Anda di halaman 1dari 49

HASIL LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII


DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBERI
KOMENTAR TERHADAP PIDATO MENGGUNAKAN METODE
DISKUSI DI SMP NEGERI 35 PALEMBANG

Oleh:
Ortensi Purnama, S.Pd

PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

1
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 35 PALEMBANG
2021

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII


DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBERI
KOMENTAR TERHADAP PIDATO MENGGUNAKAN METODE
DISKUSI DI SMP NEGERI 35 PALEMBANG

Oleh:
Ortensi Purnama, S.Pd
SMP Negeri 35 Palembang

ABSTRAK
Tujuan Perbaikan adalah Untuk memberikan bukti bahwa dengan
mengunakan metode diskusi dapat meningkatkan semangat belajar dan melatih
mental siswa,Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode
diskusi pada siswa dalam prestasi belajar, sehingga dapat mencapai hasil yang
diinginkan.Untuk mengembangkan ilmu yang didapat penulis dari bangku
perkuliahan, sehingga dapat diterapkan dan di pratikkan supaya nantinya dapat
berguna bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan dan khusus anak-anak
didik atau siswa.
Kemampuan yang tertentu yang sudah dimiliki seseorang sebagai
kecakapan pembawaan. Bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seorang anak
didik atau siswa angat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan
bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi
tertentu. Apabila seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk yang tidak
sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi
adalah suatu metode yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan saling tukar
menukar pendapat atau ide, pengalaman, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan metode ini diharapkan dapat menumbuhkan gairah belajar siswa sehingga
mempunyai persamaan pengetahuan dan rasa bertanggung jawab yang tinggi.

Kata Kunci: Pembelajaran Dengan Metode Diskusi.Bahasa Indonesia

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karuniaNYA kami dapat menyusun Karya Tulis ini hingga selesai.
Dalam Karya Tulis ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan, penulis mohon kiranya kritik dan saran dari rekan-rekan sekalian
yang sifatnya membangun, guna kesempurnaan lporan ini.
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul:

“MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII


DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBERI
KOMENTAR TERHADAP PIDATO MENGGUNAKAN METODE
DISKUSI DI SMP NEGERI 35 PALEMBANG”
Dalam penyusunan Karya Tulis ini penulis telah banyak mendapat bantuan,
maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yang
tidak terhingga kepada mereka semua, khususnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs.Zaihar Kepala SMP Negeri 35 Palembang yang telah banyak


memberikan bimbingan, arahan dan masukan sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
2. Ibu Wahyuni Apriyati Widyaiswara LPMP Sumsel Selaku pembimbing
penelitian
3. Teman sejawat dan Rekan-rekan sesama guru SMP Negeri 35 Palembang
yang telah membantu dalam penelitian ini
4. Seluruh anggota MGMP Bahasa Indonesia Kabupaten Ogan Komering ILir
yang turut berpartisipasi dan membantu saya .sehingga penelitian ini
menjadi sukses
5. Para staf, karyawan/wati perpustakaan dan tata usaha SMP Negeri 35
Palembang yang telah membantu kelancaran administrasi dan penelusuran
kajian –pustaka selama penulis melakukan penelitian

Mudah-mudahan Karya Tulis ini dapat bermanfaat buat penulis khususnya


kepada para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT selalu memberi barokah
serta hidayah kepada kita semua, amin.

3
Palembang, Desember 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul..................................................................................................i
Abstrak..............................................................................................................ii
Kata Pengantar..................................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1.Latar Belakang...............................................................................1
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................3
1.3.Tujuan Perbaikan...........................................................................4
1.4.Manfaat Perbaikan.........................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................5
2.1.Belajar dan Prestasi Belajar...........................................................5
2.2.Pengertian Metode Pembelajaran...................................................7
2.3.Pengertian Metode Diskusi............................................................9
2.4.Pembelajaran Bahasa Indonesia.....................................................10
BAB III PELAKASANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN...................12
3.1.Subjek Penelitian...........................................................................12
3.2.Siklus I...........................................................................................13
3.3.Siklus II..........................................................................................14
3.4.Instrumen Penelitian......................................................................15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................17
4.1.Deskripsi Per Siklus.......................................................................17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................26
5.1.Kesimpulan....................................................................................26
5.2.Saran..............................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................28
LAMPIRAN.....................................................................................................29

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan mempunyai posisi strategis dalam rangka meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Posisi yang strategis tersebut dapat tercapai apabila
pendidikan yang dilaksanakan mempunyai kualitas. Kualitas pendidikan dapat
diketahui dari dua hal, yaitu: kualitas proses dan produk. Maksudnya kualitas
proses adalah apabila proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif
dan peserta didik mengalami proses pembelajaran yang bermakna. Sedangkan
berkualitas produk apabila peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang
tinggi terhadap tugas-tugas belajar sesuai dengan sasaran dan tujuan pendidikan.
Dalam hal ini pemerintah merujuk dengan UU no. 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, pasal 3 menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Pendidikan dikatakan berkualitas apabila terjadi penyelenggaraan pembelajaran
yang efektif dan efisien dengan melibatkan semua komponen pendidikan, tujuan
pengajaran guru dan serta didik, bahan pelajaran, strategi belajar mengajar, alat
dan evaluasi.

5
Kurikulum sekolah di indonesia saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP, 2006:22) di dalamnya mencantumkan pelajaran Bahasa
Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Maka semua siswa
mendapatkan pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran ini bertujuan agar
setiap peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis.
Pembelajaran Bahasa Indonesia hingga saat ini belum menampakkan hasil
yang maksimal. Banyak siswa yang tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Dapat dilihat di beberapa jenjang pendidikan termasuk
pendidikan tinggi, bahkan para lulusan perguruan tinggi sering melakukan
kesalahan dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kesalahan
penggunaan Bahasa Indonesia sering terlihat pada kegiatan menulis dan berbicara.
Rendahnya kemampuan lulusan sekolah dalam menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dikarenakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang kurang
berhasil. Kurangnya keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia dikarenakan
guru tidak melakukan pengelolaan kegiatan pembelajaran yang mana mestinya.
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat tiga aspek, yang pertama yaitu siswa,
karena dengan tidak adanya siswa proses belajar mengajar tidak akan berjalan.
Kedua, proses belajar yaitu apa yang dihayati siswa apabila mereka belajar, bukan
apa yang harus dilakukan pendidik untuk mengajarkan materi pelajaran melainkan
apa yang dilakukan siswa untuk mempelajarinya. Ketiga, situasi belajar, yaitu
lingkungan tempat terjadinya proses belajar dan semua faktor yang mempengaruhi
siswa atau proses belajar pendidik, kelas dan interaksi di dalamnya.
Banyak kenyataan yang terjadi didalam kelas, guru sering memberikan
materi dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah
sehingga proses belajar, belajar anak hanya sekedar merekam informasi yang
diberikan oleh guru. Selain itu juga guru mendektekan semua informasi dan murid
memperhatikan serta mencatat yang pada akhirnya anak membiasakan diri untuk
tidak kreatif dalam mengemukakan ide-ide dan memecahkan masalah yang
efeknya akan membawa anak dalam kehidupan di masyarakat. Siswa kurang dapat

