Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH CARA GURU MENDIDIK PERILAKU SISWA DI KELAS

XII IPA 3 SMA MUTIARA 17 AGUSTUS

KARYA TULIS INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR


PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh:

MUHAMMAD SAID HERU COKRO

XII IPA 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA MUTIARA 17 AGUSTUS

Jalan Raya Taman Wisma Asri Kav. M Bekasi Utara 17121

2022 - 2023
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH CARA GURU MENDIDIK PRILAKU SISWA DI KELAS

XII IPA 3 SMA MUTIARA 17 AGUSTUS


LEMBAR PERSEMBAHAN

“ Kalo bisa sekarang kenapa harus besok”

( saya sendiri )

Saya persembahkan karya tulis ini untuk :

1. Ibu Wanti Hartini, S. Pd selaku Guru pembimbing Bahasa Indonesia saya selama
berada di kelas XII IPA 2 sekaligus pembimbing saya selama pembuatan karya tulis
ini dari judul sampai lembar pengesahan.
2. Ayah dan Ibu saya yang telah memenuhi kebutuhan saya dengan penuh kasih sejak
kecil sampai saat ini.
3. 30 siswa kelas XII IPA 3 SMA MUTIARA 17 AGUSTUS yang telah bersedia
membantu saya dalam mengisi angket, memberi saya ide saat kehabisan ide dan
penyemangat saya.
4. Pihak lainnya yang sangat berperan dan berharga bagi saya sehingga tidak bisa saya
sebutkan satu persatu
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya sebagai penulis panjatkan kepada allah SWT atas rahmat

dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis sebagai Tugas Akhir

Bahasa Indonesia saya berjudul “Pengaruh Cara Guru Mendidik Prilaku Siswa Di Kelas XII

IPA 3 SMA MUTIARA 17 AGUSTUS ”

1. Ibu Wanti Hartini sebagai Ibu guru Bahasa Indonesia sekaligus pembimbing saya

sebagai penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini.

2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan saya support dan doa supaya terselesaikan

tugas akhir ini dengan baik.

3. Teman-teman kelas XII IPA 2 yang selalu memberi semangat dan motivasi untuk

mengerjakan karya tulis ini

Saya sebagai penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membuat saya termotivasi lagi

untuk kedepan-Nya. Semoga karya tulis ini sangat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cara mendidik guru pada dasarnya guru adalah orang tua kedua bagi siswa. Guru

merupakan orang tua sekaligus panutan bagi siswa untuk mengembangkan potensi yang

dimiliki seorang siswa dan memiliki tujuan untuk menjadikan manusia dewasa yang

berkualitas serta mengabdilkan dirinya kepada masyarakat sehingga berguna bagi bangsa dan

Negara.

Adapun perilaku yang harus kita jaga dimanapun kita berada balik dirumah maupun

diluar rumah contohnya disekolah, sekolah bukan hanya tempat mendidik ilmu tetapi sekolah

juga tempat di,ana seorang memperbaiki sebuah karakter yaitu prilaku dan juga prilaku

sangatlah penting di sekolah, karena dari prilaku guru bisa menilai sifat atau karakter seorang

siswa.

Prilaku memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas untuk mengembangkan

potensi tersebut harus dilakukan secara berencana, terarah, dan sistematis agar dapat

mencapai suatu tujuan dan menghasilkan perubahan – perubahan posotif dalam diri anak

didik oleh Karena itu pelaksanaannya haruslah dapat berjalan dengan baik dan lancer agar

tujuan untuk memperbaiki karakter dapat tercapai dengan maksimal, demi tercapainya

peserta didik yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan Negara lain serta pendidik

atau guru yang berkompeten dalam bidangnya, karena wujud peserta didik pada setiap saat

tidak akan sama, ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berhasil tidaknya suatu proses memperbaiki karakter dapat diketahui dari hasil memperbaiki

karakter tersebut.

