Anda di halaman 1dari 3

Naskah drama perjanjian Roem Royen

Ketika Dr.Beel menjabat sebagai wakil tinggi mahkota Belanda di Indonesia ia


mempunyai pandangan yang berbeda dengan Van Mook tentang Indonesia.Ia
berpendirian bahwa Di indonesia harus dilaksanakan pemulihan kekuasaan pemerintah
kolonial dengan tindakan militer. oleh karena itu pada tanggal 19 Desember 1948 Dr.Beel
mengumumkan tidak terikat dengan perundingan renville dan dilanjutkan dengan
tindakan Agresi militer ke 2 pada tannggal 19 Desember 1948 pada pukul 06.00 pagi
dengan menyerang ibukota RI yang berkedudukan di Yogyakarta.

Dengan adanya agresi militer kedua yang dilancarkan belanda mendapat kecaman
dan reaksi dari Amerika Serikat dan inggris serta dewan PBB. Melihat reaksi militer dari
Belanda sehinnga PBB membuat kewenangan KTN.
Dengan peristiwa ini Komisi Tiga Negara (KTN) Diubah nama menjadi Komisi
Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Indonesia (United Nations Comission For Indonesia)
atau UNCI. Komisi ini bertugas membantu melancarkan perundingan-perundingan antara
Indonesia dengan Belanda.

Pada tanggal 7 Mei 1949 diadakanlah perjanjian Roem Royen di Hotel Des Indes.
Perjanjian ini diambil dari nama ketua wakil tiap negara, Mr.Moeh Roem selaku ketua
delegasi Indonesia dan Dr.Van Royen selaku ketua delegasi Belanda. Perundingan ini
diperkuat dengan hadirnya Drs.Moh Hatta dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Kedatangan Sri Sultan HB IX untuk mempertegas pemerintah Republik Indonesia di
Yogyakarta. Mr Roem dan Dr. Van Royen masing-masing membuat pernyataan dalam
perundingan ini.

Mr.Roem :”Saya Mr Roem perwakilan dari delegasi Indonesia akan menyampaikan


beberapa pernyataan diantaranya.
mengeluarkan perintah kepada ‘Pengikut Republik yang bersenjata’ untuk
menghentikan perang gerilya.
Translator :”Eeen bevel om & quot; republikeinse gewapende volgelingen & quo; om
de guerilla-oorlog te stopen.
Mr. Roem : “Bekerja sama dalam hal mengembalikan perdamaian dan menjaga
ketertiban dan keamanan
Translator :”werken aan het herstel van rust en orde en veiligheid te handhaven”
Mr. Roem :”Turut serta dalam Konferensi Meja Bundar dengan maksud untuk
mempercepat “Penyerahan” kedaulatan yang sungguh-sungguh dan lengkap
kepada negara Indonesia Serikat, dengan tidak bersyarat”
Translator :”Deel aan de Ronde Tafel Conferentie in Den Haag met het oog op het
varsnellen van de & quot;overdracht" Van de soevereienteit in Alle
ernst en voltooiing van de Indonesische staatunie, zonder parole

Translator :”Saya Herman Van Royen perwakilan dari delegasi Belanda Menyetujui
kembalinya pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta”
Van Royen :”De regering keurde de hervatting van de Republiek Indonesie naar
Yogyakarta”
Translator :”Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan pembebasan semua
tahanan politik”
Royen          :”waarborgen stopzetting van de militaire bewegingen en de vrijlating van
alle politieke gevangenen”
Translator :”Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah-
daerah yang dikuasai Republik Indonesia sebelum tanggal 19 Desember
1948 dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan
Republik”
Royen         :”niet vast te stellen of te erkennen dat er landen in de regio – een gebied
dat wordt bestuurd door de Replubiek Indonesie vr de datum van 19
december 1948 en zal het land of de regio ten koste van de Republiek uit te
breiden”
Translator     :”Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari negara
Indonesia Serikat.”
Royen            : “ Goedkeuren van de Indonesische republiek, als onderdeel van de
indonesische natie unie.”
Translator      :”Berusaha dengan sungguh-sungguh agar Konferensi Meja Bundar segera
diadakan setelah pemerintah Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta”
Van Royen    :” Streven een gebed, dat de ronde tafel conferentie gehouden onmiddellijk
na de indonesische republiek overheid terug naar Yogyakarta.”
Kesimpulan :
1. Tentara Republik Indonesia harus menghentikan aktivitas perang gerliya.
Indonesische republiek leger moet guerrillaoorloge te stoppen.
2. Pemerintah Republik Indonesia turut serta dalam Konferensi Meja Bundar (KMB)
Indonesische Republiek overheid deel aan de Ronde tafel conferentie (RTC)
3. Kembalinya Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
Indonesische Republiek overheid terug te keren naar Yogyakarta.
4. Tentara bersenjata Belanda harus menghentikan operasi militer dan pembebasan semua
tahanan politik.
Nederlandse Krijgsmacht moet militaire operaties en de vrijlating van alle politieke
gevangenen te stoppen.
5. Kedaulatan Republik Indonesia diserahkan secara utuh kepada rakyat tanpa syarat.
Soevereinteit van de Republiek Indonesie overgedragen intact aan de mensen
onvoorwaardelijk.

Setelah perundingan ini dampak yang ditimbulkan bagi Republik Indonesia Adalah
Kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta, Belanda menyetujui adanya Republik
Indonesia sebagai bagian dari RIS, Belanda menjamin penghentian gerakan militer dan
pembebasan semua tahanan politik. Sepakat untuk menyelenggarakan KMB di Den
Haag, Belanda.

Anda mungkin juga menyukai