6
mengelola informasi menjadi ide-ide yang baru, tetapi hanya merekam dan
mengemukakan informasi yang telah diterimanya.
Peningkatan prestasi akan tercapai apabila terjadi pembelajaran yang
bermakna, yakni pembelajaran yang mampu melibatkan secara aktif peserta didik
atau siswa, mental intelektual dan emosional. Hal ini tergantung pada kemampuan
guru dalam mengajar. Guru akan memiliki kompetensi mengajar, jika guru paling
tidak memiliki pemahaman dan penerapan secara taktis berbagai metode terutama
penerapan metode diskusi. Pembelajaran yang berhasil ditunjukan oleh tingkat
penguasaan materi pelajaran diketahui dari hasil ulangan harian mata pelajaran
yang bersangkutan dan dinyatakan dengan nilai yang diperoleh. Pada semester
genap tahun 2020/2021 nilai pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII
SMP Negeri 35 Palembang dengan jumlah siswa 34 terdiri dari 17 laki-laki dan
17 perempuan dengan metode pemberian tugas dan ceramah diperoleh data
sebagai berikut Siswa yang aktif mengikuti pelajara sekitar 60 % anak selebihnya
ada yang mengobrol, jahil dengan temanya dan ada yang diam saja (pasif),Dari
hasil penilaian akhir pelajaran dari 34 anak yang mendapat nilai 70 keatas baru 11
anak sekitar ± 32,35%
Melihat data-data tersebut di atas. Kemungkinan penyebabnya adalah
kurang tepatnya strategi belajar mengajar yang diterapkan, sehingga memerlukan
adanya pendekatan dan metode yang cocok dalam pembelajarannya. Oleh karena
itu untuk melatih agar anak memiliki kecakapan terhadap materi yang dipelajari
perlu diadakan latihan-latihan melalui penerapan metode diskusi. Dengan tujuan
agar peserta didik tidak merasa bosan, jenuh, dan jemu supaya menumbuhkan
minat dan motivasi anak untuk mengikuti pelajaran dengan baik dengan harapan
prestasi siswa dapat meningkat. Penelitan ini akan dilakukan dalam 2 siklus yang
terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu rencana, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul: “Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII Dalam
pelajaran bahasa indonesia materi memberi komentar terhadap Pidato
menggunakan metode diskusi di SMP Negeri 35 Palembang”.

7
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dia atas serta data-data yang didapatkan dan judul yang
diambil tersebut maka penulis merumuskan masalah yang akan diperbaiki adalah:
“Bagaimanakah penggunaan metode diskusi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dalam meningkatkan motivasi pemahaman prestasi belajar siswa
kelas VIII SMP Negeri 35 Palembang 2020/2021?

1.3. Tujuan Perbaikan


1. Untuk memberikan bukti bahwa dengan mengunakan metode diskusi dapat
meningkatkan semangat belajar dan melatih mental siswa.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan metode diskusi pada
siswa dalam prestasi belajar, sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan.
Untuk mengembangkan ilmu yang didapat penulis dari bangku perkuliahan,
sehingga dapat diterapkan dan di pratikkan supaya nantinya dapat berguna
bagi kehidupan masyarakat secara keseluruhan dan khusus anak-anak didik
atau siswa.

1.4. Manfaat Perbaikan


Sesuai dengan tujuan perbaikan, maka penelitian perbaikan ini diharapkan
memiliki manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah itu sendiri.
a. Siswa
 Siswa mudah menerima, menguasai, dan memahami materi pembelajaran.
 Siswa tidak bosan menerima materi pembelajaran.
 Siswa lebih bersemangat untuk belajar.
 dan hasil yang dicapai baik.
b. Guru
 Memperbaiki kekurangan-kekurangan.
 Meningkatkan tehnik pembelajaran.

8
 Meningkatkan kreatifitas.
 Memilih metode pembelajaran yang tepat.
 Tolak ukur keberhasilan dalam melaksanakan tugas.
c. Sekolah
 Meningkatkan mutu sekolah dan prestasi belajar anak didik yang baik.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Belajar dan Prestasi Belajar


Banyak penafsiran pendapat para ahli yang dikemukakan dengan apa yang
dimaksud dengan belajar, namun demikian selaku mengacu pada prinsip yang
sama yaitu setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu
perubahan dalam dirinya.
Menurut Slameto (1995:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya”.

Dan sedangkan menurut Hamalik (1983:28) mendifinisikan belajar adalah


“suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. Dan juga
pengertian prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
merupakan hasil dari proses belajar.

Sedangkan menurut S. Nasution dan Mudjiono (2002:17) prestasi belajar


adalah “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan
berbuat. Prestasi belajar dapat dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek

9
yakni kognitif, effektif, dan psikomotor, dan sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam keteria tersebut.

Berdasarkan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar


adalah tingkat dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai
dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami
proses belajar mengajar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Untuk mencapai prestasi belajar siswa yang diharapkan, maka perlu
diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
faktor intern ( terdapat dalam diri siswa ) dan faktor ekstern (faktor luar dari diri
siswa).
a. Faktor Intern

1. Kecerdasan/intelegensi

Adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri


dengan keadaan yang dihadapinya. Adakalanya perkembangan kecerdasan
ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak
yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki
tingkat kecerdasan yang lebih tinggi di bandingkan dengan kawan sebayanya.

2. Bakat

Kemampuan yang tertentu yang sudah dimiliki seseorang sebagai kecakapan


pembawaan. Bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seorang anak didik atau
siswa angat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat
ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi
tertentu. Apabila seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk yang
tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak keinginan anak tersebut.

3. Minat

10
Untuk menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah
siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri.
Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya.

4. Motivasi

Dalam hal memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan segala
kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa kepada sasaran
tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri siswa akan timbul inisiatif
dengan alasan mengapa ia menekuni pelajaran.

b. Faktor Ekstern

Adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya


di luar diri siswa. Menurut Slameto (1995:60) faktor yang dapat mempengaruhi
belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
1. Keadaan Kelurga
Orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari kelurga
sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Disini harus adanya kerja
sama antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan
hasil belajar anak. Dimana orang tua siswa harus menaruh perhatian yang
serius tentang cara bekajar anak dirumah.
2. Keadaan Sekolah
Di lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar yang
lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan
guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Seorang guru harus
dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki
tingkah laku yang tepat mengajar. Oleh karena itu, guru harus dituntut untuk
menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat
dalam mengajar.
3. Lingkungan Masyarakat

11
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama
anak-anak yang sebaya dengannya. Apabila anak sebanya anak-anak yang rajin
belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka dan
begitupula sebaliknya. Dengan demikian dapat dikatakan lingkungan
membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang
anak akan selalu menyesuikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan linkungan
disekitarnya.

