Anda di halaman 1dari 1

Sejarah munculnya aliran teologi Islam dimulai pada masa Perang Shifin (37 H) antara Khalifah 'Ali bin

Abi Thalib dengan Mu'awiyah. Ketika pasukan Sayyidina Ali berhasil memukul mundur pasukan
Mu'awiyah, Mu'awiyah meminta perdamaian. Beberapa prajurit Sayyidina Ali menyetujui perdamaian
ini, yang lain menentangnya.

Kelompok yang tidak sepaham itu kemudian memisahkan diri dari Sayyidina 'Ali dan membentuk
kelompoknya sendiri, yang kemudian dikenal dengan nama Khawarij. Mereka percaya bahwa Ali,
Mu'awiyah dan orang-orang yang menerima perdamaian itu melakukan kesalahan (dosa besar) yang
tidak lagi mereka percayai dan bisa dibunuh. Masalah dosa besar itu kemudian memunculkan tiga jenis
arus teologi Islam, yaitu:

Khawarij, Murji'ah dan Mu'tazilah.

Masalah kepemimpinan itu kemudian menyebabkan munculnya kelompok yang meyakini yang paling
berhak adalah 'Ali dan para penggantinya (Syiah) dan kelompok yang menentangnya (Ahlus Sunnah Wal
Jama'ah).

Dan sebagai akibat dari pengaruh agama dan falsafah lain, muncul kelompok di kalangan umat Islam
yang menyatakan bahwa manusia memiliki kebebasan dalam perbuatan dan perbuatan (Qodariyyah),
dan kelompok yang berpendapat sebaliknya (Jabariyyah). Setelah itu, banyak aliran teologis muncul
dalam Islam.

Dalam kaitan ini, perlu dicatat bahwa perbedaan keyakinan yang ada di antara umat Islam di masa lalu
tidak menyangkut inti keimanan (lubbul 'aqidah), tetapi lebih kepada masalah filosofis dan tidak
menyentuh inti keimanan, seperti itu. . seperti keesaan Tuhan, iman kepada para rasul dan hari akhir,
iman kepada malaikat dan bahwa apa yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad adalah benar.

Anda mungkin juga menyukai