i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-
Nya sehingga Laporan tentang “Riksa uji Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Elevator &
Eskalator di Gedung Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta dan Gedung WTC Surabaya
dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk menunjukan analisa terhadap
hasil Riksa Uji Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai salah satu proses penunjukan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) bidang Eskalator dan Eskalator.
Penyusunan laporan OJT ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. baik secara materil maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wafa selaku Manager Operasional PT. Maxwell Infinity Services
2. Bapak Yudi Yulianto dan Bapak Supriyono
3. Bapak Mohamad Arifin dan Bapak Wildan Zainul Arifin
4. Ibu Ika selaku Pegawai Pengawas Spesialis Kemenaker RI;
5. Bapak Ricky Rumindo, Bapak Budi Pahlawan, Bapak Selsius , Bapak Yudi
Widodo,Bapak Boy Mangatur, Bapak Gusti Herwindo, Dan Bapak Muslim Gunawan
selaku Instruktur Spesialis Bidang Eskalator dan Eskalator;
6. Andhika Pratama
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa makalah OJT ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan Laporan ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi semua pihak yang membaca dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Jakarta , 05 Desember
2022
Penyusun
Didin Saepudin
ii
I
PENDAHULUAN
Elevator dan escalator sebagai alat angkut orang dan/Atau barang pada suatu
ketinggian mengandung potensi bahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang
dapat mengakibatkan cedera manusia, kerusakan dan kerugian harta benda, bahkan bisa
menimbulkan korban jiwa (fatality). Data kecelakaan menunjukkan bahwa kecelakaan
elevator dan escalator sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yang kurang
memiliki pengetahuan dalam pemeliharaan dan perawatannya.
Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah agar setelah mengikuti
pelatihan Ahli K3 Elevator dan Eskalator , Para peserta pelatihan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Elevator dan Eskalator dapat lebih
memahami dan dapat mengimplementasikannya dilapangan :
1. Cermat melihat dan menganalisa potensi bahaya bidang K3 Elevator dan Eskalator
1.3.Tujuan Umum
Semua peserta Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator diharapkan mampu menjelaskan tentang:
1. Dasar hokum pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
2. Seluruh obyek pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator beserta sumber-sumber potensi bahaya
3. Upaya pengendalian sumber-sumber bahaya Elevator dan Eskalator
4. Syarat-syarat dan ketentuan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator
ELEVATOR
Hari : Rabu
Tanggal : 30 November 2022
Tempat : Gedung Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Alamat : Jl. Srengseng Sawah Raya No.17, RT.8/RW.3, Srengseng Sawah, Kec.
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan
ESKALATOR
Hari : Jum’at
Tanggal : 2 Desember 2022
Tempat : Gedung WTC Surabaya
Alamat : Jl. Pemuda No.27-31, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa
Timur
2
1.7 Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan pemeliharaan elevator dan eskalor ini terdiri atas:
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan
3. PERMEN Nomor 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
Elevator dan Eskalator
4. SNI dan Standard International
5. PUIL 2011
Dalam kaitannya dengan peralatan kerja di lapangan khususnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengukuran dan pengujian, dilengkapi dengan peralatan bantu kerja,
diantaranya seperti :
1. Distance Meter
2. Meteran
3. Jangka Sorong
4. Lock Door
5. Tang Ampere
3
II
LANDASAN TEORI
II.I. Elevator
Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:
1. Komponen di ruang mesin (Machine Room)
2. Komponen di ruang luncur (Hoistway).
3. Komponen di Kereta/Car Lift
4. Komponen di luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai.
4
II.2. Ruang Mesin
Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut merupakan tempat
terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan.
Komponen-komponen peralatan yang berada di ruang mesin yaitu sebagai
berikut ;
1. Panel Kontrol (Control Panel )
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja lift tersebut. Permintaan
baik dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian ia
memberikan intruksi- intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan
permintaan.
2. Mesin Penggerak (Driving Machine),
Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak jenis gearless.
3. Governor
Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan Elevator melebihi
batas-batas yang telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja untuk
menghentikan kereta pada arah turun.