2.2. Pengertian Metode Pembelajaran

Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodes. Meta berarti
“melalui” dan hodes berarti “cara”. Dengan demikian metode dapat disimpulkan
pengertiannya adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah
tujuan. Pada intinya, metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada
objek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan objek sasaran
tersebut.

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa metode mengajar merupakan


sasaran interaksi antara guru dengan siswa atau anak didik dalam kegiatan belajar
mengajar. Disini perlu kita perhatikan bahwa ketepatan sebuah metode mengajar
yang kita pilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan
dari seorang pendidik untuk dapat memahami dan tepat untuk melaksanakan
metode tersebut. Kecermatan yang cepat harus kita miliki sebagai seorang
pendidik atau guru dalam menerapkan metode mengajar terutama banyak
melibatkan siswa secara aktif. Dalam menentukan metode mengajar disini seorang
pendidik atau guru dituntut ekstra dengan mengandalkan pengalaman dan
didukung dengan SDM tepat sasaran untuk melaksanakan program-program yang
menjadi perencanaan yang tinggi supaya penyampaiannya baik dan mudah
dimengerti oleh anak didik atau siswa. Sehingga dengan menggunakan metode
yang tepat dengan sesuai perkembangan jaman dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas anak didik berhasil dengan mendapatkan nilai yang dapat dipertanggung
jawabkan.

12
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah “Cara
yang ditempuh atau yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
siswa pada saat berlangsung proses belajar mengajar”. Dan sedangkan menurut
M. Sobri Sutikno (2009: 88) adalah cara seorang guru dalam menyajikan materi
pelajaran yang dilakukan pada anak didik dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang komplek. Oleh karenanya,
maka tidak mungkin untuk menunjukkan dan menyimpulkan bahwa suatu metode
belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang
lain dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Karena menerapkan metode
harus melihat keadaan atau sutuasi, SDM, dan ekonomi siswa atau anak didik.

2.3. Pengertian Metode Diskusi


Dari beberapa pendapat tentang pengertian diskusi dari sekian banyak
pendapat oleh para ahli. Menurut Hasibuan (1985) diskusi adalah suatu proses
penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara
tukar menukar informasi, atau mempertahankan pendapat, atau memecahkan
masalah. Sedangkan pengertian metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa (kelompok-
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan
atas suatu masalah.
Sedangkan menurut para ahli, metode diskusi adalah tukar menukar
informasi, pendapat, dan unsur-unsur pengalamam secara teratur dengan maksud
untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang
sesuatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi
adalah suatu metode yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan saling tukar
menukar pendapat atau ide, pengalaman, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

13
Dengan metode ini diharapkan dapat menumbuhkan gairah belajar siswa sehingga
mempunyai persamaan pengetahuan dan rasa bertanggung jawab yang tinggi.

1. Keuntungan dan Kelebihan Metode Diskusi

Menurut Team Didaktik Metodik (1989), keuntungan mengajar menggunakan


metode diskusi adalah:

1. Mempertinggi partisipasi siswa secara individual dan


2. Mempertinggi partisipasi kelas secara keseluruhan.
Disini menjelaskan bahwa metode diskusi memberikan dorongan kepada setiap
anggota kelompok untuk berbuat seacara kontruktiv, berpikir kreatif terhadap
suatu subjek, dan menyumbangkan pengalaman, dan keahliannya yang berguna
untuk kepentingan bersama.

2. Kelemahan Metode Diskusi


Kelemahan dari metode diskusi ini menurut Team Didaktik (1989) adalah
a. Sulit bagi guru untuk meramalkan arah penyelesaian diskusi.
b. Sulit bagi siswa untuk mengatur secara berpikir ilmiah.

2.4. Pembelajaran Bahasa Indonesia


Pembelajaran yaitu upaya membelajarkan siswa, sehingga siswa dapat
mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Oleh karena itu, setiap
pengajar harus memiliki keterampilan dalam memikiki strategi pembelajaran
untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran. Menurut Gilstrap dan Martin (1975)
juga menyatakan bahwa peran mengajar lebih erat kaitanya dengan keberhasilan
pembelajaran, terutama berkenaan dengan kemampuan pengajar dalam
menetapkan strategi pembelajaran.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Pembelajaran
bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan belajar berkomunikasi, baik
lisan maupun tulisan. Dalam hal ini relevan dengan kurikulum 2004 bahwa
kompetensi belajar bahasa diarahkan ke dalam empat subaspek, yaitu membaca,
berbicara, menyimak, dan mendengarkan.

14
Sedangkan tujuan pemelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah
keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang
dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan
mengekpresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi
kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Untuk mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa harus mengetahui
prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan
pembelajaran, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam
kegiatan pembelajarannya. Prinsip-prinsip belajar bahasa dapat dijelaskan secara
intisari dan pembelajaran akan belajar bahasa dengan baik bila sebagai berikut:
1. Dibutuhkan sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat.
2. Diberi peluang untuk berpatisipasi dalam menggunakan bahasa secara
komunikatif dalam berbagai macam aktifitas.
3. Memfokuskan pembelajarannya kepada bentuk, keterampilan dan strategi
untuk mendukung proses perolehan bahasa.
4. Disebarkan dalam data sosiokultural dan pengalaman langsung dengan
budaya menjadi bagian dari bahasa sasaran.
5. Menyadari akan peran dan hakikat bahasa dan budaya.

15
BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

3.1. Subjek Penelitian


Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dikelas VIII SMP Negeri 35 Palembang
dengan jumlah siswa 34 terdiri dari 17 anak laki-laki dan 17 anak perempuan.
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dari tanggal 1 September sampai dengan
31 Desember 2021, dan dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama pada
tanggal 12 Oktober 2021, dan hari yang kedua dilaksanakan pada tanggal 15
November 2021.
Dalam penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Dan kelas yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini adalah
siswa kelas VIII di SMP Negeri 35 Palembang.
Sehubungan keterangan diatas dapat diperjelas dengan melihat pada tabel 1
dibawah ini, yang sebagai berikut:

Tabel. 1

16
Jadwal Siklus Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mata
No Hari/Tanggal Kelas Siklus Waktu
Pelajaran
1. Selasa, 12-10-2021 VIII Bahasa Indonesia I 08.05 s.d08.40
2. Selasa, 15-11-2021 VIII Bahasa Indonesia II 08.05s.d 08.40

