dari kelompok lain
untuk kemudian didiskusikan
kembali di kelompoknya untuk
mengolah informasi tentang
perencanaan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH.
Guru menanyakan hal-hal yang
harus ada dalam perencanaan
produksi di industri pengolahan
hasil pertanian dan penerapan
K3LH.

Pembuktian
Mengasosiasi
1. Guru meminta peserta didik untuk
melakukan perencanaan produksi
di industri pengolahan hasil

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

pertanian dan penerapan K3LH


dari hasil pengolahan informasi
yang telah diperoleh dengan
merujuk ke bahan ajar/referensi
yang telah ditentukan.
2. Guru meminta peserta didik untuk
mengomentari hasil diskusi
tentang perencanaan produksi di
industri pengolahan hasil
pertanian dan penerapan K3LH.
3. Guru menilai hasil pekerjaan
peserta didik tentang
perencanaan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH.

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik membuat
catatan/laporan tentang
perencanaan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH. Menarik
2. Guru meminta peserta didik untuk kesimpulan/
melakukan presentasi hasil
diskusinya. Generalisasi
3. Peserta didik menyajikan hasil
diskusi tentang perencanaan
produksi di industri pengolahan
hasil pertanian dan penerapan
K3LH.
4. Guru meminta peserta didik untuk
menarik kesimpulan dari hasil
diskusinya.
Penutup 20 menit
Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut

1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih


ragu.
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan
hal-hal yang diragukan sehingga informasi
menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap materi.
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
bimbingan guru.
4. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

atau bentuk penghargaan lain yang relevan)


kepada kelompok yang berkinerja baik
5. Guru memberikan tes (quiz) berkaitan dengan
materi yang sudah dipelajari.
6. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya untuk mempelajari rantai
pasok dan logistik hasil dan produk pertanian
7. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan ketiga (6 JP)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU

Orientasi, motivasi dan apersepsi


1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur
sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
Pendahuluan 15 menit
sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian
yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
materi yang akan dipelajari yaitu rantai pasok dan
logistik hasil dan produk pertanian.
6. Guru mengaitkan rantai pasok dan logistik hasil
dan produk pertanian dengan kehidupan nyata.

Kegiatan Inti DISCOVERY


PENDEKATAN SAINTIFIK
LEARNING

Pemberian 235 menit


Mengamati/Membaca stimulus
terhadap
1. Guru membagi peserta didik peserta didik
dalam kelompok yang berjumlah
5-6 orang secara acak.
2. Guru memberikan gambaran
umum tentang rantai pasok dan
logistik hasil dan produk pertanian

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

melalui tayangan slide dengan


bantuan LCD.
3. Peserta didik mencari informasi
umum dengan membaca tentang
rantai pasok dan logistik hasil dan
produk pertanian secara mandiri
(di perpustakaan/ kelas) dari
bahan ajar. Selain itu peserta didik
juga dapat mencari informasi
melalui sumber internet.

Menanya
1. Peserta didik mendiskusikan
tentang rantai pasok dan logistik
Identifikasi
hasil dan produk pertanian.
masalah
2. Guru memantau kegiatan
kelompok dan mengarahkan
siswa agar dapat mengidentifikasi
masalah yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan .

Pengumpulan
Mengumpulkan Informasi dan
pengolahan
1. Guru meminta peserta didik untuk
data
mengumpulkan informasi dengan
melakukan kunjungan industri
(observasi langsung), peserta
didik diminta untuk
mengidentifikasi rantai pasok dan
logistik hasil dan produk pertanian
dengan panduan LKPD.
2. Guru meminta peserta didik untuk
berbagi informasi hal-hal yang
berkaitan dengan rantai pasok
dan logistik hasil dan produk
pertanian kepada peserta didik
lain.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mencatat hal-hal yang didapat dari
kelompok lain yang belum ada di
kelompoknya.
4. Peserta didik membawa hasil
yang diperoleh dari kelompok lain

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

untuk kemudian didiskusikan


kembali di kelompoknya untuk
mengolah informasi tentang
rantai pasok dan logistik hasil dan
produk pertanian.
Guru menanyakan hal-hal yang
harus ada dalam rantai pasok dan
logistik hasil dan produk
pertanian.

Mengasosiasi
1. Guru meminta peserta didik untuk
menjelaskan rantai pasok dan
logistik hasil dan produk pertanian
dari hasil pengolahan informasi
yang telah diperoleh dengan
merujuk ke bahan ajar/referensi
Pembuktian
yang telah ditentukan.
2. Guru meminta peserta didik untuk
mengomentari hasil diskusi
tentang rantai pasok dan logistik
hasil dan produk pertanian.
3. Guru menilai hasil pekerjaan
peserta didik tentang rantai pasok
dan logistik hasil dan produk
pertanian.

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik membuat
catatan/laporan tentang rantai
pasok dan logistik hasil dan
produk pertanian. Menarik
2. Guru meminta peserta didik untuk kesimpulan/
melakukan presentasi hasil
diskusinya. Generalisasi
3. Peserta didik menyajikan hasil
diskusi tentang rantai pasok dan
logistik hasil dan produk
pertanian.
4. Guru meminta peserta didik untuk
menarik kesimpulan dari hasil
diskusinya.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut

1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih


ragu.
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan
hal-hal yang diragukan sehingga informasi
menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap materi.
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
Penutup bimbingan guru. 20 menit
4. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja baik
5. Guru memberikan tes (quiz) berkaitan dengan
materi yang sudah dipelajari.
6. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya untuk mempelajari
pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
7. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
mengucapkan salam.

Pertemuan keempat (6 JP)


ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
Pendahuluan 15 menit
Orientasi, motivasi dan apersepsi
1. Peserta didik melakukan do’a dan bersyukur
sebelum belajar.
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan
meminta peserta didik untuk mempersiapkan
perlengkapan dan peralatan yang diperlukan.
3. Peserta didik menerima informasi tentang
pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan
materi yang memiliki keterkaitan dengan materi
sebelumnya.
4. Peserta didik menerima informasi tentang
kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan,
manfaat, langkah pembelajaran, metode penilaian
yang akan dilaksanakan yang ditayangkan.
5. Guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa
materi yang akan dipelajari yaitu pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
6. Guru mengaitkan pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan potensi dan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kearifan lokal dengan kehidupan nyata.


Kegiatan Inti
DISCOVERY
PENDEKATAN SAINTIFIK
LEARNING

235 menit
Mengamati/Membaca

1. Guru membagi peserta didik


dalam kelompok yang berjumlah
5-6 orang secara acak.
2. Guru memberikan gambaran
umum tentang pengelolaan
sumber daya manusia dengan Pemberian
memperhatikan potensi dan stimulus
kearifan lokal melalui tayangan terhadap
slide dengan bantuan LCD. peserta didik
3. Peserta didik mencari informasi
umum dengan membaca tentang
pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal secara
mandiri (di perpustakaan/ kelas)
dari bahan ajar. Selain itu peserta
didik juga dapat mencari informasi
melalui sumber internet.

Menanya
1. Peserta didik mendiskusikan
tentang pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal. Identifikasi
2. Guru memantau kegiatan masalah
kelompok dan mengarahkan
siswa agar dapat mengidentifikasi
masalah yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dengan
memberikan pertanyaan .

Pengumpulan
Mengumpulkan Informasi dan
pengolahan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

1. Guru meminta peserta didik untuk


mengumpulkan informasi dengan
melakukan kunjungan industri
(observasi langsung), peserta
didik diminta untuk menggali
informasi tentang pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal dengan panduan
LKPD.
2. Guru meminta peserta didik untuk
berbagi informasi hal-hal yang
berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan data
kearifan lokal kepada peserta
didik lain.
3. Guru meminta peserta didik untuk
mencatat hal-hal yang didapat dari
kelompok lain yang belum ada di
kelompoknya.
4. Peserta didik membawa hasil
yang diperoleh dari kelompok lain
untuk kemudian didiskusikan
kembali di kelompoknya untuk
mengolah informasi tentang
pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
5. Guru menanyakan hal-hal yang
harus ada dalam pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
Pembuktian
Mengasosiasi
1. Guru meminta peserta didik untuk
menjelaskan pengelolaan sumber
daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal dari hasil
pengolahan informasi yang telah
diperoleh dengan merujuk ke
bahan ajar/referensi yang telah
ditentukan.
2. Guru meminta peserta didik untuk
mengomentari hasil diskusi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

tentang pengelolaan sumber daya


manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal.
3. Guru menilai hasil pekerjaan
peserta didik tentang pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik membuat
catatan/laporan tentang
pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan
potensi dan kearifan lokal. Menarik
2. Guru meminta peserta didik untuk kesimpulan/
melakukan presentasi hasil
diskusinya. Generalisasi
3. Peserta didik menyajikan hasil
diskusi tentang pengelolaan
sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan
kearifan lokal.
4. Guru meminta peserta didik untuk
menarik kesimpulan dari hasil
diskusinya.

Penutup 20 menit
Rangkuman, refleksi, tes, dan tindak lanjut

1. Peserta didik menanyakan hal-hal yang masih


ragu.
2. Guru membantu peserta didik untuk menjelaskan
hal-hal yang diragukan sehingga informasi
menjadi benar dan tidak terjadi kesalahpahaman
terhadap materi.
3. Peserta didik menyimpulkan materi di bawah
bimbingan guru.
4. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
atau bentuk penghargaan lain yang relevan)
kepada kelompok yang berkinerja baik
5. Guru memberikan tes (quiz) berkaitan dengan
materi yang sudah dipelajari.
6. Guru memberi tugas tindak lanjut untuk
pertemuan selanjutnya untuk mempelajari materi
pada elemen berikutnya.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

7. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan


mengucapkan salam.

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


 Peserta didik mampu memahami klasifikasi dan lingkup industri di bidang
agriteknologi hasil pertanian.
 Peserta didik mampu merencanakan produksi di industri pengolahan hasil
pertanian dan penerapan K3LH.
 Peserta didik mampu memahami rantai pasok dan logistik hasil dan produk
pertanian.
 Peserta didik mampu memahami pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

STRATEGI ASESMEN

 Observasi guru selama kegiatan belajar berlangsung


- Tanggung jawab mengerjakan tugas
- Keaktifan peserta didik saat diskusi materi
- Kesantunan dalam proses belajar
 Penilaian hasil presentasi hasil diskusi
 Penilaian hasil lembar kerja peserta didik
 Penilaian kegiatan praktik
 Asesmen Tertulis (obyektif dan essay)
(Terlampir)

REFLEKSI GURU

 Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta
penjelasan teknis atau intruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang
akan dilakukan dapat dipahami oleh peserta didik?
 Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
 Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar,
pengelolaan kelas, latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam
pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang
diharapkan?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami
oleh peserta didik?

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

REFLEKSI SISWA

Setelah menyelesaikan tugas pembelajaran mulai dari studi pustaka mandiri,


kunjungan di industri dan presentasi dan diskusi diantara kelompok belajar :
 Apakah anda mudah menerima dan memahami materi yang disampaikan oleh
guru?
 Apakah informasi yang anda terima merupakan hal yang baru dan menarik bagi
anda untuk lebih memperdalam informasi tersebut dari berbagai sumber?
 Apakah ada yang menarik dari industri yang anda pelajari? Bagian manakah
yang menurut Anda merasa tertarik ?
 Apakah anda tertarik pekerjaan-pekerjaan di industri yang anda pelajari?
Pekerjaan apakah yang anda merasa tertarik untuk menjadi sebuah obsesi ketika
lulus dan memasuki dunia kerja?
 Bagaimanakah menurut anda untuk mempersiapkan diri agar dapat meraih
obsesi anda meraih pekerjaan tersebut?
 Bagaimanakah menurut anda sebuah industri yang baik dan ideal yang kelak di
masa depan anda dirikan/kembangkan mulai dari proses perencanaan, proses
produksi yang berwawasan lingkungan, sampai dengan pemasarannya ?
 Apakah selama pembelajaran kalian merasa nyaman, leluasa serta merdeka
dalam mengekspresikan kemampuan baik pengetahuan, keterampilan dan
terutama pada sikap?

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Subekti dan Muhamad Jauhar. 2012. Pengantar Manajemen Sumber Daya
Manusia, Prestasi Pustakarya, Jakarta.

Ardana, I Komang, dkk. 2012. Manajemen Sumber Dya Manusia, Graha Ilmu
Yogyakarta.

Chen, I. J., and Paulraj, A. 2004. Towards A Theory of Supply Chain Management:
the Constructs and Measurements. In: Journal of Operations
Management, 22/2:119-150 (http:// en.wikipedia.org/
wiki/Supply_chain) diunduh tgl 11 Juli 2021; pkl 13:01.

Sutawi, 2002. Manajemen Agrobisnis. UMM Press.Malang.

Salman, L.M., 2014. Dasar Proses Pengolahan Hasil Pertanian dan Perikanan 1.
SMK Pertanian Kelas X Semester 1. Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan RI. Jakarta

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Soekartawi, 2000. Pengantar Agroindustri. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soewono, L. 2005. Pemanfaatan Teknologi Pascapanen dalam Pengembangan


Agroindustri. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Inovatif
Pascapanen untuk Pengambangan Industri Berbasis Pertanian.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pertanian. Bogor.

Udayana, G.B. 2011. Peran Agroindustri Dalam Pembangunan Pertanian.


Majalah Singhadwala, Edisi 44.

Nuryanta, N. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen


dan Seleksi). Jurnal El-Tarbawi , NO. 1. VOL. I. 2008.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Lampiran

Lembar Kerja Siswa

KEGIATAN 1

TOPIK :

Klasifikasi dan lingkup industri di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian.

ALOKASI WAKTU :

6 X 45 Menit (24 JP)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara teliti dan jujur melalui
tayangan, kajian referensi, diskusi, dan observasi dengan pendekatan saintifik :

 Peserta didik dapat memahami klasifikasi dan lingkup industri di bidang


agriteknologi pengolahan hasil pertanian

ALAT DAN BAHAN :

1. LCD
2. Laptop
4. Blangko LKPD
5. Peralatan tulis menulis

PROSEDUR KERJA

1. Silahkan Anda bergabung ke dalam kelompok peserta didik dengan jumlah


antara 5 – 6 orang sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan
oleh guru !
2. Amati tayangan power point yang disampaikan oleh guru tentang klasifikasi
dan lingkup industri di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian !
3. Berdasarkan tayangan tersebut dapatkan anda :
a. Menjelaskan golongan secara umum klasifikasi industri di bidang
agriteknologi pengolahan hasil pertanian ?
b. Mengetahui lingkup industri di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian?
4. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku ajar/ hand out
atau mencari informasi lewat buku di perpustakaan, majalah, maupun lewat
internet tentang klasifikasi dan lingkup industri di bidang agriteknologi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

pengolahan hasil pertanian tersebut. Adapun informasi yang harus anda cari
adalah :
a. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian, bahan baku,
produksi yang yang dihasilkan, bahan mentah, lokasi unit usaha, proses
produksi, maupun barang yang dihasilkan.
b. Lingkup industri bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian
5. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok
dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang
klasifikasi dan lingkup industri di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian !
6. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain,
dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud dengan klasifikasi industri berdasarkan cara
pengorganisasian, bahan baku, produksi yang yang dihasilkan, bahan
mentah, lokasi unit usaha, proses produksi, maupun barang yang
dihasilkan ?
b. Apa sajakah lingkup industri bidang agroteknologi pengolahan hasil
pertanian ?
7. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan !
8. Tuliskan kesimpulan anda tentang klasifikasi dan lingkup industri di bidang
agriteknologi pengolahan hasil pertanian dan diserahkan pada guru !

...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.
...............................................................................................................................

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

9. Untuk memperoleh fakta lakukan observasi langsung (kunjungan) ke industri


sederhana (UKM atau UMKM) di bidang agroteknologi pengolahan hasil
pertanian sesuai dengan pembagian kelompok (1 kelompok hanya 1 industri).
Lakukan proses wawancara dengan pemilik industri/karyawan atau langsung
melihat keadaan industri. Jika langkah ini tidak dapat dilakukan, maka dapat
dilakukan pencarian fakta/informasi dari berbagai sumber misal media sosial
melalui internet, seperti website, youtube, dan sejenisnya mengenai industri
bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian.
10. Lakukan penggalian informasi berkaitan dengan identitas perusahaan/
industri, klasifikasi industri didasarkan pada penggolongan cara
pengorganisasian, bahan baku, produksi yang yang dihasilkan, bahan
mentah, lokasi unit usaha, proses produksi, maupun barang yang dihasilkan,
serta penggalian informasi mengenai lingkup usaha industri di bidang
agroteknologi pengolahan hasil pertanian.
11. Catatlah hasil observasi semua kelompok peserta didik tentang
penggolongan industri dari tiap klasifikasi berdasarkan cara
pengorganisasian, bahan baku, produksi yang yang dihasilkan, bahan
mentah, lokasi unit usaha, proses produksi, maupun barang yang dihasilkan
pada tabel berikut ini.

Nama Klasifikasi Berdasarkan *)


Industri cara bahan produksi bahan lokasi proses barang
pengorganisasian baku yang mentah unit produksi yang
dihasilkan usaha dihasilkan

12. Catatlah hasil penggalian informasi semua kelompok peserta didik tentang
lingkup industri di bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian mulai
dari nama industri, jenis produk, dan kesesuaian antara industri dengan
lingkup industri berdasarkan produk yang diolah pada tabel berikut ini.

Lingkup industri *)
Nama industri Jenis produk
A B C D E F

Keterangan :
A = mengolah hasil pertanian sebagai bahan pangan pokok
B = mengolah hasil pertanian tanaman hortikultura (buah-buahan dan sayuran)
menjadi berbagai bahan pangan atau makanan
C = Industri yang menangani, mengawetkan dan mengolah hasil hewani ternak
ruminansia dan hewani ternak unggas
D = menangani, mengawetkan dan mengolah hasil ikan budidaya atau hasil

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

ikan tangkap
E = menangani, mengemas, mengawetkan dan mengolah hasil pertanian
tanaman perkebunan
F = mengolah hasil pertanian rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, kayu
manis, pala, dan pengolah tanaman sumber minyak atsiri seperti industri
pengolahan / menyulingan minyak pala, cengkeh, akarwangi, nilam,
kenanga dan lainnya

*) Berikan tanda √ pada kotak yang sesuai antara industri dengan ruang lingkupnya.

13. Setelah melakukan kegiatan di atas dan dengan merujuk hand out, maka
dapat dituliskan konsep yang dipelajari sebagai berikut :
a. Klasifikasi industri di bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian
meliputi :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..................................................
b. Lingkup industri di bidang agroteknogi pengolahan adalah :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………...............................................
14. Setelah melakukan serangkaian kegiatan tersebut di atas, selanjutnya
presentasikan hasil hasil pengamatan dan simpulan kalian di depan kelas!
15. Ketika seorang teman menyampaikan hasil pengamatannya, teman yang lain
memperhatikan dan memberikan tanggapan.
16. Kesimpulan apa yang dapat diambil? Silahkan tuliskan di lembar di bawah ini!

………………………………………………………………………………………………………………………………….............
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

KEGIATAN 2

TOPIK :

⮚ Perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian dan


penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)

ALOKASI WAKTU :

6 X 45 Menit (24 JP)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara teliti dan jujur melalui
tayangan, kajian referensi, diskusi, dan observasi dengan pendekatan saintifik :

⮚ Peserta didik dapat memahami perencanaan produksi di industri


pengolahan hasil pertanian (merencanakan produk dan kemasan,
merencanakan proses produksi dan merencanakan pemasaran produk) dan
penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH).

ALAT DAN BAHAN :

1. LCD
2. Laptop
4. Blangko Lembar Kerja Peserta Didik
5. Peralatan tulis menulis (kertas HVS, spidol, pensil, dan penggaris)
6. Gunting
7. Lem kertas/plastik

PROSEDUR KERJA

1. Silahkan Anda bergabung ke dalam kelompok peserta didik dengan jumlah


antara 5 – 6 orang sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan
oleh guru !
2. Amati tayangan power point yang disampaikan oleh guru tentang
perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH!
3. Berdasarkan tayangan tersebut dapatkan anda :

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

a. Menjelaskan perencanaan produksi di industri pengolahan hasil


pertanian ?
b. Menjelaskan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan hidup (K3LH) pada penanganan komoditas pertanian ?
4. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku ajar/ hand out
atau mencari informasi lewat buku di perpustakaan, majalah, maupun lewat
internet tentang perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian
dan penerapan K3LH tersebut. Adapun informasi yang harus anda cari
adalah :
a. Perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian
(merencanakan produk dan kemasan, merencanakan proses produksi
dan merencanakan pemasaran produk).
b. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup
(K3LH) pada penanganan komoditas pertanian dan proses produksi di
industri.
5. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok
dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang
perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian dan penerapan
K3LH!
6. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain,
dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimanakah cara merencanakan produk dan kemasan, merencanakan
proses produksi dan merencanakan pemasaran produk ?
b. Bagaimanakah cara penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan hidup (K3LH) pada penanganan komoditas pertanian dan
proses produksi di industri?
7. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan !
8. Tuliskan kesimpulan anda tentang perencanaan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan penerapan K3LH !

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

9. Untuk memperoleh fakta lakukan observasi langsung (kunjungan) ke industri


sederhana (UKM atau UMKM) di bidang agroteknologi pengolahan hasil
pertanian sesuai dengan pembagian kelompok (1 kelompok hanya 1 industri).
Lakukan proses wawancara dengan pemilik industri/karyawan atau langsung
melihat keadaan industri. Jika langkah ini tidak dapat dilakukan, maka dapat
dilakukan pencarian fakta/informasi dari berbagai sumber misal media sosial
melalui internet, seperti website, youtube, dan sejenisnya mengenai industri
bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian.
10. Lakukan penggalian informasi berkaitan dengan identitas industri, produksi di
industri pengolahan hasil pertanian meliputi data produk dan kemasan, data
proses produksi dan data pemasaran produk, serta penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) pada penanganan
komoditas pertanian dan proses produksi di industri tersebut. Gunakan
pertanyaan bantu untuk menggali informasi tersebut.
11. Catatlah hasil observasi semua kelompok peserta didik pada tabel berikut ini.

Materi observasi Jawaban


No. Identitas Industri
1 Nama Industri
2 Bidang Usaha
3 Nama Produk
4 Nama Pemilik Usaha
5 Alamat Usaha
6 Skala Usaha
7. Ijin usaha (NPWP, dll),
No. Informasi Produk dan Kemasan
1 Nama produk (disertai
foto/gambar)
2 Spesifikasi produk (bentuk,
ukuran, berat/volume, sifat ,
warna, tekstur, dll)
3 Komposisi bahan dalam produk
4 Bentuk kemasan
5 Ukuran kemasan
6 Bahan kemasan
7 Desain kemasan dan label (boleh
disertai foto kemasan)
8 Komponen yang tercantum
dalam label kemasan
No. Informasi proses produksi
1 Bahan baku
2 Jumlah bahan baku per produksi
3 Bahan penunjang
4 Kapasitas produksi
5 Peralatan yang digunakan :
a. Jenis dan jumlah alat
b. Bagian dan fungsi alat
b. Cara pengoperasian alat
c. Cara perawatan alat
6 Fasilitas, sarana dan prasarana
yang digunakan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

7 Lay out ruang produksi (dalam


bentuk gambar/foto)
8 Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan
9 Tahapan proses produksi (dapat
dituliskan dalam diagram alir dan
foto)
10 Proses penyimpanan bahan dan
produk
No. Informasi pemasaran produk
1 Teknik pemasaran (secara
langsung, tidak langsung, offline,
online, dll)
2 Kapasitas penjualan (per
hari/bulan/tahun)
3 Teknik promosi produk (melalui
media elektronik, media cetak,
sosial media, dll)
4 Analisis usaha sederhana
(menghitung anggaran biaya,
harga produk, keuntungan, Break
Even Point, dan RC ratio)
5 Ijin peredaran produk (P-IRT, dll)
No. Penerapan K3LH
1 Alat pelindung diri pekerja yang
digunakan
2 Bahan dan alat Pertolongan
Pertama pada Kecelakaan yang
digunakan
3 Tata tertib dan aturan berkaitan
dengan K3LH yang diterapkan
4 Peralatan dan bahan yang
digunakan dalam mendukung
K3LH
5 Pengelolaan limbah dan sampah
(ada usaha pengolahan dan
pembuangan limbah, ada tempat
sampah, dll.) untuk menghindari
pencemaran lingkungan yang
dilakukan
6 Keberadaan lokasi dari sumber
bahaya dan sumber cemaran
lingkungan
7 Standar Operasional prosedur
yang menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja dalam
pengelolaan komoditas dan
proses produksi yang digunakan
8 Standar operasional prosedur
dalam penanganan kasus
kecelakaan kerja yang digunakan
9 Keberadaan jaminan asuransi
terhadap pekerja yang
sakit/kecelakaan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

10. Program sanitasi dan hygiene

12. Setelah melakukan kegiatan di atas dan dengan merujuk hand out, maka
dapat dituliskan konsep yang dipelajari sebagai berikut :
a. Perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian
(merencanakan produk dan kemasan, merencanakan proses produksi
dan merencanakan pemasaran produk) sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..................................................
b. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan hidup
(K3LH) pada penanganan komoditas pertanian dan proses produksi di
industri sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………...............................................
13. Berdasarkan pengamatan data observasi dan perumusan konsep di atas,
buatlah perencanaan sederhana mengenai produk dan kemasan, proses
produksi dan pemasaran produk dengan bahan dan alat yang disediakan
(kertas karton, kertas HVS, kertas mika, gunting, penggaris, pensil, serta
spidol).
14. Setelah melakukan serangkaian kegiatan tersebut di atas, selanjutnya
presentasikan hasil hasil pengamatan dan simpulan kalian di depan kelas!
15. Ketika seorang teman menyampaikan hasil pengamatannya, teman yang lain
memperhatikan dan memberikan tanggapan.
16. Kesimpulan apa yang dapat diambil? Silahkan tuliskan di lembar di bawah ini!

………………………………………………………………………………………………………………………………….....
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

KEGIATAN 3

TOPIK :

Rantai pasok dan logistik hasil dan produk pertanian

ALOKASI WAKTU :

6 X 45 Menit (24 JP)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara teliti dan jujur melalui
tayangan, kajian referensi, diskusi, dan observasi dengan pendekatan saintifik :

⮚ Peserta didik dapat memahami rantai pasok dan logistik hasil dan produk
pertanian.

ALAT DAN BAHAN :

1. LCD
2. Laptop
4. Blangko Lembar Kerja Peserta Didik
5. Peralatan tulis menulis

PROSEDUR KERJA

1. Silahkan Anda bergabung ke dalam kelompok peserta didik dengan jumlah


antara 5 – 6 orang sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan
oleh guru !
2. Amati tayangan power point yang disampaikan oleh guru tentang rantai
pasok dan logistik hasil dan produk pertanian !
3. Berdasarkan tayangan tersebut dapatkan anda :
c. Menggambarkan rantai pasok di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian ?
d. Menjelaskan logistik dalam rantai di bidang agriteknologi pengolahan
hasil pertanian?
4. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku ajar/ hand out
atau mencari informasi lewat buku di perpustakaan, majalah, maupun lewat
internet tentang rantai pasok dan logistik hasil dan produk pertanian di bidang
agriteknologi pengolahan hasil pertanian tersebut. Sebagai contoh anda
dapat masuk website : https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/4-
tematik-scm-beras-1.pdf . Adapun informasi yang harus anda cari adalah :
a. Komponen yang terlibat dalam rantai pasok, jalur urutan rantai pasok,
serta fungsi/peranan masing komponen yang terlibat dalam rantai pasok
pada industri pengolahan hasil pertanian .
b. Jenis komponen logistik dan proses mekanisme logistik yang meliputi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

arus barang, arus informasi dan arus uang pada rantai pasok di industri
pengolahan hasil pertanian
5. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok
dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang rantai
pasok dan logistik hasil dan produk pertanian ! Diskusikan gambar kotak
berisi komponen rantai pasok di bawah ini, dan hubungkan antar kotak
tersebut sehingga membentuk rantai pasok yang berurutan.

Proses Budidaya: Distributor Pangan Industri


Tanaman, Ternak Dan non pangan Pengolahan
Dan Ikan Pangan

Transportasi Transportasi Transportasi Pedagang


Konsumen
Pengecer,
Pangan
atau Toko
Retail

6. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain,


dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut :
c. Bagaimanakah rantai pasok yang terjadi dalam industri di bidang
agroteknologi pengolahan hasil pertanian ?
d. Aktivitas apa sajakah yang terjadi dalam kegiatan logistik pada rantai
pasok di bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian ?
7. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan !
8. Tuliskan kesimpulan anda tentang rantai pasok dan logistik hasil dan produk
pertanian di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian dan diserahkan
pada guru !

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

9. Untuk memperoleh fakta lakukan observasi langsung (kunjungan) ke industri


sederhana (UKM atau UMKM) di bidang agroteknologi pengolahan hasil
pertanian sesuai dengan pembagian kelompok (1 kelompok hanya 1 industri).
Lakukan proses wawancara dengan pemilik industri/karyawan atau langsung
melihat keadaan industri. Jika langkah ini tidak dapat dilakukan, maka dapat
dilakukan pencarian fakta/informasi dari berbagai sumber misal media sosial
melalui internet, seperti website, youtube, dan sejenisnya mengenai industri
bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian.
10. Lakukan penggalian informasi berkaitan dengan identitas perusahaan/
industri, komponen yang terlibat dalam rantai pasok, peranan masing-masing
komponen , aktivitas yang terjadi dalam komponen logistik pada arus barang,
arus informasi , dan uang pada rantai pasok tersebut.
11. Catatlah hasil observasi semua kelompok peserta didik pada tabel berikut ini.

Identitas perusahaan/industri
Nama perusahaan/industri
Bidang usaha
Nama produk
Alamat perusahaan/industri

No. Komponen rantai pasok Jawaban


1 Industri atau pihak pemasok bahan
baku yang terlibat
2 Distributor yang terlibat
3 Pedagang pengecer atau toko
retail yang terlibat
4 Sasaran konsumen
5 Transportasi dan pihak pengadaan
transportasi yang
terlibat/digunakan

No. Komponen logistik Arus Barang Arus Informasi Arus Uang


1. pengadaan (procurement)
2. penyimpanan
(warehousing),
3. transportasi
(transportation),
4. distribusi (distribution),
5. penghantaran pelayanan
(delivery services)

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Keterangan :
Ketersediaan obyek atau stok untuk disimpan, distribusi dan digunakan pada
sistem logistik dapat berupa: produk, bahan baku produksi, bahan kemasan,
mesin dan peralatan untuk produksi serta dokumen. Pada arus barang anda
isikan berbagai jenis barang atau produk yang terdistribusi dari tiap
komponen logistik. Pada arus informasi anda isikan jenis dan pesan informasi
apa saja pada tahap komponen logistik, dan pada arus uang anda isikan
berapa jumlah uang yang terdistribusi pada tahap komponen logistik.

12. Berdasarkan tabel pengamatan di atas, coba anda buat diagram tentang :
a.Rrantai pasok secara berkelompok peserta didik dari industri yang sudah
anda lakukan observasi sehingga membentuk kesatuan rantai pasok yang
utuh.
b. Arus barang, arus informasi, dan arus uang pada komponen logistic.
13. Setelah melakukan kegiatan di atas, maka dapat dituliskan konsep yang
dipelajari sebagai berikut :
a. Urutan dan peranan komponen dalam rantai pasok yang terjadi dalam
industri di bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian sebagai
berikut :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………......................................................
b. Kegiatan logistik pada rantai pasok di bidang agroteknologi pengolahan
hasil pertanian adalah :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………......................................................

14. Setelah melakukan serangkaian kegiatan tersebut di atas, selanjutnya


presentasikan hasil hasil pengamatan dan simpulan kalian di depan kelas!
15. Ketika seorang teman menyampaikan hasil pengamatannya, teman yang lain
memperhatikan dan memberikan tanggapan.
16. Kesimpulan apa yang dapat diambil? Silahkan tuliskan di lembar di bawah ini!

………………………………………………………………………………………………………………………………….....
……………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
KEGIATAN 4
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

TOPIK :

Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan


lokal

ALOKASI WAKTU :

6 X 45 Menit (24 JP)

TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara teliti dan jujur melalui
tayangan, kajian referensi, diskusi, dan observasi dengan pendekatan saintifik :

 Peserta didik dapat memahami pengelolaan sumber daya manusia dengan


memperhatikan potensi dan kearifan lokal.

ALAT DAN BAHAN :

1. LCD
2. Laptop
4. Blangko LKPD
5. Peralatan tulis menulis

PROSEDUR KERJA

1. Silahkan Anda bergabung ke dalam kelompok peserta didik dengan jumlah


antara 5 – 6 orang sesuai dengan pembagian kelompok yang telah ditentukan
oleh guru !
2. Amati tayangan power point yang disampaikan oleh guru tentang
pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi dan
kearifan lokal di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian !
3. Berdasarkan tayangan tersebut dapatkan anda :
 Menjelaskan cara pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal di bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian ?
4. Lakukan kegiatan mencari informasi secara mandiri dari buku ajar/ hand out
atau mencari informasi lewat buku di perpustakaan, majalah, maupun lewat
internet tentang cara pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal di bidang agriteknologi pengolahan
hasil pertanian tersebut. Adapun informasi yang harus anda cari adalah :
 Pola rekrutmen dan seleksi calon pekerja ,
 Pengaturan hak dan kewajiban tenaga kerja,
 Pola pengembangan tenaga kerja berdasarkan kearifan lokal di bidang
agriteknologi pengolahan hasil pertanian.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

5. Setelah anda mendapatkan informasi, lakukan diskusi antar kelompok


dengan cara setiap kelompok bertukar informasi atau bertanya tentang sistem
pencernaan !
6. Bandingkan informasi yang anda peroleh dengan informasi kelompok lain,
dapat dimulai dengan proses pertanyaan sebagai berikut :
 Bagaimanakah pola rekrutmen dan seleksi calon pekerja , pengaturan hak
dan kewajiban tenaga kerja, dan pola pengembangan tenaga kerja
berdasarkan kearifan lokal di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian?
7. Adakah perbedaan informasi dari yang anda peroleh ? Jika ada, sebutkan !
8. Tuliskan kesimpulan anda tentang pola rekrutmen dan seleksi calon pekerja ,
pengaturan hak dan kewajiban tenaga kerja, dan pola pengembangan tenaga
kerja berdasarkan kearifan lokal di bidang agriteknologi pengolahan hasil
pertanian dan diserahkan pada guru !

