Anda di halaman 1dari 46

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN


DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA K3

LAPORAN HASIL OJT UJI RIKSA


ELEVATOR DAN ESKALATOR
DI GEDUNG
POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF JAKARTA DAN
WTC SURABAYA

Laporan Hasil Pemeriksaan


Disusun Oleh:
DIDIN SAEPUDIN

PEMBINAAN AHLI K3 ELEVATOR DAN ESAKALATOR


PT. DELTA INDONESIA PRANENGGAR JAKARTA
14 – 26 NOVEMBER 2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................................................1
1.3.Tujuan Umum.........................................................................................................................1
1.4 Tujuan Khusus.......................................................................................................................2
1.5 Ruang Lingkup.....................................................................................................................2
1.6 Waktu dan Pemeriksaan.......................................................................................................2
1.7 Dasar Hukum........................................................................................................................3
1.8 Daftar Alat Ukur yang Digunakan........................................................................................3
II LANDASAN TEORI...................................................................................................................4
II.I. Elevator..................................................................................................................................4
II.2. Ruang Mesin..........................................................................................................................5
II.3. Ruang Luncur........................................................................................................................6
II.4. Kereta...................................................................................................................................7
II.5. Luar Ruang Luncur................................................................................................................8
II.6. Eskalator................................................................................................................................8
III HASIL PEMERIKSAAN....................................................................................................10
III.1. Data Umum Perusahaan.....................................................................................................10
III.2 Elevator Passenger...............................................................................................................10
III.3 Eskalator..............................................................................................................................31
IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................42
IV.1. Kesimpulan Elevator..........................................................................................................42
IV.2. Saran Elevator....................................................................................................................42
IV.3. Kesimpulan Eskalator........................................................................................................43
IV.4. Saran Eskalator..................................................................................................................43

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-
Nya sehingga Laporan tentang “Riksa uji Keselamatan dan Kesehatan Kerja bidang Elevator &
Eskalator di Gedung Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta dan Gedung WTC Surabaya
dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk menunjukan analisa terhadap
hasil Riksa Uji Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai salah satu proses penunjukan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) bidang Eskalator dan Eskalator.
Penyusunan laporan OJT ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
berbagai pihak. baik secara materil maupun moril. Oleh karena itu pada kesempatan ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Wafa selaku Manager Operasional PT. Maxwell Infinity Services
2. Bapak Yudi Yulianto dan Bapak Supriyono
3. Bapak Mohamad Arifin dan Bapak Wildan Zainul Arifin
4. Ibu Ika selaku Pegawai Pengawas Spesialis Kemenaker RI;
5. Bapak Ricky Rumindo, Bapak Budi Pahlawan, Bapak Selsius , Bapak Yudi
Widodo,Bapak Boy Mangatur, Bapak Gusti Herwindo, Dan Bapak Muslim Gunawan
selaku Instruktur Spesialis Bidang Eskalator dan Eskalator;
6. Andhika Pratama

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa makalah OJT ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, penulis harapkan untuk perbaikan dan kesempurnaan Laporan ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi semua pihak yang membaca dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Jakarta , 05 Desember
2022
Penyusun

Didin Saepudin

ii
I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elevator dan escalator sebagai alat angkut orang dan/Atau barang pada suatu
ketinggian mengandung potensi bahaya dan dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang
dapat mengakibatkan cedera manusia, kerusakan dan kerugian harta benda, bahkan bisa
menimbulkan korban jiwa (fatality). Data kecelakaan menunjukkan bahwa kecelakaan
elevator dan escalator sebagian besar disebabkan oleh faktor manusia yang kurang
memiliki pengetahuan dalam pemeliharaan dan perawatannya.

Sebagai upaya pencegahan kecelakaan tersebut, telah ditetapkan Peraturan Menteri


Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Elevator dan Eskalator. Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan
melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap komponen-komponen elevator dan
escalator.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah agar setelah mengikuti
pelatihan Ahli K3 Elevator dan Eskalator , Para peserta pelatihan Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Elevator dan Eskalator dapat lebih
memahami dan dapat mengimplementasikannya dilapangan :
1. Cermat melihat dan menganalisa potensi bahaya bidang K3 Elevator dan Eskalator

2. Memastikan bahwa pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Elevator dan Eskalator dilaksanakan sesuai ketentuan Pemerintah dan
perundangan yang berlaku.

3. Merekomendasikan langkah-langkah untuk mengendalikan potensi bahaya


pada Elevator dan Eskalator sebelum timbul kecelakaan atau kerugian terhadap
tenaga kerja, peralatan dan pengguna ataupun lingkungan.

1.3.Tujuan Umum

Tujuan dilakukannya pemeliharaan terhadap elevator dan escalator adalah sebagai


berikut:
1. Melindungi tenaga kerja dan orang lain dari potensi bahaya elevator dan escalator
2. Menjamin dan memastikan elevator dan escalator yang aman dan handal
3. Memberikan jaminan K3 bagi pengguna
4. Menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat guna meningkatkan produktivitas
1
1.4 Tujuan Khusus

Semua peserta Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator diharapkan mampu menjelaskan tentang:
1. Dasar hokum pembinaan dan pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
2. Seluruh obyek pengawasan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator beserta sumber-sumber potensi bahaya
3. Upaya pengendalian sumber-sumber bahaya Elevator dan Eskalator
4. Syarat-syarat dan ketentuan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) Elevator dan
Eskalator

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam laporan ini adalah


1. Pemeriksaan atau riksa uji terhadap spesifikasi dari setiap komponen Elevator.
2. Memeriksa atau riksa uji secara visual tentang kelayakan Elevator sesuai Permen
No. 6 Tahun 2017
3. Mencatat temuan-temuan di lapangan sesuai dengan check list riksa uji.
4. Memberikan rekomendasi apabila ada temuan yang tidak sesuai dengan Permen
No. 6 Tahun 2017

1.6 Waktu dan Pemeriksaan

ELEVATOR
Hari : Rabu
Tanggal : 30 November 2022
Tempat : Gedung Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
Alamat : Jl. Srengseng Sawah Raya No.17, RT.8/RW.3, Srengseng Sawah, Kec.
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan

ESKALATOR
Hari : Jum’at
Tanggal : 2 Desember 2022
Tempat : Gedung WTC Surabaya
Alamat : Jl. Pemuda No.27-31, Embong Kaliasin, Kec. Genteng, Kota SBY, Jawa
Timur

2
1.7 Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan pemeliharaan elevator dan eskalor ini terdiri atas:
1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan
3. PERMEN Nomor 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )
Elevator dan Eskalator
4. SNI dan Standard International
5. PUIL 2011

1.8 Daftar Alat Ukur yang Digunakan

Dalam kaitannya dengan peralatan kerja di lapangan khususnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengukuran dan pengujian, dilengkapi dengan peralatan bantu kerja,
diantaranya seperti :