Karakteristik siswa, khusunya kelas VIII SMP Negeri 35 Palembang


mempunyai karakteristik yang bermacam-macam. Ada yang memiliki kepribadian
pendiam, ada yang suka bicara, ada yang manja, ada yang kreatif dan sebagainya.
Tingkat kecerdasanpun bervariasi. Perbedaan siswa pada aspek intelektual dan
psikologis inilah yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3.2. Siklus I
Siklus ini dilakukan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi tahap-tahap tersebut sebagai
berikut:
Tahap perencanaan, tahap ini dilakukan rencana tindakan sebagai berikut:
 Sebelum merancang pembelajaran peneliti dan teman sejawat membahas
tentang kesulitan yang dihadapi siswa kelas VIII SMP Negeri 35 Palembang
dan rencana penelitian yang akan dilaksanakan.
 Membuat rencana pembelajaran. Dan penjelasan aturan dalam pembelajaran
yang akan dilaksanakan nantinya yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Peneliti memberikan sebuah permasalahan untuk dibahas bersama
sesuai dengan materi pelajaran.
b. Peneliti memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pendapatnya, baik dalam bentuk sanggahan atau yang lainnya.
c. Peneliti meluruskan permasalahan sekaligus memberikan argumen yang
tepat atas permasalahan tersebut.
 Menyiapkan materi pembelajaran.

17
 Membuat soal-soal untuk siswa yang sesuai dengan rencana perbaikan
pembelajaran.
 Menyusun lembar observasi.
Tahap pelaksanaan perbaikan, pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan
rencana pembelajaran yang telah disusun. Dalam hal ini siswa mendengarkan
dan menanggapi penjelasan tentang memberi komentar terhadap pidato.
Memberikan contoh bertanya dengan mengunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Membagi anak atas beberapa kelompok kecil. Kemudian
mendiskusikan wancana memberi komentar terhadap pidato yang diambil dari
EBS Bahasa Indonesia kelas VIII dengan menulis hal-hal yang penting dan
menyampaikan di depan kelas. Kemudian membimbing siswa mengerjakan tugas.
Kemudian guru memberikan penilaian penilaian terhadap tugas yang diberikan
kepada siswa tersebut. Nilai pada siklus 1 ini akan dibandingkan dengan nilai
siklus II dalam menentukan meningkatnya atau tidak kemampuan siswa dalam
pembelajaran ini.
Tahap observasi, pada tahap ini juga dilakukan observasi tentang temuan-
temuan yang ada, dengan dibantu kolaborator atau teman sejawat. Semua yang
dijadikan sebagai temuan-temuan guru dan teman sejawat dicatat sebagai data
untuk sebagai bahan tindakan pada selanjutnya.
Tahap refleksi merupakan tahap akhir siklus I, dilakukan refleksi terhadap
proses tindakan hasil belajar yang diperoleh siswa, kemudian catatan dari hasil
pengamatan dengan teman sejawat pada siklus ini ternyata masih banyak temuan-
temuan yang masih perlu diperbaiki antara lain: pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan metode diskusi perlu ditingkatkan lagi.
Berdasarkan temuan tersebut peneliti dan teman sejawat sepakat bahwa perlu
dilakukan siklus berikutnya.

3.3. Siklus II
Pada siklus II ini peneliti merumuskan empat tahap juga yang diantaranya yaitu:
tahap persiapan, tahap tujuan perbaikan, tahap observasi dan tahap refleksi, tahap-
tahap tersebut diantaranya adalah:

18
1. Tahap pertama persiapan
Tahap ini dilakukan rencana tindakan sebagai berikut:
a. Merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan membuat
rencana perbaikan pembelajaran.
b. Menyiapkan materi pembelajaran
c. Membuat tugas berupa memberi komentar terhadap pidato berserta
contohnya kepada siswa yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran.
d. Menyususun observasi.
2. Tahap pelaksanaan perbaikan
Dalam tahap pelaksanaan perbaikan di sesuaikan dengan rencana perbaikan
pembelajaran. Pada tahap ini mendeskripkan tentang memberi komentar
terhadap pidato beserta contohnya pada pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian
mensosialisasikan pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut dalam
pelaksanaannya guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan contoh-
contohnya. Kemudian memberikan arahan pada siswa untuk memahami dan
mengerti dalam mengerjakan tugas atau tes materi Bahasa Indonesia yang
menyangkut dengan memberi komentar terhadap pidato. Selanjutnya pada
akhir siklus II guru memberikan tugas atau tes kepada siswa sesuai dengan
materi yang diberikan kepada siswa tersebut. Dan kemudian guru memberikan
penilaian terhadap hasil tes-tes yang diberikan kepada siswa. Nilai tersebut
nantinya akan menjadi bahan perbandingan dengan nilai siklus I dalam
menentukan meningkat atau tidak kemampuan menanggapi, dan dapat menulis
pada hal-hal yang penting dalam materi memberi komentar terhadap pidato
dengan mengguanakan metode diskusi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
3. Tahap observasi
Pada tahap ini, peneliti dan guru mencatat dari hasil temuan-temuan selama
berlangsung pembelajaran pada siswa. Dan hasil temuan tersebut dicatat pada
daftar pengamatan yang telah disiapkan.
4. Tahap refleksi
Tahap ini adalah tahap akhir siklus II, refleksi dilakukan meliputi seluruh
kegiatan penelitian ini yaitu siklus I dan penelitian siklus II. Kemudian data

19
dari data observasi dianalisis secara deskripsi, sedangkan data pemahaman
siswa dianalisis dengan mencari nilai rata-rata. Kemudian membuat distribusi
frekuensi dan persentase nilai siklus I dan siklus II.

3.4. Instrumen Penelitian


Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah
dengan cara memberikan soal-soal sebagai bahan yang digunakan untuk
mengetahui hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi pada
pelajaran Bahasa Indonesia. Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian
yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan untuk mendapatkan data tentang
prestasi yang akan dibandingkan dengan nilai standar yang ditetapkan. Dari tes ini
pula dapat dilihat apakah siswa tersebut berhasil atau tidak menerima materi
pelajaran yang diberikan.
Dan selanjutnya untuk mengetahui rentang katagori pencapaian kemampuan
siswa dalam menguasai materi yang diberikan yang dinyatakan sebagai
berikut:
Tabel. 2
Rentang Skor Nilai

No. Rentang Skor Nilai Katagori


1. 85,00 – 100,00 Sangat Baik / Sangat Mampu
2. 70,00 – 84,00 Baik / Mampu
3. 60,00 – 69,00 Cukup
4. < 60,00 Kurang