4. ARD (Automatic Rescue Device)
Yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati, maka setelah
15 detik, ARD akan bekerja untuk memindahkan lift yang berhenti
disembarang tempat bergerak menuju ke lantai terdekat kearah yang lebih
berat (jika kereta lebih berat dari bobot imbang maka kereta akan turun ke lantai
terdekatnya dan sebaliknya) . Setelah Elevator sampai pada lantai tersebut, ia
akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali.
5. Bobot Imbang (Counterweight)
Biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator. Berat dari bobot imbang
ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut: berat kereta, kapasitas penuh pada kereta,
dan faktor keseimbangan.
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan
Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut bergerak naik dan turun.
Lorong ini harus merupakan lorong tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke ruang
di luarnya kecuali untuk beberapa lift berdampingan. Beberapa komponen yang terdapat
di ruang luncur adalah:
1. Guide Rail atau Rel Pemandu
Profil baja khusus pemandu jalanya kereta (car) dan bobot imbang (Counterweight).
Ukuran rel untuk kereta/car biasanya lebih besar dari pada rel bandul
pengimbang/counterweight. Guide rail ini terpasang tegak lurus dari dasar pit sampai
di bawah slap ruang mesin.
2. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Ada dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction switch) dan final
switch. Biasanya komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian bawah dan
dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit (bagian
bawah) dan lantai kamar mesin (bagian atas).
3. Leveling Magnet ( Magnet Level)
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian kereta pada
lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
4. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Pintu pendaratan dipasang disetiap lantai tempat lift bekerja. Pintu berfungsi untuk
menutup ruang luncur dari luar. Pada pintu ini dipasang alat pengaman secara
seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa dijalankan.
Pintu terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan door panel.
5. Buffer
Terletak d i lekuk dasar ruang luncur/Pit. Buffer ada di dua tempat yaitu: satu set
untuk kereta dan satu set untuk bobot imbang/ counterweight. Buffer berfungsi untuk
menyerap tenaga tumbukan kereta dan bobot imbang apabila melewati batas yang
sudah ditentukan.
6. Governor Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang terletak di
pit.
6
II.4. Kereta
1. Kereta
Kereta adalah bagian dari Elevator yang merupakan ruang tertutup dimana penumpang
dibawa naik dan turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot imbang
(Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang mesin
2. Pintu Kereta
Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang
alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu
terbuka maka lift tidak dapat dijalankan
3. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta. Pada panel
tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
4. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk
mengadakan komunikasi dua arah (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin
(Machine Room) dan ruang kontrol gedung.
5. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda
lain.
6. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup
(yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus). Didalamnya terdapat tombol-tombol
untuk pengaturan lift.
7. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak pada COP bagian
atas.
8. Lampu Darurat atau Emergency Light
fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati).
7
II.5. Luar Ruang Luncur
1. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta disetiap lantail.
2. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai dan berfungsi untuk
mematikan dan menjalankan lift.
3. Saklar kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama diatas tombol lantai dan berfungsi untuk
mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.
II.6. Eskalator
Eskalator adalah transportasi vertical yang berupa anak tangga atau palet untuk
mengangkut orang dan barang, yang terdiri dari anak tangga atau palet yang dapat
bergerak ke atas dan kebawah mengikuti jalur yang berupa rel yang digerakan oleh
motor listrik. Eskalator ini dirancang untuk mengangkut orang dari lantai bawah ke atas
atau sebaliknya, pemakaiannya biasanya dipusat perbelanjaan, bandara dan fasilitas
umum lainnya.
Mengacu dari Undang–Undang N0. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja,
maka dalam peraturan menteri ketenagakerjaan no. 06 tahun 2017 yang bertujuan untuk
melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dari potensi bahaya
elevator dan escalator, menjamin dan memastikan elevator dan escalator yang aman,
handal, dan memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan bagi pengguna dan,
menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktifitas.