1. Distance Meter
2. Meteran
3. Jangka Sorong
4. Lock Door
5. Tang Ampere

3
II
LANDASAN TEORI

II.I. Elevator

Elevator adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut


orang atau barang. Elevator umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat; mulai dari
dua lantai atau lebih. Namun untuk lantai-lantai rendah ada juga yang pakai tangga berjalan
atau eskalator. Ada beberapa jenis elevator jika ditinjau dari fungsinya.
Jenis-Jenis Elevator Dan Fungsinya
1. Passenger Elevator/ Lift Penumpang,
Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi khusus untuk mengangkut orang
saja, elevator ini sangat dijaga kehandalan sistem keamanannya. Hal ini karena
menyangkut keselamatan penumpang lift tersebut. Jenis Elevator ini juga biasanya
sangat menperhatikan interiornya.
2. Dumbwaiter / Lift Barang,
Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja, elevator ini juga tak kalah
handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit perbedaan dalam hal system
keamanannya.
3. Elevator Service / Lift Servis,
Elevator service ini biasanya dipasang diperhotelan yang berfungsi untuk
mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel atau sebaliknya. Elevator ini juga
tak kalah handalnya dengan elevator penumpang. Perbedaan Elevator service ini dengan
Elevator penumpang adalah dari sistem pengangkutannya, yaitu
elevator penumpang hanya khusus untuk orang saja sedangkan elevator service ini
berfungsi untuk mengangkut orang dan barang.

Pada dasarnya komponen pada elevator dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:
1. Komponen di ruang mesin (Machine Room)
2. Komponen di ruang luncur (Hoistway).
3. Komponen di Kereta/Car Lift
4. Komponen di luar ruang luncur pada tiap-tiap lantai.

4
II.2. Ruang Mesin

Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana ruang tersebut merupakan tempat
terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan.
Komponen-komponen peralatan yang berada di ruang mesin yaitu sebagai
berikut ;
1. Panel Kontrol (Control Panel )
Berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kerja lift tersebut. Permintaan
baik dari luar maupun dari dalam kereta dicatat dan diolah, kemudian ia
memberikan intruksi- intruksi agar lift bergerak, dan berhenti sesuai dengan
permintaan.
2. Mesin Penggerak (Driving Machine),
Di dalam ruang mesin terdapat satu mesin penggerak jenis gearless.

3. Governor
Governor adalah alat pengaman, dimana jika kecepatan Elevator melebihi
batas-batas yang telah ditentukan, maka governor ini akan bekerja untuk
menghentikan kereta pada arah turun.
4. ARD (Automatic Rescue Device)
Yang berfungsi apabila sumber listrik dari PLN mendadak mati, maka setelah
15 detik, ARD akan bekerja untuk memindahkan lift yang berhenti
disembarang tempat bergerak menuju ke lantai terdekat kearah yang lebih
berat (jika kereta lebih berat dari bobot imbang maka kereta akan turun ke lantai
terdekatnya dan sebaliknya) . Setelah Elevator sampai pada lantai tersebut, ia
akan mati. Lift akan normal kembali setelah listrik PLN hidup kembali.
5. Bobot Imbang (Counterweight)
Biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator. Berat dari bobot imbang
ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut: berat kereta, kapasitas penuh pada kereta,
dan faktor keseimbangan.
Kapasitas Elevator Faktor Keseimbangan

> 1200 kg 40 % s/d 42,5 %


600 kg s/d 1150 kg 45 %
300 kg s/d 580 kg s/d 55 %
5
II.3. Ruang Luncur

Ruang luncur adalah lorong atau lintasan dimana kereta tersebut bergerak naik dan turun.
Lorong ini harus merupakan lorong tertutup dan tidak ada hubungan langsung ke ruang
di luarnya kecuali untuk beberapa lift berdampingan. Beberapa komponen yang terdapat
di ruang luncur adalah:
1. Guide Rail atau Rel Pemandu
Profil baja khusus pemandu jalanya kereta (car) dan bobot imbang (Counterweight).
Ukuran rel untuk kereta/car biasanya lebih besar dari pada rel bandul
pengimbang/counterweight. Guide rail ini terpasang tegak lurus dari dasar pit sampai
di bawah slap ruang mesin.
2. Limit Switch/ Saklar Batas Lintas
Ada dua jenis saklar batas lintas yaitu untuk membalik arah (direction switch) dan final
switch. Biasanya komponen ini terpasang di rel kereta, dipasang dibagian bawah dan
dibagian atas rel. Yang berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak menabrak pit (bagian
bawah) dan lantai kamar mesin (bagian atas).
3. Leveling Magnet ( Magnet Level)
Dipasang di rel kereta yang berfungsi untuk mengatur pemberhentian kereta pada
lantai yang dikehendaki dan mengatur pembukaan pintu pendaratan (landing door).
4. Landing Door/ Pintu Pendaratan
Pintu pendaratan dipasang disetiap lantai tempat lift bekerja. Pintu berfungsi untuk
menutup ruang luncur dari luar. Pada pintu ini dipasang alat pengaman secara
seri sehingga apabila salah satu pintu terbuka maka lift tidak akan bisa dijalankan.
Pintu terdiri dari beberapa bagian, antara lain door hanger, door sill, dan door panel.
5. Buffer
Terletak d i lekuk dasar ruang luncur/Pit. Buffer ada di dua tempat yaitu: satu set
untuk kereta dan satu set untuk bobot imbang/ counterweight. Buffer berfungsi untuk
menyerap tenaga tumbukan kereta dan bobot imbang apabila melewati batas yang
sudah ditentukan.
6. Governor Tensioner
Merupakan pully berbandul sebagai penegang rope governor yang terletak di
pit.

6
II.4. Kereta

1. Kereta
Kereta adalah bagian dari Elevator yang merupakan ruang tertutup dimana penumpang
dibawa naik dan turun. Kereta ini dihubungkan langsung dengan bobot imbang
(Counterweight) dengan tali baja lewat pully penggerak di ruang mesin
2. Pintu Kereta
Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door) ini dipasang
alat pengaman secara seri dengan pintu pendaratan/ landing door sehingga apabila pintu
terbuka maka lift tidak dapat dijalankan
3. COP (Car Operating Panel)
Ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan kereta. Pada panel
tersebut terdapat tombol-tombol lantai dan tombol pengatur buka tutup pintu.
4. Interphone
Biasanya terletak pada COP (pada lokasi yang mudah dicapai) yang berfungsi untuk
mengadakan komunikasi dua arah (dalam keadaan tertentu) antara kereta, kamar mesin
(Machine Room) dan ruang kontrol gedung.
5. Alarm Buzzer
Yang berfungsi untuk memberi tanda bila lift berbeban penuh atau tanda-tanda
lain.
6. Switcing Box
Biasanya menjadi satu dengan COP. Yang terletak dibagian bawah COP secara tertutup
(yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus). Didalamnya terdapat tombol-tombol
untuk pengaturan lift.
7. Floor Indicator
Nomor penunjuk lantai dan arah jalannya kereta. Biasanya terletak pada COP bagian
atas.
8. Lampu Darurat atau Emergency Light
fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati).