Banyaknya peserta mniat memperbaiki prilaku masih rendah. Siswa beranggapan,

perlukah ia untuk mengikuti perilaku yang baik dan mencoba untuk memperbaiki prilaku dan

karakter. Kurangnya minat dan gairah peserta didik yang ingin mencoba memperbaiki prilaku

atau karakyter dari hasil pra survey dibuktikan dengan siswa yang tidak berperan aktif, dalam

hal memperbaiki karakter hal ini dapat berpengaruh dampahnya kepada guru karena kurang

mendidik siswa. Orang tua dan guru berperan penting dalam mendidik prilaku seorang anak

atau siswa, tetepi siswa banyak memakan waktunya disekolah oleh karena itu guru harus bisa

mendidik siswa sebaik – baiknya.

Berdasarkan argumentasi diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam

mengenaik cara guru dalam mendidik prilaku siwa kelas 12 IPA SMA Mutiara 17 Agustus.

1.2 Perumusan Maalah

Dari uraian latar belakang masalah perumusan masalah yang dapat diambil adalah

1.2.1 bagaimana cara guru mendidik perilaku siswa?

1.2.2 apa yang dilakukan guru agar siswa memiliki prilaku baik?

1.2.3 apa pengaruh guru bagi perilaku siswa

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apakah ada perilaku guru yang kurang baik dalam mendidik seorang siswa?
1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Unruk mengetahui pengaruh guru bagi perilaku siswa di SMA Mutiara 17 Agustus

1.4.2 Untuk mengetahui bagaimana jika siswa di didik oleh guru

1.4.3 untuk mengetahui apakah perilaku guru kurang baik berpengaruh terhadap siswa

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 memberikan informasi tentang guru mendidik prilaku siswa

1.5.2 memberikan informasi tentang bagaimana siswa di didik oleh guru

1.5.3 memberikan informasi bagaimana pengaruhnya dirumah jikia seorang anak di didik

oleh seorang guru di sekolah


BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Peranan Guru

Guru adalah seorang tenaga pendidik profesional yang mendidik, mengajarkan suatu

ilmu, membimbing, melatih, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta

didik. Definisi guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan

suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu

pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan

pendidikan formal, tapi juga pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh

para muridnya.

Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk

mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, potensi- potensi

yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.

Guru juga harus berpacu dalam pembelajaran, dengan memberikan kemudahan belajar bagi

seluruh peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dari penjelasan

tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting dalam proses

menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual maupun akhlaknya.
2.2 pengerian mendidik

Menurut KBBI, mendidik artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan,

pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Mendidik adalah sebuah proses yang

membutuhkan waktu. Sebab, apapun namanya, sebuah proses adalah terjalinnya hubungan

antara berbagai besaaran dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini pendidikan merupakan

alat sekaligus tempat terjadinya proses itu. Dengan kata lain, pedidikan adalah proses

transformasi nilai yang diberikan oleh pendidik kepada terdidik.

Berkaitan dengan soal pembentukan kepribadian anak, maka mendidik juga

merupakan usaha untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar terjadi proses

internalisasi nilai-nilai pada dirinya, sehingga akan lahir suatu sikap yang baik. Oleh karena

itu mendidik dikatakan sebagai upaya pembinaan pribadi, sikap mental dan akhlak anak

didik.

2.3 pengertian prilaku siswa

Perilaku siswa merupakan sifat perbuatan atau tindakan yang dimiliki oleh siswa

dalam melalukan respon terhadap sesuatu tindakan yang dimiliki oleh siswa dan dipengaruhi

oleh adat, sikap, emosi, nilai, dan etika. Perilaku siswa dikelompokkan ke dalam perilaku

wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Perilaku dianggap

sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya

merupakan suatu tindakan manusia yang sangat mendasar. Penerimaan terhadap perilaku

seseorang diukur relatif terhadap norma sosialdan diatur oleh berbagai kontrol sosial.
Sehingga yang dimaksud perilaku siswa, pada hakikatnya adalah tindakan atau

aktivitas siswa dari siswa itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara

lain: berjalan, berbicara, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya.

Jadi, melalui uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku siswa

adalah semua kegiatan atau aktifitas siswa, baik yang dapat diamati langsung maupun

yang tidak dapat diamati pihak luar.


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2022 sampai 22 Desember

2022. Penelitian ini dilakukan di SMA Mutiara 17 Aguatus, dengan responden merupakan

siswa/I kelas 12 IPA 3.