................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................

9. Untuk memperoleh fakta lakukan observasi langsung (kunjungan) ke industri


sederhana (UKM atau UMKM) di bidang agroteknologi pengolahan hasil
pertanian sesuai dengan pembagian kelompok (1 kelompok hanya 1 industri).
Lakukan proses wawancara dengan pemilik industri/karyawan atau langsung
melihat keadaan industri. Jika langkah ini tidak dapat dilakukan, maka dapat
dilakukan pencarian fakta/informasi dari berbagai sumber misal media sosial
melalui internet, seperti website, youtube, dan sejenisnya mengenai industri
bidang agroteknologi pengolahan hasil pertanian.
10. Lakukan penggalian informasi berkaitan dengan pola rekrutmen dan seleksi
calon pekerja , pengaturan hak dan kewajiban tenaga kerja, dan pola

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

pengembangan tenaga kerja berdasarkan kearifan lokal di bidang


agriteknologi pengolahan hasil pertanian.
11. Catatlah hasil observasi pada tabel berikut ini.

Nama Perusahaan/Industri : ……………………………………………….


Bidang Usaha : ……………………………………………….
Alamat : ……………………………………………….

No. Aspek pengelolaan tenaga kerja Jawaban


1. Jenis/bidang pekerjaan yang
dibutuhkan (tugas pokok dan fungsi
tenaga kerja)
2. Jumlah tenaga kerja tiap jenis/bidang pekerjaan :
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Sistem / pola rekrutmen tenaga kerja
4. Persyaratan seleksi tenaga kerja yang dibutuhkan :
a. Administratif (jenjang pendidikan,
berkas lamaran, syarat kesehatan,
dll.)
b. Sikap / kepribadian
c. Pengetahuan
d. Keterampilan
5. Pertimbangan peluang calon tenaga kerja untuk :
a. Tingkat kompetensi calon pekerja
b. Kesetaraan gender
c. Berkebutuhan khusus
d. Kearifan lokal (budaya/norma
setempat)
6. Jenjang pelatihan dan peluang karir
7. Aturan jam kerja
8. Status tenaga kerja
9. Jaminan dan perlindungan sosial
10. Sistem dan standard pengupahan
11. Program peningkatan
kualitas/kompetensi pekerja
12. Pemberlakuan pemberian hadiah dan
sanksi bagi tenaga kerja (promosi dan
degradasi)
13. Norma atau aturan yang diberlakukan
bagi pekerja
14. Keberadaan serikat pekerja
15. Aturan pemutusan hubungan kerja

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

12. Setelah melakukan kegiatan di atas, maka dapat dituliskan konsep yang
dipelajari sebagai berikut :
a. Pola rekrutmen/seleksi calon tenaga kerja dalam proses pengelolaan
sumber daya manusia berdasarkan kearifan lokal di bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………..................................................
b. Pemberlakuan hak dan kewajiban tenaga kerja dalam proses pengelolaan
sumber daya manusia berdasarkan kearifan lokal di bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………...............................................
c. Proses pengembangan tenaga kerja dalam proses pengelolaan sumber
daya manusia berdasarkan kearifan lokal di bidang agriteknologi
pengolahan hasil pertanian sebagai berikut :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………...............................................

13. Setelah melakukan serangkaian kegiatan tersebut di atas, selanjutnya


presentasikan hasil hasil pengamatan dan simpulan anda di depan kelas!
14. Ketika seorang teman menyampaikan hasil pengamatannya, teman yang lain
memperhatikan dan memberikan tanggapan.
15. Kesimpulan apa yang dapat diambil? Silahkan tuliskan di lembar di bawah ini!

…………………………………………………………………………………………………………………………………..........
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Perangkat asesmen
Perangkat asesmen ini digunakan untuk pertemuan 1, 2, 3, dan 4

1. Perangkat Penilaian Kompetensi Sikap:

a. Rubrik Sikap Ilmiah


N Skor
Aspek
o 4 3 2 1
1. Menanya
2. Mengamati
3. Menalar
4. Mengolah data
5. Menyimpulkan
6. Menyaji

Kriteria:
1) Aspek Menanya

Jika pertanyaan yang diajukan sesuai dengan


Skor 4 :
permasalahan yang sedang dibahas
Jika pertanyaan yang diajukan cukup sesuai dengan
Skor 3 :
permasalahan yang sedang dibahas
Jika pertanyaan yang diajukan kurang sesuai dengan
Skor 2 :
permasalahan yang sedang dibahas
Skor 1 : Tidak menanya

2) Aspek Mengamati

Terlibat dalam pengamatan dan aktif dalam memberikan


Skor 4 :
pendapat
Skor 3 : Terlibat dalam pengamatan
Skor 2 : Berusaha terlibat dalam pengamatan
Skor 1 : Diam tidak aktif

3) Aspek Menalar

Skor 4 : Jika menalar dengan benar


Skor 3 : Jika menalar hanya sebagian yang benar
Skor 2 : Mencoba bernalar walau masih salah
Skor 1 : Diam tidak menalar

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

4) Aspek Mengolah Data

Skor 4 : Jika Hasil Pengolahan data benar semua


Skor 3 : Jika hasil pengolahan data sebagian besar benar
Skor 2 : Jika hasil pengolahan data sebagian kecil benar
Skor 1 : Jika hasil pengolahan data salah semua

5) Aspek Menyimpulkan

Skor 4 : jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar


Skor 3 : jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya benar
Skor 2 : kesimpulan yang dibuat sebagian kecil benar
Skor 1 : Jika kesimpulan yang dibuat seluruhnya salah

6) Aspek Menyajikan

Skor 4 : jika laporan disajikan secara baik dan dapat


menjawabsemua petanyaan dengan benar
Skor 3 : Jika laporan disajikan secara baik dan hanya dapat
menjawab sebagian pertanyaan
Skor 2 : Jika laporan disajikan secara cukup baik dan hanya
sebagian kecil pertanyaan yang dapat di jawab
Skor 1 : Jika laporan disajikan secara kurang baik dan tidak dapat
menjawab pertanyaan

b. Rubrik Penilaian Diskusi


N Skor
Aspek
o 4 3 2 1
1. Terlibat Penuh
2. Bertanya
3. Menjawab
4. Memberikan
Gagasan/Ide
5. Kerja Sama
6. Tertib

1) Aspek Terlibat Penuh

Skor 4 : Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, tanggung jawab,


mempunyai pemikiran/ide, berani berpendapat

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Skor 3 : Dalam diskusi kelompok terlihat aktif, dan berani


berpendapat
Skor 2 : Dalam diskusi kelompok kadang-kadang berpendapat
Skor 1 : Diam sama sekali tidak terlibat

2) Aspek Bertanya

Skor 4 : Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa


yang jelas
Skor 3 : Memberikan pertanyaan dalam kelompok dengan bahasa
yang kurang jelas
Skor 2 : Kadang-kadang memberikan pertanyaan
Skor 1 : Sama sekali tidak bertanya

3) Aspek Menjawab

Skor 4 : Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok


dengan bahasa yang jelas
Skor 3 : Memberikan jawaban dari pertanyaan dalam kelompok
dengan bahasa yang kurang jelas
Skor 2 : Kadang-kadang memberikan jawaban dari pertanyaan
kelompoknya
Skor 1 : Diam tidak pernah menjawab pertanyaan

4) Aspek Memberikan Gagasan/Ide

Skor 4 : Memberikan gagasan/ide yang orisinil berdasarkan


pemikiran sendiri
Skor 3 : Memberikan gagasan/ide yang didapat dari buku bacaan
Skor 2 : Kadang-kadang memberikan gagasan/ide
Skor 1 : Diam tidak pernah memberikan gagasan

5) Aspek Kerjasama

Skor 4 : Dalam diskusi kelompok terlibat aktif, tanggung jawab


dalam tugas, dan membuat teman-temannya nyaman
dengan keberadaannya
Skor 3 : Dalam diskusi kelompok terlibat aktif tapi kadang-kadang
membuat teman-temannya kurang nyaman dengan
keberadaannya

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Skor 2 : Dalam diskusi kelompok kurang terlibat aktif


Skor 1 : Diam tidak aktif

6) Aspek Tertib

Skor 4 : Dalam diskusi kelompok aktif, santun, sabar mendengarkan


pendapat teman-temannya
Skor 3 : Dalam diskusi kelompok tampak aktif tapi kurang santun
Skor 2 : Dalam diskusi kelompok suka menyela pendapat orang lain
Skor 1 : Selama terjadi diskusi sibuk sendiri dengan cara berjalan
kesana kemari

c. Rubrik Presentasi
N Skor
Aspek
o 4 3 2 1
1. Kejelasan
Presentasi
2. Pengetahuan
3. Penampilan

1) Kejelasan Presentasi

Skor 4 : Sistematika penjelasan logis dengan bahasa dan suara


yang sangat jelas
Skor 3 : Sistematika penjelasan logis dan bahasa sangat jelas tetapi
suara kurang jelas
Skor 2 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan
bahasa dan suara cukup jelas
Skor 1 : Sistematika penjelasan tidak logis meskipun menggunakan
bahasa dan suara cukup jelas

2) Pengetahuan

Skor 4 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab


pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik
yang dibahas
Skor 3 : Menguasai materi presentasi dan dapat menjawab
pertanyaan dengan baik dan kesimpulan mendukung topik
yang dibahas
Skor 2 : Penguasaan materi kurang meskipun bisa menjawab
seluruh pertanyaan dan kesimpulan tidak berhubungan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

dengan topik yang dibahas


Skor 1 : Materi kurang dikuasai serta tidak bisa menjawab seluruh
pertanyaan dan kesimpulan tidak mendukung topik

3) Penampilan

Skor 4 : Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh


percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 3 : Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri
menggunakan alat bantu
Skor 2 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang
percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 1 : Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak
percaya diri dan tidak menggunakan alat bantu

2. Perangkat Penilaian Kompetensi Pengetahuan:

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
Peserta didik Tes tulis Pilihan Soal pilihan ganda:
mampu ganda 10
memahami 1. Diantara pernyataan berikut yang
proses bisnis merupakan ciri dari industri kecil
industri adalah ….
pengolahan A. berlokasi pada daerah kawasan
hasil industri yang kecil
pertanian, B. investasi modal usaha dan aset
antara lain maksimal 15 milyar rupiah
tentang C. dikelola dengan manajemen keluarga
klasifikasi D. menghasilkan produk barang dan
industri, jasa Penyimpangan mutu juga dapat
lingkup terjadi pada saat proses pengolahan.
usaha, E. berbadan hukum perseroan terbatas 10
penerapan
K3LH, 2. Usaha-usaha baru dalam bentuk “star
perencanaan up” saat ini berkembang dengan baik,
produk, mata pernyataan berikut yang sangat
rantai pasok mungkin menjadi bagain dari
(supply pengembangan usaha agriteknologi
chain), adalah ….
logistik, A. wara laba produksi makanan
proses B. usaha mengolah pangan basis
produksi, kearifan lokal
penggunaan C. usaha jasa on line untuk pemasaran

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
dan produk
perawatan D. kerjasama usahan antara produsen
peralatan dan distributor
bidang, serta E. lembaga swadaya masyarakat
pengelolaan produsen pangan 10
sumber daya
manusia 3. Perencanaan bisnis usaha untuk
dengan pendi-rian perusahaan bidang produksi
memperhatik pangan dengan basis bahan baku local
an potensi sudah siap untuk direalisasikan. Pada
dan kearifan saat pengurusan izin terkendala
lokal kelengkapan persyaratan, yaitu
dokumen tentang kepemilikan sah
sejumlah asset yang direncanakan
untuk lokasi usaha. Saran teerbaik
untuk segera menyelesaikan masalah
ini adalah…
A. mengeluarkan biaya ekstra sebagai
kompensasi persyaratan tersebut
B. konsultasi kepada penasehat hokum
C. mengubah rencana jumlah asset yang
digunakan
D. mengusahan legalitas dokumen asset
E. mengabaikan dulu legalitas usaha
untuk mngejar tahapa proses bisnis
yang telah dibuat 10

4. Pengembangan usaha dalam bentuk


memperluas wilayah pemasaran
terutama untuk produk-produk yang
sudah eksis, mengharuskan tersedia-
nya rekanan atau distributor pada aera
sasaran pengembangan pasar. Cara
yang dapat dilakukan bagian
pemasaran untuk mempercepat
distribusi barang ke wilayah
pengembangan tanpa adalah ….’
A. suplay barang dengan moda
transportasi umum
B. suplay barang langsung pada toko
oleh sales baru
C. menugaskan distributor terdekat
yang ada
D. pemasaran on line gunakan jasa
transportasi umum
E. sewa gudang baru dengan operator
sales wilayah baru

5. Dimisalkan suatu perusahaan karena 10


aspek teknis dan lainnya, diindikasi
ada kegiatan yang tidak sesuai

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
dengan kebijakan atau arahan dari
manajemen. Hasil audit data
ditemukan terdapat karyawan yang
ketika melamar masuk perusahaan
sesuai dokumen, umurnya kurang
dari 18 tahun, meskipun karyawan
tersebut memenuhi kriteria kualifikasi
pendidikannya. Karena pada saat
diaudit, usia karyawan teresebut
sudah lebih 18 tahun. Jika auditor
menyatakan saat ini tidak menjadi
pelanggaran hukum (mempekerjakan
pegawai di bawah umur) tetapi tetap
jadi temuan dan manjemen harus
melakukan perbaikan. Tindakan
manajeman untuk memastikan
kejadian teresebut tidak terulang
adalah ….
A. memeriksa personal bagian seleksi
rekruitmen pegawai
B. mengevaluasi dokumen seleksi
rekruitmen pegawai
C. meminta pegawai yang bersangkutan
membuat surat lamaran kerja yang
baru sebagai pengganti yang lama
D. melakukan rapat kaji ulang
manajemen dengan bagian HRD
E. menyusun dokumen SOP evaluasi
hasil rekruitmen pengawai yang
belum dibuat dan menjadi temuan
audit

Soal uraian :
1. Salah satu industri pengolahan
hasil pertanian di Indonesia adalah 10
perusahaan Kecap “Cap Bango”.
Jelaskan klasifikasi industri dan
lingkup industri perusahaan
tersebut !
2. Bagaimanakah proses perenca-
naan produksi di industri
pengolahan hasil pertanian dan 15
penerapan K3LH dalam proses
produksi tersebut ?
3. Bagaimanakah rantai pasok dan
logistik hasil dan produk
pertanian saat ini ? 10
4. Berikan gambaran tentang
pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan 15
potensi dan kearifan lokal !

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Teknik Bentuk
Pencapaian
Penilai- Instru- Instrumen Skor
Kompetensi
an men
100

3. Perangkat Penilaian Kompetensi Keterampilan :


a. Instrumen Penilaian Praktik
Pencapaian
No. Tugas / Langkah Kerja Skor nilai
Kompetensi
Peserta didik 1 Persiapan kerja 15
mampu a. Bahan
memahami b. Alat
proses bisnis c. Tempat
industri 2 Proses 65
pengolahan a. Ketepatan pelaksanaan dengan prosedur
hasil b. Ketrampilan
pertanian, c. K3
antara lain d. Ketepatan waktu
tentang 3 Hasil kerja 20
klasifikasi a. Data hasil praktik
industri, b. Laporan
lingkup usaha,
penerapan
K3LH,
perencanaan
produk, mata
rantai pasok
(supply chain),
logistik,
proses
produksi,
penggunaan
dan
perawatan
peralatan
bidang, serta
pengelolaan
sumber daya
manusia
dengan
memperhatika
n potensi dan
kearifan lokal
Jumlah skor 100

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

b. Instrumen penugasan

Teknik
Pencapaian Bentuk
Penilai Aspek Penilaian Skor
Kompetensi Instrumen
an
Peserta didik Penuga Tugas
mampu san Kelompok/D Aspek yang dinilai:
memahami iskusi 1. Apresiasi kemampuan 25
proses bisnis mengidentifikasi materi
industri 2. Pilihan kata dalam mengutarakan 25
pengolahan pendapat dan kualitas gagasan
hasil yang akan diimplementasikan dalam
pertanian, pembuatan ringkasan materi
antara lain 3. Perilaku mempunyai :
tentang a. sikap jujur yang ditunjukkan oleh 10
klasifikasi kelugasan mengutarakan pendapat
industri, b. sikap terbuka dalam menerima 10
lingkup usaha, masukan dan koreksi
penerapan c. Sopan dalam tutur kata, sikap, 10
K3LH, dan pakaian
perencanaan d. mampu bekerja sama dalam 10
produk, mata kelompok
rantai pasok e. toleransi 10
(supply chain),
logistik, proses
produksi,
penggunaan
dan perawatan
peralatan
bidang, serta
pengelolaan
sumber daya
manusia
dengan
memperhatika
n potensi dan
kearifan lokal
Skor total 100

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

c. Penilaian Portofolio

Pencapaian
No Kriteria Keterangan
kompetensi
1 Peserta didik Laporan portofolio dan dalam Aspek yang dinilai
mampu berbagai bentuk seperti a. Proses kegiatan laporan
memahami tulisan, foto dan gambar yang portofolio ( 50% )
proses bisnis mendeskripsikan - Ide gagasan
industri pengetahuan tentang sistem - Kreativitas
pengolahan manajemen mutu pangan - Kesesuaian materi, teknik dan
hasil pertanian, dengan tampilan menarik prosedur
antara lain sebagai pemahaman akan b. Produk jadi/laporan portofolio
tentang pengetahuan/ konseptual 35%
2 klasifikasi Penyusunan dan pengujian - Isi laporan
industri, lingkup rancangan gagasan dalam - Penyusunan kata/kalimat
usaha, bentuk laporan tertulis c. Sikap 15%
penerapan - Mandiri
K3LH, - Tekun
perencanaan - Disiplin
produk, mata - Tanggung jawab
rantai pasok
(supply chain),
logistik, proses
produksi,
penggunaan
dan perawatan
peralatan
bidang, serta
pengelolaan
sumber daya
manusia dengan
memperhatikan
potensi dan
kearifan lokal

Materi Remediasi

Kegiatan pembelajaran remedial diperuntukkan bagi peserta didik yang belum


mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil analisis penilaian.
Pembelajaran remedial yang direncanakan adalah sebagai berikut:
a. pembelajaran ulang, jika peserta didik yang tidak tuntas lebih dari 85%.
b. belajar kelompok, jika peserta didik yang belum tuntas 25- 85%.
c. bimbingan perorangan, jika yang belum tuntas kurang dari 25%.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

d. pemanfaatan tutor sebaya untuk menambah capaian pembelajaran untuk


seluruh kriteria ketidaktuntasan peserta didik.
Instrumen penilaian remedial akan disusun setelah dilaksanakan penilaian harian dan
analisis hasil penilaian.

Materi Pengayaan

Aktivitas belajar sebagaimana yang sudah anda lakukan atau yang akan anda
lakukan pada proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan
hasil pertanian, masih perlu untuk anda tingkatkan dengan menambah wawasan
pengetahuan terkait dengan Bisnis proses dari industri Pertanian. Merujuk pada
sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik

Untuk itu di sini disajikan beberapa daftar link website perusahaan nasional atau
multinasional yang mempunyai skala usaha besar. Silahkan anda pilih atau
mencari laman yang lain :

1. http://www.indofoodagri.com/

2. https://www.indofood.com/

3. https://www.knic.co.id/business-process-in-a-manufacturing-company

Berdasarkan laman tersebut coba anda lakukan indentifikasi dan pembandingan


data pada lembar kerja peserta didik 1, 2, 3, dan 4. Jika informasi dari laman dia
atas belum mencukupi silahkan anda lebih banyak mencari dari berbagai website
lain atau dari sumber belajar lainnya.

Ketika anda kunjungan laman tersebut, hendaknya sekalian dimanfaatkan untuk


mendapatkan informasi materi pembelajaran selanjutnya, paling tidak pada materi
tentang perkembangan agroteknologi yang di dalamnya dibahas biotekhnolgi,
digitalisasi dan otomatisasi, nanoteknologi, isu global terkait dengan pemanasan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

global dan perubahan iklim serta isu-isu regional dan lokal dan pertanian
berkelanjutan.

Bacaan Siswa

PROSES BISNIS SECARA MENYELURUH DI BIDANG


INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN;

A. Klasifikasi dan lingkup industri di bidang agriteknologi hasil pertanian

1. Klasifikasi industri

Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia


yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai
kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri sangatlah luas,
yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya
produktif dan komersial.
Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam
industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah. Pada umumnya, makin
maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin
banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan
usaha tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-
beda. Tetapi pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria
yaitu cara pengorganisasian, bahan baku, produksi yang dihasilkan, tenaga kerja,
pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor
tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut
menentukan keanekaragaman industri negara tersebut, semakin besar dan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin


beranekaragam jenis industrinya.
Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah
sebagai berikut :

a. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian

1) Industri Kecil
Terminologi kementerian perindustrian yang dituangkan dalam peraturan
Menteri Perindustrian repubklik Indonesia nomor 64 tanggal 27 Juli tahun
2016 tentang besaran jumlah tenaga kerja dan nilai investasi untuk
klasifikasi usaha indiustri, yang dimaksud industri adalah eluruh bentuk
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan bakau dan/atau sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau
manfaat yang lebih tinggi termasuk jasa industri. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa industri di bidang agriteknologi pengolahan hasil pertanian
adalah semua industri yang terkait dengan produk barang atau jasa yang
memnafaatkan bahan baku hasil pertanian. Adapun produk dari industri
pertanian dapat berupa barang atau jasa yang terkait dengan pemanfaatan
hasil pertanian untuk berbagai kegiatan atau kebutuhan.
Adapun klasifikasi usaha industri yang tertuang dalam peraturan
menteri tersebut di atas adalah industri kecil, industri menengah dan industri
besar. Industri kecil adalah usaha produksi barang atau jasa yang dilakukan
oleh pengusaha yang mempekerjakan karyawan atau tenaga kerja paling
banyak 19 (Sembilan belas orang) dan memiliki investasi kurang dari Rp
1.000.000.000 (satu milyar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan
milik pengusaha. Pada industri kecil, tanah dan bangunan yang dimaksud
dalam peraturan ini adalah tanah dan bangunan yang digunakan untuk
usaha dan tempat tinggal pengusaha. Seseorang yang memiliki tanah dan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

bangunan dapat mejalankan usaha dengan memanfaatkan tanah dan


bangunan untuk tempat tinggal sekaligus sebagai tempat usaha.
Sebagai usaha layanan publik industri kecil juga harus bertanggung
jawab atas produk pangan atau bahan pangan yang diolah, atau ditangani
terutama apek kualitas yang berkaitan langsung dengan keamanan pangan.
Untuk itu setiap usaha seharusnya memiliki jaminan legalitasnya. Tiga hal
yang harus dipenuhi secara nyata dan harus dinyatakan secara tersurat
bahwa produk pangan harus halal untuk konsumennya, pangan harus
mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan pangan
harus bersih. Pangan halal adalah pangan yang dihasilkan dari bahan halal
menurut syariat agama dan diproses scara halal menurut syariat agama.
Bahan yang dan proses yang halal, dibuktikan dalam pernyataan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara hokum. Produk halal adalah produk yang
memiliki sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Proses Produk Halal
(PPH) adalah rangkaian kegiatan untuk menjamin kehalalan Produk
mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan,
pendistribusian, penjualan, dan penyajian Produk. PPH sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyelia produk Halal yang ditugaskan oleh BPOM MUI.
Legalitas pangan terkait dengan gizi dan keamanan pangan diberikan oleh
Badan pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Menurut Undang-undang
RI No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan produk halal, di Pasal 4.
Menyatakan bahwa Produk yang masuk, beredar dan diperdagangkan di
wilayah Indonesia waijib bersertifikat halal.
Produk pangan yang diedarkan atau dipasarkan harus mengandung
zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan harus dinyatakan secara jelas
dalam label bahan pangan. Label bahan pangan juga harus secara jelas
menginformasikan tentang ada tidaknya penggunaan bahan tambahan
makanan ( food additives), serta informasi tentang cemaran mikroba sesuai
dengan syarat yang dtentukan dalam standar produk pangan tersebut baik
ketentuan SNI, BPOM atau Kementerian Kesehatan RI.

2) Industri menengah

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Jenis Industri menengah adalah industri yang memiliki investasi untuk usaha
paling banyak Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah) dengan jumlah
pekerja paling sedikit 20 orang hingga 99 orang. Industri menengah bisa
berasarl dari industri kecil yang tumbuh dan berkembang atau dari usaha
baru yang dimulai dengan skala sesuai persyaratan tersebut dalam
peraturan yang berlaku. Usaha dengan skala menengah, menghasilkan
produk yang sudah memenuhi paling 3 apek kualitas secara legal untuk
bahan pangan atau makanan, yaitu kehalalan, kandungan zat gizi dan
higienitas sesuai ketentuan BPOM MUI dan dari BPOM.
Industri menengah sudah menerapkan manajemen bisnis modern.
Diantaranya adalah telah menerapkan standar Nasional Indonesia (SNI)
untuk sistem manajemen SNI-ISO-9001 untuk seri terakhir adalah SNI-ISO
9001-2015 dan untuk keamaan pangan SN-ISO 22000. Penerapan standar
SNI atau ISO bagi industri menengah menjadi persyaratan yang harus
dipenuhi, karena produk olahan pangannya dipasarkan dalam negeri secara
nasional harus memenuhi SNI, untuk itu selain standar sistem manajemen
perlu diterapkan juga SNI terkait dengan produk pamngan yang dihasilkan.
Misal industri pengolahan hasil hewani daging mengolah daging sapi
menjadi produk abon, kornet dan baso maka wajib menerapkan SNI-Abon ,
SNI-Kornet Daging Sapid an SNI Baso daging sapi., selain harus
memperolah sertifikat dari BPOM untuk masing-masing produk. Informasi
tentang dokumen SNI dapat anda dapatkan pada laman Badan
Standardisasi Nasional (BSN) berikut: http://sispk.bsn.go.id/SNI/DaftarList#
sedangkan terkait dengan informasi tentang peraturan Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM) dapat diiperoleh pada laman BPOM berikut:
https://jdih.pom.go.id/ yang memuat dokumen infromasi tentang hukum
yang terkait dengan pangan dan lainnya.

3) Industri besar
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian repubklik Indonesia nomor
64 tanggal 27 Juli tahun 2016, Industri Besar adalah industri yang memiliki
investasi lebih dari Rp 15.000.000.000 (Lima belas Milyar rupiah dan
mempunyai pegawai sama dengan atau lebih dari 100 orang. Ukuran luas

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

bangunan sesuai standar bangunan industri (standard of factory building)


yaitu 960 m2 sampai 1920 m2 .

b. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku


Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung
pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan
bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri ekstraktif
Yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya:
industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil
kehutanan.
2) Industri nonekstraktif
Yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasil-hasil industri lain. Misalnya:
industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
3) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier
Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan
orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.

c. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan


Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

1) Industri primer
Yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu
pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat
dinikmati atau digunakan secara langsung.
Misalnya: industri makanan dan minuman.
2) Industri sekunder
Yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri
bubuk kakao, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.
3) Industri tertier
Yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat
dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung,
melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan,


industri perdagangan, dan industri pariwisata.

d. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah


Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
1) Industri pertanian
Yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil
kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri
kopi, industri teh, dan industri makanan.

2) Industri pertambangan
Yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil
pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan
bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
3) Industri jasa
Yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan
meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri
perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi,
industri seni dan hiburan.

e. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha


Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan
industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan
menjadi:
1) Industri berorientasi pada pasar (market oriented industri)
Yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.
2) Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industri)
Yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk,
terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang
pendidikannya.
3) Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industri)

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya:


industri terasi Cirebon (dekat dengan bahan baku udang), industri pupuk di
Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM
di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).

4) Industri berorientasi pada bahan baku

Yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya:


industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri
gula berdekatan lahan tebu, industri konveksi berdekatan dengan industri
tekstil.

5) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose


industri)
Yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri
ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan
pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri
air minum.

f. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi


Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:
1) Industri hulu
Yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang
setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk
kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri pengolahan tapioka, industri
karkas daging, industri tepung terigu.
b. Industri hilir,
Yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi
sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh
konsumen. Misalnya: industri pengolahan sosis, industri pengolahan roti,
industri pengolahan kecap .

g. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan


Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

1) Industri berat
Yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya.
Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.
2) Industri ringan
Yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi.
Misalnya: industri makanan, dan industri minuman.
.
2. Lingkup industri

Agroindustri berasal dari dua kata “agricultural” dan “industri” yang berarti
suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku utamanya
atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan sebagai
sarana atau input dalam usaha pertanian. Adapun ruang lingkup agroindustri di
bidang pengolahan hasil pertanian sebagai berikut :
a. Industri yang menangani, mengolah hasil pertanian sebagai bahan pangan
pokok seperti industri yang mengolah padi beras atau tepung beras, mengolah
umbi-umbian menjadi tepung pangan (tapioka, tepung talas, tepung umbi
porang,tepung ubi jalar, tepung), mengolah jagung menjadi tepung jagung dan
pati jagung (maezena), mengolah umbi garut menjadi pati garut, mengolah
gandum menjadi tepung terigu dan industri yang mengolah biji-bijian lainnya
menjadi beras atau tepungnya.
b. Industri yang menangani, mengolah hasil pertanian tanaman hortikultura
(buah-buahan dan sayuran) menjadi berbagai bahan pangan atau makanan.
Termasuk dalam industri ini antara lain industri yang memproduksi jam, sari
buah, manisan buah, bubur buah, asinan sayuran dan asinan buah, sayuran
dan buah dalam kaleng, sayuran kering dan buah kering, saos sayuran, pure
sayuran dan pure buah.
c. Industri yang menangani, mengawetkan dan mengolah hasil hewani ternak
ruminansia dan hewani ternak unggas. Masuk dalam lingkup ini antara lain
Industri pengolahan susu (dairy food) yang menghasilkan produk-produk
seperti susu pasteurisasi, susu kental manis atau krim kental manis, krim,
mentega, susu bubuk, yoghurt, kefir, keju dan es krim. Industri yang mengolah
daging baik nternak besar (ruminansia) dan ternak unggas antara lain adalah
industri yang mengolah atau menghasilkan daging dalam kaleng (kornet),

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

abon, dan olahan tradisional daging yang dikalengkan seperti opor, rendang,
dendeng, industri yang mengolah kulit hewan ternak ruminansia menjadi
krupuk kulit, menjadi kulit samak (untuk pakaian, alas kaki, perabot rumah
tangga/ furniture ), dan industri yang mengolah kulit dan tulang hewan
menjadi produk gelatin dan menjadi tepung atau bahan pakan.
d. Industri yang menangani, mengawetkan dan mengolah hasil ikan budidaya
atau hasil ikan tangkap. Produk yang dihasilkan oleh industri kelompok ini
diantaranya adalah ikan dalam kaleng, ikan asin, abon ikan, ikan beku, filet
ikan beku, aneka olahan ikan beku seperti baso ikan, kecap ikan, ikan
pindang . Sertifikat Pengolah Ikan atau sertifikat keamanan pangan setara
yang dimiliki penanggung jawab mutu di Usaha Pengolahan Ikan , serta
Panduan Mutu Cara Produksi Pangan Baik (CPPB) dan Prosedur Standar
Operasi Sanitasi (SSOP) sesuai jenis produk.
e. Industri yang menangani, mengemas, mengawetkan dan mengolah hasil
pertanian tanaman perkebunan. Termasuk dalam industri ini adalah usaha
menangani, mengeringkan, mengemas dan mengawetkan dan mengolah
komoditas kakao, kopi, lada, tembakau, kelapa sawit, kelapa, getah karet, teh,
dan lainnya). Produk olahan dari jenis industri ini diantaranya adalah biji kakao
kering (Cocoa bean), biji kopi beras (coffee bean), ladi kering (putih atau
hitam), tembakau kering (tembaku untuk cerutu dan atau tembakau rajangan),
minyak kelapa sawit kasar (CPO) atau minyak goreng kelapa sawit , kopra,
atau minyak kelapa, teh hitam atau teh hijau.
f. Industri yang mengolah hasil pertanian rempah-rempah seperti cengkeh,
kapulaga, kayu manis, pala, dan pengolah tanaman sumber minyak atsiri
seperti industri pengolahan / menyulingan minyak pala, cengkeh, akarwangi,
nilam, kenanga dan lainnya. Industri hilir yang berbahan baku hasil olahan
rempah dan mnyak atsiri diantaranya adalah industri fragrans yang
memghasilkan parfum dan produk pewangi untuk ruang dalan lainnya.