(permenaker no. 6 tahun 2017 pasal 3)
Pada bagian ketiga dalam permenaker no. 6 tahun 2017 tentang escalator
(terlampir) paragraph 1 pasal 35, persyaratan K3 sebagaimana dilaksanakan pada
bagian escalator meliputi:
a. Kerangka, ruang mesin, dan lekuk dasar (pit). (Permenaker N0. 06 Tahun 2017,
b. Peralatan penggerak. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 38, Pasal 39 dan
Pasal 40)
c. Anak tangga atau palet. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 41)
8
d. Bidang landas. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 42)
g. Lintasan luncur (void). (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 45 dan Pasal 46)
i. Instalasi listrik. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 48, Pasal 49)
9
III
HASIL PEMERIKSAAN
10
10
III.2.2 Temuan Positif Elevator Passenger 1050 kg (P14)
a. Kamar Mesin
1. Alur Pulley masih baik
2. Brake motor masih bekerja dengan baik
b. Ruang Luncur
1. Kondisi rel dan braket masih bagus
2. Tombol operasi manual masih berfungsi
3. Oli rel masih cukup
4. Guide shoes masih bagus dan kuat
c. Luar Ruang Luncur
1. Call button masih berfungsi dengan baik
d. Dalam Kereta
1. E m e r g e n c y l i g h t m a s i h b a g u s
2. Car call button masih berfungsi dengan baik
e. Lekuk Dasar
1. Kondisi buffer masih bagus
11
11
III.2.3 Temuan Negatif Elevator
1. Tidak ada penerangan di kamar mesin (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 9 ayat 1
huruf c)
2. Panel hubung bagi tidak pake pelindung (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 9 ayat 1
huruf g)
3. Lubang tali baja di lantai kamar mesin tidak pakai pelindung. (Permenaker no 06
tahun 2017 pasal 9 ayat 1 huruf h)
12
12
4. Tidak tersedia t a n g g a k e k a m a r m e s i n . ( Permenaker no 06 tahun
2017 pasal 9 ayat 1huruf i)
13
13
6. Ruang luncur tidak tertutup rapat (Permenaker No. 6 Tahun 2017 Pasal 13 ayat 1)
14
14
8. Tidak tersedia tangga permanen untuk turun ke lekuk dasar (Permenaker No. 6 Tahun 2017
Pasal 15 ayat 3
9 . S e k a t p e n g a m a n t i d a k m e n g e l i l i n g i b o b o t i m b a n g (Permenaker No. 6
Tahun 2017 Pasal 27 ayat 3)
15
15
10. Saklar pengaman tidak dipasang dengan benar (Permenaker No. 6 Tahun 2017 Pasal 15
ayat 5)
11. Tidak ada penerangan di lekuk dasar dan ruang atas (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 14
ayat 2)
16
16
12. Lekuk dasar kurang bersih dan ada rembesan air ( Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 14 ayat
1)
17
17
Po = 8100 watt
V = 380 Volt
Cos φ= 0.8
P 8100 8100 8100
I= = ¿ ¿ =15.38 A
√3 × V × Cosφ √ 3 ×380 ×0.8 1.732×380 × 0.8 526,528
Dari hasil perhitungan pemakaian breaker didapat 15,38 A, maka dapat digunakan
breaker dengan minimal 16 Ampere. Pemakaian aktual breaker digunakan 40 A lebih
besar dari hasil perhitungan
III.2.5 Analisa Perbandingan Teromol (Sheave) dengan Tali Baja dan Dasar
Hukumnya
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Pasal 12
disebutkan bahwa perbandingan antara garis tengah teromol penggerak dengan tali/sabuk
penggantung kereta ditetapkan untuk elevator penumpang/barang 40:1 dan untuk governor
25:1.
-Governor = 8 mm
Diameter teromol governor = 240 mm
Perbandingannya 8:240 = 1:30
Memenuhi karena lebih dari 25 kalinya
Ukuran teromol (Main Sheave) yang digunakan adalah 400 mm, lebih besar dari
hasil ketentuan, maka ukuran mainsheave yang terpasang sudah memenuhi persyaratan
Permenaker N o . 06 Tahun 2017
Ukuran teromol governor yang digunakan adalah 240 mm, lebih besar dari hasil
ketentuan, maka ukuran teromol yang terpasang sudah memenuhi persyaratan Permenaker
No. 06 Tahun 2017.
III.2.7 Analisa Kekuatan Wire Rope (Safety Factor) dan Dasar Hukumnya
Hasil pemeriksaan Wire Rope yang digunakan adalah Wire Rope Jenis 8x19 FC
berdiameter 8 mm. Dari data tersebut dapat diketahui batas patah tali baja tarik Wire
Rope Jenis 8x19 FC berdiameter 8 mm adalah 2500 kgf (Sumber: Mechanical
Engineers Handbook). Mengingat kapasitas Elevator 1050 kg maka safety factornya:
Faktor keamanan sistem elevator ini adalah sebesar 10.89 kali. Sesuai dengan peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (2) untuk elevator dengan
kecepatan 60 mpm faktor keamanan minimal adalah 9,5 kali dari kapasitas angkut.
