Anda di halaman 1dari 7

DI MANAKAH ENGKAU?

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman


kepadanya: Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

).

I. Pertama, ini adalah pertanyaan yang membangunkan.

“Di manakah engkau – [Adam]?” (Kejadian


3:9).

Pertanyaan ini menembus hati ayah kita, Adam. Ini


membuatnya berhenti dan berpikir betapa rusaknya keadaan dan
kondisinya yang ada di dalam dosa. Beberapa saat sebelum Allah
memanggilnya, Adam merasa aman, bersembunyi di balik pepohonan
di Taman itu. Namun kemudian suara Allah yang menembus itu
menembus tempat persembunyiannya. Dan ia dibuat melihat
pemberontakan dan dosanya.
. Membuat cawat dari daun-daun pohon ara, menerobos masuk
ke dalam rimbunnya pepohonan di Taman itu, dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan tindakan-tindakannya ini. Ia begitu sibuk
sehingga ia lupa bahwa Penghakiman akan segera datang. Ia
melupakan itu

“Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan


menanggung kesalahannya itu, karena
Tuhan tidak memandang orang” (Kolose
3:25).

Ia lupa bahwa

“Upah dosa ialah maut” (Roma 6:23).

Ia lupa bahwa

“Allah tidak membiarkan diri-Nya


dipermainkan. Karena apa yang ditabur
orang, itu juga yang akan dituainya”
(Galatia 6:7).

Ia lupa bahwa
“Siapa yang bersitegang leher, walaupun
telah mendapat teguran, akan sekoyong-
koyong diremukkan tanpa dapat dipulihkan
lagi” (Amsal 29:1)

ketika ia menyibukkan diri sendiri dengan merajut cawatnya dari


daun-daun pohon ara dan menerobos masuk ke dalam dalamnya
kegelapan, di bawah rimbunan pepohonan di Taman itu. “Usaha” ini
mengalihkan pikirannya dari dosa yang sangat mengerikan yang
harus ia pertanggung-jawabkan di hadapan Allah yang suci.
Saya tahu bahwa seseorang yang ada di sini malam ini ada
yang berada dalam kondisi yang sama seperti itu. Pada saat khotbah
ini disampaikan Anda membiarkan pikiran Anda mengembara. Anda
sering duduk bosan, hanya setengah mendengar khotbah, duduk di
sana sambil setengah sadar dan setengah tidur. Lihatlah betapa Anda
mirip sekali dengan Adam. “Tidak ada Allah! Itulah seluruh
pikirannya” (Mazmur 10:4).
Namun kemudian suara Tuhan datang menyapu seluruh Taman
itu, dan menemukan dia di mana ia bersembunyi. Dan Tuhan
berfirman,

“Di manakah engkau – [Adam]?” (Kejadian


3:9).

Pertanyaan ini pada saat itu menembus nuraninya dan menujukkan


kepada hatinya betapa mengerikannya kondisinya saat itu.
Pernahkah hal itu terjadi pada Anda? Pernahkah Allah
berbicara di dalam bagian-bagian jiwa Anda yang paling dalam, dan
berfirman,

“Di manakah engkau?” (Kejadian 3:9).

Apakah Anda sedang bermain-main dengan hal-hal tentang Allah?


Apakah Anda sedang mencari alasan untuk memaafkan dosa Anda
dan menganggapnya enteng saja? Atau pernahkah Anda melihat mata
Tuhan Allah menyentuh hati Anda dan membangunkan Anda untuk
melihat betapa rusaknya keadaan jiwa Anda, sifat hati Anda yang
selalu memberontak dan mati? Tidak akan ada pertobatan yang sejati
kecuali bila Anda dibuat melihat bahwa Anda adalah orang berdosa
yang sangat menyedihkan dalam pikiran Allah. Anda harus
dibangkitkan dari kelesuhan dan kelambanan Anda berhubungan
dengan hal-hal tentang Tuhan! Anda harus datang di bawah konviksi
dari yang Mahakuasa, yang “tidaklah sekali-kali membebaskan orang
yang bersalah dari hukuman” (Keluaran 34:7)! Anda harus melihat
dengan sungguh-sungguh keadaan pikiran dan hati Anda yang telah
rusak. Seperti lagu lama yang ditulis oleh John Newton,

Oleh anug’rah hilanglah segala takutku,


Betapa indah anug’rah memberi berkat
restu
   (“Amazing Grace” by John Newton,
1725-1807).

Sudahkah anugerah Allah menghilangkan segala takut Anda?


Sudahkah anugerah Allah memimpin Anda untuk melihat hati Anda
yang telah rusak oleh dosa? Alkitab berkata,

“Siapa yang percaya kepada hatinya sendiri


adalah orang bebal” (Amsal 28:26).

Adam percaya pada dirinya sendiri. Ia mempercayai hatinya sendiri.


Lihatlah betapa bodohnya ia! Jangan menjadi seperti Adam! Jangan
percaya pada hati Anda sendiri!

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia


itu dan berfirman kepadanya: Di manakah
engkau?” (Kejadian 3:9).

II. Kedua, ini adalah pertanyaan yang menghakimi.

“Di manakah engkau?”

Pertanyaan ini bertujuan untuk menghakimi dosa dan memimpin


kepada pengakuan dosa. Saya berharap Anda akan mendengar suara
Tuhan, di dalam hati nurani Anda, berfirman kepada Anda, “Di
manakah engkau?” “Aku telah memberikan hidup kepadamu. Aku
telah menjadikan engkau dalam gambaran rupa-Ku. Aku telah
menyediakan semua yang kamu butuhkan untuk hidup. Aku telah
memberikan segala sesuatu yang engkau miliki. Aku hanya minta
satu hal kecil saja – agar engkau tidak makan buah dari satu pohon itu
saja. Di manakah engkau?” Jika hati Adam benar tentulah ia
membuat pengakuan penuh tentang dosanya kepada Allah.
Selanjutnya, orang berdosa, dengarkan aku. “Di mana
engkau?” Allah telah memberikan segala sesuatu yang Anda
butuhkan dalam hidup ini. Allah telah memberikan kesehatan dan
kekuatan, dan keluarga yang peduli kepada Anda. Allah telah
memberikan kepada Anda gereja yang terus mengkhotbahkan Injil,
gereja yang mempedulikan Anda, dan selalu berdoa untuk Anda.
Allah telah memberikan Anak-Nya yang tunggal untuk Anda, untuk
diremukkan oleh karena dosa Anda sampai Ia meneteskan keringat
darah di Getsemani, menanggung dosa Anda di dalam tubuh-Nya di
kayu Salib, dicambuk dengan cambukkan yang sangat kejam untuk
menyembuhkan Anda, mati dengan penderitaan yang teramat dalam
untuk meredakan murka Allah, mencurahkan Darah-Nya agar dosa
Anda dapat disucikan, bangkit dalam kemenangan dari kubur untuk
memberikan hidup kepada Anda, untuk mengimputasikan kebenaran-
Nya kepada Anda, untuk berdoa bagi Anda di Sorga agar Anda harus
bertobat.
Pernahkah Anda melupakan hukum-hukum Tuhan, melupakan
Allah dalam hidup Anda, melanggar hukum-hukum-Nya, dan
menolak Anak-Nya? Apakah Anda malam ini masih belum percaya,
masih percaya pada usaha pekerjaan Anda sendiri, dan tidak mau
datang kepada Yesus dan menerima pekerjaan kebenaran-Nya yang
telah diselesaikan di kayu Salib? Pernahkah Anda melupakan Dia
yang pernah melakukan banyak hal untuk Anda? “Di manakah
engkau?” Apakah Anda malam ini berada di barisan musuh Allah?
Apakah Anda berada di barisan Setan, menantang Tuhan, dan
mengangkat wajah menantang Allah yang telah menciptakan Anda,
yang telah memberikan nafas dalam paru-paru Anda, yang di tangan-
Nya Anda hidup – atau binasa? Orang berdosa, “Di manakah
engkau?” Setelah semua kebaikan Allah telah ditunjukkan kepada
Anda – masihkah Anda tetap terhilang, tanpa Yesus, dan tanpa
pengharapan di dunia ini?
Bacalah pertanyaan ini sekali lagi, “Di manakah engkau?”
Ular itu berjanji bahwa engkau akan menjadi “allah,” yang
memerintah hidupmu sendiri. Engkau berpikir bahwa engkau akan
menjadi lebih baik bila hidup menurut caramu sendiri. Benarkah itu,
wahai manusia? Apakah engkau menjadi lebih
baik? Sudahkah Setan menepati janjinya? Benarkah demikian, wahai
manusia, benarkah demikian? Kebaikan apakah yang diberikan Setan
kepada Anda? Sudahkah ia memberikan hati yang tenang dan penuh
damai? Sudahkah ia memberikan sukacita di dalam hatimu?
