Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Kesultanan Banten dan kekhilafahan Turki Utsman... about:reader?url=https://www.infomuslimahjember.com/2019...

infomuslimahjember.com

Hubungan Kesultanan Banten dan


kekhilafahan Turki Utsmani ~ Info
Muslimah Jember

3-4 minutes

Pengaruh kekuatan dan diplomasi kepada Turki Utsmani dari


Banten, tampak setelah Sultan Abu al-Mufakhir meminta gelar
Sultannya kepada penguasa Mekkah pada tahun 1638. Mekkah
dan Madinah memang saat itu berada di bawah kekuasaan
Gubernur Jendral Turki Utsmani di Jeddah.

Pengaruh militer dan gelar Khilafah di dunia Islam memang sangat


berpengaruh terhadap perlindungan negeri-negeri Islam.

Gelar Sultan Banten diperoleh penguasa Banten dari Turki Utsmani


melalui Syarif Makkah pada tahun 1638. Raja Kesultanan Banten
yang dianggap terbesar, adalah Sultan Ageng Tirtayasa.

Dia adalah sultan terlama yang menduduki tahta Banten sejak


tahun 1651 hingga 1682.

Meskipun hubungan antara Aceh dan Khilafah Utsmani lebih


terkenal, Kesultanan Banten di sebelah utara Jawa Barat juga
memiliki hubungan yang signifikan dengan kekhilafahan Utsmani
melalui koneksi ke Hijaz.

Sultan Banten meminta legitimasi dari Syarif Mekkah bagi


kekuasaan mereka, bahkan pada suatu kesempatan Sultan
berziarah secara pribadi ke sana. Kunjungan tersebut dibuktikan
dalam Sajarah Banten, namun tidak tercatat dalam sejarah Mekkah
maupun sejarah Khilafah Utsmani.

Namun realitas hubungan ini dibuktikan dengan karya-karya abad


ke-17 ulama Syafii Mekkah, Muhammad bin ‘Alan, yang atas
perintah dari Sultan Banten menulis beberapa karya, diantaranya
yang paling menonjol adalah adaptasi dari cermin Ghazali untuk
para amir, Nashihat alMuluk, yang berjudul al-Mawahib al-
Rabbaniyyah (Hadiah Ilahi).

1 of 2 02/01/2020, 1:09 am
Hubungan Kesultanan Banten dan kekhilafahan Turki Utsman... about:reader?url=https://www.infomuslimahjember.com/2019...

Untuk meningkatkan kegiatan perniagaan Sultan Ageng Tirtayasa


juga membina hubungan baik dengan negeri-negeri lain, terutama
dengan Negara-negara Islam, seperti Turki, Arab, Persia, India,
Aceh, Ternate dan Tidore. Tidak lupa pula Sultan Ageng Tirtayasa
mengirimkan surat persahabatan kepada raja Denmark.

Berawal dari kedekatan Pangeran Anom (Pangeran Haji) kepada


VOC. Dia dikirim ayahnya ke Mekkah pertama kali untuk
meneruskan kontak yang telah terjalin ke Turki Utmani pada tahun
1671, yaitu ketika telah berjalan satu dasawarsa lebih perjanjian
damai antara Kesultanan Banten dengan VOC di tahun 1659.

Referensi:

Suraiya Faroqhi, Pilgrims And Sultans, The Hajj Under The


Ottomans 1517-1683, (London: I.B.Tauris & Co.Ltd, 1994

Daliman, Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan Islam di


Indonesia, (Yogyakarta: Ombak, 2012)

Asrul, Intervensi Voc Dalam Konflik Suksesi Di Kesultanan Banten


(1680-1684), Skripsi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015.

Andrew Peacock, “Divine gifts” for Java: the seventeenth century


Ottoman ‘alim Muhammad b. ‘Alan of Mecca and the sultanate of
Banten, University of St Andrews, Abstracts of Papers International
Workshop: From Anatolia To Aceh: Ottomans, Turks And Southeast
Asia, Banda Aceh, 11-12 January 2012.

Edi Ekajati S dan Sutrisni Kuntoyo, Sejarah Perlawanan Terhadap


Imperialism Dan Kolonialisme Di Daerah Jawa Barat. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan
NIlai Tradisional, 1983

2 of 2 02/01/2020, 1:09 am

Anda mungkin juga menyukai