0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Aliran-aliran teologi Islam membahas hubungan antara perbuatan manusia dan kehendak Tuhan, seperti Khawarij yang menganggap orang berdosa sebagai kafir, Murji'ah yang memisahkan iman dan perbuatan, serta Mu'tazilah yang menekankan keadilan Tuhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Aliran-aliran teologi Islam membahas hubungan antara perbuatan manusia dan kehendak Tuhan, seperti Khawarij yang menganggap orang berdosa sebagai kafir, Murji'ah yang memisahkan iman dan perbuatan, serta Mu'tazilah yang menekankan keadilan Tuhan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Aliran-aliran teologi Islam membahas hubungan antara perbuatan manusia dan kehendak Tuhan, seperti Khawarij yang menganggap orang berdosa sebagai kafir, Murji'ah yang memisahkan iman dan perbuatan, serta Mu'tazilah yang menekankan keadilan Tuhan.
C. Refleksi PETA KONSEP NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
A. Aliran-Aliran Ilmu Kalam
Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib (656-661M) ditandai dengan munculnya kelompok dari pendukung Ali yang memisahkan diri mereka karena tidak setuju dengan sikap Ali yang menerima Tahkim dalam menyelesaikan konfliknya dengan muawiyah bin abi Sofyan, gubernur syam, pada waktu perang Shiffin. Kelompok ini selanjutnya dikenal dengan Kelompok Khawarij. Kelompok Khawarij adalah kelompok yang pertama lahir terkait teologi islam disusul dengan kelompok murji’ah, pokok pikiran aliran aliran teologi islam antara lain: 1. Aliran Khawarij Konsep (Beberapa istilah Yang termasuk dalam kelompok ini adalah 1 dan definisi) di KB setiap orang yang keluar dari imam yang hak dan telah di sepakati para jema’ah, baik ia keluar pada masa sahabat khulafaur rasyidin, atau pada masa tabi’in secara baik-baik. Berasal dari kata “kharaja” yang artinya adalah keluar, keluar disini diartikan keluar dari kelompok Ali atau disebut juga syurah yang berarti “golongan yang mengorbankan dirinya untuk Allah di samping itu nama lain dari khawarij ini adalah Haruriyah, istilah ini berasal dari kata harura, nama suatu tempat dekat Kufah, yang merupakan tempat mereka menumpahkan rasa penyesalannya kapada Ali bin abi Thalib yang mau berdamai dengan Mu’awiyah. Alasan kelompok ini keluar dari barisan Ali bin Abi Tholib karena menerima tahkim (arbitrase) dalam upaya untuk menyelesaikan perselisihan dan konfliknya dengan Mu’awiyah bin Abi Sofyan, gubernur Syam, pada waktu perang Shiffin. Alasan ini berdasar bahwa penyelesaian masalah dengan tahkim adalah penyelesaian tanpa dalil Al-Qur’an dan memakai penyelesaian dengan ditentukan manusia, maka mereka menganggap orang yang di tahkim (Ali bin Abi Tholib) termasuk dalam golongan orang kafir. Atas dasar ini kelompok khowarij berbalik memusuhi Ali dan ketiga pelaku tahkim yaitu yaitu Abu Musa Al-Asyari, Mu’awiyah bin Abi Sofyan dan Amr bin Ash, oleh karena itu mereka berusaha membunuh mereka dan yang terbunuh dalam catatan sejarah adalah Ali. Tokoh khawarij yang terpenting adalah: • Abdullah bin Wahab al-Rasyidi, pimpinan rombongan sewaktu mereka berkumpul di Harura (pimpinan Khawarij pertama), • Urwah bin Hudair, • Mustarid bin sa’ad, • Hausarah al-Asadi, • Quraib bin Maruah, • Nafi’ bin al- azraq (pimpinan al- Azariqah), • Abdullah bin Basyir, • Zubair bin Ali, • Qathari bin Fujaah, • Abd al-Rabih, • Abd al Karim bin ajrad, • Zaid bin Asfar, • Abdullah bin ibad. Sekte-sekte yang berkembang pada aliran Khawarij adalah: • Al-Muhakkimah, • Al- Azariqah, • Al- Najdat, • Al-baihasyiah, • Al-Ajaridah, • Al- Sa’Alibah, • Al-Ibadiah, • Al Sufriyah Secara umum ajaran khowarij meliputi : 1. Orang Islam yang melakukan dosa besar kafir dan harus dibunuh 2. Orang-orang yang terlibat dalam perang jamal (perang antara Aisyah, Talhah, dan zubair, dengan Ali bin Abi Thalib) dan para pelaku tahkim termasuk yang menerima dan mambenarkannya dihukum kafir; 3. Khalifah harus dipilih langsung oleh rakyat. 