7
II.5. Luar Ruang Luncur

1. Tombol Lantai
Tombol pemanggil kereta disetiap lantail.
2. Saklar Parkir
Biasanya terletak di lobby utama didekat tombol lantai dan berfungsi untuk
mematikan dan menjalankan lift.
3. Saklar kebakaran/ Fireman Switch
Biasanya terletak di lobby utama diatas tombol lantai dan berfungsi untuk
mengaktifkan fungsi fireman control/ fireman operation.

II.6. Eskalator

Eskalator adalah transportasi vertical yang berupa anak tangga atau palet untuk
mengangkut orang dan barang, yang terdiri dari anak tangga atau palet yang dapat
bergerak ke atas dan kebawah mengikuti jalur yang berupa rel yang digerakan oleh
motor listrik. Eskalator ini dirancang untuk mengangkut orang dari lantai bawah ke atas
atau sebaliknya, pemakaiannya biasanya dipusat perbelanjaan, bandara dan fasilitas
umum lainnya.
Mengacu dari Undang–Undang N0. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja,
maka dalam peraturan menteri ketenagakerjaan no. 06 tahun 2017 yang bertujuan untuk
melindungi tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja dari potensi bahaya
elevator dan escalator, menjamin dan memastikan elevator dan escalator yang aman,
handal, dan memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan bagi pengguna dan,
menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk meningkatkan produktifitas.
(permenaker no. 6 tahun 2017 pasal 3)
Pada bagian ketiga dalam permenaker no. 6 tahun 2017 tentang escalator
(terlampir) paragraph 1 pasal 35, persyaratan K3 sebagaimana dilaksanakan pada
bagian escalator meliputi:
a. Kerangka, ruang mesin, dan lekuk dasar (pit). (Permenaker N0. 06 Tahun 2017,

Pasal 36 dan Pasal 37)

b. Peralatan penggerak. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 38, Pasal 39 dan

Pasal 40)

c. Anak tangga atau palet. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 41)

8
d. Bidang landas. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 42)

e. Pagar pelindung. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 43)

f. Ban pegangan. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 44)

g. Lintasan luncur (void). (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 45 dan Pasal 46)

h. Peralatan Pengaman. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 47)

i. Instalasi listrik. (Permenaker N0. 06 Tahun 2017, Pasal 48, Pasal 49)

j. Rambu-rambu penggunaan escalator (Permenaker NO. 06 Tahun 2017 Pasal 51

dan Pasal 52)

9
III
HASIL PEMERIKSAAN

III.1. Data Umum Perusahaan

Nama perusahaan : Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta


Alamat : Jl. Srengseng Sawah Raya No.17, RT.8/RW.3, Srengseng Sawah,
Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan
Lantai : 11 Lantai

III.2 Elevator Passenger

III.2.1 Data Teknis Elevator timnger 1050 kg (P11)


a. Data Motor
Merek : IFE
Motor Model : SC80L
Serial No. :-
Freq : 15.9 Hz
OutPut : 8.1 kW
Tegangan : 380 volt ac – 3 ph
Speed : 95 rpm b.
b . Data Elevator
Serial No. : ZT1500004524
Speed : 60 m/m
Capacity : 1050
c. Data Governor
Merek/Type : XSQ115-02
Running speed : 60 mpm
Tripping speed : 84 mpm
Dia. rope : 8 mm
Dia. Sheave : 240 mm
Tension Pulley : 1096 N

10
10
III.2.2 Temuan Positif Elevator Passenger 1050 kg (P14)

a. Kamar Mesin
1. Alur Pulley masih baik
2. Brake motor masih bekerja dengan baik
b. Ruang Luncur
1. Kondisi rel dan braket masih bagus
2. Tombol operasi manual masih berfungsi
3. Oli rel masih cukup
4. Guide shoes masih bagus dan kuat
c. Luar Ruang Luncur
1. Call button masih berfungsi dengan baik
d. Dalam Kereta
1. E m e r g e n c y l i g h t m a s i h b a g u s
2. Car call button masih berfungsi dengan baik
e. Lekuk Dasar
1. Kondisi buffer masih bagus

11
11
III.2.3 Temuan Negatif Elevator

1. Tidak ada penerangan di kamar mesin (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 9 ayat 1
huruf c)

2. Panel hubung bagi tidak pake pelindung (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 9 ayat 1
huruf g)

3. Lubang tali baja di lantai kamar mesin tidak pakai pelindung. (Permenaker no 06
tahun 2017 pasal 9 ayat 1 huruf h)

12
12
4. Tidak tersedia t a n g g a k e k a m a r m e s i n . ( Permenaker no 06 tahun
2017 pasal 9 ayat 1huruf i)

5. Tidak tersedia pagar pelindung untuk perbedaan ketinggian diatas 500mm


(Permenaker No. 6 Tahun 2017 Pasal 9 ayat 1 huruf j)

13
13
6. Ruang luncur tidak tertutup rapat (Permenaker No. 6 Tahun 2017 Pasal 13 ayat 1)

7. Tidak ada sekat diantara dua ruang luncur (Permanaker no 06 tahun


2017 pasal 17 ayat 1).

14
14
8. Tidak tersedia tangga permanen untuk turun ke lekuk dasar (Permenaker No. 6 Tahun 2017
Pasal 15 ayat 3

9 . S e k a t p e n g a m a n t i d a k m e n g e l i l i n g i b o b o t i m b a n g (Permenaker No. 6
Tahun 2017 Pasal 27 ayat 3)

15
15
10. Saklar pengaman tidak dipasang dengan benar (Permenaker No. 6 Tahun 2017 Pasal 15
ayat 5)

11. Tidak ada penerangan di lekuk dasar dan ruang atas (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 14
ayat 2)

16
16
12. Lekuk dasar kurang bersih dan ada rembesan air ( Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 14 ayat
1)

III.2.4 Analisa Perhitungan Daya Motor dan Daya Breaker


a. Daya motor nominal yang terjadi pada motor tersebut adalah
Q = 1050 kg
V = 60 mpm
OB = 45%
Efisiensi ɳ = 80%
Q × ( 1−OB ) ×V
Po=
6120 ×ɳ
1050× ( 1−0.45 ) ×60
¿
6120× 80 %
34650
¿
4896
¿ 7.077 kW Hasil perhitungan daya motor sebesar 7,077kw, sedangkan daya
motor yang digunakan 8,1 kw, maka daya motor yang digunakan lebih besar
dibanding perhitungan hal ini sudah memenuhi persyaratan Permenaker No 06 tahun
2017.
b. Analisa Perhitungan Daya Breaker

Pemilihan Circuit Breaker dalam instalasi elevator sangat penting karena


pemilihan CB yang tidak sesuai dengan penggunaan daya dapat mempengaruhi
keamanan instalasi listrik. Circuit Breaker digunakan untuk melindungi instalasi jika
adanya hubung singkat harus dihitung sesuai dengan daya yang digunakan pada
instalasi tersebut. Berikut data dari instalasi elevator :

17
17
Po = 8100 watt
V = 380 Volt
Cos φ= 0.8
P 8100 8100 8100
I= = ¿ ¿ =15.38 A
√3 × V × Cosφ √ 3 ×380 ×0.8 1.732×380 × 0.8 526,528
Dari hasil perhitungan pemakaian breaker didapat 15,38 A, maka dapat digunakan
breaker dengan minimal 16 Ampere. Pemakaian aktual breaker digunakan 40 A lebih
besar dari hasil perhitungan

III.2.5 Analisa Perbandingan Teromol (Sheave) dengan Tali Baja dan Dasar
Hukumnya
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Pasal 12
disebutkan bahwa perbandingan antara garis tengah teromol penggerak dengan tali/sabuk
penggantung kereta ditetapkan untuk elevator penumpang/barang 40:1 dan untuk governor
25:1.