20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Per Siklus


Dalam pelaksanaannya pembelajaran, peneliti berperan sebagai guru yang
akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada rencana
pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Pengamat dillakukan oleh dua
orang, yaitu satu orang guru bidang studi Bahasa Indonesia dan satu orang teman
sejawat. Sebelum melakukan melaksanakan pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
memberikan lembar observasi kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan
siswa kepada pengamat agar pengamat dapat memahami tugasnya dengan baik
sehingga dapat dilaksanakan pengamatan sesuai dengan yang diharapkan. Dari 34
siswa baru beberapa yang sudah mulai memahami, menulis apa yang tidak dapat
mengerti, dan mulai dapat menjelaskan bagaimana memberi komentar terhadap
pidato.
Dan kemudian masa pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam dua siklus,
yaitu siklus I, dan siklus II. Dari setiap dari penelitian siklus hasil dari observasi

21
dan temuan-temuan yang ada pada saat pelaksanaan penelitian di laporkan dan
dibahas sebagai orientasi untuk penelitian selanjutnya.

a. Siklus I
Sebelum penulis melaksanakan penelitian siklus I ini, terlebih dahulu
dilakukan orientasi atau penelitian pra siklus yang dilaksanakan pada tanggal
12 November 2021. Hasil orientasi ini ditemukan hal-hal yang menjadi kendala
bagi peneliti dan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun permasalahannya
sebagai berikut:
 Siswa belum begitu baik dalam menanggapi pernyataan.
 Siswa belum dapat menjelaskan bagaimana memberi komentar terhadap
pidato.
 Siswa belum dapat menuliskan hal-hal penting dari memberi komentar
terhadap pidato.
 Siswa belum dapat memberi komentar terhadap pidato.
Hasil penelitian siklus I dipersentasikan bahwa sebagian siswa masih ragu-ragu
atau merasakan kesulitan untuk menjawab setiap pertanyaan sesuai dengan tugas
yang diberikan, dan belum menguasai sepenuhnya terhadap materi yang
diberikan. Daya tangkap siswa masih belum baik dari penjelasan yang diberikan
untuk menjelaskan bagaimana memberi komentar terhadap pidato, disini perlu
waktu untuk menjelaskan pada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
Berdasarkan hasil dari tanya jawab atas teks yang diberikan, dan kemudian
diberi tes soal. Disini dapat dilihat, masih rendahnya hasil kemampuan siswa
dalam menjawab soal yang diberikan. Dari hasil tes tersebut dapat dilihat
rangkuman tabel 3 dibawah ini:

Tabel. 3
Hasil Tes Pembelajaran Pra Siklus Dan Siklus I
Pada Kelas VIII SMP Negeri 35 Palembang
Pra
No. Nama P/L Siklus I

22
Siklus
1. Imam Furqon L 65 70
2. Bagas Saputra L 65 65
3. Rega Pratama L 55 60
4. Bebi Candra L 60 65
5. Duwixe Palupi L 55 60
6. Muamar Khadafi L 60 65
7. Mizar Moudy L 75 75
8. Emi Susanti P 65 75
9. Wati P 60 70
10. Amelia Maghfiroh P 75 75
11. Bella Safira P 55 60
12. Erwin Irwinsyah L 70 70
13. Fikri Kurniawan L 80 85
14. Fitri Astuti P 60 65
15. Hanah Humairah P 75 75
16. Ilham Prasetyo L 55 65
17. Isyalia P 70 80
18. Maghali Zivano L 65 70
17. Marcella Nadifa P 55 60
20. Miko Setiawan L 80 85
21. M. Ridho L 75 80
22. Nurul Jannah P 65 75
23. Putra Hadi Malik L 75 85
24. Rania Zidni P 65 80
25. Rafika Dewi P 55 65
24. Revalia Putri P 70 75
27. Rini Muliasari P 80 85
28. Rino Danendra L 60 65
29. Sandy Waluyo L 55 65

23
30. Sisca Novita P 65 70
31. Sutrisno Gibran L 60 65
32. Tiara Sakilah P 65 70
33. Tristan Abimanyu L 55 65
34. Wira Pranata Surya L 60 75

Jumlah 2205 2415

Rata-rata 64,85 71,03

Berdasarkan data tabel. 2 diatas terlihat bahwa selama proses perbaikan guru
dibantu teman sejawat melakukan pengamatan bentuk keaktifan siswa dan guru.
Hasil pengamatan di catat di lembar observasi dan dapat dilihat dari tabel-tabel
dibawah ini.
Dan dari perbaikan pembelajaran siklus pertama dan hasil pengamatan
dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. Partisifasi siswa belum maksimal, terutama dalam menanggapi pertanyaan
siswa dan dari hasil tes hasil nilainya belum semuanya mencapai Standar
Kreteria Ketuntasan (KKM).
b. Keaktifan siswa dalam bertanya, menanggapi masih kelihatan pasif yakni satu-
dua anak yang aktif.
c. Siswa belum memahami dan terbiasa pola permainan dengan cara metode
diskusi.
d. Yang akibatnya siswa masih takut dan malu sehingga kepasifan yang terjadi
sehingga guru lebih giat lagi dalam memberikan motifasi pada siswa.
e. Ketuntasan belum maksimal dan hasil akhir belum baik, maka perlu perbaikan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel. 4 hasil perbaikan pembelajaran pra siklus
dan siklus 1 dan tabel. 5 persentase keaktifitas belajar siswa kelas VIII selama
proses pembelajaran pra siklus dan siklus I pada kelas VIII SMP Negeri 35
Palembang
Tabel. 4
Rata-Rata Nilai Tes

24
No Uraian Pra Siklus Siklus I
1. Rata-rata nilai tes 64,85 71.03

Keterangan tabel. 4. Pada siklus I terjadi peningkatan, dimana rata-rata nilai dari
pra siklus 64,85 dengan Siklus I adalah 71,03 Berarti untuk secara keseluruhan
proses pembelajaran di kelas VIII belum berjalan dengan baik dan perlu lagi
memberi motivasi dan dorongan mental supaya berjalan dengan baik.

Tabel. 5
Aktifitas Belajar Siswa Kelas VII
Pra Siklus Siklus I
Aktifitas Siswa
No dalam Jumlah Jumlah
% %
Pembelajaran Siswa Siswa
1. Siswa Aktif 16 47,06 21 61,76
2. Siswa Pasif 10 29,41 8 23,53
3. Siswa Tidak Terlibat 8 23,53 5 14,71

Jumlah Siswa 34 siswa 100% 34 siswa 100%

Keterangan dari tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


1. Siswa aktif dalam memperhatikan dengan sungguh-sungguh, bertanya, dan
memjawab dengan benar tentang materi pelajaran.
2. Siswa pasif, siswa memperhatiakan sungguh-sungguh tetapi tidak aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan.
3. Siswa tidak terlibat artinya, siswa duduk dan diam saja, tidak mau bertanya
maupun menjawab. Disinilah tantangan yang harus diselaikan dengan baik,
tepat yakni dengan menggunakan metode diskusi dapat lebih baik.