B. Perencanaan produksi di industri pengolahan hasil pertanian dan


penerapan K3LH

1. Proses bisnis

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Agroteknologi/agroindustri pengolahan hasil pertanian merupakan bagian


dari agroindustri, yang mengolah bahan baku yang bersumber dari tanaman,
binatang dan ikan. Pengolahan yang dimaksud meliputi pengolahan berupa
proses transpormasi dan pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi,
penyimpanan, pengepakan, dan distribusi. Pengolahan dapat berupa pengolahan
sederhana seperti pembersihan, pemilihan (grading), pengepakan atau dapat pula
berupa pegolahan yang lebih canggih, seperti penggilingan (milling), penepungan
(powdering), ekstraksi dan penyulingan (extraction), penggorengan (roasting),
pemintalan (spinning), pengalengan (canning) dan proses pabrikasi lainnya.

Dengan perkataan lain, pengolahan adalah suatu operasi atau rentetan


operasi terhadap terhadap suatu bahan mentah untuk dirubah bentuknya dan
atau komposisinya. Dari definisi tersebut terlihat bahwa pelaku agroindustri
pengolahan hasil pertanian berada diantara petani yang memproduksi dengan
konsumen atau pengguna hasil agroindustri. Dengan demikian dari uraian diatas
menunjukan bahwa Agroindustri pengolahan hasil pertanian, mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut: (a) dapat meningkatkan nilai tambah, (b) menghasilkan produk
yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, (c) meningkatkan daya
saing, dan (d) menambah pendapatan dan keuntungan bagi produsen.
Proses bisnis dalam suatu industri adalah pengelolaan proses terhadap
proses-proses utama yang dilaksanakan suatu industri. Pada industri manufaktur,
yaitu industri yang terkait produk barang termasuk juga industri yang mengolah
hasil pertanian, menyelenggarakan prose-proses yang utama diantarnya adalah :

a. Proses pengadaan (procurement process)

Merupakan proses bisnis terkait dengan pengadaan barang dan kebutuhan


lainnya dalam membantu keberlangsungan bisnis. Tidak hanya material atau
bahan baku, tetapi juga mencakup suku cadang, alat kesehatan, peralatan
kebersihan, kebutuhan bangunan, kebutuhan karyawan, alat pertukangan,
serta bahan dan komponen lainnya. Proses ini membutuhkan kelengkapan
serta efisiensi dan efektifitas dalam pemilihan item-item tersebut.

b. Proses keluar masuknya barang (in Out Inventory )

Proses bisnis yang mengolah bahan mentah menjadi produk siap pakai, secara
otomatis akan banyak barang atau bahan yang masuk dan keluar perusahaan.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

In Out Inventory merupakan proses bisnis yang menangani keluar masuknya


barang-barang tersebut, . Pengaturan masuk dan keluarnya barang dari dan
ke dalam perusahaan harus dikendalikan arus aliran barang berjalan
seimbang ssuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses bisnis bagian ini
kuncinya adalah pengendalian arus barang.

c. Proses produksi

Fungsi proses produksi adalah mengolah bahan mentah menjadi barang jadi
atau barang setengah jadi dan dapat dijual kepada konsumen. Di lapangan
keadaanya bisa jauh lebih luas dari sekeda hal tersebut. Pada kenyataannya,
ada pembagian yang lebih luas tergantung pada kebutuhan industri. Proses
produksi dimulai proses membuat disain produksi yang terediri dari disain
proses, disain poduk dan disain kemasan produk. Proses bisnis di produksi
melibatkan bagian produksi (devisi produksi), bagian bahan bagku (inventory)
dan bagian Pengawasan Kualitas atau Divisi Quality Control (QC ). Porsi
pembiayaan perusahaan manufaktur biasanya paling besar pada bagian
produksi terkait dengan biaya untuk bahan baku, dan peralatan produksi.

d. Pemasaran dan penjualan

Dalam organisasi perusahaan, bagian pemasaran dan penjualan berungsi


melakukan proses-proses promosi, transportasi, pengadaan gudang distribusi
dan transaksi penjualan dengan distributor atau dengan konsumen langsung.
Bagian ini penting karena dari proses-proses pemasaran sampai tejadi trasaksi
inilah perusahaan memperoleh keuntungan atau sebaliknya. Pembiayaan
perusahaan muncul pada bagian ini dalam bentuk biaya promosi, transportasi,
sewa gudang dan gaji pegawai yang melakukan tugas-tugas promosi khusus
misalnya pada even pameran dan lainnya.

e. Administrasi dan umum

Bagian administrasi dan umum berperan dalam penentuan kebijakan, arahan


dan pengawasan pada semua kegiatan di bagian-bagian fungsional
perusahaan. Pentingnya bagian ini adalah untuk menciptakan kondisi proses
pada semua lini berjalan efektif dalam pencapaian tujuan di masing-masing
devisi dan efisien dalam pennggunaan sumberdaya. Pada bagian administrasi
dan bagian umum pembiayan perusahaan digunakan untuk biaya akuntabsi,

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

biaya karyawan, biaya gaji karyawan, biaya dalam penerapan sistem


manajemen mutu terkait dengan standar-standar dan peraturan perundangan
yang berlaku.

f. Akuntansi dan keuangan

Pada bagian Akuntansi dan keuangan proses aliran keuangan perusahaan


diatur dan dikendalikan sehingga kondisi keuangan perusahaan yang sehat
dan mampu memenuhi kebutuhan untuk produksi serta untuk pengendalaian
utang piutang perusahaan. Bagian akuntasi juga yang bertanggung jawab atas
kewajiban pajak perusahaan kepada negara dan pengaturan kebijakan terkait
dengan tanggung jawab sosial perusahaan pada lingkunga masyarakat .

2. Merencanakan produk

Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang


manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan
harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara
optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak
terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang
desain saja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.
Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang
sering disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah,
dan jadwal yang tepat. Selanjutnya segitiga aspek produk di atas
dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam desain, yaitu desain harus
dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya
rendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatu produk,
harus memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang
didesain. Guna mengetahui secara rinci tentang fungsi produk, dapat dilakukan
dengan beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR, Equilibrium), Linier
Programming/Dualitas, dan Manajemen Keuangan (BEP).
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan
harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan
harga dan promosi.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada


kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara
cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan
biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian
pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan
merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di
perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan
atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang
cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan
produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.
Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba,
usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi
dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai
secara cepat dan langsung.

Terdapat  5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa


digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:

a.  Kualitas produk

Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan


dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya
akan mempengaruhi pangsa pasar  dan menentukan harga yang ingin
dibayar oleh pelanggan.

b.  Biaya produk

Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit
disebut biaya manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa
besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan
harga penjualan tertentu.

c.  Waktu pengembangan produk

Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam


berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan
teknologi dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim


pengembangan.

d. Biaya pengembangan

Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang


penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

e.  Kapabilitas pengembangan.

Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh


perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan
ekonomis dimasa yang akan datang.

Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang
sudah ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik
yang telah ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia,
kemudian disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk,
pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan
dan pendistribusian produk tersebut.
Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap - tiap elemen
suatu produk mempunyai fungsi - fungsi sendiri. Diantara fungsi - fungsi satu
dengan yang lain terkadang ada saling terkait, sehingga suatu fungsi
komponen akan menentukan fungsi komponen lainnya.
Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah,
yaitu :
a. Identifikasi dan penyusunan fungsi produk.
b. Pengelompokan fungsi produk.
Proses adalah merupakan urutan langkah-langkah pengubahan
sekumpulan input menjadi sekumpulan output. Proses Pengembangan produk
adalah langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan di mana suatu perusahaan
berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengkomersialkan suatu produk.
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan


biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah produk biasanya kita akan
melewati tahap-tahap sebagai berikut:

a. Market research dan Feasibility Study Market Research

dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari market


research ini bisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan
atau inginkan.

b. Brainstorming

Brainstorming, atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah


pendapat, adalah proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan
keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari proses berdiskusi ini akan
didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja, komponen yang
akan dipakai, dan lain sebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin
penghisap debu, akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor,
chasing/wadah, filter/saringan, hose/pipa, mulut pipa dan sebagainya.

c. Menentukan tujuan dan batasan produk

Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang
produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen.
Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam
produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable
price). Tentu saja market research diperlukan untuk mengetahui selera
pasar. Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi
komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.

d. Menggambar produk

Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi


komponen-komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita
akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2
dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah dimengerti
oleh sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi bisa
dilakukan dengan menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

e.  Review produk

Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada


rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar ini. Diskusi
dengan melihat gambar produk biasanya lebih mudah berkembang daripada
hanya membayangkannya saja. Pada tahap ini kembali dilakukan
brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir
masalah yang akan timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula
biasanya produk yang sedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.

f.  Membuat prototype/sampel

Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai
cara. Untuk produk-produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid
prototyping, desain body mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah
liat khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan tangan. Untuk
produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample
barangnya (produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam
menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat
fatal: barang reject.

g. Uji coba

Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat ini
benar-benar handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu,
ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen telepon seluler seperti nokia
memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka supaya
tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan
tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal
yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut pandang konsumen,
bukan produsen. Begitulah produsen-produsen besar saat ini mengkaji terus
menerus produk mereka agar nama produk yang mereka buat tetap terjaga.

h. Produksi masal

Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar konsumen tidak
sampai menerima barang yang rusak.

i.  Garansi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang
membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada
kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen yang lebih memilih
membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan
dalam pemakaian produk.

3. Merencanakan kemasan

Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun
barang barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan
pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang
dengan masyarakat pembeli. Untuk keperluan ini kemasan harus dapat
menyandang beberapa fungsi yang harus dimilikinya seperti:
a. Tempat atau wadah dalam bentuk tertentu dan dapat melindungi barang dari
kemungkinan rusak, sejak keluar dari pabrik sampai ke tangan pembeli,
bahkan masih dapat digunakan sebagai wadah setelah isi barang habis
terpakai, (dalam hal ini wadah tersebut masih menyandang fungsi iklannya).
b. Kemasan bukan hanya sebuah bungkus, tapi juga pelengkap rumah tangga;
sebuah botol kecap bagus dengan etiketnya yang menarik dapat
menyemarakkan suasana tertentu di meja makan atau lemari di dapur;
sebuah tempat kertas lap “Klenex” yang didesain menarik dapat
memperindah kamar mandi dan botol parfum yang cantik memberikan
kekhasan meja berhias seorang gadis.
c. Mutu kemasan dapat menumbuhkan kepercayaan dan pelengkap citradiri dan
mempengaruhi calon pembeli untuk menjatuhkan pilihan terhadap barang
yang dikemasnya (bungkus rokok yang berwibawa).
d. Kemasan mempunyai kemudahan dalam pemakaiannya (buka, tutup,
pegang, bawa) tanpa mengurangi mutu ketahanannya dalam melindungi
barang.
e. Rupa luar kemasan harus sesegera mungkin menimbulkan kesan yang benar
tentang jenis isi barang yang dikemas.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

f. Perencanaan yang baik dalam hal ukuran dan bentuk, sehingga efisien dan
tidak sulit dalam hal pengepakan, pengiriman serta penempatan, demikian
pula penyusunan dalam lemari pajang.
g. Melalui bentuk dan tata rupa yang dimilikinya kemasan berfungsi sebagai alat
pemasar untuk mempertinggi daya jual barang. Dalam fungsi ini desain
bentuk-kemasan harus mendapat dukungan penuh dari unsur desain-
grafisnya, sehingga bentuk kemasan selain menarik harus dapat
menyampaikan keterangan dan pesan-pesannya sendiri.

Kemasan di masa lalu cuma diberi tugas melindungi produk supaya lebih
awet, tidak kotor, tidak rusak, lecet dsb. Seiring waktu orang mulai menggunakan
kemasan sebagai alat promosi, penguatan merek, hingga kemudahan untuk
mendistribusikan produk. Untuk dapat mencapai fungsi yang optimal itulah maka
si kemasan dapat diidentifikasi dalam beberapa bagian anatomis. Bagian-bagian
itu bisa dikenali sebagai berikut:

a. Brand/merek produk

Informasi ini memberikan penjelasan konsumen bahwa merek lain meskipun


secara desain mirip, tetapi bukan produk yang sama. Kecuali terjadi
pembajakan merek tentunya. Good Day dan Chococinno adalah brand produk
ini. Dirancang dengan menggunakan typeface yang diolah dari keselaraan
dengan gaya grafis yang ‘dianut’.

b. Varian produk

Pada kasus produk Chococinno menjadi varian produk ini karena selain produk
tersebut, merek ini juga memiliki varian rasa yang lain. Secara cerdik, varian
rasa lainnya dicantumkan pada kemasan bagian belakang dengan ajakan
yang persuasif : “Try Our Other Flavours”… Hal ini biasa diberi penguatan
lewat warna yang beragam tetapi diikat oleh palet warna yang cenderung
berdekatan. Pada varian produk Chococinno, warna dasar coklat tua
merupakan identifikasi warna produk ini, sedang varian lainnya (original,
carribean nut, vanilla latte) memiliki warna dasar yang berbeda. Ini juga akan
membantu konsumen mengenali produk varian favoritnya. Kecuali bila
kebetulan pelanggan menderita buta warna.

c. Ilustrasi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Pada bagian depan kemasan, ilustasi digunakan sebagai alat bantu untuk
mencitrakan produk. Dari gaya gambar yang dipilih serta penempatannya
merupakan pilihan si desainer untuk memberikan identifikasi visual pada
produk. Dari sekian banyak kemungkinan memvisualisasikan cangkir kopi, cara
yang dipilih si desainer merupakan sebuah pendekatan yang unik, lewat
guratan yang kasar dan ink-blot nampaknya kesan berat minuman kopi
di-‘instant’-kan dengan pemanfaatan warna. Pada beberapa kemasan, seperti
mie-instan misalnya, ilustrasi dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk memberi
instruksi pada konsumen tentang tahapan-tahapan dalam membuat mie instant
hingga siap dimakan. Bahkan beberapa teknik persuasi dikembangkan dengan
menyajikan foto yang telah diberi tambahan dalam penyajiannya.

d. Info tambahan

Beberapa produk yang memiliki fitur khusus biasanya ditambahkan langsung


pada permukaan kemasan. Biasa disebut ‘tagline / slogan’. Pada produk yang
dijadikan sampel diatas, fitur “3 in 1 instant coffee” adalah sesuatu yang dirasa
perlu diketahui oleh konsumen. Tag ini seringkali didesain khusus untuk
menarik perhatian secara visual.

e. Spesifikasi produk

Untuk produk makanan umumnya mencantumkan berat bersih (netto) dari


produk. Produk lain seperti elektronik mencantumkan dimensi dan material dari
produk untuk membantu konsumen menilai kualitas produk.

f. Alamat produsen

Siapa membuat, siapa bertanggung jawab. Kemasan yang baik akan


mencantumkan pihak yang bertanggung jawab atas lahirnya produk. Beberapa
mencantumkan alamat lengkap, beberapa yang lain mengarahkan konsumen
pada kotak di kantor pos, atau menyediakan layanan hotline dan website.

g. Petunjuk penggunaan, instruksi membuka kemasan.

Orang bisa jadi sudah hapal cara menyeduh kopi karena melakukannya
ratusan kali seumur hidup, tetapi sebagai bagian dari prosedur dalam
merancang anatomi kemasan, cara menggunakan produk tetap dicantumkan.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Bagi pelanggan tetap, itu bukan informasi penting, tapi bagi orang yang baru
pertama kali mengonsumsi, itu adalah suatu hal yang wajib dia ketahui.

h. Bahan

Meskipun cenderung jadi rahasia perusahaan, konsumen perlu tahu dari


bahan-bahan apa produk itu terbuat. Beberapa produk makanan bahkan
secara detail memberikan informasi mengenai kadar bahan tertentu secara
spesifik.

i. Universal product code (UPC) barcode

Produk yang sudah terdaftar dalam wilayah hukum tertentu akan mendapatkan
kode identifikasi digital yang berlaku secara universal berupa barcode. Item ini
akan tercantum baik pada kemasan primer, sekunder maupun distribusi.
Produk yang dikenali sebagai sekumpulan angka ini akan memberikan akses
pada segala bentuk transaksi saat produk mulai didistribusikan.

j. Instruksi saran penyajian

Produk dapat mencantumkan saran penyajian pada kemasan sehingga ridak


menyesatkan konsumen saat mengkonsumsi produk tersebut. Contoh produk
mie merek Indomie, Sarimi, Mie Sedaap telah mencantumkan saran penyajian
pada kemasannya.

k. Diagram penyajian

Industri juga dapat menambahkan informasi diagram penyajian untuk


memperjelas penggunaan produk sebeum dikonsumsi oleh konsumen.

l. Resep tambahan

Resep tambahan ini dapat dicantumkan pada kemasan produk jika memang
resep tambahan ini esensial dan tungutan konsumen untuk mengetahui detail
resep produk.

m. Informasi nutrisi

Pencantuman informasi nutrisi pada kemasan produk akan semakin


memperjelas lagi identitas produk yang akan menambah kepercayaan dan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kemudahan bagi konsumen untuk menentukan pilihan terhadap produk


tersebut.

n. Simbol recycle

Simbol recycle sering dicantumkan pada kemasan produk tertentu sebagai


dukungan dan jaminan bahwa kemasan yang digunakan dapat didaur ulang
kembali sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan.