Jadi, dapat dinyatakan faktor keamanan untuk sistem elevator ini memenuhi syarat.
19
III.2.8 Analisa Jumlah Tali Kereta dan Dasar Hukumnya
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Pasal 10
disebutkan bahwa jika menggunakan penggantung kereta jenis tali, tali mempunyai
diameter paling kecil 6 mm dan paling sedikit 3 jalur.
Berat Kereta , P : 2000 kg
Kapasitas , Q : 1050 kg
Diameter Rope , D : 8 mm
Faktor keamanan ,fk : 8,8 (Sesuai Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 10)
Kecepatan : 60 mpm
Pentalian , i : 2:1
Panjang tali , l : 110 m
Berat tali , w : 0,21 kg / m
Batas Patah , Bp : 2500 kgf
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Jumlah tali yang digunakan sebanyak 7 tali.
Pada elevator jumlah alur yang digunakan adalah sebanyak 7 alur dengan diameter wire
rope sebesar 8 mm. Maka sesuai dengan persyaratan di Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (4), penggunaan alur dan diameter wire
rope sesuai gambar rencana telah memenuhi syarat.
III.2.9 Analisa Kekuatan Kemampuan Traksi Tali Baja dan Dasar Hukumnya
Kemampuan traksi atau (Traction Availability) dari mesin hanya mengandalkan gaya gesek
antara tali baja (rope) dengan roda puli (Traction Sheave) dari besi tuang. Berikut
perhitungannya :
Kapasitas Elevator : 1050 Kg,
Berat Sangkar : 2000 Kg,
20
Kecepatan V : 60 mpm,
Percepatan a : 0,5 mps2 (Berdasarkan Tabel),
Overbalance : 45%
Perhitungan Berat Counterweight :
21
I. DATA UMUM
1 Perusahaan Pembuat / Pemasang PT. MAXWELL INFINITY SERVICE
2 Alamat Ruko Icon Business Park 3, Jl. Raya Cisauk, Sampora,
Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15345
22
5. Ruang Bebas Kamar - Didepan alat pengendali ≥
Mesin 700 mm
- Didepan barang bergerak ≥ √
500x600 mm
- Di atas mesin ≥ 500 mm
6. Penerangan Kamar - Area kerja ≥ 100 lux
Mesin - Di antara area kerja ≥ 50 N/A
lux
Ventilasi/Pendingin Ada, sesuai Spesifikasi
7. √
Ruangan
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar, tahan api,
√
lebar ≥ 75 cm, tinggi 2 meter
Posisi Panel Hubung Di kamar mesin
9. √
Bagi Listrik
10. Alat Pelindung Benda Ada
√
Berputar
11. Pelindung Lubang Tali Tinggi ≥ 50 mm
N/A
Baja/sabuk Penggantung
12. Tangga menuju kamar Permanen,pagar
N/A
mesin pengaman,tahan api
13. Terdapat Perbedaan Tersedia tangga & pagar
ketinggian lantai di pengaman √
kamar mesin > 500mm
14. Tersedia Alat Pemadam isi ≥ 5kg
N/A
Api Ringan
15. Elevator yang tidak
memiliki kamar mesin N/A
(roomless)
- Penempatan panel Berada di lantai yang sama
kontrol dan PHB dan berjarak tidak lebih dari N/A
listrik 5000 mm
- Intensitas cahaya area ≥100 lux
N/A
kerja di kamar mesin
- Intensitas cahaya ≥ 50 lux
diantara area kerja di N/A
kamar mesin
23
- Terdapat alat pembuka Ada dan terpasang dengan
rem mesin secara baik
N/A
elektrik ataupun
mekanis (manual)
- Penempatan APAR Dekat pintu elevator paling
N/A
atas
- Terdapat Emergency Terpasang di dekat panel
N/A
stop switch kontrol
B. TALI/SABUK PENGGANTUNG
1. Tali / sabuk penggantung Tidak memiliki sambungan,
kuat, luwes dan memiliki
√
spesifikasi bahan yang
seragam
2. Tali/sabuk penggantung Tidak menggunakan rantai √
3. Nilai faktor keamanan - Kec. 20 – 59 m/menit ≥ 8
tali / sabuk penggantung kali kapasitas angkut yang
√
ditentukan
- Kec. 59 – 104 m/m ≥ 9,5