Pernahkah ia menepati janjinya bagi hatimu?
Anda telanjang di hadapan Tuhan malam ini. Dosa tidak
memberikan kesenangan kepada Anda, sebaliknya dosa telah
memberikan cawan yang lebih pahit kepada Anda. Dosa telah
memenuhi hati Anda dengan lepra dan jiwa Anda dengan kesedihan
dan penderitaan. Dosa tidak memberikan kehormatan kepada Anda,
sebaliknya dosa telah merampas kehormatan Anda, dan Anda
meninggalkan gereja malam ini tanpa membawa apa-apa, seperti
Yudas, tanpa hati yang damai, tanpa keselamatan, tanpa pengharapan,
yang tiada lain selain hati yang kotor. Apa yang telah Setan berikan
kepada Anda? Ia mempermalukan Anda, dan membuat Anda dicap
sebagai orang berdosa dalam pemandangan orang Kristen di gereja
ini. Apa yang dosa telah perbuat untuk Anda? Dosa telah mengotori
dan meracuni semua sukacita dan pengharapan Anda. “Di manakah
engkau – di manakah engkau?” Dalam setiap kasus dosa telah
menjadikan seorang pendusta. Dalam setiap kasus dosa telah
membawa Anda kepada kebinasaan, dipermalukan, dalam kondisi
tanpa Tuhan, yang ditinggalkan tanpa Kristus, dam dipenuhi dengan
cara hidup Anda sendiri dari pada cara Dia.
Untuk menambahkan konviksi ini, Allah bertanya, “Di
manakah engkau?” sama dengan berkata, “Bagaimana engkau bisa
ada di sana? Bagaimana engkau menjadi orang berdosa yang berhati
dingin?” Anda berada dalam kondisi itu karena Anda membawa diri
Anda sendiri ke sana. Dosa Anda adalah kesalahan Anda sendiri.
Anda tidak harus menyalahkan siapapun namun Anda sendirilah yang
menyebabkan Anda menjadi orang berdosa. Anda yang telah
menciptakan dosa Anda sendiri. Jika saya berkhotbah tentang
Kejatuhan Manusia, Anda menyalahkan Adam sebagai penyebabnya.
Ketika saya berbicara tentang kerusakan total (total depravity), maka
Anda berpikir Anda dimaklumi, dengan kerusakan total itu Anda
memaklumi dosa Anda. Saya berkata bahwa jika Anda adalah orang
berdosa yang terhilang, Anda tidak dapat menyalahkan siapapun
selain diri Anda sendiri. Jika Anda adalah orang berdosa yang
terhilang, Anda tidak memiliki alasan sama sekali untuk memaklumi
keadaan Anda. Dan jika Anda hidup dan mati dalam dosa, kesalahan
itu adalah kesalahan Anda sendiri. Itu adalah kesalahan Anda sendiri,
dan bukan kesalahan orang lain. “Di manakah engkau?” Anda ada di
mana oleh karena Anda sendiri yang memilih untuk menempatkan
diri Anda sendiri di sana, dan Anda tetap dalam keadaan yang
memberontak melawan Allah, dan terpisah dari Dia, oleh karena
pilihan Anda sendiri!
Saya berdoa kiranya Tuhan bukan hanya akan membangunkan
Anda malam ini, namun kiranya Ia juga bekerja di dalam hati Anda
untuk menghakimi dan menginsafkan Anda, menginsafkan Anda
akan natur Anda yang berdosa, dan banyak dosa yang telah Anda
lakukan melawan Nama-Nya yang kudus. Adalah lebih mudah
membangunkan orang dari tidurnya dari pada kemudian membuatnya
bangun dari tempat tidur dosanya yang kotor yang ia tiduri – dan
membakarnya! Namun ini adalah apa yang Anda akan lakukan bila
Allah bekerja di dalam hati Anda. Anda akan bangun dan
menemukan bahwa diri Anda masih terhilang. Konviksi akan
memberikan Anda kesadaran bahwa Anda sedang membinasakan diri
Anda sendiri! Kemudian Anda mau segera pergi dari pengharapan
palsu Anda, dan tempat perlindungan palsu Anda, dan memberikan
dosa Anda, dan mencari keselamatan kekal dengan segenap hati Anda
hanya di tempat di mana itu dapat ditemukan – di dalam Darah
Kristus, Anak Allah.

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia


itu dan berfirman kepadanya: Di manakah
engkau?” (Kejadian 3:9).

