Anda di halaman 1dari 14

Tugas

Presentasi
Kelompok 1
Anggota Kelompok:
1. Agung
2. Aren
3. Agil
4. Della
5. Muavi
6. Suci
7. Ivan
Dalam
•DI/TII
•APRA
•Andi Aziz
MILITER • G.S30 PKI

Upaya
Mempertahankan Luar
•P.Surabaya
• Semarang
Kemerdekaan •Bandung
Lautan Api
DIPLOMASI

•Lingga Jati
•Roem Royen
Kelompok kami akan membahas
materi tentang roem Royen
Perjanjian Roem-Royen adalah perjanjian antara Indonesia dan
Belanda yang dimulai pada tanggal 17 April 1949 dan
ditandatangani pada 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Perjanjian ini merupakan salah satu rangkaian perjanjian yang
dilakukan Indonesia setelah Perjanjian Linggarjati dan
Perjanjian Renville.
Latar belakang
Nama perjanjian Roem Royen ini diambil dari dua nama
tokoh yang menjadi pemimpin delegasi dua belah pihak,
yakni Indonesia dan Belanda. Saat itu, Indonesia
diwakilkan oleh Mohamad Roem sebagai pimpinan
delegasinya, sedangkan Belanda mengirimkan Herman
van Roijen sebagai delegasi untuk perundingan
tersebut.

Berdasarkan pada catatan sejarah yang juga tertulis


dalam situs resmi Kemdikbud RI, latar belakang
terjadinya perjanjian Roem Royen ini adalah ketika
Belanda mulai menyadari jika Agresi Militer yang
mereka lakukan tidak memiliki manfaat apapun. Hal ini
justru berlaku kebalikan, sebab, serangan militer
Belanda hanya menjadikan perlawanan rakyat
Indonesia semakin kuat dan meluas.
penjelasan
Adapun maksud dari dilaksanakannya perundingan dan
perjanjian ini adalah guna menyelesaikan beberapa
masalah mengenai kemerdekaan Indonesia secara
diplomasi sebelum dilaksanakannya Konferensi Meja
Bundar pada tahun yang sama di Den Haag.
Perundingan pun berjalan dengan alot. Bahkan, sampai
harus menghadirkan Mohammad Hatta dan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
Dr. Dieben, dan van Hoogstra

Anggota
Tokoh nasional sebagai delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut,
antara lain :
•Ali Sastroamidjojo
•Supomo
•A.K. Pringgodigdo
•Johannes Latuharhary
•Ir. Juanda, dan
•Johannes Leimena.
Selain itu, dihadirkan juga secara tiba-tiba Mohammad Hatta dan Sri
Sultan Hamengkubuwono IX dari Yogyakarta.
Dr. Dieben, dan van Hoogstra

Anggota
Sedangkan di sisi pihak Belanda, mereka mengirimkan delegasi, yang
terdiri dari :
•Dr. J. Herman van Roijen
•dr. Van
•Blom
•dr. Gede
• Jacob
• Dr. P.J. Koets
•Dr. Dieben
• van Hoogstraten Dan.
– Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda akan

IsI PERJANJIAN
menjalin kerjasama untuk mengembalikan keamanan,
ketertiban, dan menjaga perdamaian masing-masing
negara.

2. Isi Perjanjian Roem Royen dari Pihak Delegasi Belanda


1. Isi Perjanjian Roem Royen dari Pihak Delegasi Indonesia
– Pemerintah Belanda akan menyetujui permintaan Pemerintah
– Pemerintah Indonesia akan memerintahkan angkatan Indonesia untuk kembali ke Yogyakarta sebagai ibu kota
perang dan angkatan bersenjatanya untuk menghentikan sementara
segala bentuk aktivitas perang gerilya.
– Pemerintah Belanda akan membebaskan semua tahanan politik
Indonesia tanpa syarat apapun
– Pemerintah Indonesia agar pemerintah Belanda turut
hadir dalam acara Konferensi Meja Bundar di Den Haag, -Pemerintah Belanda akan turut menyetujui perihal Republik
Belanda. Indonesia yang merupakan bagian dari Negara Indonesia
Serikat.

– Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda akan – Pemerintah Belanda juga menyetujui terkait penyelenggaraan
menjalin keamanan, ketertiban, dan menjaga perdamaian Konferensi Meja Bundar yang harus diadakan secepatnya setelah
masing-masing negara. pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta.
Isi Perjanjian Roem Royen yang
Disepakati Kedua Belah Pihak:
– Belanda akan menghentikan semua aktivitas dan kegiatan militer
serta membebaskan semua tahanan politik dan perang Indonesia
tanpa syarat.

– Belanda akan menyerahkan kedaulatan pemerintah Republik


Indonesia secara utuh dan tanpa syarat.

– Pemerintah Belanda dan Pemerintah Indonesia akan bersama-


sama mendirikan persekutuan atas dasar persamaan hak dan
sukarela.
PENDAHULUAN
Belanda akan menyetujui keberadaan Republik Indonesia sebagai bagian
dari Negara Indonesia Serikat.

– Belanda akan mengembalikan kegiatan pemerintahan Republik Indonesia


ke kota Yogyakarta sebagai ibu kota negara sementara.

– Angkatan perang dan angkatan bersenjata Republik Indonesia akan


menghentikan seluruh aktivitas perang gerilyanya.

– Indonesia dan Belanda sepakat untuk hadir dalam perundingan


selanjutnya, yakni Konferensi Meja Bundar yang akan dilaksanakan di Den
Haag, Belanda.
Dampak perjanjian Roem
Royen
Setelah perjanjian dilakukan akhirnya Belanda menepati
seluruh janji dan kesepakatan yang sudah dibuat dengan pihak
pemerintah Indonesia. Dampaknya pemerintah Republik
Indonesia dikembalikan lagi ke Yogyakarta. Pengembalian itu
pun dilakukan pada tanggal 24 Juni tahun 1949.
Kesimpulan

Perjanjian Roem Royen menjadi salah satu hasil dari rangkaian perundingan yang dilakukan antara Indonesia
dan Belanda setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Perundingan ini dilaksanakan sebagai
buntut dari serangan Agresi Militer Belanda II terhadap Indonesia di yogyakarta.

Dilaksanakan pada 14 April 1949 dan disepakati pada 7 Mei 1949, isi perjanjian Roem Royen adalah tentang
penghentian kegiatan perang Indonesia dan Belanda serta penyerahan kedaulatan secara utuh dari pemerintah
Belanda kepada Indonesia. Selain itu, isi perjanjian Roem Royen ini juga menyebutkan jika Belanda harus
membebaskan tahanan perang dan politik, mendirikan persekutuan bersama, dan turut hadir dalam Konferensi
Meja Bundar di Den Haag.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai