Anda di halaman 1dari 4

kenapa lo mau jadi guru si?

"kira kira pertanyaan itu yg sering elisa dengar dari org lain yg kepo
dengan kehidupannya.

Sampai sekarang pun elisa tidak dapat menemukan kata yg tepat untuk menjawab pertanyaan itu
karna memang tidak ada alasan untuk nya.

"Elisaa!"teriakan seseorang menyadar kan elisa dari lamunanya nya

"Hmm"elisa berkata singkat entah pertanyaan aneh macam apalagi yg di tanyakan oleh teman satu
satunya itu

"Lo manusia bukan sih"tanya senja teman 'satu satunya' itu,memang benar kata elisa senja memang
tak pernah benar jika bertanya.

"Bidadari"elisa melangkah pergi sambil membawa totebag nya.

"Elisa mau kemana lo monyet bau"senja berkata sambil mengikuti langkah elisa.

■♡■

"Nih"elisa memberikan mukena nya kepada senja sehabis tadi ia sholat, memang hanya ada satu
mukena ni mushola ini dan ukuran mushola nya pun kecil.

"ASTAGFIRULLAH elisa gue kan nonis"senja berkata dengan wajah terkejut

"lah iya lupa,trus ngapa ngomong astagfirullah bege"tanya elisa sambil melipat mukena nya dan
menyimpan kembali ke arah lemari tempat penyimpanan mukena sarung dan sajadah

"Mana saya tau saya kan ikan"jawab senja mengikuti gaya bicara yg sedang ramai di aplikasi tiktok

Elisa tersenyum tipis sudah 5 tahun ia berteman dengan senja masih saja lupa bahwa senja adalah
seorang nonis,terkadang bahkan senja lebih alim dari elisa saat terkejut pun elisa berkata anjing
senja berkata astagfirullah,aneh sekali memang dunia ini.
■♡■

Sehabis pulang dari kampus elisa pergi ke pantai entah kapan terakhir elisa pergi ke pantai mungkin
saat ayah nya masih ada di dunia.

Ya dan skrg elisa sedang berada di tempat ini,tempat dmn semua kenangan indah bersama ayah nya
yg saat ini sudah berada di surga,ibu?entahlah dia sudah bahagia dengan suami baru dan harta ayah
elisa,bahkan berkata ia 'ibu' adalah hal yang menjijikan bagi elisa

Elisa tersenyum simpul dengan mata yg menghadap kearah langit "ayah bagaimana kabar
surga?"elisa berkata dengan suara yg kecil yg mungkin hanya dapat di dengar oleh ia seorang

"langit sore cantik ya"ucap lelaki sebaya elisa paras yg tampan dengan kumis tipisnya membuat ia
semakin terlihat tampan.

Elisa menggeserkan pantatnya ke arah kiri agar lebih jauh dengan lelaki aneh itu.

"Kenalin gue rafael panggil gue fael aja"ucap lelaki itu sembari mengulurkan tanganya ke arah elisa

Sudah lima menit tidak ada balasan uluran dari elisa.

"Pegel juga tangan gue"ucap rafael sambil tertawa sok asik sambil mengembalikan tangannya ke
atas pahanya.

"Lo tau ga gue kesini buat ngelukis,ngelukis tuh udh jadi hobi gue dari jaman masih di rahim ibu
gue,tapi sayang nya ayah gue nga nyetujuin hal itu,maka dari itu sampai skrg pun gu-"rafael
menggantung kan perkataan nya lalu menatap ke arah elisa

"terus apa"ucap elisa yg tak sadar secara tak langsung ia kepo dengan perkataan demi perkataan yg
di katakan oleh rafael

"Asik ngomong juga lo"rafael tertawa terbahak entah apa yg lucu dari perkataan dan perilaku elisa
tadi
Elisa terbungkam,rafael pun melanjutkan perkataan nya.

"Skrg pun gue harus diem diem kalo ingin ngelukis"rafael berkata dengan mulut yg tersenyum
hambar dan mata yg mengarah ke langit

Elisa terdiam menunggu kata demi kata yg akan di ucapkan oleh rafael.

"Dan saat gue ngeliat lo gue ngerasa kita satu frekuensi,gue yakin lo suka ngeliatin langit.langit
dengan kecantikannya yg mengalahkan segalanya"rafael berkata sembari melihat ke arah elisa yg
masih saja melihat langit

"Gue cuman butuh teman"rafael berkata lalu mengalihkan pandangannya ke arah langit yg matahari
nya sudah mulai terbenam

Rafael mendengus lalu berkata "makasi ya udh dengerin gue"ucap rafael sembari berdiri lalu
mengambil kanvas yg dia simpan di sebelah kiri lebih tepatnya penengah antara elisa dan rafael.

Rafael mulai membalikan badannya

"Lo tau?anak anak jaman sekarang gaada yg suka ngeliatin langit"elisa mulai berbicara

"gue juga dulu gitu ga suka sama langit,tapi semenjak ayah gue bilang 'tatap langit kalau kamu lagi
menginginkan sesuatu' dan sampai saat ini gue masih suka liatin langit dan berharap ayah gue
senang di surga" elisa kembali melihat langit dan tersenyum dengan rambut yg berantakan akibat
hembusan angin yg membuat wajah natural tanpa make up nya itu semakin cantik

Rafael tersenyum lalu duduk Kembali di kursi tempat ia duduk tadi

"Jadi lo mau jadi temen gue?"tanya rafael sksd

"Ini pertemuan kita Yg pertama dan terakhir gue ga mau ketemu lo lagi"ucap elisa lalu pergi
meninggalkan pantai

Ya mungkin rafael hanya meratapi nasih nya atau bahkan dia terus berusaha?
Hanya rafael Tuhan dan ikan yg tau eh ko ikan,mana saya tau saya kan ikan🐟

■♡■

Udh selesai part satu nya udh panjang belom sih segini?

Maapin ya ga jelas banget ceritanya atau bahkan ga nyambung sama judulnya.

Jangan lupa vote dan komen💖

Tetap baca cerita ini dan tetap di rumah stay healty💝

KASIH TAU KALO ADA TYPO AUTORNYA BEGO MAAP.

Anda mungkin juga menyukai