 Analisanya sebagai berikut :


-Main rope = 8 mm
Diameter teromol (Main Sheave) = 400 mm
Perbandingannya 8:400 = 1:50
Memenuhi karena lebih dari 40 kalinya

-Governor = 8 mm
Diameter teromol governor = 240 mm
Perbandingannya 8:240 = 1:30
Memenuhi karena lebih dari 25 kalinya

Ukuran teromol (Main Sheave) yang digunakan adalah 400 mm, lebih besar dari
hasil ketentuan, maka ukuran mainsheave yang terpasang sudah memenuhi persyaratan
Permenaker N o . 06 Tahun 2017
Ukuran teromol governor yang digunakan adalah 240 mm, lebih besar dari hasil
ketentuan, maka ukuran teromol yang terpasang sudah memenuhi persyaratan Permenaker
No. 06 Tahun 2017.

III.2.6 Analisa Kecepatan Governor dan Dasar Hukumnya


Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Pasal 23
disebutkan bahwa Elevator harus dilengkapi dengan Governor yang mempunyai penjepit /
sabuk governor untuk memicu bekerjanya Rem Pengaman Kereta jika terjadi kecepatan
lebih dan juga dilengkapi dengan sakelar yang dapat memutuskan aliran listrik ke mesin
sesaat sebelum rem pengaman kereta bekerja. Governor yang merupakan salah satu
safety device utama dalam unit Elevator haruslah dipilih dengan spesifikasi yang
sesuai dengan kebutuhan. Pada governor terdapat juga 3 ukuran kecepatan, yaitu
Running Speed (Kecepatan Normal), Overspeed (Kecepatan Pemutusan Elektrik) dan
18
Tripping Speed (Kecepatan Pengaman Mekanis). Dalam pemilihan Governor harus
disesuaikan dengan kecepatan elevator yang akan dipasang. Elevator ini memilki
spesifikasi sebagai berikut :
Kecepatan (v) = 60 mpm
 Overspeed :
Vos=130 % × v
¿ 130 % × 6 0
¿ 78 mpm
 Tripping Speed :
Vos=140 % × v¿ 140 % × 60¿ 84 mpm
Pemilihan pemakaian governor sudah sesuai dengan persyaratan Permenaker No. 06
Tahun 2017

III.2.7 Analisa Kekuatan Wire Rope (Safety Factor) dan Dasar Hukumnya
Hasil pemeriksaan Wire Rope yang digunakan adalah Wire Rope Jenis 8x19 FC
berdiameter 8 mm. Dari data tersebut dapat diketahui batas patah tali baja tarik Wire
Rope Jenis 8x19 FC berdiameter 8 mm adalah 2500 kgf (Sumber: Mechanical
Engineers Handbook). Mengingat kapasitas Elevator 1050 kg maka safety factornya:

Berat Kereta P : 2000 kg


Kapasitas Q : 1050 kg
Diameter Rope D : 8 mm
Jumlah alur n :7
Kecepatan : 60 mpm
Pentalian i : 2:1
Panjang tali L : 110 m
Berat tali w : 0.21 kg/m
Batas Patah Bp : 2500 kgf
T =L ×n × w
T =110 ×7 × 0.21 ¿ 161.7 kg
n × Bp ×i 7 ×2500 ×2 35000
Fk= = ¿ =10.89
( P+Q+T ) (2000+1050+161.7) 3211.7

Faktor keamanan sistem elevator ini adalah sebesar 10.89 kali. Sesuai dengan peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (2) untuk elevator dengan
kecepatan 60 mpm faktor keamanan minimal adalah 9,5 kali dari kapasitas angkut.
Jadi, dapat dinyatakan faktor keamanan untuk sistem elevator ini memenuhi syarat.

19
III.2.8 Analisa Jumlah Tali Kereta dan Dasar Hukumnya
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 Pasal 10
disebutkan bahwa jika menggunakan penggantung kereta jenis tali, tali mempunyai
diameter paling kecil 6 mm dan paling sedikit 3 jalur.
Berat Kereta , P : 2000 kg
Kapasitas , Q : 1050 kg
Diameter Rope , D : 8 mm
Faktor keamanan ,fk : 8,8 (Sesuai Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 10)
Kecepatan : 60 mpm
Pentalian , i : 2:1
Panjang tali , l : 110 m
Berat tali , w : 0,21 kg / m
Batas Patah , Bp : 2500 kgf

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa Jumlah tali yang digunakan sebanyak 7 tali.
Pada elevator jumlah alur yang digunakan adalah sebanyak 7 alur dengan diameter wire
rope sebesar 8 mm. Maka sesuai dengan persyaratan di Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (4), penggunaan alur dan diameter wire
rope sesuai gambar rencana telah memenuhi syarat.

III.2.9 Analisa Kekuatan Kemampuan Traksi Tali Baja dan Dasar Hukumnya
Kemampuan traksi atau (Traction Availability) dari mesin hanya mengandalkan gaya gesek
antara tali baja (rope) dengan roda puli (Traction Sheave) dari besi tuang. Berikut
perhitungannya :
Kapasitas Elevator : 1050 Kg,
Berat Sangkar : 2000 Kg,

20
Kecepatan V : 60 mpm,
Percepatan a : 0,5 mps2 (Berdasarkan Tabel),
Overbalance : 45%
Perhitungan Berat Counterweight :

Z=P+ ( Ob× Q )=2000+ ( 45 % ×1050 ) ¿ 2000+ 472.5=2472.5 kg


T 1 ( P+ Q ) ( 2000+1050 )
TR ( s )= = = ¿ 1.23
T2 Z 2472.5
Faktor Dinamis :
a 0.5
1+ 1+
g 9.81 ( 1+0.05 ) 1.05
Cd= = = ¿ =1.105
a 0.5 ( 1−0.05 ) 0.95
1− 1−
g 9.81
TR ( d )=TR ( s ) ×Cd=1.23 ×1.105¿ 1.36TA =e fkα e = 2.718
F = Koefisien gesek = 0.11
K= U-groove undercut 90˚=1.3
α = Sudut kontak tali dengan pulley = 3.14 radian
TA=2.718(0.11 ×1.3× 3.14 )=1,56 8TA≥TR ; 1.568≥1.36
Kekuatan tarikan dan slip aman

III.2.10 Analisa Luas Kereta dan Dasar Hukumnya


Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Pasal 18 disebutkan bahwa kereta harus
sesuai dengan jumlah penumpang atau beban dan perbandingannya sebagai tercamtum
dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan Menteri. Luas
Kereta Elevator sebagaimana dimaksud diatas dapat diperluas paling besar 6 % untuk
elevator pasien dan paling besar 14 % untuk elevator Barang. Luas sangkar adalah : 1,6
m (width) x 1,5 m (Depth) = 2,4 m2 Luas sangkar yang ditetapkan berdasarkan SNI 03-
6573-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Transportasi Vertikal Dalam Gedung
(Elevator) adalah 15 Orang, luasnya adalah 2,5 m2.
W= 1.6 m
D= 1.5 m
L= W x D = 1.6 x 1.5 = 2.4 m2
Maka
2.4
P= =15 orang
0.16
Aktual tertulis 14 orang
Luas sangkar sudah sesuai dengan yang ditetapkan pada Permenaker dengan
acuan SNI, maka luasan sangkar dapat diterima atau aman.