3.2 Instrumen Penelitian

Dalam memperoleh data penelitian untuk karya tulis ini, penulis menggunakan

instrument penelitian berupa Google Form untuk mengumpulkan hasil jawaban dari

responden. Selain itu,penulis menggunakan buku dan media internet untuk memperoleh

informasi dan data.

3.3 Teknik Penelitian

Pada penelitian ini digunakan metode penelitian kuantitatif dimana data diambil

dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa angket yang

disebarkan kepada responden


BAB IV

PEMBAHASAAN

4.1 Guru

4.1.1 Pengertian guru

Guru adalah seorang tenaga pendidik professional yang mendidik,

mengajarkan suatu illmu, membibimbing, melatih, memberikan penilain, serta

melakukan evaluasi kepada peserta didik.

Definisi gruru adalah sesorang yang telah mengabdikan dirinya untuk

mengajarkan suatu ilmu, mendiddi, mengarahkan, dan melatih muridnya agar

memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.

Dalam hal ini, guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi juga

pendidikan lainya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para muridnya. Dari

penjelasan tersebut, maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat penting

dalam proses menciptakan generasi penerus yang berkualitas, baik secara intelektual

maupun ahlaknya

4.1.2 Pentingnya guru dalam mendidik perilaku siswa

Guru sebagai model keteladan bagi peserta didiknya harus memiliki\

keperibadian dan sikap prilaku yang dapat diajdikan sebagai panutan. Paradigma

dalam dunia pendidikan, kepribadian guru meliputi

(1) kemampuan mengembangkan kepribadian


(2) kemampuan berinteraksi dan berkomnuikasi secara bijaksana

(3) kemampuan melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

Kompetisi pribadi guru berkaitan erat dengan penampilan sebagai individu yang

harus memiliki kedisplinan, berpenampilam baik, bertanggung jawab, memiliki komitmen

dan menjadi teladan.

Perilaku guru bagi peserta didik/siswa menjadi ukuran dalam anggota masyarakatnya.

Kearifan budaya local dan prilaku guru menjadi tolok ukurnya dalam cerminan bagi peserta

didik. Pembentukan karakter peserta didik merupakan tugas bersama dari orang tua, pihak

sekolah, masyarakat, dan pemerintah

Keteladan guru di sekolah adalah cara yang paling efekif untuk menumbuhkan

kembangan sikap prilaku yang baik pada peserta. Guru dapat menjadi model dalam

pembelajaran pendidikan karakter, baik pendidikan karakter kebangsaan ( nasionalisme ) atau

pendidikan karakter keagamaan ( ahlak ). Keteladaan dapat diwujudkan dalam proses

pembelajaraan di sekolah, contohnya kegiatan tersebut wajib diikuti oleh seluruh peserta

didik, termasuk guru, sehingga dalam hal ini peran guru sebagai model kepada peserta

didiknya dapat terlaksana dengan baik.

Olehnya itu, keteladanaan seorang guru dalam mendidik sangat penting dan sangat

besar pengaruhnya terhadap proses pendidikan, khususnya dalam membentuk aspek moral,

spiritual, dan etos sosial peserta didik. Keteladanaan merupakan metode pendidikan yang

terbaik dan yang paling membekas

Pembentukan karakter peserta didik merupakan tugas bersama dari orang tua,

masyarakat, dan pemerintah. Ketiga pihak tersebut secara bersama-sama melaksanakan tugas

membentuk karakter anak didik. Guru merupakan pihak dari pemerintah yang bertugas
membentuk karakter peserta didik, terutama selam proses pendidikan disekolah. Kemudian

orang tua sekaligus sebagai anggota masyarakat memiliki waktu yang lebih banyak dalam

membina karakter anaknya.