4. Penggunaan dan perawatan peralatan

Pengolahan hasil pertanian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan


mengubah bahan mentah menjadi produk yang siap konsumsi dan minimal siap
untuk dilakukan pengolahan selanjutnya. Pada awalnya pengolahan dilakukan
secara tradisional dengan hanya menggunakan tenaga manusia atau secara
manual. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, pengolahan juga mulai
berkembang teknologinya diantaranya adalah perkembangan alat yang dapat
membantu mempermudah dan mempercepat proses pengolahan bahan.
Penggunaan peralatan pada proses pengolahan juga akan mengurangi biaya
produksi seiring dengan berkurangnya penggunaan tenaga manusia. Produk yang
dihasilkan dengan bantuan peralatan pengolahan juga relatif lebih seragam
karena adanya fasilitas pengaturan atau kontrol suatu alat.

Beberapa proses pengolahan yang menggunakan peralatan pengolahan


antara lain :

a. Proses pengecilan ukuran : slicer , disc mill, hammer mill, burr mill, penggiling
daging, food processor.

b. Proses pencampuran : mixer, silent cutter

c. Proses pemanasan : oven, vacuum frying, deep frying

Adapun berbagai peralatan dasar , cara penggunaan, dan cara perawatan


peralatan yang digunakan di industri pengolahan hasil pertanian sebagai
berikut :

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Nama Alat dan


No. Cara penggunaan Cara perawatan
gambar

1. Mixer Dalam a) Motor mixer tidak


pengoperasiannya berputar
mixer harus sesuai
Motor mixer tidak
dengan prosedur
berputar karena tidak
penggunaan yang tepat.
ada arus listrik yang
a) Posisikan saklar
masuk ke dalam
pemilih kecepatan
motor mixer. Kondisi
mixer pada posisi ‘0’
ini disebabkan oleh
b) Masukkan kedua adanya kerusakan
tangkai pengaduk pada bagian-bagian
adonan pada yang dilalui arus
lubangnya listrik yang menuju
ke dalam kumparan
c) Sambungkan stop atau belitan motor,
kontak ke sumber seperti: stop kontak,
listrik AC tegangan kabel pengantar,
220 ~ 230 volt, 50 ~ saklar pengubung
60 Hz. Besaran kontak atau pemilih
tegangan harus putaran, sikat,
sesuai dan tidak komutator, dan
boleh dilanggar. kumparan motor.
Penggunaan
besaran listrik yang b) Motor mixer tidak
tidak tepat dapat berputar, tetapi ber-
menyebabkan dengung
kerusakan fatal pada Kondisi atau
mixer kerusakan yang
d) Posisikan saklar menyebabkan motor
pemilih kecepatan mixer tidak berputar
mixer pada posisi ‘1’. tetapi berdengung
Motor mixer harus yaitu belitan medan
berputar bersama bantu atau medan
tangkai pengaduk putar atau medan
adonan. utama stator ada
yang hubung singkat
e) Ulangi langkah (korsleting).
keempat untuk posisi Demikian pula
saklar pemilih halnya jika belitan
kecepatan 2 dan 3. rotor motor mixer
Putaran motor pada ada yang hubung
posisi 3 harus lebih singkat (korsleting)
cepat dari pada yang akan
posisi 2 dan 1. menyebabkan motor
Sementara putaran mixer kehilangan
motor pada posisi 2 momen putar
harus lebih cepat sementara itu arus
daripada saat saklar listrik tetap mengalir
pemilih kecepatan sehingga motor
berada pada posisi berdengung hingga
pilih ‘1’. bergetar. Jika kondisi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

f) Nyalakan mixer
ini dibiarkan
hingga adonan
berlangsung lama
dianggap baik untuk
sekitar 10-30 menit,
dihentikan
maka belitan stator
pengadukannya.
dan rotor dapat
Sebaiknya waktu
terbakar. Langkah
pengoperasian mixer
perbaikannya adalah
tidak lebih dari 1 jam
dengan mengganti
karena akan
kumparan bantu atau
meningkatkan suhu
kumparan utama
motor yang dapat
stator motor, atau
mengakibatkan
ganti kumparan rotor
motor mixer terbakar
motor mixer. 173
g) Bersihkan atau cuci c) Motor mixer ber-
bersih semua putar, tetapi menge-
komponen mixer luarkan percikan
kecuali bodinya bunga api
sesaat setelah
digunakan agar tidak Kerusakan ini terjadi
berjamur karena hubungan
kontak antara sikat
dan komutator tidak
rata atau kurang pas.
Langkah
perbaikannya adalah
dengan:
 Memeriksa sikat
motor agar jangan
sampai sikat su-
dah tidak pas
menutup atau
menyambungkan
kontak sikat
dengan lamel
komutator dengan
baik.
 Memeriksa kon-
disi sikat dan
dilakukan peng-
gantian jika sudah
terlalu pendek
sehingga kece-
kungan perm-
ukaannya tidak
lagi menutupi atau
menyambung
hubungan antara
sikat dengan
lamel komutator
rotor.
d) Motor mixer berpu-
tar, tetapi menge-

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

luarkan suara kasar


Motor mixer
berputar, tetapi
mengeluarkan suara
kasar pada
umumnya
disebabkan oleh
kerusakan pada
bearing as rotor.
Salah satu atau
beberapa dari
peluruh bearing yang
terlalu aus terhadap
lingkaran bearing
atau sudah pecah.
Kerusakan ini
memberi peluang
rotor mengalami
sentakan atau
lentingan terhadap
lingkaran dalam
bearing saat motor
berputar hingga
mengeluarkan bunyi
gemerincing yang
kasar.
e) Motor mixer berpu-
tar, tetapi pengaduk
adonan tidak ikut
berputar
Motor mixer
berputar, tetapi
pengaduk adonan
tidak ikut berputar
dapat dipastikan
bahwa kerusakan
terjadi pada gigi
kopel yang berfungsi
menggeng-gam
tangkai penga-duk
dan terhubung
dengan gigi putar
rotor sudah aus.
Satu-satunya lang-
kah penanggulangan
terhadap kerusakan
ini adalah mengganti
dengan yang baru.
2. Oven
a) Hidupkan dengan a) Gagal menyala ka-
menekan sakelar rena katup elektro-
daya. magnetik rusakmaka

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

b) Lalu lampu warna


ganti katupnya
merah pengontrol
suhu akan menyala b) Gagal menyala ka-
tanda mesin oven rena tidak ada LPG
gas deck menyala. di dalam botol maka
ganti botolnya
c) Buka pintu pemba-
karan dan sesuai- c) Gagal menyala ka-
kan suhu yang rena pin penyala
butuhkan pada pe- terdistorsi maka se-
ngontrol. suaikan posisi pin
dengan tang karet,
d) Kemudian lampu
dan posisi pinpoint
pengontrol suhu
harus berada di atas
berubah menjadi
lubang api
Hijau. oven mulai
menyala dan panas d) Tegangan tidak stabil
secara otomatis. untuk kipas angina
Dan itu akan ber- maka kendalikan ki-
tahan 5-7 detik per pas anginya dan
waktu. Jika penya- lemahkan angin jika
laan gagal, bel akan gagal menyala
berdengung dan e) Masih menyala meski
lampu alarm akan sedang menembak
menyala, nilai elek- karena angin yang
tromagnetik di da- masuk tidak cocok,
lam akan menutup maka sesuaikan
secara otomatis angin pada kipas.
untuk menghindari
kebocoran gas. g) Lampu mati karena
Pada saat ini anda lampunya rusak, ma-
dapat mencoba ka nanti lampunya.
untuk mengubah
suhu ke 0°C dan
mencoba lagi
sampai oven me-
nyala dengan baik,
dan kemudian anda
harus menutup pin-
tu untuk membuat
oven bekerja de-
ngan normal.
e) Jika gagal menyala
5 kali terus me-
nerus, harap segera
berhenti dan buka
pintu untuk meme-
riksanya, dan masa-
lah terselesaikan.
f) Saat gas terbakar,
harap buka pipa
ventilasi. Dan tutup
jika perlu menjaga
suhu.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

g) Ketika suhu atas-


bawah hingga dera-
jat yang Anda atur,
oven datang ke
situasi suhu kons-
tan, pembakar ber-
henti menyala; Dan
saat suhu turun,
sistem akan me-
nyala secara oto-
matis untuk menaik-
kan suhu.
h) Jika api atas tidak
rata, harap sesuai-
kan posisi papan
pengatur suhu atas.
Ketika api bawah
tidak rata, harap
sesuaikan posisi
papan pengatur
suhu bawah.
i) Saat oven bekerja,
tetapi burner api
tidak stabil berwar-
na biru, Anda dapat
mengatur keterbu-
kaan kipas untuk
mengontrol angin
untuk memastikan
gas terbakar sepe-
nuhnya.
j) Saat Anda membu-
tuhkan pengatur
waktu untuk me-
ngontrol suhu, jika
ada perangkat pe-
ngontrol suhu, silah-
kan nyalakan pe-
rangkat otomatis,
lalu atur waktu yang
Anda butuhkan.
k) Saat waktunya
habis, bel akan ber-
dengung dan lampu
penunjuk menyala,
oven akan segera
berhenti memanas.
Jika Anda tidak
membutuhkan ti-
mer, Anda hanya
perlu mematikan
timer, oven akan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

mengontrol suhu
secara otomatis.
l) Titik Merah menyala
menunjukan mesin
oven gas menyala.
m) Titik merah pada
TOP[on/off] menun-
jukan api dalam
oven gas sedang
menyala.
n) Titik merah pada
BOTTOM[of/off]
menujukan api
bawah oven gas
deck sedang me-
nyala.
o) Titik merah pada
TIMER[on/off] ini
menujukan bahwa
timer sedang ber-
jalan.
p) Titik merah menan-
dakan Penggunaan
q) Tanda titik merah
menujukan lampu
dalam oven deck
menyala.

3. Penggiling daging/ a) Letakkan potongan- a) Pastikan mesin da-


Meat Grinder potongan daging ke lam posisi off bila
dalam wadah pena- ingin mencabut aliran
mpung daging. listrik.
b) Masukan potongan b) Setelah selesai pro-
daging ke dalam ses penggilingan da-
bagian utama. ging, lepas semua
bagian yang tadi di
c) Masukan aliran listrik rangkai
ke mesin penggiling.
c) Cuci bersih semua
d) Nyalakan mesin/ te- bagian yang terkena
kan tombol on untuk lemak daging dengan
memulai mengope- menggunakan sabun.
rasikan mesin peng-
giling daging. d) Setelah di cuci, ke-
ringkan semua ba-
e) Tekan daging de- gian yang basah dari
ngan penekan da-
sisa air cucian.
ging.
e) Asah mata pisau
f) Nyalakan mesin/tekan
setiap kali penggi-
tombol on untuk
lingan daging.
memulai mengope-
rasikan mesin peng- f) Simpan semua bagian

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

giling daging. mesin penggiling


daging di tempat
g) Tampung hasil da- yang kering dan tidak
ging lembut dalam lembab
wadah.
h) Matikan mesin/tekan
tombol off bila po-
tongan daging sudah
habis.
4. Silent Cutter
a) Masukan semua a) mesin dalam posisi
bahan baku g bumbu Off bila ingin men-
dan bahan tambahan cabut aliran listrik.
kedalam mangkok
/piringan silent cutter. b) Setelah selesai pro-
ses pencampuran
b) Tutup penutup silent adonan, rendam
cutter mangkong/ piringan
dengan air panas.
c) Pasang aliran listrik
mesin silent cutter c) Cuci bersih semua
bagian yang terkena
d) Nyalakan mesin / te- adonan (mangkok,
kan tombol on untuk mata pisau dan
memulai mengope- penutup) dengan
rasikan mesin silent menggunakan sabun.
cutter
d) Setelah di cuci, ke-
e) Matikan mesin / tekan ringkan semua ba-
tombol off bila ado- gian yang basah dari
nan sudah homo- sisa air cucian.
gen.
e) Lap dengan kain ke-
ring bagian torak
pemutar mangkok
dan torak penggerak
piasu, setelah itu beri
pelumas atau sem-
protan penghilang
karat agar besi tidak
berkerak dan ber-
karat.
f) Ganti oli mesin peng-
erak utama se-cara
periodik.
g) Simpan semua ba-
gian mesin penggi-
ling daging di tempat
yang kering dan tidak
lembab.

5. Mesin Pencetak Bakso a) Rangkaikan peralatan a) Pastikan mesin dalam


posisi off bila ingin

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

pencetak bakso mencabut aliran listrik


b) Masukan adonan yang b) Setelah selesai pro-
sudah homogen keda- ses produksi, le-pas
lam bagian corong semua rangkaian ba-
pencetak bakso. gian peralatan seperti
merangkai.
c) Tekan adonan meng-
gunakan sodet/sendok c) Rendam semua ba-
agar padat kebawah. gian peralatan yang
dilepas dengan air
d) Setel bagian setelan panas.
ukuran bakso sesuai
dengan ukuran yang d) Cuci bersih semua
diinginkan. bagian yang terkena
adonan dengan
e) Masukan aliran listrik menggunakan sabun
kedalam mesin pence-
tak bakso. e) Setelah di cuci,
keringkan semua
f) Nyalakan mesin/tekan bagian yang basah
tombol on untuk dari sisa air cucian.
memulai mengope-
rasikan mesin pence- f) Bersihkan /lap dengan
tak bakso. kain kering , setelah
itu beri minyak go-
g) Matikan mesin/tekan reng agar peralatan
tombol off bila adonan tidak berkerak/tidak
sudah mulai habis kesat dan memu-
(hasil bakso sudah dahkan dalam me-
tidak bulat/menempel). rangkai lagi.
g) Ganti oli mesin
pengerak utama se-
cara periodik.
h) Simpan semua ba-
gian mesin penggi-
ling daging di tempat
yang kering dan tidak
lembab.

Sumber : Salman (2014).

5. Penerapan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

K3LH (Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup) adalah


Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu
perusahaan atau instansi lain yang memiliki banyak pekerja atau karyawan. Atau
definisi k3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar
karyawan/tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

melakukan pekerjaannya di tempat kerja termasuk juga orang lain yang


memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat secara aman dalam
produksinya.
K3LH merupakan hal penting dalam membangun industri. Pertumbuhan
dan pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di
setiap negara. Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat
kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.
Adapun pengertian kesehatan kerja, dan beberapa hal kaitannya dengan
kesehatan pekerja di industri sebagai berikut :

a. Pengertian kesehatan

Kesehatan perusahan adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta


prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor
penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif dalam lingkungan kerja dan
perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar
tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan,
agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya
akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-
tingginya. Adapun hakekat higiene perusahaan dan kesehatan kerja adalah
dua hal :
1) Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-
tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-
pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga
kerja.
2) Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada
meningginya effisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam
produksi. Oleh karena hakikat tersebut selalu sesuai dengan maksud dan
tujuan pembangunan di dalam suatu negara, maka Higiene Perusahaan
dan Kesehatan Kerja selalu harus diikutsertakan dalam pembangunan
tersebut.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Program sanitasi Higiene perusahaan dan keselamatan kerja baku ini harus
mencakup semua aspek produksi. Program ini hendaknya diterapkan mulai
dari aspek-aspek urusan rumah tangga umum, penanganan dan
penyimpanan bahan baku, pengolahan, penggudangan, sampai kepada
usaha-usaha pengendalian binatang pengganggu, pembuangan dan
penanganan limbah dan fasilitas umum lainnya, sedangkan program higiene
terutama mencakup higiene pekerja, meliputi aspek kesehatan umum,
kebersihan, dan penampilan umum.
Tujuan utama dari Higien Perusahan dan Kesehatan Kerja adalah
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Tujuan demikian mungkin
dicapai, oleh karena terdapatnya korelasi diantara derajat kesehatan yang
tinggi dengan produktivitas kerja atau perusahaan, yang didasarkan
kenyataan-kenyataan sebagai berikut :
1) Untuk efisiensi kerja yang optimal dan sebaik-baiknya, pekerja harus
dilakukan dengan cara dan dalam lingkungan kerja yang memenuhi syarat-
syarat kesehatan. Lingkungan dan cara dimaksud meliputi di antaranya
tekanan panas, penerangan di tempat kerja, debu di udara ruang kerja,
sikap badan, penserasian manusia dan mesin, pengekonomian upaya.
Cara dan ligkungan tersebut perlu disesuaikan juga dengan tingkat
kesehatan dan keadaan gizi tenaga kerja yang bersangkutan.
2) Biaya dari kecelakaan dan penyakit-penyakit akibat kerja, serta penyakit
umum yang meningkat jumlahnya oleh karena pengaruh yang
memburukkan keadaan oleh bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh
pekerjaan adalah sangat mahal dibandingkan dengan biaya untuk
pencegahannya. Biaya-biaya kuratif yang mahal seperti itu meliputi
pengobatan, perawatan di rumah sakit, rehabilitasi, absenteisme,
kerusakan mesin, peralatan dan bahan oleh karena kecelakaan,
terganggunya pekerjaan, dan cacat yang menetap.

b. Kondisi-kondisi kesehatan yang menyebabkan rendahnya produktivitas


kerja

Bedasarkan hasil survey dan pengamatan Lembaga Nasional Higiene


Perusahaan dan Kesehatan Kerja Departemen Tenaga Kerja tentang

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kesehatan yang berhubungan dengan produktifitas kerja diperoleh gambaran


terlihat adanya kondisi-kondisi kesehatan yang ditinjau dari sudut
produktivitas tenaga kerja sangat tidak menguntungkan. Adapun kondisi-
kondisi tersebut adalah sebagai berikut

1) Penyakit umum
Baik pada sektor pertanian, maupun sektor pertambangan, industri, dan
lain-lainnya, penyakit yang paling banyak terdapat adalah penyakit infeksi,
penyakit endemik dan penyakit parasit.