25
Untuk mengetahui perolehan nilai sementara sebelum menghitung hasil perolehan
nilai dari siklus II, disini peneliti menjelaskan melalui tabel hasil rentang
perolehan nilai dari pra siklus dan siklus I. Yang lebih mudah menganalisa secara
singkat. Pada siklus ini dapat dijelaskan bahwa rentang nilai yang diperoleh
sangat sekali menonjol peningkatannya, meskipun peningkatannya belum baik.

Tabel. 6
Perolehan Nilai Tes Menurut Rentang Nilai
Pra Siklus Siklus I
No Rentang nilai
Jumlah Jumlah
% %
Siswa Siswa
1. < 60,00 8 23,53 - -
2. 60,00-69,00 15 44,12 14 41,18
3. 70,00-84,00 11 32,35 16 47,06
4. 85,00-100,00 - - 4 11,76

Jumlah Siswa 34 siswa 100% 34 siswa 100%

b. Siklus II
Hasil penelitian siklus II diinterpretasikan bahwa banyak perubahan yang
terjadi pada siswa, yaitu siswa sudah mulai aktif dalam belajar serta mampu untuk
menguasai materi yang dijelaskan, Dimana siswa sudah memahami apa yang
menjadi keinginan dari metode diskusi itu sendiri pada pelajaran Bahasa
Indonesia.
Berdasarkan hasil tes perbaikan pada siklus II dapat dilihat keaktifan siswa
semakin baik. Hal ini juga ditandai dengan adanya peningkatan prestasi,
ketuntasan, dan hasil belajar siswa dibandingkan siklus pertama sehingga program
yang direncanakan tercapai. Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 7
Hasil Tes Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II
Pada Kelas VIII SMP Negeri 35 Palembang

26
Pra Siklus Siklus
No. Nama P/L Ketuntasasn
Siklus I II
1. Imam Furqon L 65 70 70 Tuntas
2. Bagas Saputra L 65 65 70 Tuntas
3. Rega Pratama L 55 60 70 Tuntas
4. Bebi Candra L 60 65 75 Tuntas
5. Duwixe Palupi L 55 60 70 Tuntas
6. Muamar Khadafi L 60 65 70 Tuntas
7. Mizar Moudy L 75 75 75 Tuntas
8. Emi Susanti P 65 75 75 Tuntas
9. Wati P 60 70 75 Tuntas
10. Amelia Maghfiroh P 75 75 70 Tuntas
11. Bella Safira P 55 60 70 Tuntas
12. Erwin Irwinsyah L 70 70 75 Tuntas
13. Fikri Kurniawan L 80 85 70 Tuntas
14. Fitri Astuti P 60 65 75 Tuntas
15. Hanah Humairah P 75 75 85 Tuntas
16. Ilham Prasetyo L 55 65 70 Tuntas
17. Isyalia P 70 80 80 Tuntas
18. Maghali Zivano L 65 70 70 Tuntas
17. Marcella Nadifa P 55 60 70 Tuntas
20. Miko Setiawan L 80 85 90 Tuntas
21. M. Ridho L 75 80 85 Tuntas
22. Nurul Jannah P 65 75 80 Tuntas
23. Putra Hadi Malik L 75 85 95 Tuntas
24. Rania Zidni P 65 80 90 Tuntas
25. Rafika Dewi P 55 65 70 Tuntas
24. Revalia Putri P 70 75 90 Tuntas
27. Rini Muliasari P 80 85 85 Tuntas
28. Rino Danendra L 60 65 80 Tuntas
29. Sandy Waluyo L 55 65 70 Tuntas

27
30. Sisca Novita P 65 70 80 Tuntas
31. Sutrisno Gibran L 60 65 70 Tuntas
32. Tiara Sakilah P 65 70 80 Tuntas
33. Tristan Abimanyu L 55 65 70 Tuntas
34. Wira Pranata Surya L 60 75 75 Tuntas
Jumlah 2205 2415
2400
Rata-rata 64,85 71,03 76,47

Dari tabel. 7 dapat dapat dilihat bahwa adanya peningkatan prestasi siswa
selama diadakannya perbaikan pembelajaran selama dua siklus. Dari ke dua dapat
di lihat keaktifan siswa semakin baik. Hal ini juga ditandai dengan adanya
peningkatan prestasi, ketuntasan, dan hasil belajar siswa di bandingkan siklus
pertama, sehingga program yang di rencanakan tercapai. Dan untuk melihat
penjelasan tentang rata-rata nilai, aktifitas belajar siswa, dan rentang hasil nilai.
Dapat dijelaskan oleh tabel dibawah ini:
Tabel. 8
Rata-Rata Nilai Tes Pembelajaran

No Uraian Pra Siklus Siklus I Siklus II


1. Rata-rata nilai tes 64,85 71,03 76,47

Dengan melihat penjelasan dari tabel. 8 ini dapat disimpulkan bahwa selama
pembelajaran pada kelas VIII SMP Neger 35 Palembang adanya peningkatan
meskipun tidak secara siknifikan. Dari data yang diperoleh untuk siklus I sebesar
71,03, sedangkan pada siklus II sebesar 76,47 dengan selisih peningkatan pada
siklus II sebesar 5,44 persen hampir mendekati ± 5%. Jadi dapat dikatakan
peningkatan baik, meskipun dibilang waktunya baru dan selajutnya dapat
diterapkan pada proses belajar biasanya.
Tabel. 9
Aktifitas Belajar Siswa Kelas VIII

28
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Aktifitas Siswa
No dalam Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
Pembelajaran Siswa Siswa Siswa
1. Siswa Aktif 47,06 61,76 91,18
16 21 31
2. Siswa Pasif 29,41 23,53 8,82
10 8 3
3. Siswa Tidak Terlibat 23,53 14,71 -
8 5 -
Jumlah Siswa 34 siswa 100% 34 siswa 100% 34 siswa 100%

Tabel. 10
Perolehan Nilai Tes Menurut Rentang Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
No Rentang Nilai
Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
Siswa Siswa Siswa
1. < 60,00 8 23,53 - - - -

2. 60,00-69,00 15 44,12 14 41,18 - -

3. 70,00-84,00 11 32,35 16 47,06 27 79,41

4. 85,00-100,00 - - 4 11,76 7 20,59

Jumlah Siswa 34 siswa 100% 34 siswa 100% 34 siswa 100%

Pembahasan Dari Setiap Siklus


Pada kegiatan awal pembelajaran, langkah yang dilakukan untuk
menyiapkan kondisi fisik dan mental siswa adalah dengan memberitahukan atau
menginformasikan tujuan belajar yang akan dicapai karena hal ini dapat
mengarahkan proses belajar siswa. Dengan mengetahui tujuan belajar, siswa dapat
fokus pada suatu hal yang perlu mereka capai. Selain itu, tujuan belajar juga dapat
menimbulkan motivasi siswa untuk memusatkan perhatian siswa pada
pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi, siswa
terlibat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa secara antusias
mengikuti setiap tahap dalam proses pembelajaran dengan materi memberi
komentar terhadap pidato dan siswa juga ikut terlibat dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan peneliti.