III.2.12 LEMBAR PEMERIKSAAN ELEVATOR

21
I. DATA UMUM
1 Perusahaan Pembuat / Pemasang PT. MAXWELL INFINITY SERVICE
2 Alamat Ruko Icon Business Park 3, Jl. Raya Cisauk, Sampora,
Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15345

3 Pengurus / Penanggung jawab


4 Jenis Elevator PASSENGER ELEVATOR
5 Merek METIS
6 No Seri / No Unit ZT1500004524
7 Negara / Tahun Pembuatan CHINA/2015
8 No. SKP PJK3 / Bidang --
9 No. SKP / Bidang AK3 --

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Gambar rencana *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2 Perhitungan teknis *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3 Sertifikat bahan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4 Diagram Panel Pengendali *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
Dokumen gambar terpasang (as
5 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
built drawing)
Sertifikat bagian-bagian atau
6 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
perlengkapan
7 Prosedur kerja aman *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
III. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN
Tidak
No Komponen Ketentuan Hasil Memenuhi
Memenuhi
A. MESIN
1. Dudukan Mesin Kuat √
2. Rem Mekanik Ada, berfungsi baik √
Rem Electric (Brake Ada, berfungsi baik
3.
Switch) √
Konstruksi Kamar Bebas Air, Kuat, tahan api
4. N/A
Mesin

22
5. Ruang Bebas Kamar - Didepan alat pengendali ≥
Mesin 700 mm
- Didepan barang bergerak ≥ √
500x600 mm
- Di atas mesin ≥ 500 mm
6. Penerangan Kamar - Area kerja ≥ 100 lux
Mesin - Di antara area kerja ≥ 50 N/A

lux
Ventilasi/Pendingin Ada, sesuai Spesifikasi
7. √
Ruangan
8. Pintu Kamar Mesin Membuka keluar, tahan api,

lebar ≥ 75 cm, tinggi 2 meter
Posisi Panel Hubung Di kamar mesin
9. √
Bagi Listrik
10. Alat Pelindung Benda Ada

Berputar
11. Pelindung Lubang Tali Tinggi ≥ 50 mm
N/A
Baja/sabuk Penggantung
12. Tangga menuju kamar Permanen,pagar
N/A
mesin pengaman,tahan api
13. Terdapat Perbedaan Tersedia tangga & pagar
ketinggian lantai di pengaman √
kamar mesin > 500mm
14. Tersedia Alat Pemadam isi ≥ 5kg
N/A
Api Ringan
15. Elevator yang tidak
memiliki kamar mesin N/A
(roomless)
- Penempatan panel Berada di lantai yang sama
kontrol dan PHB dan berjarak tidak lebih dari N/A
listrik 5000 mm
- Intensitas cahaya area ≥100 lux
N/A
kerja di kamar mesin
- Intensitas cahaya ≥ 50 lux
diantara area kerja di N/A
kamar mesin

23
- Terdapat alat pembuka Ada dan terpasang dengan
rem mesin secara baik
N/A
elektrik ataupun
mekanis (manual)
- Penempatan APAR Dekat pintu elevator paling
N/A
atas
- Terdapat Emergency Terpasang di dekat panel
N/A
stop switch kontrol
B. TALI/SABUK PENGGANTUNG
1. Tali / sabuk penggantung Tidak memiliki sambungan,
kuat, luwes dan memiliki

spesifikasi bahan yang
seragam
2. Tali/sabuk penggantung Tidak menggunakan rantai √
3. Nilai faktor keamanan - Kec. 20 – 59 m/menit ≥ 8
tali / sabuk penggantung kali kapasitas angkut yang

ditentukan
- Kec. 59 – 104 m/m ≥ 9,5
kali
- Kec.105 - 209 m/m ≥ 10,5
kali
- Kec.210 - 299 m/m ≥ 11,5
kali
- Kec. ≥ 300 m/menit ≥ 12
kali
4. Tali penggantung Kereta ≥ 6mm, ≥ 3 jalur,
jenis tali dengan bobot √
imbang
5. Tali penggantung Kereta ≥ 6mm, ≥ 2 jalur
N/A
tanpa Bobot imbang
6. Sabuk ≥ 3 x 30 mm, ≥ 2 jalur
N/A
7. Alat Pengaman pada Switch otomatis berfungsi
elevator tanpa bobot dan motor penggerak
imbang apabila alat berhenti N/A
pengantung kereta
penarik menjadi kendur

C. TEROMOL
24
1. Alur teromol Ada √
2. Diameter teromol 40 : 1

Penumpang/barang
3. Diameter teromol 25 : 1

Governor
D. BANGUNAN RUANG LUNCUR, RUANG ATAS DAN LEKUK DASAR

1. Konstruksi ruang luncur,


Kuat, kokoh, tahan api, dan
ruang atas dan lekuk √
tertutup rapat
dasar
2. Dinding ruang luncur,
ruang atas dan lekuk Dapat dilalui orang dengan

dasar (Elevator tinggi ≥ 2000 mm
panorama)
3. Landasan jalur
Kuat dan tahan cuaca
kereta/elevator miring N/A
4. ruang luncur, ruang atas Bersih, bebas dari instalasi

dan lekuk dasar dan peralatan lainnya
5. Penerangan ruang
luncur, ruang atas dan ≥ 100 lux

lekuk dasar
6. Pintu darurat (non stop) Jarak paling jauh 1100 mm,
tinggi ambang pintu paling N/A
jauh 300 mm
7. Ukuran pintu darurat lebar 700 mm, tinggi 1400
N/A
mm, membuka keluar
8. Saklar pengaman pintu
Tersedia N/A
darurat
9. Jembatan bantu dari Tersedia, lebar ≥ 500 mm,
pintu darurat berpagar N/A
10. Ruang bebas diatas
≥ 500 mm
sangkar √

