Anda di halaman 1dari 2

Aster untuk Sekar

Refa humaira

Takdir memang misteri. Mereka kira tidak akan pernah


melihat wajah satu sama lain lagi. Namun justru di sinilah
mereka berdiri sekarang.
Arka tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Sekar
yang sedang berdiri kira-kira sejauh tiga meter darinya. Begitu
juga dengan Sekar yang terdiam dan terpaku melihat Arka.
Meskipun stasiun saat itu sedang ada di jam-jam sibuk, riuh
orang-orang terasa begitu samar bagi mereka berdua yang tidak
sengaja bertemu.
Selagi memandang satu sama lain, memori Arka dan
Sekar kembali berputar ke kejadian tiga tahun yang lalu.
Kejadian yang membuat mereka terpisah dan tidak bertemu
selama tiga tahun lamanya. Ada satu pertanyaan yang sama di
benak Arka dan Sekar.
"Apa alasan sebenarnya kau melakukan itu?"
1, September 2017
Musim penghujan sudah mulai meninggalkan bandung, dan
matahari kembali memamerkan binar-nya, tak lupa bunga
bunga liar yang rindu dengan cahaya mulai kembali mekar
dengan perlahan, namun rasanya bunga-bunga itu kurang
selaras dengan suasana hati sekar, hatinya sudah lama tidak
mekar dan akan sama di setiap Musim penghujan maupun
kemarau, bahkan jika sekalipun salju turun di Bandung hatinya
akan tetap layu, bagai bunga yang tak disiram.

Lomba Cipta Cerpen Bulan Bahasa dan Sastra 2021


Penerbit META
Sekar melangkahkan kakinya ke beberapa toko bunga yang ada
di sekitar kampusnya, dan kini ia menghampiri toko ke tiga
yang ia jumpai hari ini.
Begitu banyak bunga di dalam nya, harum bunga menyambut
indra penciuman nya. Ditambah toko bunga bertema vintage
yang di padu dengan aksen kayu, membuatnya terasa begitu
hangat dan nyaman.

Lomba Cipta Cerpen Bulan Bahasa dan Sastra 2021


Penerbit META

Anda mungkin juga menyukai