GENTIKA TANAMAN
“SIMULASI HUKUM MENDEL”
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Genetika Tanaman
Disusun oleh:
Nama : Muhammad Aufa Hakim
NIM : 4442200117
Kelas : 4D Agroekoteknologi
Kelompok : III (Tiga)
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyusun laporan
praktikum genetika tanaman ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang uraian
hasil pengamatan mengenai percobaan hukum Mendel.
Laporan ini saya susun secara tepat dengan bantuan dan dukungan
berbagai pihak diantaranya Oleh Dosen Pengampu mata kuliah Genetika Tanaman
meliputi Dr. Zahratul Milah, SP,. M. Si dan Dr. Ratna Fitry Yenny S.P., M.P. Tak lupa
asisten lab yaitu Jamilah dan Muhammad Athallaharariq karena itu saya sampaikan
terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang telah diberikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum Simulasi Hukum Mendel:
1. Memahami segregasi Mendel
2. Melakukan Simulasi persilangan Monohibrid dan Dihibrid untuk
membuktikan hukum segregasi Mendel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Monohibrid
Persilangan monohibrida adalah persilangan antara dua individu dari spesies
yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrida ini sangat berkaitan
dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi.
2.2 Dihibrid
Persilangan dihibrida adalah persilangan antara dua individu sejenis yang
melibatkan dua sifat beda.
4.1 Hasil
Tabel 1. Analisis Persilangan Monohibrid Rasio Fenotipe F2 (3:1) untuk
80/100/120 kali pengambilan. (𝛼 = 0,05, Db = 1, t tabel : 3,84)
Ulangan Kelas Observed Expected (E) (𝐎 − 𝐄)𝟐 (𝐎 − 𝐄)𝟐
(O) 𝐄
HH 61 60 1 0,017
80 Hh
Hh 19 20 1 0,05
Total 2 80 80 2 0,067
HH 77 75 4 0,053
100 Hh
Hh 23 25 4 0,16
Total 2 100 100 8 0,213
HH 95 90 25 0,263
120 Hh
Hh 25 30 25 1
Total 2 120 120 50 1,263
4.2 Pembahasan
Genetika merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari
faktor keturunan dan organisme. Genetika juga dapat dikatakan sebagai studi
tentang gen dan segala aspeknya (Susanto, 2011). Secara garis besar, cabang
cabang ilmu genetika meliputi cabang murni genetika diantaranya: genetika
molekular, genetika sel (sitogenetika), genetika populasi, genetika perkembangan,
dan genetika kuantitatif. Sedangkan cabang penerapan genetika diantaranya
genetika kedokteran, ilmu pemulihan, dan rekayasa genetika.Genetika merupakan
satu dari mata kuliah yang harus diikuti dan dipelajari oleh peserta didik dalam
menempuh pendidikan tinggi khususnya pada Jurusan Biologi/pertanian. Pada
kesempatan ini saya akan melakukan percobaan uji genetika dari salah satu
ilmuan genetika terkenal yaitu Mendel.
Praktikum pertama yaitu mengenai simulasi hukum mendel I dengan
menggunakan 2 buah kancing hijau (alel H – dominan) dan kancing putih (alel h-
resesif). Masing masing kancing sebanyak 20 pasang, kemudian dipisahkan untuk
dimasukkan ke dalam plastik hitam baik kancing hijau ataupun kancing putih
dengan jumlah yang sama dan dikocok agar terjadi perpaduan bebas gamet gamet
tersebut. Selanjutnya dilakukan pengambilan secara acak dan gamet dipasangkan
kembali untuk menghasilkan genotipe. Hasil Perbandingan genotipe yang
diperoleh yaitu Dominan (HH): Intermediate (Hh) : Resesif (hh) dengan rasio
1:2:1 atau berdasarkan hasil kesimpulan yang Mendel kembangkan tentang
pewarisan dari persilangan monohibridnya prinsip segregasi dan konsep dominasi
yaitu perbandingan antara Dominan dan Resesif dengan rasio fenotipe 3:1 atau
Hijau : putih. Selanjutnya dilakukan pengujian melalui metode Analisis Uji Chi
( )
Square. 𝑥 = ∑ Dimana ∑ yaitu jumlah, O yaitu hasil yang didapatkan
(Observed) dan E yaitu hipotesis genetika (Expected). Nilai E didapat dari
× Banyaknya pengulangan. Penarikan kesimpulan ditentukan jika
𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka rasio yang diperoleh sesuai hukum mendel. Namun
sebaliknya jika 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka rasio yang diperoleh menyimpang
dari hukum mendel. Rasio yang digunakan pada percobaan monohibrid ini yaitu
Rasio 3:1. Nilai α= 0,05 dan DB = 1 sehingga 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,84
Pada percobaan 80x didapat hasil perbandingan genotipe dan fenotipe HH,
Hh (Hijau) : hh (putih) yaitu 61: 19. Nilai 𝑋 hitung = 0,067 dan nilai 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
3,84. Sehingga 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho diterima atau percobaan sesuai
dengan hukum mendel.