29
Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, keantusiasan dan keaktifan siswa
nampak semakin jelas dan lebih baik, sebab siswa sudah terbiasa merasakan
suasana pemebelajaran yang sama pada saat pelaksanaan pembelajaran siklus I.
Selain membuat siswa aktif. Sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung
terlihat menarik dan menyenangkan serta tidak membosankan bagi siswa seperti
pembelajaran yang digunakan selama ini. Hal ini dapat ditunjukan dengan hasil
kegiatan penelitian dalam pembelajaran pada siklus I diperoleh persentase rata-
rata 71,03 dan siklus II diperoleh persentase nilai rata-rata 76,47. Dengan
demikian, pembelajaran dengan menggukan metode diskusi telah mencapai
kreteria keberhasilan baik.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasrkan dari hasil pembelajaran dan hasil analisis data, maka peneliti
menyimpulkan sebagai berikut.

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode diskusi ternyata


berjalan efektif, karena dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi
memberi komentar terhadap pidato pada SMP Negeri 35 Palembang dengan
kriteria hasil pembelajarannya baik.

2. Hasil tindakan siklus I dan siklus II siswa kelas VII SMP Negeri 35 Palembang
sebagai berikut;

a. Kemampuan menganalisa dari materi yang dijelaskan oleh guru, kecepatan,


keingin tahuan siswa dengan menggunakan metode diskusi terlihat
meningkat dari siklus I dan siklus II.

30
b. Peningkatan siswa kelas VIII pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui
penerapan metode diskusi dapat dibuktikan dengan meningkatnya perolehan
nilai rata-rata kelas siswa, yaitu pada siklus I sebesar 71,03 dan siklus II
diperoleh persentase nilai rata-rata sebesar 76,47. Dan persentase
peninggkatan kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan
pada siklus I dan siklus II mencapai 5,44%.

3. Respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi sangat


positif. Pada umumnya siswa menyatakan senang mengikuti pembelajaran dan
mudah untuk memahami materi dan suasana menjadi hidup, kesetaraan
pengetahuan dan pengalaman terjadi dapat dibuktikan keaktifan siswa pada
siklus II sebesar 91,18% dan hasil rentang nilai yang diantara 70,00-84,00
sebesar 79,41% dengan jumlah siswa sebanyak 27 orang.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka peneliti


memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Apabila akan melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi,


hendaknya menggunakan langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini.

2. Belajar dengan menggunakan metode diskusi dapat dijadikan salah satu


alternatif pembelajaran bagi guru dengan memperhatikan waktu pembelajaran,
karena banyak latihan soal yang diberikan kepada siswa.

3. Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat dijadikan acuan pada


penelitian selanjutnya dengan materi yang berbeda dan menggunakan langkah-
langkah pembelajaran dalam penelitian ini.

31
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik.2001. Proses Belajar Mengajar dan Pembelajaran. Jakarta; Reneka


Cipta.

Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; Reneka Cipta.

Pengertian Metode Diskusi.http://Hindy Anugrah. Diakses pada tanggal 10


September 2015.

Pembelajaran Bahasa Indonesia.http://endonesia.wordprees.com. Diakses 6


Maret 2015.

Slameto.2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta;


Reneta Cipta.

.1998. Evaluasi Pendidikan. Jakarta; Bina aksara.

Sudjana.N.2002. Metode Statistik. Bandung; Tarsita.

32
.2002. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung; Remaja Rosdakarya.

LAMPIRAN

33
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMP Negeri 35 Palembang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Standar Kompetensi : Mendengarkan
1. ( memahami wacana lisan melalui kegiatan
mendengarkan -berita)
Kopetensi dasar : 1.1.Menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menunjukkan pokok-pokok berita yang didengarkan
Secara Tekun (diligence)
2. Peserta didik dapat menyarikan pokok-pokok berita menjadi isi berita
3. Peserta didik dapat menyimpulkan isi berita dalam satu alinea

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )

34
B. Materi Pembelajaran
Penyimpulan pikiran, pendapat dan gagasan dalam wacana

C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, diskusi dan penugasan
Teks wawancara tentang tokoh idola

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Awal
Apersepsi :
1) Peserta didik Membacakan teks berita
2) Peserta didik mendengarkan teks berita yang dibacakan
3) Peserta didik diminta bertanya tentang manfaat berita yang
dibacakab
Motivasi :
1) Menjelaskan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat
Kegitan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Mendengarkan wawancara narasumber atau rekaman wawancara
Secara Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan
perhatian ( respect )
 Mendata pikiran, pendapat dan gagasan yang dikemukan
narasumber Secara Dapat dipercaya ( Trustworthines), Rasa
hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) Serta
Tanggung jawab ( responsibility )
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
 menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Mendiskusikan ketepatan data pikiran, pendapat, gagasan, yang
dikemukan narasumber Secara Dapat dipercaya ( Trustworthines),
Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun ( diligence ) Serta
Tanggung jawab ( responsibility )
 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan seorang tokoh atau
narasumber yang disampaikan dalam wawancara Secara Dapat

35
dipercaya ( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian
( respect ), Tekun ( diligence ) Serta Tanggung jawab
( responsibility )
 Menyimpulkan isi informasi yang didengar melalui wawancara
kedalam beberapa kalimat singkat Secara Dapat dipercaya
( Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian ( respect ), Tekun
( diligence ) Serta Tanggung jawab ( responsibility )
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
 memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
 memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan,
 memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
 berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab
pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan
menggunakan bahasa yang baku dan benar;
 membantu menyelesaikan masalah;
 memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan
hasil eksplorasi;
 memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
 memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau
belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai
dengan hasil belajar peserta didik;
 menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

E. Sumber Belajar
a. Bagan identifikasi pengalaman
b. Gambar

36
c. VCD
d. Narasumber
e. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

F. Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator Bentuk
Teknik
pencapaian Instrume Soal/Instrumen
penilaian n
 Mampu Tes tulis Uraian  Tulislah minimal lima isi/sari berita
menulis dari sepuluh isi/sari berita yang
isi/sari berita dibacakan!
yang  Tulislah simpulan isi berita yang
didengarkan/ kamu dengarkan ke dalam satu alinea!
dibacakan
 Mampu
menyimpulka
n isi/sari
berita dalam
satu alinea