III. Ketiga, ini adalah pertanyaan pencarian.

Manusia tidak mencari Allah. Ini dikatakan, “Di manakah


engkau?” – menunjukkan bahwa Allah lah yang mencari manusia,
dan tidak pernah manusia yang mencari Allah. Seberapa jelaskah itu
dalam ayat kita ini? Allah mencari Adam; Adam tidak mencari Allah.
Adam adalah suatu paradigma, contoh, dari semua orang berdosa hari
ini. Allah mencari Anda. Anda tidak mencari Dia. Apa yang dapat
membuat ini lebih mudah untuk dipahami yang terdapat dalam
Perjanjian Baru?

“Seperti ada
tertulis… tidak ada seorangpun yang menc
ari Allah” (Roma 3:10-11).

Tidak adakah yang mencari Allah? “Tidak, tidak seorangpun” (Roma


3:10).
Allah lah yang selalu mencari orang berdosa. Sama halnya
dengan Adam, begitu juga halnya dengan Anda. Ini adalah suara yang
membangunkan, suara yang menghakimi dosa, namun yang ketiga,
ini adalah suara yang mencari. “Adam, di manakah engkau? Aku
datang untuk mencari engkau, di manakah engkau berada.” Yesus
berkata,

“[Aku telah] datang untuk mencari dan


menyelamatkan yang terhilang” (Lukas
19:10).

Anda mungkin berkata, “Tetapi Tuhan, saya diancam oleh


Hukum Taurat.” Ia berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan
menyelamatkan yang terhilang.” Anda mungkin berkata, “Namun
saya tidak percaya sebagaimana seharusnya.” Ia berkata “[Aku telah]
datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Tetapi
Anda berkata, “Saya tidak dapat percaya kepada-Mu.” Ia berkata,
“[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
terhilang.” “Tapi,” seseorang berkata, “Engkau tidak
tahu sesungguhnya betapa aku penuh dengan dosa!” Lagi, Yesus
berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
terhilang.” “Tetapi aku merasa seperti orang luar dan bukan bagian
dari gereja ini.” Yesus berkata, “[Aku telah] datang untuk mencari
dan menyelamatkan yang terhilang.” “Oh,” lagi kata seseorang, “Aku
telah jauh menyimpang. Itu sudah terlalu terlambat bagi saya. Saya
telah melakukan perbuatan tercela, dan tidak ada pengharapan bagi
jiwa saya.” “Namun,” Yesus berkata, “[Aku telah] datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang terhilang.” Tidak ada orang
berdosa yang telah terhilang malam ini yang sudah terlalu jauh
sehingga ia tidak dapat diselamatkan lagi oleh Yesus, yang berkata,
“[Aku telah] datang untuk mencari dan menyelamatkan yang
terhilang.”
Allah di dalam Kristus sedang berbicara kepada Anda malam
ini, “Waktunya telah tiba. Aku akan memungutmu keluar dari dosa,
dan menyelamatkanmu dari api Neraka. Dan malam ini juga Aku
akan menarik engkau kepada Yesus dan menyelamatkan engkau dari
dosa untuk selama-lamanya dan selama-lamanya.”

“Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia


itu dan berfirman kepadanya: Di manakah
engkau?” (Kejadian 3:9).

Ini adalah pertanyaan pencarian dari Allah. Ia mencari Anda agar Ia


dapat menyelamatkan Anda.
Namun jika Anda menolak panggilan kasih Allah, tidak ada
lagi pengorbanan. Jika Anda mengeraskan hati Anda sehingga Anda
tidak dapat mendengar panggilan Allah, tidak ada pengharapan, tidak
ada korban lagi bagi Anda.
Oh, orang berdosa, mengapa engkau mau mati? Mengapa
engkau membiarkan dirimu binasa? Manusia dalam kebinasaan kekal
adalah hal yang sangat mengerikan. Murka Allah sangatlah
mengerikan, dan mulut siapa yang dapat menjelaskan betapa
mengerikannya Penghakiman yang akan datang? Cara
menyelamatkan diri; bukan melihat di balik diri Anda sendiri; bukan
tetap tinggal dalam cara hidup Anda sekarang, namun larilah kepada
Kristus dan semua dosamu akan disucikan. Selamatkanlah hidupmu.
Kembalilah kepada Kritus dan percayalah kepada-Nya sekarang –
ketika Allah sedang memanggil,

Anda mungkin juga menyukai