2) Penyakit akibat kerja

Penyakit seperti pneumoconioses, dermatoses akibat kerja, keracunan-


keracunan bahan kimia, gangguan-gangguan menatal psikologi akibat
kerja, dan lain-lain benar-benar terdapat pada tenaga kerja.

3) Kondisi gizi

Keadaan gizi pada buruh-buruh menurut pengamatan yang pernah


dijalankan sering tidak menguntungkan ditinjau dari sudut produktivitas
kerja. Adapun keadaan gizi kurang baik dikarenakan baik dikarenakan
penyakit-penyakit endemis dan parasitis, kurangnya pengertian tentang
gizi, kemampuan pengupahan yang rendah, dan beban kerja yang terlalu
besar.

4) Lingkungan kerja

Lingkungan kerja sering kurang membantu untuk produktivitas optimal


tenaga kerja. Keadaan suhu, kelembaban, dan gerak udara memberikan
suhu efektif diluar kenikmatan kerja.

5) Perencanaan

Perencanaan atau pemikiran tentang penserasian manusia dan mesin


serta perbaikan cara kerja sesuai dengan modernisasi yang berprinsip
sedikit-dikitnya energi tetapi setinggi-tingginya output kerja pada umumnya
belum diketahui. Untuk mengatasi pengaruh buruk, dari kondisi-kondisi
kesehatan kepada pembangunan tanah air, khususnya meliputi sektor
tenaga kerja produktif, maka perlu dibina keahlian higiene perusahaan dan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kesehatan kerja sebagai inti keahlian. Dan perlu dibina keahlian tenaga
kesehatan pada tingkat perusahaan dan perlu ditingkatkan pengerahan
tenaga-tenaga kesehatan kedalam sektor produksi.

c. Sanitasi peralatan dan proses pengolahan

1) Lokasi pabrik hendaknya tidak terletak pada arah angin dari sumber
pencemaran debu, asap, bau dan pencemaran lainnya, jarak antara
sumber pencemaran dengan pabrik tidak boleh kurang dari 100 meter.
2) Bangunan pabrik harus terpisah dari pemukiman dan terbuat dari bahan
yang kokoh.
3) Pekarangan di sekeliling lokasi pabrik atau unit pengolahan hendaknya
selalu dipelihara kebersihannya. Kebersihan yang terjaga dengan baik
akan mengurangi potensi bahaya dan masalah yang mengancam
kelancaran proses produksi.
4) Lantai, gang, tangga dan jalan keluar / masuk ruang pengolahan harus
bersih, bebas sampah, tidak licin dan tidak berminyak, bebas oli, dan tidak
ada air yang menggenang.
5) Kondisi lantai secara umum harus bersih, kedap air, tidak licin, rata
sehingga mudah dibersihkan dan tidak ada genangan air.
6) Dinding tembok, jendela, langit-langit, kerangka bangunan, perpipaan,
lampu-lampu dan benda lain yang berada di sekitar ruang pengolahan
harus dalam kondisi bersih.
7) Kondisi umum bangunan harus memperhatikan aspek pencahayaan dan
ventilasi yang baik. Ventilasi harus tersedia dengan cukup dan berfungsi
dengan baik. Pencahayaan atau penerangan hendaknya tersebar secara
merata dan cukup di semua ruangan, namun hendaknya diatur sedemikian
rupa sehingga tidak menyilaukan.
8) Kamar mandi dan WC, tempat cuci kaki dan tangan juga harus selalu
dijaga kebersihannya. Pada fasilitas ini perlu tersedia air yang cukup,
tissue / pengering, sabun, dan tempat sampah. WC dan kamar mandi
hendaknya terletak jauh dari ruang pengolahan.

d. Penanganan dan penyimpanan bahan baku

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

1) Alat –alat yang digunakan untuk penanganan dan penyimpanan bahan


baku baik alat yang utama atau alat pembantu lainnya harus selalu dalam
keadaan baik, utuh dan bersih.
2) Ruang penyimpanan harus selalu bersih, bebas dari binatang
pengganggu.
3) Jika bahan baku disimpan dalam kotak-kotak ataupun kemasan lainnya,
maka untuk penyimpanannya perlu disusun dengan baik dan teratur,
misalnya dengan menggunakan rak-rak atau pallet. Pengaturan ini
bertujuan untuk mempermudah pada waktu pemeriksaan dan
pemeliharaan kebersihan.
4) Tumpahan bahan baku pada lantai hendaknya segera dibersihkan,
jangan dibiarkan tercecer karena dapat mengundang binatang atau pun
serangga yang tidak diinginkan.

e. Peralatan dan fasilitas pengolahan

1) Semua peralatan yang digunakan untuk penanganan dan pengolahan


harus selalu diperhatikan kebersihannya, dan juga alat tersebut harus
terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak.
2) Setelah penggunaan alat selesai atau pekerjaan telah selesai semua
peralatan tersebut dibersihkan dan ruangan yang digunakan harus
dibersihkan juga dengan bahan saniter.
3) Saniter adalah senyawa kimia yang dapat membantu membunuh bakteri
dan mikroba.
4) Ketel, wadah pencampuran, tong-tong, drum-drum dan peralatan lain
yang mempunyai mulut besar dan terbuka harus dilindungi dari
kemungkinan kontaminasi.
5) Semua platform harus dikonstruksi dengan baik sehingga tidak menjadi
sumber kontaminasi bagi proses atau produk di bagian bawahnya.
6) Air yang digunakan dalam pencucian alat hendaknya air yang bersih yang
memenuhi persyaratan sanitasi, sehingga mencegah kontaminasi. Air
bersih mempunyai ciri-ciri antara lain tidak berasa, tidak berwarna, dan
tidak berbau.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

f. Fasilitas penggudangan

1) Ruangan, dinding, bangunan dan pekarangan bangunan harus selalu


bersih, bebas sampah dan kotoran.
2) Barang barang yang disimpan dalam gudang harus diatur dan disusun
secara baik dan teratur, dengan menyisakan jarak yang cukup, baik jarak
antar tumpukan maupun dengan dinding tembok
3) Barang yang telah rusak atau bahan baku yang telah busuk, hendaknya
diambil dan dipisahkan dari barang-barang yang masih baik.

g. Pembuangan limbah

Dengan semakin besarnya skala usaha, maka semakin banyak pula limbah
yang dihasilkan. Maka dari itu perlu dilakukan penanganan terhadap limbah
yang dihasilkan tersebut, seperti :
1) Saluran pembuangan limbah cair harus dikonstruksi dengan baik
sehingga proses pembuangan limbah cair tidak terhambat.
2) Tempat penampungan hendaknya dibuat, jangan langsung dibuang
ketempat umum karena akan mengganggu dan mencemari lingkungan
umum.
3) Jika produksi sampah / limbah cair ternyata cukup tinggi, atau telah
mengakibatkan ganggguan pencemaran adalah indikasi awal bahwa
masalah pencemaran itu lingkungan telah terjadi, maka disarankan untuk
berkonsultasi dengan badan pengelolaan limbah.
4) Pemanfaatan limbah adalah sebagai tambahan makanan / minuman
untuk ternak
5) Untuk sampah yang kering dan padat perlu disediakan tempat
pembuangan sampah padat yang cukup,baik kebersihannya maupun
ukurannya sesuai dengan jumlah sampah diproduksi.

Adapun pengertian keselamatan kerja, dan beberapa hal kaitannya dengan


keselamatan pekerja di industri sebagai berikut :

a. Pengertian keselamatan kerja

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin,


pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolaannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja
menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik barang maupun
jasa. Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja, mengingat risiko
bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih maju
dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.
Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja serta
orang lainnya, dan juga masyarakat pada umumnya.
Tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
1) Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas nasional.
2) Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Dalam hubungan kondisi-kondisi dan situasi di Indonesia, keselamatan kerja


dinilai seperti berikut :
1) Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan,
cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja
yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja.
2) Analisa kecelakaan secara nasional berdasarkan angka-angka yang
masuk atas dasar wajib lapor kecelakaan dan data kompensasinya
dewasa ini seolah-olah relatif rendah dibandingkan banyaknya jam kerja
tenaga kerja.
3) Potensi-potensi bahaya yang mengancam keselamatan pada berbagai
sektor kegiatan ekonomi jelas dapat diobservasikan, misalnya sektor
industri disertai bahaya-bahaya potensial seperti keracunan-keracunan
bahan kimia, kecelakaan-kecelakaan oleh karena mesin, kebakaran,
ledakan-ledakan, dan lain-lain.
4) Menurut observasi, angka frekwensi untuk kecelakaan-kecelakaan
ringan yang tidak menyebabkan hilangnya hari kerja tetapi hanya jam
kerja masih terlalu tinggi.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

5) Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan ada


faktor penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat
mekanik dan lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Sebanyak 85
% dari sebab-sebab kecelakaan adalah faktor manusia.

b. Keselamatan kerja dan perlindungan tenaga kerja

Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu


perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Jelas
bahwa keselamatan kerja adalah satu segi penting dari perlindungan tenaga
kerja. Dalam hubungan ini, bahaya yang dapat timbul dari mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja,
lingkungan, cara melakukan pekerjaan, karakteristik fisik dan mental dari
pada pekerjaannya, harus sejauh mungkin diberantas dan atau
dikendalikan.

c. Keselamatan kerja dan peningkatan produksi dan produktivitas

Keselamatan kerja erat bersangkutan dengan peningkatan produksi dan


produktivitas. Produktivitas adalah perbandingan di antara hasil kerja
(output) dan upaya yang dipergunakan (input). Keselamtan kerja dapat
membantu peningkatan produksi dan produktivitas atas dasar :
1) Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan
yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi atau
ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat
dihindari.
2) Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan
penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan
bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.
3) Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi
pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenagaan
kerja, sehingga sangat membantu bagi hubungan buruh dan pengusaha
yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

d. Latar belakang sosial-ekonomi dan kultural

Keselamatan kerja memiliki latar belakang sosial-ekonomi dan kultural yang


sangat luas. Tingkat pendidikan, latar belakang kehidupan yang luas, seperti
kebiasaan-kebiasaan, kepercayaan-kepercayaan, dan lain-lain erat
bersangkutan paut dengan pelaksanaan keselamatan kerja. Demikian juga,
keadaan ekonomi ada sangkut pautnya dengan permasalahan keselamatan
kerja tersebut.
Pembangunan adalah bidang ekonomi dan sosial maka keselamatan kerja
lebih tampil kedepan lagi dikarenakan cepatnya penerapan teknologi dengan
segala seginya termasuk problematik keselamatan kerja menampilkan
banyak permasalahan sedangkan kondisi sosial kultural belum cukup siap
untuk menghadapinya.
Keselamatan harus ditanamkan sejak anak kecil dan menjadi kebiasaan
hidup yang dipraktekkan sehari-hari. Keselamatan kerja merupakan suatu
bagian dari keselamatan pada umumnya, masyarakat harus dibina
penghayatan keselamatan kearah yang jauh lebih tinggi dan proses
pembinaan ini tidak pernah ada habis-habisnya sepanjang kehidupan
manusia.

e. Metoda pencegahan kecelakaan

Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan :


1) Peraturan perundangan yaitu ketentuan yang diwajibkan mengenai
kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi,
perawatan, pemeliharaan pengawasan, pengujian, dan cara kerja
peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan supervisi
medis, P3K, dan pemeriksaan kesehatan.
2) Standarisasi yaitu penetapan standar-standar resmi setengah resmi atau
tak resmi mengenai misalnya konstruksi yang memenuhi syarat-syarat
keselamatan jenis-jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek
keselamatan dan higiene umum, alat-alat pelindung diri.
3) Pengawasan yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan
perundangan-undangan yang diwajibkan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

4) Penelitian bersifat teknik yang meliputi sifat dan ciri bahan yang
berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat
perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan
debu, penelaahan tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk
tambang-tambang pengangkat.
5) Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis
dan patologis, faktor-faktor lingkungan dan teknologis dan keadaan fisik
yang mengakibatkan kecelakaan
6) Penelitian psikologis yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan.
7) Penelitian syarat statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang
terjadi, banyaknya, mengenai siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa
sebab-sebabnya.
8) Pendidikan yang menyangkut pendidikan keselamatan dalam kurikulum
teknik, sekolah-sekolah perniagaan atau kursus-kursus pertukangan.
9) Latihan-latihan, yaitu latihan praktek bagi tenaga kerja, khususnya tenaga
kerja yang baru dalam keselamatan kerja
10) Penggairahan yaitu penggunaan aneka cara penyuluhan atau pendekatan
lain unuk menimbulkan sikap untuk selamat.
11) Asuransi yaitu insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan
kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar oleh
perusahaan, jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik.
12) Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran
utama efektif tidaknya penerapan keselamatan kerja. Pada
perusahaanlah, kecelakaan-kecelakaan terjadi sedangkan pola-pola
kecelakaan pada suatu perusahaan tergantung kepada tingkat kesadaran
akan keselamatan kerja oleh semua pihak yang bersangkutan.
13) Organisasi K3, dalam era industrialisasi dengan kompleksitas
permasalahan dan penerapan prinsip manajemen modern, masalah
usaha pencegahan kecelakaan tidak mungkin dilakukan oleh orang
perorang atau secara pribadi tapi memerlukan keterlibatan banyak orang,
berbagai jenjang dalam organisasi yang memadai.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Organisasi ini dapat berbentuk struktural seperti Safety Departemen


(Departemen K3), fungsional seperti Safety Committee (Panitia Pembina K3).
Agar organisasi K3 ini berjalan dengan baik maka harus didukung oleh
adanya :
 Seorang pimpinan (Safety Director)
 Seorang atau lebih teknisi (Safety Engineer)
 Adanya dukungan manajemen
 Prosedur yang sistimatis, kreativitas dan pemeliharaan motivasi dan
moral pekerja.

Pernyataan di atas sesuai menurut International Labour Office (ILO) tentang


langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menanggulangi kecelakaan kerja.
C. Rantai pasok dan logistik hasil dan produk pertanian

1. Rantai pasok

Rantai pasok merupakan rangkaian aliran barang/fisik, informasi dan


proses yang digunakan untuk mengirim produk atau jasa dari lokasi sumber
(pemasok) ke lokasi tujuan (pelanggan atau pembeli). Secara sederhana
rantai pasok pangan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Ilustrasi rantai pasok dari sebuah produk (Chen/Paulraj, 2004)

Rantai pasok pangan berbeda dengan rantai pasok produk dan jasa
lainnya. Perbedaan yang mendasar antara rantai pasok pangan dengan rantai
pasok lainnya adalah perubahan yang terus menerus dan signifikan terhadap
kualitas produk pangan di seluruh rantai pasok hingga pada titik akhir, produk
tersebut dikonsumsi.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Gambar 2 : Rantai pasok pangan


Sumber : https://supplychainindonesia.com/rantai-pasok-pangan-food-
supply-chain/. Diambil tanggal : 08 Juli 2021, jam 14:02.

