Anda di halaman 1dari 3

Metrotvnews.com, Jakarta: Polri mendukung pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri.

Menurut Kapolri Jenderal Sutarman, selama ini Budi Gunawan tidak punya catatan pidana. Ia menduga,
persoalan yang menjerat Budi Gunawan berasal dari luar Polri.

"Kami mendukung sepenuhnya apa yang sudah diputuskan Bapak Presiden untuk mencalonkan Bapak
Budi. Beliau sudah ketemu saya dan kami juga mendukung. Di dalam tidak ada persoalan. Tetapi
persoalan ini muncul di luar Polri, tapi impact-nya terhadap organisasi Polri," kata Sutarman di Mabes
Polri, Jakarta Selatan, Rabu (14/1/2015).

Sejauh ini, kata dia, Polri hanya memberikan pendampingan dan bantuan hukum sesuai dengan
perundangan. Bantuan hukum wajib diberikan kepada pejabat maupun anggota Polri yang tengah
menjalani proses penyidikan.

Budi Gunawan disangka memiliki uang di rekeningnya yang nilainya tidak wajar. Dia diduga melanggar
Pasal 12a atau b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11, atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Budi membantah telah melakukan tindak pidana. Menurutnya, transaksi melalui rekeningnya
merupakan bisnis keluarga. Dia merasa dizalimi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
TRK

Tentang Kasus Calon Kapolri Budi Gunawan


Yang Wajib Anda Tahu
By Haris -
Jan 17, 2015
46

Indoberita.com – Kasus Calon Kapolri Budi Gunawan: Nama Budi Gunawan menjadi berita
hangat nasional akhir-akhir ini. Hal itu karena pencalonan lulusan akpol terbaik tahun 1983
sebagai ketua Polri itu diiringi dengan dugaan kasus korupsi.

Inilah 4 fakta yang harus Anda tahu tentang kasus calon Kapolri Budi Gunawan:

1. Budi Gunawan Adalah Mantan Asisten Presiden Megawati Soekarnoputri

Pencalonan Budi Gunawan diduga kerena faktor kedekatan. Ada prasangka yang menduga
bahwa pencalonan BG menjadi Kapolri adalah atas perintah Megawati, bukan pilihan Jokowi
sendiri.

2. Pencalonan Budi Gunawan Tidak Melibatkan KPK dan PPATK


Dalam pemerintahan SBY, sebelum menetapkan calon Kapolri, presiden membicarakan dulu
dengan KPK dan PPATK. Hal itu untuk memastikan apakah calon yang akan diajukan bersih
dari tindak korupsi.

Pemerintah Jokowi juga melibatkan KPK dan PPATK dalam membentuk kabinet, tapi tidak
dalam pencalonan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri ini.

3. KPK Menetapkan Budi Gunawan Sebagai Tersangka Korupsi

Sebelum hari pelaksanaan fit and proper test, Selasa (13/01), KPK melayangkan surat penetapan
Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. KPK menemukan semacam gratifikasi dan suap yang
mengalir ke rekening Budi Gunawan.

4. Kekayaan Budi Gunawan Melonjak Pesat Dalam 5 Tahun

Pada tahun 2008 kekayaan Budi Gunawan hanya sejumlah 4,6 miliar. Lalu pada tahun 2013
kekakayaannya menjadi 22,6 miliar.

Itulah kasus calon Kapolri Budi Gunawan, apakah Anda setuju jika ia tetap dilantik menjadi
Kapolri?

Komjen Budi Gunawan memaparkan transaksi keuangan dan harta kekayaannya di hadapan
anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri,
Rabu (14/01).

Dia membenarkan bahwa terdapat beberapa transaksi keuangan dalam rekeningnya. Namun,
menurutnya, transaksi-transaksi itu berkaitan dengan kegiatan bisnis keluarga.

"Transaksi itu melibatkan pihak ketiga selaku kreditur. Hal itu dikuatkan dengan adanya
perjanjian kerja sama, antara lain dengan pihak Pacific Blue International Limited," ujarnya.

Budi kemudian menyatakan transaksi keuangan tersebut legal dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum lantaran laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
(PPATK) telah ditindaklanjuti oleh Badan Reserse Kriminal Polri melalui surat nomor B 1538
tahun 2010.

"Hasil penyelidikan disimpulkan sebagai transaksi yang wajar, tidak terdapat perbuatan
melanggar hukum dan tidak terdapat kerugian negara," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Budi mengatakan telah menyampaikan Laporan Harta kekayaan Pejabat
Negara (LHKP) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebanyak dua kali, yaitu pada 19
Agustus 2008 dan 23 Juni 2013.
Saat pelaporan pertama, kata Budi, ada beberapa barang atau benda yang surat kepemilikannya
belum selesai. Namun, itu dilengkapi pada pelaporan kedua.

Harta Budi meliputi tanah di Gadog, Bogor dan rumah susun. Tanah diperoleh kurang lebih
Rp300 juta pada 2005, sedangkan perkiraan harga saat ini Rp2,3 miliar.

Kemudian rumah susun diperoleh pada 2004 seharga Rp508 juta, sementara perkiraan harga saat
ini Rp2,5 miliar.

"Seluruh harta kekayaan yang saya miliki saya peroleh dengan sah dan dapat
dipertanggungjawabkan. Tiada niat kami untuk merekayasa dan menutupi," kata Budi.

Komjen Budi Gunawan ialah calon tunggal Kapolri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Tersangka

Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka perkara korupsi oleh Ketua KPK, Abraham Samad,
pada Selasa (13/01).

Dugaan korupsi dilakukan Budi Gunawan saat menjabat sebagai Kepala Biro di Polri, tahun
2003-2006.

Rekening bank milik sejumlah jenderal, termasuk Budi Gunawan, nilainya puluhan miliar dan
dinilai tidak wajar.

Kasus ini mencuat tahun 2010 lalu, namun tak pernah dilanjutkan dengan proses hukum, setelah
pemeriksaan internal Mabes Polri menyebutkan bahwa tidak ada yang tidak wajar dalam
rekening-rekening itu.

Itulah yang dijadikan dasar Komisi Kepolisian Nasional ketika memasukan nama Budi Gunawan
sebagai salah satu dari lima calon Kapolri.

Namun, hasil pemeriksaan internal Polri itu diragukan kredibilitasnya oleh para pegiat
antikorupsi.

Lebih-lebih setelah Polri tak mau membuka hasil pemeriksaan itu kepada publik, bahkan setelah
diperintahkan Komisi Informasi Publik atas gugatan Indonesian Corruption Watch (ICW).

Anda mungkin juga menyukai