4. Khalifah tidak harus keturunan Arab, dengan ketentuan muslim dan memenuhi syarat 5. Khalifah di pilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at Islam, dan di jatuhi hukuman bunuh bila zhalim. 6. Khalifah sebelum Ali adalah sah, tetapi setelah tahun ke tujuh dari masa kekhalifahannya Usman r.a dianggap telah menyeleweng, 7. Khalifah Ali dianggap menyelewang setelah terjadi Tahkim (Arbitrase). 2. Aliran Murji’ah Ajaran-ajaran dalam Murji’ah a. Iman hanya membenarkan (pengakuan) di dalam hati b. Orang Islam yang melakukan dosa besar tidak dihukumkan kafir. c. Muslim tersebut tetap mukmin selama ia mengakui dua kalimat syahadat. d. Hukum terhadap perbuatan manusia di tangguhkan hingga hari kiamat. 3. Aliran Mu’tazilah Berasal dari kata i’tizal” yang artinya “memisahkan diri”, pada mulanya nama ini di berikan oleh orang dari luar Mu’tazilah karena pendirinya, Washil bin Atha’, tidak sependapat dan memisahkan diri dari gurunya, Hasan al- Bashri. Kelompok ini merupaka kumpulan dari orang- orang yang bersikap netral dalam urusan politik. Setelah meletusnya perang Jamal dan perang Shiffin. Lahirnya mu’tazilah kedua dilatar belakangi karena didorong oleh persoalan aqidah. Perkembangan Mu’tazilah pimpinan Washil bin Atha’ lah yang menjadi salah satu aliran teologi dalam Islam. Di antara para tokoh-tokoh yang berpengaruh pada Mu’tazilah yaitu: • Washil bin Atha’, • Abu Huzail al-Allaf, • Al Nazzam, dan • Al- Jubba’i. lima prinsip pokok ajaran Mu’tazilah yang dirumuskan oleh Abu Huzail al-Allaf : a. Tauhid (keesaan Allah) b. Al-‘Adl (keadilan Tuhan) c. Al-Wa’d wa al-Wa’id (janji dan ancaman) d. l-Manzilah baina al-Manzilatain (posisi di antara posisi) e. Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar. 4. Ahlussunah Wal-Jamaah (sunni) Ahlussunnah berarti pengikut sunnah Nabi Muhammad Saw. dan Jamaah berarti sahabat Nabi. Jadi Ahlussunnah wal Jama’ah mengandung arti “penganut sunnah Nabi dan para sahabatnya. Ahlussunnah sering juga disebut dengan Sunni. Aliran Sunni dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu khusus dan umum. Sunni dalam pengertian umum adalah lawan kelompok Syi’ah. Dalam pengertian ini, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturudiyah masuk kategori Sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah mazhab yang berada dalam barisan Asy’ariyah dan merupakan lawan Mu’tazilah. pertama adalah umum adalah lawan kelompok Syi’ah. Dalam pengertian ini, Mu’tazilah, Asy’ariyah, Maturudiyah masuk kategori Sunni. Yang kedua adalah khusus adalah mazhab yang berada dalam barisan Asy’ariyah dan merupakan lawan Mu’tazilah. Muncul sebagai reaksi setelah munculnya aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah, dua aliran yang menentang ajaran ajaran Mu’tazilah. Tokoh utama yang juga merupakan pendiri mazhab ini adalah Abu al Hasan al Asy’ari dan Abu Mansur al Maturidi. Ajaran Abu al Hasan al Asy’ari (aliran ‘Asy’ariyah): ▪ Sifat-sifat Tuhan. Tuhan memiliki sifat-sifat sebagaiman disebut Al- Qur’an, ▪ Al-Quran adalah Qadim dan bukan makhluk yang diciptakan Allah Tuhan dapat dilihat dengan mata oleh manusia di Akhirat kelak. ▪ Perbuatan Manusia diciptakan Tuhan, bukan diciptakan oleh manusia itu sendiri. ▪ Antrophomorphisme ▪ Keadilan Tuhan, ▪ Muslim yang berbuat dosa dan tidak sempat bertobat di akhir hidupnya tidaklah kafir dan tetap mukmin. Ajaran Abu Manshur Al-Maturidi (aliran Maturudiyah): o Maturudiyah sependapat dengan ‘Asy’ariyah tentang sifat-sifat Tuhan o Perbuatan manusia sebenarnya diwujudkan oleh manusia itu sendiri, dan bukan merupakan perbuatan Tuhan. o Maturudiyah sependapat dengan ‘Asy’ariyah tentang Al Quran o Tuhan memiliki kewajiban-kewajiban tertentu. o Maturudiyah sependapat dengan ‘Asy’ariyah tentang muslim yang berbuat dosa. o Janji pahala dan siksa mesti terjadi, dan itu merupakan janji Tuhan yang tidak mungkin diingkari. o Antrophomorphisme. B. Perbuatan Manusia dalam Kaitannya dengan Perbuatan Tuhan Sejauh mana campur tangan tuhan terhadap perilaku dan