kali
- Kec.105 - 209 m/m ≥ 10,5
kali
- Kec.210 - 299 m/m ≥ 11,5
kali
- Kec. ≥ 300 m/menit ≥ 12
kali
4. Tali penggantung Kereta ≥ 6mm, ≥ 3 jalur,
jenis tali dengan bobot √
imbang
5. Tali penggantung Kereta ≥ 6mm, ≥ 2 jalur
N/A
tanpa Bobot imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2 jalur
N/A
7. Alat Pengaman pada Switch otomatis berfungsi
elevator tanpa bobot dan motor penggerak
imbang apabila alat berhenti N/A
pengantung kereta
penarik menjadi kendur
C. TEROMOL
24
1. Alur teromol Ada √
2. Diameter teromol 40 : 1
√
Penumpang/barang
3. Diameter teromol 25 : 1
√
Governor
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR
25
13. Syarat lekuk dasar yang - Kekuatan struktur lantai
dibawahnya bukan paling sedikit 500
langsung tanah N/meter²
N/A
- Tersedia rem pengaman
- Tidak sebagai tempat
kerja
14. Akses menuju lekuk Tersedia saklar pengaman
dasar dengan tinggi 1500 mm,
√
mudah dijangkau, dan 500
mm dari lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Tersedia pit screen dengan
Elevator tinggi mulai dari 300 mm
dari dasar pit sampai 3000
√
mm keatas
16. Daun pintu ruang luncur Tahan api ≥ 1 jam, menutup
rapat √
17. Interlock, / kunci kait Tersedia, dapat menutup
pintu ruang luncur rapat, pintu hanya terbuka
√
pada zona pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm √
19. Sekat ruang luncur (2 <= 500 mm
N/A
sangkar)
20. Elevator miring Dipasang tangga sepanjang
N/A
rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan kuat √
2. Badan kereta Tertutup dan ada pintu √
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm √
4. Luas lantai Sesuai jumlah penumpang √
5. Perluasan luas kereta - Elevator Pasien Max 6%
- Elevator Barang Max 14% N/A
6. Pintu kereta Kokoh, aman, otomatis √
7. Syarat pintu kereta
26
c. Celah antar ambang 28 ≤ celah ≤ 32 mm
pintu kereta dengan √
ruang luncur
8. Sisi luar kereta dg balok ≥ 250 mm
pemisah ruang luncur (2 N/A
kereta)
9. Alarm bell Tersedia √
10. Sumber tenaga cadangan Tersedia
√
(ARD)
11. Intercom Tersedia √
12. Ventilasi Tersedia √
13. Penerangan darurat Tersedia √
14. Panel operasi Tersedia √
15. Petunjuk posisi sangkar Tersedia √
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia √
- Kapasitas beban Tersedia √
- Rambu dilarang Tersedia √
merokok
- Indikasi beban lebih Tersedia √
- Tombol buka dan Tersedia
√
tutup
- Tombol lantai Tersedia
√
pemberhentian
- Tombol bell alarm Tersedia √
- Intercom dua arah Tersedia √
17. Kekuatan atap kereta ≥ 200 Kg √
18. Syarat pintu darurat atap Berengsel,saklar pengaman,
kereta: dapat dibuka dari luar, tidak
N/A
mengganggu instalasi,
ukuran ≥ 350 x 450 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat dibuka dari
N/A
samping kereta : luar, dilengkapi Saklar
27
20. Pagar pengaman atap Warna kuning
√
kereta ≥ 90 Kg (kekuatan)
21. Ukuran pagar pengaman Tinggi ≥ 700 mm
dengan celah 300 – 850 √
mm
22. Ukuran pagar pengaman Tinggi ≥ 1100 mm
dengan celah lebih dari N/A
850 mm
23. Penerangan atap kereta ≥ 100 Lux dengan kabel
√
lentur 2 m
24. Tombol operasi manual Permanen dengan tombol
√
utama
25. Syarat interior kereta Bahan tidak mudah pecah
dan membahayakan, serta
memperhitungkan factor √
keamanan dan kapasitas
motor
28
10. Saklar pengaman lintas Berfungsi
√
batas