4.2 Dampak terhadap perilaku siswa

4.2.1 Dampak Positif

Dampak positif nya adalah banyak nya siswa yang sudah berubah dari

perilakunya yang buruk dan menjadi siswa yang baik, attitude siswa pun menjadi

lebih baik, dan juga ada beberapa contoh prilaku positif di sekolah

1. Menghormati guru

2. Menghormati kaka kelas

3. Tidak dating terlambat

4. Tidak menyotek pada saat ujian

5. Selalu menyapa guru

6. Selalu menyapa yang lebih tua seperti kaka kelas dan guru

7. Tidak memilih-milih teman

8. Mengikuti semua pelajaran

9. Tidak bolos sekolah

10. Tidak mengikuti peraturan sekolah

11. Tidak mengerjakan tugas

4.2.2 Dampak Negatif

Dampak Negatif nya adalah masih banyak yang belum bisa mengubah perilaku

dirinya karna belum ada kemauan sendiri untuk mengubah perilaku nya menjadi lebih

baik., dan ada juga contoh prilaku negatif di sekolah


1. Tidak menghormati guru

2. Mengikuti tawuran

3. Tidak hormat kepada kaka kelas atau yang lebih tua

4. Selalu datang terlambat

5. Tidak menyapa saat bertemu dijalan

6. Tidak mengikuti peraturan sekolah

7. Mencontek pada saat ujian

8. Selalu membuly orang yang lemah

4.3 Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai

bentangan arti yang sangat luas antara lai: berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,

kuliah, sekolah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan

bahwa prilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivas manusia, baik yang di amati

langsng, maupun yang tidak dapat di amati. Sedangkan pengertian perilaku adalah segala

perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh mahluk hidup

Pengrtian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir,

bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik

maupun non fisik. Perilaku juga dapat di artikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang

terhadap lingkuganya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni

Bentuk pasif ( tanpa tindakan nyata )


4.3.1 Pengaruh perilaku pembelajaran siswa

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar adalah faktor internal dari

fisiologi dan psikologis, faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan social dan non social,

dan yang terakhir faktor pendekatan belajar siswa

(1) Faktor internal dalam pembelajaran siswa adalah ada pada siswa itu sendiri ,

apakah siswa itu sendiri bisa membuat dirinya untuk bisa belajar dengan

sungguh-sungguh atau malah malas, pada dasarnya siswa belajar atas

kemauannya sendiri

(2) Faktor eksternal dalam pembelajaran siswa adalah karena pergaulan bebas,

ada banyak pergaulan yang bisa merusak prilaku siswan dalam hal belajar,

contohnya mengikuti teman, malas karena teman juga tidak memalukan

belajar

4.3.2 Penerapan perilaku yang baik di kelas XII IPA 3 SMA MUTIARA 17 AGUSTUS

Penerapan yang baik di kelas XII IPA 3 SMA MUTIARA 17 AGUSTUS adalah

Mengahargai teman sebaya dan yang lebih muda, seperti teman seper iman dan adik

kelas. Menghormati pendapat orang lain. Menggunakan Bahasa yang sopan baik dikelas

maupun diluar kelas, yang merupakan tempat menuntut ilmu. Tidak mengejek dan bertengkar

dengan teman sehingga menimbulkan kegaduhan. Dan juga ada beberapa contoh cara

menerapkan kejujuran di sekolah:

(1) mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh tanggung jawab

(2) tidak menyontek ketika mengerjakan ulangan

(3) melaksanakan piket sesuai jadwal

(4) berbicara atau menyampaikan hal yang benar


(5) mengembalikan barang yang dipinjam

(6) mengaku salah jika melakukan kesalahan

(7) tidak mengarang cerita untuk disampaika ke teman-teman

Dan juga ada nilai dalam pendidikan karakter di kelas, di antaranya yaitu

(1) religious

(2) jujur

(3) toleransi

(4) disiplin

(5) kerja keras

(6) kreatif

(7) mandiri

(8) demokratis

(9) rasa ingin tahu

4.3.3 Perilaku Di Sekolah

Perilaku disekolah harus di terapkan oleh siswa itu sendiri, dan siswa berprilaku juga

ada panutan yaitu guru, bagaiman guru menyikapi murid tersebut dengan baik maka murid

pasti juga akan berprilaku baik

Dari uraian di atas maka pengertian perilaku disiplin siswa adalah tindakan atau

perbuatan siswa yang dapat di amati secara langsung yang di tunjukkan dengan nilai

kepatuahan, dan ketertiban sebagai bentuk kesedian siswa, hal ini timbul akibat rangsangan

dari lingkungan sekitar yaitu sebuah peraturan yang berlaku di sekolah.

4.5 Analisis Data

Anda mungkin juga menyukai