tindakan manusia, dan apakah tuhan tidak ada campur tangan terkait dengan semua tindakan manusia. Dari persoalan tersebut munculah aliran- aliran teologi dam membahas persoalan tersebut, aliran itu antara lain: 1. Jabariyah Aliran ini memahami bahwa manusia tidak punya kuasa dalam bentuk apapun terkait dengan perilaku dan tindakan nya. Semua amal perbuatan itu adalah atas qudrat dan iradat-Nya. Manusia tidak mempunyai otoritas sama sekali dalam mewujudkan perbuatannya (Ijbari). Perumpamaan bagi aliran ini adalah bulu ayam (manusia) yang di ikat tali dan tertiup angin (tuhan). Paham Jabariyah adalah paham yang dikemukakan oleh Jahm bin Shafwan, tokoh utama Jabariyah. Sering disebut juga Jahamiyah. Paham ini sebenarnya hanya cocok bagi kelompok minoritas manusia yang sudah dalam tingkat “Haqq al-Yaqin” yang sudah terbuka hijab tabir Tuhan, dan bisa salah paham bila dipahami oleh masyarakat awam. 2. Qadariyah dan Mu’tazilah Aliran Qodariah dan Mu tazilah berpendapat bahwa Allah swt. telah membekali manusia sejak lahir dengan qudrat dan iradat- Nya, yaitu kemampuan untuk mewujudkan perbuatannya sendiri dengan akal dan ajaran agama sebagai pedoman. (mahluk alloh bebas bertingkah laku), namun dengan konsekwensi tuhan /balasan di akhirat. Menurut paham Qadariyah, Tuhan tidak ikut campur tangan dalam perbuatan manusia. Manusia sendirilah yang melakukan perbuatan itu. Jika perbuatan manusia diciptakan Tuhan seluruhnya, maka taklif tidak ada artinya. Pahala dan siksa tidak berguna karena perbuatan itu dikerjakan bukan dengan kehendak dan kemauan sendiri. 3. ‘Asy’ariyah dan Maturudiyah Aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah dalam memahami perbuatan manusia mengambil jalan tengah (tawazun/moderat), yaitu antara Jabariyah dan Qadariyah. menggunakan teori “al- Kasb” dalam kaitanya perbuatan manusia. Menurut Asy’ariyah, perbuatan manusia adalah proses sintesa (perpaduan) antara energi sebagai ciptaan dan wujud kehendak Allah dengan kehendak manusia dalam mewujudkan perbuatannya. C. Sifat-Sifat Tuhan Para Mutakallimin (ahli Ilmu Kalam) dalam membahas persoalan ini terbagi menjadi dua golongan berlawanan, yaitu Mu’tazilah dan ‘Asy’ariyah. 1. Mu’tazilah Berpendapat bahwa Alloh tidak memiliki sifat namun memiliki dzat. Golongan Mu’tazilah mengklaim dirinya sebagai golongan Ahlut Tauhid wal’Adil. Allah itu benar- benar Esa tanpa ditambah apa-apa. Itu karena jika Alloh memiliki dzat dan sifat maka dzat alloh tersusun dan menjadi tersusun dan tidak esa/banyak. 2. ‘Asy’ariyah Aliran Asy’ariyah sependapat dengan Maturidiyah bahwa Tuhan mempunyai sifat- sifat. Sifat-sifat Tuhan kekal melalui kekekalan yang terdapat dalam esensi Tuhan. Antara Zat dan sifat Tuhan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. 1. Perlu penjelasan yang mendalam tentang Aliran Asy’ariyah dan Maturidiyah dalam memahami perbuatan manusia mengambil jalan tengah (tawazun/moderat), yaitu antara Jabariyah dan Qadariyah. menggunakan teori “al- Kasb” dalam kaitanya perbuatan manusia. 2. Perlu penjelasan tentang lima prinsip pokok ajaran Daftar materi pada KB Mu’tazilah yang dirumuskan oleh Abu Huzail al- 2 yang sulit dipahami Allaf : a. Tauhid (keesaan Allah) b. Al-‘Adl (keadilan Tuhan) c. Al-Wa’d wa al-Wa’id (janji dan ancaman) d. l-Manzilah baina al-Manzilatain (posisi di antara posisi) e. Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar.
Salah satu Ajaran-ajaran dalam Murji’ah adalah Iman
hanya membenarkan (pengakuan) di dalam hati. Jika ini dibenarkan maka manusia tidak ada artinya antar iman, Daftar materi pada KB islam dan ihsan. Padahal ketiganya merupakan satu 3 yang sulit dipahami kesatuan yang tidak bisa terpisahkan dalam islam.
Aliran-aliran dalam ilmu kalam; Khawarij, Murjiah,
Mutazilah, Asyariyah dan Maturidiyah sampai sekarang saya pribadi masih sering salah dan keliru dalam memahami konsep aliran aliran tersebut. Begitu juga dengan materi pandangan antara jabariyah dan qodariyah dalam lingkup aliran dalam ilmu kalam.