Dalam rantai pasok pangan pada Gambar 1, pangan (produk) bergerak


mengalir secara berkesinambungan dari produsen ke konsumen melalui
proses produksi, pengolahan, distribusi, ritel dan konsumen; dengan
demikian, pangan mengalir dari petani ke konsumen (from farm to table).
Selain itu, khusus untuk produk pangan yang mudah rusak atau busuk, resiko
dalam menghasilkan limbah/kerugian pada setiap tahapan rantai pasok
memiliki potensi sangat tinggi yang selanjutnya akan menekan keuntungan
dan kualitas produk dalam rantai pasok pangan.
Berdasarkan jenis proses produksi dan distribusi dari produk nabati
dan hewani, rantai pasok pangan dapat dibedakan atas 2 (dua) tipe yaitu :

a. Rantai pasok produk pangan segar/fresh (seperti sayuran segar, bunga,


buah-buahan). Secara umum, rantai pasok ini meliputi: petani, pengumpul,
grosir, importir dan eksportir, pengecer dan took-toko khusus. Pada
dasarnya, seluruh tahapan rantai pasok ini memiliki karakteristik khusus,
produk ditanam atau diproduksi dari pedesaan. Proses utama adalah
penanganan, penyimpanan, pengemasan, pengangkutan, dan terutama
perdagangan produk ini.
b. Rantai Pasok Produk Pangan Olahan (seperti makanan ringan, makanan
sajian, produk makanan kaleng). Pada rantai pasok ini, produk pertanian
dan perikanan digunakan sebagai bahan baku dalam menghasilkan
produk-produk pangan yang memiliki nilai tambah yang lebih tinggi. Dalam

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

banyak hal, proses pengawetan dan pendinginan akan memperpanjang


masa guna (shelf life) dari produk pangan yang dihasilkan.
Rantai pasok pangan (Hasil Pertanian) dimulai dari titik awal dimana
hasil pertanian diproduksi, yaitu di sektor budidaya. proses produksi bahan
baku di sektor budidaya tanaman, budidaya ikan, budidaya ternak yang harus
menerapkan praktik pertanian baik (Good Agriculture Practice GAP),
dilanjutkan proses transportasi dari lokasi budidaya ke lokasi industri. Untuk
memastikan bahwa produk hasil pertanian hewani dan nabati dalam kondisi
kualitas baik, sebagaimana pada saat dipanen, dipetik atau ditangkap proses
transportasi hasil pertanian dengan berbagai moda transportasi harus
menerapkan Praktik Penanganan yang Baik ( Good Handling Practice GHP).
Hasil pertanian nabati atau hewani selanjutnya mengalami proses
penanganan, pengolahan dan pengemasan menjadi bahan pangan segar
siap konsumsi, bahan setengah jadi sebagai bahan baku untuk industri
lainnya dan atau menjadi produk jadi yang siap dikonsumsi. Untuk menjamin
bahwa produk olahan pangan atau non pangan yang dihasilkan oleh industri
berkualitas baik, sesuai dengan persyaratan standar atau permintaan pasar,
maka industri pengolahan hasil pertanian harus menerapkan praktik produksi
yang baik (Good Manufacture Practice GMP). Produk jadi atau setengah jadi
pangan dan non pangan hasil industri pengolahan hasil pertanian selanjutnya
dikirim ke Distributor menggunakan berbagai moda transportasi yang
menerapkan GHP sampai di Gudang-gudang atau tempat penampungan
barang di Distributor, sebelum didistribusikan pada toko atau pedagang
pengecer (retail). Dalam masa tunggu, di distributor produk pangan atau non
pangan harus tetap terpelihara kualitasnya dimana distributor menerapkan
praktik pergudangan atau penyimpanan yang baik (Good warehousing
practice GWP). Mulai dari gudang-gudang dkistributor, produk pangan dan
non pangan didstribusikan ke berbagai lokasi pedagang pengecer (retail)
dan akhirnya dari pedagang pengecer inilah produk pangan dan non pangan
sampai ke tangan konsumen untuk dikonsumsi.
Berdasarkan alur pergerakan barang atau dan kegiatan jasa yang terjadi dari
proses budidaya sampai produk dikonsumsi dalam rumah tangga, para pihak
dan aktivitas dalam rantai pasok adalah:

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

 Penyedia jasa produksi sarana produksi bahan hasil pertanian/ pangan


 Penyedia jasa dan produk bahan hasil pertanian/ pangan
 Penyedia jasa transportasi bahan Hasil pertanian/pangan
 Penyedia jasa dan produksi bahan pangan /olahan pangan
 Penyedian jasa transportasi dan pergudangan bahan pangan/ olahan
pangan
 Penyedia jasa Distribusi bahan pangan/olahan pangan

Secara sederhana rantai pasok tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Proses Budidaya: Transportasi Industri/ Transportasi


Tanaman, Ternak perusahaan
Dan Ikan Pengolahan
Pangan
GAP

Transportasi Distributor
Pedagang
Konsumen Pangan
Pengecer /
Pangan Dan non
Toko Retail
pangan

Gambar 3. Model sederhana rantai pasok pangan dari proses budidaya sampai
ke konsumen

Adapun contoh rantai pasok pangan dan logistik sederhana dapat dijumpai pada
salah satu rantai pasok produk beras melalui BULOG, seperti tersaji pada gambar 4.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

Gambar 4. Pola distribusi Beras

Sumber : laman : https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/4-tematik-


scm-beras-1.pdf Diambil pada tanggal 8 Juli 2021, diambil jam
13:23.

2. Logistik

Pengelolaan logistik merupakan salah satu elemen dalam pengelolaan


rantai pasok. Perusahaan-perusahaan yang mengembangkan jasa
transportasi dan logistik tidak serta merta menjadi bagian dari rantai pasok
yang terkelola, jika perusahaan logistik ini tidak membina kerjasama dengan
pelaku di rantai pasok tersebut, atau hanya bekerja berdasarkan pesanan
yang diterima sewaktu-waktu. Resikonya adalah perusahaan terkadang tidak
siap dengan jenis logistik yang dibutuhkan pelanggan, oleh karena itu
diperlukan manajer logistik. Manajer logistik itu berkontribusi dan mendapat
manfaat ketika mengelola lintas fungsi diantaranya mengelola hubungan
dengan pelanggan, pemasok, mengelola permintaan, mengelola jasa
pelanggan, memenuhi order, komersialisasi produk dan fungsi lainnya.
Dokumen Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia SKKNI No.94
Tahun 2019 tentang Logistik, dinyatakan bahwa logistik merupakan bagian
dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, arus informasi
dan arus uang melalui proses pengadaan (procurement), penyimpanan
(warehousing), transportasi (transportation), distribusi (distribution), dan
penghantaran pelayanan (delivery services) sesuai dengan jenis, kualitas,
jumlah, waktu dan tempat yang dikehendaki konsumen, secara efektif dan
efisien, mulai dari titik asal (point of origin) sampai dengan titik tujuan (point of
destination). Barang, informasi dan uang atau nilai, merupakan obyek yang

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

ditangani dalam sistem logistik. Ketersediaan obyek atau stok untuk


disimpan, disitribusi dan digunakan pada sistem logistik dapat berupa:
produk, bahan baku produksi, bahan kemasan, mesin dan peralatan untuk
produksi serta dokumen.

Penyimpanan atau pergudangan (Warehousing) adalah suatu kegiatan


pengurusan kargo yang meliputi, menerima kargo, menyimpan kargo sesuai
dengan persyaratannya, memelihara kargo, memelihara kebersihan ruang
tempat penyimpanan kargo, mengeluarkan kargo sesuai dengan keperluan,
mengurus administrasinya, dan mempertanggungjawabkan pengurusan
tersebut.

D. Pengelolaan sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi


dan kearifan lokal

Sumber daya manusia adalah suatu hal yang penting dalam kegiatan
usaha apapun karena kualitas dari hal tersebut sangatlah menentukan kinerja
dari suatu perusahaan.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu
investasi bagi perusahaan karena diperlukan biaya untuk mendukung hal
tersebut, namun sejalan dengan hal tersebut, manfaat yang didapat oleh
perusahaan juga besar karena pekerja dan karyawan yang dimiliki menjadi
professional dan handal dalam mengerjakan segala pekerjaan di perusahaan
tersebut.
Dengan demikian pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia
menjadi penentu keberhasilan dalam suatu perusahaan atau unit usaha,
terutama dalam era globalisasi dimana para pesaing tidak hanya berasal dari
dalam negeri saja tetapi juga berasal dari luar negeri yang ikut serta
meramaikan dan berkompetisi untuk menarik minat dari konsumen. Persaingan
yang semakin ketat inilah yang membuat para pelaku usaha harus memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas di perusahaannya sehingga memiliki
proses produksi yang baik. Proses produksi biasanya dikaitkan dengan

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

produktivitas, dimana bila produktivitas meningkat maka akan diikuti dengan


peningkatan kinerja dari perusahaan. Maka proses pengembangan dan
pengelolaan sumber daya manusia merupakan salah satu kunci kesuksesan dari
perusahaan agar dapat meningkatkan persaingan dari perusahaan itu sendiri
dan meningkatkan brand dari perusahaan tersebut.
Seorang pemimpin yang berada di suatu perusahaan, tidak akan bisa
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin
apabila tanpa adanya bantuan atau kerjasama dengan karyawan.
Pemberdayaan sumber daya manusia melalui manajemen sumber daya
manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha
agar dapat survive dan berkembang. Sumber daya manusia memiliki peranan
yang sangat penting dan dominan dalam sebuah manajemen. Manajemen
sumber daya manusia merupakan kegiatan mengatur dan menetapkan program
kepegawaian yang mencakup pada masalah pembuatan strategi sumber daya
manusia, perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi sumber
daya manusia, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia,
kompensasi, evaluasi kinerja, dan produktivitas karyawan.

Dalam proses pengelolaan manajemen sumber daya manusia sebuah


perusahaan seorang pimpinan perusahaan harus melakukan beberapa aspek
manajemen sumber daya manusia yaitu :

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan pada kegiatan sumber daya manusia adalah kegiatan


memperkirakan atau menggambarkan tentang keadaan tenaga kerja agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara efektif dan efisien, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat terwujud. Dalam
perencanaan, perlu dinetapkan tujuan-tujuan tertentu yaitu mengembangkan
atau melebarkan sayap untuk mendapatkan rekanan kerja atau link yang lebih
luas lagi.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian pada sumber daya manusia adalah kegiatan untuk


mengatur karyawan dengan melalui menetapkan pembagian kerja, hubungan
kerja, pendelegasian wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bentuk

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

bagan atau struktur organisasi. Pengkoordinasian adalah dengan membentuk


suatu transformasi tugas dalam group yang aktif.

c. Pengendalian (Leading)

Pengendalian sumber daya manusia berkaitan dengan pengambilan


keputusan yang selalu dilakukan dengan melalui musyawarah antar pemimpin
yang kemudian hasil musyawarah yang didapat akan dimusyawarahkan
kembali dengan karyawan. Pimpinan dalam memberikan semangat dan
inspirasi kepada karyawan adalah dengan memberikan bonus kepada
karyawan yang menunjukkan prestasi. Pimpinan juga menciptakan
komunikasi dengan karyawan melalui gathering sederhana yang dilandasi
oleh seluruh elemen yang dimiliki perusahaan.

d. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan sumber daya manusia berkaitan dengan bentuk pengawasan


yang dilakukan perusahaan terhadap proses operasional perusahaan dalam
sehari-hari yaitu dengan melalui masing-masing group dan melalui daily
check list tiap kali pergantian shift dilakukan. Pimpinan juga melakukan
pengevaluasian yang dilakukan terhadap karyawan yang baru bergabung
bekerja dengan efektif dan efisien.

Dalam pembuatan strategi sumber daya manusia pada sebuah


perusahaan dengan melalui tahapan:
1) Mengetahui jenis karakter orang yang perlu dikelola dan yang hendak
melakukan bisnis, dengan tujuan supaya sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh perusahaan atas tujuan bisnis strategi.
2) Memikirkan jenis program dan inisiatif tentang sumber daya manusia
yang harus didesain dan diterapkan untuk memikat, mengembangkan,
dan mempertahankan staf agar berkompetisi secara efektif.

Sedangkan dalam proses perencanaan sumber daya manusia pada


sebuah perusahaan dilakukan melalui :
1) Penentuan kebutuhan tenaga kerja.
2) Uraian jabatan, uraian tugas, dan tanggung jawab terhadap masing-
masing jabatan.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

3) Spesifikasi jabatan, persyaratan yang harus dimiliki oleh satu jabatan


tetentu.

Proses rekruitmen dan seleksi sumber daya manusia sangat


diperlukan pada sebuah perusahaan. Adapun beberapa aspek rekrutmen
yang perlu diperhatikan adalah:
1) Sumber-sumber rekruitmen, terdapat dua sumber yaitu:
a) Sumber dari dalam perusahaan, tiga bentuk mutasi pegawai yaitu
promosi jabatan; transfer atau rotasi pekerjaan, dan demosi jabatan
atau penurunan jabatan pegawai.
b) Sumber dari luar perusahaan, penarikan pegawai dengan melalui iklan
media massa, lembaga pendidikan, depnaker, dan lamaran kerja yang
masuk pada perusahaan pada waktu sebelumnya.
2) Seleksi calon pegawai, Proses seleksi melibatkan pilihan dari berbagai
objek dengan mengutamakan beberapa objek saja yang dipilih, dan lebih
ditekankan pada pengambilan keputusan dalam membatasi jumlah
pegawai yang dapat dikontrakkerjakan dari pilihan sekelompok calon-calon
pegawai yang berpotensi. Teknik-teknik seleksi mencakup pada kegiatan:
tes pengetahuan akademik, tes psikologis, dan wawancara.

Sebuah perusahaan perlu melakukan pelatihan dan pengembangan


sumber daya manusia terutama untuk pekerja. Metode yang dipergunakan
dalam pelatihan sumber daya manusia dapat melalui On The Job, vestibule
atau balai, metode demonstrasi dan contoh, simulasi, apprenticeship, dan
metode ruang kelas. Sedangkan untuk metode pengembangan sumber daya
manusia dapat melalui metode pelatihan (yang seringkali dipergunakan adalah
simulasi, metode konferensi, studi kasus, dan bermain peran), understudies
untuk mengisi suatu posisi jabatan tertentu, job rotasi dan kemajuan berencana ,
serta coaching dan counseling .
Kompensasi yang diberikan perusahaan kepada pekerja antara lain
dapat berupa :
1) Kompensasi langsung, upah atau gaji dibayarkan secara tetap berdasarkan
pada tenggang waktu yang bersifat tetap.
2) Kompensasi tidak langsung, tunjangan hari raya.

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

3) Insentif, penghargaan atau pemberian bonus.

Untuk mengevaluasi kinerja pekerja di sebuah perusahaan dapat


menggunakan metode metode skala nilai, metode pengurutan, metode
perbandingan, metode kesalahan kritis, dan manajemen berbasis sasaran.

Produktivitas Karyawan di sebuah perusahaan dapat diukur dengan dasar


pertimbangan :
1) Sikap kerja, ketersediaan bekerja secara bergiliran dapat menerima
tambahan tugas dan bekerja dalam suatu tim.
2) Tingkat keterampilan, ditentukan oleh pendidikan; latihan dalam manajemen;
supervisi; dan keterampilan dalam teknik industri.
3) Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi.
4) Manajemen produktivitas.
5) Efisiensi tenaga kerja, perencanaan tenaga kerja dan tambahan tugas.
6) Kewiraswastaan, tercermin dalam pengambilan resiko; kreativitas dalam
berusaha; dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.

Bacaan Guru

Materi Sumber Bacaan

⮚ Klasifikasi dan lingkup industri Informasi lanjut terkait klasifikasi


di bidang agriteknologi hasil dan lingkup industri di bidang
pertanian agriteknologi hasil pertanian :

https://www.gurupendidikan.co.id/
macam-industri/

https://jagad.id/pengertian-industri-
klasifikasi-macam-dan-contoh-
aneka-industri/

https://dosenpertanian.com/
pengertian-agroindustri/

https://www.researchgate.net/
profile/Arifin-Rente/publication/
326989169_PENGANTAR_AGROI
NDUSTRI/links/

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

5b713849a6fdcc87df739421/
PENGANTAR-AGROINDUSTRI.pdf

⮚ Perencanaan produksi di Informasi lanjut terkait dengan


industri pengolahan hasil Perencanaan produksi di industri
pertanian dan penerapan K3LH pengolahan hasil pertanian dan
penerapan K3LH dapat diakses di
laman :

https://www.sahabatgenpro.com/
artikel/read/proposal-bisnis/62/cara-
membuat-proposal-usaha-
makanan.html

https://docplayer.info/29934672-
Perencanaan-sebuah-kemasan-
oleh-deddy-award-widya-laksana-
m-pd.html

https://environment-
indonesia.com/pentingnya-
penerapan-k3lh/

⮚ Rantai pasok dan logistik hasil


Informasi lanjut terkait dengan rantai
dan produk pertanian
pasok dan logistik pangan, dapat
diakses pada laman:

https://pse.litbang.pertanian.go.id/
ind/pdffiles/4-tematik-scm-beras-1.pdf

https://ruanglogistik.id/ dan atau


laman
https://supplychainindonesia.com/rant
ai-pasok-pangan-food-supply-chain

https://promise.co.id/manajemen-
rantai-pasokan/

https://www.workmate.asia/id/blog/
sistem-dan-manajemen-rantai-pasok

⮚ Pengelolaan sumber daya Informasi berkaitan tentang


manusia dengan pengelolaan sumber daya manusia
memperhatikan potensi dan dengtan memperhatikan potensi

Ahmad Saifuddin
Modul Ajar Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian – X.APHP
Proses bisnis secara menyeluruh di bidang industri pengolahan hasil pertanian (X/1)

kearifan lokal dan kearifan local dapat ditelusuri


laman :

https://
gerryrahadiyanprato.wordpress.com
/2016/12/01/perancangan-dan-
pengelolaan-tenaga-kerja/

https://media.neliti.com/media/
publications/61059-ID-pengelolaan-
sumber-daya-manusia-tinjauan.pdf

https://media.neliti.com/media/
publications/36003-ID-pengelolaan-
dan-pengembangan-sumber-daya-
manusia-pada-pt-aneka-sejahtera-
enginee.pdf

Ahmad Saifuddin

Anda mungkin juga menyukai