11. Ruang bebas lekuk dasar ≥ 500 mm, kecuali Elevator



rumah tinggal ≥ 300 mm
12. Tangga lekuk dasar Tersedia mulai dari 1000 mm √

25
13. Syarat lekuk dasar yang - Kekuatan struktur lantai
dibawahnya bukan paling sedikit 500
langsung tanah N/meter²
N/A
- Tersedia rem pengaman
- Tidak sebagai tempat
kerja
14. Akses menuju lekuk Tersedia saklar pengaman
dasar dengan tinggi 1500 mm,

mudah dijangkau, dan 500
mm dari lantai pit
15. Lekuk dasar antar 2 Tersedia pit screen dengan
Elevator tinggi mulai dari 300 mm
dari dasar pit sampai 3000

mm keatas
16. Daun pintu ruang luncur Tahan api ≥ 1 jam, menutup
rapat √
17. Interlock, / kunci kait Tersedia, dapat menutup
pintu ruang luncur rapat, pintu hanya terbuka

pada zona pemberhentian
18. Kerataan lantai < 10 mm √
19. Sekat ruang luncur (2 <= 500 mm
N/A
sangkar)
20. Elevator miring Dipasang tangga sepanjang
N/A
rel
E. KERETA
1. Kerangka Dari baja dan kuat √
2. Badan kereta Tertutup dan ada pintu √
3. Tinggi dinding ≥ 2000 mm √
4. Luas lantai Sesuai jumlah penumpang √
5. Perluasan luas kereta - Elevator Pasien Max 6%
- Elevator Barang Max 14% N/A
6. Pintu kereta Kokoh, aman, otomatis √
7. Syarat pintu kereta

a. Ukuran. ≥ 700 x 2000 mm √


b. Kunci kait dan saklar Ada

pengaman

26
c. Celah antar ambang 28 ≤ celah ≤ 32 mm
pintu kereta dengan √
ruang luncur
8. Sisi luar kereta dg balok ≥ 250 mm
pemisah ruang luncur (2 N/A
kereta)
9. Alarm bell Tersedia √
10. Sumber tenaga cadangan Tersedia

(ARD)
11. Intercom Tersedia √
12. Ventilasi Tersedia √
13. Penerangan darurat Tersedia √
14. Panel operasi Tersedia √
15. Petunjuk posisi sangkar Tersedia √
16. Syarat panel operasi
- Nama pembuat Tersedia √
- Kapasitas beban Tersedia √
- Rambu dilarang Tersedia √
merokok
- Indikasi beban lebih Tersedia √
- Tombol buka dan Tersedia

tutup
- Tombol lantai Tersedia

pemberhentian
- Tombol bell alarm Tersedia √
- Intercom dua arah Tersedia √
17. Kekuatan atap kereta ≥ 200 Kg √
18. Syarat pintu darurat atap Berengsel,saklar pengaman,
kereta: dapat dibuka dari luar, tidak
N/A
mengganggu instalasi,
ukuran ≥ 350 x 450 mm
19. Syarat pintu darurat Berengsel, dapat dibuka dari
N/A
samping kereta : luar, dilengkapi Saklar

pengaman, ada pegangan


tangan, warna kuning,
Ukuran ≥ 350 x 1800 mm

27
20. Pagar pengaman atap Warna kuning

kereta ≥ 90 Kg (kekuatan)
21. Ukuran pagar pengaman Tinggi ≥ 700 mm
dengan celah 300 – 850 √
mm
22. Ukuran pagar pengaman Tinggi ≥ 1100 mm
dengan celah lebih dari N/A
850 mm
23. Penerangan atap kereta ≥ 100 Lux dengan kabel

lentur 2 m
24. Tombol operasi manual Permanen dengan tombol

utama
25. Syarat interior kereta Bahan tidak mudah pecah
dan membahayakan, serta
memperhitungkan factor √
keamanan dan kapasitas
motor

F. GOVERNOR DAN REM PENGAMAN KERETA


1. Penjepit tali / sabuk Bekerja

governor
2. Saklar governor Berfungsi √
3. Fungsi kecepatan rem 115% - 140%

pengaman kereta Berhenti bertahap
4. Rem pengaman Dipasang pada sangkar,
berfungsi secara bertahap, √
berangsur, dan /mendadak
5. Bentuk rem pengaman Tidak boleh sistem elektris,

hidrolik, atau pneumatis
6. Rem pengaman ≥ 60 m/menit

berangsur
7. Rem pengaman < 60 m/menit
N/A
mendadak

8. Syarat rem pengaman Bekerja kebawah, Bekerja



serempak
9. Kecepatan kereta ≥ 60 Ada pemutus elektrik,Ps,25/

m/ menit 3

28
10. Saklar pengaman lintas Berfungsi

batas
11. Alat pembatas beban Berfungsi

lebih
G. BOBOT IMBANG, REL PEMANDU DAN PEREDAM
Bahan yang Beton /Steel Block
1. BETON √
dipergunakan
2. Pemasangan sekat Dimulai dari 300 mm dari
pengaman bobot imbang dasar pit, mengelilingi bobot

setinggi 2500 mm imbang jika terdapat celah >
300 mm
3. Konstruksi rel pemandu Kuat memandu jalan,
kereta dan bobot imbang Menahan tekanan saat rem √
pengaman bekerja
4. Jenis Peredam massif kenyal / pegas /
Pegas √
hidrolik
5. Fungsi peredaman Meredam secara bertahap √
6. Saklar pengaman untuk Tersedia
kereta kecepatan 90 N/A - -
m/menit atau lebih
H. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian SNI dan standar internasional
instalasi listrik,
-
perlengkapan dan
pengaman
2. Panel listrik Panel khusus untuk elevator √
3. Catu daya pengganti Tersedia

listrik otomatis (ARD)
4. Kabel grounding - Penampang ≥ 10 mm2

- ≤ 5 Ω (ohm)
5. Alarm kebakaran Terhubung dan beroperasi
N/A
otomatis

6. Elevator untuk
penanggulangan N/A
kebakaran
- catu daya cadangan Tersedia N/A

29
- Pengoperasian khusus Manual, dapat berhenti tiap
N/A
lantai
- Saklar kebakaran - dilantai evakuasi N/A
- dapat dioperasikan manual
- Label “Elevator Tersedia
Penanggulangan N/A
Kebakaran”
- Ketahanan Instalasi ≥ 2 jam
N/A
listrik terhadap api
- Dinding luncur Tertutup rapat, tahan api ≥ 1
N/A
jam
- Ukuran sangkar ≥ 1100 x 1400 mm,
N/A
Kapasitas ≥ 630 Kg
- Ukuran pintu kereta ≥ 800 x 2100 mm N/A
- Waktu tempuh ≤ 60 detik N/A
- Lantai evakuasi Tidak boleh ada penghalang N/A
Elevator untuk
7.
Disabilitas
- Panel operasi Huruf braile N/A
- Tinggi panel operasi 900 mm ≤ Tinggi ≤ 1100 mm N/A
- Waktu bukaan pintu ≥ 2 menit
- Ukuran lebar bukaan ≥ 1000 mm, jika mempunyai
N/A
pintu 2 pintu bukaan ≥ 800 mm x 2
- Informasi operasi Bersuara N/A
- Label “Elevator Tersedia
N/A
Disabilitas”
8. Sensor Gempa
- Lebih dari 10 lantai / Tersedia sensor gempa
N/A
40 meter
- Fungsi Input signal Berhenti lantai terdekat,
sensor gempa pintu terbuka, tidak dapat N/A
dioperasikan

30
III.3 Eskalator

III.3.1 Data Teknis Eskalator


Pabrik Pembuat : China
Nomor seri : FT1500000642
Kapasitas : - P/H
Kecepatan : 0,5 Meter/detik
Tinggi : 4063 mm
Jenis Penggerak : Motor
Jenis arus : AC 380V, 50Hz
Kekuatan motor : 8 Kw
Kemiringan : 30º
III.3.2 Temuan
III.3.2.1 Positif

31
31
1. Terpasang rambu-rambu pemakaian.