Pada percobaan 100x didapat hasil perbandingan genotipe dan fenotipe
HH, Hh (Hijau) : hh (putih) yaitu 77 : 23. Nilai 𝑋 hitung = 0,213 dan nilai
𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,84. Sehingga 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho diterima atau
percobaan sesuai dengan hukum mendel.
Pada percobaan 120x didapat hasil perbandingan genotipe dan fenotipe
HH,Hh (Hijau) : hh (putih) yaitu 95: 25. Nilai 𝑋 hitung = 1,263 dan nilai
𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,84. Sehingga 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho diterima atau
percobaan sesuai dengan hukum mendel.
Praktikum kedua yaitu mengenai simulasi hukum mendel II yaitu
persilangan Dihibrid menggunakan 2 jenis koin yang berbeda, masing masing
koin berjumlah dua. Satu koin tersebut yaitu koin 500 (angka- alel H- Hijau)
(gambar- alel h-Putih) dan koin lainnya 200 (angka- alel B- Bulat) dan (gambar-
alel b-Keriput). Percobaan dilakukan dengan melemparkan ke 4 koin secara acak.
Pada persilangan Dihibrid, hasil genotipe terdiri dari HHBB, HHBb, HhBB,
HhBb, HHbb, Hhbb, hhBB, hhBb, dan hhbb. Sedangkan rasio fenotipe yang
dihasilkan adalah 9:3:3:1. Hijau Bulat : Hijau keriput : Putih Bulat: Putih keriput.
Nilai α= 0,05 dan DB = 3 sehingga 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,815.
Pada percobaan 80x didapat hasil perbandingan fenotipe, Hijau Bulat :
Hijau keriput : Putih Bulat : Putih keriput yaitu 43 : 20 : 14 : 3. Nilai 𝑋 hitung =
1,02 dan nilai 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,815. Sehingga 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho
diterima atau percobaan sesuai dengan hukum mendel.
Pada percobaan 100x didapat hasil perbandingan fenotipe, Hijau Bulat :
Hijau keriput : Putih Bulat : Putih keriput yaitu 54 : 23 : 18 : 5. Nilai 𝑋 hitung =
2,36 dan nilai 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,815. Sehingga 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho
diterima atau percobaan sesuai dengan hukum mendel.
Pada percobaan 120x didapat hasil perbandingan fenotipe, Hijau Bulat :
Hijau keriput : Putih Bulat : Putih keriput yaitu 58 : 32 : 22 : 8. Nilai 𝑋 hitung =
5,85 dan nilai 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,815. Sehingga 𝑋 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka Ho
diterima atau percobaan sesuai dengan hukum mendel.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan praktikum genetika tanaman dengan tema “Simulasi
Hukum Mendel” dengan cara simulasi hukum mendel I dengan menggunakan 2
buah kancing hijau (alel H – dominan) dan kancing putih (alel h- resesif). Hasil
Perbandingan genotype kancing yang diperoleh yaitu Dominan (HH):
Intermediate (Hh) : Resesif (hh) dengan rasio 1:2:1 atau berdasarkan hasil
kesimpulan yang Mendel kembangkan tentang pewarisan dari persilangan
monohibridnya prinsip segregasi dan konsep dominasi yaitu perbandingan antara
Dominan dan Resesif dengan rasio fenotipe 3:1 atau Hijau : putih.
5.2 Saran
Adapun saran dalam praktikum simulasi mendel ini yaitu, praktikan
diharapkan lebih memahami materi mengenai hukum mendel I dan II serta
metode uji chi square untuk penarikan kesimpulan. Praktikan juga diharapkan
aktif bertanya dalam kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Wulanzani., Umie., Istamar. (2016). Hasil validasi buku teks mata kuliah
bioteknologi berbasis bahan alam tanaman pacing (costus speciosus smith)
sebagai anti fertilitas. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Pengembangan, 9(1):
2502-471.
Wulanzani., Umie., Istamar. (2016). Hasil validasi buku teks mata kuliah
bioteknologi berbasis bahan alam tanaman pacing (costus speciosus smith)
sebagai anti fertilitas. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Pengembangan, 9(1):
2502-471.
LAMPIRAN
SIMULASI MONOHIBRID