11. Alat pembatas beban Berfungsi
√
lebih
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
Bahan yang Beton /Steel Block
1. BETON √
dipergunakan
2. Pemasangan sekat Dimulai dari 300 mm dari
pengaman bobot imbang dasar pit, mengelilingi bobot
√
setinggi 2500 mm imbang jika terdapat celah >
300 mm
3. Konstruksi rel pemandu Kuat memandu jalan,
kereta dan bobot imbang Menahan tekanan saat rem √
pengaman bekerja
4. Jenis Peredam massif kenyal / pegas /
Pegas √
hidrolik
5. Fungsi peredaman Meredam secara bertahap √
6. Saklar pengaman untuk Tersedia
kereta kecepatan 90 N/A - -
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar internasional
instalasi listrik,
-
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus untuk elevator √
3. Catu daya pengganti Tersedia
√
listrik otomatis (ARD)
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10 mm2
√
- ≤ 5 Ω (ohm)
5. Alarm kebakaran Terhubung dan beroperasi
N/A
otomatis
6. Elevator untuk
penanggulangan N/A
kebakaran
- catu daya cadangan Tersedia N/A
29
- Pengoperasian khusus Manual, dapat berhenti tiap
N/A
lantai
- Saklar kebakaran - dilantai evakuasi N/A
- dapat dioperasikan manual
- Label “Elevator Tersedia
Penanggulangan N/A
Kebakaran”
- Ketahanan Instalasi ≥ 2 jam
N/A
listrik terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat, tahan api ≥ 1
N/A
jam
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400 mm,
N/A
Kapasitas ≥ 630 Kg
- Ukuran pintu kereta ≥ 800 x 2100 mm N/A
- Waktu tempuh ≤ 60 detik N/A
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada penghalang N/A
Elevator untuk
7.
Disabilitas
- Panel operasi Huruf braile N/A
- Tinggi panel operasi 900 mm ≤ Tinggi ≤ 1100 mm N/A
- Waktu bukaan pintu ≥ 2 menit
- Ukuran lebar bukaan ≥ 1000 mm, jika mempunyai
N/A
pintu 2 pintu bukaan ≥ 800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara N/A
- Label “Elevator Tersedia
N/A
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 lantai / Tersedia sensor gempa
N/A
40 meter
- Fungsi Input signal Berhenti lantai terdekat,
sensor gempa pintu terbuka, tidak dapat N/A
dioperasikan
30
III.3 Eskalator
31
31
1. Terpasang rambu-rambu pemakaian.
III.3.2.2 Negatif
1. Tidak ada penerangan di ruang mesin dan lekuk dasar (Permenaker no.6 tahun
2017 pasal 37 ayat 3)
32
2. Saklar pengaman bidang landas tidak berfungsi (Permenaker no.6 tahun 2017
pasal 42 ayat 6)
3. Kondisi gigi sisir patah 2 sejajar (Permenaker no. 06 tahun 2017 pasal 42 ayat 3
4. Celah anak tangga dengan pagar pelindung b a w a h cuma 2mm (Permenaker no.
06 tahun 2017 pasal 43 ayat 9)
33
5. Jarak saklar pengaman sisir terlalu jauh
6. Ban pegangan rusak /cacat (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 44 ayat 1)
7. Saklar pengaman pelindung bawah terlalu jauh dan miring (Permenaker no 6 tahun
2017 pasal 43)
34
8. Saklar pengaman rantai anak tangga tidak pada tempatnya (Permenaker no.06 tahun
2017 pasal 47 ayat 1 huruf c)
9. Jarak antara pagar pengaman dan pelindung samping lebih dari 120 mm (Permenaker
no.06 tahun 2017 pasal 46 ayat 2)
35
III.3.3 Analisa Perhitungan
Daya motor hasil perhitungan sebesar 6,64 kw, hasil perhitungan lebih kecil
dibanding daya motor aktualnya sebesar 8 kw. Maka daya motor aktual sudah sesuai
untuk kapasitas eskalator 4800 P/jam.