2. Sakelar pemutus (emergency stop) berfungsi dengan baik.


3. Sakelar pemutus panel dalam berfungsi dengan baik.
4. Sakelar pengaman masuk ban pegangan berfungsi dengan baik.

III.3.2.2 Negatif
1. Tidak ada penerangan di ruang mesin dan lekuk dasar (Permenaker no.6 tahun
2017 pasal 37 ayat 3)

32
2. Saklar pengaman bidang landas tidak berfungsi (Permenaker no.6 tahun 2017
pasal 42 ayat 6)

3. Kondisi gigi sisir patah 2 sejajar (Permenaker no. 06 tahun 2017 pasal 42 ayat 3

4. Celah anak tangga dengan pagar pelindung b a w a h cuma 2mm (Permenaker no.
06 tahun 2017 pasal 43 ayat 9)

33
5. Jarak saklar pengaman sisir terlalu jauh

6. Ban pegangan rusak /cacat (Permenaker no.6 tahun 2017 pasal 44 ayat 1)

7. Saklar pengaman pelindung bawah terlalu jauh dan miring (Permenaker no 6 tahun
2017 pasal 43)

34
8. Saklar pengaman rantai anak tangga tidak pada tempatnya (Permenaker no.06 tahun
2017 pasal 47 ayat 1 huruf c)

9. Jarak antara pagar pengaman dan pelindung samping lebih dari 120 mm (Permenaker
no.06 tahun 2017 pasal 46 ayat 2)

35
III.3.3 Analisa Perhitungan

III.3.3.1 Analisa Daya Motor Eskalator


Kapasitas = 4800 P/jam Kecepatan =
0,5 m/s = 30 m/m Efisiensi n = 0,6
Tinggi esc. = 4063 mm = 4.063 m
Asumsi berat per orang = 75 kg rumus :
Kapasitas esc. C = 4800 x 75
= 36000 kg/jam = 6000 kg/menit
Power output =
( C × V ) 6000 ×4.063 24378
Po= = ¿ =6.64 kW
6120 ×2 6120 ×0.6 3672

Daya motor hasil perhitungan sebesar 6,64 kw, hasil perhitungan lebih kecil
dibanding daya motor aktualnya sebesar 8 kw. Maka daya motor aktual sudah sesuai
untuk kapasitas eskalator 4800 P/jam.

III.3.3.2 Traffic analisys


Luas area gedung perlantai 2000 m2, pergerakan orang tiap lantai 2 m2 per lantai
per jam, perhitungan demand per lantainya adalah

Demand tiap lantai 2000/2 = 1000 per jam per lantai x 2(naik dan turun)
= 2000 orang per jam per lantai

Dari hasil perhitungan ini didapat akan terjadi sirkulasi pergerakan


2000 orang tiap lantai per jamnya, dibandingkan kapasitas eskalator yang terpasang
memiliki kapasitas 4800 orang per jam, maka eskalator dapat dinyatakan dapat
melayani jumlah sirkulasi orang yang ada di gedung WTC Surabaya.

36
III.3.4 Lembar Pemeriksaan Eskalator
I. DATA UMUM
1 Perusahaan Pembuat / Pemasang PT. MAXWELL INFINITY SERVICE
2 Alamat Ruko Icon Business Park 3, Jl. Raya Cisauk, Sampora,
Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten 15345

3 Pengurus / Penanggung jawab


4 Jenis Eskalator Eskalator 30º
5 Merek / Tipe PC10-FV
6 No Seri / No Unit FT1500000647
7 Negara / Tahun Pembuatan CHINA/2016
8 No. SKP PJK3 / Bidang --
9 No. SKP / Bidang AK3 --

II. PEMERIKSAAN DOKUMEN TEKNIS


1 Gambar rencana *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
2 Perhitungan teknis *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
3 Sertifikat bahan *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
4 Diagram Panel Pengendali *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
Dokumen gambar terpasang (as built
5 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
drawing)
Sertifikat bagian-bagian atau
6 *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
perlengkapan
7 Prosedur kerja aman *) Memenuhi / tidak memenuhi syarat
III. PEMERIKSAAN & PENGUJIAN
Tidak
N Memen
Komponen Ketentuan Hasil Memen
o uhi
uhi

A. KERANGKA, RUANG MESIN & PIT


Kerangka ≥ 30 N/cm2, ditopang oleh ≥ 2
balok pendukung, defleksi < 0,1%,
1. √
penyambung tipe pasak
mempunyai kekuatan torsi antara

37
27 s.d. 88 kgmeter, faktor
keamanan ≥ 2,5
2. Balok Pendukung Dilapisi karet peredam √
3. Kondisi ruang mesin Bersih √
2
4. Ruang bebas < 0,3 m √
5. Pencahayaan ≥ 100 lux √
6. Plat penutup mesin Tersedia dan kuat √
7. Kondisi ruang pit Bersih √
2
8. Ruang bebas pit ≥ 0,3 m √
9. Pelat penutup anak tangga di pit Ada & Kuat √
B. PERALATAN PENGGERAK
1. Mesin penggerak Hanya menggerakkan 1 eskalator
dilengkapi elektromekanis yang √
otomatis
2. Eskalator dengan kemiringan < Kecepatan maksimal 0,75
30º meter/detik N/A
3. Eskalator dengan kemiringan 30º
- 35º Kecepatan maksimal 0,5

meter/detik
4. Eskalator yang memiliki palet Kecepatan maksimal 0,75
(Travelator) meter/detik, dapat ditingkatkan
N/A
maksimal 0,9 meter/detik
5. Jarak pemberhentian eskalator 200 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1000 mm √
kecepatan 0,5 mm/detik
6. Jarak pemberhentian eskalator 300 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1300 mm N/A
kecepatan 0,65 mm/detik
7. Jarak pemberhentian eskalator 350 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1500 mm N/A
kecepatan 0,75 mm/detik
8. Jarak pemberhentian eskalator 550 mm < jarak pemberhentian <
pada saat daya listrik putus untuk 1700 mm N/A
kecepatan 0,90 mm/detik
9. Rantai penarik Pelat baja yang dikeling √
10. Kekuatan batas patah rantai ≥ 140 kg tiap lembar rantai
transmisi dan rantai penarik √
C. ANAK TANGGA atau PALET
1. Bahan anak tangga/palet Palet baja, baja tuang yang alumuni
dianeling atau alumunium √
um
2. Ukuran anak tangga - Lebar (depth) ≥ 400 mm
- Panjang (width) ≥ 560 mm