No Butir Soal Skor maksimal


1 Tulislah minimal 3 pokok berita yang terdapat dalam 3
teks berita yang dibacakan !

2 Tunjukkan intisari pokok-pokok beritanya ! 4

3 Tulislah simpulan isi berita yang kamu dengarkan ke 3


dalam satu alinea
Jumlah 10

Kriteria Penilaian
Soal Nomor 1 :
1. Apabil Peserta didik menjawab satu dari tiga pokok berita
2. Apabila hanya dua yang benar
3. Apabila Peserta didik menjawab lengkap dan benar
Soal Nomor 2 :
1. Apabila Peserta didik menjawab benar nilai 4
2. Apabila Peserta didik menjawab kurang sempurna nilai 2

37
3. Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1
Soal Nomor 3 :
1 Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan dengan
benailai 3
2. Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan tetapi kurang sempurna
nilai 2
3. Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1

Penghitungan nilaian Akhir : Perolehan skor x 100


Skor Maksimum

Mengetahui Palembang, Oktober 2021


Kepala Sekolah Guru Peneliti

Merry Johan, S.Si., M.Si Ortensi Purnama, S.Pd


NIP.197407182008012001 NIP. 197110232014102001

38
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah : SMP Negeri 35 Palembang


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : VIII/1
Standar Kompetensi : 1. Mendengarkan ( memahami wacana lisan melalui
kegiatan mendengar berita )
Kopetensi dasar : 1.2. Menuliskan kembali berita yang dibacakan ke
dalam beberapa kalimat
Alokasi waktu : 2 x 40 menit

A.Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menemukann pokok-pokok berita yang didengarkan
melalui radio/TV
2. Peserta didik dapat menuliskan isi berita ke dalam beberapa kalimat

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya ( Trustworthines)


Tanggung jawab ( responsibility )
Integritas ( integrity )
Peduli ( caring )
Jujur ( fairnes )

B.Materi Pembelajaran

39
Penyimpulan pikiran, pendapat dan gagasan dalam wacana

C.Metode Pembelajaran
Tanya jawab, diskusi dan penugasan

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Awal
Apersepsi :
 Guru dan Peserta didik bertanya jawab tentang tugas rumah penulisan
teks berita
Motivasi :
 Menjelaskan kembali berita yang dibacakan ke dalam beberapa
kalimat

Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
kooperatif dan kolaboratif;

40
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang
baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih
jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram;

41
c. memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.

E.Sumber Belajar
a. Bagan identifikasi pengalaman
b. Gambar
c. VCD
d. Narasumber
e. Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

F.Penilaian
Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran
Penilaian
Indikator pencapaian Teknik Bentuk
Instrume Soal/Instrumen
penilaian n
 Mampu menemukan Penugasan Pekerjaan  Tuliskan kembali berita yang
isi/sari berita yang individual rumah kamu dengarkan ke dalam
didengarkan /ke- (PR) beberapa kalimat dengan
 Mampu menuliskan lompok susunan yang bervariasi!
kembali berita yang
didengar ke dalam
beberapa kalimat
dengan susunan yang
bervariasi

No Butir Soal Skor maksimal


1 Tulislah minimal 3 pokok berita yang terdapat dalam 3
teks berita yang dibacakan !

2 Tunjukkan intisari pokok-pokok beritanya ! 4

3 Tulislah simpulan isi berita yang kamu dengarkan ke 3


dalam satu alinea
Jumlah 10

42
Kriteria Penilaian
Soal Nomor 1 :
4. Apabil Peserta didik menjawab satu dari tiga pokok berita
5. Apabila hanya dua yang benar
6. Apabila Peserta didik menjawab lengkap dan benar
Soal Nomor 2 :
4. Apabila Peserta didik menjawab benar nilai 4
5. Apabila Peserta didik menjawab kurang sempurna nilai 2
6. Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1
Soal Nomor 3 :
1 Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan dengan
benailai 3
4. Apabila Peserta didik dapat menyimpulkan tetapi kurang sempurna
nilai 2
5. Apabila Peserta didik salah diberi nilai 1

Penghitungan nilaian Akhir : Perolehan skor x 100


Skor Maksimum

Mengetahui Palembang, November 2021


Kepala Sekolah Guru Peneliti

Merry Johan, S.Si., M.Si Ortensi Purnama, S.Pd


NIP.197407182008012001 NIP. 197110232014102001

43
DAFTAR HADIR SEMINAR

Judul Makalah :

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII DALAM


PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBERI KOMENTAR
TERHADAP PIDATO MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI SMP
NEGERI 2 JEJAWI

Pemakalah : Ortensi Purnama, S.Pd


Notulen :
Moderator :
Tanggal : 14 Desember 2021
Tempat : SMP Negeri 35 Palembang

No Nama Peserta Tempat Tugas Tanda tangan

44
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20

Mengetahui Palembang, Desember 2021


Kepala Sekolah Pemakalah Seminar

Merry Johan, S.Si., M.Si Ortensi Purnama, S.Pd


NIP.197407182008012001 NIP. 197110232014102001

45
BERITA ACARA SEMINAR HASIL PENELITIAN

Pada Hari ini Tanggal Empat Belas Bulan Desember tahun Dua ribu Lima
Belas telah dilaksanakan seminar hasil penelitian tindakan kelas dari pukul 08,00
Wib sampai selesai bertempat di SMP Negeri 35 Palembang yang diikuti oleh
30 orang peserta Dengan :
Pemakalah : Ortensi Purnama, S.Pd
TempatTugas : SMP Negeri 35 Palembang
Judul Makalah :

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM


PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBERI KOMENTAR
TERHADAP PIDATO MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI SMP
NEGERI 35 PALEMBANG

Moderator :

46
Notulen :
Pertanyaan/Komentar/saran ketika Seminar
No Penanya Pertanyaan /Saran Jawaban

Pertanyaan/Komentar/saran ketika Seminar lanjutan


No Penanya Pertanyaan /Saran Jawaban

47
Seminar berjalan dengan baik dan Lancar sesuai dengan apa yang telah
direncanakan
Demikianlah berita acara seminar ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Desember 2021


Pemakalah Seminar Notulen Seminar

Ortensi Purnama, S.Pd .......................


NIP.197110232014102001 NIP.

Mengetahui
Kepala Sekolah

Merry Johan, S.Si., M.Si


NIP.197407182008012001

SURAT IZIN PENELITIAN


Nomor :

Yang bertanda tangan dibawah ini memberikan Izin Untuk melakukan penelitian
tindakan kelas di SMP Negeri 35 Palembang Kepada : ,
Nama : Yurdanila, S.Pd
Pekerjaan :Guru Mata Pelajaran SMP Negeri 35 Palembang

Judul :

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DALAM


PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMBERI KOMENTAR

48
TERHADAP PIDATO MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DI SMP
NEGERI 35 PALEMBANG

Waktu : 02 September 2021 sampai 31 Desember 2021

Demikianlah surat izin penelitian ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya

Palembang, September 2021

Kepala Sekolah

Merry Johan, S.Si., M.Si


NIP.197407182008012001

49

Anda mungkin juga menyukai