Demand tiap lantai 2000/2 = 1000 per jam per lantai x 2(naik dan turun)
= 2000 orang per jam per lantai
36
III.3.4 Lembar Pemeriksaan Eskalator
I. DATA UMUM
1 Perusahaan Pembuat / Pemasang PT. MAXWELL INFINITY SERVICE
2 Alamat Ruko Icon Business Park 3, Jl. Raya Cisauk, Sampora,
Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15345
37
27 s.d. 88 kgmeter, faktor
keamanan ≥ 2,5
2. Balok Pendukung Dilapisi karet peredam √
3. Kondisi ruang mesin Bersih √
2
4. Ruang bebas < 0,3 m √
5. Pencahayaan ≥ 100 lux √
6. Plat penutup mesin Tersedia dan kuat √
7. Kondisi ruang pit Bersih √
2
8. Ruang bebas pit ≥ 0,3 m √
9. Pelat penutup anak tangga di pit Ada & Kuat √
B. PERALATAN PENGGERAK
1. Mesin penggerak Hanya menggerakkan 1 eskalator
dilengkapi elektromekanis yang √
otomatis
2. Eskalator dengan kemiringan < Kecepatan maksimal 0,75
30º meter/detik N/A
3. Eskalator dengan kemiringan 30º
- 35º Kecepatan maksimal 0,5
√
meter/detik
4. Eskalator yang memiliki palet Kecepatan maksimal 0,75
(Travelator) meter/detik, dapat ditingkatkan
N/A
maksimal 0,9 meter/detik
5. Jarak pemberhentian eskalator 200 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1000 mm √
kecepatan 0,5 mm/detik
6. Jarak pemberhentian eskalator 300 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1300 mm N/A
kecepatan 0,65 mm/detik
7. Jarak pemberhentian eskalator 350 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1500 mm N/A
kecepatan 0,75 mm/detik
8. Jarak pemberhentian eskalator 550 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1700 mm N/A
kecepatan 0,90 mm/detik
9. Rantai penarik Pelat baja yang dikeling √
10. Kekuatan batas patah rantai ≥ 140 kg tiap lembar rantai
transmisi dan rantai penarik √
C. ANAK TANGGA atau PALET
1. Bahan anak tangga/palet Palet baja, baja tuang yang alumuni
dianeling atau alumunium √
um
2. Ukuran anak tangga - Lebar (depth) ≥ 400 mm
- Panjang (width) ≥ 560 mm
√
- Tinggi < 240 mm
38
- Tebal < 20 mm
39
G. LINTASAN LUNCUR (VOID)
40
4. Alarm kebakaran Terhubung dan beroperasi N/A
otomatis
J. KHUSUS ESKALATOR OUTDOOR
1. Pompa air pit Tersedia N/A
2. Komponen Tahan air, suhu/cuaca N/A
K. KESELAMATAN PENGGUNA
1. Tanda pelarangan membawa Tersedia
barang panjang besar dan berat √
2. Tanda pelarangan lompat-lompat Tersedia
√
diatas Anak Tangga Atau Palet;
3. Tanda pelarangan anak kecil Tersedia
menggunakan Eskalator, kecuali
√
didampingi
4. Tanda pelarangan membawa Tersedia
troli dan kereta bayi pada √
Eskalator yang beranak tangga
5. Tanda pelarangan bersandar Tersedia
pada Ban Pegangan atau √
pelindung samping
6. Tanda pelarangan menginjak
√
Pelindung Bawah (skirt panel)
Tanda pelarangan penggunaan Tersedia
7. alas kaki berbahan karet lunak √
atau tanpa alas kaki
8. Tanda pelarangan berdiri Tersedia
diantara anak tangga √
Tanda anjuran memegang Ban Tersedia
9.
Pegangan √
41
IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Elevator masih layak dioperasikan tetapi semua kekurangan yang ditemukan agar segera
dilengkapi dan diperbaiki supaya elevator dapat lebih terjamin keamanannya dan akan
mempermudah dalam pemeliharaannya.
42
IV.3. Kesimpulan Eskalator
Eskalator masih layak dioperasikan dan semua kekurangan segera dipenuhi dan
diperbaiki guna kehandalan dan keamanan dalam pemakaiannya .
4. Setel kembali jarak antara anak tangga dan pagar pelindung bawah
43