- Tinggi < 240 mm

3. Ukuran palet - Lebar (depth) ≥ 150 mm N/A


- Panjang (width) ≥ 560 mm

38
- Tebal < 20 mm

4. Permukaan anak tangga/palet Terbuat dari bahan yang padat,


rata,
tidak licin, dan kisi-kisi dengan √
tebal ≥ 3 mm
5. Kerataan anak tangga/palet ≥ 600 mm √
6. Sikat pengaman (skirt brush) Terpasang sepanjang pelindung

bawah
7. Roda anak tangga/palet Mempunyai 4 buah roda atau 2
pasang roda dengan kondisi tidak
pecah √
D. BIDANG LANDAS

1. Bidang landas atas dan bawah Terpasang berderet dan √


dikencangkan dengan sekrup
2. Gigi pada pelat sisir Terbuat dari bahan yang mudah
patah, dan dapat masuk ke dalam

alur anak tangga/palet
3. Kondisi gigi sisir Boleh kondisi patah maksimal 2 √
4. Penutup bidang landas Dari bahan yang kuat dan tidak
licin, dan dilengkapi saklar √
pemutus
5. Bidang landas keluar dan masuk -Ruang bebas ≥ 160 mm
-Panjang ≥ 2500 mm
-Jika bidang landas lebih besar dari √
2000, ruang bebas 2 x lebar ban
pegangan ditambah 160 mm
E. PAGAR PELINDUNG
1. Pelindung samping (balustrade) Dari baja dan kuat √
a.Tinggi 750 < tinggi < 1100 mm √
2
b.Tekanan samping > 58,5 kg/m √
2
c.Tekanan vertical > 73 kg/m √
2. Pelindung bawah (skirt panel) Dari bahan tahan benturan, tahan
gesekan, permukaan licin dan

tidak mudah aus
3. Kelenturan pelindung bawah < 4 mm jika diberi tekanan 50 kg √
4. Celah anak tangga < 4 mm dan jumlah jarak antar

keduanya < 7 mm
F. BAN PEGANGAN
Kondisi ban pegangan Kuat, tidak cacat, terbuat dari karet

vulkanisir
2. Kecepatan ban dan pegangan Harus sama dan searah atau < 2%

terhadap anak tangga
3. Lebar ban pegangan 70 – 100 mm 75mm

39
G. LINTASAN LUNCUR (VOID)

1. Kekuatan balok dan posisi Disesuaikan dengan spesifikasi


pemasangan √
2. Dinding lekuk dasar bangunan Kedap air √
3. Kerangka escalator Tertutup dan dari bahan yang tidak
mudah pecah √
4. Pencahayaan > 50 lux √
5. Posisi benda terhadap anak > 2300 mm
tangga/palet √
6. Jarak antara pagar pengaman dan
< 120 mm √
pelindung samping
7. Tinggi pagar pengaman > 100 mm dari permukaan ban
pegangan √

8. Pemasangan ornament Berjarak > 80 mm dan tinggi > N/A


2100 mm
9. Eskalator pada area terbuka Jarak antara pelindung luar
N/A
dengan balok struktur > 400 mm
H. PERALATAN PENGAMAN
1. Kunci pengendali operasi Tersedia √
2. Sakelar henti darurat Tersedia √
3. Peralatan pengaman rantai anak Tersedia
tangga/palet √
4. Peralatan pengaman rantai Tersedia
penarik √
5. Peralatan pengaman anak Tersedia
tangga/palet √
6. Pengaman ban pegangan Tersedia √
7. Pengaman pencegah balik arah Tersedia √
Pengaman area masuk ban Tersedia
8.
pegangan √
9. Pengaman pelat sisir Tersedia √
10. Sikat peindung dalam Tersedia √
Tombol penghenti Posisi mudah dicapai dan
11. mempunyai jarak antar tombol < N/A
30000 mm, mempunyai tanda
yang jelas
I. INSTALASI LISTRIK
1. Standar rangkaian instalasi SNI dan standar internasional
listrik, perlengkapan dan

pengaman
2. Panel listrik Panel khusus untuk escalator √
3. Kabel grounding - Penampang ≥ 6 mm2
- ≤ 5 Ω (ohm) √

40
4. Alarm kebakaran Terhubung dan beroperasi N/A
otomatis
J. KHUSUS ESKALATOR OUTDOOR
1. Pompa air pit Tersedia N/A
2. Komponen Tahan air, suhu/cuaca N/A
K. KESELAMATAN PENGGUNA
1. Tanda pelarangan membawa Tersedia
barang panjang besar dan berat √
2. Tanda pelarangan lompat-lompat Tersedia

diatas Anak Tangga Atau Palet;
3. Tanda pelarangan anak kecil Tersedia
menggunakan Eskalator, kecuali

didampingi
4. Tanda pelarangan membawa Tersedia
troli dan kereta bayi pada √
Eskalator yang beranak tangga
5. Tanda pelarangan bersandar Tersedia
pada Ban Pegangan atau √
pelindung samping
6. Tanda pelarangan menginjak

Pelindung Bawah (skirt panel)
Tanda pelarangan penggunaan Tersedia
7. alas kaki berbahan karet lunak √
atau tanpa alas kaki
8. Tanda pelarangan berdiri Tersedia
diantara anak tangga √
Tanda anjuran memegang Ban Tersedia
9.
Pegangan √

41
IV
KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan Elevator

Elevator masih layak dioperasikan tetapi semua kekurangan yang ditemukan agar segera
dilengkapi dan diperbaiki supaya elevator dapat lebih terjamin keamanannya dan akan
mempermudah dalam pemeliharaannya.

IV.2. Saran Elevator

1. Segera dipasang penerangan di kamar mesin.


2. Panel Hubung Bagi harus dikasih pelindung.
3. Pelindung lubang tali baja segera dipasang.
4. Tangga kamar mesin dipasang permanen
5. Pagar pelindung beda ketinggian segera dipasang.
6. Ruang luncur ditutup rapat.
7. Pasang sekat diantara ruang luncur.
8. Pasang tangga permanen di lekuk dasar
9. Pasang sekat pengaman mengelilingi bobot imbang.
10 Saklar pengaman atau tombol emergency stop di lekuk dasar dipasang dengan jarak
500 mm dari lantai dasar dan 1500mm dari ambang pintu elevator paling bawah.
11. Pasang lampu penerangan di ruang luncur bagian atas dan lekukdasar.
12. Bersihkan lekuk dasar dari semua yang bukan peralatan elevator.

42
IV.3. Kesimpulan Eskalator

Eskalator masih layak dioperasikan dan semua kekurangan segera dipenuhi dan
diperbaiki guna kehandalan dan keamanan dalam pemakaiannya .

IV.4. Saran Eskalator

1. Pasang lampu penerangan di ruang mesin dan lekuk dasar

2. Aktifkan saklar pengaman bidang landas

3. Ganti pelat sisir yang patah

4. Setel kembali jarak antara anak tangga dan pagar pelindung bawah

5. Setel kembali jarak saklar pengaman pelat sisir

6. Segera ganti ban pegangan yang rusak/cacat

7. Setel kembali saklar pengaman pagar pelindung bawah

8. Setel kembali saklar pengaman untuk rantai anak tangga

43

Anda mungkin juga menyukai