Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

BENCANA ALAM DAN PENYEBABNYA

OLEH :

NAMA : REHANA GUSLIN TARIGAN

KELAS : PRIMARY 2

PELITA KASIH SCHOOL

T.A 2021 / 2022


BENCANA ALAM DAN PENYEBABNYA

1. TANAH LONGSOR

Tanah longsor merupakan perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran, yang kemudian bergerak ke bawah atau keluar
lereng sehingga menimbun bangunan atau apa pun yang berada di bawahnya. Penyebab tanah
longsor sendiri cukup beragam.
Beberapa penyebab bencana alam di antaranya curah hujan yang tinggi, erosi tanah, getaran,
lereng tebing yang terjal, bendungan susut, tanah tidak padat, pertanian di lereng gunung, dan
tumpukan sampah.

2. TSUNAMI

Tsunami adalah gelombang laut besar yang disebabkan oleh gerakan tiba-tiba di dasar laut.
Gerakan tiba-tiba ini bisa berupa gempa bumi, letusan gunung berapi yang kuat, atau tanah
longsor bawah laut.
Dampak meteorit besar juga bisa menyebabkan tsunami. Tsunami berjalan melintasi
samudera terbuka dengan kecepatan tinggi dan membentuk gelombang mematikan yang
besar di perairan dangkal garis pantai.
3. GEMPA BUMI

Gempa bumi merupakan suatu peristiwa bergetarnya atau berguncangnya permukaan bumi
akibat tumbukan antar lempeng bumi, aktivitas sesar (patahan), letusan gunung api, maupun
runtuhan bebatuan.
Bukan karena kebetulan, gempa bumi yang kerap terjadi di Indonesia disebabkan karena
Indonesia terletak di antara tiga lempengan tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng
Pasifik, dan Lempeng Hindia-Australia. Kondisi ini mengakibatkan Indonesia rentan
mengalami bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api.
Wilayah yang rawan mengalami gempa bumi di Indonesia tersebar mulai dari Provinsi Aceh,
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Daerah Istimewa
Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, Maluku Utara dan wilayah Papua.
Gempa bumi bersifat merusak dan bisa terjadi kapan saja dan dalam waktu singkat maupun
beberapa menit. Di Indonesia, kita bisa mengikuti informasi terkait gempa bumi di
laman BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika).

4. GUNUNG MELETUS

Bencana alam yang satu ini ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik atau perut bumi yang aktif.
Indonesia sendiri mempunyai beberapa gunung berapi aktif yang sering mengeluarkan awan
panas, hingga terjadi letusan berapi.
Peristiwa bencana alam gunung meletus pun pernah terjadi pada Gunung Merapi di
Yogyakarta. Bencana ini terjadi pada 26 Oktober 2010 silam. Bencana ini pun menelan
sedikitnya 353 korban jiwa akibat awan panas, termasuk di antaranya Mbah Maridjan yang
disebut sebagai juru kunci Gunung Merapi.

5. BANJIR

Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam
suatu daerah.
Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu
wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa
disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.
Bencana banjir ini kerap kali menjadi ancaman bagi kota-kota besar di Indonesia. Wilayah
DKI Jakarta dan sekitarnya masih menjadi salah satu kota besar yang sering terjadi banjir.
Bahkan peristiwa banjir yang cukup besar sempat terjadi di awal pergantian tahun 2020 lalu.

6. KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran hutan juga termasuk salah satu dari sekian jenis-jenis bencana alam yang kerap
terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi ketika musim kemarau panjang.
Cuaca panas yang ditimbulkan sering kali memicu timbulnya api di wilayah hutan atau lahan.
Sehingga api tersebut semakin lama akan besar dan membakar mampu membakar hutan dan
lahan dalam cakupan luas.
Kebakaran hutan ini sering mengakibatkan kabut asap yang mengganggu pernapasan hingga
aktivitas penerbangan. Beberapa tahun lalu sempat terjadi kebakaran hutan cukup parah di
Riau hingga membuat kabut asap yang mengganggu kesehatan masyarakat.

7. ANGIN PUTING BELIUNG

Angin puting beliung juga termasuk salah satu di antara jenis-jenis bencana alam yang sering
terjadi di Indonesia. Bencana alam ini ditandai dengan angin kencang yang datang secara
tiba-tiba, memiliki pusat yang menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam.
Angin kencang ini bisa menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat
yaitu 3-5 menit. Pada 2018 lalu, tercatat sebanyak 165 rumah rusak akibat angin puting
beliung yang menerjang Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai